PENGENALAN PEMBANGKIT
TUJUAN PELAJARAN :
Setelah mengikuti pelajaran Pengenalan mesin-mesin pembangkit peserta
diharapkan mampu memahami prinsip kerja dan peralatan utama pada
pembangkit thermal
DURASI : 4 JP
PENYUSUN : 1. MM
PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik melalui beberapa proses. Proses konversi
energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
a. Pertama, energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi
energi panas melalui proses pembakaran di dalam furnace boiler.
Selanjutnya Energi panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran
tersebut ditransfer ke feedwater melalui tube boiler (economizer, riser,
superheater) sehingga menjadi uap bertekanan dan temperatur tinggi.
b. Kedua, energi yang terkandung dalam uap superheat (dalam ilmu
termodinamika disebut dengan enthalphy) diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran turbin melalui profil blade turbin.
c. Ketiga, energi mekanik yang dihasilkan oleh poros turbin diteruskan ke
poros generator yang dihubungkan melalui kopling rigid. Energi mekanik
pada poros generator kemudian diubah menjadi energi listrik.
G
SUPERH E
EATER TURBI N
1
N
1
8
1 1
3 0
BOI
LE
R
1
7 4 CONDE
3 NSOR
DEAER
ATOR
E
C
O 4 1
L
P
6 5 H C
B E
2
F P
H P
P 1
1
H 5
2
PLTU merupakan mesin pembangkit termal yang terdiri dari komponen utama
dan komponen bantu (sistem penunjang) serta sistem-sistem lainnya.
Panas api didalam ruang bakar boiler diserap secara radiasi oleh pipa-pipa
evaporator yang tersusun membentuk dinding ruang bakar. Pipa-pipa evaporator
tersebut dialiri air sehingga panas dari pipa diserap oleh air yang mengalir
didalamnya, sehingga air berubah wujud menjadi uap jenuh dan ditampung di
dalam drum boiler.
Boiler Drum adalah suatu tempat yang berfungsi menampung air yang
datang dari Economizer dan uap hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser).
Kira-kira separuh dari drum berisi air dan separuhnya lagi berisi uap. Boiler
Drum terbuat dari plat baja dilas dan dilengkapi diantaranya :
a. Man hole.
b. Saluran menuju Superheater.
c. Saluran menuju Feedwater Inlet.
d. Saluran menuju Blow Down.
e. Saluran menuju Down Comer.
f. Saluran menuju Safety Valve.
g. Pipa injeksi bahan Kimia.
h. Pipa Sampling.
i. Pipa menuju alat ukur dan alat kontrol.
RISER
TUBES
BAFFLE
PRIMARYY
PLATES
SEPARATOR
DOWNCOMER
Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira separoh dari
tinggi drum. Banyaknya air pengisi yang masuk ke dalam drum harus
sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan drum, sehingga level
air terjaga konstant. Apabila level didalam air drum terlalu rendah/tidak
terkontrol akan menyebabkan terjadinya Overheating pada pipa-pipa Boiler,
sedangkan bila level drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air terbawa
ke turbin dan mengakibatkan kerusakan pada turbin. Uap yang dihasilkan
dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum. Uap akan
mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan screen
dryer lalu keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator
dan akhirnya ke turbin. Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan
bersirkulasi kembali bersama air yang baru masuk.
Header
Dari header air akan masuk ke tube wall (riser) untuk diubah menjadi uap
dan kembali ke Boiler. Header (low header) merupakan tempat
penampungan air yang berasal dari down comer.
Didalam tube wall terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down
comer dan low header. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran
didalam furnance ditransfer secara radiasi ke air yang ada didalam tube wall
sehingga bertambah temperaturnya hingga mencapai temperature saturated.
Selain berfungsi untuk membuat air menjadi uap, tube wall juga mencegah
penyebaran panas dari dalam furnance ke udara luar dan untuk lebih
menjamin agar panas tersebut tidak terbuang ke udara luar melewati tube
wall, maka dibalik tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang
terbuat dari mineral fiber.
Down Comer
Superheater
Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi
yang terkandung dalam uap (entalpi) menjadi energi mekanik berupa momen
putar pada poros turbin. Saat uap mengalir melalui nosel dan sudu diam yang
terpasang pada stator turbin, maka terjadilah perubahan energi panas yang
terkandung pada uap menjadi energi kinetik berupa kecepatan aliran uap. Saat
uap kecepatan tinggi mengalir melalui sudu gerak yang terpasang pada rotor
turbin, maka terjadilah perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik berupa
putaran poros turbin. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur
uap keluar turbin turun hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke
kondensor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar
generator sehingga menghasilkan listrik.
Bagian-bagian dan peralatan yang ada di turbin diantaranya adalah :
- Stator
- Rotor
- Bearing
- Bearing Pedestal
- Main Stop Valve (MSV)
- Governor Valve / Control Valve
- Turning Gear
- Main Oil Pump
- Hydraulic pump
Untuk mengetahui komponen-komponen utama pada turbin dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Rotor :
Bagian turbin yang berputar terdiri dari poros, sudu turbin, atau deretan
sudu yaitu stasionary blade dan moving blade. Untuk turbin bertekanan
tinggi atau ukuran besar, khususnya untuk turbin reaksi maka ada
peralatan tambahan berupa thryst bearing dan balancing piston untuk
mengimbangi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.
Bearing :
Bearing berfungsi sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat
stabil/lurus pada posisinya di dalam casing dan rotor dapat berputar
dengan aman dan bebas. Turbin uap umumnya dilengkapi oleh journal
bearing dan Thrust bearing untuk menyangga rotor maupun untuk
membatasi pergeseran rotor.
Pedestal
Pedestal berfungsi untuk menempatkan bantalan sebagai penyangga rotor
dipasangkan pada casing. Umumnya salah satu pedestal diikat (anchored)
mati ke pondasi. Sedang yang lain ditempatkan di atas rel peluncur (Sliding
feet) sehinggga casing dapat bergerak bebas akibat pengaruh pemuaian
maupun penyusutan (contraction).
Biasanya pedestal yang diikat pada pondasi adalah pedestal sisi tekanan
rendah atau sisi yang berdekatan dengan generator (generator end).
Sedang sisi yang lain dibiarkan untuk dapat bergerak dengan bebas. Ketika
temperatur casing dan rotor naik, maka seluruh konstruksi turbin akan
memuai. Dengan penempatan beberapa pedestal diatas rel peluncur, maka
seluruh bagian turbin dapat bergerak dengan bebas ketika memuai.
Reducing Gear :
Biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan kapasitas besar. Berfungsi
menurunkan putaran poros dari 3000 rpm ke 1500 rpm.
d. Generator
Tujuan utama dari kegiatan proses di PLTU adalah produksi energi listrik.
Generator berfungsi mengubah energi mekanik berupa putaran poros menjadi
energi listrik dengan menerapkan prinsip induksi magnet.
Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar
disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan 3 (tiga) fasa dan
rotor yang merupakan sumber medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi
kumparan.
Kumparan rotor dialiri arus eksitasi sehingga timbul garis-garis gaya magnet.
Rotor generator diputar sehingga garis-garis gaya magnet berputar memotong
kumparan stator sehingga pada kumparan stator timbul gaya gerak listrik (ggl).
Apabila pada ujung-ujung kumparan stator tersebut dihubungkan dengan beban
peralatan listrik, maka akan mengalirkan arus listrik bolak-balik tiga fasa,
sehingga generator menghasilkan energi listrik.
Boiler Feed Water Pump (BFP) adalah pompa tekanan tinggi yang digunakan
untuk memindahkan air dari Feed Water Tank (FWT) Deaerator ke Drum Boiler.
Boiler Feed Water Pump biasanya pompa centrifugal bertingkat. Untuk bisa
mengisi air kedalam Drum Boiler, maka tekanan discharge BFP harus lebih tinggi
dari tekanan air didalam Drum Boiler. Beda tekanan ini ditunjukkan oleh
diferential pressure (DP) di level control valve (LCV) Drum Boiler, karena
berapapun besar bukaan LCV kalau tidak ada DP tidak akan ada aliran air
menuju Drum. DP LCV dijaga dengan mengatur putaran BFP dengan
menggunakan kopling variable speed yang terpasang antara motor listrik dengan
BFP.
Casing atau penutup kompresor yang berbentuk silinder yang terbuat dari
besi cor. Bagian per bagian casing disambung dengan baut agar mudah
untuk dipasang dan dilepaskan kembali terutama saat pemeriksaan blade
compressor. Didalam casing juga terdapat ruag-ruang untuk melewatkan
udara pendingin agar temperatur kompresor dapat diatur.
Blade turbine terdiri dari 4 disc dan sebuah torque tube yang dipasang seporos.
Torque tube ini merupakan silinder yang memiliki fungsi yaitu :
Meneruskan torsi antara compressor dan turbine spindles
Sebagai saluran udara pendingin untuk disc turbine
Turbine blade ini dibuat dengan proses pengecoran dan bermaterial logam
campuran yang tahan terhadap temperature tinggi. Ukuran blade tiap baris
berbeda. Ukuran blade mulai dari baris pertama hingga baris ke empat makin
besar karena aliran gas hasil pembakaran tekanan dan temperaturnya semakin
turun. Semakin turun tekanan gas maka semakin besar ruang yang dibutuhkan.
Peningkatan luas radial dibutuhkan untuk mengakomodasi hal tersebut. Hal ini
dicapai dengan memperbesar ukuran blade. Untuk lebih jelas tentang rotor
kompresor dan turbin dapat dilihat dari gambar-gambar dibawah ini.
HRSG sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil guna atau efisiensi bahan
bakar yang dipakai pada unit turbin gas, selanjutnya menggerakkan unit turbin
uap. Sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan proses ini disebut Pusat
Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) atau unit pembangkit siklus kombinasi
CCPP (Combined Cycle Power Plant).
Suhu gas buang unit turbin gas tetap konstan diperolah dengan cara mengatur
pembukaan sirip-sirip pemandu aliran udara masuk (IGV Inlet Guide Vane) untuk
mengatur laju aliran udara masuk ke kompresor, dimana suhu gas buang
sebagai umpan baliknya.
Buku ini hanya membahas boiler HRSG jenis pipa air/uap untuk unit pembangkit
PLTGU yang tidak dilengkapi dengan pembakaran tambahan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa HRSG biasanya terdiri dari
beberapa pipa pemanas seperti preheater, economizer, evaporator, dan
superheater.
Preheater
Preheater merupakan penukar kalor yang biasanya digunakan untuk
memperoleh energi panas tambahan dari gas buang. Preheater ini
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dari HRSG itu sendiri. Seperti
pada gambar 1.3, Preheater berada pada bagian akhir atau paling atas
dari HRSG untuk menyerap energi terendah dari gas buang. Dengan
preheater ini maka proses deaerasi air pengisi di deaerator akan
membutuhkan lebih sedikit LP Auxillary Steam, sehingga energi steam
bisa dimanfaatkan dalam turbin.
Aplikasi yang paling umum dari preheater ialah sebagai pemanas awal air
kondensat sebelum memasuki deaerator untuk mengurangi jumlah uap
yang dibutuhkan untuk proses deaerasi. Di dalam preheater, pemanasan
air pengisi mencapai temperatur sedikit di bawah titik didih. Modul dari
preheater sendiri berupa tube yang terbuat dari pipa-pipa bersirip.
Ekonomiser (Economizer)
Ekonomiser merupakan alat penukar kalor untuk memanaskan awal air
pengisi tangki uap (drum) sebelum masuk ke evaporator. Seperti pada
gambar 1.3, air dari tangki air pengisi (deaerator) diumpankan oleh
PLTP merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga dari panas bumi
berupa uap sebagai sumber energinya (energi primer). Berbeda dengan
pembangkit listrik termal lainnya, dimana energi panas yang digunakan untuk
memutar turbin adalah hasil dari proses pemanasan air oleh pembakaran bahan
bakar fosil, pada PLTP uap yang digunakan untuk memutar turbin berasal dari
perut bumi melalui sumur hasil pengeboran.
Uap panas bumi mempunyai spesifikasi tertentu dan berbeda-beda antara satu
lokasi (daerah) dengan lokasi lainnya, tetapi pada umumnya tekanannya rendah
(dibawah 30 bar) dan temperaturnya sedikit superheat atau bahkan jenuh. Oleh
Perbedaan dalam menerapkan kedua jenis uap panas bumi sebagai sumber
energi pada PLTP adalah pemasangan separator dan demister sebelum uap
digunakan untuk memutar turbin. Karena tekanan uap panas bumi relatif rendah,
maka turbin uap yang digunakan pada PLTP adalah turbin tekanan rendah satu
silinder.
Uap dari sumur panas bumi melalui kepala sumur sebagai fluida kerja sebelum
dialirkan ke turbin dilewatkan melalui separator. Uap diekspansikan didalam
turbin uap sehingga menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Energi
mekanik turbin uap digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan
listrik. Uap bekas keluar turbin dialirkan kedalam kondensor untuk didinginkan
agar menjadi air.
Untuk mengatasi jumlah non condensable gas (NCG) yang relatif besar yang
terkandung didalam uap panas bumi, maka pada kondensor dipasang steam
ejector yang bekerja terus menerus.
3.2 Komponen Utama PLTP
a. Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga
dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb
ada yang dipasang di atas atau didalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete
cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur
tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar
sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk
menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba
b. Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam
aliran dua fasa. Separator yang mempunyai efisiensi yang tinggi adalah jenis
Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar
menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap
akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas.
Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan
(dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan
berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.
c. Silincer
Gambar 28 Silincer
d. Turbin Uap
e. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan
cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya
vakum dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik.
Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah
uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai
kesetimbangan massa dan energi.
Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat
dibandingkan dengan uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi
seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian disemprotkan air maka uap
akan menyusut volumenya, karena sebagian atau seluruhnya berubah
menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume
jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan
mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.
Ke Cooling Tower
P Water
f. Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara
dihisap oleh Ejector .
Ejector 1st
stage
Ejector 2nd stage
CONDENSOR AFTER
CONDENSOR
INTER
CONDENSOR
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan prinsip konversi energy yang terjadi pada PLTGU!
2. Sebutkan bagian-bagian utama turbin uap dan jelaskan fungsinya!
3. Sebutkan jenis-jenis bearing pada turbin dan jelaskan