Atas dasar inilah, diprakarsai oleh pembesar Belanda Olden Barneveldt, pada bulan Maret
1602 semua kongsi dagang Belanda di Hindia Timur dipersatukan dalam sebuah kongsi besar dengan
nama Verenigde Oost-Indishce Compagnie (VOC) yang disahkan oleh Staten-General, yakni Republik
Kesatuan Tujuh Propinsi berdasarkan suatu piagam yang memberikan hak eksklusif kepada
perseroan untuk berdagang, berlayar, memonopoli pedagangan, dan memegang kekuasaan.
Pimpinan VOC terdiri atas tujuh belas orang, maka disebut Hereen Zeventien. Dalam
perkembangannya Belanda (VOC) menjadi satu-satunya bangsa Eropa yang mendominasi
perdagangan di Indonesia, serta mampu menancapkan kuku kekuasaannya dengan menjadikan
Indonesia sebagai wilayah kolonial dan imperialisnya hingga ratusan tahun lamanya.
Kongsi besar VOC menjadi cikal bakal kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Tujuannya
tidak lagi sebatas berdagang tetapi termasuk di dalamnya adalah penguasaan wilayah dan
menerapkan sistem monopoli perdagangan. Jaringan perdagangan yang sudah berkembang
sebelumnya yang dipelopori oleh para pedagang Islam secara berangsur-angsur mengalami
keruntuhan. VOC dalam memaksakan sistem perdagangan monopolinya yaitu dengan cara militer.
Walaupun VOC sebagai kongsi dagang, tetapi oleh pemerintah Belanda diberi kekuasaan
yang besar, dengan diberikannya hak Octrooi. Hak octrooi tersebut, antara lain:
Pada abad ke-16 Portugis dan Spanyol menguasai pelayaran ke Asia serta menguasai perdagangan
rempah-rempah antara Asia dengan Eropa, khususnya perdagangan lada. Dalam perkembangan
selanjutnya di Eropa, Raja Portugal memiliki kekuasaan tunggal atas pengangkutan dan pembelian
hasil bumi dari Asia. Semua kontrak jual beli hasil bumi ditentukan harganya oleh Raja Portugal.
Orang-orang Belanda yang dikenal sebagai pedagang merasa dirugikan oleh tindakan Portugal
tersebut, dan akhirnya berusaha mencari jalan sendiri untuk menghindari monopoli perdagangan
Portugal.
Atas inisiatif Staten-Generaal (semacam Dewan Rakyat) pada tanggal 20 Maret 1602 didirikan
perusahaan dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) di Amsterdam, yang kemudian
berkembang di berbagai kota lainnya. Para pedagang besar Belanda sebagai pemegang sahamnya.
Dalam waktu hanya lima tahun VOC memiliki 15 armada yang terdiri dari 65 kapal yang memulai
pelayarannya dari pelabuhan-pelabuhan Rotterdam, Amsterdam, Middelburg, Vlissingen, Veere,
Delft, Hoorn dan Enkhuizen.
Replika Amsterdam (1749)
Sebelum terbentuknya VOC, ekspedisi Belanda pertama ke Asia telah melakukan tiga kali pelayaran
antara tahun 1594 1596 namun mengalami kegagalan. Para pelaut banyak yang jatuh sakit karena
keracunan makanan yang sudah membusuk. Kapal pertama Belanda mendarat di Banten tahun
1596, tetapi tidak mendapat rempah-rempah seperti yang diharapkan. Pelayaran selanjutnya ke
Maluku (kapal De Houtman dan Van Beuningen) mengalami kegagalan juga, karena terjadi
bentrokan fisik antara awak kapal dengan penduduk setempat sehingga banyak pelautnya yang
mati. Pada tahun 1597 tiga dari empat kapal kembali ke Belanda dan dari 249 awak kapal hanya
tinggal 90 orang yang masih hidup. Ekspedisi kedua dilakukan pada tahun 1598 dengan 8 buah kapal
dibawah komando kapten kapal van Neck dan van Warwijk yang berhasil membawa rempah-rempah
dalam jumlah besar dari kepulauan Maluku terutama dari Banda, Ambon dan Ternate.
VOC merupakan perusahaan multinasional yang pertama di dunia yang tersebar di banyak negara,
dan dalam melaksanakan kegiatan perdagangannya tidak segan-segan melakukan tindakan-tindakan
yang tidak beradab, termasuk pembunuhan terhadap penduduk dan memperlakukan penduduk asli
sebagai budak tanpa rasa perikemanusiaan khususnya di Indonesia.
Persaingan antara Belanda dan Portugis dalam perdagangan rempah-rempah di kepulauan Maluku
berakhir ketika Belanda berhasil membangun permukiman tetap dengan mengusir Portugal pada tgl
23 Februari 1605. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa Belanda berhasil menggantikan posisi
Portugal mendapatkan sumber hasil bumi dari kepulauan Nusantara. Selama dua abad menguasai
bumi Indonesia, VOC telah bertindak dan memerintah dengan menggunakan kekuasaan militer
menekan dan mengadu-domba kerajaan-kerajaan setempat, memberlakukan hukumnya sendiri di
seluruh Indonesia, memiliki pengadilan sendiri dan melakukan perdagangan monopoli yang sangat
merugikan rakyat.
Bagi Belanda VOC merupakan kenyataan sejarah yang membanggakan karena memberi nilai tambah
yang tidak kecil kepada rakyat Belanda, dan karena alasan itu Kementerian Pendidikan Belanda
memprakarsai peringatan dan perayaan 400 tahun VOC secara nasional yang pelaksanaannya
dilakukan oleh swasta di seluruh negeri. VOC juga dianggap telah membawa kemakmuran serta
kekayaan kultur bagi negara Belanda, bahkan dianggap membawa cakrawala baru karena berhasil
menguasai kawasan-kawasan dunia baru. VOC dinilai berhasil mendorong berbagai perkembangan
kemasyarakatan, dan dengan mengarungi lautan telah memperkaya bangsa Belanda belajar tentang
bangsa-bangsa lain. Untuk itu generasi muda Belanda harus mengetahui tentang apa arti dan
bagaimana perwujudan VOC sebagai bagian dari karya nyata dan kejayaan bangsa Belanda di masa
lalu. Peringatan dan perayaan 400 tahun VOC akan dilakukan di 6 kota dan dipusatkan di Ridderzaal
melalui pameran dan penyediaan informasi tentang VOC sepanjang tahun 2002. Pihak Belanda telah
melakukan pendekatan kepada pemerintah Afrika Selatan, Sri Lanka dan India agar ikut serta
mengambil bagian memperingat dan merayakan 400 tahun VOC. Karena dianggap akan
mengandung kepekaan politik, panita VOC tidak mengajak Indonesia, walaupun Belanda menyadari
bahwa sebagian besar kegiatan dan keuntungan yang diraup VOC justru berasal dari Indonesia.
Tujuannya untuk merebut pelabuhan dari tangan penguasa setempat ataupun daribangsa Eropa
yang lain. Untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia Belandatidak jarang mencampuri urusan
pemerintahan kerajaan tersebut dan melakukanpolitik adu domba. Sebagai contoh ketika VOC ingin
mendapatkan hak monopoliperdagangan di Banten VOC berhasil mempengaruhi anak sultan Ageng
Tirtayasayang bernama sultan haji.
Selain itu VOC juga membuat perjanjian. Dengan Banten. Isi perjanjian itu antaralain:VOC berhak
penuh atas perdagangan di Banten dan Lampung. VOC berhsk turut campur dalam urusan
pemerintahan Banten.kekuasaan atas Cirebon di serahkan kepada VOC Banten harus menanggung
biaya perang.
Perlawanan rakyat Banten masi terus berkobar di bawah pimpinan Kyai Tapa dan Ratu Bagus.
Bahkan mereka mendapat bantuan dari Ibnu Iskandar dari Sumatrabarat. Kerajaan Banten kemudian
mengalami kemunduran dan diperkirakan hancursekitar permulaan abad ke-19.
Pada abad ke-16 Portugis dan Spanyol menguasai pelayaran ke Asia serta menguasai perdagangan
rempah-rempah antara Asia dengan Eropa, khususnya perdagangan lada. Dalam perkembangan
selanjutnya di Eropa, Raja Portugal memiliki kekuasaan tunggal atas pengangkutan dan pembelian
hasil bumi dari Asia. Semua kontrak jual beli hasil bumi ditentukan harganya oleh Raja Portugal.
Orang-orang Belanda yang dikenal sebagai pedagang merasa dirugikan oleh tindakan Portugal
tersebut, dan akhirnya berusaha mencari jalan sendiri untuk menghindari monopoli perdagangan
Portugal.
Atas inisiatif Staten-Generaal (semacam Dewan Rakyat) pada tanggal 20 Maret1602 didirikan
perusahaan dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) di Amsterdam, yang kemudian
berkembang di berbagai kota lainnya. Para pedagang besar Belanda sebagai pemegang sahamnya.
Dalam waktu hanya lima tahun VOCmemiliki 15 armada yang terdiri dari 65 kapal yang memulai
pelayarannya daripelabuhan-pelabuhan Rotterdam, Amsterdam, Middelburg, Vlissingen,
Veere,Delft, Hoorn dan Enkhuizen.Replika Amsterdam (1749)Sebelum terbentuknya VOC, ekspedisi
Belanda pertama ke Asia telah melakukantiga kali pelayaran antara tahun 1594 1596 namun
mengalami kegagalan. Parapelaut banyak yang jatuh sakit karena keracunan makanan yang sudah
membusuk.Kapal pertama Belanda mendarat di Banten tahun 1596, tetapi tidak mendapatrempah-
rempah seperti yang diharapkan. Pelayaran selanjutnya ke Maluku (kapalDe Houtman dan Van
Beuningen) mengalami kegagalan juga, karena terjadibentrokan fisik antara awak kapal dengan
penduduk setempat sehingga banyakpelautnya yang mati. Pada tahun 1597 tiga dari empat kapal
kembali ke Belandadan dari 249 awak kapal hanya tinggal 90 orang yang masih hidup. Ekspedisi
keduadilakukan pada tahun 1598 dengan 8 buah kapal dibawah komando kapten kapalvan Neck dan
van Warwijk yang berhasil membawa rempah-rempah dalam jumlahbesar dari kepulauan Maluku
terutama dari Banda, Ambon dan Ternate.VOC merupakan perusahaan multinasional yang pertama
di dunia yang tersebar dibanyak negara, dan dalam melaksanakan kegiatan perdagangannya tidak
segan-segan melakukan tindakan-tindakan yang tidak beradab, termasuk pembunuhanterhadap
penduduk dan memperlakukan penduduk asli sebagai budak tanpa rasaperikemanusiaan khususnya
di Indonesia.Kamar Dagang VOC di AmsterdamPersaingan antara Belanda dan Portugis dalam
perdagangan rempah-rempah dikepulauan Maluku berakhir ketika Belanda berhasil membangun
permukiman tetap
diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalambahasa Belanda. Tetapi
rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni adalah tentaraBelanda karena penindasannya dan
pemerasan kepada rakyat Nusantara yang samaseperti tentara Belanda.Awal Mula/Latar Belakang
VOCDatangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang padatahun 1497-
1498 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui TanjungPengharapan (Cape of Good Hope) di
ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidakperlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur
Tengah untuk memperolehakses ke Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang
sangatberbahaya. Pada awalnya, tujuan utama bangsa-bangsa Eropa ke Asia Timur danTenggara
termasuk ke Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga denganbangsa Belanda. Misi
dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik pemukiman-kolonisasi- dilakukan oleh Belanda
dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumateradan Maluku, sedangkan di Suriname dan Curaao,
tujuan Belanda sejak awal adalahmurni kolonisasi (pemukiman). Dengan latar belakang perdagangan
inilah awalkolonialisasi bangsa Indonesia (Hindia Belanda) berawal.Selama abad ke 16 perdagangan
rempah-rempah didominasi oleh Portugis denganmenggunakan Lisbon sebagai pelabuhan utama.
Sebelum revolusi di negeri Belandakota Antwerp memegang peranan penting sebagai distributor di
Eropa Utara, akantetapi setelah tahun 1591 Portugis melakukan kerjasama dengan firma-firma
dariJerman, Spanyol dan Italia menggunakan Hamburg sebagai pelabuhan utamasebagai tempat
untuk mendistribusikan barang-barang dari Asia, memindah jalurperdagangan tidak melewati
Belanda. Namun ternyata perdagangan yang dilakukanPortugis tidak efisien dan tidak mampu
menyuplai permintaan yang terus meninggi,terutama lada. Suplai yang tidak lancar menyebabkan
harga lada meroket padasaat itu. Selain itu Unifikasi Portugal dan Kerajaan Spanyol (yang sedang
dalamkeadaan perang dengan Belanda pada saat itu) pada tahun 1580, menimbulkankekhawatiran
tersendiri bagi Belanda. ketiga faktor tersebutlah yang mendorongBelanda memasuki perdagangan
rempah-rempah Interkontinental. Akhirnya JanHuyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman
menemukan jalur rahasiapelayaran Portugis, yang membawa pelayaran pertama Cornelis de
Houtman keBanten, pelabuhan utama di Jawa pada tahun 1595-1597.Pada tahun 1596 empat kapal
ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtmanberlayar menuju Indonesia, dan merupakan kontak
pertama Indonesia denganBelanda. Ekspedisi ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di Jawa
Barat,
disini mereka terlibat dalam perseteruan dengan orang Portugis dan penduduklokal. Houtman
berlayar lagi ke arah timur melalui pantai utara Jawa, sempatdiserang oleh penduduk lokal di Sedayu
berakibat pada kehilangan 12 orang awak,dan terlibat perseteruan dengan penduduk lokal di
Madura menyebabkanterbunuhnya seorang pimpinan lokal. Setelah kehilangan separuh awak maka
padatahun berikutnya mereka memutuskan untuk kembali ke Belanda namun rempah-rempah yang
dibawa cukup untuk menghasilkan keuntungan.Adalah para pedagang Inggris yang memulai
mendirikan perusahaan dagang di Asiapada 31 Desember 1600 yang dinamakan The Britisch East
India Company danberpusat di Kalkuta. Kemudian Belanda menyusul tahun 1602 dan Prancis pun
takmau ketinggalan dan mendirikan French East India Company tahun 1604.Pada 20 Maret 1602,
para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oost-IndischeCompagnie VOC (Perkumpulan
Dagang India Timur). Di masa itu, terjadipersaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu
Portugis, Spanyol kemudianjuga Inggris, Perancis dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni
perdagangandi Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini, oleh Staaten Generaal di Belanda,VOC
diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selainitu, VOC juga mempunyai
hak, atas nama Pemerintah Belanda -yang waktu itumasih berbentuk Republik- untuk membuat
perjanjian kenegaraan dan menyatakanperang terhadap suatu negara. Wewenang ini yang
mengakibatkan, bahwa suatuperkumpulan dagang seperti VOC, dapat bertindak seperti layaknya
satu negara.Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di pulau Jawa.Pos
kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yangkemudian menjadi Indonesia,
seperti di kepulauan rempah-rempah (Maluku), yangtermasuk Kepulauan Banda di mana VOC
manjalankan monopoli atas pala dan fuli.Metode yang digunakan untuk mempertahankan
monompoli termasuk kekerasanterhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan pembunuhan
massal.Pos perdagangan yang lebih tentram di Deshima, pulau buatan di lepas pantaiNagasaki,
adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat berdagangdengan Jepang.Tahun 1603 VOC
memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan,dan pada 1610 Pieter Both diangkat
menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama
(1610-1614), namun ia memilih Jayakarta sebagai basis administrasi VOC.Sementara itu, Frederik de
Houtman menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk
Maluku (1621 1623).Logo Kamar Dagang VOC di AmsterdamDaerah jajahan Belanda di Indonesia :
Jakarta (Jayakarta)
Maluku
Banten
Pariangan Timur
Cirebon
Jawa Barat
Mataram
SumateraHak yang dimiliki VOC, Hak Oktrooi1. Hak monopoli dagang di wilayah-wilayah antara
Amerika Selatan dan Afrika.2. Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan.
3. Hak berperang dan menjajah4. Hak mengangkat pegawai.5. Hak melakukan pengadilan dan hak
mencetak dan mengedarkan uang sendiri.Tujuan penjajahan Belanda di NusantaraUntuk menguasai
perdagangan rempah-rempah semakin jelas ketika VOCdikepalai oleh Gubernur Jan Pieter Zoen
Coen. VOC berusaha meraih keuntungandari Indonesia dengan cara :- Pelayaran Hongi (Hongi
Tockten) Pelayaran untuk mencegah pelanggaranmonopoli rempah-rempah di Maluku- Eksterpasi
Penebangan tanaman rempah-rempah supaya harga stabil- Tanam Paksa- Pajak kepala- Devide at
Impera
thordesillas
Setelah kematian istrinya pada tahun 1485, ia bersama putranya, Diego, pindah ke Spanyol.
Di Spanyol, ia menerima dukungan untuk pelayaran ke arah barat ke Cina dari raja Spanyol,
Ferdinand II dan Isabella.
Sebagai imbalannya, Columbus berjanji untuk menyebarkan agama Kristen kepada orang-
orang di tanah yang ia temukan.
Columbus juga berjanji kembali ke Spanyol dengan membawa rempah-rempah, emas, dan
perak.
Pada tahun 1492, Christopher Columbus akhirnya berlayar ke barat dan menemukan benua
yang memisahkan dua samudera besar, Atlantik dan Pasifik.
Benua tersebut adalah Amerika Utara dan Selatan yang disebut juga sebagai New World
atau Dunia Baru.
Perjanjian Tordesillas
Memahami kebutuhan untuk membagi tanah Dunia Baru antara Spanyol dan Portugis, Paus
lantas mengeluarkan Keputusan Kepausan (Papal Bull).
Menurut keputusan ini, garis khayal utara-selatan dari demarkasi 100 liga (1 liga = 3 mil) di
sebelah barat Kepulauan Cape Verde mulai ditetapkan.
Tanah non-Kristen di sebelah barat garis ini berada di bawah kepemilikan Spanyol dan tanah
di sebelah timur dimiliki Portugis.
Namun, Portugis tidak puas akan keputusan ini. Pada 7 Juni 1494, perwakilan pemerintah
Spanyol dan Portugis bertemu di Tordesillas, sebuah kota di Spanyol untuk menegosiasikan
keputusan Paus.
Kesepakatan akhirnya dapat dicapai dan ditandatangani kedua negara. Perjanjian ini dikenal
sebagai The Treaty of Tordesillas atau Perjanjian Tordesillas.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, garis demarkasi digeser ke barat sejauh 370 liga
dari Kepulauan Cape Verde.
Hal ini mengakibatkan Portugis mendapatkan kontrol dari sebagian tanah di Amerika Selatan
termasuk Brasil dan juga seluruh Samudera Hindia.
Atas dasar perjanjian ini, Portugis lantas menjajah negara-negara seperti Macau dan India di
Asia. Spanyol juga memperoleh sebagian besar tanah di Dunia Baru.
Pada tahun 1506, Paus Julius II secara resmi mengakui perjanjian tersebut.
Awalnya, Spanyol menyesalkan penerimaan mereka terhadap perjanjian ini karena tidak
mendapatkan manfaat menguntungkan dari tanah yang mereka temukan.
Namun pandangan ini segera berubah setelah Spanyol menemukan kekayaan yang melimpah
di Meksiko.[]
Sumber: http://bumbata.com/21683/perjanjian-tordesillas-sejarah-isi-traktat-
tordesillas/#ixzz2BG2hABkE