Anda di halaman 1dari 2

106 Item Harga Obat Generik Diturunkan http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/806-106-ite...

Home Profil Pelayanan Berita Downloads Links

Who's Online We have 66 guests online

KEGIATAN
DOMAIN UNIT UTAMA 106 Item Harga Obat Generik Diturunkan
Sekertariat Jenderal Lampiran Peserta Uji Psikotes IJEPA
Untuk mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs)
sebagaimana dalam program 100 Hari Kementerian Kesehatan harus didukung oleh
Inspektorat Jenderal akses obat yang aman, berkhasiat, bermutu serta terjamin dalam jenis dan jumlah Lampiran Jadwal Ujian IJEPA
sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Kondisi faktual di lapangan menunjukkan
Ditjen Bina Gizi dan KIA lebih dari 80 item obat generik tidak tersedia di pasar, sehingga terjadi kekosongan Sail Wakatobi - Belitong 2011
obat di unit unit pelayanan kesehatan, terutama di Kab/Kota di Indonesia Timur dan
Ditjen Bina Upaya Kesehatan NAD. Sebagian besar obat generik yang tidak tersedia di pasar adalah obat fast
moving dan life saving sehingga sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
Ditjen PP & PL kesehatan. Obat generik yang tidak tersedia di pasar utamanya obat dalam bentuk
sediaan injeksi, sirup dan sediaan cairan infus disebabkan biaya distribusi yang
Ditjen Bina Kefarmasian & Alkes tinggi terutama untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Untuk menjamin ketersediaan obat secara merata di seluruh wilayah Indonesia, telah
Badan Litbangkes dilakukan penilaian kembali dan rasionalisasi Harga Obat generik serta penetapan
harga terhadap 453 item obat generik oleh Tim Evaluasi, yang meliputi penurunan
Badan PPSDM Kesehatan harga terhadap 106 item, penyesuaian harga terhadap 33 item, sisanya 314 item
dengan harga tetap. Dengan demikian hanya 7% obat generik yang mengalami
kenaikan harga dibanding terhadap total 453 item obat generik.
WEB UNIT
Ketentuan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan
No.HK.03.01/Menkes/146 /I/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Harga Obat
Kepegawaian
Generik.
Gizi
Pabrik obat dan/atau Pedagang Besar Farmasi dalam menyalurkan obat generik
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan kepada Pemerintah, Rumah Sakit, Apotek, dan Sarana Pelayanan Kesehatan
lainnya harus menggunakan Harga Netto Apotek (HNA) + PPN sebagai harga
Promosi Kesehatan patokan tertinggi.

Penanggulangan Krisis Mengingat bahwa lebih dari 98% industry farmasi berada di Pulau Jawa dan hanya
beberapa ada di Sumatera (Palembang dan Medan), maka dalam rangka menjamin
Hukum dan Organisasi ketersediaan dan pemerataan obat generik di seluruh wilayah NKRI, pabrik obat
dan/atau Pedagang Besar Farmasi dalam menyalurkan obat generik kepada
Kesehatan Kerja Pemerintah, Rumah Sakit, Apotek dan Sarana Kesehatan lainnya dapat
menambahkan biaya distribusi maksimum 5% untuk Regional-II, 10% untuk
Intelegensia Kesehatan
Regional-III dan 20% untuk Regional IV dari HNA + PPN.
Kesehatan Ibu
Regional I meliputi Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D. I. Yogyakarta,
Kesehatan Haji Jawa Timur, Bali, Lampung dan Banten. Regional II meliputi Provinsi Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Riau,
Kepulauan Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat. Regional III meliputi Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
PROFIL KESEHATAN
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo. Regional IV meliputi Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Indonesia
Apotek Rumah Sakit dan Saranan Pelayanan Kesehatan lainnya yang melayani
penyerahan obat generik harus menggunakan Harga Eceran Tertinggi (HET)
sebagai harga patokan tertinggi dan dilakukan sesuai peraturan perundang-
Propinsi undangan.

Jenis obat generik yang ditetapkan harganya dalam keputusan ini meliputi 453 item.
Sebagai contoh, ACT (Artesunate tablet 50 mg + Amocliaquine anhydrida tablet 200
Kabupaten/ Kota mg kemasan 2 blister @ 12 tablet/kotak harga HNA + PPN sebesar Rp 33.000,- ,
sedangkan harga HET adalah Rp 41.250,-. Aluminium Hidroksida 200 mg,
Magnesium Hidroksida 200 mg, kemasan btl 1000 tablet kunyah HNA+PPN sebesar
Rp 30.530,-, HETnya Rp 38.163,-. Antasida DOEN 1 tablet kunyah, kombinasi :
Aluminium Hidroksida 200 mg, Magnesium Hidroksida 200 mg, kotak 10x10 tablet
kunyah harga HNA+PPN sebesar Rp 9,117,-, sedangkan HETnya Rp 11.396,-.
Antimigren : Ergotamin Tartrat 1 mg + Kofein 50 mg kemasan btl 100 tablet harga
DIRECTORY HNA+PPN Rp 10.280,- dan HET sebesar Rp 12.850,-. Diazepam tablet 2 mg,
kemasan btl 1000 tablet harga HNA+PPN sebesar Rp 19.800,- dan HETnya sebesar
Apotik Rp 24.750,-.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian
Puskesmas
Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon:
021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail
Rumah Sakit puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id,
kontak@puskom.depkes.go.id.

Go

1 of 2 9/23/2011 5:10 PM
106 Item Harga Obat Generik Diturunkan http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/806-106-ite...

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Jl H.R.Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9

2 of 2 9/23/2011 5:10 PM

Anda mungkin juga menyukai