Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada 16 oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran.

Demonstrasi morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai

anestesi. Revolusi pembedahan dimulai dan eter sebagai anestesi dipakai hingga

saat ini.

Sejak anestesi spinal / Sub-arachnoid block (SAB) diperkenalkan oleh

August Bier (1898) pada praktis klinis, tehnik ini telah digunakan dengan luas

untuk menyediakan anestesi, terutama untuk pembedahan pada daerah bawah

umbilicus. Kelebihan utama teknik ini adalah kemudahan dalam tindakan,

peralatan yang minimal, memiliki efek minimal pada biokimia darah, menjaga

level optimal dari analisa gas darah, pasien tetap sadar selama pembedahan dan

menjaga jalan nafas, serta membutuhkan penangan post operatif dan analgesia

yang minimal.

Adanya inovasi terhadap obat-obatan dan teknik menjadikan anestesi

spinal dapat menjadi pilihan pada prosedur-prosedur operasi rawat jalan dan

pada operasi dengan indikasi anestesi spinal. Lidokain dan bupivakain

merupakan obat golongan amida yang digunakan pada anestesi spinal. Kedua

obat ini menghasilkan blokade saraf sensorik dan motorik. Efek samping

kardiovaskuler, terutama hipotensi dan bradikardi adalah perubahan fisiologis

yang paling penting dan sering pada anestesi spinal. Pemahaman tentang

1
mekanisme homeostasis yang bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan

denyut jantung penting untuk merawat perubahan kardiovaskuler terkait

dengan anestesi spinal.

Allah SWT mewajibkan kepada hambanya untuk segera berobat apabila

terkena penyakit atau bertanya kepada dokter sebagai ahlinya, sebagaimana

firman Allah SWT dalam Al Quran :

Artinya : Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki
yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang
yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (Q.S.An Nahl
(16) : 43).

Namun jika pengobatan untuk penyakit tersebut harus dengan cara

menggunakan obat-obat anestetika untuk mempercepat pemulihan maka

diperlukan dasar- dasar yang kuat untuk memperbolehkan sesuai dengan syariat

Islam. Hal ini penting diketahui oleh pasien maupun dokter yang mengobatinya

sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:







Artinya : Siapa saja yang memberikan pengobatan tetapi tidak mengetahui
tentang obat patut dicela dan dia harus bertanggung jawab (atas
tindakannya itu.) (HR.Abu Dawud).

Berdasarkan kaidah jika suatu pekerjaan menimbulkan dua dampak

kemudharatannya atau lebih, maka hendaklah diseleksi mana kira-kira yang lebih

2
ringan resikonya ( Mijib,2001). Dalam ajaran agama Islam , semua umat-Nya

diajak untuk dapat memanfaatkan sesuatu yang ada di alam ini untuk

kemaslahatan bersama.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas skripsi dengan judul

perbandingan perubahan denyut nadi antara lidokain dan bupivakain pada anestesi

spinal ditinjau dari kedokteran dan Islam.

1.2. Permasalahan
1. Apakah yang dimaksud dengan anestesi spinal ?
2. Apakah manfaat dan kerugian penggunaan lidokain dan bupivakain ?
3. Apakah indikasi dan kontraindikasi penggunaan anestesi spinal?
4. Bagaimana pandangan Islam tentang pengaruh perubahan denyut nadi

dengan isi kandungan obat anestesi spinal lidoakin dan bupivakain ?

1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui perbandingan perubahan denyut nadi antara lidokain dan

bupivakain pada anestesi spinal ditinjau dari kedokteran dan Islam.


Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan menjelaskan tentang anestesi spinal.
2. Mengetahui dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi

penggunaan anestesi spinal.


3. Mengetahui dan menjelaskan manfaat dan kerugian penggunaan

lidokain dan bupivakain.


4. Mengetahui dan menjelaskan pandangan Islam terhadap anestesi

spinal dan pengaruh perubahan denyut nadi dengan penggunaan

antara lidokain dan bupivakain.


1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis

3
1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan sebagai mahasiswa kedokteran

di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.


2. Meningkatkan pengetahuan tentang gambaran umum dan tinjauan

agama tentang perbandingan perubahan denyut nadi antara lidokain

dan bupivakain pada anestesi spinal.


3. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam menulis karya

tulis ilmiah yang baik dan benar.


1.4.2 Bagi Universitas YARSI
Diharapkan skripsi ini merupakan bahan masukan bagi civitas

akademika Universitas YARSI mengenai perbandingan perubahan denyut nadi

antara lidokain dan bupivakain pada anestesi spinal


1.4.3 Bagi Masyarakat
Diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan umat

Islam khususnya tentang pengaruh perbandingan perubahan denyut nadi antara

lidokain dan bupivakain pada anestesi spinal

Anda mungkin juga menyukai