Anda di halaman 1dari 14

Pertanyaan

1. Jelaskan tentang hidrogelogi dan siklus hidrologi ?


2. Jelaskan macam penggunaan air dan cara menganalisanya, apa perbedaan air
permukaan dan air bawah tanah ?
3. Bagaimana cara memprediksi kebutuhan air pada beberapa tahun kedepan , berikan
contoh kasusnya ?
4. Bila disuatu daerah terdapat pembangunan hotel bagaimana cara menjelaskan bahwa
masyarakat sekitar tidak perlu resah dengan hal tersebut, berikan kasusnya ?
1. Hidrogeologi dan siklus hidrologi
1.1 Hidrogeologi

Hidrogeologi berasal dari dua suku kata yaitu Hidroyang berarti air, dan geologi yang
berarti ilmu yang mempelajari tentang bumi. Maka hidrogeologi dapat diartikan ilmu yang
mempelajari mengenai air beserta proses, sifat fisik, dan keterdapatannya di alam.

Sebagai ilmu yang mempelajari airtanah dan sistemnya, tentunya cakupan utama
hidrogeologi adalah mengenai airtanah itu sendiri, baik itu mengenai keberadaan airtanah;
sistem aliran dan yang mempengaruhi; karakteristik fisik dan kimia airtanah; airtanah sebagai
sumberdaya air; dan lain sebagainya. Air bawah tanah yang merupakan zona diatas airtanah
sangat berkaitan dengan bidang aplikasi ilmu tanah, pertanian dan teknik sipil. Aliran umum
fluida (air, hidrokarbon, cairan panas bumi, dll) dalam suatu formasi geologi berkaitan
dengan aplikasi dalam bidang sumberdaya air bersih; geotermal; dan hidrokarbon. Proses
dimana kesatuan fisik, seperti partikel kimia tertentu bergerak dari satu titik ke titik lain
dalam sistem aliran airtanah, dan reaksi yang terjadi selama aliran tersebut melewati sistem
hidrogeologi merupakan bidang terkait transport massa dan kontaminan. Atas dasar hal-hal
tersebut, dapat dikatakan beberapa bidang aplikasi yang berkaitan dengan bidang kajian
hidrogeologi, antara lain: penyediaan suplai air bersih; geologi teknik; eksplorasi
hidrokarbon; eksplorasi panas bumi; manajemen sumberdaya air; pencemaran airtanah;
remediasi; eksplorasi endapan mineral; kimia airtanah; dan lain sebagainya.
Selain menjadi aplikasi dalam berbagai bidang kebutuhan, saat ini ilmu hidrogeologi
memiliki tantangan terbesar terkait suplai kebutuhan air bersih. Seperti kita tahu bahwa air
adalah suatu hal yang sangat esensial di dunia ini. Meskipun airtanah memiliki persentase
yang kecil dari semua air yang ada dibumi, yaitu sekitar 1,7%, namun sekitar 30,1% air tawar
berasal dari airtanah. Sebagai bagian dari sumber daya air, airtanah secara langsung
berhubungan dengan air permukaan dan atmosfer. Karena itu, kapasitas cadangan airtanah
tidak hanya tergantung pada kondisi hidrogeologi saja, tetapi juga pada faktor-faktor fisik-
geografis dan manusia, yang berhubungan dengan konsumsi air dan perubahan kondisi
resapan air tanah, kualitas dan abstraksi. Sangat menarik untuk mempertimbangkan bahwa
penggunaan airtanah dari tahun ketahun terus meningkat, dimana kasus depresi penurunan
muka airtanah sangatlah tajam. Apakah ada kemungkinan bahwa pengelolaan air di masa
depan akan mengembalikan airtanah untuk kembali ke tingkat awal. Pada dasarnya, airtanah
ini sangat sulit dan hampir tidak mungkin untuk dapat diperbaharui

1.2 Siklus Hidrologi

Proses yang terjadi adalah :

1. Pemasan dari sinar matahari merupakan faktor yang penting


2. Evaporasi merupakan proses penguapan pada permukaan air terbuka dan permukaan
tanah ke udara
3. Transpirasi merupakan proses penguapan air yang berasal dari vegetasi
4. Evapotranspirasi merupakan proses penguapan air yang berada di daratan, laut, sungai
dan tanaman ke atmosfer
5. Infiltrasi merupakan proses penyerapan air kedalam lapisan tanah atau batuan
6. Presipitasi merupakan proses mengembunnya uap air menjadi segala bentuk (salju,
hujan, dll)
Akibat panas yang bersumber dari matahari, terjadi penguapan air yang berada dipermukaan
tanah, yang berada pada vegetasi dan air permukaan, uap air hasil penguapan ini pada
ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi
menjadi presipitasi ( yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju, hujan es,
hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk (ujung-ujung
daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya.Hal ini diberi istilah
intersepsi.Besarnya intersepsi pada tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat
pertumbuhan, tetapi biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama.Kemudian sekitar
20% pada hujan-hujan berikutnya.
Air hujan yang mencapai tanah, sebagian berinfiltrasi (menembus permukaan tanah),
sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flor) kemudian terkumpul pada
saluran. Aliran air ini disebut surface run off.
Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air bawah permukaan (interflow/sub surface
flor/through flor). Dan sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang menjadi bagian dari
tanah dan berada dalam pori-pori tanah disebut air soil.
Apabila kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya akan
berperkolasi (mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah (ground water flow)
akan menjadi sesuai dengan hukum-hukum fisika. Air yang mengalir itu pada suatu situasi
dan kondisi tertentu akan mencapai danau, sungai, laut menjadi depression storage
(simpanan air yang disebabkan oleh kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari
tempat lebih rendah dan akan bermuara ke laut, dan air air tersebut akan mengalami proses
penguapan lagi dengan bantuan sinar matahari.
Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali
ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi

2. Kegunaan air dan cara menganalisanya, perbedaan air permukaan dan air
bawah tanah

2.1 Kegunaan Air

Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat
terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia, Air merupakan bagian yang
penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada
kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan
hidup.
Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama
beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk
tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang
ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup
bagi dirinya sendiri.
Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya,
antara lain digunakan untuk:

Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan
lainnya,
Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air
limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
Keperluan pertanian dan peternakan.
Keperluan pelayaran dan lain sebagainya.
Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi
ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air
yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik
seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran
air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.

2.2 Analisa Air dengan parameter pH, Conductivity, DHL Sederhana, kimia
sederhana dan fisika sederhana.

1. Sumber Air

Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah


lingkaran (siklus) air. Air di lautan, sungai, sumur, danau dan waduk akan menguap menjadi
uap air. Titik uap akan bergerombol membentuk awan. Kandungan uap di awan akan
terkondensasi menjadi butiran-butirn air hujan. Selanjutnya hujan membasahi permukaan
bumi dan meresap menjadi air tanah sehingga membentuk mata air, sumur, danau ataupun
mengalir melewati sungai menuju lautan. Siklus air tersebut akan berputar terus menerus
Sumber air secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Air Laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl) yang
cukup tinggi, kadar garam murni sekitar 3% dari jumlah total keseluruhan air laut. Saat ini
teknologi yang dapat merubah air laut menjadi air tawar yang layak dikonsumsi masih
teknologi tinggi yaitu dengan filterisasi dan destilasi dimana proses ini memerlukan energi
yang besar sehingga hanya negeri kaya dan maju yang baru bisa mengaplikasikan teknologi
penjernihan air laut.
2) Air Hujan
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi
akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air) air hujan
merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi manusia. Namun pada saat evaporasi
berlangsung air yang menguap sudah tercemar, dan air hujan yang turun juga tercemar oleh
polusi udara (industry, otomotif dll) akhirnya air hujan tidak lagi mempunyai pH normal lagi
melainkan bersifat asam.
3) Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain
sumur, sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan
membentuk mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan
membentuk sungai atau mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun rawa.
4) Air tanah
Menurut definisi undang-undang sumber daya air, air tanah merupakan air yang
terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki
kandungan mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi
oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe,
dan O2.
Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal (kurang lebih 15 meter di
bawah permukaan tanah, air tanah dalam (100-300 meter di bawah permukaan tanah) dan
mata air ( mata air merupakan air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah, mata air
memiliki kualitas hampir sama dengan kualitas air tanah dalam/dangkal).

2. Persyaratan Fisika
Secara fisik, kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera penglihatan,
perasa, penciuman, dan mencicipi untuk mengetahui rasa, kekeruhan, warna dan bau.
Standar uji fisika antara lain:
a) Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas minimal
kekeruhan air layak minum menurut Permenkes adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air
disebabkan oleh partikel-partikel yang tersuspensi dalam air.
b) Tidak berbau dan tidak berasa
Air yang mempunyai kualitas baik adalah tidak berbau dan tidak berasa. Bau dan rasa
dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan indra perasa. Air yang mempunyai bau
dan berasa mengindikasikan ada terjadi proses dekomposisi bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme dalam air, disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat dalam air atau
penyebab lainnya yang menyebabkan air tidak layak untuk dikonsumsi
c) Jumlah padatan terapung
Perlu diperhatikan air yang baik dan layak diminum tidak mengandung padatan
terapung dalam jumlah yang melebihi batas maksimal yang diperbolehkan (1.000 mg/l).
d) Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar
(270C). Suhu air yang melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang
terlarut dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan
organik oleh mikroorganisme.
e) Warna
Warna pada air dapat disebabkan oleh macam-mcam bahan kimia atau organic. Air
yang layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. Permenkes menyatakan bahwa batas
maksimal warna air yang layak untuk diminum adalah 15 skala TCU.

3. Persyaratan Kimia
Uji Analisa kualitas air secara kimia sederhana ini bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya kandungan kimia dalam sampel air . Dengan mata telanjang tidak dapat
diketahui keberadan zat kimianya. Namun ini bisa dilakukan dengan uji sederhana yaitu
membuat teh menggunakan sampel air yang akan diuji.
Teh disini berfungsi sebagai penunjuk saja, jika sampel yang diuji mengalami
perubahan warna, lendir atau terdapat minyak pada lapisan atas, maka air tersebut
mengandung bahan kimiawi. Semakin cepat perubahan yang terjadi maka semakin tinggi
pula kandungan kimia yang ada pada sampel tersebut.
Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam,
kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Air yang
mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh
berubah menjadi hitam, ungu atau biru.
Standar baku kimia air layak minum meliputi:
a. Derajat keasaman (pH)
Kualitas air yang baik/netral berada di rentang pH 7. Air dengan pH di bawah 7
dikatakan asam dan diatas 7 dikatakan basa.
b. Kandungan bahan kimia organic
Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak
melebihi batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu tubuh membutuhkan bahan kimia
organik namun apabila melebih batas akan menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu
terjadi Karena bahan kimia organic yang melebihi batas akan terurai dan menimbulkan
gangguan pada tubuh. Bahan kimia organic tersebut antara lain seperti: NH4, H2S, SO-42-, dan
NO3-
c. Kandungan Bahan kimi anorganik
Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia anorganik antara lain garam
dan ion-ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).
d. Tingkat kesadahan rendah
Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per
liter.

4. pH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam
air. Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada
kimia air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam
basa. Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan
diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen. Perubahan pH air dapat menyebabkan
berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi,
dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.

Asam dan basa pada dasarnya dibedakan dari rasanya kemudian dari efek yang
ditimbulkan pada indikator. Reaksi netralisasi dari asam dan basa selalu menghasilkan air.
Ion H+ dan OH- selalu berada pada keseimbangan kimiawi yang dinamis dengan H2O
berdasarkan reaksi

pH = 7 menunjukkan keadaan netral


0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam
7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)
Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya pelarutan
logam berat dan korosi. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, maka dibantu dengan pH
yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya. Berdasarkan SNI
AMDK dan EC rules air yang baik ph-nya antara 6 sampai 8, air mineral 6,5 sampai 8,5 dan
air demineral 5,0 sampai 7,5.

Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH universal,


larutan indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode Elektroda
Potensiometri). Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadaan larutan sehingga dapat
diketahui kecenderungan reaksi kimia yang terjadi serta pengendapan materi yang
menyangkut reaksi asam basa.

5. DHL (Daya Hantar Listrik)


Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan
arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang
menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu,
semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta
konsentrasi total maupun relatifnya.

Pengukuran daya hantar listrik bertujuan mengukur kemampuan ion-ion dalam air
untuk menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air. Pengukuran
yang dilakukan berdasarkan kemampuan kation dan anion untuk menghantarkan arus listrik
yang dialirkan dalam contoh air dapat dijadikan indikator, dimana semakin besar nilai daya
hantar listrik yang ditunjukkan pada konduktivitimeter berarti semakin besar kemampuan
kation dan anion yang terdapat dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin banyak mineral yang terkandung dalam air.

Konduktivitas dinyatakan dengan satuan p mhos/cm atau p Siemens/cm. Dalam


analisa air, satuan yang biasa digunakan adalah mhos/cm. Air suling (aquades) memiliki
nilai DHL sekitar 1 mhos/cm, sedangkan perairan alami sekitar 20 1500 mhos/cm
(Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).

Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter dengan satuan


mhos/cm. Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion yang terlarut dalam contoh air
berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Batas waktu maksimum pengukuran yang
direkomendasikan adalah 28 hari. Menurut APHA, AWWA (1992) dalam Effendi (2003)
diketahui bahwa pengukuran DHL berguna dalam hal sebagai berikut :

Menetapkan tingkat mineralisasi dan derajat disosiasi dari air destilasi.


Memperkirakan efek total dari konsentrasi ion.
Mengevaluasi pengolahan yang cocok dengan kondisi mineral air.
Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air.
Menentukan air layak dikonsumsi atau tidak.

2.3. Perbedaan Air Permukaan Dan Air Bawah Tanah


a. Air permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain
sumur, sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan
membentuk mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan
membentuk sungai atau mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun rawa.

b. Air bawah permukaan

Menurut definisi undang-undang sumber daya air, air tanah merupakan air yang
terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki
kandungan mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi
oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe,
dan O2.

Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal (kurang lebih 15 meter di
bawah permukaan tanah, air tanah dalam (100-300 meter di bawah permukaan tanah) dan
mata air ( mata air merupakan air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah, mata air
memiliki kualitas hampir sama dengan kualitas air tanah dalam/dangkal).

3. Cara memprediksi kebutuhan air pada beberapa tahun kedepan.


4. Cara menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu resah dengan adanya
pembangunan hotel dan apartemen.
- Pihak pengusaha menjelaskan bahwa dengan adanya pembangunan hotel, mereka
berani bertanggung jawab atas dampak negative yang ditimbulkan.
- Apabila hotel sudah berdiri pengusaha harus memberi kontribusi terhadap
masyarakat atas ketidaknyamanan dan dampak negative yang ditimbulkan.

Warga Karangwuni, Sleman, Yogyakarta tidak dapat berhenti resah karena


pembangunan Apartemen Uttara The Icon di Jalan Kaliurang Km. 5,3 tetap berjalan.

Warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Karangwuni Tolak Apartemen


Uttara (PWKTAU) telah menyuarakan penolakan sejak awal 2014. Namun, hal tersebut tak
diindahkan oleh PT Bumi Alam Permata selaku pengembang Uttara. Akibatnya, proyek
pembangunan yang tengah berlangsung sangat mengusik dan merugikan warga sekitar. Di
lain sisi, sekelompok warga yang menamakan diri Paguyuban Warga Karangwuni Peduli
Perubahan (PWKPP) mendukung pembangunan Uttara karena dinilai akan memberikan
pengaruh positif bagi warga sekitar.

Adiono selaku pengurus PWKTAU menilai bahwa Uttara telah banyak melakukan
pelanggaran. Di undangan sosialisasi pertama, mereka mengatakan hanya akan mendirikan
indekos eksklusif. Warga Karangwuni yang diundang waktu itu pun bisa dihitung jari.
Kemudian tiba-tiba daftar kehadiran sosialisasi dilampirkan menjadi daftar persetujuan.
Proses pembuatan berita acara pun tidak melibatkan warga, padahal dalam berita acara ada
poin yang menyebutkan bahwa warga Karangwuni tidak keberatan dengan pembangunan
Uttara, terangnya.

PWKTAU juga menyayangkan penandatanganan berita acara secara sepihak oleh


Dukuh Karangwuni. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sarwiyono, Dukuh Karangwuni
berkata, Masa tanah dibeli kok tidak boleh dibangun. Kita kan tidak bisa apa-apa. Kenapa
juga tidak datang sosialisasi? Kalau begini, sekarang yang salah siapa?

Proses pembangunan Uttara telah memberikan dampak negatif, utamanya bagi warga RT 1
Karangwuni. Selama hampir empat bulan, nyanyian pengantar tidur kami adalah suara
mesin, getaran, atau dentuman yang membuat kami merasa tidak nyaman. Kami kehilangan
hak asasi atas jam belajar dan istirahat, ujar Teti Budi Susilowati, warga RT 1 Karangwuni
yang juga menjabat sebagai Sekretaris PWKTAU.

Beberapa pengurus PWKTAU pun sempat mendapatkan ancaman dan intimidasi


dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Di lain kesempatan, oknum-oknum berbadan tegap
dengan sengaja melakukan perusakan spanduk yang berisi penolakan terhadap pembangunan
Uttara. Akibatnya, PWKTAU tidak segan mengajukan gugatan kepada BLH, DPRD, dan
Bupati Sleman yang dinilai bertanggung jawab atas timbulnya konflik ini. PWKTAU juga
telah mendapatkan dukungan dari Komnas HAM Yogyakarta, Ombudsman Yogyakarta,
Pusat Kajian Bantuan Hukum UGM, Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta, dan berbagai
LSM lain di Yogyakarta.

Kekhawatiran warga Karangwuni atas pembangunan Uttara tidak dapat dilepaskan


dari dampak yang mungkin ditimbulkan seperti kekeringan air, limbah, banjir, dan
kemacetan. Sementara itu, dampak negatif pembangunan hotel maupun apartemen
dibenarkan oleh Halik Sandra, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta,
Tentu yang merasakan dampak terbesar adalah warga sekitar. Pertama, kuantitas atau
ketinggian air tanah dangkal yang dimanfaatkan warga dapat berkurang. Kedua, saat gedung
dibangun sangat tinggi, rumah-rumah di sekitarnya pasti akan kekurangan sinar matahari.
Selain itu, turbulensi angin juga akan terpengaruh, kata Halik.

Namun kekhawatiran yang dirasakan PWKTAU tidak turut dirasakan oleh 150 warga
yang tergabung dalam PWKPP. Kami tidak dirugikan karena nantinya warga apartemen
pasti akan membaur ke masyarakat. Apartemen Uttara juga akan membawa kemajuan bagi
perekonomian di Karangwuni, kata Hartono, Pembina PWKPP. Pada 2 April lalu, PWKPP
melakukan aksi di depan kantor DPRD Sleman sebagai bentuk dukungan pembangunan
Uttara. Sebagai bentuk kompensasi dari dukungan kami, pihak apartemen ternyata
memberikan bantuan untuk membangun balai dusun, tambah Hartono.

Keberadaan kubu pro dan kontra di antara warga Karangwuni tak ayal mendatangkan sumber
permasalahan baru, seperti yang diungkapkan oleh Adiono, Sekarang otomatis jadi terasa
nggak rukun dan nggak harmonis. Seperti ada perang dingin. (chk)

Anda mungkin juga menyukai