Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
33
Kegiatan penelitian ilmiah harus didasarkan pada metodologi yang
rasional, obyektif dan sistematis agar hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan
yang tepat untuk dapat memperoleh data-data yang akurat, oleh karena
itu diperlukan adanya suatu metode panelitian yang harus ada relevansi
antara komponen satu dengan yang lainnya. Dengan melihat fokus dan
tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan induktif.
Metode Deskriptif menurut Moh.Nazir (2005:54) adalah:
Suatu metode dalam meneliti status kelompok masyarakat, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dari pendapat diatas
dapat diketahui bahwa penelitian deskriptif memaparkan keadaan
dilapangan berdasarkan data dan fakta yang ada.
34
pengumpulan data digunakan tehnik wawancara, dengan menggunakan
schedule questionar ataupun interview guide.
Penelitian yang menggunakan pendekatan induktif harus mampu
untuk menemukan masalah-masalah yang bersifat khusus untuk menarik
kesimpulan yang bersifat umum, artinya adanya fenomena tersebut
menggambarkan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti. Fakta atau
data khusus yang berdasarkan pengamatan empiris disusun, diolah dan
dikaji untuk kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum tersebut.
Dari kedua pendekatan tersebut di atas dapat diketahui bahwa
penelitian deskriptif hanya memaparkan keadaan subjek dan objek
penelitian didasarkan pada data dan fakta yang ada tanpa terkait
keharusan membuat hipotesa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan induktif merupakan suatu metode penelitian dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat
sekarang terhadap fakta-fakta yang tampak secara khusus sehingga
nantinya dapat ditarik gambaran secara umum tanpa membuat
perbandingan dengan variabel lain.
35
P2KP baik yang kaya maupun yang miskin kaum minoritas, pendatang
dan penduduk asli setempat yang setelah melalui proses pemberdayaan
dapat menyadari dan memahami kondisi kelurahan/desa mereka serta
persoalan kemiskinan yang masih dihadapi dan sepakat perlunya
mengorganisasi diri untuk menanggulangi persoalan kemiskinan tersebut
secara bersama, mandiri, terpadu dan sistematik.
Yang menjadi populasi adalah seluruh individu-individu kepala
keluarga miskin yang berjumlah 219 orang berdasarkan hasil skoring
kriteria miskin menurut P2KP di Kelurahan Lalang sebagai penerima dana
bantuan langsung masyarakat (P2KP).
3.2.2. Sampel
36
Populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster.
Anggota subpopulasi tiap cluster tidak perlu homogen, beberapa cluster
dipilih dulu sebagai sampel. Kemudian dipilih lagi anggota unit dari sampel
cluster di atas. Dalam memilih anggota unit ini, bisa saja diambil seluruh
elementary unit dari cluster atau sebagian dari unit elementer dari cluster.
Biasanya randomisasi penarikan sampel hanya di kala memilih cluster,
dan tidak di kala memilih anggota unit elementer.
Berdasarkan pengertian di atas dan menurut data kelurahan dan
data KK miskin hasil pemetaan swadaya P2KP 2008, yang menjadi
sampel dalam penelitian ini yaitu 219 KK miskin atau 1000 jiwa yang
tersebar di 4 lingkungan. Untuk menentukan jumlah sampel dengan
menggunakan rumus Taro Yamane dalam Rahmat dalam Riduwan
(2005:65) sebagai berikut :
N
n= Keterangan:
n = Jumlah sampel
N d + 1
N = Jumlah populasi dalam kluster
d = Nilai presisi
Ketidaktelitian menurut Arikunto (2006:134) bahwa jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau
lebih. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan presisi 25% sehingga
didapatkan jumlah sampel penelitian sebagai berikut :
N 219 219
n = = = = 56,01 56
N d + 1 219 (10%)+1 3,91
37
masing-masing sub populasi dengan jumlah disesuikan terhadap
stratanya. Niai f dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Umar,
2005:89)
Keterangan:
Ni F = ukuran sampel masing-masing
f= x n Ni = jumlah penduduk sub populasi
N N = jumlah penduduk miskin
n = ukuran sampel
Berdasarkan rumus tersebut di atas dengan jumlah populasi penelitian
sebanyak 291 jiwa (N=291), dapat diperoleh ukuran sampel dari masing-
masing lingkungan sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:
TABEL 3.1
PENYEBARAN SAMPEL PENELITIAN
NO LINGKUNGAN RUMUS JUMLAH SAMPEL
(1) (2) (3) (4)
N1 59
1 01 n1= n= 56,01 = 15,08 15 responden
N 219
N2 36
2 02 n2= n= 56,01 = 9,21 9 responden
N 219
N3 55
3 03 n3= n= 56,01 = 14,06 14 responden
N 219
N4 69
4 04 n4= n= 56,01 = 17,64 18 responden
N 219
Jumlah 56 responden
38
Guna melengkapi hasil kuisioner, maka dilakukan wawancara
dengan informan sebagai berikut:
1. PJOK (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan) Kecamatan
Rambutan : 1 (satu) orang
2. Lurah Kelurahan Lalang : 1 (satu) orang
3. Ketua BKM di Kelurahan Lalang : 1 (satu) orang
4. Fasilitator Kelurahan Lalang : 1 (satu) orang
39
TABEL 3.3
VARIABEL PENELITIAN
40
Sugiarto,dkk (2003:19) mengemukakan bahwa data sekunder
merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer
yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data
primer atau oleh pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam
bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.
Arikunto (2006:129) membagi sumber data menjadi 3 yaitu person,
place dan paper.
1. Person, yaitu sumber data berupa orang yang dapat memberikan data
berupa jawaban lisan melalui wawancara dan jawaban tertulis melalui
kuesioner. Sesuai dengan sampel yang diambil, maka person dalam
penelitian ini adalah:
a. Kepala Keluarga Miskin Kelurahan Lalang terdiri dari 56 Kepala
Keluarga
b. Informan yang terdiri dari 4 (empat) orang antara lain :
(1) PJOK (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan) Kecamatan
Rambutan : 1 (satu) orang
(2) Kepala Kelurahan Lalang : 1 (satu) orang
(3) Ketua BKM di Kelurahan Lalang : 1 (satu) orang
(4) Fasilitator Kelurahan Lalang : 1 (satu) orang
2. Place, yaitu sumber data yang berupa tempat yang menyajikan
tampilan keadaan diam atau bergerak melalui metode survei. Dalam
penelitian ini yang menjadi place adalah wilayah Kelurahan Lalang
sebagai tempat kegiatan petugas pelaksana program serta
masyarakat dalam pelaksanaan P2KP.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar atau simbol-simbol lain yang cocok untuk penggunaan
metode dokumentasi. Dalam hal ini penulis menggunakan data dan
arsip yang berada di sekretariat Konsultan P2KP, sekretariat Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM), Kantor Kelurahan Lalang, Kantor
Kecamatan Rambutan dan Kantor Bappeda Kota Tebing Tinggi.
41
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
42
penyelidikan. Dari pengertian di atas penulis mengumpulkan data cara
menghimpun segala macam data yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti dan dokumen-dokumen foto.
43
Data yang telah dimasukkan ke dalam tabel kemudian dicari makna
atau artinya yang lebih luas dari data dan diolah dengan
menghubungkan pada ilmu pengetahuan serta hasil penemuan yang
ada.
4. Tabulasi Data
Data yang telah dikelompokkan tersebut kemudian disajikan dalam
bentuk tabel sehingga mempermudah peneliti untuk menganalisis dan
mencari maknanya.
Dalam tahapan ini peneliti mentabulasikan data yang telah
diediting, kemudian diolah sesuai dengan skala likert, sebagaimana
dikemukakan oleh Nasution (2004:63) bahwa skala Likert sangat luwes
dan fleksibel, jumlah item atau pernyataan, jumlah alternatif jawaban
terserah pada pertimbangan peneliti. Untuk itu penulis menggunakan
skala Likert dengan gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif
yang dapat berupa kata-kata. Hal ini diterapkan sebagai berikut:
1. jawaban a dengan bobot niai 3, dengan kriteria baik/positif
2. jawaban b dengan bobot niai 2, dengan kriteria cukup/sedang
3. jawaban c dengan bobot niai 1, dengan kriteria kurang/negatif
Untuk interval data maka diadakan penghitungan sehingga ada
perbedaan antara tiap kriteria. Interval dilakukan dengan mengurangi nilai
tertinggi dengan nilai terendah dibagi jumlah alternatif jawaban.
Menurut Nazir (2005:380) rumus menentukan interval sebagai
berikut
R Keterangan:
i= i = Besar interval kelas
K R = Range/jarak pengukuran (bobot tertinggi bobot
terendah)
K = jumlah interval kelas/banyaknya bobot
Berdasarkan rumus di atas dapat diperoleh interval sebagai berikut:
R 3-1
i= = = 0,66
K 1
44
Dengan demikian diperoleh skala interval sebagai berikut :
1. 1,00 1,66 dikategorikan kurang
2. 1,67 2,33 dikategorikan cukup/sedang
3. 2,34 3,00 dikategorikan baik
Untuk menghitung skor rata-rata indikator/dimensi/variabel sebagai
rekapitulasi dari beberapa gejala/dimensi dengan menggunakan rumus
(Nazir,2005:383)
xi Keterangan:
X=
n X = skor rata-rata indikator/dimensi/variabel
xi = jumlah skor rata-rata gejala/indikator/dimensi
N = jumlah gejala/indikator/dimensi
Setelah diperoleh skor rata-rata indikator/dimensi/variabel, selanjutnya
ditentukan kategori skor rata-rata tersebut berdasarkan skala interval yang
telah dijelaskan di atas.
45
TABEL 3.4
JADWAL PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2007/2008
TAHUN
2007 2008
NO KEGIATAN
NOV DES JAN FEB MAR APR MEI
1 Pengajuan
Judul
2 Penyusunan
dan Pengajuan
Rancangan
Penelitian
3 Pengumpulan
Data Sekunder
4 Penelitian dan
Pengumpulan
Data Primer
5 Penyusunan
Laporan Akhir
6 Ujian
Komprehensif
Sumber: Kalender Akademik Tahun 2007-2008
46