Anda di halaman 1dari 6

I.

JUDUL ACARA I : Resistor dan Hukum Ohm


II. HARI, TANGGAL : Kamis, 23 Maret 2017
III. TUJUAN :
1. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor
2. Mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin.
3. Mampu merangkai resistor secara seri maupun paralel.
4. Memahami penggunaan hukum ohm pada rangkaian resistor.
IV. DASAR TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang Hukum Ohm
sangat bermanfaat dalam pemilihan komponen-komponen listrik yang
baik serta sesuai dengan besarnya tegangan yang tersedia. Misalnya,
jika kamu menggunakan lampu baterai. Lampu baterai mempunyai
tahanan yang dibuat sesuai dengan nilai tegangan yang besarnya
tertentu. Biasanya alat-alat listrik dibuat sedemikian rupa sehingga
besarnya tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikan alat
tersebut dapat menggunakan sumber tegangan dari sumber listrik dari
PLN. Untuk menyesuaikan kebutuhan tegangan yang diperlukan guna
mengoperasikan alat tersebut, biasanya alat-alat listrik dibuat dengan
menambahkan hambatan (Anonim. 2013).
Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai
hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat
arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu,
kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan
antara beda potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan
maka semakin besar arus yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya
hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik
tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis
bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan
jenis bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda,
semakin panjang maka semakin besar hambatan suatu benda.
Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda,
semakin luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah
alasan mengapa kabel yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar,
tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa
mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis
benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka
semakin besar hambatan benda itu (Eriski, 2014).
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
dengan arus yang mengalir, berdasarkan. Resistor digunakan sebagai
bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan
salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti
nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya
dan daya listriknya yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain
termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat
diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan
sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan
kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. Resisitor merupakan
salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen
ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki
sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai
besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol . Sesuai
dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau menghambat arus
listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor
mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari
bahan karbon. Hal ini bisa terjadi karena resistor yang memiliki dua
kutub akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya.
Dengan mengatur besarnya arus yang mengalir, kita dapat mengatur
alat elektronik untuk melakukan berbagai hal. Dari hukum Ohm di
jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus
yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari
sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan
dengan simbol (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu
rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan
standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk
melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian
(Anonim 2015).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Multimeter : 1 Unit
B. Bahan :
1. Resistor : 3 Buah
2. Projecboard : 1 Buah
3. Caturdaya (Baterai 9 VDC) : 1 Buah
4. Kabel : Secukupnya
VI. CARA KERJA
A. Percobaan rangkaian seri
1. Susunan rangkaian seperti gambar di bawah ini.

2. Ukurlah nilai resistansi pada masing-masing resistor.


3. Ukurlah besar resistansi total pada rangkaian (RTOTAL).
4. Berilah tegangan sebesar 9 VDC kemudian ukur besar
tegangan pada masing-masing resistor (VR1, VR2, VR3).
5. Ukurlah besar arus yang mengalir pada rangkaian (I).
6. Cari nilai resistansi total (RTOTAL), tegangan pada masing-
masing resistor (VR1, VR2, VR3,), arus yang mengalir pada
rangkaian (I) dengan menggunakan rumus pada hukum Ohm.
B. Percobaan rangkaian paralel.
1. Susunan rangkaian seperti gambar di bawah ini.

2. Ukurlah nilai resistansi pada masing-masing resistor.


3. Ukurlah besar resistansi total pada rangkaian (RPENGGANTI).
4. Berilah tegangan sebesar 9 VDC kemudian ukur besar
tegangan pada masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3).
5. Ukurlah besar arus yang mengalir pada rangkaian (V).
6. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
7. Cari nilai resistansi total (RTOTAL), tegangan pada masing-
masing resistor (IR1, IR2, IR3,), arus yang mengalir pada
rangkaian (V) dengan menggunakan rumus pada hukum Ohm.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan
1. Rangkaian seri
No. R1 R2 R3 Rtotal VR1 VR1 VR1 I
() () () () (V) (V) (V) (mA)
330 220 330 880 3 2 3 10,2

2. Rangkaian paralel
No. R1 R2 R3 Rtotal IR1 IR1 IR1 VDC
() () () () (mA) (mA) (mA) (V)
330 220 330 94.42 40 27 27 9

B. Perhitungan
1. Perhitungan seri
a. VBaterai = V
b. Rtot = R1 + R2 + R3
= k + k + k = k 5%
VDC V 9
c. Itot = = = mA = = 0,010 A = 10 mA
R K 880
330 0,010
d. VR1 = = = 3,3 V
R1 K
220 0,010
VR2 = = = 2,2 V
R2 K
330 0,010
VR3 = = = 3,3 V
R3 K
2. Perhitungan pararel
a. Vbaterai = V = 9V
1 1 1 1 4 + 2166 +266 880
b. = + + = =
Rtotal 220 330 330 880 9,32
Jadi Rtotal 94,42
V V 9
c. Itotal = = = A = Ma = = 95 mA
Rtotal 94,320A
V V 9
d. IR1 = = = mA = = 0,04 A = 40 mA
R1 220
V V 9
IR2 = = = mA = = 0,027 A = 27 mA
R2 330
V V 9
IR3 = = = mA = = 0,027 A = 27 mA
R2 330
e. VDC = (IR1 + IR2 + IR3) RPENGGANTI
= (0,04 + 0,027 + 0,027) 94,42
= 8,8 V
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Yogyakarta, 23 Maret 2017


Mengetahui
Co. Ass Praktikan

(Andra Dicky Gustandi) (Simon Sil Sewa)

Anda mungkin juga menyukai