Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Destilasi Uap

Destilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Prinsip dasar
Destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa
campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di
semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.

Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus
dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.

Destilasi uap berfungsi untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya
cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai,
teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat
dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan
destilasi uap.

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran
sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari
pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan
dihubungkan dengan labu pembangkit uap.

Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk
menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik
didih komponen-komponennya.

Prinsip kerja destilasi uap


Cara melakukan destilasi uap:

1. Susunlah alat-alat yang akan digunakan untuk destilasi uap.

2. Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar bulat 250 mL sebagai labu
destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig) yang panjangnya 60-70 cm. Check dengan teliti, semua
alat harus tertutup dan berhubungan dengan erat.

3. Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Panaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan
sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang
mengandung zat sampel.

4. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu erlenmeyer
sebagai penampung destilat. Masukan destilat ke dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel
dari cairan pengotornya.

Prinsip kerja metode ini adalah bahan-bahan dialiri dengan uap dari suatu pembangkit uap. Alat yang
digunakan disebut alat suling uap langsung. Uap yang dihasilkan memiliki tekanan yang lebih besar
daripada tekanan atmosfer. Uap yang dihasilkan nantinya dialirkan kedalam alat penyulingan sehingga
minyak astiri akan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan tersebut ke kondensor untuk dikondensasi.

Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya yaitu retort, kondensor dan
pemisah. Proses kerja yang terjadi akan dijelaskan dibawah ini :

a. Retort

Pada bagian retort ini berisi bagian tanaman yang akan didistilasi atau tanaman yang memiliki senyawa
yang kita inginkan (aromatik). Uap akan masuk lewat bawah seperti yang ditunjukan (steam in) dan akan
masuk melalui lubang lubang kecil yang ada dibawahnya dan mulai memberikan tekanan uap pada
tanaman. Setelah itu uap akan melewati retort ini juga tanaman tadi dengan membawa hasil (senyawa
yang diinginkan) dengan menjenuhkannya bersama air / uap. Uap tersebut akan melalui pipa yang
terhubung melalui condenser.

b. Kondenser

Air/uap yang membawa hasil tadi nantinya akan didinginkan pada bagian kondensor yang berbentuk
tabung yang berisi spiral panjang panjang itu yang berbentuk seperti tabung yang melingkar. Air/uap ini
didinginkan oleh air yang mengalir didalam tabung tersebut. Hasil dari kondensor ini berupa 2 fasa yaitu
air dan senyawa aktif yang akan keluar dari kondensor secara bergantian sesuai dengan daya grafitasinya
masing masing.

c. Seperator / Pemisah.

Hasil dari kondensator tadi yang berupa 2 fasa itu akan ditampung pada tabung sepertor ini dan akan
bercampur, walaupun nantinya perbedaan fasa ini akan terlihat dengan munculnya senyawa aktif/ zat
yang diinginkan dibagian atas sedangkan air dibagian bawah. Setelah dua bagian ini terlihat memisah
maka air atau hydrolat akan dibuang melalui bagian bawah tabung seperti ditunjukan (hydrolat from
bottom seperation) sedangkan senyawa / zat yang diinginkan diambil dari atas.

Anda mungkin juga menyukai