Anda di halaman 1dari 11

1.

Pelatihan
Pelatihan atau Magang (Inggris:Training) adalah proses melatih; kegiatan atau pekerjaan
(KBBI edisi 2, Balai Pustaka, 1989)

Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang
dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta
memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan
keterampilan. (Rolf P. Lynton dan Udai PareekPelatihan dan PengemPengertian
Pelatihan dalam Manajemen Sumberdaya Manusia

Cut Zurnali (2004), mengemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan
sebagai berikut:

1. Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to
facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti
bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran
tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para
pegawai.
2. Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi
pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu
pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
3. Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training thats planned in
advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan
disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format
pelatihan yang terstruktur.
4. Menurut Bernardin dan Russell (1998:172), Training is defined as any attempt to improve
employee performance on a currently held job or one related to it. This usually means changes
in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a
learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to
identified needs. Jadi pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk
mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu
berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap,
keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka
di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman,
pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang di dalam
menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
5. Menurut Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2001:259), training is usually conducted when
employees have a skill deficit or when an organization changes a system and employees need to
learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja
memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu system dan para
perlu belajar tentang keahlian baru.
6. Menurut DeCenzo dan Robin (1999:227), Training is a learning experience in that it seeks a
relatively permanent change in an individual that will improve the ability to perform on the job.
Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu pengalaman pembelajaran di dalam mencari
perubahan permanen secara relatif pada suatu individu yang akan memperbaiki kemampuan
dalam melaksanakan pekerjaannya itu.
7. Menurut Never Ending Transfusing - Application Training (NET-at), Pelatihan adalah kegiatan
belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-
menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end) manusia, dan fitrahnya.

Cut Zurnali (2004) menjelaskan bahwa pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli di
atas sering dijadikan acuan dalam riset-riset manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri,
dan administrasi. Definisi-definisi para ahli tersebut dapat dengan lengkap mendeskripsikan
mengenai arti dan tujuan pelatihan.

Tujuan Dan Manfaat Pelatihan

Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of training is for employees to master knowledge, skills,
and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day activities.
Hal ini berarti bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan,
keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan
dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi
pengembangan perusahaan.
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh
perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:

Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru,
Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk
menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan
pembelajaran,
Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk
memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah
atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu
sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.

Tiga Level Analisis Penentuan Kebutuhan Pelatihan

Menurut Cut Zurnali (2004), terdapat 3 (tiga) tingkatan atau level analisis dalam menentukan
kebutuhan pelatihan yang harus dipenuhi, yaitu:

Pertama, organization analysis (analisis organisasi): Memfokuskan pada pengenalan di dalam


organisasi di mana pelatihan dibutuhkan.
Kedua, operations analysis (analisis operasi): Mencoba mengenal isi pelatihan-apa yang tenaga
kerja harus lakukan agar bekerja secara kompeten.
Ketiga, individual analysis (analisis individual): Menentukan seberapa baik setiap pekerja atau
karyawan yang sedang melakukan tugas dalam menyelesaikan tugasnya.

Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263), Pelatihan memberikan karyawan baru atau lama
suatu keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dengan
demikian pelatihan berarti menunjukkan seorang masinis bagaimana mengoperasikan mesin
barunya, bagi seorang juru jual baru, bagaimana menjual produk perusahaannya, atau bagi
seorang penyelia baru bagaimana mewawancarai dan menilai karyawan.
Indikasi Keberhasilan Suatu Program Pelatihan

Menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53), pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan
berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam :

1. Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas


2. Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.

Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut dilakukan penilaian atau evaluasi atas
pelaksanaan Pelatihan tersebut.

Referensi

1. Bernardin And Russell, 1998, Human Resource Management, Second Edition, Singapore,
McGraw-Hill Book Co
2. Cascio, F. Wayne, 2003, Human Resource Management Productivity, Quality of Work Life,
Profits, Sixth Edition, McGraw-Hill Irwin, Boston
3. Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan pada
Divisi Long Distance PT Telkom Indonesia, Tbk, Tesis, Program Pascasarjana Unpad, Bandung
4. DeCenzo and Robbins, 1999, Human Resource Management, Sixth Edition, New York, John Wiley
& Sons, Inc.
5. Dessler, Gary, 1997, Human Resource Management, Seventh Edition, Prentice Hall, Inc.,New
Jersey
6. Gomez-Mejia, Balkin, Cardy, 2001, Managing Human Resources, International Edition, Prentice
Hall, Inc.,New Jersey
7. Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2003, Human Resource Management, International Edition,
The McGraw-hill Companies, Inc. New York
8. Soekidjo Notoatmodjo, 1991, Pengembangan Sumberdaya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta
bangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta 1998)
2.Simposium

Seorang aulos perempuan dan para pria sedang berada di simposium di bell-kraker figur merah
Attik, s. 420 SM

Di Yunani Kuno, simposium (Yunani: symposion, dari sympinein, "tuntuk


minum bersama") adalah sebuah pesta minum-minum.[1] Karya-karya sastra yang menyebut atau
mengambil tempat di sebuah simposium meliputi dua dialog Sokratik, Simposium karya Plato
dan Simposium karya Xenofon, serta sejumlah puisi Yunani seperti elegis Theognis dari Megara.
Simposia digambarkan dalam seni rupa Etruskan dan Yunani yang menunjukan adegan-adegan
yang sama.[1]

Tempat yang sama dalam masyarakat Romawi adalah convivium yang berasal dari bahasa
Latin.[1] Dalam penggunaan modern, kata tersebut digunakan untuk menyebut sebuah konferensi
akademik atau pertemuan seperti konferensi saintifik.
3.Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya
komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar
yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa
saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.

Jenis diskusi

Diskusi formal (resmi)


Diskusi nonformal (tidak resmi)

Unsur-unsur diskusi

Materi
Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji
Perlengkapan

Macam-macam diskusi
SeminarPertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.

SarasehanPertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli


mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.

Lokakarya/Sanggar kerjaPertemuan yang membahas suatu karya.

SimposiumPertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang


pelaksanaan kegiatan.

MuktamarPertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang
dihadapi bersama.

KonferensiPertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.


Diskusi panelDiskusi yang dilangsungkan oleh panelis (peserta diskusi panel) dan disaksikan/dihadiri
oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.

Diskusi kelompokPenyelesaian masalah dengan melibatkan kelompok-kelompok kecil.

4.Rapat
Rapat biasanya dilakukan dalam ruangan tertentu

Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk
memutuskan suatu tujuan.[1] Rapat juga dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi
antar manusia atau pimpinan kantor dengan staffnya.[1] [2] Rapat juga dapat diartikan juga sebagai
media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang sering diselenggarakan atau
dilakukan oleh banyak organisasi baik itu swasta ataupun pemerintah.[1] Rapat sering dijadikan
seseorang atau sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan
tertentu.[1] Pada pengertian lain rapat juga dapat diartikan sebagai kumpulan sekelompok orang
yang besifat formal dengan melibatkan empat orang atau lebih dengan tujuan untuk
berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijakan, pengambilan keputusan, dan pemberian
motivasi.[1] Sasaran akhir diadakannya rapat yaitu untuk mempertemukan peserta rapat secara
langsung demi terjalinnya komunikasi, agar peserta rapat dapat berkontribusi langsung dalam
pembicaraan sehingga pemikiran ide untuk penyelesain masalah dapat tersampaikan langsung,
agar peserta rapat dapat terangsang secara lansung dalam memahami setiap permasalahan yang
dihadapi, agar peserta rapat dapat sama-sama berkontribusi dalam pencapaian tujuan tertentu
5.Kongres
Kongres adalah pertemuan besar para wakil organisasi ( politik, sosial, profesi) untuk
mendiskusikan dan mengambil keputusan.

Daftar isi

1 Badan legislatif
2 Partai politik
3 Perkumpulan politik
4 Lihat pula

Badan legislatif

Kongres adalah nama dari badan legislatif di sebuah negara yang beroperasi di bawah sistem
kongres.

Sebuah kongres berbeda dengan parlemen di mana inisiatif legislatif diberikan ke dalamnya.
Dalam sistem kongres cabang eksekutif dan legislatif pemerintahan dipisahkan jelas. Tugas
Kepala Negara (presiden) dan Kepala Pemerintahan (perdana mentri) biasanya digabung, dan
anggota kabinet jarang kali diambil dari kongres.

Negara dengan Kongres:

Kongres Amerika Serikat adalah badan legislatif dari Pemerintahan federal Amerika Serikat
Kongres Rakyat Nasional adalah badan legislatif tertinggi di Republik Rakyat Tiongkok
Kongres Nasional Brasil (bahasa Portugis: Congresso Nacional) adalah legislatur Brasil.

Di Perancis, congrs adalah rapat gabungan resmi dan khusus dari kedua rumah dari Parlemen
dalam rangka memperbaiki amendemen ke Konstitusi.

Partai politik

Kongres dimasukkan dalam beberapa nama partai politik, terutama di bekas koloni Britania.
People's National Congress of Guyana
Indian National Congress of India
Nationalist Congress Party of India
Nationalist Trinamool Congress of India
Tamil Maanila Congress of India
Basotho Congress Party of Lesotho
Lesotho Congress for Democracy of Lesotho
Lesotho People's Congress of Lesotho
Malawi Congress Party of Malawi
Malaysian Indian Congress of Malaysia
Congress of Democrats of Namibia
Nepali Congress of Nepal
All People's Congress of Sierra Leone
African National Congress of Afrika Selatan
Pan-Africanist Congress of Afrika Selatan
All Ceylon Tamil Congress of Sri Lanka
Sri Lanka Muslim Congress of Sri Lanka
Ngwane National Liberatory Congress of Swaziland
United National Congress of Trinidad dan Tobago
Ugandan People's Congress of Uganda

Perkumpulan politik

Kongres juga digunakan untuk menggambarkan perkumpulan politik bersejarah dari nasionalis
berpikiran-merdeka atau revolusioner

Amerika Serikat Continental Congress


Indian National Congress
Iraqi National Congress
6.Konferensi
Konferensi IEEE di Hong Kong, Tiongkok.

Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu
masalah yang dihadapi bersama [1].

Konferensi bisnis, pertemuan untuk membahas masalah bisnis.


Konferensi pers, suatu pengumuman untuk pers (cetak, radio, televisi) dengan diikuti
oleh sesi tanya jawab tentang hal yang diumumkan.

Anda mungkin juga menyukai