Anda di halaman 1dari 9

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) PADA SISWA KELAS VII-F
UPTD SMP NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi
Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nusantara PGRI Kediri

OLEH :
SRI WIDAYATI
NPM. 13.1.01.06.0090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2016

SRI WIDAYATI| 11.1.01.0090 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SRI WIDAYATI| 11.1.01.0090 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SRI WIDAYATI| 11.1.01.0090 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) PADA SISWA KELAS VII-F
UPTD SMP NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SRI WIDAYATI
NPM : 13.1.01.06.0090
FKIP Prodi Biologi
Email : .
Dra. Budhi Utami, M.Pd dan Mumun Nurmilawati, S.Pd, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penerapan Kurikulum 2013 terutama pada mata
pelajaran IPA yang masih berpusat pada guru sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa dimana
penyampaian materi pelajarannya cenderung masih didominasi dengan tehnik ceramah. Siswa kurang
berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk membangun dan menemukan sendiri melalui
interaksi dengan lingkungannya, sehingga siswa hanya manghafalkan fakta-fakta dari buku dan
bukan dari hasil menemukan serta membangun sendiri pengetahuannya. Hal inilah menjadi salah satu
penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada materi Klasifikasi
Tumbuh-tumbuhan. Dari hasil observasi pre test diperoleh hasil dari 24 siswa yang ada di kelas VII-F
hanya 46% siswa saja yang tuntas dalam belajarnya. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang
siswa didapatkan informasi bahwa metode yang digunakan guru kurang bervariasi dan membosankan
sehingga membuat siswa enggan atau malas untuk mengikuti pembelajaran.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah metode Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Klasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas VII-F
UPTD SMP Negeri 1 Rejotangan Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015? Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengumpulkan data tentang penerapan metode Problem Based Learning (PBL) pada
mata pelajaran IPA materi Klasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas VII-F UPTD SMP Negeri 1
Rejotangan Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015 sebelum dan sesudah tindakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek
penelitian adalah peserta didik kelas VII-F UPTD SMP Negeri 1 Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan menggunakan instrumen berupa lembar tes
evaluasi, lembar observasi guru dan siswa.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan metode Problem Based Learning (PBL)
mampu meningkatan hasil belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas VII-F UPTD
SMP Negeri 1 Rejotangan Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis dan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan tes evaluasi yang diberikan kepada
siswa pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Pada siklus II indikator keberhasilan
tindakan yang ditetapkan di awal penelitian telah tercapai sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat diterima

Kata kunci : metode Problem Based Learning, hasil belajar.

SRI WIDAYATI| 11.1.01.0090 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG penyampaian materi pelajarannya cenderung
Dengan pemberlakuan kurikulum masih didominasi dengan tekhnik ceramah.

2013 semakin mempertegas peran Siswa kurang berperan aktif dalam proses
pembelajaran untuk membangun dan
Pendidikan Nasional sebagai salah satu
menemukan sendiri melalui interaksi dengan
sektor pembangunan nasional dalam upaya
lingkungannya, sehingga siswa hanya
mencerdaskan kehidupan bangsa,
manghafalkan fakta-fakta dari buku dan bukan
mempunyai visi terwujudnya sistem
dari hasil menemukan serta membangun
pendidikan sebagai pranata sosial yang sendiri pengetahuannya. Hal inilah menjadi
kuat dan berwibawa untuk salah satu penyebab rendahnya hasil belajar
memberdayakan semua warga negara siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya
Indonesia berkembang menjadi manusia pada materi Klasifikasi Tumbuh-tumbuhan.
yang berkualitas sehingga mampu dan Dari hasil observasi pre test diperoleh hasil
proaktif menjawab tantangan zaman yang dari 24 siswa yang ada di kelas VII-F hanya

selalu berubah. Makna manusia yang 46% siswa saja yang tuntas dalam belajarnya.
Dari hasil wawancara dengan beberapa orang
berkualitas, menurut Undang-Undang
siswa didapatkan informasi bahwa metode
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
yang digunakan guru kurang bervariasi dan
Pendidikan Nasional, yaitu manusia
membosankan sehingga membuat siswa
terdidik yang beriman dan bertakwa
enggan atau malas untuk mengikuti
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak pembelajaran.
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Berdasarkan hasil observasi dan
mandiri, dan menjadi warga negara yang wawancara tersebut maka peneliti mencoba
demokratis dan bertanggung jawab. Oleh mencari alternatif pemecahan masalah dalam
karena itu, pendidikan nasional harus meningkatkan hasil belajar IPA khususnya
berfungsi secara optimal sebagai wahana materi Klasifikasi Tumbuh-tumbuhan. Salah

utama dalam pembangunan bangsa dan satu alternatif pemecahannya adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran Problem
karakter. Hal itu juga dijadikan acuan
Based Learning (PBL). Metode Problem
dalam pembelajaran IPA
Based Learning (PBL) adalah metode
Dari hasil pengamatan yang
pembelajaran yang bercirikan adanya
dilakukan di kelas VII-F UPTD SMP Negeri 1
permasalahan nyata yang tidak terstruktur
Rejotangan diperoleh data bahwa penerapan
dengan baik sebagai konteks untuk para
Kurikulum 2013 terutama pada mata pelajaran
peserta didik belajar berfikir kritis dan
IPA sudah berjalan cukup baik, namun
keterampilan memecahkan masalah dan
pembelajaran IPA yang berpusat pada guru
memperoleh pengetahuan (Marsigit, 2013).
sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa,
Melalui metode pembelajaran Problem Based

SRI WIDAYATI| NPM. 1060009 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Learning diharapkan peserta didik sebagai pengumpul data, penafsir data,
mendapatkan kecakapan daripada pengetahuan pemakna data, dan pelapor temuan, serta
yang dihafal. Mulai dari kecakapan guru sebagai pelaksana tindakan.
memecahkan masalah, kecakapan
Selanjutnya Kemmis dan Mc. Taggart
interpersonal dan komunikasi, serta kecakapan
dalam Arikunto (2002) mengatakan bahwa
pencarian dan pengolahan informasi (Amir,
penelitian tindakan kelas adalah suatu
2007). Dengan metode pembelajaran Problem
siklus spiral yang terdiri dari observasi dan
Based Learning (PBL) peserta didik akan
termotivasi dan aktif dalam pembelajaran
refleksi, yang selanjutnya memungkinkan

sehingga hasil belajar peserta didik pun akan diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
meningkat. Subyek dalam penelitian ini adalah
Rumusan masalah dalam siswa kelas VII-F yang berjumlah 24 anak.

penelitian ini adalah Apakah metode Adapun pertimbangan dilakukan penelitian di


kelas ini adalah ditemukan fakta bahwa hasil
Problem Based Learning (PBL) dapat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
meningkatkan hasil belajar IPA materi
Klasifikasi Makhluk Hidup masih sangat
Klasifikasi Makhluk Hidup pada siswa
rendah dan dibawah kriteria ketuntasan yang
kelas VII-F UPTD SMP Negeri 1
ditetapkan sehingga peneliti mencoba
Rejotangan Tulungagung tahun pelajaran melakukan perbaikan pembelajaran melalui
2014/2015? metode pembelajaran Problem Based Learning
Sedangkan tujuand ari penelitian (PBL
ini adalah untuk mengetahui penerapan Model rancangan penelitian
metode pembelajaran Problem Based tindakan kelas (PTK) yang digunakan
Learning (PBL) dalam meningkatkan mengacu pada rancangan model Kemmis
hasil belajar IPA materi Klasifikasi dan Taggart melalui 2 siklus dengan
Makhluk Hidup pada siswa kelas VII-F langkah-langkah sebagai berikut :
UPTD SMP Negeri 1 Rejotangan 1. Penyusunan Rencana Tindakan
Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. a. Menyusun Silabus
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan
II. METODE Pembelajaran (RPP)
Penelitian ini menggunakan c. Mempersiapkan media
model Penelitian Tindakan Kelas. Tipe pembelajaran
penelitian yang digunakan dalam d. Mempersiapkan format-format
penelitian ini adalah kolaboratif antara penilaian
peneliti dengan guru, dimana penelitiannya 2. Pelaksanaan Tindakan
dilakukan dengan keterlibatan peneliti 3. Observasi atau Pengamatan
SRI WIDAYATI| NPM. 1060009 simki.unpkediri.ac.id
FKIP Prodi BIOLOGI ||6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
4. Refleksi III. HASIL DAN KESIMPULAN
Instrumen yang peneliti gunakan Hasil
untuk menilai tingkat keberhasilan peserta Sebelum pelaksanaan tindakan
didik dalam mata pelajaran IPA materi pembelajaran menggunakan metode
Klasifikasi Makhluk Hidup adalah: Problem Based Learning, hasil belajar
1. Tes Evaluasi siswa kelas VII-F UPTD SMP Negeri 1
2. Lembar observasi guru Rejotangan Kabupaten Tulungagung tahun
3. Lembar observasi siswa pelajaran 2014/2015 hanya mencapai 46%.
Prosedur analisis data dalam Hasil tersebut masih berada jauh dibawah
penelitian ini adalah : kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Untuk
1. Menghitung distribusi frekuensi nilai itu peneliti mencoba mengkombinasikan
hasil evaluasi siswa dengan metode Problem Based Learning (PBL)
menggunakan rumus sebagai berikut : dalam pembelajaran IPA khususnya materi
f klasifikasi makhluk hidup di kelas VII-F
P= 100%
N guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Keterangan
Pada pelaksanaan tindakan siklus
P = Persentase anak yang tuntas
I, suasana kelas masih belum kondusif dan
dalam belajar
masih belum tertib. Terlihat ada beberapa
f = Jumlah anak yang tuntas dalam
siswa yang masih berbicara sendiri dan
belajar
belum sepenuhnya fokus pada kegiatan
N = Jumlah anak keseluruhan
pembelajaran. Hal ini karena siswa masih
2. Membandingkan ketuntasan belajar
belum terbiasa dengan strategi
anak dari pra tindakan, siklus 1 dan
pembelajaran yang disajikan guru. Dari
siklus 2.
hasil pengamatan terhadap penilaian sikap,
Adapun kriteria keberhasilan
pengetahuan dan ketrampilan siswa
yang dipakai dalam pengujian hipotesis
didapatkan hasil bahwa indikator
adalah hipotesis diterima atau tindakan
keberhasilan tindakan yang ditetapkan di
dinyatakan berhasil jika siswa
awal penelitian masih belum tercapai
mencapai ketuntasan individual 75
sehingga peneliti melaksanakan tindakan
dan ketuntasan klasikal 80% dari
perbaikan pada siklus II.
seluruh siswa yang mencapai
Dari hasil pelaksanaan siklus II ini
ketuntasan individual. Data ini diambil
proses pembelajaran secara keseluruhan
dari tes evaluasi yang diberikan di
dapat dikatakan lebih baik dari siklus I,
setiap akhir siklus.
meskipun masih ada beberapa siswa yang
SRI WIDAYATI| NPM. 1060009 simki.unpkediri.ac.id
FKIP Prodi BIOLOGI ||7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
kurang aktif dalam pembelajaran, namun kepada siswa pada siklus I dan siklus II
dari hasil pengamatan terhadap hasil yang mengalami peningkatan. Pada siklus
evaluasi mengalami peningkatan yang II indikator keberhasilan tindakan yang
cukup signifikan. Pada siklus II ini ditetapkan di awal penelitian telah tercapai
indikator keberhasilan tindakan yang sehingga hipotesis yang diajukan dalam
ditetapkan di awal penelitian telah tercapai penelitian ini dapat diterima.
sempurna sehingga tidak diperlukan lagi
perbaikan tindakan berikutnya. IV. DAFTAR PUSTAKA
Untuk mengetahui peningkatan
Amir, M.Taufiq. (2009). Inovasi
ketuntasan siswa dari siklus I sampai siklus Pendidikan Melalui Problem Based
Learning . Jakarta : Prenada Media
II dapat dilihat dalam grafik dibawah ini.
Group.
100 Anonim. 2009. Draft Panduan
80 Pengembangan Metode
pembelajaran IPA. Depdiknas:
60 Jakarta
40 83,33% Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian
71,46%
Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V.
46%
20 Jakarta: Rineka Cipta.
0 Curriculum Development Centre Ministry
Pra Siklus Siklus I Siklus II of Education Malaysia. 2002.
Integrated Curriculum for
Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Secondary Schools Curriculum
Specifications Science Form 2.
Siswa Ministry Of Education Malaysia:
Malaysia Fogarty. (1991). How To
KESIMPULAN Integrate the Curricula. Skylight
Publishing: USA.
Dari hasil penelitian dan
Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa
pembahasan diatas dapat diambil Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
kesimpulan bahwa penerapan metode Duch, J.B. 1995. What Is the Problem-
Problem Based Learning (PBL) mampu based Learning?.[Online].
Tersedia:
meningkatan hasil belajar IPA materi http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-
klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas what.html.

VII-F UPTD SMP Negeri 1 Rejotangan Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran
Hartinah, Sitti. 2008. Konsep Dasar
2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil Bimbingan Konseling. UPS.
analisis dan pengamatan terhadap aktivitas Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan.
siswa dan tes evaluasi yang diberikan Bandung: Pustaka Setia.

SRI WIDAYATI| NPM. 1060009 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Marsigit, Prof. Dr. M.A, 2013. Berbagai
Metode Pembelajaran yang Cocok
untuk Kurikulum 2013. Jakarta: TP.
NSTA. (2003). Standards for Science
Teacher Preparation. Revised 2003
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Savery, John R & Duffy, Thomas M.
Problem Based Learning: An
Instructional Model and Its
Contructivist Framework.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, 2007. Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sund & Trowbridge. (1967). Teaching
Science by Inquiry in the
Secondary School. Ohio:Charles E.
Merrill Publishing Company.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Trianto. 2007. Mendesain Metode
pembelajaran Inovatif Progresif :
Konsep, Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta : Kencana Prenada Media
Group

SRI WIDAYATI| NPM. 1060009 simki.unpkediri.ac.id


FKIP Prodi BIOLOGI ||9||

Anda mungkin juga menyukai