Anda di halaman 1dari 5

Cooling tower

Secara umum cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin evaporatif yang digunakan untuk
mendinginkan air atau media kerja lainnya sampai bertemperatur mendekati temperatur bola basah udara
sekitar. Kegunaan utama dari cooling tower adalah untuk membuang panas yang diserap akibat sirkulasi
air sistem pendingin yang digunakan pada pembangkit daya, kilang petroleum, pabrik petrokimia, pabrik
pemrosesan gas alam, pabrik makanan, pabrik semikonduktor, dan fasilitas-fasilitas industri lainnya
Jika suatu pabrik tidak dilengkapi dengan cooling tower dan hanya menggunakan sirkulasi air pendingin
sekali pakai, air pendingin yang telah digunakan dan mengalami kenaikkan temperatur selanjutnya
dibuang ke laut, danau atau sungai yang ditentukan. Pembuangan sejumlah air hangat tersebut dapat
meningkatkan temperatur sungai atau danau tersebut sehingga dapat merusak ekosistem lokal. Cooling
tower dapat digunakan untuk membuang panas ke atmosfir sebagai pengganti angin serta difusi udara
yang menyebarkan panas ke area yang lebih luas

CARA KERJA COOLING TOWER


Air dingin diperlukan untuk, sebagai contoh, penyejuk udara/ AC, proses-proses manufakturing
atau pembangkitan daya. Cooling tower merupakan suatu bagian dari sistem HVAC yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir. Cooling tower menggunakan penguapan dimana sebagian air
diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya,
air yang tersisa didinginkan secara signifikan lihat gambar dibawah. Cooling tower mampu
menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk
membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan
efisien energinya.

klasifikasi cooling tower , antara lain:


1. Menurut metode perpindahan panas
a. Wet cooling tower (cooling tower basah)
Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada temperatur yang lebih rendah
dari temperatur bola basah udara sekitar, jika udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang
melewati aliran air, kedua aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh, akan menyerap uap
air lebih banyak, meninggalkan sedikit panas pada aliran air.
b. Dry cooler (pendingin kering)
Cooling tower ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati permukaan yang
memisahkan fluida kerja dengan udara ambient. Dengan demikian akan terjadi perpindahan
panas konveksi dari fluida kerja, panas yang dipindahkan lebih besar daripada proses
penguapan.
c. Fluid cooler (pendingin fluida)
Pada cooling tower ini saluran fluida kerja dilewatkan melalui pipa, dimana air hangat
dipercikkan dan kipas dihidupkan untuk membuang panas dari air. Perpindahan panas yang
dihasilkan lebih mendekati ke cooling tower basah, dengan keuntungan seperti pada pendingin
kering yakni melindungi fluida kerja dari lingkungan terbuka.
2. Menurut metode pembangkitan aliran udara
a. Natural draft (penggerak udara alami)
Udara dialirkan dengan memanfaatkan gaya buoyancy melewati cerobong yang tinggi. Udara
campuran secara alami meningkat sampai terjadi perbedaan densiti dengan udara kering,
pendingin udara luar. Udara campuran panas memiliki densiti yang lebih kecil daripada udara
yang lebih kering pada temperatur dan tekanan yang sama. Buoyancy udara campuran tersebut
menghasilkan arus udara melewati menara.
b. Mechanical draft (penggerak udara mekanik),
Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau mengalirkan udara
melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang membantu
untuk meningkatkan waktu kontak antara air dan udara. hal ini membantu dalam
memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Menurut letak kipasnya jenis ini terbagi
menjadi dua, antara lain:
1. Induced draft
Kipas pada cooling tower ini berada di bagian keluaran yang menghisap udara melintasi
menara. Hal ini menghasilkan kecepatan udara masukan rendah dan kecepatan udara keluaran
yang tinggi, sehingga mengurangi kemungkinan resirkulasi udara.
2. Forced draft
Pada cooling tower ini kipas terletak pada bagian masukan tower, sehingga menyebabkan
kecepatan udara yang tinggi pada bagian masukan dan kecepatan yang rendah pada bagian
keluaran. Kecepatan yang rendah pada bagian keluaran menyebabkan lebih mudah terjadi
resirkulasi udara. Kerugian lainnya desain penggerak paksa membutuhkan daya motor yang
lebih tinggi daripada desain kipas pada tipe induced draft. Keuntungan penggerak paksa adalah
kemampuannya dalam bekerja pada tekanan statik yang tinggi.
3. Menurut arah aliran udara terhadap aliran air
a. Aliran crossflow
Pada tipe ini, aliran udara bergerak memotong secara tegak lurus terhadap aliran air pada
bahan pengisi. Kemudian udara melintasi menara melalui bagian keluaran udara akibat gaya
tarik dari fan yang berputar. Gambar 2 menunjukkan desain tipe cooling tower dengan aliran
crossflow.

b. Aliran counterflow
Pada tipe ini, aliran udara pada saat melewati bahan pengisi (fill material) sejajar dengan aliran
air dengan arah yang berlawanan. Gambar 3 menunjukkan desain tipe cooling tower dengan
aliran counterflow.
Komponen Cooling tower
Komponen dasar sebuah Cooling tower meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam air
dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan. Kesemuanya dijelaskan
dibawah ini:
Rangka dan wadah. Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup
luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil,
seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
Bahan Pengisi. Hampir seluruh Cooling tower menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastic
atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan
air. Terdapat dua jenis bahan pengisi:
Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang berurut dari batang
pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil
membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic memberikan
perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang berdekatan
dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan
kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau
pola lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama
dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
Kolam air dingin. Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah Cooling tower, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui Cooling tower dan bahan pengisi. Kolam
biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
Drift eliminators. Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.
Saluran udara masuk. Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju Cooling tower . Saluran
masuk bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian
bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
Louvers. Pada umumnya, Cooling tower dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers.
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air
dalam Cooling tower. Beberapa desain Cooling tower aliran berlawanan arah tidak memerlukan
louver.
Nosel. Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam
pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari
seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola bundar
atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada Cooling
tower dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
Fan. Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam Cooling tower.
Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada Cooling tower induced draft dan
baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft.
Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau
dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak
secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan
untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling
yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon
perubahan kondisi beban.

- Langkah pertama adalah memompa air panas dari kondensor menuju menara cooling tower
melalui system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying
atau semburan.
- Air panas yang keluar dari nozzle (spray) secara langsung melakukan kontak dengan udara
sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling
tower.
- Kemudaian air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin
untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller.
- Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air
terdekat untuk menambah kapasitas air jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative
dan blowdown.
- Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam range dan approach, dimana range
adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara
suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar.
- Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh.
Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan
parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat
sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti
chiller.

Anda mungkin juga menyukai