Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal pengkajian : 06 Maret 2017


Jam : 13.00 wita

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Ny. M.J
- Usia / tanggal lahir : 20 Tahun/ 20 Desember 1997
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat :Tabunganen Pamurus, Barito Kuala,
Kalimantan Selatan
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : belum menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak bekerja
- Diagnosa medik : F.20
- No. medical record : 02-1X-XX
- Tanggal masuk : 08 Februari 2017
- Penanggung jawab
- Nama : Tn. T
- Usia : 35 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani
- Hubungan dengan pasien : Kakak

II. KELUHAN UTAMA:


Pada saat pengkajian pada tanggal 06 Februari 2017 diruang tenang pria pasien
mengatakan pasien kadang mendengar bisikan, tidak tau siapa yang membisiki, pasien
tampak kooperatif, dengan kontak mata kurang dan sesekali menunduk serta melamun
pasien juga tampak bicara dan suka menyendiri.

Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran

II. ALASAN MASUK


2 bulan sebelum masuk rumah sakit mendengar bisikan suara perempuan yang mengajak
ngobrol, dan tidak ada melihat bayangan. Pasien kadang mengamuk, sulit tidur karena ada
bisikan, keluarga mengatakan pasien mengalami perubahan perilaku seperti bicara dan
tertawa sendiri dan kadang kadang marah sendiri, keluarga juga mengatakan pasien
keluyuran dari pagi sampai malam hari tidak pulang kerumah.

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

IV. Faktor Presipitasi dan Predisposisi


1. Faktor Presipitasi
Kecanduan Obat Terlarang
2. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual

c. Penolakan

d. Kekerasan dalam keluarga

e. Tindakan kriminal

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi mata
aniaya fisik, aniaya seksual atau pun penolakan dan pasien juga mengtakan tidak
pernah mengalami kekerasan fisik dalam keluarga atau tindakan kriminal .

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran

_____________ _______________ ___________________


MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyengkan.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

V. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 mmhg HR :80x/m RR : 20x/m T : 36,1oC
2. Ukur : TB : 161 cm BB : 50 kg

3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan 1, 2, 3 : Pasien mengatakan tidak ada merasa keluhan fisik


pada diri pasien
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

VI. PSIKOSOSIAL

1. Genogram (dapat dilampirkan)

20

Keterangan :

= Laki Laki 20 = Pasien dan Umur


= Perempuan = Garis keturunan
= Meninggal ------- = tinggal serumah

Jelaskan : Pasien anak ke lima dari lima bersaudara, pasien hanya tinggal
dirumah dengan ibunya dan ayahnya sudah meninggal dunia, dengan
keluarga serta orang lain tidak terlalu dekat karena keluarga pasien
tinggal jauh dari pasien dan pasien juga tidak pernah ikut dalam
kegiatan masarakat di tempat tinggal pasien, pengambilan keputusan
di lakuakan oleh ibu.

MASALAH KEPERAWATAN : Koping Keluarga tidak efektif

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan bagian tubuh nya
b. Identitas : Pasien laki-laki dan puas menjadi laki-laki, pasien anak ke lima dari
lima bersaudara, pasien menyebutkan nama nya Jarman, berasal dari
Kabupaten Barito Kuala, di daerah Tabungamen Pemurus, pasien
tidak bekerja.
c. Peran : Pasien sebagai seorang anak dari seorang ibu. Tinggal dirumah
bersama ibu.
d. Ideal diri : Pasien tidak ada mempermasalah kan keadaanya nya sekarang,
pasien menerima dirinya apa adanya yang di sykuri nya, pasien
berharap cepat pulang dari rumah sakit karena ingin bertemu saudara
dan ibunya.
e. Harga diri : Pasien mengatakan kalau sebelum dia di bawa ke RSJ Sambang
Lihum hubungan pasien dengan lingkungan kurang baik karena
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan apapun di masrakat, orang
lain menggap diri nya sebagai orang gila.

MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Pasien mengatakan orang yang paling dekat dengan adalah
ibunya sendiri.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak terlibat dalam kegiatan
yang di masyarakat.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : pasien tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi dengan orang lain.

MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam dan menyakini kebenaran agamanya, pasien tidak meyakini apa
yang dideritanya yaitu gangguan jiwa pasien mengggap dirinya tidak gila dia dibawa
kesini karena ingin jalan jalan saja dan nanti akan pulang.
b. Kegiatan ibadah :

Sebelum masuk RSJ : pasien mengatakan untuk dirumah pasien jarang sholat lima
waktu
saat di RSJ : pasien mengatakan pasien jarang sholat lima waktu

MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : keadaan umum pasien baik, pasien tampak tidak rapi, pasien menggunakan
pakaian yang di siapkan dari RSJ, kancing baju tepat, baju tidak terbalik, rambut pendek
tapi tidak bersih, gigi tidak bersih terlihat kotor dan kuku pendek

MASALAH KEPERAWATAN : Defisit perawatan diri

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai


pembicaraan
Jelaskan : saat pengkajian pembicaraan jika ditanya perawat pasien dapat menjawab keras
tetapi kooperatif suara terdengar jelas, mempertahankan jawabannya jika di tanya, tetapi
tidak dapat memulai pembicaraan, Tatapan mata tajam dan melamun. Pasien mengatakan
jika masih mendengar bisikan namun dapat mengontrol bisikan tersebut. frekuensi nya
jarang, datang nya tidak bisa di tebak.

MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Aktivitas motorik pasien normal, tidak ada tremor, pasien agak sdikit gelisah dan
tampak sehat , lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbaring di tempat tidur.

MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira


berlebihan

Jelaskan : Pasien merasa kadang kadang takut saat halusinasi nya datang, pasien
mengtakan diri nya baik baik saja , hanya ingin cepat pulang , pasien merasa nyaman dan
tenang

MASALAH KEPERAWATAN : halusinasi penglihatan


5. Afek

Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Ekspresi wajah pasien datar, tidak ada perubahan roman muka pada saat ada
stimulus yang menyenangkan dan menyedihkan.

MASALAH KEPERAWATAN : Halusinasi pendengaran

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : saat wawancara pasien kooperatif, pasien menjawab sesuai pertanyaan dengan
suara tidak tapi terdengar, hanya saja tatapan mata tidak mau menatap lawan bicara dan
melamun.

MASALAH KEPERAWATAN : halusinasi pendengaran

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi

Pengecapan Penghidu Depersonalisasi

Jelaskan : Pasien mengatakan masih sedikit mendengar bisikan, bisikan muncul pada saat
pasien sendiri.

MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan persepsi sensori halusinasi pndengaran

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Bicara cepat /logorea


Jelaskan : saat pengkajian dan diberi pertanyaan pasien berbicara dengan berbelit-belit tapi
sampai pada tujuan pembicaraan dan pasien tampak kooperatif

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia pesimisme

Rendah diri ide yang terkait pikiran magis

Agama Somatikk kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : saat pengkajian pada pasien tidak ada Obsesi, phobia, Hipokondria dan waham
pasien hanya mengatakan ingin cepat pualng ingin bertemu Ibu nya

MASALAH KEPERAWATAN : Masalah Keperawatan tidak ada

10. Tingkat kesadaran

Compos mentis Apati somnolen Sopor Koma

waktu tempat orang Disorientasi

Jelaskan : saat pengkajian pasien sadar penuh , tampak terlihat bingung , dapat
menyebutkan waktu saat wawancara adalah siang, tetapi pasien tahu sedang berada
dimana saat ini. Pasien kadang masih di ingatkan saat diminta menyebutkan nama perawat
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi


Jelaskan : Pasien mampu mengingat kejadian jangka panjang, yaitu masih mengingat
nama nya sendiri, alamat rumah dan tinggal bersama siapa dirumah, pasien mampu
mengingat kejadian jangka pendek yaitu, ingat kalau sudah makan dan mampu
mengingatkan nama lauk yang dimakan. Pasien tidak ada gangguan daya ingat saat ini
yaitu, dapat menyebutkan sudah makan siang diberi makan buah semangka dan rasa nya
manis. Pembicaraan pasien sesuai dengan topi pembicaraan, walau kadang sesekali
menunduk dan kontak mata kurang.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung


sederhana

Jelaskan : saat berinteraksi pasien dapat menjawab pertanyaan walau kadang menunduk
dan kontak mata kurang pasien mampu berhitung sederhana dapat menyebutkan angka 1
5 berurutan dan benar

MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : saat ditanya sesudah mandi, sikat gigi dulu atau makan dulu, pasien menjawab
Makan dulu mandi sikat gigi
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : pasien terkadang mengikuti apa yang di arahkan oleh pearawat , pasien
mengingkari penyakit yang di deritanya dia mengatakan datang ke sini hanya jalan jalan
di antar ibu nya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total


Pasien mampu menyiapkan peralatan makanya sendiri, pasien makan 3 kali sehari,
menyukai semua jenis makan, pasien makan bersama- sama dengan teman lainnya.

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total


Pasien mampu melakukan kebutuhan eleminasi secara mandiri. Pasien mampu BAB/BAK
dengan mandiri tanpa bantuan orang lain. Frekuensi BAB 1 x sehari dan BAK lebih 6 kali.

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total


Pasien mampu melakukan personal hygine sendir tetapi masih dengan arahan jika tidak
dengan arahan pasien mengtakan tidak mau mandi.

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total


Pasien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri. Frekuensi ganti baju 1x sehari
dengan pakaian yang disediakan di RS, penampilan cukup rapi dan bersih.

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 14.00 s/d 16.00

Tidur malam lama : 20.00 s/d 05.00

Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total


Pasien minum obat 3 kali sehari ( pagi, siang dan malam) namun belum mampu
menyebutkan nama dan fungsi obat atau kegunaan obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

Pasien memiliki kesehatan fisik secara baik dan apabila sakit berobat ke puskesmas dan
RS terdekat

8. Kegiatan di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah


Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya
tidak

Pasien dirumah selalu melakukan kegiatan seperti persiapan makanan, kerapihan rumah,
mencuci pakaian

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak
Jelaskan : Pasien mengatakan sebelumnya tidak mengikuti kegiatan yang di lakuakn di
masyrakat

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

IX. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih


Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : __________________

Jelaskan : Koping yang digunakan Tn. M.J masih maladaftif, cenderung berdiam diri, dan
tidak mau bergabung dengan orang lain. Koping adaftinya pasien cukup kooperatif dalam
komunikasi, mengikuti kegiatan ruangan seperti membantu mengambilkan minum atau
makan dan merapikan bekas makan teman. pasien masih memiliki keluarga yang
menyanyangi nya.

MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi Sosial

XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik pasien tidak mau bergaul dan bersosialisasi dalam setiap kegiatan

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klirn tidak mengikuti kegiatan apa pun di masyarakat

Masalah dengan pendidikan, Spesifik pendidikan terakhir pasien adalah SD

Masalah dengan pekerjaan, spesifik Pasien tidak bekerja

Masalah dengan perumahan, spesifik pasien tinggal sendiri di rumah nya


Masalah ekonomi, spesifik Pasien tidak memiliki pekerjaan, pasien termasuk golongan ekonomi kecil. Pasien
dirawat dengan jaminan provinsi

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik jika pasien sakit pasien berobat ke puskesmas atau kerumah sakit

XII. Pengetahuan kurang tentang

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan
Lainnya : ______________________________________________________________________

Jelaskan : Pasien belum mampu memecahkan masalah yang dialaminya karena pasien
tidak memiliki pengetahuan tentang penyakitnya (jiwa), faktor pencetus, koping yang
baik, penyakit fisik, serta obat-obatan yang dapat mempengaruhi sembuh atau parahnya
penyakit. Serta sistem pendukung dari keluarga pasien yang tidak efektif karena
pengetahuan yang kurang tentang cara merawat. Juga sistem pendukung lingkungan
yang mengejek tentang penyakit gangguan jiwa.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping keluarga inefektif koping individu inefektif

XIII. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : F.20


Terapi :
1. Trihexypheridil ( THP). 3x2 mg. Indikasi segala jenis penyakit prakinson kontra indikasi
Hipersensitifitas THP, glukoma suut sempit psikososial berat, psikoneurosis. Efek samping
mulut kering, penglihatan kabur, pusing mual dan muntah. Fungsi nya akan mempermudah
pasien melakukan aktivitas
2. Clozapine 3x25 mg. indikasi untuk anti psikotik, efek samping terapi untuk pasien tidak
responsif atau intoleransi terhadap nemoliptik, cemas, gugup, sulit tidur, mengantuk, rasa
lelah, lemah / tidak bertenag, gemetar, berkeringat, tidak nafsu, makan mual, diare, pusing
kepala rasa berputar putar.
3. Haloperidol 3x1,5mg. indikasi sebagai anti depresi. Kontra indikasi parkinson, depresi
berat, penyakit jantung dan hati. Efek samping gangguan miksi, depresi, kesulitan bicara,
(menelan)kehilangan control keseimbangan, kejang otot leher dan punggung , gelisih.

XIV. ANALISA DATA


Hari /Tanggal: Senin/06-03-2017

NO DATA MASALAH
1 DS : Pasien mengatakan Halusinasi pendengaran
masih mendengar bisikan,
pada saat sendiri, dan datang
nya tidak menentu frekuensi
nya tidak tentu

DO : Pasien tampak
kooperatif, menyendiri dan
terkadang bicara sendiri

2 DS : Pasien mengatakan Resiko perilaku kekerasaan


pernah mengamuk saat
pertama sebelum masuk
rumah sakir

DO: Pasien tampak tenang,


wajah tampak sedikit marah.

3 DS : Pasien mengatakan tidak Isolasi Sosial


pernah mengikuti kegiatan
apa pun di masyarakat dan
hanya biasa berada di rumah.

DO : Pasien saat di rumah


sakit cenderung berdiam diri
dan tidak mau ergabung
dengan orang lain, pasien
tampak selalu ingin tidur.

XV. POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan ( Effect)

Gangguan persepsi sensori ( Halusinasi pendengaran)(Core Problem)

Isolasi Sosial

Koping individu tidak efektif

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
XVII. INTERVENSI
DIAGNOSA TUJ.UMUM TUJ.KHUSUS INTERVENSI
NO
1 Halusinasi - SP 1 1. Bina
hubungan saling
- Mengidentifikasi jenis
percaya antara
halusinasi perawat dengan
pasien.
- Mengidentifikasi isi
halusinasi (Sapa pasien
dengan ramah,
- Mengidentifikasi waktu Setelah perkenalkan
halusinasi diberikan nama, tanyakan
tindakan nama pasien,
- Mengidentifikasi frekuensi keperawatan buat kontrak,
halusinasi selama 3 hari, tanyakan
pasien dapat perasaan pasien.
- Mengidentifikasi situasi yang mengontrol
menimbulkan halusinasi halusinasi. 2.1.Adakan
kontak secara
- Mengidentifikasi respons 1. Pasien dapat sering dan
pasienterhadap halusinasi membina singkat
hubungan saling
- Mengajarkan pasien percaya 2.2.Observasi
menghardik halusinasi tingkah laku
2. Pasien dapat pasien terkait
- Mengajarkan pasien mengenal dengan
memasukkan cara halusinasinya halusinasinya.
menghardik halusinasi dalam3. Pasien dapat 2.3.Diskusikan
jadwal kegiatan harian mengontrol dengan pasien
halusinasinya apa yang
dirasakan dan
SP 2 4. Pasien dapat beri kesempatan
memanfaatkan pasien
- Mengevaluasi jadwal obat dengan mengungkapkan
kegiatan harian pasien baik perasaannya.
- Melatih pasien
2.4.Diskusikan
mengendalikan halusinasi dengan pasien
apa yang
dengan cara bercakap-cakap
dilakukan untuk
dengan orang lain. menghadapi
halusinasi
- Menganjurkan pasien
3.1. Identifikasi
memasukkan dalam jadwal cara yang
dilakukan jika
kegiatan harian.
terjadi
halusinasi
SP 3
3.2.Diskusikan
- Mengevaluasi jadwal caramengontrol
halusinasi
kegiatan harian pasien
- Melatih pasien 3.3.Bantu pasien
memilih cara
mengendalikan halusinasi
yang sudah
dengan melakukan kegiatan diajarkan
(kegiatan yang bisa dilakukan
3.4.Beri
dirumah). kesempatan
untuk
- Menganjurkan pasien
melakukan cara
memasukkan dalam jadwal yang dipilih
kegiatan harian.
3.5.Jika berhasil
beri pujian
SP 4
4.1.Diskusikan
- Mengevaluasi jadwal dengan pasien
manfaat dan
kegiatan harian pasien
kerugian tidak
- Memberikan pendidikan minum obat
kesehatan tentang
4.2.Pantau
penggunaan obat secara pasien saat
penggunaan
teratur
obat
- Menganjurkan pasien
4.3.Beri pujian
memasukkan dalam jadwal
jika pasien
kegiatan harian. menggunakan
obat dengan
benar

4.4.Diskusikan
akibat berhenti
minum obat
2 Resiko 1) SP I Setelah 1. Bina
perilaku dilakukan hubungan saling
a) Mengidentifikasi penyebab
kekerasaan tindakan percaya antara
perilaku kekerasan keperawatan perawat dengan
selama 3x pasien.
b) Mengidentifikasi tanda dan
pertemuan
diharapkan (Sapa pasien
gejala perilaku kekerasan pasien dapat dengan ramah,
mengontrol perkenalkan
c) Mengidentifikasi perilaku
perilaku nama, tanyakan
kekerasan yang dilakukan kekerasan nama pasien,
dengan kreteria buat kontrak,
d) Mengidentifikasi akibat
hasil : tanyakan
perilaku kekerasan perasaan pasien.
e) Menyebutkan cara
- Membina 2.1.Adakan
mengontrol perilaku kekerasan hubungan saling kontak secara
percaya sering dan
f) Membantu pasien
singkat
mempraktikkan latihan cara
- Pasien 2.2.Observasi
mengontrol fisik 1
dapat tingkah laku
g) Menganjurkan pasien menyebutkan pasien terkait
penyebab PK dengan RPK
memasukkan dalam jadwal
nya.
kegiatan harian
2.3.Diskusikan
- Pasien
dengan pasien
dapat
apa yang
2) SP II menyebutkan
dirasakan dan
tanda gejala PK
beri kesempatan
a) Mengevaluasi jadwal pasien
mengungkapkan
kegiatan harian pasien - Pasien perasaannya.
b) Melatih pasien cara dapat
mengidentifikas 2.4.Diskusikan
mengontrol perilaku kekerasan i PK yang dengan pasien
dengan cara fisik 2 dilakukan apa yang
dilakukan untuk
c) Menganjurkan pasien
menghadapi
memasukkan dalam jadwal - Pasien Rpk
dapat
kegiatan harian mengidentifikas 3.1. Identifikasi
i akibat PK cara yang
dilakukan jika
3) SP III terjadi Rpk
- Pasien
menyebutkan 3.2.Diskusikan
a) Mengevaluasi jadwal
cara mengontrol cara mengontrol
kegiatan harian pasien. PK Resiko perilaku
b) Melatih pasien mengontrol kekerasan

perilaku kekerasan dengan cara - Pasien 3.3.Bantu pasien


verbal mampu memilih cara
mempraktekkan yang sudah
c) Menganjurkan pasien latihan cara diajarkan
mengontrol PK
memasukkan dalam jadwal dengan nafas 3.4.Beri
dalam, pukul kesempatan
kegiatan harian
bantal atau untuk
kasur, secara melakukan cara
verbal, secara yang dipilih
4) SP IV spiritual dan
penggunaan 3.5.Jika berhasil
obat dengan beri pujian
a) Mengevaluasi jadwal
benar
kegiatan harian pasien 4.1.Diskusikan
dengan pasien
b) Melatih pasien mengontrol
manfaat dan
perilaku kekerasan dengan cara kerugian tidak
minum obat
spiritual
c) Menganjurkan pasien 4.2.Pantau
pasien saat
memasukkan dalam jadwal
penggunaan
kegiatan harian obat

4.3.Beri pujian
jika pasien
5) SP V menggunakan
obat dengan
a) Mengevaluasi jadwal benar
kegiatan harian pasien
4.4.Diskusikan
b) Melatih pasien mengotrol akibat berhenti
perilaku kekerasan dengan cara minum obat

minum obat
c) Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

3 Isolasi Sosial SP 1 untuk pasien. 1. Bina


Mengidentifikasi penyebab hubungan saling
percaya antara
isolasi pasien : siapa yang perawat dengan
serumah, siapa orang terdekat, pasien.
yang tidak dekat, dan apa (Sapa pasien
sebabnya. dengan ramah,
perkenalkan
Mendiskusikan dengan pasien nama, tanyakan
tentang keuntungan punya nama pasien,
buat kontrak,
teman dan bercakap cakap tanyakan
Mendiskusikan dengan pasien perasaan pasien.
tentang kerugian tidak punya 2.1.Adakan
teman dan tidak bercakap kontak secara
sering dan
cakap singkat
Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan 2.2.Observasi
tingkah laku
berkenalan.
pasien terkait
SP 2 untuk pasien. dengan Isos.

Evaluasi kegiatan berkenalan 2.3.Diskusikan


dengan pasien
(berapa orang, serta beri
apa yang
pujian) dirasakan dan
beri kesempatan
Latih cara berbicara saat
pasien
melakukan kegiatan harian mengungkapkan
perasaannya.
(latih 2 kegiatan)
Masukkan pada jadwal 2.4.Diskusikan
kegiatan untuk latihan dengan pasien
berkenalan 2-3 orang pasien, apa yang
dilakukan untuk
perawat dan tamu, berbicara
berkenalan
saat melakukan kegiatan
harian. 3.1. Identifikasi
cara yang
SP 3 untuk pasien. dilakukan jika
Evaluasi kegiatan latihan terjadi
halusinasi
berkenalan (berapa orang) dan
bicara saat melakukan kegiatan 3.2.Diskusikan
cara mengatasi
harian. Beri pujian Isos dengan
Latih cara berbicara saat berkenalan

melakukan kegiatan harian (2 3.3.Bantu pasien


kegiatan baru) memilih cara
yang sudah
Masukan pada jadwal kegiatan diajarkan
untuk latihan berkenalan 4-5
orang, berbicara saat 3.4.Beri
melakukan kegiatan harian. kesempatan
untuk
SP 4 untuk pasien. melakukan cara
yang dipilih
Evaluasi kegiatan latihan
3.5.Jika berhasil
berkenalan, bicara saat beri pujian
melakukan kegiatan harian,
4.1.Diskusikan
beri pujian dengan pasien
manfaat dan
Latih cara bicara social : kerugian tidak
meminta sesuatu, menjawab minum obat
pertanyaan 4.2.Pantau
Masukkan pada jadwal pasien saat
kegiatan untuk latihan penggunaan
obat
berkenalan >5 orang, orang
baru, berbicara saat melakukan 4.3.Beri pujian
kegiatan harian dan sosialisasi. jika pasien
menggunakan
SP 5 untuk pasien. obat dengan
Evaluasi kegiatan latihan benar

berkenalan, bicara saat 4.4.Diskusikan


melakukan kegiatan harian dan akibat berhenti
minum obat
sosialisasi. Beri pujian
Latih kegiatan harian
Nilai kemampuan yang telah
mandiri
Nilai apakah isolasi sosial
teratasi.

XVIII. IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN


Hari /Tanggal: Selasa / 07-03-2017
No Implementasi Evaluasi

1. S:

1. Membina hubungan saling percaya Paisen mengatakan


2. Mengajarkan SP 1: mengidentifikasi isi, frekuensi, mendengarkan suara
waktu, situasi pencetus terjadinya halusinasi bisikan di saat sedang
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan sendiri, frekuensi
menghardik tidak menentu, situasi
pencetus ketika
pasien sedang sendiri.
Pasien mengatakan
bersedia latihan
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
O:

Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
A:

Pasien belum mampu


mempraktekkan cara
menghardik secara
mandiri.
P:

Ulangi intervensi: ajarkan


cara mengontrol halusinasi

2. S:

1. Membina hubungan saling percaya Paisen mengatakan


2. Mengajarkan SP 1: Mengidentifikasi penyebab sebelum masuk
perilaku kekerasan, tanda dan gejala perilaku rumah sakit pasien
kekerasan, perilaku kekerasan yang dilakukan, pernah mengamuk
cara mengontrol perilaku kekerasan dirumah.
3. Melatih mengontrol RPK dengan teknik O:
relaksasi dan memukul bantal
Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol RPK
dengan latihan napas
dalam dan memukul
bantal
A:

Pasien belum mampu


mempraktekkan cara
latihan napas dalam
secara mandiri.
P:

Ulangi intervensi: ajarkan


cara mengontrol RPK jika
rasa marahnya datang

3. S:

1. Membina hubungan saling percaya Pasien mengatakan


2. Mengajarkan SP 1: Mengidentifikasi penyebab jarang berinteraksi
isolasi pasien : siapa yang serumah, siapa orang dan jarang mengikuti
terdekat, yang tidak dekat, dan apa sebabnya, kegiatan
Mendiskusikan dengan pasien tentang dimasyarakat.
keuntungan punya teman dan bercakap cakap, O:
dan Mendiskusikan dengan pasien tentang
Tidak mampu
kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap
mempertahankan
cakap
kontak mata
3. Melatih mengontrol Isos dengan berkenalan
Pasien mau berjabat
dengan perawat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
berkenalan dengan
perawat
A:

Pasien belum mampu


mempraktekkan cara
berkenalan secara
mandiri.
P:

Ulangi intervensi: ajarkan


cara berkenalan kepada orang
lain.

Hari /Tanggal: Rabu / 08-03-2017

No Implementasi Evaluasi

1. S:

1. Membina hubungan saling percaya Paisen mengatakan


2. Mengevaluasi SP 1: Melatih cara mengontrol mendengarkan suara
halusinasi dengan menghardik secara mandiri bisikan di saat sedang
sendiri, frekuensi
tidak menentu, situasi
pencetus ketika
pasien sedang sendiri.
Pasien mengatakan
ingat latihan
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
O:

Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
A:

Pasien mampu
mempraktekkan cara
menghardik secara
mandiri, namun
terkadang lupa.
P:

Pertahankan SP1, lanjutkan


SP 2.

2. S:

1. Membina hubungan saling percaya Paisen mengatakan


2. Mengevaluasi SP 1: Melatih mengontrol RPK sebelum masuk
dengan teknik relaksasi dan memukul bantal rumah sakit pasien
pernah mengamuk
dirumah.
O:

Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol RPK
dengan latihan napas
dalam dan memukul
bantal
A:

Pasien mampu
mempraktekkan cara
latihan napas dalam
secara mandiri,
namun terkadang
lupa..
P:

Pertahankan SP1, lanjutkan


SP 2

3. S:

1. Membina hubungan saling percaya Pasien mengatakan


2. Mengevaluasi SP 1: Melatih mengontrol Isos jarang berinteraksi
dengan berkenalan dengan perawat dan jarang mengikuti
kegiatan
dimasyarakat.
O:

Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
berkenalan dengan
perawat
A:

Pasien belum mampu


mempraktekkan cara
berkenalan secara
mandiri.
P:

Pertahankan SP1, lanjutkan


SP 2

Hari /Tanggal: Kamis / 09-03-2017

No Implementasi Evaluasi

1.

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien


2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

2.

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien


2. Melatih pasien cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik 2
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

3.

1. Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang,


serta beri pujian)
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan
harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,
berbicara saat melakukan kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai