Disusun oleh:
Kelompok 3
Aulya Dwi Wulandari F1316022
Ricky Hardianto F1316084
Shofiah Wartika H. F1316096
1
Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut
sebagai etos kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap
organisasi, keuletan, semangat dan juga kebanggaan yang dimiliki oleh
pegawai dalam menjalankan tugas (dan bukannya sekadar menjalankan
tugas secara tepat waktu). Sikap dan norma juga bergantung pada masing-
masing Negara, sejumlah Negara seperti Jepang dan Singapura, memiliki
reputasi yang baik dalam etos kerjanya.
Faktor- faktor Internal
1. Budaya
Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu sendiri,
yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma
perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan yang secara
eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Norma-norma budaya
sangatlah penting karena hal tersebut bisa menjelaskan mengapa dua
perusahaan dengan sistem pengendalian manajemen formal yang sama,
bervariasi dalam hal pengendalian aktual.
Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah selama
bertahun-tahun. Budaya organisasi jua sangat dipengaruhi oleh personalitas
dan kebijakan CEO, serta oleh personalitas dan kebijakan para manajer pada
tingkat yang lebih rendah di area-area yang menjadi tanggung jawab mereka.
Upaya-upaya untuk mengubah peraturan selalu mendapatkan perlawanan,
dan semakin besar serta lamanya sebuah perusahaan, maka perlawanannya
pun semakin besar.
2. Gaya Manajemen
Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat
terhadap pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya,
sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai
sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak
pada apa yang menjadi sikap CEO (sebuah institusi adalah perpanjangan
bayangan sesorang).
3. Organisasi Informal
Garis-garis dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-hubungan
formal, yaitu pemegang otoritas resmi dan tanggungjawab dari setiap
manajer. Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya
2
proses pengendalian manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengenali arti
penting dari hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang
bersifat informal.
4. Persepsi dan Komunikasi
Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus
mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk
mencapainya. Mereka menyerap informasi ini dari berbagai jalur, baik itu
jalur formal ataupun jalur informal. Sebuah organisasi adalah sebuah
entitas yang kompleks, dan tindakan-tindakan yang diambil oleh berbagai
bagian dari organisasi untuk mencapai tujuan bersama tersebut tidak bisa
dinyatakan secara jelas, bahkan dalam situasi yang terbaik sekalipun.
3
Beberapa jenis aturan bisa dilihat berikut ini:
1. Pengendalian Fisik. Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci,
ruangan besi, password komputer, televisi pengawas, dan pengendalian fisik
lainnya mungkin merupakan bagian dari struktur pengendalian
2. Manual. Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan-aturan mana
yang harus dituliskan ke dalam panduan, mana yang mesti diklasifikasikan
sebagai pedoman, seberapa banyak toleransi yang diperbolehkan dan
beberapa pertimbangan lainnya. Manual dalam organisasi birokratis jauh lebih
rinci dibandingkan dengan aturan organisasi lain. Organisasi besar memilki
panduan dan aturan yang lebih banyak dibandingkan dengan organisasi-
organisasi lain yang lebih kecil. Organisasi yang tersentralisasi memiliki
banyak aturan dibandingkan dengan organisasi yang terdesentralisasi. Dan
yang terakhir, organisasi memiliki unit-unit yang tersebar secara geografis
(seperti jaringan restoran cepat saji) mempunyai lebih banyak aturan
dibandingkan dengan organisasi yang terpusat secara geografis.
3. Pengamanan Sistem. Berbagai pengamanan sistem di rancang ke dalam
sistem pemrosesan informasi untuk menjamin agar informasi yang mengalir
melalui sistem itu akan bersifat akurat dan untuk mencegah kecurangan. Hal
ini meliputi: pemeriksaan silang secara terinci; pembubuhan tanda tangan dan
bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi telah dijalankan; melakukan
pemilihan; menghitung uang yang ada dan aktiva-aktiva yang mudah di bawa
sesering mungkin; serta sejumlah prosedur lain. Hal tersebut juga mencakup
pengecekan sistem yang dilakukan oleh auditor internal dan eksternal.
4. Sistem Pengendalian Tugas. Pengendalian tugas sebagai proses untuk
menjamin agar tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien.
Kebanyakan dari tugas-tugas itu dikendalikan melalui peraturan-peraturan.
Jika sebuah tugas dijalankan menggunakan mesin otomatis, maka sistem
otomatis itu sendiri akan menyediakan sistem kendali tersendiri.
D. Jenis-jenis Organisasi
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya.
Pada gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem
pengendalian manajemen organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi
itu sangat beragam, setidaknya organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga
kategori umum :
1. Stuktur fungsional, di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungi-
fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2. Struktur unit bisnis, di dalamnya para unit manager bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai
bagian independen dari perusahaan.
3. Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
ganda.
Organisasi-organisasi Fungsional
Alasan dibentuk organisasi fungsional yaitu bahwa seorang manajer yang
membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang spesifik yang
berlawanan dengan manajer umum yang kurang memiliki pengetahuan khusus.
5
Seorang spesialis yang terampil harus mampu melakukan supervisi atas para
buruh yang bekerja dalam bidang yang sama secara lebih baik dibandingkan
dengan manajer generalis, sebagaimana manajer yang terampil pada tingkat
yang lebih tinggi harus mampu melakukan pengawasan secara lebih baik atas
para manajer di tingkat yang lebih rendah pada fungsi yang sama. Oleh karena
itu, keuntungan terpenting dari struktur fungsional adalah efisiensi.
6
Unit-unit Bisnis
CEO
Staff
7
1. Masing-masing staf unit bisnis mungkin menduplikasi sejumlah pekerjaan
yang dalam organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat.
2. Kesulitan mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk memimpin
setiap unit bisnis
3. Konflik antar bisnis
E. Fungsi Kontroler
Kontroler adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam merancang dan
mengoperasikan sistem pengendalian manajemen. Terdapat fungsi-fungsi
kontroler:
1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
8
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para
pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasian laporan
tersebut untuk para manajer, menganalisis program dan proposal anggaran
dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam
anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur pengendalian untuk
menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai
terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi
dalam pendidikan personal manajemen dalam kaitannya dengan fungsi
pengendali.
9
Hubungan-hubungan Alternatif Kontroler
Garis Putus-putus Garis Penuh
10
Kasus 3-1
Southwest Airlines Corporation
Pertanyaan:
1. Apakah strategi yang digunakan oleh Southwest? Apakah basis yang digunakan
sebagai landasan untuk membangun keunggulan kompetitifnya?
2. Bagaiman sistem pengendalian Southwest membantu melaksanakan strategi
perusahaan?
Jawaban:
1. Analisa Southwest Airlines Corporation
1) Southwest merupakan satu-satunya perusahaan penerbangan jarak dekat,
tarif yang rendah, frekuensi yang tinggi dari kota ke kota.
2) Southwest memiliki struktur biaya operasi paling rendah dalam industri
penerbangan domestik dan konsisten menawarkan ongkos paling sederhana
dan paling rendah.
3) Southwest mendapatkan rekor pelayanan pelanggan keseluruhan terbaik.
4) Southwest tidak mempunyai tempat duduk yang telah dijatahkan, membayar
awaknya sesuai trayek, dan menggunakan bandara yang kurang padat.
5) Sebesar 60% pendapatan penumpang Southwest dihasilkan dengan
reservasi melalui online di southwest.com.
6) Pilot Southwest dimasukan dalam serikat secara independen dan
mengizinkan pilot untuk memiliki jam terbang yang jauh lebih banyak daripada
pilot perusahaan penerbangan lain.
7) CEO Southwest memiliki filosofi mengutamakan karyawan, bila mereka
gembira, puas, penuh dedikasi, dan energik, karyawan akan memberikan
perhatian yang baik ke pelanggan. Jika pelanggan gembira, maka mereka
akan datang kembali. Hal tersebut membuat para pemegang saham
gembira.
Karyawan Southwest termasuk kelompok karyawan yang dibayar paling tinggi
dalam industri jasa penerbangan dan perusahaan mengalami tingkat
pergantian (turnover) karyawan relatif lebih rendah dibandingkan dengan
industri perusahaan penerbangan.
11
8) Southwest menerapkan perekrutan atas dasar sikap (attitude) selaras dengan
kecerdasan.
9) Southwest memulai rencana bagi hasil pertama dalam industri penerbangan
tahun 1974 dan menawarkan bagi hasil dengan karyawan setiap tahun sejak
itu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan ialah strategi unit
bisnis dimana Southwest menekankan pada bagaimana perusahaan akan tetap
dapat bersaing dalam pasar dengan perusahaan-perusahaan penerbangan
lainnya. Sedangkan basis yang digunakan ialah diferensiasi dimana perusahaan
melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis
sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu
yang unik dan basis biaya rendah ialah penekanan atau peminimalisasian biaya.
2. Sistem pengendalian Southwest dapat dikatakan membantu melaksanakan
strategi perusahaan, hal ini dapat dijelasakan dari penerapan sistem
pengendalian yang menghantarkan Southwest menjadi perusahaan penerbangan
tersukses di Amerika Serikat. Salah satu sistem pengendalian Southwest dalam
membantu melaksanakan strategi perusahaan adalah melalui proses penerimaan
karyawan yang akan meningkatkan mutu dari karyawan, dan menjaga
kenyamanan pelanggan Southwest.
Proses penerimaan pegawai dilakukan dengan melibatkan karyawan
Southwest dalam menyaring kandidat dan melakukan wawanara, pilot menerima
pilot, petugas pintu gerbang menerima petugas pintu gerbang. Setelah
memperoleh kandidat-kandidat dari karyawannya, Southwest melakukan
wawancara dengan karyawannya yang tertinggi dalam setiap fungsi kerjanya.
Southwest mengidentifikasi kekuatan umum karyawannya tersebut, dan
menggunakannya profilnya untuk mengidentifikasi kandidat paling berkualifikasi
selama proses wawancara. Southwest melakukan perekrutan atas dasar sikap
selaras dengan kecerdasan. Southwest hanya membayar awaknya sesuai
dengan rutenya, dan menggunakan bandara yang kurang padat. Dengan
demikian struktur biaya operasi Southwest merupakan yang terendah dalam
industri penerbangan domestik.
12