Anda di halaman 1dari 30

Assalamualaikum......

Pendahuluan
Adopsi pendekatan sistem kedalam teori manajemen telah
melahirkan konsep baru yang kemudian dikenal dengan
nama konsep lingkungan perusahaan (business
environment). Pengelompokan terhadap lingkungan
perusahaan secara sistematis mulai dilakukan oleh Dill
(Bourgeois, 1980) yang membagi lingkungan perusahaan
kedalam dua kategori, yaitu lingkungan umum (general
environment) dan lingkungan tugas (task environment).
Lingkungan tugas dan lingkungan umum merupakan
lingkungan luar perusahaan (eksternal environment). Selain
lingkungan external, perusahaan juga memiliki lingkungan
internal (internal environment). Kedua jenis lingkungan
tersebut akan mempengaruhi perusahaan yang dikelola
oleh para manajer dalam mencapai tujuan.
a. Lingkungan Eksternal
Perusahaan
Menurut Duncan (1972) yang dimaksud dengan lingkungan
eksternal perusahaan adalah berbagai faktor yang memiliki
kekuatan (forces) dan dapat mempengaruhi perusahaan. Faktor-
faktor tersebut berada diluar perusahaan, tetapi harus
diperhitungkan oleh perusahaan pada saat membuat keputusan.
Perusahaan perlu memperhitungkan berbagai perubahan yang
terjadi dilingkungan eksternal, karena lingkungan eksternal dapat
memberikan ancaman (threats) yang akan menghambat
pencapaian tujuan perusahaan dan juga dapat memberikan peluang
(opportunities), dimana jika perusahaan dapat memanfaatkan
peluang tersebut maka perusahaan berpeluang untuk
meningkatkan keunggulan bersaing. Lingkungan eksternal terbagi
dua yakni lingkungan umum (general environment) dan lingkungan
tugas (task environment).
Lingkungan umum
(general environment)
Lingkungan umum terdiri dari faktor yang relatif tidak
dapat dikendalikan. Grant (1999) menyebutkan bahwa
lingkungan umum perusahaan terdiri dari beberapa
faktor seperti nilai-niai sosial (social values), taraf
pendidikan (education), polotik, hukum, ekonomi,
demografi, lingkungan, sumber daya alam, dan
teknologi. Value-based Management (2001) meyebut
analisis terhadap lingkungan umum perusahaan ini
sebagai PEST Analysis yang mencakup analisis
terhadap Polotical factors, Economic factors, Social
factors, dan technological
Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam PEST
Analysis adalah sebagai berikut :
Selain analisis PEST, saat ini banyak juga
perusahaan yang menggunakan analisis STEEPLE
(Social/demographic, Technological, Economic, En
vironment (natural), Political, Legal and Ethical)
saat melakukan analisis lingkungan eksternal.
Analisis STEEPLE merupakan analisi PEST yang
diperluas dengan memasukkan matra analisis
terhadap lingkungan hidup dan etika.
Pertimbangan lingkungan hidup menjadi sangat
relavan saat ini terutama dengan diadopsinya
konsep pembangunan berkelanjutan yang
dirumuskan oleh The World Comission on
Environment and Development (the Brundland
Comission).
pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memungkinkan
masyarakat saat ini dapat memenuhi
kebutuhannya tanpa mengorbankan generasi
mendatang. Dengan demikian, aktivitas
perusahaan yang dilakukam saat ini harus
dapat meminimalisasikan dampak buruk
terhadap lingkungan, dengan menghasilkan
produk-produk yang ramah lingkungan
(Enviromental Friendly). Contohnya, Nokia
menggunakan bahan baku rangka yang dapat
diurai kembali menjadi tanah.
lingkungan Tugas
(task environment)
pengaruh langsung terhadap
perusahaan, karena perusahaan memiliki
interaksi langsung dengan faktor-faktor yang
ada pada lingkungan tugas. Lingkungan tugas
terdiri dari berbagai faktor seperti para
pelanggan, para pesaing, para pemasok, pasar
tenaga kerja, industri serta lembaga keuangan
( Ashegian dan Ebrahimi, 1990).
b. Lingkungan Internal
Perusahaan
Berbagai faktor yang terdapat pada
lingkungan internal perusahaan mencakup
resources dan capabilities. Resources dan
capabilities yang dimiliki perusahaan saat ini
akan membatasi misi, tujuan, maupun strategi
yang akan dibuat oleh perusahaan.
Contohnya :
Perusahaan Uniliver sebagai pemimpin pasar
consumer product di Indonesia memiliki sebagai
sumber daya dan kapabilitas yang memungkinkan
perusahaan memperoleh keunggulan bersaing
dibidang consumer product. Tetapi pada saat
yang sama perusahaan ini tidak memiliki sumber
daya maupun kapabilitas di bidang usaha
teknologi informasi karena bidang usaha
teknologi informasi tidak tercakup dalam misi dan
tujuan perusahaan.
Resource ( sumber daya )
Menurut Barney dan Hesterly, 2008
merupakan sekumpulan aset, baik dalam
bentuk aset berwujud ( misalnya fasilitas
pabrik dan produk yang dimiliki perusahaan )
maupun dalam aset tidak berwujud ( misalnya
citra merek perusahaan, atau reputasi
perusahaan ) yang ada dalam kendali
perusahaan serta akan membantu perusahaan
dalam melakukan implementasi strategi unuk
memperoleh keunggulan bersaing.
Capabilities
Merupakan kemampuan yang dimiliki
perusahaan untuk mengkoordinasi sumber daya
yang dimiliki dan memberdayakan sumber daya
tersebut secara produktif. kapabilitas perusahaan
berasal dari 3 hal yaitu, struktur organisasi,
proses organisasi, dan sistem pengendalian
organisasi. Proses organisasi yang bertumpu pada
koorganisasi penggunanaan sumber daya menjadi
faktor penentu apakah sumber daya tersebut
dapat digunakan secara efektif dan efesien untuk
menjalakan strategi guna mencapai tujuan
perusahaan.
(Hitt Ireland dan Hokisson, 2005 ) Faktor
penting lain nya yang berpengaruh terhadap
kapabilitas perusahaan adalah keahlian dan
pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya
manusia perusahaan.
Tujuan Analisis Lingkungan
Perusahaan
ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
TERBAGI 2 :
Analisis Lingkungan
1. Eksternal

Analisis Lingkungan
2. Internal
1. Analisis Lingkungan
Eksternal
Dalam analisis lingkungan eksternal, kegiatan
analisis ditujukan terhadap berbagai
perubahan, baik yang terjadi di lingkungan
umum maupun lingkungan tugas perusahaan.
Tujuan yang ingin diperoleh melalui kegiatan
analisis lingkungan eksternal adalah untuk
mengidentifikasi adanya berbagai peluang (
Opportunities ) dan ancaman ( Threats ).
Ancaman adalah berbagai kondisi didalam
lingkungan eksternal perusahaan yang dapat
menghambat proses pencapain tujuan
perusahaan untuk memperoleh keunggulan
bersaing ( Hitt dan Hoskisson, 2005 ).
Peluang adalah berbagai kondisi di lingkungan
eksternal perusahaan yang apabila
dimanfaatkan akan membantu perusahaan
mencapai keunggulan bersaing.
2. Analisis Lingkungan
Internal
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan
ditujukan untuk mengindentifikasi berbagai
kekuatan ( Strengths ) dan kelemahan (
weaknesses ) yang ada pada sumber daya dan
kapabilitas yang dimiliki perusahaan dengan
sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki
pesaing. Melalui proses komparasi tersebut,
perusahaan akan sampai pada suatu kesimpulan,
apakah sumber daya dan kapabilitas yang mereka
miliki lebih kuat atau lebih lemah dibanding
dengan pesaing.
Alat Analisis Untuk Memahami
Perkembangan Lingkungan Luar
Perusahaan
Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman adalah analisis
struktur industri atau yang lebih dikenal dengan model
Five Forces dari Michael Porter. Dalam hal ini Porter (
1998 ) mendefenisikan struktur industri sebagai the
underlying economic and technical characteristics of on
industry. Selanjutnya Porter menyebutkan ada 5
kekuatan persaingan dalam suatu struktur industri yang
akan berpengaruh terhadap profitabilitas suatu
industri, yaitu : the entry of new competitors ( potential
entrants), the bargaining power of suppliers
(suppliers), and the rivary among the axisting
competitors.
5 Kekuatan Persaingan yang
menetukan Profitabilitas
Industri
Kelima kekuatan tersebut
dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Entry Barriers ( Hambatan Masuk ) merupakan
berbagai faktor yang akan menghambat
pendatang baru memasuki suatu industri.
Hambatan masuk yang rendah akan
mengakibatkan suatu industri mengalami
penurunan profitabilitas dengan cepat karena
semakin meningkatnya suatu persaingan di
antara perusahaan dalam suatu industri.
Sebaliknya hambatan masuk industri yang
tinggi, di amsusikan akan dapat mempertahankan
daya tarik industri untuk jangka waktu panjang
Determinants Of Supplier Power. Pemasok
memliki posisi tawar menawar ( bargaining
position ) yang berbeda terhadap perusahaan.
Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat
syarat perdagangan yang menguntungkan bagi
dirinya dan kurang menguntungkan bagi
perusahaan sangat di pengaruhi oleh beberapa
elemen struktur industri sebagai berikut
:differentiation of inputs, switching costs of
suplier and firms in the industry, presence of
subtitute inputs, supplier
concentration, importance of volume to
supplier, cost relative to total purchases in the
industry, impact of inputs on cost or
differentation, threat of forward intergration.
Rivalry Determinants. Didalam industri terjadi
persaingan antara perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya. Menurut Porter intensitas
persaingan antar perusahaan dalam satu industri
dipengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut :
industry growth, fixed costs/value
added, intermitten overcapacity, product
differencies, brand identity, switching
costs, concentration and balance, informational
complexity, diversity of competitors, corporate
stakes, dan exit barriers. Perusahaan yang
melakukan inofasi dapat menikmati profit yang
besar pada saat perusahaan lain belum
memasuki pasar yang sama.
Determinants of Substituiton Threat.
Persaingan terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan tidak hanya berasal dari
perusahaan yang memproduksi produk yang
sama sehingga melahirkan persaingan
langsung, melainkan bisa juga berasal dari
perusahaan yang memproduksi produk yang
memiliki kesamaan fungsi dengan produk
yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu
dinamakan produk subsitusi.
Determinants of Buyer Power. Pembeli memiliki posisi
penting terhadap kelangsungan hidup perusahaan
karena sales revenue yang diperoleh perusahaan
berasal dari penjualan produk kepada buyer. Posisi
tawar menawar penjualan barang dan jasa di tentukan
oleh dua hal utama yakni : bargaining leverage dan
price sensitivity. Barganing leverage ditentukan oleh
beberapa faktor sebagai berikut : buyer concentration
versus firm concentration, buyer volume, buyer
switching costs relative to firm switching costs, buyer
information, ability to backward integrate, substitute
products. Price sensitivity juga ditentukan oleh
beberapa faktor : price/total purchases, product
differences, brand identity, buyer profts, dan decision
makers incentives.
Alat Analisis untuk Memahami Perkembangan
Lingkungan Internal Perusahaan

Selain melakukan analisis terhadap lingkungan


luar, perusahaan juga harus melakukan
analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan untuk dapat mengidentifikasi
berbagai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh sumber daya dan kapabilias
perusahaan. Salah satu alat analisis yang
dapat digunakan adalah value chain
analysis(analisis rantai nilai).
value chain analysis(analisis rantai
nilai), bertujuan melakukan analisis terhadap
kemampuan sumber daya internal organisasi
yang terdiri dari berbagai fungsi organisasi
seperti fungsi
marketing, keuangan, produksi, riset dan
pengembangan serta fungsi lain nya yang ada
di dalam perusahaan dimana keseluruhan
kemampuan fungsi perusahaan tersebut
bermuara kepada kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan margin.
Menurut Porter ( 1988n)
Setiap korporasi memiliki rantai nilai internal yang
berbeda-beda. Sebagai Contoh :
sebagai perusahaan manufaktur, Porter membagi
aktifitas perusahaan yang memiliki sumbangan
terhadap pembentukan margin perusahaan kepada
kedua kelompok kegiatan, yaitu primacy activities (
aktifitas utama perusahaan ) yang mencakup inbound
logistics, operations, outbond logistics, marketing and
sales services; dan support actuvities ( aktifitas
pendukung ) yang mencakup firm infrastructure,
human resource management, technology
development dalam penciptaan margin.
3 tahapan Analisis Rantai Nilai
Korporasi (Wheelen and Hunger,
2004: 86)
1. Memeriksa rantai nilai dari masing masing lini
produk yang menyangkut berbagai aktifitas yang
berkaitan dengan produksi masing masing produk
atau jasa.
2. Meameriksa keterkaitan (linkages) rantai nilai didalam
masing masing lini produk untuk memastikan
bahwa setiap bagian perusahaan akan dapat
meningkatkan margin dan menekan biaya.
3. Memeriksa kemungkinan terjadi nya sinergi di antara
nilai untuk berbagai lini produk yang berbeda.
Sumber daya dan kapabilitas
perusahaan dikatakan memiliki kekuatan
banding sumber daya dan keuatan yang
dimiliki pesaing apabila penggunaan
sumber daya dan kapabilitas tersebut
dapat menjadikan perusahaan lebih
unggul dibanding pesaing. Misalnya
perusahaan memiliki keunggulan
dibanding pesaing dari sisi biaya
produksi.
Sekian dan
Terimakasi
h...
Wassalam....

Anda mungkin juga menyukai