ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Ny. M.J
- Usia / tanggal lahir : 20 Tahun/ 20 Desember 1997
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat :Tabunganen Pamurus, Barito Kuala,
Kalimantan Selatan
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : belum menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak bekerja
- Diagnosa medik : F.20
- No. medical record : 02-1X-XX
- Tanggal masuk : 08 Februari 2017
- Penanggung jawab
- Nama : Tn. T
- Usia : 35 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani
- Hubungan dengan pasien : Kakak
c. Penolakan
e. Tindakan kriminal
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi mata
aniaya fisik, aniaya seksual atau pun penolakan dan pasien juga mengtakan tidak
pernah mengalami kekerasan fisik dalam keluarga atau tindakan kriminal .
V. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 mmhg HR :80x/m RR : 20x/m T : 36,1oC
2. Ukur : TB : 161 cm BB : 50 kg
VI. PSIKOSOSIAL
20
Keterangan :
Jelaskan : Pasien anak ke lima dari lima bersaudara, pasien hanya tinggal
dirumah dengan ibunya dan ayahnya sudah meninggal dunia, dengan
keluarga serta orang lain tidak terlalu dekat karena keluarga pasien
tinggal jauh dari pasien dan pasien juga tidak pernah ikut dalam
kegiatan masarakat di tempat tinggal pasien, pengambilan keputusan
di lakuakan oleh ibu.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan bagian tubuh nya
b. Identitas : Pasien laki-laki dan puas menjadi laki-laki, pasien anak ke lima dari
lima bersaudara, pasien menyebutkan nama nya Jarman, berasal dari
Kabupaten Barito Kuala, di daerah Tabungamen Pemurus, pasien
tidak bekerja.
c. Peran : Pasien sebagai seorang anak dari seorang ibu. Tinggal dirumah
bersama ibu.
d. Ideal diri : Pasien tidak ada mempermasalah kan keadaanya nya sekarang,
pasien menerima dirinya apa adanya yang di sykuri nya, pasien
berharap cepat pulang dari rumah sakit karena ingin bertemu saudara
dan ibunya.
e. Harga diri : Pasien mengatakan kalau sebelum dia di bawa ke RSJ Sambang
Lihum hubungan pasien dengan lingkungan kurang baik karena
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan apapun di masrakat, orang
lain menggap diri nya sebagai orang gila.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Pasien mengatakan orang yang paling dekat dengan adalah
ibunya sendiri.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak terlibat dalam kegiatan
yang di masyarakat.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : pasien tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam dan menyakini kebenaran agamanya, pasien tidak meyakini apa
yang dideritanya yaitu gangguan jiwa pasien mengggap dirinya tidak gila dia dibawa
kesini karena ingin jalan jalan saja dan nanti akan pulang.
b. Kegiatan ibadah :
Sebelum masuk RSJ : pasien mengatakan untuk dirumah pasien jarang sholat lima
waktu
saat di RSJ : pasien mengatakan pasien jarang sholat lima waktu
2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : Aktivitas motorik pasien normal, tidak ada tremor, pasien agak sdikit gelisah dan
tampak sehat , lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbaring di tempat tidur.
4. Alam perasaaan
Jelaskan : Pasien merasa kadang kadang takut saat halusinasi nya datang, pasien
mengtakan diri nya baik baik saja , hanya ingin cepat pulang , pasien merasa nyaman dan
tenang
Jelaskan : Ekspresi wajah pasien datar, tidak ada perubahan roman muka pada saat ada
stimulus yang menyenangkan dan menyedihkan.
Jelaskan : saat wawancara pasien kooperatif, pasien menjawab sesuai pertanyaan dengan
suara tidak tapi terdengar, hanya saja tatapan mata tidak mau menatap lawan bicara dan
melamun.
7. Persepsi
Jelaskan : Pasien mengatakan masih sedikit mendengar bisikan, bisikan muncul pada saat
pasien sendiri.
8. Proses Pikir
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia pesimisme
Jelaskan : saat pengkajian pada pasien tidak ada Obsesi, phobia, Hipokondria dan waham
pasien hanya mengatakan ingin cepat pualng ingin bertemu Ibu nya
Jelaskan : saat pengkajian pasien sadar penuh , tampak terlihat bingung , dapat
menyebutkan waktu saat wawancara adalah siang, tetapi pasien tahu sedang berada
dimana saat ini. Pasien kadang masih di ingatkan saat diminta menyebutkan nama perawat
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : saat berinteraksi pasien dapat menjawab pertanyaan walau kadang menunduk
dan kontak mata kurang pasien mampu berhitung sederhana dapat menyebutkan angka 1
5 berurutan dan benar
Jelaskan : saat ditanya sesudah mandi, sikat gigi dulu atau makan dulu, pasien menjawab
Makan dulu mandi sikat gigi
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : pasien terkadang mengikuti apa yang di arahkan oleh pearawat , pasien
mengingkari penyakit yang di deritanya dia mengatakan datang ke sini hanya jalan jalan
di antar ibu nya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
Pasien memiliki kesehatan fisik secara baik dan apabila sakit berobat ke puskesmas dan
RS terdekat
Mempersiapkan makanan Ya tidak
Pengaturan keuangan Ya
tidak
Pasien dirumah selalu melakukan kegiatan seperti persiapan makanan, kerapihan rumah,
mencuci pakaian
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Jelaskan : Pasien mengatakan sebelumnya tidak mengikuti kegiatan yang di lakuakn di
masyrakat
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Jelaskan : Koping yang digunakan Tn. M.J masih maladaftif, cenderung berdiam diri, dan
tidak mau bergabung dengan orang lain. Koping adaftinya pasien cukup kooperatif dalam
komunikasi, mengikuti kegiatan ruangan seperti membantu mengambilkan minum atau
makan dan merapikan bekas makan teman. pasien masih memiliki keluarga yang
menyanyangi nya.
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik pasien tidak mau bergaul dan bersosialisasi dalam setiap kegiatan
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klirn tidak mengikuti kegiatan apa pun di masyarakat
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik jika pasien sakit pasien berobat ke puskesmas atau kerumah sakit
Koping obat-obatan
Lainnya : ______________________________________________________________________
Jelaskan : Pasien belum mampu memecahkan masalah yang dialaminya karena pasien
tidak memiliki pengetahuan tentang penyakitnya (jiwa), faktor pencetus, koping yang
baik, penyakit fisik, serta obat-obatan yang dapat mempengaruhi sembuh atau parahnya
penyakit. Serta sistem pendukung dari keluarga pasien yang tidak efektif karena
pengetahuan yang kurang tentang cara merawat. Juga sistem pendukung lingkungan
yang mengejek tentang penyakit gangguan jiwa.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping keluarga inefektif koping individu inefektif
NO DATA MASALAH
1 DS : Pasien mengatakan Halusinasi pendengaran
masih mendengar bisikan,
pada saat sendiri, dan datang
nya tidak menentu frekuensi
nya tidak tentu
DO : Pasien tampak
kooperatif, menyendiri dan
terkadang bicara sendiri
Isolasi Sosial
4.4.Diskusikan
akibat berhenti
minum obat
2 Resiko 1) SP I Setelah 1. Bina
perilaku dilakukan hubungan saling
a) Mengidentifikasi penyebab
kekerasaan tindakan percaya antara
perilaku kekerasan keperawatan perawat dengan
selama 3x pasien.
b) Mengidentifikasi tanda dan
pertemuan
diharapkan (Sapa pasien
gejala perilaku kekerasan pasien dapat dengan ramah,
mengontrol perkenalkan
c) Mengidentifikasi perilaku
perilaku nama, tanyakan
kekerasan yang dilakukan kekerasan nama pasien,
dengan kreteria buat kontrak,
d) Mengidentifikasi akibat
hasil : tanyakan
perilaku kekerasan perasaan pasien.
e) Menyebutkan cara
- Membina 2.1.Adakan
mengontrol perilaku kekerasan hubungan saling kontak secara
percaya sering dan
f) Membantu pasien
singkat
mempraktikkan latihan cara
- Pasien 2.2.Observasi
mengontrol fisik 1
dapat tingkah laku
g) Menganjurkan pasien menyebutkan pasien terkait
penyebab PK dengan RPK
memasukkan dalam jadwal
nya.
kegiatan harian
2.3.Diskusikan
- Pasien
dengan pasien
dapat
apa yang
2) SP II menyebutkan
dirasakan dan
tanda gejala PK
beri kesempatan
a) Mengevaluasi jadwal pasien
mengungkapkan
kegiatan harian pasien - Pasien perasaannya.
b) Melatih pasien cara dapat
mengidentifikas 2.4.Diskusikan
mengontrol perilaku kekerasan i PK yang dengan pasien
dengan cara fisik 2 dilakukan apa yang
dilakukan untuk
c) Menganjurkan pasien
menghadapi
memasukkan dalam jadwal - Pasien Rpk
dapat
kegiatan harian mengidentifikas 3.1. Identifikasi
i akibat PK cara yang
dilakukan jika
3) SP III terjadi Rpk
- Pasien
menyebutkan 3.2.Diskusikan
a) Mengevaluasi jadwal
cara mengontrol cara mengontrol
kegiatan harian pasien. PK Resiko perilaku
b) Melatih pasien mengontrol kekerasan
4.3.Beri pujian
jika pasien
5) SP V menggunakan
obat dengan
a) Mengevaluasi jadwal benar
kegiatan harian pasien
4.4.Diskusikan
b) Melatih pasien mengotrol akibat berhenti
perilaku kekerasan dengan cara minum obat
minum obat
c) Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
1. S:
Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
A:
2. S:
3. S:
No Implementasi Evaluasi
1. S:
Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
A:
Pasien mampu
mempraktekkan cara
menghardik secara
mandiri, namun
terkadang lupa.
P:
2. S:
Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
mengontrol RPK
dengan latihan napas
dalam dan memukul
bantal
A:
Pasien mampu
mempraktekkan cara
latihan napas dalam
secara mandiri,
namun terkadang
lupa..
P:
3. S:
Tidak mampu
mempertahankan
kontak mata
Pasien mau berjabat
tangan
Pasien nampak
memprektekan cara
berkenalan dengan
perawat
A:
No Implementasi Evaluasi
1.
2.
3.