Anda di halaman 1dari 5

2.

5 Evaluasi Karakteristik Sampah


Evaluasi komposisi sampah dilakukan dengan cara dilakukan sampling sampah pada TPS
daerah studi yaitu TPS Sadang Serang selama 8 hari menurut SNI 19- 3964-1995. Sedangkan
evaluasi karakteristik sampah yang meliputi % kadar air ,% kadar kering , % kadar volatil, dan
% kadar abu sampah dapat diketahui dengan cara dilakukan uji laboratorium dari sampel
sampah yang diambil dari TPS daerah studi yaitu TPS Sadang Serang. Pengujian parameter ini
sangat dipengaruhi oleh komposisi sampah dan kondisi lingkungan saat pengambilan sampel
sampah seperti kondisi cuaca, musim dan curah hujan daerah kota Bandung. Sedangkan pada
proses pengujiannya sangat dipengaruhi oleh keakuratan penguji lab pada saat pengujian di
laboratorium seperti kualitas sampel dimana disarankan segera dilakukan pengujian setelah
pengambilan sampel agar tidak mempengaruhi densitas sampah aktual dilapangan, sterilisasi
pada saat pengujian, dan ketelitian pada saat penimbangan.
Menghitung kadar air dan kadar volatil

Berat Satuan (gram)


Cawan petri kosong 1 91,8699 gram
Cawan petri kosong 2 77,6306 gram
Cawan petri 1 setelah diisi sampah (A1) 130.0180 gram
Cawan petri 2 setelah diisi sampah (A2) 117,7970 gram
Cawan petri 1 setelah dipanaskan 105C 119,2173 gram
selama 2 jam dan didinginkan di desikator
selama 15 menit (pengukuran pertama) (B1)
Cawan petri 2 setelah dipanaskan 105C 107,4038 gram
selama 2 jam dan didinginkan di desikator
selama 15 menit (pengukuran pertama) (B2)
Cawan petri 1 setelah dipanaskan 105C 111,5297 gram
selama 2 jam dan didinginkan di desikator
selama 15 menit (pengukuran kedua) (B1)
Cawan petri 2 setelah dipanaskan 105C 99,7526 gram
selama 2 jam dan didinginkan di desikator
selama 15 menit (pengukuran kedua) (B2)
Cawan petri 1 setelah dipanaskan 600C 96,1528 gram
selama 1 jam dan didinginkan di desikator
selama 1 jam
Cawan petri 2 setelah dipanaskan 600C 82,9518 gram
selama 1 jam dan didinginkan di desikator
selama 1 jam

() ()
% =
()

% = (100% % )

Akan dihitung % kadar air rata-rata cawan petri 1 dan cawan petri 2

130.0180 gram111,5297
% kadar air pada cawan petri 1 = 130.0180 gram 91,8699 gram

18,4883
% kadar air pada cawan petri 1 = 38,1481 gram

% kadar air pada cawan petri 1 = 48%

117,7970gram99,7526
% kadar air pada cawan petri 2 = 117,7970 gram 77,6306gram

18,0444
% kadar air pada cawan petri 2 = 40,1664 gram

% kadar air pada cawan petri 2 = 45%

48%+45%
Sehingga, rata-rata %kadar air adalah = 46,5%
2

% = (100% 46,5%)

% = 53,5 %


% =

% = (100% % )

111,5297 gram96,1528 gram


% kadar volatil pada cawan petri 1 = 111,5297 gram91,8699 gram

15,3769 gram
% kadar volatil pada cawan petri 1 = 19,6598 gram

% kadar volatil pada cawan petri 1 = 78%

99,7526 gram82,9518gram
% kadar volatil pada cawan petri 2 =
99,7526 gram77,6306gram

16,8008 gram
% kadar volatil pada cawan petri 2 = 22,1220 gram

% kadar volatil pada cawan petri 2 = 76%

78%+76%
Sehingga, rata-rata % kadar volatil adalah = 77%
2

% = (100% 77%)

% = 23%

Tabel. Hasil penentuan % kadar air, kadar kering, kadar volatil dan kadar abu

No Parameter Kadar (%)


Cawan Petri 1 Cawan Petri 2 Rata-rata
1 Kadar air 48 45 46.5
2 Kadar kering - - 53.5
3 Kadar Volatil 78 76 77
4 Kadar Abu - - 23

Menyiapkan Alat Pencacahan Menimbang berat Memanaskan cawan


dan Bahan sample sampah sampah petri dalam oven

Memasukan dalam Mencatat hasil


desikator penimbangan kadar air

Menyiapkan Alat dan Menggerus sample Memanaskan cawan Menimbang cawan


Bahan sampah hasil percobaan dalam furnace dengan menggunakan
kadar air timbangan analitik
Gambar. Diagram alir langkah kerja penentuan parameter kadar air dan volatil

Kadar air sampah merupakam salah satu sifat fisis sampah .Kadar air menunjukkan
kandungan air yang ada dalam sampah .Dalam pengukuran kadar air sampah metode yang
digunakan adalah metode pengukuran berat basah dan pengukura berat kering .Metode
pengukuran berat basah menyatakan kandungan air sampah sebagai presentase berat basah
material ,sedangkan metode pengukuran berat kering menyatakan kandungan air sampah
sebagai presentase berat kering material. Parameter ini dapat ditentukan dengan mengeringkan
sampel sampah yang telah diketahui berat basahnya dan kemudian diukur kembali perubahan
beratnya .Berat yang hilang akan dinyatakan sebagai presentase. Kadar air sampah domestik
berbeda-beda karena beberapa faktor yang mempengaruhi,antara lain komposisi
sampah,musim tahunan,kelembapan,kondisi cuaca terutama hujan.Pengukuran kadar air
sampah berguna untuk penentuan desain incenerator dan operasinya karena kadar air sampah
berpengaruh terhadap nilai kalori dan karakteristik ignition sampah. Kadar air pada sampah
juga trgantung pada komposisi sampah karena masing-masing komponen sampah memiliki
kemampuan untuk mengikat air yang berbeda-beda.

Dengan mengetahui kelembaban atau kadar air sampah dapat ditentukan frekuensi
pengumpulan sampah. Frekuensi pengumpulan sampah dapat dipengaruhi oleh karakteristik
sampah yang terkandung. Dari hasil analisa menunjukan kadar air sampah dari TPS Sadang
serang mempunya kadar air rata-rata sebesar 46.5 %. Hal ini lebih besar dari data literatur
(Tchobanoglous, 1993) dimana sampah domestik tipikal kelembaban berkisar 15-40 %,
sedangkan menurut SNI 19-7030-2004 kadar tersebut masih dibawah batas maksimalnya yakni
50%, dengan dengan demikian kadar air sampah di TPS sadang serang tidak melebihin baku
mutu yang ada. Kadar air sampah ini sangat dipengaruhi oleh komposisi sampah didalamnya
yang sebagian besar merupakan sampah basah/ organik dari sisa makanan, musim yang sedang
berlangsung dan curah hujan yang cukup tinggi di daerah kota Bandung.
Senyawa volatil adalah merupakan senyawa organik yang masih dapat dibakar dan
menguap pada temperatur tinggi (600 C). Sehingga kadar volatil sampah menunjukan jumlah
zat organik dalam sampah yang menguap melalui pemanasan dengan temperatur tinggi .Hasil
pemanasan dengan suhu tinggi ini akan meninggalakan abu dan residu .Abu dan residu
merupakan material yang lembut ,berbentuk bubuk. Sampah yang komponennya merupakan
bahan kertas,plastik,dan material yang lain yang dapat terbakar biasa memiliki kadar volatil
yang tinggi Kadar volatil merupakan parameter kimiawi sampah.Data mngenai kadar volatil
sampah sangat penting dalam pengelolaan persampahan.Terutama pada proses
pengelolahannya .Akumulasi senyawa volatil dapat menurunkan pH sampai melebihi kapasitas
buffer pada pengelolaan anaerobik ,Sehingga dapat menganggu proses pengelolaan
sampah.Sedangkan jumlah abu dan residu penting untuk diketahui dalam penentuan desain
incenerator agar dapat memberikan kapasitas penampungan sampah yang sesuai . Pengukuran
kadar volatil dilakukan dengan cara menghaluskan sampel sampah.
Dari hasil pengukuran kadar air sampah .Penentuan kadar volatil ini bertujuan untuk
memperkirakan seberapa besar efektifitas pengurangan (reduksi) sampah menggunakan
metode pembakaran berteknologi tinggi seperti incenerator. Kadar volatil rata-rata sampah
domestik di TPS Sadang serang adalah sebesar 77% . Hal ini lebih besar dari sumber literatur
(Tchobanoglous, 1993) dimana sampah domestik kadar volatil sampah berkisar 40%-60%.
Kadar abu merupakan sisa proses pembakaran pada suhu tinggi. Dengan penentuan kadar abu
ini dapat dilihat kefektifan kinerja proses pembakaran tersebut. Kadar abu dari proses
pembakaran pada suhu tinggi yaitu 600 C, mempunyai rata-rata sebesar 23%. Hal ini sesuai
dengan sumber literatur (Tchobanoglous, 1993) yang dikatakan kadar abu berkisar 10-30%.
Demikian dengan proses pembakaran suhu tinggi, sampah domestik dari TPS Sadang serang
dapat tereduksi sebesar 77% dan sisa pembakaran yang merupakan abu sebesar 23%. Dengan
kata lain proses pembakaran sampah dengan suhu tinggi dapat menjadi alternatif pertimbangan
dalam hal pengolahan/reduksi sampah di TPS Sadang serang.

Anda mungkin juga menyukai