Anda di halaman 1dari 19

INSTALASI RAWAT INAP

I. Definisi
Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan Rumah Sakit dimana penderita
tinggal/mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari Pelaksana Pelayanan
Kesehatan atau Rumah Sakit Pelaksana Pelayanan Kesehatan lain. Rawat inap merupakan
pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,
keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana
kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah
bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap.
Unit rawat inap dalam pelayanan rumah sakit memiliki hubungan yang erat satu sama
lain dengan unit-unit lain, seperti rekam medis, staf medis fungsional, laboratorium,
pemeliharaan sarana rumah sakit, radiologi, logistik farmasi dan keuangan (Santoso,
1998). Kedudukannya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Staf Medis Laboratorium


IPSRS
Fungsional

Keuangan Unit Rawat Radiologi


Inap

Rekam Logistik
Medis Farmasi

II. Ruang Rawat Inap (Bed)

Standar pasien rawat inap dibagi dalam 3 kelompok :

a. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tidak akan menambah gawat
penyakitnya.
b. Pasien yang urgen tetapi tidak gawat darurat dapat dimaksudkan ke dalam daftar
tunggu.
c. Pasien gawat darurat , langsung dirawat.
Gawat darurat pasien yang sudah diseleksi pemeriksaan kegawatannya dapat
dirawat pada ruangan khusus sebelum dikirim ke ruangan rawat bisa di rumah sakit
dan system penyelenggaraan rekam medic dimulai dari pengumpulan pada saat
penerimaan pasien selanjutnya data didistribusikan menurut jenis pelayanan yang
dibutuhkan pasien (unit pelaksana pelayanan).

A. Tujuan Rawat Inap

Adapun tujuan pelayanan rawat inap yaitu:

1. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan


penyembuhan penyakitnya.
2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara unit
maupun antara profesi.
3. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan
keterampilannya dalam hal keperawatan.
4. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya
gagasan yang kreatif.
5. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode keperawatan
yang dipergunakan untuk usaha peningkatan kemampuan keperawatan.
6. Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan atau perbaikan
praktek keperawatan dipergunakan.

B. Klasifikasi Rawat Inap


Klasifikasi rawat inap di rumah sakit yaitu sebagai berikut:

a. Klasifikasi perawatan rumah sakit telah ditetapkan berdasarkan tingkat


fasilitas pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit, yaitu seperti berikut:
1) Kelas Utama (termasuk VIP)
2) Kelas I
3) Kelas II dan Kelas III
b. Klasifikasi pasien berdasarkan kedatangannya
1) pasien baru
2) pasien lama
c. Klasifikasi pasien berdasarkan pengirimnya
1) Dikirim oleh dokter rumah sakit
2) Dikirim oleh dokter luar
3) Rujukan dari puskesmas dan rumah sakit lain
4) Datang atas kemauan sendiri

C. Ruang Rawat Inap RS Kalbu Intan Medika

Ruang rawat inap di RS Kalbu Intan Medika terletak DI lantai 3 dan 4. Ruang
perawatan dibagi dalam beberapa kelas, sebagai berikut:

1. Kelas III : sebanyak 6 bed, dengan kapasitas 2 bed dalam satu kamar.
2. Kelas II : sebanyak 8 bed, dengan kapasitas 2 bed dalam satu kamar.
3. Kelas I : sebanyak 14 bed, dengan kapasitas 2 bed dalam satu kamar.
4. Suite : 6 bed, dengan kapasitas 1 bed dalam satu kamar.
5. President suite : 1 bed, dengan kapasitas 1 bed dalam satu kamar.
6. Kamar isolasi : 1 bed, dengan kapasitas 1 bed dalam satu kamar.
Lorong (ward) ruang perawatan kelas I, II dan III yang terletak pada lantai
3diberi nama Topaz ward, sedangkan kamar suite dan president suite diberi nama
Saphire ward. Ruang perawatan yang ada di lantai 4, untuk kelas I, II dan III diberi
nama Ruby ward, sedangkan kamar suite dan president suite diberi nama Emerald
ward.

RS Kalbu Intan Medika menyediakan kamar isolasi dengan sistem ruangan


bertekanan negatif (negative pressure) dengan tujuan mempertahankan aliran udara di
dalam ruangan dan menjaga agar kontaminan maupun kuman patogen dari dalam
ruangan tidak menyebar ke luar ruangan sehingga meminimalisir terjadinya infeksi
nosokomial. Adapun kamar isolasi diperuntukkan bagi pasien yang memiliki penyakit
menular seperti TB Paru, HIV, dll.

Setiap lantai dilengkapi dengan depo farmasi dan admin khusus untuk
memudahkan pelayanan bagi pasien rawat inap.

D. Fasilitas Ruang Rawat Inap RS Kalbu Intan Medika

Adapun fasilitas yang diberikan pada masing-masing kelas:

1. Kelas III
- Kapasitas 2 bed dalam satu kamar,
- Kamar mandi di dalam kamar,
- TV
- AC
- Bed 2 crank
- Bedside cabinet
- Selimut tipis

2. Kelas 2
- Kapasitas 2 bed dalam satu kamar
- Kamar madi
- AC
- TV
- Bed 2 crank
- Bedside cabinet
- Selimut tipis
- Amenities

3. Kelas I
- Kapasitas 2 bed dalam satu kamar
- Kamar mandi
- TV
- AC
- Bed 3 crank (manual)
- Overbed table
- Selimut tebal
- Amenities dan handuk kecil

4. Suite
- Kapasitas 1 bed dalam satu kamar
- Kamar mandi
- TV
- AC
- Bed 3 crank (remote)
- Amenities dan handuk.

5. President Suite
- Kapasitas 1 bed dalam satu kamar
- Kamar mandi
- 1 Ruang tamu dan 1 ruang keluarga dengan city view
- IP TV Samsung dengan koneksi internet
- AC
- Sofa
- Bed Hillroom dan bed Volker (mesin teknologi Porsche)
- Amenities dan handuk.
Setiap kelas ruang perawatan dilengkapi dengan nurse call yang bertujuan untuk
memudahkan pasien dan keluarga apabila membutuhkan bantuan perawat tanpa
keluarga harus datang ke pos perawat (nurse station) serta dilengkapi dengan tombol
code blue untuk perawat apabila terjadi sesuatu yang gawat darurat (emergency).

F. Prosedur Pelayanan Di RS Kalbu Intan Medika


Prosedur pelayanan di ruang rawat inap RS Kalbu Intan Medika sebagai berikut:

1. Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan
mendapatkan surat perintah rawat inap dari dokter spesialis RS atau dari UGD
2. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian
pendaftaran untuk konfirmasi ruangan sesuai hak peserta (bila peserta
asuransi).
3. Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka ybs berhak dirawat.
Selanjutnya peserta dapat pindah menempati kamar sesuai haknya dan bila
terdapat selisih biaya yang timbul (asuransi) maka peserta membayar selisih
biaya perawatan.
4. Bagian Pendaftaran rawat inap di RS akan menerbitkan Surat Keterangan
Perawatan RS dan selanjutnya akan diteruskan ke kantor asuransi dapat
melalui faksimil agar segera dapat diterbitkan surat jaminan rawat inap.
5. Bidang Pelayanan atau Bidang Pelayanan Kantor Asuransi akan menerbitkan
Surat Jaminan Rawat Inap berdasarkan Surat Keterangan Perawatan RS dan
akan dikirim melalui faksimil ke RS. Surat jaminan harus sudah diurus
selambat-lambatnya 2x24 jam terhitung peserta rawat inap di rumah sakit.
6. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau
tindakan medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti
Pemeriksaan dan Tindakan setiap kali dilakukan.
7. Setiap selesai rawat inap, peserta/orangtua peserta bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan
perintah untuk kontrol kembali ke spesialis yang bersangkutan.
8. Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis
9. Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS.

Pada pendataan pasien ketika akan dirawat inap, selain identitas pasien secara
lengkap penting pula untuk dicantumkan penanggungjawab, yang biasanya memiliki
hubungan keluarga dengan pasien, seperti orang tua, saudara atau paman dan lain-lain.
Selain penanggungjawab ini, perlu pula dipastikan identitas seorang yang
bertanggungjawab terhadap pembiayaan selama dirawat di rumah sakit. Hal ini
terutama diperlukan bagi pasien yang tidak ditanggung asuransi yang dirawat di
rumah sakit swasta.

Informasi umum yang wajib diketahui pasien atau keluarganya harus


disampaikan saat pendaftaran tersebut. Hak-hak apa yang didapat pasien dan
kewajiban apa yang harus dipenuhi serta aturan rumah sakit yang harus diketahui
untuk dipatuhi pasien atau keluarganya. Ketika ini pula pasien / kelaurga diberikan
keluluasaan untuk menentukan kelas perawatan yang dipilih. Tentu sebelumnya
dijelaskan pula oleh petugas apa perbedaan pada masing2 kelas perawatan.

Alur Penerimaan Pasien Ranap


Kartu identitas berobat

Penunjang: Surat pengantar ranap Instalasi:


Datang
Laboratorium
Dokter Buat RM, wawancara Tempat
ttg fasilitas & jamkesmas / ICU
Sendiri Praktek asuransi kesehatan
Pendaftaran Rawat
Radiologi OK
Inap
Cek kelengkapan (Admission)
berkas jaminan u/ asuransi kshtn
Rujukan Rujukan Kasir
Farmasi Rehab Medik
Ruang
Konfirmasi TT ke Pembayara
R.perawatan Rujuk ke
Puskesmas RS lain Pulang
Penunjang lainnya Perawatan
n RS lain Instalasi lainnya
F. Prosedur Pemulangan Pasien
Melalui pencatatan yang baik dan rapi, ketika pasien dinyatakan boleh pulang
oleh dokter yang merawatnya, semestinya pasien tidak memerlukan waktu
menunggu terlalu lama untuk bisa benar benar keluar dari rumah sakit. Kendala
yang biasa dihadapi oleh management rumah sakit adalah urusan adminstrasi,
khususnya pembayaran sebelum pasien boleh keluar dari lingkungan rumah sakit.
Dengan komputerisasi yang terintegrasi penyelesaian urusan administrasi dan
pembayaran bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Yang perlu diperhatikan adalah
intruksi dokter setelah pasien ada di rumah, pesan baik lisan maupun tertulis
terhadap apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang perlu dihindari. Termasuk juga
obat-obat yang mesti dikonsumsi penderita di rumah beserta jadwal control kembali
ke dokter yang merawat sebelumnya.

Jika berkaitan dengan asuransi, jaminan pembiayaran pasien sudah harus


didapatkan sebelum tenaga administrasi memberikan ijin untuk meninggalkan rumah
sakit. Akan lebih dipermudah jika pihak asuransi penanggung telah memiliki
perjanjian kerja sama dengan pihak rumah sakit.

G. Metode Penugasan

Prinsip pemilihan metode penugasan adalah jumlah tenaga, kualifikasi staf dan
klasifikasi pasien. Berikut metode penugasan yang digunakan di RS Kalbu Intan
Medika:

1. Metode Perawatan Tim


Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep
kooperatif & kolaboratif (Douglas, 1992)

Tujuan Metode Tim :

1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif


2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda

Konsep Metode Tim :

1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan


berbagai teknik kepemimpinan.
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
jika didukung oleh kepala ruang.

Kelebihan :

1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.


2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
3) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim.

Kelemahan :

1) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi


tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan
pada waktu-waktu sibuk (memerlukan waktu ).
2) Perawat yang belum terampil & kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu.
3) Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim kabur

H. Tanggungjawab Karu (Kepala Ruangan), Katim (Ketua Tim), dan Anggota


Secara umum, masing kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim memiliki
tanggungjawab yang berbeda-beda, antara lain :

1) Tanggungjawab Karu

Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf


Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan
dan manajemen
Mengorientasikan tenaga baru
Menjadi narasumber bagi tim
Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan
Menciptakan iklim komunikasi terbuka

2) Tanggung Jawab Katim :


Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan
Menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi rencana keperawatan
Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi yang
konsisten
Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan keperawatan
Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh anggota tim
Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan

3) Tanggung Jawab Anggota Tim :

Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim


Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah pasien
Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama katim tidak ada di tempat
Berkontribusi terhadap perawatan untuk observasi terus menerus, ikut ronde
keperawatan, berinteraksi dengan pasien dan keluarga, berkontribusi dengan
katim/karu bila ada masalah

I. Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RS Kalbu Intan Medika


Asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Kalbu Intan Medika dilakukan
secara komprehensif sesuai dengan tahapan dalam asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian keperawatan, perumusan masalah keperawatan (diagnosa keperawatan),
intervensi keperawatan, implementasi dari tindakan keperawatan dan evaluasi dari
seluruh tindakan keperawatan.
Pengkajian keperawatan dilakukan dengan melihat manusia sebagai aspek yang
utuh mulai dari aspek biologis, psikososial, sosiologis kultural dan spiritual. Virginia
Handerson membagi pengkajian keperawatan dalam 14 komponen penanganan
perawatan yang meliputi bernafas dengan normal, nutrisi, eliminasi, gerak dan
keseimbangan tubuh, istirahat dan tidur, berpakaian, mempertahankan sirkulasi,
personal hygiene, rasa aman dan nyaman, komunikasi, kebutuhan spiritual, kebutuhan
bekerja, kebutuhan bermain, rekresi dan kebutuhan belajar.
Asuhan keperawatan yang di ruang rawat inap dilaksanakan dengan adanya role
play dari masing-masing tenaga perawat sesuai dengan struktur organisasi di ruang
rawat inap yang meliputi operan, ronde keperawatan, pre dan post conference.
Operan dalam keperawatan ialah proses keperawatan yang dilakukan rutin
sebelum dan sesudah jam dinas (shift) yang fungsinya untuk menyampaikan dan
menerima laporan terkait keadaan klien. Ronde keperawatan ialah suatu kegiatan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilakukan disamping klien (bedside
teaching) oleh katim, karu bersama dengan perawat pelaksana untuk mendiskusikan
masalah dan kebutuhan klien dari aspek keperawatan. Pre dan post conference ialah
suatu kegiatan yang dilakukan pada saat sebelum shift berakhir dan sesudah operan
pada saat shift belum dimulai. Pre dan post conference dilakukan antara katim dan
perawat pelaksana, jika yang bertugas pada shift tersebut hanya 1 orang maka pre
conference tidak dilakukan.

J. Kualitas Pelayanan Rawat Inap


Menurut Jacobalis (1990) kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap
rumah sakit dapat diuraikan dari beberapa aspek, diantaranya adalah:

1. Penampilan keprofesian atau aspek klinis. Aspek ini menyangkut pengetahuan,


sikap dan perilaku dokter dan perawat dan tenaga profesi lainya.
2. Efisiensi dan efektifitas. Aspek ini menyangkut pemanfaatan semua sumber
daya di rumah sakit agar dapat berdaya guna dan berhasil guna.
3. Keselamatan Pasien. Aspek ini menyangkut keselamatan dan keamanan
pasien.
4. Kepuasan Pasien. Aspek ini menyangkut kepuasan fisik, mental, dan sosial
pasien terhadap lingkungan rumah sakit, kebersihan, kenyamanan, kecepatan
pelayanan, keramahan, perhatian, biaya yang diperlukan dan sebagainya.

Menurut Jacobalis (1993), pelayanan kesehatan di ruang rawat inap rumah


sakit erat kaitanya dengan:

a. Dokter, perawat atau petugas kesehatan


b. Aspek hubungan antar manusia.
c. Kemanusiaan.
d. Kenyamanan atau kemudahan fasilitas dan lingkungan.
e. Peralatan dan perlengkapan.
f. Biaya pengobatan.
K. Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan Di Ruangan

1. Kegiatan layanan kesehatan terutama dilakukan oleh perawat. Yang terpenting


untuk kesembuhan pasien adalah berkolaborasi dengan dokter untuk menjalankan
intruksi dokter, baik dalam meberikan obat, menunjang fisiotherapi pasien,
merawat luka dan tindakan invasive lainnya.

2. Disamping itu secara team perawat ruangan juga menjalankan pemeriksaan rutin
terhadap kondisi pasien, utamanya terhadap vital sign penderita. Perawat juga
membantu pasien untuk menjalani aktifitas rutin mereka sehari-hari, misal mandi,
bergerak semasih belum bisa terlepas dari tempat tidur, bila perlu makan dan
sebagainya.

3. Dalam hal pemberian obat, petugas kesehatan bekerja sama dengan petugas
farmasi untuk memberikan dosis dan waktu yang tepat kepada pasien. Selain
petugas farmasi, petugas gizi akan memberikan arahan terhadap jenis makanan
yang dikonsumsi pasien. Fisiotherapies membantu pasien melakukan gerakan
gerakan fisik yang menunjang penyembuhan.

4. Pencatatan medis secara rutin harus dikerjakan perawat di lembaran catatan yang
terdapat dalam rekam medis tiap penderita. Sedangkan pencatatan yang berkaitan
dengan pelaporan dan uran non medis lainnya, dikerjakan oleh tenaga
administrasi ruangan.

L. Pelayanan Rawat Inap


Pelayanan rawat inap adalah suatu kelompok pelayanan kesehatan yang
terdapat di rumah sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi
pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu
perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya.
Menurut Revans (1986) bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap
akan mengalami tingkat proses transformasi, yaitu:

1. Tahap Admission, yaitu pasien dengan penuh kesabaran dan keyakinan dirawat
tinggal di rumah sakit.
2. Tahap Diagnosis, yaitu pasien diperiksa dan ditegakan diagnosisnya.
3. Tahap Treatment,yaitu berdasarkan diagnosis pasien dimasukan dalam program
perawatan dan therapi.
4. Tahap Inspection, yaitu secara continue diobservasi dan dibandingkan pengaruh
serta respon pasien atas pengobatan.
5. Tahap Control, yaitu setelah dianalisa kondisinya, pasien dipulangkan.
pengobatan diubah atau diteruskan, namun dapat juga kembali ke proses untuk
didiagnosa ulang.
Alur dari Rawat Inap ke Laboratorium

Pasie
n

Permintaan
Surat
pemeriksaan
pengantar
Lab oleh dokter

Umu Jaminan
Tidak
m?
Ya
Persetujuan
Kasir Jaminan

Pengambilan
spesimen

Pemeriksaan
lab

Pencatatan
hasil

Dokter/ Hasil
Konsulen
Alur dari Rawat Inap ke Radiologi

Pasie
n

Permintaan
Surat
pemeriksaan
pengantar
rontgen, CT Scan,
dll oleh Dokter

Umu Jaminan
Tidak
m?
Ya
Persetujuan
Kasir Jaminan

Foto Rontgen,
CT Scan

Processing

Pembacaan hasil
oleh dr. Radiologi

Dokter/ Hasil Foto


Konsulen
Alur dari Rawat Inap ke Farmasi

Pasie
n

Pengobatan Oleh Resep


Dokter
Penerimaan
Resep

Jaminan
Umu Tidak
m?
Ya
Persetujuan
Cek Obat Jaminan

Harga Obat

Pembayaran

Pasien Obat Diserahkan


Alur dari Rawat Inap ke Gizi

Pasie
n

Permintaan
Konsultasi Gizi Surat Pengantar
Oleh Dokter

Umu Jaminan
Tidak
m?
Ya
Persetujuan
Konsultasi Gizi
Jaminan

Pencatatan Hasil

Dokter/ Hasil Konsultasi


Konsulen Oleh Ahli Gizi
Alur dari Rawat Inap ke VK

Pasie
n

Permintaan Oleh
Dokter Untuk Ke
VK

Lengkapi Jaminan
Umu Tidak
Berkas
m
Ya
Persetujuan
Jaminan
Serah Terima
Pasien &
Kelengkapan
Berkas

VK
Alur dari Rawat Inap ke OK

Pasie
n

Permintaan Oleh
Dokter Untuk
Operasi

Lengkapi
Pemeriksaan
Preoperasi

tidak
Penjadwalan Melapor Umu Jaminan
Di Buku Yam
Operasi
Persetujuan
Penjadwalan
Jaminan
Operasi

Serah Terima
Pasien &
Kelengkapan
Berkas

Kembali ke
Recovery Stabil
OK Ruang
Room
Rawat Inap

Tidak
ICU
Alur dari Rawat Inap ke ICU

Pasie
n

Permintaan Oleh
Dokter Untuk Ke
ICU

Lengkapi Jaminan
Umu Tidak
Berkas
m
Ya
Persetujuan
Jaminan
Serah Terima
Pasien &
Kelengkapan
Berkas

ICU

Anda mungkin juga menyukai