Di sekitar kita terdapat berbagai proses kimia yang dapat dijelaskan dengan konsep
redoks. Contohnya proses pembakaran bahan bakar, bahan makanan menjadi basi
karena teroksidasi oleh udara, baterai sebagai sumber listrik, penyepuhan logam, dan
perkaratan (korosi).
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan senyawa lain yang terdapat dilingkungannya (misal air dan udara) dan
menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan
istilah perkaratan. Biasanya logam yang paling banyak mengalami korosi adalah besi.
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia
karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru
terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3
membentuk lapisan yang melindung lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat
menerangkan mengapa panic besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panic
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.
Ion besi(II) yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
Korosi pada besi dapat dicegah, salah satu diantaranya yaitu pengorbanan anoda
(Sacrificial Anode) atau perlindungan katodik. Pengaratan pipa besi di bawah tanah dan
wadah tangki besi dapat dicegah atau dikurangi dengan menghubungkannya dengan
logam seperti seng dan magnesium, yang lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi.
Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan
logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam
magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan
logam yang aktif (lebih mudah berkarat). Seperti tampak pada gambar 2 berikut.
Gambar 2 Perlindungan katodik tangki besi (katoda) oleh magnesium, yaitu
logam yang lebih elektropositif (anoda). Karena hanya magnesium
yang berkurang dalam proses elektrokimia, peristiwa ini kadang-
kadang disebut pengorbanan anoda (sacrificial anode)
Metode ini melibatkan bongkahan magnesium atau beberapa logam aktif lainnya, secara
langsung atau melalui kawat. Oksidasi terjadi pada logam aktif, dimana lambat laun
hancur. Permukaan besi mendapatkan electron dari oksidasi logam aktif; besi bertindak
sebagai katoda dan membantu reaksi reduksi setengah. Selama beberapa logam aktif
(cathodic protection) yaitu proses perlindungan logam dari korosi dengan membuatnya
korosi berikut.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3 percobaan yang menunjukkan proses dasar dari korosi paku besi. Paku
menempel dalam jeli agar-agar. Jeli tersebut berisi indikator phenolphthalein dan
dimulai, endapan biru tua terbentuk pada kepala dan ujung paku. Di sekitar batang
paku, agar-agar jeli berubah menjadi merah muda. Endapan biru, Turnbulls blue,
Warna merah muda merupakan warna dari phenolphthalein dalam larutan basa.
produk dalam keadaan standar. Secara khas, korosi mempunyai [OH-] << 1 M,
reduksi setengah reaksi yang baik, dan Esel lebih besar dari 0,841 V. Korosi
Dalam korosi paku pada Gambar 3 (a) oksidasi terjadi pada kepala dan ujung paku.
Elektron diberikan selama oksidasi berlangsung pada paku dan digunakan untuk
Pada paku yang bengkok dalam Gambar 6 (b), oksidasi terjadi pada tiga titik:
kepala, ujung, dan bengkokan pada paku. Paku yang dibengkokan teroksidasi
karena logam yang lurus lebih aktif daripada paku logam yang tidak lurus.
logam dan melindungi dari korosi lebih lanjut. Besi oksida (karat), bagaimanapun,
Kebanyakan metode ini bertujuan mencegah pembentukan karat. Cara paling jelas
ialah melindungi permukaan logam dengan cat. Namun, jika cat tergores,
berlubang, atau penyok dan memperlihatkan sedikit saja bagian logamnya, karat
Metoda lainnya untuk melindungi permukaan besi dengan melapisi dengan logam
lain. Besi dapat dilapisi tembaga dengan electroplating atau timah dengan
mencelupkan besi ke dalam lelehan timah. Dalam kasus lain, hal yang mendasari
logam dilindungi adalah pelapisan. Jika lapisan rusak, ketika timah melekuk, pada
dasarnya besi terbuka dan mulai berkarat. Besi, menjadi lebih aktif daripada
tembaga dan timah, melalui oksidasi; reaksi reduksi-setengah terjadi dalam plating
Ketika besi dilapisi dengan seng (zinc) (galvanized iron), situasinya berbeda, seng
lebih aktif daripada besi. Apabila kerusakan terjadi dalam lapisan seng, besi masih
terlindungi karena seng teroksidasi menggantikan besi, dan hasil korosi melindungi
(1) Brown T.L., LeMay H.E.Jr.,Bursten B.E. 2009. Chemistry, The Central Science.
11thed, Prentice-Hall International, Inc: New Jersey.
(2) Chang Raymond , 2008, General Chemistry: The Essential Concepts, Third
Edition, Boston : Mc Graw Hill. Terjemahan : Departemen Kimia Institut
Teknologi Bandung., 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Edisi tiga,
Jilid 1., Jakarta: Erlangga
(3) Petrucci, R.H. 2007. General Chemistry; Principles and Modern Application. Jilid
1-3. Edisi kesembilan
(4) Poppy K. Devi, dkk., 2005, Kimia 1 Kelas x SMA, Bandung: Rosda.
(5) Sri Wahyuni, Dewi Suryana., 2007,Panduan Praktikum Terpilih Kimia SMA
untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga.
(6) https://ginaindrianyiskandar.wordpress.com/2012/04/04/proses-terjadinya-
korosi-karat/ , 28 Januari 2015.