ABSTRAK
Berbagai sediaan obat di pasaran mengkombinasikan dua atau lebih zat aktif
dalam satu sediaan, salah satunya adalah obat anti tuberkulosis (OAT). Pengobatan
tuberkulosis biasanya menggunakan obat kombinasi yang disebut fixed dose
combination (FDC). Pirazinamid, isoniazid dan rifampisin merupakan OAT yang
tersedia dalam bentuk FDC. Sediaan kombinasi umumnya ditetapkan kadarnya
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan KCKT. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menguji validasi metode spektrofotometri derivatif dalam menetapkan
kadar ternary mixtures dari pirazinamid, rifampisin dan isoniazid dalam sediaan
tablet.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deksriptif meliputi pengambilan
sampel secara purposif terhadap tablet yang mengandung campuran pirazinamid,
rifampisin dan isoniazid, yaitu tablet 3-FDC dan penetapan kadar secara
spektrofotometri derivatif metode zero crossing dalam pelarut HCl 0,1 N.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar pirazinamid pada tablet 3-FDC
(394,92 416,44) mg, kadar rifampisin pada tablet 3-FDC (144,81 154,29) mg
dan kadar isoniazid pada tablet 3-FDC (75,96 77,745) mg. Dari hasil analisis
penetapan kadar sampel campuran pirazinamid, rifampisin dan isoniazid dalam
sediaan tablet menunjukkan pirazinamid, rifampisin dan isoniazid memenuhi
persyaratan kadar untuk sediaan tablet menurut USP edisi XXX (2007). Hasil uji
validasi yang dilakukan terhadap tablet 3-FDC untuk pirazinamid diperoleh
persen perolehan kembali = 99,84%, dengan simpangan baku relatif (RSD) =
1,39%, untuk rifampisin diperoleh persen perolehan kembali = 100,95%, dengan
simpangan baku relative (RSD) = 0,415%, dan untuk isoniazid diperoleh persen
perolehan kembali = 99,88%, dengan simpangan baku relatif (RSD) =1,318%.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penetapan kadar campuran pirazinamid, rifampisin dan isoniazid dengan
menggunakan metode spektrofotometri derivatif dengan pelarut HCl 0,1 N dapat
diukur pada derivat kedua 2 nm dan 16 nm dengan panjang gelombang analisis
253.60 nm untuk pirazinamid, 299.80 nm untuk rifampisin dan 302.40 nm untuk
isoniazid. Serta memenuhi persyaratan akurasi dan presisi, dan dapat digunakan
untuk menetapkan kadar pirazinamid, rifampisin dan isoniazid pada sediaan tablet.
vi
DETERMINATION OF PYRAZINAMIDE, RIFAMPICIN AND
ISONIAZID MIXTURE IN TABLETS BY DERIVATIVE
SPECTROPHOTOMETRY METHOD
ABSTRACT
vii