Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah
sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung
adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak
berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel
telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.

Bayi tabung merupakan suatu proses pembuahan yang terjadi di luar rahim antara ovum
dan sperma yang telah disiapkan dan dibiarkan bercampur di dalam sebuah tabung kimia serta
diberi suhu yang menyemai panas badan seorang wanita agar tetap hidup. Sehingga antara ovum
dan sperma terjadi fertilisasi, kemudian menjadi morulla, lalu dinidaskan ke dalam rahim
seorang wanita yang telah disiapkan untuk melanjutkan kehamilan secara alami. Program bayi
tabung pada awal mulanya bertujuan untuk menolong bagi pasangan suami-isteri yang tidak
mampu mendapatkan keturunan secara normal atau bahkan mengalami kemandulan. Dalam
perkembangannya program ini tidak hanya menolong pasangan suami-istri yang menginginkan
seorang anak, akan tetapi ada latar belakang atau motivasi lain seperti pasangan suami isteri
ingin mendapatkan bayi super, namun benih yang digunakan baik ovum atau pun spermanya
berasal dari orang lain yang disebut dengan donor, ada pula seorang isteri ingin mempertahankan
tubuhnya yang dikarenakan tuntutan profesi atau ingin menjadi wanita karir, sehingga proses
pembuahannya menggunakan rahim orang lain atau sewa rahim yang mana dalam istilah
kedokteran dikenal dengan sebutan ibu pengganti (surrogate mother).

B. Sejarah Bayi Tabung

Metode bayi tabung yang dipelopori sejumlah dokter Inggris ini untuk pertama kali berhasil menghadirkan
bayi perempuan bernama Louise Brown pada tahun 1978. Sebelumditemukannya teknik bayi tabung,
untuk menolong pasutri tak subur digunakan teknik inseminasi buatan, yakni dengan cara
penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalamrahim dengan bantuan alat suntik.Dengan
cara ini diharapkan sperma lebih mudah bertemudengan sel telur.Sayang,tingkat keberhasilannya
hanya 15%.Pada teknik bayi tabung atau in vitro fertilization yang melahirkan Louis Brown, pertama-
tama dilakukan perangsangan indung telur sang istri dengan hormon khusus untuk menumbuhkan
lebih dari satu sel telur. Perangsangan berlangsung 5 - 6 minggu sampai seltelur dianggap cukup matang dan
sudah saatnya diambil.Selanjutnya, folikel atau gelembungsel telur diambil tanpa operasi,
melainkan dengan tuntunan alat ultrasonografi transvaginal(melalui vagina).Sementara semua sel
telur yang berhasil diangkat dieramkan dalam inkubator, air mani suami dikeluarkan dengan cara
masturbasi, dibersihkan, kemudian diambil sekitar 50.000 - 100.000 sel sperma. Sperma itu
ditebarkan di sekitar sel telur dalam sebuah wadah khusus di dalam laboratorium.Sel telur yang
terbuahi normal, ditandai dengan adanya dua selinti, segera membelah menjadi embrio.Sampai
dengan hari ketiga, maksimal empat embrioyang sudah berkembang ditanamkan ke rahim
istri.Dua minggu kemudian dilakukan pemeriksaan hormon Beta-HCG dan urine untuk

1
meyakinkan bahwa kehamilan memangterjadi.Sejak kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung
atau In Vitro Fertilization (IVF)semakin populer saja di dunia.Di Indonesia, teknik bayi tabung (IVF) ini
pertama kaliditerapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, pada 1987.Teknik bayitabung
yang kini disebut IVF konvensional itu berhasil melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho Karyanto, pada 2
Mei 1988.Setelah itu lahir sekitar 300 "adik" Nugroho, diantaranya dua kelahiran kembar
empat.Sukses besar teknik bayi tabung (IVF) konvensional ternyata masih belummemuaskan dunia
kedokteran, apalagi kalau mutu dan jumlah sperma yang hendak digunakan kurang. Maka
dikembangkanlah teknik lain seperti PZD (Partial Zona Dessection)dan SUZI (Subzonal Sperm
Intersection). Pada teknik PZD, sperma disemprotkan ke sel telur setelah dinding sel telur dibuat
celah untuk mempermudah kontak sperma dengan seltelur.Sedangkan pada SUZI sperma disuntikkan
langsung ke dalam sel telur.Namun, teknik pembuahan mikromanipulasi di luar tubuh ini pun masih dianggap
kurang memuaskanhasilnya.Sekitar lima tahun lalu Belgia membuat gebrakan lain pada teknik bayi
tabung yangdisebut ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection).
Teknik canggih ini ternyata sangat tepatditerapkan pada kasus mutu dan jumlah sperma
yang minim.Kalau pada IVF konvensionaldiperlukan 50.000 - 100.000 sperma untuk membuahi sel telur,
pada ICSI hanya dibutuhkansatu sperma dengan kualitas nomor wahid.Melalui pipet khusus, sperma
disuntikkan kedalam satu sel telur yang juga dinilai bagus. Langkah selanjutnya mengikuti cara
IVFkonvensional. Pada teknik ini jumlah embrio yang ditanamkan cuma 1 3 embrio.
Setelahembrio berhasil ditanamkan dalam rahim, si calon ibu tinggal di rumah sakit selama
satumalam.Di Indonesia, menurut dr. Subyanto DSOG dan dr. Muchsin Jaffar DSPK, tim unitinfertilitas
MELATI-RSAB Harapan Kita, ICSI sudah diterapkan sejak 1995 dan berhasilmelahirkan anak yang pertama pada
Mei 1996. Dengan teknik ini keberhasilan bayi tabungmeningkat menjadi 30 - 40%, terutama pada pasangan usia
subur.Berdasarkan pengalaman, menurut dr. Muchsin, peluang terjadinya embrio padateknologi
bayi tabung sekitar 90%, di antaranya 30 - 40% berhasil hamil. Namun, dari jumlahitu, 20 - 25%
mengalami keguguran. Sedangkan wanita usia 40-an yang berhasil melahirkandengan teknik in vitro hanya
6%. Karena rendahnya tingkat keberhasilan dan mahalnya biayayang harus dikeluarkan pasien,
teknik ini tidak dianjurkan untuk wanita berusia 40-an.Pasangan yang masuk program MELATI tidak
harus mengikuti program IVF. Teknik ini hanya ditawarkan kalau setelah diusahakan dengan cara lain,
tidak berhasil. Sebelum mengikuti program ini pun pasutri diminta mengikuti ceramah dan
menerima penjelasansemua prosedurnya agar diikuti dengan mantap.Biaya mengikuti program
bayi tabung (IVF) ini memang tidak murah. Pada akhir 1980-an biayanya sekitar Rp 5 juta. Kini,
berkisar antara Rp 13,5 juta - Rp 18 juta. Hargaobat suntik perangsang indung telur saja sudah
naik hampir empat kali lipat.Padahal, suntikanyang dibutuhkan selama dua minggu mencapai 45
ampul.Selain RSAB Harapan Kita, Jakarta, teknik bayi tabung (IVF) juga sudah diterapkandi
FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo (Jakarta), Fakultas Kedokteran UniversitasAirlangga
(Surabaya), dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan RS Dr.Sardjito (Yogyakarta).

2
C. Perkembangan Bayi Tabung di Indonesia

Pada tahun 1977, program bayi tabung pertama kali diperkenalkan di dunia kedokteran
Indonesia sebagai sebuah program yang dapat menjadi solusi bagi mereka yang bermasalah
dalam hal kesuburan dan sulit untuk mendapatkan keturunan. Namun, perkenalan program ini
tidak serta merta membuahkan hasil. Pada tahun 1988, untuk pertama kalinya program bayi
tabung ini berhasil dilakukan dan melahirkan seorang bayi yang sehat. Tentu saja keberhasilan
program bayi tabung yang pertama ini menjadi penanda perkembangan dunia kedokteran
kandungan di Indonesia yang semakin baik.

Meski program bayi tabung sudah bisa dilakukan dengan baik oleh banyak tim medis di
beberapa rumah sakit besar di Indonesia, jumlah pasangan suami istri yang melaksanakan
program ini ternyata relatif sedikit. Hanya sekitar 10% saja dari pasutri yang mengalami masalah
kesuburan dan ingin melaksanakan program bayi tabung di Indonesia. Selebihnya, para pasutri
tersebut melaksanakan program bayi tabung di negara tetangga seperti Vietnam, Australia,
Malaysia, Singapura, dan Thailand. Negaranegara tetangga tersebut sudah sangat akrab dengan
teknologi bayi tabung dan membandrol program ini dengan biaya yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan Indonesia.

D. Proses Terjadinya Bayi Tabung

Cara pembuatan bayi tabung atau proses terjadinya bayi tabung, untuk memulai proses
bayi tabung dibutuhkan tekad yang kuat mengingat prosesnyayang tidak mudah. Berikut ini
adalah tahap-tahap proses bayi tabung :

1. Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan oleh pekerja
sosial yang disediakan oleh rumah sakit. Intinya kita disuruh bersiapuntuk menghadapi
keadaan kalau proses bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil.
2. Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah mendapatkanmens,
tepatnya pada hari ke dua lewat suntikan yang diberikan setiap hariselama kurang lebih
tiga minggu ya betul 3 minggu! sampai mencapai ukurantelur yang diharapkan.
3. Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum sel telur yang
matang dikeluarkan. http://www.gapteknews.info
4. Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil sebanyak- banyaknya.
5. Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi embrio, dilakukanoleh
embriologist di rumah sakit.
6. Setelah dua hari pembuahan, embrio yang terbaik dipilih dan dimasukkankedalam rahim.
Kali ini prosesnya mudah, hanya memerlukan wantu sekitar 10menit.
7. Agar emrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik maka sayaharus
mengalami suntikan hormon setiap hari selama 17 hari. Setelah itu barulahdidapatkan
kepastian hamil atau tidak.

3
E. Teknik Pembuatan Bayi Tabung

Untuk melakukan inseminasi buatan (al-taqih al-Shinaiyah); yaitu sepasang suami-istri


yang menginginkan kehamilan, diharapkan selalu berkonsultasi dengan dokter ahli dengan
memeriksakan dirinya, apakah keduanya bisa membuahi atau dibuahi, untuk mendapatkan
keturunan atau tidak.

Ada beberapa teknik inseminasi buatan yang telah dikembangkan di dunia kedokteran, antara
lain ialah:

a) Fertilization in Vitro (FIV) : dengan cara mengambil sperma suami dan ovum istri
kemudian diproses di Vitro (tabung), dan setelah terjadi pembuahan, lalu lalu ditransper dirahim
isteri.

b) Gamet Intra Felopian Tuba (GIFT) : dengan cara mengambil sperma suami dan ovum
isteri, dan setelah dicampur terjadi pembuahan, maka segera ditahan di saluran telur (tuba
palupi). Teknik kedua ini lebih alamiah dari pada teknik pertama, sebab sperma hanya bisa
membuahi ovum di tuba palupi setelah terjadi ejakulasi (pancaran mani) melalui hubungan
seksual.

Sejak bayi tabung itu dimasukkan ke dalam rahim seorang ibu, sejak itu pula berlaku larangan
dokter yang harus dipatuhi oleh ibu, antara lain:

a) Kerja keras, atau terlalu capek

b) Tidak makan atau minum sesuatu yang mengandung unsur alkohol

c) Tidak boleh melakukan senggama selama 15 hari atau 3 minggu sejak bayi tabung itu
diletakkan ke dalam rahim.

F. Efek Samping Bayi Tabung

Proses bayi tabung merupakan sebuah proses yang tidak alami dan biasanya sesuatu yang
tidak alami itu ada efek sampingnya.

1. Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), merupakan komplikasi dari proses


stimulasi perkembangan telur dimana banyak folikel yang dihasilkan sehingga terjadi
akumulasi cairan di perut. Cairan bisa sampai ke rongga dada dan yang paling
parah harus masuk rumah sakit karena cairan harus dikeluarkan dengan membuat lubang
dibagian perut. Kalau tidak dikeluarkan bisa menggangu fungsi tubuh yang lain. Jangan
takut dulu, OHSS yang parah ini hanya dialami oleh sekitar 1% dari pasien kata dokter.
Dan sayangnya ini terjadi terhadap saya

4
2. Kehamilan kembar, bukan merupakan rahasia lagi kalau proses bayi tabung bisa
menghasilkan lebih dari satu bayi. Kelihatannya enak punya anak kembar, tapi katanya
resiko melahirkannya lebih tinggi dari kalau hanya satu bayi. Tidak jarang bayinya
bisa masuk ICU karena prematur. Tak terbayang rasanya kalau mengandung bayi lebih
dari satu, kalau kembar dua sih umum coba kalau tiga atau lebih aduh perut bisa
kaya apa yah?
3. Keguguran. Ini memang bisa juga terjadi pada kehamilan normal. Tingkat keguguran
kehamilan bayi tabung sekitar 20%.
4. Kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik, kemungkinan terjadi sekitar 5%.
5. Resiko pendarahan pada saat pengambilan sel telur (Ovum Pick Up), sangat jarang
terjadi. Karena prosedurnya menggunakan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam
rahim, resiko pendarahan bisa terjadi yang tentunya membutuhkan perawatan lebih
lanjut.

Walaupun diberi tahu komplikasi ini kita tetap saja memutuskan untuk maju terus pantang
mundur. Memang tidak mudah ya kalau ingin punyak anak. Berbahagialah bagi ibu-ibu yang
bisa hamil normal.

G. Pandangan Medis Mengenai Bayi Tabung

Bayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut In Vitro Fertilization (IVF) adalah
suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur
dalam suatu wadah khusus. Pada kondisi normal, pertemuan ini berlangsung di dalam saluran
tuba. Dalam proses bayi tabung proses ini berlangsung di laboratorium dan dilaksanakan oleh
tenaga medis sampai menghasilkan suatu embrio dan di iplementasikkan ke dalam rahim wanita
yang mengikuti program bayi tabung tersebut. Embrio ini juga dapat disimpan dalam bentuk
beku (cryopreserved) dan dapat digunakan kelak jika dibutuhkan. Bayi tabung merupakan
pilihan untuk memperoleh keturunan bagi ibu-ibu yang memiliki gangguan pada saluran
tubanya. Pada kondisi normal, sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh indung telur
(ovarium) menuju saluran tuba (tuba fallopi) untuk selanjutnya menunggu sel sperma yang akan
membuahi sel telur tersebut tersebut. Dalam bayi tabung proses ini terjadi dalam tabung dan
setelah terjadi pembuahan (embrio) maka segera di iplementasikan ke rahim wanita tersebut dan
akan terjadi kehamilan seperti kehamilan normal.
Dari segi tehnik, karena prosedur konsepsi buatan ini sangat menegangkan, tingkat
keberhasilannya belum begitu tinggi, dan biayanya sangat mahal, maka pasangan suami istri
(pasutri) yang diterima untuk program ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Telah dilakukan pengelolaan infertilitas selengkapnya.
2. Terdapat indikasi yang sangat jelas.
3. Memahami seluk beluk prosedur konsepsi buatan secara umum
4. Mampu membiayai prosedur bayi tabung ini

5
H. Pandangan Islam Mengenai Bayi Tabung

Sebagaimana diketahui bahwa anak bagi orang tua ketika ia masih hidup dapat dijadikan sebagai
penenang, dan sewaktu ia pulang ke rahmatullah anak sebagai pelanjut dan lambang keabadian.
Oleh karena itu, bagi yang tidak memiliki anak berupaya untuk mendapatkan anak, bahkan
sebagaimana disebutkan dalam makalah sebelumnya ada pula yang melakukan adopsi untuk
mendapatkan anak dengan syarat-syarat yang telah ditentukan berdasarkan pandangan hukum
Islam.

Anak mewarisi tanda-tanda kesamaan orang tua, termasuk juga ciri-ciri khas, baik maupun
buruk, tinggi maupun rendah. Dia adalah belahan jantungnya dan potongan dari hatinya. Dengan
mempertimbangkan kedudukan anak ini, juga dinyatakan bahwa Allah mengharamkan berzina
sebenarnya apabila dari perbuatan ini dihasilkan seorang anak, maka kemudaratan pun akan
terjadi pada anak ini, walau ia sendiri tidak menginginkan hal demikian.

Dengan semakin berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, teknologi
modern menemukan bahwa untuk mendapatkan anak tidak perlu melalui adopsi anak yang
sebenarnya tidak memiliki hubungan nasab dengan orang yang mengadopsinya, tetapi dengan
mengikuti program inseminasi, seseorang dapat memiliki anak, bahkan dilahirkan dari
kandungan perempuan itu sendiri.

I. Hukum Melakukan Bayi Tabung

Upaya inseminasi buatan dan bayi tabung, dibolehkan dalam Islam jika perpaduan
sperma dengan ovum itu bersumber dari suami-istri yang sah (Inseminasi Homolog). Dan yang
dilarang adalah inseminasi buatan dan bayi tabung yang berasal dari perpaduan sperma dan
ovum dari orang lain (Inseminasi Heterolog). Inseminasi yang dilarang (Inseminasi Heterolog)
ini selain menimbulkan kemudaratan bagi pasangan suami isteri tersebut di mata agama juga
menimbulkan pula kemudaratan bagi anak. Setidaknya dalam pandangan hukum Islam anak
yang dihasilkan dari Inseminasi Heterolog, akan dikatakan sebagai anak hasil zina.

Hukum bayi tabung haram bagi yang menyewakan rahimnya untuk ditanam benih bayi
pasangan lain. Seperti fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada 13 Juni 1979 menurut
Islam teknik inseminasi alias pembuahan buatan yang dibenarkan adalah teknik yang tidak
melibatkan pihak ketiga serta pembuatan itu dilakukan karena keinginan yang serius dan tidak
untuk main-main atau percobaan. Secara hukum, penyewaan rahim juga dilarang di Indonesia
yang terdapat dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dan Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi
Buatan. Dalam kedua peraturan tersebut, bayi tabung yang diperbolehkan hanya kepada
pasangan suami isteri yang sah, lalu menggunakan sel sperma dan sel telur dari pasangan
tersebut yang kemudian embrionya ditanam dalam rahim isteri bukan wanita lain alias menyewa

6
rahim. Hal ini dilakukan untuk menjamin status anak tersebut sebagai anak sah dari pasangan
suami isteri tersebut. Berdasarkan hukum pasal 42 UU No. 1/1974 dan pasal 250 KUH
Perdata, anak hasil bayi tabung merupakan anak sah namun jika embrio diimplantasikan ke
dalam rahim wanita lain yang bersuami, maka secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari
pasangan penghamil, bukan pasangan yang mempunyai benih dan dapat dikatakan bahwa anak
dalam rahim seorang gadis atau wanita yang tidak terikat perkawinan maka anak tersebut
memiliki status sebagai anak luar kawin.

Berdasarkan hal demikian, maka kemudaratan-kemudaratan itu perlu dihindari, bahkan


dihilangkan. Hal ini sesuai dengan kaidah Fiqhiyah yang mengatakan:

Artinya: Kemudaratan itu harus dihilangkan.

Selain itu, untuk mencegah agar suami-istri tidak lagi mengalami kesulitan akibat tidak hamil
dengan cara senggama, maka perlu ditolong oleh dokter ahli, dengan cara inseminasi buatan dan
bayi tabung, yang diambil dari zat sperma dengan ovum suami-istri yang sah. Dan sebaliknya,
bila bersumber dari orang lain, maka dikategorikan perbuatan zina, dan dapat menyulitkan
persoalan hukum sesudahnya.

1. Al-Quran Surat Al-Isra ayat 70


)17:70(

.

Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkat mereka didaratan dan
lautan, kami beri rejeki dari yang baik-baik, dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan mahluk yang kami ciptakan.

1. Surat At-tin ayat 4

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Dan hadist Rasululloh Saw:

Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Alloh dan hari akhir menyiramkan airnya
(sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain). (Hadits Riwayat Abu Daud, Al-
Tirmidzi, dan hadits ini dipandang shahih oleh Ibnu Hibban)

7
Dari uraian-uraian di atas, dapat ditarik sebuah pemikiran bahwa:

a) Inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri sendiri dan tidak ditransfer
embrionya ke dalam rahim wanita lain (ibu titipan) diperbolehkan Islam, jika keadaan kondisi
suami istri yang bersangkutan benar-benar memerlukannya (ada hajat, jadi bukan untuk kelinci
percobaan atau main-main). Dan status anak hasil inseminasi macam ini sah menurut Islam.

b) Inseminasi buatan dengan sperma dan/atau ovum donor diharamkan (dilarang keras) Islam.
Hukumnya sama dengan zina dan anak yang lahir dari hasil inseminasi macam ini/bayi tabung
ini statusnya sama dengan anak yang lahir di luar perkawinan yang sah.

c) Pemerintah hendaknya melarang berdirinya Bank Nuthfah/Sperma dan Bank Ovum untuk
pembuatan bayi tabung, karena selain bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, juga
bertentangan dengan norma agama dan moral, serta merendahkan harkat manusia sejajar dengan
hewan yang diiseminasi tanpa perlu adanya perkawinan.

d) Pemeritah hendaknya hanya mengizinkan dan melayani permintaan bayi tabung dengan sel
sperma dan ovum suami istri yang bersangkutan tanpa ditransfer ke dalam rahim wanita lain
(ibu titipan), dan pemerintah hendaknya juga melarang keras dengan sanksi-sanksi hukumannya
kepada dokter dan siapa saja yang melakukan inseminasi buatan pada manusia dengan sperma
dan/atau ovum donor.

J. Kesimpulan

Inseminasi adalah teknik pembuahan (fertilisasi) antara sperma suami dan sel telur isteri
yang masing-masing diambil kemudian disatukan di luar kandungan (in vitro) sebagai lawan di
dalam kandungan (in vivo).

Secara hukum, bayi yang dihasilkan dari inseminasi ini memiliki dua macam yakni
diperbolehkan dengan catatan sperma yang diambil merupakan sperma yang berasal dari suami
istri yang sah, dan ditanam dalam rahim istri tersebut (bukan rahim orang lain) dan tidak
diperbolehkan, jika seperma yang diambil berasal dari laki-laki lain begitu pula dari wanita lain.

8
Sumber :

http://www.blogdokter.net/2010/03/21/bayi-tabung/

http://kamuskesehatan.com/arti/bayi-tabung/

http://news.detik.com/read/2009/01/29/173958/1076399/159/hukumnya-disamakan-dengan-zina

http://farras-agda-m.blog.ugm.ac.id/2012/06/20/pandangan-islam-mengenai-proses-bayi-tabung/

http://www.abdulhelim.com/2012/06/anak-hasil-inseminasi-bayi-tabung-dalam.html

http://www.bayitabung-rsiafamily.com/pelayanan.php?sid=27%20&&%20kid=1

http://forum.kompas.com/kesehatan/329235-tahapan-proses-terjadinya-bayi-tabung.html

9
Bayi Tabung dalam Bidang Kedokteran dan
Islam

Rizky Alvian Adi Kurniawan

201310330311097

Universitas Muhammadiyah Malang

Fakultas Kedokteran

10
11

Anda mungkin juga menyukai