Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Salah satu ciri kependudukan abad 21 adalah meningkatnya
pertumbuhan penduduk lansia yang sangat cepat. Pada tahun 2000 jumlah
penduduk lansia di seluruh dunia mencapai 426 juta jiwa atau sekitar 6,8%
total populasi. Jumlah ini diperkirakan akan mencapai peningkatan lipat dua
pada tahun 2025 dimana terdapat 828 juta lansia yang menempati 9,7%
populasi.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi
sesungguhnya lansia memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia
memiliki penalaran moral yang bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia
memiliki semacam gairah yang tinggi karena secara alami, manusia akan
cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara optimal untuk melakukan
pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita untuk membina
moral anak-anakMasa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan
kesatuan, integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan
menimbulkan ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis,
semacam penyakit kejiwaan (Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka keadaan
masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator nilai
dan norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang
terjadi dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan
kurang beradab sehingga secara tidak langsung akan mengganggu ketentraman
kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut Depkomindo 2010,
pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang terlantar
mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang/
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan
bagi lansia melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat
masyarakat adalah Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar
adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.
Dengan demikian, posyandu lansia sangat kita perlukan, dimana
posyandu lansia ini dapat membantu lansia sesuai dengan kebutuhannya dan
pada lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi terabaikan
didalam masyarakat.
Selain itu puskesmas juga dituntut untuk meningkatkan pelayanannya
untuk mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM). Oleh karena itu

1
dibutuhkan kerja sama yang optimal antar lintas program dan lintas sektor
mengingat terbatasnya sumber daya yang ada.
Berikutnya semua potensi dan permasalahan pembangunan kesehatan yang
ada akan menjadi input dalam menentukan arah kebijakan dan strategi. Puskesmas
Pucang Sewu dengan visi dan misinya akan menumbuhkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan untuk hidup sehat dengan konsep sehat dan produktif. Apalagi
ditambah dengan adanya program JKN, dan berbagai pembiayaan dari APBD II
Pemerintah Kota Surabaya, APBD I Propinsi Jawa Timur serta APBN
Pemerintah Pusat baik berupa BOK atau yang lain diharapkan dapat
mendukung peningkatan pelayanan di Puskesmas Pucang Sewu.

I.2. Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Memiliki rencana program yang baik, terpadu dan terarah
sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan dalam pengelolaan
puskesmas terutama dalam program lansia.
I.2.2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Pucang
Sewu.
b. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia.
c. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat
dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
d. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina kesehatan
diri sendiri.
e. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam
menyadari dan menghayati kesehatan usia lanjut secara optimal.

I.3. Manfaat
I.3.1. Bagi Puskesmas
a. Sebagai acuan puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di tahun
2016.
b. Sebagai acuan puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan di tahun 2016.
I.3.2. Bagi Dinas Kesehatan
a. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan tingkat Dinas Kesehatan

2
BAB II
ANALISIS SITUASI

II.1. Identitas Puskesmas


1. Nama Puskesmas : Puskesmas Pucang Sewu
2. Alamat : Jl. Pucang Anom Timur 72
Kecamatan Gubeng Surabaya

3. No. Telp/fax : 031 5018527


4. Tahun berdiri : 1960 dan beroperasi tahun 1961
5. Tipe Puskesmas : Puskesmas Rawat Jalan
6. Visi : Menjadi puskesmas pilihan
masyarakat dengan pelayanan prima
dan bermutu dalam mewujudkan
kecamatan sehat.
7. Misi : 1. Memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu,
terjangkau, merata bagi
masyarakat.
2. Meningkatkan kemandirian dan
peran serta masyarakat untuk
mewujudkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
3. Mengembang pelayanan
kesehatan demi terwujudnya
kepuasan pelanggan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dengan sumber daya
manusia yang cerdas dan peduli
pada masyarakat.

II.2. Data Umum Puskesmas Pucang Sewu


II.2.1. Data Geografis
1. Jumlah Kelurahan ada 3 (tiga) kelurahan
- Kelurahan Pucang Sewu
- Kelurahan Kertajaya
- Kelurahan Baratajaya
2. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu.
Jumlah total wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu adalah 301,25
ha yang terbagi atas 3 wilayah kelurahan yaitu Kel. Kertajaya

3
(130.50 ha), Kel. Pucang Sewu (94.50 ha) dan Kel. Baratajaya
(76.25 ha).
3. Batas Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu
Wilayah kerja Puskesmas Pucang sewu berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Kel. Airlangga dan Gubeng
- Sebelah Selatan : Kec. Wonokromo
- Sebelah Barat : Kec. Tegal Sari
- Sebelah Timur : Kec. Sukolilo
II.2.2. Data Sumber Daya
a) Ketenagaan
Tabel 2.9 SDM di Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015
YG ADA KEKURA STATUS
NO JENIS KETENAGAAN
SEKARANG NGAN KEPEGAWAIAN
I. Puskesmas Induk
1 Dokter 5 0 3 PNS/ 2 OS
2 Dokter Gigi 4 0 1 PNS/3 OS
3 Sarjana 3 0 2 PNS/1 OS
4 SKM 1 0 1 PNS
5 Akper 5 0 3 PNS/ 2 OS
6 Akbid 2 2 1 PNS/4 OS
7 Akademi Gizi 1 0 1 OS
8 Asisten Apoteker 1 0 2 OS
9 Bidan 1 0 1 PNS
10 Perawat (SPK) 0 0 0
11 Perawat Gigi 1 1 1 PNS
12 Sanitarian 1 0 1 PNS
13 SPAG 1 0 1 PNS
Tenaga Laboratorium
14 D3 2 0 1 PNS/ 1 OS
15 Pengelola Obat 2 0 2 PNS/ 1 OS
16 D3 Batra 1 0 1 OS
17 D3 Rekam Medis 1 0 2 OS
18 SMA 8 0 3 PNS/ 5 OS
19 SMP 1 0 1 OS

II. Puskesmas Pembantu


1 Perawat Kesehatan 1 0 1 PNS
Tenaga Lain Perawat
2 Gigi D3 1 0 1 PNS
3 Pengelola Obat 1 0 2 PNS

III. Polindes
1 Bidan 3 0 3 OS
2 Tenaga Lain 0 0 0
Sumber : Laporan Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2016
Dari tabel di atas maka di Puskesmas Pucang Sewu mengalami
kurangan tenaga di profesi bidan dan perawat gigi, agar kegiatan
berjalan dengan optimal, baik dalam gedung maupun luar gedung
maka perlu ditambahi tenaga tersebut.

b) Obat dan Bahan Habis Pakai (Terlampir)

4
c) Peralatan (Terlampir)

d) Sumber Pembiayaan
Sumber dana yang diterima oleh puskesmas antara lain adalah :
- Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), sumber dana ini ditujukan
untuk pembiayaan program-program yang ada di puskesmas.
- Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sumber dana ini ditujukan
untuk pembiayaan operasional pelayanan dalam gedung dan jasa
pelayanan petugas.
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II , sumber
dana ini ditujukan untuk pembiayaan operasional puskesmas.

Tabel Anggaran yang Diterima Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2013 s/d 2016
No. Sumber Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Dana

1. APBD II Rp.194.187. Rp. 227.779.703 Rp. 118.662.531 Rp. 82.117.200


815
2. BOK Rp. Rp. 90.250.000 Rp. 104.700.000 Rp. 274.186.801
82.650.000
3. JKN - Rp. 720.732.000 Rp. 3.026.893.453 Rp.
1.820806.562

Grafik : Anggaran yang Diterima Puskesmas Pucang Sewu Tahun


2013-2016

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa anggaran yang paling besar


ada di tahun 2015, sanggaran yang paling tinggi adalah pada
anggaran JKN tahun 2015 sebesar Rp.3.026.893.453,00.

e) Sarana dan Prasarana


Tabel : Keadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas
Pucang Sewu Tahun 2015

5
KONDISI
JENIS JUML RUSA
NO K RUSAK RUSAK
SARANA/PRASARANA AH
RINGA SEDANG BERAT
N
a. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 1 1
2. Polindes 3
3. Rumah Dinas Dokter 0
4. Rumah Dinas Perawat 0
5. Rumah Dinas Bidan 0
6. Puskesmas Keliling
Roda 4 1 1
7. Ambulance 0
8. Sepeda motor 4 2 2

b. Sarana Penunjang
1. Komputer 14 1 3
2. Mesin tik 1 1
3. Telepon 1
4. WIFI 3 MB
Dari keterangan di atas Puskesmas Pucang Sewu mempunyai
sarana prasarana yang cukup mewadai untuk melaksanakan
pelayanan sebagai puskesmas rawat jalan Puskemas Perkotaan.

II.2.3. Data Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat di antaranya adalah melalui posyandu lansia.
Tabel : Jumlah Posyandu dan Jumlah Kader di Wilayah Kerja
Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015
JUMLAH JUMLAH KADER
KELURAHAN
NO. POSYANDU DILATIH AKTIF %

1 Pucang Sewu 2 2 14 14
2 Kertajaya 6 7 45 15
3 Baratajaya 5 1 29 3
Jumlah 13 10 88 11

Grafik : Jumlah Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang


Sewu Tahun 2015

6
Dari tabel di atas terlihat bahwa Kelurahan Kertajaya paling banyak
jumlah posyandunya, hal ini dikarenakan banyaknya penduduk di
Kelurahan Kertajaya.

Tabel : Jenis Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas


Pucang Sewu Tahun 2015
Jenis Peran Serta
No. P. Sewu Kertajaya Baratajaya Jumlah
Masyarakat

1 Poskeskel 1 1 1 3

2 Posyandu Balita 9 15 26 50

3 Posyandu Lansia 2 5 6 13

4 Poskestren 0 0 0 0

5 TOGA 2 1 1 4

6 Saka Bhakti Husada 0 1 0 1

7 Pos UKK 0 0 0 0

8 Posbindu 4 8 8 20

Grafik : Jenis Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas


Pucang Sewu Tahun 2015

7
Dari tabel dan grafik di atas tampak bahwa posyandu balita lebih
banyak dari jenis kelompok peran serta masyarakat lainnya, hal ini
dikarenakan posyandu terbentuknya lebih awal dari pada kelompok
peran serta yang lain.

II.2.4. Data Penduduk


a) Demografis
Jumlah Penduduk menurut kelompok umur
Tabel : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Puskesmas
Pucang Sewu Tahun 2016
No. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0 368 368 736
2 0-4 th 1,738 1,667 3,405
3 1-4 th 1,528 1,451 2,979
4 5-9 th 2,017 1,924 3,941
5 10-14 th 1,855 1,780 3,635
6 15-19 th 2,073 2,258 4,331
7 20-24 th 2,529 2,618 5,147
8 25-29 th 2,281 2,276 4,557
9 30-34 th 2,214 2,244 4,458
10 35-39 th 2,147 2,171 4,318
11 40-44 th 2,140 2,185 4,325
12 45-49 th 2,024 2,166 4,190
13 50-54 th 1,838 2,006 3,844
14 55-59 th 1,391 1,480 2,871
15 60-64 th 981 949 1,930
16 65-69 th 757 757 1,514
17 70-74 th 495 558 1,053
18 75+th 458 729 1,187
Sumber : Proyeksi Penduduk Kota Surabaya menurut Bapemas & KB
Tahun 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok umur 20- 24 tahun
adalah yang paling banyak penduduknya yaitu sebanyak 5.147 orang,
sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur 0 tahun atau
sebanyak 736 bayi.

8
Berikut ini adalah grafik jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur.

Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2016.

Dari grafik yang ada terlihat bahwa kelompok penduduk perempuan


mendominasi jumlah hampir di setiap kelompok umur.

b) Data Sosial Ekonomi


1. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Untuk memperjelas tabel di atas, distribusi jumlah penduduk menurut
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel distribusi penduduk
menurut tingkat pendidikan di bawah ini.
Tabel : Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah
Kerja Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015

No. PENDIDIKAN P. SEWU KERTAJAYA BARATAJAYA JUM LAH

Tdk/Belum
1 0 639 3.645 6.910
Sekolah
2 Tamat SD 2.620 7.431 2.909 13.292
3 Tamat SLTP 2.956 750 1.852 7.056
4 Tamat SLTA 4.451 570 5.500 10.524
5 Akademi (D1-D3) 483 506 513 1.502
6 Sarjana (S1-S3) 2775 375 3.841 6.988
Sumber : Data Monografi Kelurahan Pucang Sewu, Kertajaya dan
Baratajaya Tahun 2015

9
Untuk memperjelas tabel di atas, distribusi jumlah penduduk menurut
tingkat pendidikan dapat dilihat pada grafik piramida penduduk di
bawah ini

Grafik : Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah


Kerja Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015

Sumber : Data Monografi Kelurahan Pucang Sewu, Kertajaya


dan Baratajaya Tahun 2015
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

pendidikan penduduk wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu adalah

tamantan SD sederajat dan tamatan SMA sederajat.

2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Untuk memperjelas tabel di atas, distribusi jumlah penduduk menurut
mata pencarian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel : Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Wilayah
Kerja Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015
No P. Kertaja Barataja Jumla
. Mata Pencarian Sewu ya ya h
1 Petani 0 0 0 0
2 Pekerja lepas 28 0 31 59
3 Buruh migran 0 0 0 0
4 PNS 392 252 559 1.203
5 Karyawan swasta 2.305 1.948 4.622 8.875
6 Pengrajin 0 0 0 0
7 Pedagang 124 7.192 83 7.399
8 Peternak 0 0 0 0
9 Nelayan 1 0 0 1
Pengusaha/wiras
10 wasta 1.421 602 907 2.930
11 TNI/Polri 47 40 70 157
12 Seniman/artis 0 0 0 0
13 Paranormal 5 0 0 5

10
No P. Kertaja Barataja Jumla
. Mata Pencarian Sewu ya ya h
14 Wiraswasta 1.421 602 790 2.813
Sumber : Profil Kelurahan Pucang Sewu, Kertajaya dan
Baratajaya dalam rangka Pengembangan Kelurahan
Siaga Aktif Tahun 2015
Untuk memperjelas tabel di atas, distribusi jumlah penduduk
menurut mata pencarian dapat dilihat pada grafik distribusi
penduduk berdasarkan mata pencarian di bawah ini.

Grafik : Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian Besar di


Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015

Sumber : Profil Kelurahan Pucang Sewu, Kertajaya dan


Baratajaya dalam rangka Pengembangan Kelurahan
Siaga Aktif Tahun 2015
Dari Tabel dan Grafik didapatkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan mata pencarian yang menduduki 3 besar teratas
adalah karyawan swasta sebanyak 8.875 orang, pedagang
sebanyak 7.399 dan wiraswasta 2.813 orang.

3. Keberadaan Industri di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang


Sewu
Tabel : Jumlah Industri Kecil, Menengah dan Besar di Wilayah
Kerja Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015

No. Jenis Industri Jumlah


1 Industri Besar 0
2 Industri Sedang 6
3 Industri Kecil 11
4 Industri Rumah Tangga 12

11
Sumber : Data Monografi Kelurahan Pucang Sewu, Kertajaya
dan Baratajaya Tahun 2015
Untuk memperjelas tabel di atas dapat dilihat pada grafik jumlah
industri di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu di bawah ini.

Grafik : Jumlah Industri Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu,


Tahun 2015

Sumber : Data Monografi Kelurahan Pucang Sewu, Kertajaya


dan Baratajaya Tahun 2015
Dari Tabel dan Grafik di atas dapat diketahui bahwa di wilayah
kerja Puskesmas Pucang Sewu sebagian besar industrinya
adalah industri rumah tangga atau home industri sebanyak 12
buah dan industri kecil sebanyak 11 buah.

II.2.5. Data Sekolah


Tabel : Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Pucang Sewu, Tahun 2015
JUMLAH SISWA JUMLAH KADER
NAMA JUMLAH GURU
NO SEKOLAH UKS/DO
SEKOLAH LAKI- PEREM SEKOLAH UKS
DG UKS KCIL
LAKI PUAN

1 TK 843 885 36 1 1
-
4,3 3,
2 SD/MI
68 855 20 8 - 8
1,0
3 SMP/M
17 888 9 3 - 3
Ts
1,3 1,
4 SLTA/M
42 067 8 2 - 2
A
5 PT -
- - - - -
Sumber : Laporan Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015

12
Untuk memperjelas tabel di atas dapat dilihat pada grafik jumlah
sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu di
bawah ini.

Grafik : Sarana Pendidikan dan Jumlah Murid di Wilayah Kerja


Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015

Sumber : Laporan Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015


Dari Tabel dan Grafik di atas dapat diketahui bahwa di wilayah
kerja Puskesmas Pucang Sewu yang paling banyak muridnya
adalah murid SD/MI.

Grafik : Jumlah Sarana Pendidikan Berdasarkan Jumlahnya di


Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015

Sumber : Laporan Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015

13
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Pucang Sewu sarana pendidikan yang paling banyak
TK.

Grafik : Sarana Pendidikan yang Mempunyai UKS dan Guru UKS di


Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu, Tahun 2015

Sumber : Laporan Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015


Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Pucang Sewu pada sarana pendidikan yang
mempunyai paling banyak UKS dan Guru UKS adalah SD/MI.

II.2.6. Data Kesehatan Lingkungan


Tabel : Jumlah Rumah dan SAB di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang
Sewu Tahun 2015
JUMLAH RUMAH SAB
NO. KELURAHAN DIPERIK RUMAH DIPERIK RUMAH
% %
SA SEHAT SA SEHAT

PUCANG 3,0 4,64


1 2,778 91 4,432 95
SEWU 41 6
4,9 7,88
2 KERTAJAYA 4,746 96 7,425 94
51 2
3,3 5,13
3 BARATAJAYA 3,270 96 5,080 99
92 4
11,3 17,66
JUMLAH 10,794 95 16,937 96
84 2

14
Grafik : Jumlah Rumah yang Diperiksa dan yang Memenuhi Syarat
sebagai Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang
Sewu Tahun 2015

Dari grafik di atas jumlah rumah yang diperiksa paling banyak di


Kelurahan Kertajaya, hal ini karena Kelurahan Kertajaya paling padat
penduduknya.
Grafik : Jumlah Rumah yang Diperiksa dengan SAB yang Memenuhi
Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu Tahun
2015

Dari grafik di atas jumlah rumah yang diperiksa dan SABnya yang
paling memenuhi syarat di Kelurahan Baratajaya.
Tabel : Jumlah Rumah dan SAB di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang
Sewu Tahun 2015
JAMBAN KELUARGA
SPAL
SEHAT
NO. KELURAHAN
DIPERIK RUMAH DIPERIK RUMAH
% %
SA SEHAT SA SEHAT
1 PUCANG 6,0 6021 100 4,646 3,345 72

15
SEWU 49
15,5
2 KERTAJAYA 15,388 99 7,882 5,743 73
97
8,0
3 BARATAJAYA 8,066 100 5,134 4,518 88
66
29,7
JUMLAH 23,454 79 17,662 13,606 77
12

Grafik : Jumlah Rumah yang Diperiksa dengan Jamban yang Memenuhi


Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015

Dari Grafik di atas hampir rata-rata kondisi rumah telah memenuhi syarat
jambannya hanya pada Kelurahan Kertajaya ada beberapa yang kurang
memenuhi syarat.
Grafik : Jumlah Rumah yang Diperiksa dengan SPAL-nya yang Memenuhi
Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2015

Namun bila dilihat grafik di atas hampir semua rata-rata rumah belum
semua memenuhi syarat SPALnya, hal ini dikarenakan masih ada keluarga

16
yang mengandalkan aliran sungai untuk membuang kotoran atau
limbahnya.

II.3. Data Khusus

II.3.1. Status Kesehatan

a) Data Kematian

Tabel : Data Kematian yang Ada di Puskesmas Pucang Sewu Tahun


2015

JENIS KEMATIAN KELOMPOK USIA


PENYEBAB USIA
NO. LAKI- PEREM BAYI
KEMATIAN BALITA SEKOLA PUS LANSIA
LAKI PUAN 0-1
H
PUCANG
8 0 0 0 0
1 SEWU 1 7
2 KERTAJAYA 13 0 1 1 0 0 12
3 BARATAJAYA 11 0 1 0 0 0 10
4 JUMLAH 32 0 3 0 0 0 29

Dari tabel tersebut di atas masih ada AKI di setiap kelurahan dan ada
AKBA di Kelurahan Kertajaya.

b) Pola Penyakit

Tabel : 10 Penyakit terbanyak Tahun 2016 di Puskesmas Pucang


Sewu, Tahun 2016

NO. PENYAKIT JUMLAH


1 HT 7,458
2 ISPA 1,996
3 DM 1,115
4 Osteoarthritis 908
5 Myalgia 869
6 Gastritis 720
7 Dermatitis 609
8 Diare 512
9 Kecelakaan 425

17
Tabel : 10 Penyakit terbanyak Tahun 2016 di Puskesmas Pucang
Sewu, Tahun 2016

Dari tabel dan grafik tersebut di atas terlihat bahwa hipertensi


merupakan penyakit tertinggi di Puskesmas Pucang Sewu di Tahun
2016, oleh karenanya perlu mendapat perhatian khusus..

II.3.2. Kejadian Luar Biasa


Pada tahun 2015 di Puskesmas Pucang Sewu tidak ada Kejadian Luar
Biasa (KLB).

II.3.3. Cakupan Program Posyandu lansia


Program Posyandu lansia merupakan program pengembangan,
capaian program pada umumnya masih kurang memenuhi dan perlu
ditingkatkan lagi pencapaiannya di tahun 2016. Pencapaian program
Posyandu lansia yang menggunakan indikator SPM dan pencapaian
indikator PKP tahun 2015 yang masih belum memenuhi target adalah
sebagai berikut :

HASIL CAKUPAN
No JENIS KOMPONEN (K)
(%)

KEGIATAN PENGEMBANGAN
I UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT 76.86
Sumber : Hasil cakupan PKP Puskesmas Pucang Sewu Tahun 2014

18
BAB III
ISU STRATEGIS

Dari kurangnya capaian program tersebut maka perlu diperlukan


analis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal terhadap
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) program Posyandu lansia
dan kesempatan (opportunities) serta ancaman-ancaman (threats) dari faktor
eksternal program Posyandu lansia.
Berikut ini adalah tabel SWOT dari program Posyandu lansia :
Tabel : SWOT Program Posyandu lansia
Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Merupakan puskesmas bersertifikat 1. Wilayah kerjanya sebagian
ISO merupakan wilayah jasa dan
2. Puskesmas mempunyai SDM yang perdagangan
cukup berkompeten 2. Kemampuan kader tidak merata
3. Puskesmas mempunyai anggaran 3. Pengetahuan dan ketrampilan SDM
yang cukup puskesmas masih kurang
4. Puskesmas mempunyai UKBM dan 4. Kurangnya sarana dan prasarana di
kader kesehatan yang siap mendukung layanan kesehatan masyarakat
Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Pemerintah menyediakan JKN untuk 1. Adanya kewajiban puskesmas untuk
masyarakat miskin dalam bentuk memenuhi indikator SPM dan PKP
jamkesmas/KIS dan Jamkesda 2. Sarana dan prasarana posyandu dan
2. Adanya kerja sama antar lintas sektor kesadaran pemanfaatan posyandu
3. Puskesmas dituntut adanya inovasi kurang
dalam melaksanakan kegiatannya 3. Masyarakat lebih kritis dan menuntut
4. Puskesmas dikelilingi oleh layanan transparansi biaya dan pelayanan
kesehatan pihak swasta profesional
4. Kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
kesehatan individu dan keluarga
lansia

Dari tabel SWOT di atas, maka timbullah isu strategis sebagai berikut :
Perpaduan antara Threats (Ancaman) dan Strengths (Kekuatan)
1. Meskipun adanya kewajiban puskesmas untuk memenuhi indikator SPM
dan PKP namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena puskesmas
mempunyai anggaran yang cukup untuk mencapai indikator tersebut dengan
membuat berbagai kegiatan, diantaranya adalah posyandu lansia..

19
2. Meskipun sarana dan prasarana posyandu dan kesadaran pemanfaatan
posyandu masih kurang namun di lain pihak puskesmas mempunyai UKBM
dan kader kesehatan yang siap mendukung kegiatan puskesmas.
3. Tuntutan masyarakat lebih kritis serta menuntut transparasi biaya dan
pelayanan professional namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena
Pukesmas Pucang Sewu merupakan puskesmas yang bersertifikat ISO.
4. Masalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan individu dan keluarga bisa diatasi karena puskesmas mempunyai
SDM yang cukup berkompeten.

Perpaduan antara Weakness (Kelemahan) dan Opportunities (Peluang)


1. Meskipun wilayah kerjanya sebagian merupakan wilayah jasa dan
perdagangan namun masyarakat mudah mendapat akses kesehatan
karena Puskesmas Pucang Sewu dikelilingi oleh layanan kesehatan pihak
swasta
2. Kondisi kemampuan kader memang tidak merata namun adanya kerja
sama antar lintas sektor akan cukup meringankan puskesmas.
3. Pengetahuan dan ketrampilan SDM puskesmas masih kurang namun hal
tersebut bisa ditingkatkan karena puskesmas dituntut adanya inovasi dalam
melaksanakan kegiatannya
4. Kurangnya sarana dan prasarana di layanan kesehatan masyarakat namun
Pemerintah telah menyediakan JKN untuk masyarakat miskin dalam bentuk
jamkesmas/KIS dan Jamkesda

20
BAB IV
PRIORITAS MASALAH

IV.1. Penentuan Prioritas Masalah


Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara
sekaligus, ketidaktersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu
masalah dengan masalah yang lain di analisis SWOT maka perlu ditentukan
prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode
scoring dengan kriteria USG (Urgent, Seriousness, Growth)
Defenisi USG :
1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak
segera ditanggulangi akan semakin gawat :
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c.3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e. 1 = tidak gawat
2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila
masalah tidak diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lain.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat serius
b. 4 = serius
c. 3 = cukup serius
d. 2 = kurang serius
e. 1 = tidak serius
3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan
atau perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera
ditangani pertumbuhannya akan berjalan terus.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar

21
Berikut adalah matriks penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan
Tabel 4.1. Matriks Penentuan Prioritas Masalah
Masalah U S G Total Prioritas
1. Adanya kewajiban 2 2 2 8 VII
puskesmas untuk
memenuhi indikator SPM
dan PKP namun hal
tersebut tidak menjadi
masalah karena cukupnya
anggaran yang ada
2. Sarana dan prasarana 2 2 3 12 VI
posyandu dan kesadaran
pemanfaatan posyandu
kurang namun hal tersebut
tidak menjadi beban karena
puskesmas didukung
UKBM dan lintas sektor
3. Masyarakat lebih kritis dan 1 1 2 2 VIII
menuntut transparasi biaya
dan pelayanan profesional
namun hal tersebut tidak
menjadi masalah karena
puskemas merupakan
puskemas ISO
4. Kurangnya pengetahuan 4 3 4 48 I
dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan individu
dan keluarga namun hal
tersebut bisa diatasi karena
puskesmas mempunyai
petugas yang cukup
berkompeten
5. Wilayah kerjanya sebagian 2 2 3 12 V
merupakan wilayah jasa
dan perdagangan namun
bila masyarakat
memerlukan akses
kesehatan mudah karena
banyak layanan kesehatan
lain selain puskesmas
6. Kemampuan kader tidak 3 3 3 27 II
merata namun hal tersebut

22
Masalah U S G Total Prioritas
tidak menjadi beban karena
bagusnya kerja sama
dengan lintas sektor
7. Pengetahuan dan 2 3 4 24 III
ketrampilan SDM
Puskesmas masih kurang
namun hal tersebut
menjadikan tantangan
karena puskesmas dituntut
untuk berinovasi dalam
kegiatannya
8. Kurangnya sarana dan 2 3 3 18 IV
prasarana di layanan
kesehatan masyarakat
namun hal tersebut tidak
menjadikan beban karena
masyarakat tidak mampu
bisa mengakses puskesmas
dengan fasilitas dari
pemerintah berupa
KIS,Jamkesmas,
Jamkesmda dan SKTM
Hasil urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan berdasarkan matriks di
atas, adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan


individu dan keluarga namun hal tersebut bisa diatasi karena puskesmas
mempunyai petugas yang cukup berkompeten pengetahuan dan
ketrampilan SDM Puskesmas masih kurang

2. Kemampuan kader tidak merata namun hal tersebut tidak menjadi beban
karena bagusnya kerja sama dengan lintas sektor Sarana dan prasarana
posyandu dan kesadaran pemanfaatan posyandu kurang.

3. Pengetahuan dan ketrampilan SDM Puskesmas masih kurang namun hal


tersebut menjadikan tantangan karena puskesmas dituntut untuk berinovasi
dalam kegiatannya Kurangnya sarana dan prasarana di layanan kesehatan
masyarakat

4. Kurangnya sarana dan prasarana di layanan kesehatan masyarakat namun


hal tersebut tidak menjadikan beban karena masyarakat tidak mampu bisa
mengakses puskesmas dengan fasilitas dari pemerintah berupa
KIS,Jamkesmas, Jamkesmda dan SKTM.

23
5. Wilayah kerjanya sebagian merupakan wilayah jasa dan perdagangan
namun bila masyarakat memerlukan akses kesehatan menjadi mudah
karena banyak layanan kesehatan lain selain puskesmas.

6. Sarana dan prasarana posyandu dan kesadaran pemanfaatan posyandu


kurang namun hal tersebut tidak menjadi beban karena puskesmas
didukung UKBM dan lintas sector.

7. Adanya kewajiban puskesmas untuk memenuhi indikator SPM dan PKP


namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena cukupnya anggaran yang
ada.

8. Masyarakat lebih kritis dan menuntut transparasi biaya dan pelayanan


profesiona namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena puskemas
merupakan puskemas ISO.

BAB V
ANALISIS PENYEBAB MASALAH

24
DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

V.1. Analisis Penyebab Masalah


Karena keterbatasan SDM dan anggaran yang ada di puskesmas
maka prioritas masalah yang diutamakan adalah 4 teratas di capaian
program Posyandu lansia. Identifikasi penyebab masalah dilakukan
dengan menggunakan Metode Fish Bone (tulang ikan)

Manusia Metode

Masalah

Material
Lingkungan Keuangan

Cakupan upaya kesehatan usia lanjut sebesar 76.86% dari target 100%.
a. Manusia (SDM)
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
pemanfaatan Posyandu Lansia dan pelayanan lansia di
Puskesmas..
b. Metode
- Belum adanya metode yang cepat dan efektif untuk merubah
perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam kesadaran pemanfaatan
Posyandu Lansia dan pelayanan di Puskesmas.
c. Material
- Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan, seperti tensi meter,
timbangan dan tinggi badan.
d. Keuangan
- Terbatasnya anggaran dalam melaksanakan program lansia di
Puskesmas
e. Lingkungan
- Beberapa wilayah yang jauh dari jangkauan lansia untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.

25
V.2. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisa SWOT dan identifikasi penyebab masalah dengan menggunakan Metode Fish Bone (tulang ikan) maka timbul alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
Cakupan Upaya Kesehatan Usia Lanjut

NO. MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSIAL PEMECAHAN MASALAH TUJUAN URAIAN KEGIATAN
POTENSIAL TERPILIH
1. Manusia Kurangnya pengetahuan dan Masyarakat perlu diberi informasi Meningkatkan pengetahuan Penyuluhan tentang
kesadaran masyarakat mengenai tentang macam pelayanan lansia di masyarakat tentang pelayanan lansia di
pemanfaatan Posyandu Lansia dan Puskesmas. pelayanan lansia di Puskesmas kepada
pelayanan lansia di Puskesmas. Puskesmas. masyarakat.
2. Metode Belum adanya metode yang cepat dan Membuat bahan materi penyuluhan Meningkatkan minat sasaran Membuat bahan materi yang
efektif untuk merubah perilaku dan yang menarik minat sasaran untuk pada materi penyuluhan. menarik sasaran bisa
kebiasaan masyarakat dalam datang kepelayanan kesehatan ditambah dengan macam
kesadaran pemanfaatan Posyandu game dan door prize.
Posyandu Lansia bekerjasama
Lansia dan pelayanan di Puskesmas Meningkatkan jumlah
dengan lintas program dengan Mengadakan pemeriksaan
kunjungan.
mengadakan pemeriksaan LAB LAB gratis.
3. Alat Terbatasnya sarana dan prasarana Mengusulkan sarana dan Meningkatkan ketersediaan Mengadakan kelengkapan
pelayanan, seperti tensi meter, prasarana terutama kegiatan di sarana dan prasarana dalam sarana dan prasarana di
timbangan dan tinggi badan posyandu lansia. memberikan pelayanan posyandu lansia
terhadap lansia
4. Keuangan Terbatasnya anggaran dalam Mengusulkan dana untuk sarana Meningkatkan pemenuhan Mengusulkan ke tim
melaksanakan program lansia di dan prasarana penyuluhan. sarana dan prasarana . anggaran untuk transport
Puskesmas. kader posyandu lansia.
5. Lingkungan Beberapa wilayah yang jauh dari Melakukan pengobatan sederhana Meningkatkan jumlah Melakukan pengobatan
jangkauan lansia untuk mendapatkan dan Pemeriksaan LAB di Posyandu kunjungan lansia ke sederhana dan Pemeriksaan
pelayanan kesehatan. lansia. pelayanan kesehatan LAB di Posyandu lansia.
Puskesmas

26
BAB VI
RENCANA USULAN KEGIATAN

VI.1. Masih rendahnya Cakupan Cakupan Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Tabel 6.1. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan untuk Rendahnya Cakupan Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Jadwal Penanggung Sumber Indikator
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Target Lokasi
Pelaksanaan Jawab & Anggaran Keberhasilan
Pemecahan
Pelaksana
1. Penyuluhan a. Meningkatkan a.Masyarakat a. 100% Lansia a.Kegiatan di a. Januari Koodinator : a. JKN Meningkatnya
tentang pengetahuan di wilayah di wilayah masing- s/d Petugas b. Swadaya cakupan kunjungan
pelayanan masyarakat Puskesmas kerja masing Desembe Program lansia di wilayah
lansia di tentang Pucang Puskesmas kelompok r 2016 Posyandu Puskesmas Pucang
Puskesmas pelayanan Sewu Pucang penyuluhan lansia Sewu.
kepada lansia di b.Pengunjung Sewu b.Di ruang Unit Pelaksana :
masyarakat Puskesmas Puskesmas mendapatkan Pendaftaran Semua
Pucang pelayanan atau di ruang tenaga
Sewu kesehatan tunggu Unit Kesehatan
Farmasi dan
mahasiswa
magang di
Puskesmas
Pucang
Sewu
2. Membuat a. Meningkatkan a. Media a. Terbuatnya a. Puskesmas a. Juni 2016 Koodinator : a. JKN Meningkatnya
bahan materi minat sasaran penyuluhan media Pucang Petugas cakupan kunjungan
yang menarik pada materi penyuluhan Sewu Program lansia di wilayah
sasaran. penyuluhan yang menarik Posyandu Puskesmas Pucang
pada lansia. bagi lansia lansia Sewu.
Pelaksana :

27
Jadwal Penanggung Sumber Indikator
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Target Lokasi
Pelaksanaan Jawab & Anggaran Keberhasilan
Pemecahan
Pelaksana
3. Mengadakan a. Meningkatkan a. Media a. Tersedianya a. Puskesmas a. Juni 2016 Koodinator : a. JKN Meningkatnya
media promosi ketersedian penyuluhan media untuk Pucang Petugas cakupan
pelayanan media promosi penyuluhan Sewu Program kunjungan lansia
kesehatan Posyandu di wilayah
lansia Puskesmas
Pucang Sewu.
4. Mengusulkan a. Meningkatkan a. Kader a. Kader yang a. Wilayah a. Januari- Koodinator : a. APB a. Meningkatnya
ke tim pemenuhan Kesehatan melaksanaka kerja Desember Petugas D cakupan
anggaran sarana dan n kegiatan Puskesmas 2016 Program kunjungan lansia
untuk prasarana . posyandu Pucang Posyandu di wilayah
penyediaan lansia Sewu lansia Puskesmas
sarana dan mendapat Pucang Sewu
prasarana. kelengkapan
dalam
periksa
lansia
5. Pemberian a. Meningkatkan a. Kader a. 2 kader a.Wilayah a. Mei 2016 Koodinator : a. APB a. Meningkatnya
pelatihan cakupan Kesehatan untuk kerja Petugas D cakupan
tentang pelayan masing- Puskesmas Program kunjungan lansia
pemberdayaan kesehatan masing Pucang Posyandu di wilayah
ksehatan lansia di kelurahan Sewu lansia Puskesmas
lansia kepada Puskesmas Pelaksana : Pucang Sewu
kader PJ KIA
kesehatan Bidan
Koordinator
Petugas
Posyandu
lansia

28
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1. Kesimpulan
1. Dengan adanya RUK maka Program Upaya Kesehatan Lansia memiliki
rencana program yang baik, terpadu dan terarah.
2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan terutama bidang Kesehatan Lansia di Puskesmas
Pucang Sewu.
3. Apabila kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan baik
maka indikator SPM dan PKP puskesmas akan semakin mudah dicapai.
4. Dampak dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat lansia
di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu

VII.2. Saran
VII.2.1. Bagi Puskesmas
a. Kegiatan program akan dilaksanakan sebiasa mungkin sesuai
dengan RUK yang telah dibuat.
b. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan
evaluasi kegiatan di tahun 2016 juga harus berdasarkan RUK
yang ada.
VII.2.1. Bagi Dinas Kesehatan
a. Dinas Kesehatan senantiasa mengevaluasi dan memonitoring
jalannya kegiatan program dan inovasi yang telah dilaksanakan
Puskesmas.
b. Dinas Kesehatan hendaknya juga melengkapi sarana dan
prasarana kesehatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan
sesuai dengan RUK yang ada.

29
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Diakses tanggal 20 Februari 2014.

Puskesmas Pucang Sewu. (2015). Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2015.


Surabaya: Puskesmas Pucang Sewu.

Puskesmas Pucang Sewu. (2015). Laporan Profil Posyandu lansia Tahun 2015.
Surabaya: Puskesmas Pucang Sewu.

Puskesmas Pucang Sewu. (2015). Laporan SPM untuk BOK Tahun 2015.
Surabaya: Puskesmas Pucang Sewu.

30
LAMPIRAN

31
RUK TAHUNAN PROGRAM POSYANDU LANSIA

Kab/Kota : Surabaya
Puskesmas : Pucang Sewu
Tahun/Bulan : 2016

Program Lokasi Jadwal


No NO Kegiatan Sasaran Target Tenaga Pelaksana
Kesehatan Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Perwakilan kader dari Pukesmas Pucang Posyandu lansia dan Tim


1. Refrehsing Kader Kader Kesehatan
14 posyandu Sewu Pembina Posyandu

Lansia di wilayah
1 Posyandu lansia
2. Posyandu Lansia kerja Puskesmas 14 Posyandu Lansia Balai RW Dokter dan Perawat
Pucang Sewu

Pengadaan
Tersedianya sarana
sarana dan Puskesmas Puang Posyandu lansia dan tim
3. Kader Kesehatan dan prasarana di
prasarana Sewu Pembina Posyandu
posyandu lansia
kesehatan lansia

KEPALA PUSKESMAS

drg. Prasukma Yogawarti


Pembina Tk.I
NIP : 19650411 199003 2 005

32
RPK JKN PUSKESMAS PUCANG SEWU TAHUN 2016
Program Rincian Lokasi Tenaga Jadwal
No NO Kegiatan Sasaran Target Sumber
Kesehatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Biaya
SEKSI
I KESEHATAN Program Kesehatan Lainnya
KHUSUS

Refreshing
kader Snack Dokter,
1 1 kader posyandu 40 orang Puskesmas
lansia Peserta Perawat APBN
lansia
(BOK)

33
RKA ( RENCANA KEGIATAN ANGGARAN ) DAK NON FISIK BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK )

Pelaksana Upaya Jenis Jenis Penanggung Pelaksan


No Rincian Kegiatan Lokasi Juli Jumlah
Kegiatan Kesehatan Pelayanan Kegiatan Jawab Program a
1 PENGENDALIAN Upaya Pelatihan HIV pada kader kesehatan
DAN Pencegahan Orientasi
PEMBERANTAS dan kepada
AN PENYAKIT Pengendalian kader 11.44 Petugas Dokter /
- Snack 30 orang x 1 keg x Rp. Puskesmas 343.200
Penyakit kesehatan 0 Kesehatan Perawat
Menular
Penyuluhan TB kepada PMO/masyarakat/stakeholder
11.44 Petugas Dokter /
- Snack 45 orang x 3 keg x Rp. Puskesmas 1.544.400
0 Kesehatan Perawat
Penyuluhan tatalaksana Diare, ISPA PNEUMONIA kepada kader dan masyarakat

11.44 Petugas Dokter /


- Snack 32 orang x 1 keg x Rp. Puskesmas 366.080
0 Kesehatan Perawat
Sosialisasi
Penyuluhan tatalaksana kusta kepada masyarakat
dan
penyuluhan 11.44 Petugas Dokter /
masyarakat - Snack 32 orang x 1 keg x Rp. Balai RW 366.080
0 Kesehatan Perawat
dan
pemangku Workshop kader bumantik
kepentingan
lainnya 11.44 Balai RW/
- Snack 35 orang x 3 keg x Rp. Sanitasi Sanitasi 1.201.200
0 Kelurahan

- Nasi 25.30 Balai RW/


35 orang x 3 keg x Rp. Sanitasi Sanitasi 2.656.500
Kotak 0 Kelurahan

30.00 Balai RW/


- Transport 32 orang x 3 keg x Rp. Sanitasi Sanitasi 2.880.000
0 Kelurahan

Total Jumlah 9.357.460

34

Anda mungkin juga menyukai