disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Penyakit menular tidak
memerlukan kerjasama antar daerah, misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar
negara. Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah diare,
malaria, demam berdarah dengue, influenza, tifus abdominalis, penyakit saluran pencernaan
dan penyakit lainnya (WHO,2011). Prevalensi nasional diare berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan dan keluhan responden adalah 9,00%. Penyakit menular di Sumatera barat me-
ngalami peningkatan. Penyakit menular tersebut adalah Tuberkulosis Paru, Malaria dan
1
Deman Berdarah Dengue (DBD). Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar sampai Desember
2013, angka penemuan kasus Tuberkulosis (TB) di Sumbar mencapai 58,6 %. Sementara
untuk DBD frekuensi penyakit baru yang berjangkit per 100.000 penduduk, sudah mencapai
42,7%. Angka ini juga meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 36, 85 persen
(Dinkes, 2013).
Pengobatan penyakit menular ini seringkali memakan waktu dan memerlukan biaya besar,
bahkan beberapa penyakit memiliki dampak yang akan mengganggu ekonomi penderita dan
keluarganya.
Rumah Sakit sebagai pelayanan kesehatan strata pertama sangat berperan untuk
menangani masalah ini, terutama dalam hal pencegahan dan pengendalian. Salah satu dari 6
program pokok puskesmas (the basic six) adalah pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, dimana program ini diadakan untuk pelayanan kesehatan Rumah Sakit untuk
mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta
dll) (Gondodiputro S, 2007). Sesuai dengan tujuan dari program ini maka diharapkan dapat
Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami semua penyakit yang dapat tertular dan bagaimana cara
b. Tjuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
2
Penyakit Menular
Penyakit menular adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh agen penyakit spesifik
atau racun yang dihasilkannya dan ditularkan melalui reservoir atau kontak tidak langsung
Secara umum penyakit menular dapat dibagi berdasarkan etiologi, cara penularan
Bakteri
Virus
Etiologi Protozoa
Cacing
Leptospira
Jamur
Vektor
Penyakit Cara Penularan Permukaan Kulit
Menular
Udara
Air/Makanan
Binatang
Zoonosis
Sporadis
Epidemiologi
Endemis
Epidemis
Pandemis
Diagram 1 : Klasifikasi penyakit menular
Pada penyakit menular, sumber infeksi berasal dari orang yang sedang
mengalami infeksi dapat berupa kasus atau karier. Kasus dapat berbentuk subklinis
dan klinis. Pada kasus subklinis, tidak diketemukan gejala penyakit atau bersifat
asimtomatis tetapi berpotensi untuk menularkan infeksi kepada orang lain, seperti
3
b. Reservoar hewan
Sumber infeksi dapat berasal dari hewan atau burung dan berupa kasus atau
Penyakit kelamin
Skabies
HIV (AIDS)
Rabies
Pada penyakit kelamin seperti GO, sifilis, dan HIV, agen penyakit
bukan suami atau istri. Khusus untuk HIV, jangan mempergunakan alat suntik
tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.
Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain:
TBC Paru
Varicella
Difteri
Influenza
Pertusis
Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker,
positif.
3. Melalui Media Air
Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak
4
1. Virus : Hepatitis virus, poliomyelitis
2. Bakteri : Kolera, disentri, tifoid, diare
3. Protozoa : Amubiasis, giardiasis
4. Helmintik : Askariasis, Penyakit cacing cambuk
5. Leptospira : Penyakit Weil
Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam
demam kuning.
Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan
oleh debu dan lalat, buang air besar dan membuang sampah tidak di
sembarang tempat.
- Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah
dengan hygiene personal yang baik dan tidak memakai peralatan orang
5
- Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vector
daerah tertentu, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, kaki gajah
Aedes aegypti. Selain itu, penyakit saluran pencernaan seperti disentri, kolera,
demam tifoid dan paratifoid ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah.
Prinsip Umum Pengelolaan Penyakit Menular
melakukan persiapan lain yang diperlukan untuk penanganan medis lebih lanjut.
c. Isolasi
6
Isolasi penderita bertujuan membatasi penyebaran penyakit ke
diduga menderita penyakit infeksi, lama waktu isolasi biasanya sesuai dengan
lainnya. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan berupa barier sanitasi yaitu
mencegah sumber air, makanan, susu dan lainnya terkontaminasi dengan tinja
penderita.
b. Vector transmission
Penularan terjadi melalui vector penyakit atau arthropoda. Usaha yang
7
Pemberian imunisasi aktif pada bayi yang sensitif terhadap penyakit
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengelolaan penyakit menular secara promotif di Puskesmas Pauh dilakukan dengan
obat yang sesuai dengan penyakit dan tersedia di apotik puskesmas, Apabila pasien
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, maka pasien akan dirujuk ke RSUD dr.
mencakup masalah sarana prasarana, pendanaan, dan kurangnya kerja sama lintas
sektoral.
8
Solusi dari masalah yang terjadi ini adalah puskesmas lebih meningkatkan
kerjasama dengan pihak-pihak tokoh masyarakat agar masyarakat lebih aktif dalam
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan 2013. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Sumatera Barat tahun 2014.