Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOGRAMETRI
ACARA I
PENGENALAN DAN PEMBACAAN FOTO UDARA

Disusun Oleh
Kelas : H
Nama : Achmad Ihsan Burhandinata
NIM : 17/DI/6008

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL


YOGYAKARTA
2017
Laporan Praktikum Fotogrametri

Acara I

Pengenalan dan Pembacaan Foto Udara


Hari/Tanggal : Rabu, 20 September 2017

Tempat : Ruang Kelas H

I. Tujuan : - Agar mahasiswa mengetahui jenis foto udara yang digunakan

- Agar mahasiswa mengetahui format standar foto udara

- Agar mahasiswa mengetahui informasi penting pada foto udara

II. Alat dan Bahan : 1) Foto udara ukuran standar (23cmx23cm)

2) Penggaris

3) Pensil

4) Penghapus

5) Kertas HVS

III. Dasar Teori : - Fotogrametriawan Amerika mendefinisikan fotogrametri sebagai


seni, ilmu, dan teknologi untuk memperoleh informasi terpercaya
tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman,
pengukuran, dan interpretasi gambaran fotografik dan pola radiasi
tenaga elektromagnetik yang terekam.

- Foto merupakan sumber informasi utama dalam fotogrametri.

- Fotogrametri metrik terdiri dari pengukuran cermat berdasarkan foto


dan sumber informasi lain yang pada umumnya digunakan untuk
menentukan lokasi relatif titik-titik.

- Fotogrametri interperatif terutama mempelajari pengenalan dan


identifikasi objek serta menilai arti pentingnya objek tersebut
melalui suatu analisis sistematik dan cermat.
- Ada dua jenis foto yang digunakan di dalam ilmu fotogrametri, yaitu
foto udara dan foto terestial

IV. Langkah Kerja : 1. Siapkan kertas HVS dan foto udara

2. Buat garis pembatas dan buat batas untuk keterangan tepi


menggunakan penggaris dan pensil.

3. Buat batas foto udara disertai dengan garis-garis dan titik-titik


fidusial yang ada di sekitar batas.

4. Menentukan batas-batas daerah dengan cara menggambar


berdasarkan acuan garis-garis dan titik-titik fidusial yang ada di
foto udara, sehingga letak posisi dan luas mendekati foto udara
aslinya.

5. Beri keterangan pada masing-masing daerah berupa singkatan


Contoh : SP (Sawah Padi), ST (Sawah Tebu), PK (Permukiman),
dsb.

6. Isi keterangan tepi sesuai dengan foto udara

V. Pembahasan : 1. Daerah yang dipotret pada gambar adalah daerah Bantul

2. Tanda nivo terletak di tengah tanda leveling, ini menunjukan


bahwa pesawat/alat tidak miring

3. Instansi yang memesan foto udara tersebut adalah BPN

4. Foto udara diambil pada tanggal 17 April 1991, waktu pukul


14.50 WIB

5. Skala foto udara tersebut sebesar 1:5.500

6. Gambar diambil pada roll 17

7. Tanda Altimeter, tanda yang menunjukan ketinggian pesawat

8. Foto udara tersebut diambil melalui Run 9 atau jalur 9

9. Foto udara bernomor 15

10. Tanda Fidusial, yaitu tanda yang berfungsi untuk menentukan


titik tengah foto udara
VI. Kesimpulan : Foto udara tersebut diambil di daerah Bantul pada tanggal 17 April
1991 pukul 14.50 WIB. Instansi yang memesan foto udara ini adalah
BPN. Foto udara ini mempunyai skala 1:5.500 Foto udara ini diambil
pada roll 17, run 9 (jalur 9), dan pada nomor 15. Dapat kita lihat pada
tanda levelling tanda nivo terletak di tengah, sehingga
pesawat/kamera tidak dalam keadaan condong/ tegak lurus.
Kemudian dapat dilihat pada foto udara daerah yang mendominasi
adalah persawahan baik padi maupun tebu, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pekerjaan utama penduduk pada foto udara
tersebut adalah petani padi dan tebu.
Daftar Pustaka

R.Wolf, Pauf, Drs. Gunadi, Drs. Totok Gunawan, M.S., Drs. Zuharnen,

dan Prof. Dr. Sutanto. 1993. Elemen Fotogrametri. Yogyakarta : Gadjah Mada Univ. Press.

Anda mungkin juga menyukai