Anda di halaman 1dari 44

MP 02 :

PENGENALAN PEMBANGKIT

TUJUAN PELAJARAN :
Setelah mengikuti pelajaran Pengenalan mesin-mesin pembangkit peserta
diharapkan mampu memahami prinsip kerja dan peralatan utama pada
pembangkit thermal

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : 1. MM

Simple Inspiring Performing Phenomenal i


DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN ............................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iii

1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) ................................................. 1

1.1. Prinsip Kerja PLTU...................................................................................... 1

1.2. Komponen Utama PLTU ............................................................................. 3

2. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) .................................... 17

2.1. Prinsip Kerja PLTGU ................................................................................. 17

2.2. Komponen PLTGU .................................................................................... 19

3. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) ................................. 29

3.1 Prinsip kerja dan Siklus PLTP ................................................................... 30

3.2 Komponen Utama PLTP ........................................................................... 31

Simple Inspiring Performing Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Konversi Energi Pada PLTU ........................................................ 1


Gambar 2 Siklus fluida kerja (air uap) PLTU ............................................................. 2
Gambar 3 Boiler........................................................................................................ 5
Gambar 4 Steam Drum ............................................................................................. 7
Gambar 5 Turbin Uap ............................................................................................. 10
Gambar 6 Journal bearing ...................................................................................... 11
Gambar 7 Thrust Bearing ....................................................................................... 12
Gambar 8 Kondensor ............................................................................................. 15
Gambar 9 Generator............................................................................................... 16
Gambar 10 Excitasi pada Generator ....................................................................... 16
Gambar 11 Pompa BFP.......................................................................................... 17
Gambar 12 Diagram PLTGU .................................................................................. 18
Gambar 13 Tata Letak Turbin Gas ......................................................................... 20
Gambar 14 Kompresor Aksial ................................................................................. 20
Gambar 15 Combustion Chamber .......................................................................... 21
Gambar 16 A. Stator B. Rotor turbin ......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 17 Rotor Kompresor dan Turbin ................................................................ 23
Gambar 18 Rakitan Rotor Kompressor .................................................................. 24
Gambar 19 Rakitan Rotor Turbin ........................................................................... 24
Gambar 20 Bagian utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap ...................... 26
Gambar 21 Komponen utama boiler HRSG (HRSG outline) ................................... 26
Gambar 22 Komponen utama pada HRSG datar (2 tingkat tekanan ....................... 29
Gambar 23 Komponen utama pada HRSG tegak (3 tingkat tekanan) ..................... 29
Gambar 24 Diagram PLTP ..................................................................................... 30
Gambar 25 Rangkaian Valve pada kepala sumur PLTP ......................................... 31
Gambar 26 Valve Pada Kepala Sumur PLTP ......................................................... 32
Gambar 27 Cara Kerja Separator ........................................................................... 33
Gambar 28 Cyclone Separator ............................................................................... 34
Gambar 29 Silincer ................................................................................................. 34

Simple Inspiring Performing Phenomenal iii


Gambar 30 Jenis Silincer di PLTP Kamojang ......................................................... 35
Gambar 31 Turbin Uap PLTP ................................................................................. 36
Gambar 32 Kondensor Kontak Langsung ............................................................... 37
Gambar 33 Sistem Gas Extractor ........................................................................... 37
Gambar 34 Skema Mechanical Draught Cooling Tower.......................................... 38
Gambar 35 Mechanical Draught Cooling Tower ..................................................... 39
Gambar 36 Natural cooling Tower .......................................................................... 40

Simple Inspiring Performing Phenomenal iv


PENGENALAN MESIN-MESIN PEMBANGKIT

1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

1.1. Prinsip Kerja PLTU

PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik melalui beberapa proses. Proses konversi
energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

a. Pertama, energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi
energi panas melalui proses pembakaran di dalam furnace boiler.
Selanjutnya Energi panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran
tersebut ditransfer ke feedwater melalui tube boiler (economizer, riser,
superheater) sehingga menjadi uap bertekanan dan temperatur tinggi.
b. Kedua, energi yang terkandung dalam uap superheat (dalam ilmu
termodinamika disebut dengan enthalphy) diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran turbin melalui profil blade turbin.
c. Ketiga, energi mekanik yang dihasilkan oleh poros turbin diteruskan ke
poros generator yang dihubungkan melalui kopling rigid. Energi mekanik
pada poros generator kemudian diubah menjadi energi listrik.

Gambar 1 Proses Konversi Energi Pada PLTU

Simple Inspiring Performing Phenomenal 1


PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus
tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Seperti
yang sudah dibahas sebelumnya, air diubah menjadi uap superheat di dalam
boiler untuk kemudian digunakan untuk memutar poros turbin. Uap bekas keluar
dari turbin menuju kondensor untuk didinginkan menffunakan air pendingin agar
berubah menjadi air. Air kondensat ini kemudian digunakan lagi sebagai air
pengisi boiler dengan terlebih dahulu dilakukan pemanasan awal secara
bertahap dengan menggunakan heater-heater yang mendapatkan panas dari
ekstraksi turbin.
Demikian siklus ini berlangsung terus-menerus dan berulang-ulang. Gambar 2
menunjukkan diagram siklus tertutup fluida kerja PLTU.
9

G
SUPERH E
EATER TURBI N
1
N
1
8
1 1
3 0
BOI
LE
R
1
7 4 CONDE
3 NSOR
DEAER
ATOR
E
C
O 4 1
L
P
6 5 H C
B E
2
F P
H P
P 1
1
H 5
2

Gambar 2 Siklus fluida kerja (air uap) PLTU

Simple Inspiring Performing Phenomenal 2


1.2. Komponen Utama PLTU

PLTU merupakan mesin pembangkit termal yang terdiri dari komponen utama
dan komponen bantu (sistem penunjang) serta sistem-sistem lainnya.

Komponen utama terdiri dari lima komponen, yaitu:


- Boiler (ketel uap)
- Turbin uap
- Kondensor
- Generator
- Pompa Boiler Feed Pump (BFP)

Sistem penunjang terdiri dari :


- Sistem pengolahan air
- Sistem penanganan bahan bakar
- Sistem penanganan abu
- Sistem air pendingin
- Sistem klorinasi
- Sistem pengolahan gas hidrogen
- Sistem pengolahan air limbah
- Sistem udara bertekanan
- Sistem injeksi kimia
- Sistem pemadam kebakaran
- Sistem udara pembakaran
a. Boiler

Boiler adalah suatu peralatan konversi energi yang berfungsi memanfaatkan


energi panas hasil pembakaran bahan bakar untuk ditransfer ke feedwater
sehingga berubah menjadi uap superheat yang mempunyai temperatur dan
tekanan tinggi.

Panas api didalam ruang bakar boiler diserap secara radiasi oleh pipa-pipa
evaporator yang tersusun membentuk dinding ruang bakar. Pipa-pipa evaporator
tersebut dialiri air sehingga panas dari pipa diserap oleh air yang mengalir
didalamnya, sehingga air berubah wujud menjadi uap jenuh dan ditampung di
dalam drum boiler.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 3


Di dalam drum boiler uap dipisahkan dengan air. Air tersebut dialirkan menuju
header bawah evaporator bersama dengan air yang berasal dari ekonomiser
dengan melalui pipa down commer yang berpenampang besar yang terpasang
diluar boiler. Uap jenuh dari drum boiler selanjutnya dialirkan didalam pipa-pipa
superheater untuk dinaikkan temperaturnya menjadi uap panas lanjut dengan
menggunakan panas dari gas buang boiler yang ditransfer melalui proses
konveksi ke pipa-pipa superheater. Uap kering dengan temperatur dan tekanan
tinggi siap digunakan untuk memutar turbin.

Dari superheater gas buang menuju ekonomiser mengalir diluar pipa-pipa


ekonomiser yang di dalamnya terdapat air yang dialirkan oleh boiler feed pump
(BFP) sehingga temperaturnya naik mendekati temperatur air yang ada di drum
boiler. Dari ekonomiser gas buang mengalir menuju air heater untuk memanasi
udara primer dan udara sekunder. Dari Air Heater gas buang mengalir menuju
electro static precipitator untuk ditangkap abunya. Dari electro static precipitator
gas buang yang sudah bersih dihisap oleh induce draft fan (IDF) untuk didorong
keluar atmosfir melalui cerobong.
Bagian-bagian dan peralatan yang ada di boiler diantaranya adalah :
- Ekonomiser
- Drum
- Evaporator
- Superheater
- Reheater
- Air Heater
- Force Draft Fan (FDF)
- Primary Air Fan (PAF)
- Induce Draft Fan (IDF)
- Cerobong
- Coal Bunker
- Coal Feeder
- Mill
- Burner
- Soot Blower

Simple Inspiring Performing Phenomenal 4


Gambar 3 Boiler

Simple Inspiring Performing Phenomenal 5


Economizer

Economizer adalah Heat Exchanger (penukar kalor) yang dipasang pada


saluran air pengisi sebelum air masuk ke Boiler Drum . Konstruksi
Economizer berupa sekelompok pipa-pipa kecil yang disusun berlapis-
lapis. Di bagian dalam pipa mengalir air pengisi yang dipompakan oleh
Boiler Feed Pump dan dibagian luar pipa mengalir gas panas hasil
pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Karena temperatur gas panas
lebih tinggi dari temperatur air pengisi maka gas panas menyerahkan
panas kepada air pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi naik dan
diharapkan mendekati titik didihnya, tapi jangan melampaui titik didih
karena akan menyebabkan terbentuknya uap di dalam pipa Economizer
dengan akibat lebih lanjut terjadi overheating pada pipa tersebut.
Boiler Drum

Boiler Drum adalah suatu tempat yang berfungsi menampung air yang
datang dari Economizer dan uap hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser).
Kira-kira separuh dari drum berisi air dan separuhnya lagi berisi uap. Boiler
Drum terbuat dari plat baja dilas dan dilengkapi diantaranya :

a. Man hole.
b. Saluran menuju Superheater.
c. Saluran menuju Feedwater Inlet.
d. Saluran menuju Blow Down.
e. Saluran menuju Down Comer.
f. Saluran menuju Safety Valve.
g. Pipa injeksi bahan Kimia.
h. Pipa Sampling.
i. Pipa menuju alat ukur dan alat kontrol.

Seperti terlihat pada Gambar di bagian dalam Boiler Drum terdapat


peralatan-peralatan Screen dryer (pengering uap) dan Steam separator
(pemisah uap).

Simple Inspiring Performing Phenomenal 6


STEAM OUTLET
FEED WATER
DRYER INLET
SECONDARY
SEPARATOR

RISER
TUBES

BAFFLE
PRIMARYY
PLATES
SEPARATOR
DOWNCOMER

Gambar 4 Steam Drum

Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira separoh dari
tinggi drum. Banyaknya air pengisi yang masuk ke dalam drum harus
sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan drum, sehingga level
air terjaga konstant. Apabila level didalam air drum terlalu rendah/tidak
terkontrol akan menyebabkan terjadinya Overheating pada pipa-pipa Boiler,
sedangkan bila level drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air terbawa
ke turbin dan mengakibatkan kerusakan pada turbin. Uap yang dihasilkan
dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum. Uap akan
mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan screen
dryer lalu keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator
dan akhirnya ke turbin. Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan
bersirkulasi kembali bersama air yang baru masuk.
Header

Dari header air akan masuk ke tube wall (riser) untuk diubah menjadi uap
dan kembali ke Boiler. Header (low header) merupakan tempat
penampungan air yang berasal dari down comer.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 7


Riser (Tube Wall) dan Down Comer

Didalam tube wall terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down
comer dan low header. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran
didalam furnance ditransfer secara radiasi ke air yang ada didalam tube wall
sehingga bertambah temperaturnya hingga mencapai temperature saturated.
Selain berfungsi untuk membuat air menjadi uap, tube wall juga mencegah
penyebaran panas dari dalam furnance ke udara luar dan untuk lebih
menjamin agar panas tersebut tidak terbuang ke udara luar melewati tube
wall, maka dibalik tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang
terbuat dari mineral fiber.

Down Comer

Down comer merupakan pipa yang berukuran besar, menghubungkan bagian


bawah boiler drum dengan lower header. Down comer (pipa turun) tidak
terkena panas secara langsung dari ruang bakar. Dan untuk menghindari
kerugian panas yang terbuang pada down comer, maka down comer diberi
isolasi.

Superheater

Sirkulasi uap yang menuju ke superheater dapat dilihat pada gambar .

Gambar 13 Sirkulasi Uap Menuju Superheater

Simple Inspiring Performing Phenomenal 8


Aliran sirkulasi uap yang terjadi adalah sebagai berikut :
a. Uap jenuh dari steam drum dialirkan ke primary superheater. Primary
superheater terletak dibagian belakang dari Boiler dan menerima gas
relatif dingin. Pipa-pipa biasanya diatur dengan konfigurasi horizontal.
b. Uap yang dipanaskan ini selanjutnya mengalir ke secondary superheater
yang terletak pada bagian gas sangat panas. Sebagian dari superheater
terletak tepat diatas ruang bakar dan menerima panas radiasi langsung
dari ruang bakar. Kemudian dari secondary superheater, uap mengalir ke
turbin tekanan tinggi.
Reheater
Sirkulasi uap yang menuju ke reheater dapat dilihat pada gambar .

Gambar 14 . Sirkulasi Uap Reheater

Aliran uap reheat yang terjadi adalah sebagai berikut:


Uap superheat yang berasal dari turbin tekanan tinggi, kembali ke steam
generator (boiler), untuk mendapatkan panas dalam reheat, kemudian
setelah dipanaskan di reheat, uap tersebut mengalir ke turbin tekanan
sedang.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 9


b. Turbin Uap

Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi
yang terkandung dalam uap (entalpi) menjadi energi mekanik berupa momen
putar pada poros turbin. Saat uap mengalir melalui nosel dan sudu diam yang
terpasang pada stator turbin, maka terjadilah perubahan energi panas yang
terkandung pada uap menjadi energi kinetik berupa kecepatan aliran uap. Saat
uap kecepatan tinggi mengalir melalui sudu gerak yang terpasang pada rotor
turbin, maka terjadilah perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik berupa
putaran poros turbin. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur
uap keluar turbin turun hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke
kondensor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar
generator sehingga menghasilkan listrik.
Bagian-bagian dan peralatan yang ada di turbin diantaranya adalah :
- Stator
- Rotor
- Bearing
- Bearing Pedestal
- Main Stop Valve (MSV)
- Governor Valve / Control Valve
- Turning Gear
- Main Oil Pump
- Hydraulic pump
Untuk mengetahui komponen-komponen utama pada turbin dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

Gambar 5 Turbin Uap

Simple Inspiring Performing Phenomenal 10


Casing :
Casing atau shell adalah suatu wadah berbentuk menyerupai sebuah
tabung dimana rotor ditempatkan. Casing juga berfungsi sebagai
pembatas yang memungkinkan uap mengalir melewati sudu-sudu turbin.
Pada ujung casing terdapat ruang besar mengelilingi poros turbin disebut
exhaust hood, dan diluar casing dipasang bantalan yang berfungsi untuk
menyangga rotor.

Rotor :

Bagian turbin yang berputar terdiri dari poros, sudu turbin, atau deretan
sudu yaitu stasionary blade dan moving blade. Untuk turbin bertekanan
tinggi atau ukuran besar, khususnya untuk turbin reaksi maka ada
peralatan tambahan berupa thryst bearing dan balancing piston untuk
mengimbangi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.

Bearing :
Bearing berfungsi sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat
stabil/lurus pada posisinya di dalam casing dan rotor dapat berputar
dengan aman dan bebas. Turbin uap umumnya dilengkapi oleh journal
bearing dan Thrust bearing untuk menyangga rotor maupun untuk
membatasi pergeseran rotor.

Gambar 6 Journal bearing

Simple Inspiring Performing Phenomenal 11


Journal Bearing digunakan untuk menyangga poros turbin generator.
Terdapat satu journal bearing pada tiap sisi turbin. Semua bearing ini dilapisi
dengan babbit pada bagian dalamnya, dimana babbit adalah material yang
lebih lunak dibanding poros turbin. Hal ini untuk mencegah poros turbin aus
akibat gesekan atau vibrasi tinggi. Selain itu babbit mempunyai kemampuan
untuk menahan pelumasan pada metal sehingga membantu mencegah
gesekan antara bantalan dan jurnal pada saat poros mulai berputar

Gambar 7 Thrust Bearing

Thrust Bearing berfungsi untuk menyerap dan membatasi gerakan aksial


poros turbin. Bantalan aksial terdiri dari dari thrust runner yang tak lain adalah
dua collar kaku yang dipasang pada poros turbin dan ikut berputar. Diantara

Simple Inspiring Performing Phenomenal 12


kedua collar ini dipasang thrust plate yang dilapisi babbit dan di sangga oleh
bantalan aksial itu sendiri. Dudukan bearing di dalam rumah penyangga dan
dipasang pada penyangga turbin. Tapered land berhubungan dengan pad
lapisan babbit yang akan menyerap gaya aksial. Pad (dudukan) ini berbentuk
tapered dalam arah melingkar dan radial. Thrust wear (keausan) pada
bantalan ini dibatasi oleh thrust wear detector.

Pedestal
Pedestal berfungsi untuk menempatkan bantalan sebagai penyangga rotor
dipasangkan pada casing. Umumnya salah satu pedestal diikat (anchored)
mati ke pondasi. Sedang yang lain ditempatkan di atas rel peluncur (Sliding
feet) sehinggga casing dapat bergerak bebas akibat pengaruh pemuaian
maupun penyusutan (contraction).
Biasanya pedestal yang diikat pada pondasi adalah pedestal sisi tekanan
rendah atau sisi yang berdekatan dengan generator (generator end).
Sedang sisi yang lain dibiarkan untuk dapat bergerak dengan bebas. Ketika
temperatur casing dan rotor naik, maka seluruh konstruksi turbin akan
memuai. Dengan penempatan beberapa pedestal diatas rel peluncur, maka
seluruh bagian turbin dapat bergerak dengan bebas ketika memuai.

Main Oil Pump :


Main oil pump berfungsi untuk memompakan pelumas untuk disalurkan ke
masing-masing bearing turbin dan generator. Main oil pump terpasang satu
poros pada turbin.

Main Stop Valve :


Main stop valve yang berfungsi untuk menyalurkan dan menghentikan
aliran uap pada turbin.

Reducing Gear :
Biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan kapasitas besar. Berfungsi
menurunkan putaran poros dari 3000 rpm ke 1500 rpm.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 13


c. Kondensor
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap keluar turbin
menjadi air kondensat sehingga bisa digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
Uap yang mengalir diluar pipa-pipa kondensor menyerahkan panas kepada air
pendingin yang mengalir didalam pipa-pipa kondensor, sehingga uap berubah
wujud menjadi air kemudian ditampung didalam hotwell. Sebagai pendingin
digunakan air sungai atau air laut.
Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperature tetap.
Terjadinya vacuum pada ruang kondensor karena uap dikondensasi pada
temperatur kurang dari 100 derajad celcius didalam ruang tertutup. Kondensor
merupakan titik efisiensi dari PLTU. Hampir 50 persen panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar diserahkan ke air pendingin didalam kondensor untuk
selanjutnya dibuang ke laut. Perubahan vacuum sedikit saja pada kondensor
akan cukup mempengaruhi efisiensi PLTU. Maka sangatlah penting untuk
mengusahakan kondensor selalu dalam kinerja yang baik.
Hal-hal yang mempengaruhi kinerja kondensor adalah :
- Laju perpindahan panas tergantung pada laju aliran air pendingin.
- Kebersihan bagian dalam pipa-pipa.
- Temperatur air pendingin masuk.
- Adanya gas-gas non condensable yang menyelimuti pipa-pipa.
- Luas permukaan perpindahan panas. Adanya pipa yang disumbat karena
bocor akan mengurangi luas permukaan perpindahan panas.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 14


Gambar 8 Kondensor

d. Generator
Tujuan utama dari kegiatan proses di PLTU adalah produksi energi listrik.
Generator berfungsi mengubah energi mekanik berupa putaran poros menjadi
energi listrik dengan menerapkan prinsip induksi magnet.
Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar
disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan 3 (tiga) fasa dan
rotor yang merupakan sumber medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi
kumparan.
Kumparan rotor dialiri arus eksitasi sehingga timbul garis-garis gaya magnet.
Rotor generator diputar sehingga garis-garis gaya magnet berputar memotong
kumparan stator sehingga pada kumparan stator timbul gaya gerak listrik (ggl).
Apabila pada ujung-ujung kumparan stator tersebut dihubungkan dengan beban
peralatan listrik, maka akan mengalirkan arus listrik bolak-balik tiga fasa,
sehingga generator menghasilkan energi listrik.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 15


Gambar 9 Generator

Gambar 10 Excitasi pada Generator

e. Boiler Feed Water Pump (BFP)

Boiler Feed Water Pump (BFP) adalah pompa tekanan tinggi yang digunakan
untuk memindahkan air dari Feed Water Tank (FWT) Deaerator ke Drum Boiler.
Boiler Feed Water Pump biasanya pompa centrifugal bertingkat. Untuk bisa
mengisi air kedalam Drum Boiler, maka tekanan discharge BFP harus lebih tinggi
dari tekanan air didalam Drum Boiler. Beda tekanan ini ditunjukkan oleh
diferential pressure (DP) di level control valve (LCV) Drum Boiler, karena
berapapun besar bukaan LCV kalau tidak ada DP tidak akan ada aliran air
menuju Drum. DP LCV dijaga dengan mengatur putaran BFP dengan
menggunakan kopling variable speed yang terpasang antara motor listrik dengan
BFP.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 16


Gambar 11 Pompa BFP

2. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)


2.1. Prinsip Kerja PLTGU
PLTGU adalah mesin konversi energi yang merupakan kombinasi dari PLTG dan
PLTU. Berikut adalah proses konversi energi yang terjadi pada PLTGU:
a. Pertama, Udara dari atmosfir dihisap oleh kompresor dan ditekan masuk
kedalam ruang bakar sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Udara
bertekanan didalam ruang bakar dibakar menggunakan bahan bakar
sehingga menjadi gas dengan temperatur naik dan tekanan tetap.
b. Kedua, Energi panas yang terkandung dalam gas panas ini selanjutnya
dialirkan untuk memutar turbin gas sehingga menghasilkan energi
mekanik berupa putaran poros turbin gas
c. Ketiga, energi mekanik putaran poros turbin gas ditransfer melalui kopling
ke poros generator yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui
prinsip induksi magnet.
d. Keempat, Gas buang dari turbin gas yang masih mengandung energi
panas tinggi dialirkan ke Heat Recovery Steam Generator (HRSG) untuk
memanaskan air yang mengalir didalam pipa-pipa sehingga menjadi uap
superheat dengan tekanan dan temperatur tinggi. Uap dari HRSG dengan
tekanan dan temperatur tinggi digunakan untuk memutar turbin uap.
Energi mekanik dari turbin uap digunakan untuk memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik

Simple Inspiring Performing Phenomenal 17


Dengan menggabungkan siklus tunggal PLTG menjadi unit pembangkit siklus
kombinasi akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain :
- Efisiensi termalnya tinggi
- Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah
- Pembangunannya relatif lebih cepat dibandingkan dengan PLTU Batubara.
- Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar
- Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan
- Fleksibilitas dalam pengoperasiannya tinggi

Gambar 12 Diagram PLTGU

Gambar 13 Siklus Gabungan Brayton - Rankine

Simple Inspiring Performing Phenomenal 18


2.2. Komponen PLTGU
Komponen Utama PLTGU:
Kompresor Utama
Combustion Chamber
Turbin gas
Heat Recovery Steam Generator
Turbin Uap
Feed Water Pump
Generator
a. Kompressor utama
Komponen utama dari turbin gas terdiri dari Kompresor, Combuster (
Ruang bakar), dan Turbin. Kompressor dan turbin terhubung secara
langsung melalui sebuah shaft.
Sewaktu udara masuk melewati setiap tingkat pada kompresor, tekanan
dan temperaturnya mengalami kenaikan. Udara tersebut kemudian
mencapai tekanan dan temperatur maksimum (tergantung jenis
kompressor) pada tingkat akhir dari kompresor. Dari keluaran kompresor,
udara bertekanan tinggi selanjutnya masuk ke ruang pembakaran.
Kompresor yang digunakan adalah kompresor jenis dinamis. Kompresor
dinamis mempunyai beberapa keuntungan yaitu efisien, kompak, relatif
murah dan dapat menghandle fluida dalam jumlah yang besar. Efesiensi
isentropiknya bervariasi dari 0.7 sampai 0.9 bergantung pada jenis dan
kualitas kompresor.
Kompresor dinamis tersedia dalam dua jenis, yaitu kompresor sentrifugal
dan kompresor axial. Akan tetapi sebagian besar PLTG di Indonesia
menggunakan kompresor tipe aksial. Kompresor aksial tersusun dari
beberapa tingkat, seperti deretan fan dengan luas aliran mengecil.
Kompresor ini dapat memindahkan fluida jauh lebih besar dari pada
kompresor sentrifugal dan dapat menghasilkan tekanan sampai 10 atau
lebih tergantung pada tingkatnya. Rasio kompresi aksial dapat mencapai
20:1. Kompresi ini memiliki efesiensi yang lebih besar dari sentrifugal.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 19


Gambar 13 Tata Letak Turbin Gas

Gambar 14 Kompresor Aksial

Casing atau penutup kompresor yang berbentuk silinder yang terbuat dari
besi cor. Bagian per bagian casing disambung dengan baut agar mudah
untuk dipasang dan dilepaskan kembali terutama saat pemeriksaan blade
compressor. Didalam casing juga terdapat ruag-ruang untuk melewatkan
udara pendingin agar temperatur kompresor dapat diatur.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 20


b. Combustion Chamber (Ruang Bakar)

Udara yang telah dimampatkan di kompresor kemudian masuk ke dalam


ruang bakar. Di dalam ruang bakar udara bertemu dengan bahan bakar dan
terjadi proses pembakaran yang kontinue pada tekanan konstan. Api tidak
menyentuh dindingnya karena distabilisasi oleh pola aliran udara masuk
yang juga mendinginkan dinding ruang bakar. Proses pembakaran yang
telah berkembang mengendalikan stabilitas api dan memungkinkan tingkat
emisi asap, karbon monooksida, hidrokarbon dan oksida nitrogen yang
rendah. Ada Turbin Gas yang memiliki satu atau dua Combustion Chamber
yang letaknya terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih banyak di
jumpai adalah memiliki Combustion Chamber dengan beberapa buah
Combustor Basket, mengelilingi sisi masuk (inlet) turbin.

Gambar 15 Combustion Chamber

Sistem-sistem utama didalam combustor terdiri dari :


Pre-mix fuel nozzles
Combustor baskets and transition pieces
Bypass air mechanism
Igniters and flame detectors

Simple Inspiring Performing Phenomenal 21


c. Turbin Gas
Turbin gas digunakan untuk mengekstrak energi yang bersumber dari gas
bertekanan tinggi hasil pembakaran melalui sudu-sudu. Konstruksi Turbin
terdiri dari 2 bagian yaitu stator dan rotor. Stator adalah sudu berfungsi
untuk mengarahkan keluaran gas pada kecepatan tinggi masuk kedalam
blade. Sedangkan rotor terdiri dari shaft yang menghubungkannya
langsung dengan kompresor, dimana hasil proses pembakaran sebagian
besar di gunakan untuk menggerakkan kompresor. Dan bagian lain dari
rotor adalah disk blade, merupakan bagian sudu yang bergerak.
Rotor Kompresor dan Turbin
Rotor dari gas turbin termasuk bladed compressor spindle dan bladed
turbin spindle yang dipasang bersamaan atau seporos. Komponen
tersebut di perkuat dengan 2 pad bertipe jurnal bearing dan dua sistem
pelumasan bertekanan.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 22


Gambar 16 Rotor Kompresor dan Turbin

Blade turbine terdiri dari 4 disc dan sebuah torque tube yang dipasang seporos.
Torque tube ini merupakan silinder yang memiliki fungsi yaitu :
Meneruskan torsi antara compressor dan turbine spindles
Sebagai saluran udara pendingin untuk disc turbine
Turbine blade ini dibuat dengan proses pengecoran dan bermaterial logam
campuran yang tahan terhadap temperature tinggi. Ukuran blade tiap baris
berbeda. Ukuran blade mulai dari baris pertama hingga baris ke empat makin
besar karena aliran gas hasil pembakaran tekanan dan temperaturnya semakin
turun. Semakin turun tekanan gas maka semakin besar ruang yang dibutuhkan.
Peningkatan luas radial dibutuhkan untuk mengakomodasi hal tersebut. Hal ini
dicapai dengan memperbesar ukuran blade. Untuk lebih jelas tentang rotor
kompresor dan turbin dapat dilihat dari gambar-gambar dibawah ini.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 23


Gambar 17 Rakitan Rotor Kompressor

Gambar 18 Rakitan Rotor Turbin

d. Heat Recovery Steam Generator (HRSG)


HRSG singkatan dari Heat Recovery Steam Generator, adalah boiler yang
memanfaatkan energi panas sisa gas buang suatu unit turbin gas untuk
memanaskan air dan mengubahnya menjadi uap, dan kemudian uap tersebut
digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Pada umumnya, boiler HRSG tidak
dilengkapi pembakar (burner) dan tidak mengkonsumsi bahan bakar, sehingga
tidak terjadi proses perpindahan/penyerapan panas radiasi. Proses perpindahan/
penyerapan yang terjadi hanyalah proses konveksi dari gas buang turbin gas ke
dalam air dan/atau uap melalui elemen-elemen pemanas di dalam ruang boiler
HRSG.

HRSG sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil guna atau efisiensi bahan
bakar yang dipakai pada unit turbin gas, selanjutnya menggerakkan unit turbin
uap. Sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan proses ini disebut Pusat
Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) atau unit pembangkit siklus kombinasi
CCPP (Combined Cycle Power Plant).

Simple Inspiring Performing Phenomenal 24


Kapasitas produksi uap yang dapat dihasilkan HRSG tergantung pada kapasitas
energi panas yang masih dikandung gas buang dari unit turbin gas, yang berarti
tergantung pada beban unit turbin gas. Pada dasarnya, turbin gas yang
beroperasi pada putaran tetap, aliran udara masuk kompresor juga tetap;
perubahan beban turbin yang tidak konstan dengan aliran bahan bakar tetap,
sehingga suhu gas buang juga berubah-ubah mengikuti perubahan beban turbin
gas.

Suhu gas buang unit turbin gas tetap konstan diperolah dengan cara mengatur
pembukaan sirip-sirip pemandu aliran udara masuk (IGV Inlet Guide Vane) untuk
mengatur laju aliran udara masuk ke kompresor, dimana suhu gas buang
sebagai umpan baliknya.

Sebagian boiler HRSG dapat dilengkapi dengan pembakaran tambahan untuk


meningkatkan kapasitas produksi uapnya; dan sebagian uap produksinya dapat
digunakan untuk keperluan pemanasan aplikasi lainnya (cogeneration). Dengan
pembakaran tambahan ini, kestabilan produksi uap HRSG dapat dipertahankan,
sehingga kestabilan beban turbin uap yang menggunakan uap ini dapat dijaga,
walaupun beban turbin gas berubah-ubah; dan juga suhu gas buang turbin gas
(aliran udara masuk kompresor) tidak harus dijaga tetap kontan (tidak diharuskan
pengaturan IGV Inlet Guide Vane).

Buku ini hanya membahas boiler HRSG jenis pipa air/uap untuk unit pembangkit
PLTGU yang tidak dilengkapi dengan pembakaran tambahan.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 25


Gambar 19 Bagian utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

Gambar 20 Komponen utama boiler HRSG (HRSG outline)

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa HRSG biasanya terdiri dari
beberapa pipa pemanas seperti preheater, economizer, evaporator, dan
superheater.
Preheater
Preheater merupakan penukar kalor yang biasanya digunakan untuk
memperoleh energi panas tambahan dari gas buang. Preheater ini
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dari HRSG itu sendiri. Seperti
pada gambar 1.3, Preheater berada pada bagian akhir atau paling atas
dari HRSG untuk menyerap energi terendah dari gas buang. Dengan
preheater ini maka proses deaerasi air pengisi di deaerator akan
membutuhkan lebih sedikit LP Auxillary Steam, sehingga energi steam
bisa dimanfaatkan dalam turbin.
Aplikasi yang paling umum dari preheater ialah sebagai pemanas awal air
kondensat sebelum memasuki deaerator untuk mengurangi jumlah uap
yang dibutuhkan untuk proses deaerasi. Di dalam preheater, pemanasan
air pengisi mencapai temperatur sedikit di bawah titik didih. Modul dari
preheater sendiri berupa tube yang terbuat dari pipa-pipa bersirip.
Ekonomiser (Economizer)
Ekonomiser merupakan alat penukar kalor untuk memanaskan awal air
pengisi tangki uap (drum) sebelum masuk ke evaporator. Seperti pada
gambar 1.3, air dari tangki air pengisi (deaerator) diumpankan oleh

Simple Inspiring Performing Phenomenal 26


pompa menuju ekonomiser sebelum menuju tangki uap (drum). Pada
economiser ini proses yang terjadi yaitu pemanasan sensible, yaitu
menaikkan temperature air tanpa merubah fase.
Pada pipa-pipa economiser dijaga agar tidak terjadi penguapan
(mencapai titik uap air). Pada beban operasi turbin gas di posisi rendah
hal ini bisa menyebabkan terjadi steaming, sehingga perlu adanya
Economiser Recirculating untuk menjaga agar tidak terjadi penguapan.
Karena temperatur gas panas yang melewati Ekonomizer sudah rendah,
maka digunakan pipa pemanas bersisip fin tubes dan arah aliran air
condensat/air pengisi adalah Counter Flow atau tegak lurus terhadap
aliran gas panas. Kecepatan aliran air dipilih dengan rugi tekanan
terendah dengan menjaga aliran yang maksimal untuk menghindari
terjadinya pengotoran atau fouling.
Evaporator (Pipa Penguapan)
Evaporator atau boiler bank merupakan alat penukar kalor yang
menghasilkan uap jenuh (saturated) dari air pengisi. Seperti pada gambar
1.3, evaporator terletak di antara ekonomiser dan superheater. Campuran
air dan uap meninggalkan evaporator dan masuk drum uap melalui pipa-
pipa yang disebut riser. Pada HRSG dengan sirkulasi alami, uap
meninggalkan drum melalui pipa yang menuju ke superheater.
Sedangkan air disirkulasikan kembali melalui pipa-pipa yang disebut
downcomer masuk kembali ke evaporator. Uap yang masuk ke
superheater merupakan uap kering karena jika uap basah yang masuk
maka kandungan partikulat padat yang terlarut dalam uap akan
mengendap dalam tube superheater yang dapat mengakibatkan
temperatur logam tube akan naik dan selanjutnya mengakibatkan
terjadinya kegagalan tube.
Pada HRSG dengan sirkulasi paksa yang menggunakan pompa sirkulasi,
air sirkulasi akan mengalir dari drum masuk deaerator dan kembali ke
drum kembali. Air feed water dalam fase saturated yang ada dalam pipa
akan ke drum dan terpisah antara yang masih berupa fase cair dan fase
saturated steam. Pada penguapan pada sirkulasi alami, uap dari pipa-
pipa penguap (riser) dikeluarkan dari header pipa dan pengumpul uap
(collecting header) ke tangki uap (steam drum). Air dari tangki uap

Simple Inspiring Performing Phenomenal 27


mengalir turun melalui pipa penurun (downcomer) menuju ke pipa
pengering atau pemanas lanjut (superheater).
Superheater (Pipa Pemanas Uap Lanjut)
Superheater merupakan alat penukar kalor pada HRSG yang
menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam) yang akan
digunakan untuk melakukan kerja ekspansi pada turbin uap. Superheater
dapat terdiri dari satu atau lebih modul penukar kalor. Pada modul
superheater yang banyak biasanya mempunyai kontrol temperatur uap di
antara modul-modulnya untuk mencegah terjadinya temperatur logam
yang berlebih pada bagaian akhir dari modul dan untuk meminimalkan
kemungkinan kandungan air yang masuk ke dalam turbin uap. Sistem ini
dinamakan Desuperheater.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 28


Gambar 21 Komponen utama pada HRSG datar (2 tingkat tekanan)

Gambar 22 Komponen utama pada HRSG tegak (3 tingkat tekanan)

3. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

PLTP merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga dari panas bumi
berupa uap sebagai sumber energinya (energi primer). Berbeda dengan
pembangkit listrik termal lainnya, dimana energi panas yang digunakan untuk
memutar turbin adalah hasil dari proses pemanasan air oleh pembakaran bahan
bakar fosil, pada PLTP uap yang digunakan untuk memutar turbin berasal dari
perut bumi melalui sumur hasil pengeboran.
Uap panas bumi mempunyai spesifikasi tertentu dan berbeda-beda antara satu
lokasi (daerah) dengan lokasi lainnya, tetapi pada umumnya tekanannya rendah
(dibawah 30 bar) dan temperaturnya sedikit superheat atau bahkan jenuh. Oleh

Simple Inspiring Performing Phenomenal 29


karena itu masalah utama dalam membangun PLTP adalah bagaimana
mengubah energi panas bumi yang kandungan kalornya rendah menjadi energi
listrik secara efisien.
Berdasarkan karakteristiknya, uap panas bumi untuk PLTP dibedakan menjadi
dua, yaitu:
- PLTP dengan sistem Vapor dominated (uap lebih dominan)
- PLTP dengan sistem Hot water dominated (air panas lebih dominan)

Perbedaan dalam menerapkan kedua jenis uap panas bumi sebagai sumber
energi pada PLTP adalah pemasangan separator dan demister sebelum uap
digunakan untuk memutar turbin. Karena tekanan uap panas bumi relatif rendah,
maka turbin uap yang digunakan pada PLTP adalah turbin tekanan rendah satu
silinder.

Gambar 23 Diagram PLTP

3.1 Prinsip kerja dan Siklus PLTP

Uap dari sumur panas bumi melalui kepala sumur sebagai fluida kerja sebelum
dialirkan ke turbin dilewatkan melalui separator. Uap diekspansikan didalam
turbin uap sehingga menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Energi
mekanik turbin uap digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan
listrik. Uap bekas keluar turbin dialirkan kedalam kondensor untuk didinginkan
agar menjadi air.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 30


Oleh karena air kondensat yang terkumpul dalam kondensor tidak digunakan lagi
sebagai fluida kerja, maka proses kondensasinya menggunakan kondensor
kontak langsung (direct contact condenser). Selain lebih efisien kondensor
kontak langsung juga lebih murah.
Didalam kondensor, uap bercampur dengan air pendingin yang berasal dari
menara pendingin (cooling tower). Air kondensat yang terkumpul didalam hotwell
kondensor dipompa kembali ke menara pendingin untuk didinginkan. Sebagian
besar air dari menara pendingin disirkulasikan ke kondensor, sedangkan
kelebihannya dibuang atau diinjeksikan kembali kedalam tanah. Jumlah air yang
dinjeksikan ke dalam tanah lebih sedikit dibanding yang diambil dari sumur-
sumur panas bumi. Hal ini karena kerugian yang terjadi pada separator, ejector,
kebocoran, penguapan di menara pendingin dan pembuangan (blow down) di
menara pendingin.

Untuk mengatasi jumlah non condensable gas (NCG) yang relatif besar yang
terkandung didalam uap panas bumi, maka pada kondensor dipasang steam
ejector yang bekerja terus menerus.
3.2 Komponen Utama PLTP
a. Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga
dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb
ada yang dipasang di atas atau didalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete
cellar).

Gambar 24 Rangkaian Valve pada kepala sumur PLTP

Simple Inspiring Performing Phenomenal 31


Pada umumnya di kepala sumur ada 4 buah valve (Gambar 1.5), yaitu :
A : Master Valve atau Shut off Valve : berfungsi untuk mengisolasi
sumur untuk keperluan perawatan.
B : Service Valve : berfungsi untuk mengatur aliran fluida yang akan
dimanfaatkan.
C : By pass Valve : berfungsi untuk mengatur aliran fluida yang
mengarah ke Silincer, atau tempat penampungan air
(pembuangan).
D : Untuk memungkinkan peralatan atau reamer diturunkan secara
vertikal.

Gambar 25 Valve Pada Kepala Sumur PLTP

Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur
tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar
sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk
menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba

Simple Inspiring Performing Phenomenal 32


yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan mendadak dapat
dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang
merupakan Valve pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran
pipa uap. Bila ada air yang terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran.
Kenaikkan tekanan akan menyebabkan Bursting Disc pecah dan mengalihkan
aliran ke Silincer.

b. Separator

Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam
aliran dua fasa. Separator yang mempunyai efisiensi yang tinggi adalah jenis
Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar
menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap
akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas.

Gambar 26 Cara Kerja Separator

Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan
(dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan
berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 33


Gambar 27 Cyclone Separator

c. Silincer

Silincer merupakan silinder yang di dalamnya diberi suatu pelapis untuk


mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang
akan disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar
biasa hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan
telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan
Silencer untuk mengurangi kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran
fluida yang akan dibuang.
Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan
biasanya berupa lubang yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran
dan bentuk beragam.

Gambar 28 Silincer

Simple Inspiring Performing Phenomenal 34


Gambar 29 Jenis Silincer di PLTP Kamojang

d. Turbin Uap

Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi


dari fluida kerja (uap) untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu
turbin. Sudu sudu turbin ini memutar poros, poros karena dikopling
dengan generator, maka akan menggerakkan generator yang akan
menghasilkan listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :

Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar


(Atmospheric Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga
turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar dari turbin
langsung dibuang ke udara.

Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine).


Pada jenis ini uap keluar dari turbin dikondensasikan lagi menjadi
air di condenser.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 35


Gambar 30 Turbin Uap PLTP

e. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan
cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya
vakum dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik.
Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah
uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai
kesetimbangan massa dan energi.
Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat
dibandingkan dengan uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi
seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian disemprotkan air maka uap
akan menyusut volumenya, karena sebagian atau seluruhnya berubah
menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume
jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan
mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 36


Exhaust
Steam Gas
cooler cooler

Ke Cooling Tower

P Water

Gambar 31 Kondensor Kontak Langsung

f. Gas Extraction

Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara
dihisap oleh Ejector .

Ejector 1st
stage
Ejector 2nd stage

CONDENSOR AFTER
CONDENSOR
INTER
CONDENSOR

Gambar 32 Sistem Gas Extractor

Simple Inspiring Performing Phenomenal 37


g. Menara Pendingin (Cooling Tower)

Menara Pendingin (Cooling Tower) ada 2 jenis yaitu :


Mechanical Draught Cooling Tower.
Cooling tower ini menggunakan Fan / kipas untuk menghisap udara.
Udara dihisap melalui louver / pengarah dari samping masuk ke
dalam Cooling Tower kemudian dihisap ke atas. Udara dingin ini
mengalami kontak langsung dengan air yang jatuh dari bak atas
menuju bak bawah, sehingga air panas keluar dari Condenser (50
0
C) dipompa menuju ke Cooling Tower didinginkan dengan udara
sehingga temperaturnya turun menjadi 26 27 0C.
Cooling Tower jenis ini relatif murah dan fleksible karena kecepatan
anginnya bisa diubah-ubah disesuaikan dengan kondisi udara luar
dan beban Turbin. Namun kelemahannya adalah menggunakan
energi listrik untuk menggerakkan kipas yang dayanya relatif besar
dan biaya perawatannya tinggi.

Gambar 33 Skema Mechanical Draught Cooling Tower

Simple Inspiring Performing Phenomenal 38


Air dari Cooling Tower
Temp.26-27 C

Gambar 34 Mechanical Draught Cooling Tower

Prinsip Kerja Mechanical Cooling Tower


Di bagian atas Cooling Tower, terdapat beberapa kipas (fan) yang
digerakkan oleh motor listrik melalui rangkaian gigi reduksi (gear box)
untuk menurunkan putaran motor.
Air pendingin yang panas masuk ke header atas dan di-spraykan
kebawah manuju kisi-kisi yang bertipe pantul (splash)
Udara atmosfir dari samping melalui sirip-sirip akibat hisapan fan dan
mengalir keatas, bertemu dengan air yang dispray, sehingga
mendinginkan air.
Udara panas akan dihembuskan kembali ke atmosfir oleh fan lewat
bagian atas cooling tower.
Air dingin akan berkumpul di bak penampung (basin) di bagian bawah
cooling tower. Selanjutnya air pendingin disirkulasikan lagi ke
kondensor.
Natural Draught Cooling Tower.
Cooling Tower jenis ini mempunyai biaya perawatan yang murah, namun
kelemahannya mahal dan tidak fleksibel.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 39


Gambar 35 Natural cooling Tower

SOAL LATIHAN
1. Jelaskan prinsip konversi energy yang terjadi pada PLTGU!
2. Sebutkan bagian-bagian utama turbin uap dan jelaskan fungsinya!
3. Sebutkan jenis-jenis bearing pada turbin dan jelaskan

Simple Inspiring Performing Phenomenal 40

Anda mungkin juga menyukai