BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab hasil penelitian ini akan menguraikan tentang hasil penelitian dan
pembahasan mengenai hubungan kadar HbA1c dengan kadar LDL-C pada
penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Medan pada bulan juni 2017 dan selanjutnya
dilakukan pemeriksaan kadar HbA1c dan kadar LDL-C di laboratorium klinik
Prodia Jl. S. Parman No.17/223G, Medan setelah selesai seminar proposal.
Dengan menggunakan teknik Consecutive Sampling diperoleh 10 orang subjek
penderita diabetes melitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak
memenuhi kriteria ekslusi sebagai subjek penelitian yang terdiri dari 6 orang
perempuan dan 4 orang laki-laki.
Tabel 4.3.
Kadar HbA1c
Subjek Jenis Usia HbA1c (%) Kategori
kelamin (Tahun)
1 LK 50 10.4 Buruk
2 LK 53 9.7 Buruk
3 PR 60 8.9 Buruk
4 LK 63 8.8 Buruk
5 PR 62 9.4 Buruk
6 PR 47 11.5 Buruk
7 PR 58 11.7 Buruk
8 PR 54 9.2 Buruk
9 PR 58 9.6 Buruk
10 LK 63 8 Sedang
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dari 10 subjek, tidak ada subjek yang
memiliki kadar HbA1c baik , 1 orang (10.0%) memiliki kadar HbA1c sedang, dan
9 orang (90.0%) memiliki kadar HbA1c buruk. Dengan demikian, mayoritas
subjek penelitian memiliki kadar HbA1c buruk yakni sebanyak 9 orang (90.0%).
Berikut ini adalah grafik komposisi subjek berdasarkan kadar HbA1c.
Gambar 4.3.
Grafik Kadar HbA1c Subjek Penelitian
4
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 10 subjek, tidak ada yamg memiliki
kadar LDL-C yang optimal, 2 orang (20.0%) memiliki kadar LDL-C mendekati
normal, 5 orang (50.0%) memiliki kadar LDL-C batas tinggi, 2 orang (20.0%)
memiliki kadar LDL-C tinggi dan 1 orang (10.0%) memiliki kadar LDL-C sangat
tinggi. Dengan demikian, mayoritas subjek memiliki kadar LDL-C batas tinggi
yakni sebanyak 5 orang (50.0%). Berikut ini adalah grafik komposisi subjek
berdasarkan kadar LDL-C.
5
50
45
40 Optimal
35 Mendekati
30 optimal
Batas tinggi
25
20 Tinggi
15
10
5
0
Gambar 4.4.
Grafik Komposisi Subjek berdasarkan Kadar LDL-C
Nilai rata-rata Kadar HbA1c dan kadar LDL-C berdasarkan umur dapat
dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 4.5.
Nilai Rata-rata Kadar HbA1c dan Kadar LDL-C Berdasarkan Umur
No Umur Kadar HbA1c Kadar LDL-C
(tahun) (%) (mg/dl)
1 45-50 10.95 0.77 171.00 28.28
2 51-55 9.45 0.35 130.00 8.48
3 56-60 11.10 10.06 157.66 15.88
4 >60 8.73 0.70 145.66 30.66
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa subjek penelitian umur 45-50 tahun,
memiliki kadar HbA1c sebesar 10.95 0.77 dan kadar LDL-C tertinggi yakni
6
sebesar 171.00 28.28, sedangkan subjek kelompok umur 51-55 tahun memiliki
nilai rata-rata kadar HbA1c sebesar 9.45 0.35 dan kadar LDL-C terendah
yakni sebesar 130 8.48 mg/dl, kelompok umur 56-60 tahun memiliki kadar
HbA1c rata-rata tertinggi yakni sebesar 11.10 10.06 dan kadar LDL-C sebesar
157.66 15.88. Sedangkan kelompok umur >60 tahun, memiliki kadar HbA1c
rata-rata terendah yakni sebesar 8.73 0.70 dan kadar LDL-C sebesar 145.66
30.66.
200 R2 = 0.4872
(mg/dL)
150
100
50
0
0 5 10 15
Kadar HbA1c(%)
Gambar 4.5.
Scatter Diagram Hubungan Antara HbA1c dengan Kadar LDL-C
Gambar 4.5 scatter diagram memperlihatkan bahwa persamaan garis linier
antara variabel X (Kadar HbA1c) dengan variabel Y (LDL-C) adalah sebagai
berikut :
Y = a + bX
Y = 11.726 + 14.349X dengan besar pengaruh sebesar 0.4957.
Dimana: Y = variabel dependent (kadar HbA1c)
X = variabel independent (kadar LDL-C)
a = konstanta
b = koefisien regresi
9
BAB V
PEMBAHASAN
Ditinjau dari faktor umur, subjek penelitian umur 44-50 tahun memiliki
kadar LDL-C tertinggi yakni sebesar 171.00 28.28. Subjek kelompok umur 51-
55 tahun memiliki nilai rata-rata kadar LDL-C terendah yakni sebesar 130
8.48 mg/dl. Kelompok umur 56-60 tahun memiliki kadar LDL-C sebesar 157.66
15.88 dan subjek kelompok umur >60 tahun memiliki kadar LDL-C sebesar
145.66 30.66.
Hasil analisis kuantitatif dengan uji korelasi Pearson memperlihatkan
bahwa kadar HbA1c memiliki hubungan korelasi signifikan dengan kadar LDL-C
dengan kekuatan hubungan yang kuat (r-hitung = 0.704) dengan nilai signifikansi
0.023 (p<0.05). Hal ini berarti bahwa ada hubungan linier signifikan dan kuat
antara kadar HbA1c dengan kadar LDL-C. Dengan kata lain, semakin tinggi
kadar HbA1c semakin tinggi pula kadar LDL-C.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Muraliswaran (2016) yang dilakukan oleh Departemen Biokimia Universitas
Kedokteran Sri Venkeshwaraa, Pududcherry, India pada 84 orang partisipan yang
didiagnosa Diabetes Melitus Tipe 2. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan dan kuat antara HbA1c dengan LDL-C didapati nilai r sebesar
0,773 dan p = 0.001.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Mubashra et all (2017) dengan judul Lipid Profile Patterns And Assosiation
Between Glycated Haemoglobin(HbA1c) And Atherogenic Index Of Plasma
(AIP) In Diabetes Patiens At A Tertiary Care Hospital In Malaysia pada 72
orang partisipan yang didiagnosa Diabetes Melitus Tipe 2. Penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan sangat kuat antara HbA1c
dengan LDL-C didapati nilai r sebesar 0.98 dan p= 0.002.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh singh and kumar (2011) yang dilakukan dikabupaten Puala dari Punjabi,
India pada 120 orang partisipan yang didiagnosis DM tipe 2. Penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan sedang antara HbA1c dengan
LDL-C didapati nilai r sebesar 0,5 dan p sebesar 0.004.
11
Dengan demikian kita perlu menjaga agar kadar HbA1c tetap terkontrol sehingga
kadar LD-C juga dapat terkontrol, sehingga kita dapat mengurangi resiko
peningkatan kejadian koroner dan kompilkasi-komplikasi lainnya.
13
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang
hubungan kadar HbA1c dengan kadar LDL-C pada penderita diabetes melitus tipe
2 di Medan dapat disimpulkan bahwa :
1. Mayoritas subjek penelitian memiliki kadar HbA1c buruk yakni
sebanyak 9 orang (90.0%) dan mayoritas subjek memiliki kadar
LDL-C batas tinggi yakni sebanyak 5 orang (50.0%).
2. Terdapat korelasi signifikan antara kadar HbA1c dengan kadar LDL-
C. Hal ini diindikasikan oleh nilai sig-p = 0.023 (p<0.05)
3. Terdapat korelasi kuat antara kadar HbA1c dengan kadar LDL-C
penderita DM tipe 2. Hal ini diindikasikan oleh nilai koefisien korelasi
r-hitung =0.704 yang berada diantara 0.6 0.79
6.2. S a r a n
Kadar HbA1c dapat meningkatkan kadar LDL-C, sehingga agar kadar
LDL-C tetap dalam batas normal, berikut ini disampaikan saran saran sebagai
berikut;
1. Kepada penderita DM tipe 2, disarankan untuk menjaga pola makan
sehingga tidak sampai menimbulkan peningkatan kadar HbA1c yang
dapat menimbulkan penngkatan kadar LDL-C
2. Kepada peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian dengan
skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan hasil penelitian
yang lebih akurat .