Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia sadar bahwa
kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi sosial seseorang.
Maka dari itu muncullah apa yang disebut dengan Sociologi of Medicine yang kemudian
berkembang menjadi Sociologi in Medicine.
Kajian-kajian mengenai ilmu sosiologi kesehatan dapat berupa masalah-masalah
yang dialami objek sosiologi, baik itu masyarakat, society ataupun komunitas. Agar dapat
memahami dan menganalisa masalah-masalah tersebut maka diperlukan berbagai
pendekatan baik itu pendekatan emik yang hanya berdasarkan pada sudut pandang si pelaku
ataupun menggunakan pendekatan etik yang berdasarkan pandangan serta pendapat dari
para ahli kemudian membandingkannya dengan kebudayaan dari daerah lain.
Agar dapat memahami bagaimana sistem sosial yang berkembang di masyarakat,
maka perlu pemahaman mengenai apa yang dipakai acuan oleh masyarakat dalam bertindak
dan bertingkah laku baik itu kepercayaan, nilai, norma, ataupun kelompok acuan dalam
masyarakat itu sendiri. Karena acuan tersebut tidak dalam bentuk tertulis maka sifatnya
adalah dinamis dalam artian norma, ataupun nilai tersebut dapat berubah sewaktu-waktu,
yang tentunya juga mempengaruhi kebudayaan serta perilaku individu/kelompok
masyarakat. Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh dari budaya luar yang ketika
bertemu dengan kebudayaan daerah mengalami berbagai bentuk proses apakah itu difusi,
akulturasi, asimilasi, maupun konformitas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sosiologi kesehatan?
2. Apa mamfaat sosiologi kesehatan ?
3. Apa metodologi sosiologi kesehatan ?
4. Bagaimana peran sosiologi dalam praktik kesehatan ?
5. Apa konsep dasar sosiologi kesehatan ?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian sosiologi kesehatan
2. Untuk mengetahui bagaimana mamfaat sosiologi kesehatan
3. Untuk mengetahui bagaimana metodologi sosiologi kesehatan
4. Untuk mengetahui bagaimana peran sosiologi dalam praktik kesehatan
5. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar sosiologi kesehatan

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian-pengertian
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup
antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan, atau golongan dengan
golongan. Ada dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial
(masyarakat). Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu
filsafat. Sehingga pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para
ahli filsafat yang mengkaji tentang masyarakat. Sosiologi mempunyai bidang kajian yang
sangat luas, antara lain Sosiologi industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan,
Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan, Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi kesehatan merupakan sebuah cabang ilmu atau bidang yang mempelajari
seputar interaksi antara masyarakat dan kesehatan. Tujuan dari mempelajari sosiologi
kesehatan ini adalah untuk melihat bagaimana tingkat kesehatan dan kematian dipengaruhi
oleh kehidupan sosial, ataupun sebaliknya. Terdapat pula sosiologi yang hampir serupa
dengan sosiologi kesehatan, yaitu sosiologi medis, yang sebenarnya sama sekali berbeda.
Sosiologi medis hanya mempelajari peran pakar kesehatan dalam masyarakat dan
hubungan pasien-praktisi, sedangkan sosiologi kesehatan sendiri lebih berfokus pada
kesehatan dan keadaan sakit dalam lingkup institusi sosial seperti sekolah, keluarga, dan
pekerjaan, dan sosiologi kesehatan juga mempelajari sebab penyakit dan keadaan sakit,
alasan mencari jenis bantuan medis tertentu, dan kepatuhan ataupun ketidakpatuhan pasien
terhadap persyaratan medis.
Sosiologi kesehatan membahas perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial terhadap
perilaku kesehatan, serta interaksi antara sesama petugas kesehatan, petugas dengan
masyarakat.
Sosiologi Kesehatan adalah sub bidang yang menerapkan perspektif, konsep, teori
dan metodologi sosiologi pada fenomena yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan
penyakit.

3
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Di masa lalu dalam
sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis, yang merupakan pendahulu
sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Menurut Mechanic tugas medis hanya dapat
dilaksanakan secara efektif manakala yang dipertimbangkan baik faktor biologis maupun
faktor sosial dan psikologis. Mulai dikajinya peran faktor sosial-budaya dalam keberhasilan
pelaksanaan tugas medis menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya sosiologi medis.
Straus membedakan antara sosiologi mengenai bidang medis dan sosiologi dalam bidang
medis. Menurutnya sosiologi mengenai bidang medis terdiri atas kajian sosiologis terhadap
faktor di bidang medis yang dilaksanakan oleh ahli sosiologi yang menempati posisi mandiri
di luar bidang medis dan bertujuan mengembangkan sosiologi serta untuk menguji prinsip dan
teori sosiologi. Menurut Kendall dan Reader, sosiologi mengenai bidang medis mengulas
masalah yang menjadi perhatian sosiologi profesi dan sosiologi organisasi. Menurut Straus
sosiologi dalam bidang medis merupakan penelitian dan pengajaran bersama yang sering
melibatkan pengintegrasian konsep, teknik dan personalia dari berbagai disiplin, dalam mana
sosiologi digunakan sebagai pelengkap bidang medis. Dalam perkembangan selanjutnya
perhatian sosiologi medis meluas ke berbagai masalah kesehatan di luar bidang medis. Dengan
demikian, berkembanglah bidang sosiologi kesehatan.

B. Manfaat Sosiologi Kesehatan


Dalam menganalisis situasi kesehatan, sosiologi kesehatan bermanfaat untuk
mempelajari cara orang mencari pertolongan medis. Selain itu, perhatian sosiologi terhadap
perilaku sakit umumnya dipusatkan pada pemahaman penduduk mengenai gejala penyakit
serta tindakan yang dianggap tepat menurut tata nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Manfaat sosiologi kesehatan yang lain adalah menganalisis faktor-faktor sosial
dalam hubungannya dengan etiologi penyakit. Aspek lain yang menjadikan sosiologi
bermanfaat bagi praktek medis bahwa sakit dan cacat fisik selain sebagai kenyataan sosial
sekaligus juga sebagai kenyataan medis. Sosiologi kesehatan juga memberikan analisis
tentang hubungan tenaga kesehatan-pasien. Dikemukakan bahwa hubungan tersebut meliputi
berbagai konflik potensial. Sosiologi sangat berhubungan dengan kesehatan yang mana faktor
sosial-budaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas medis/kesehatan.

4
C. Metodologi Sosiologi Kesehatan
Metode Observasi:
- Observasi harus bersifat cermat dan tepat,
- Observasi ilmiah harus sistematis
- Observasi harus objektif
- Observasi ilmiah dilakukan oleh pengamat yang terlatih
Metode longitudinal
Studi yang berlangsung sepanjang waktu dan menggambarkan serangkaian observasi
sebelum dan sesudahnya. Misalnya : kajian terhadap budaya orang tua dalam memberikan
asupan nutrisi pada bayi dari usia 0-3 tahun.
Metode cross-sectional

Kajian yang luas dan memiliki jangka waktu. Misalnya : Kajian mengenai Studi budaya
masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan kota dari sampah

D. Peran Sosiologi dalam Praktik Kesehatan


Sosiologi sebagai ahli riset
Sosiologi memiliki tanggung jawab untuk melakukan penelitian ilmiah, pembinaan pola
pikir terhadap masyarakat.
Sosiologi sebagai konsultan kebijakan
Kemampuan analisa fakta sosial, dinamika sosial, kecenderungan proses serta perubahan
sosial. Dengan belajar sosiologi, seorang tenaga kesehatan dapat memahami sifat, karakter
atau norma masyarakat yang berlaku sehingga pada akhirnya akan memberi daya ungkit
terhadap agenda pembangunan kesehatan.

E. Konsep Dasar Sosiologi Kesehatan


Sosiologi Kesehatan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, sosiologi kesehatan juga
memiliki konsep dasar yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai apa yang akan
dipelajari. Fungsi konsep dasar itu sendiri ada beberapa, diantaranya sebagai alat kognitif agar
seseorang menjadi lebih tahu dan mengerti mengenai apa yang mereka pelajari, sebagai alat
evaluatif agar seseorang dapat membedakan serta memisahkan mengenai pokok bahasan yang
mereka pelajari, sebagai alat pragmatik yang memberikan pengetahuan tentang bagaimana

5
penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta alat komunikatif agar terjalin
komunikasi yang baik antar yang belajar dengan yang mengajar.
Dalam mempelajari sosiologi kesehatan juga perlu diketahui ruang lingkup
pembelajaran, yaitu hal-hal apa saja yang dipelajari dalam ilmu sosiologi kesehatan tersebut.
Beberapa diantarnya yaitu sosiologi kedokteran baik itu faktor sosial dalam etimologi,
prevalensi, prefesi kedokteran, serta mengenai hubungan dokter dengan masyarakat, perilaku
kesehatan masyarakat, pengaruh norma sosial terhadap kesehatan, serta tentang interaksi antar
petugas kesehatan dan antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Sosiologi kesehatan
dikatakan sebagai ilmu karena memang memiliki sifat-sifat keilmuan diantaranya:

Bersifat empiris artinya sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-benar terjadi di
masyarakat dan apa yang dipelajari dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bersifat teoritis artinya sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori dalam
pembelajarannya dimana teori tersebut dikemukakan oleh para ahli yang berdasarkan pada
apa yang tarjadi di masyarakat.
Bersifat komulatif artinya ilmu sosiologi kesehatan yang sekarang dipelajari tidak lain
adalah pengembangan dari ilmu sosiologi kesehatan yang telah ada sebelumnnya.
Sehingga ilmu sosiologi kesehatan bersifat dinamis dalam artian dapat berubah sesuai
dengan kondisi sosial yang terjadi saat ini.
Tidak bersifat menilai artinya ilmu sosiologi kesehatan tidak dapat membenarkan dan
menyalahkan tindakan atau perilaku individu/kelompok masyarakat karena tiap daerah
memiliki norma tersendiri sehingga apa yang dianggap salah di satu daerah bisa dianggap
benar di daerah lain, begitu sebaliknya.

BAB III
PENUTUP

6
A. Kesimpulan
Sosiologi kesehatan merupakan sebuah cabang ilmu atau bidang yang mempelajari seputar
interaksi antara masyarakat dan kesehatan. Tujuan dari mempelajari sosiologi kesehatan ini
adalah untuk melihat bagaimana tingkat kesehatan dan kematian dipengaruhi oleh kehidupan
sosial, ataupun sebaliknya. Terdapat pula sosiologi yang hampir serupa dengan sosiologi
kesehatan, yaitu sosiologi medis, yang sebenarnya sama sekali berbeda. Sosiologi medis hanya
mempelajari peran pakar kesehatan dalam masyarakat dan hubungan pasien-praktisi, sedangkan
sosiologi kesehatan sendiri lebih berfokus pada kesehatan dan keadaan sakit dalam lingkup
institusi sosial seperti sekolah, keluarga, dan pekerjaan, dan sosiologi kesehatan juga
mempelajari sebab penyakit dan keadaan sakit, alasan mencari jenis bantuan medis tertentu,
dan kepatuhan ataupun ketidakpatuhan pasien terhadap persyaratan medis
B. Saran
Perlunya lebih banyak membaca dan sumber yang banyak dapat mengasah dalam mengingat
dan memahami materi sosiologi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai