Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari keselamatan an kesehatan kerja
lingkungan hidup.
2. Siswa dapat menerapkan prilaku K3LH dalam melakukan kegiatan praktek di workshop.
3. Siswa mengetahui istilah istilah dalam K3LH.
B. URAIAN MATERI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
Keilmuan.
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll (ACCIDENT PREVENTION).
Alat pelindung diri
Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
a. Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b. Safety belt
Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang
bagus.
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh
pengaruh yang kurang sehat atau dapat melukai badan.
h. Sepatu kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki untuk mengindari
benda benda tajam.
i. Sarung tangan
Tujuan dari penggunaan sarung tangan adalah untuk melindungi tangan dari benda -
benda tajam dan keras selama menjalankan kegiatan.
j. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik ringan ataupun berat sudah seharusnya dilakukan
pertolongan pertama di proyek.
Sasaran.
Menjamin keselamatan operator & orang lain
Menjamin penggunaan perlatan aman dioperasikan
Menjamin proses produksi aman dan lancar
Pendekatan k3
Pendekatan Ekonomi
K3 mencegah kerugian
Meningkatkan produktivitas
Pengetian kecelakaan kerja
Adalah Suatu kejadian tak diduga, yang mengakibatkan kacaunya proses pekerjaan/
produksi yang direncanakan sebelumnya.
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
Prinsip dasar penerapan K3
Risk assessment identifikasi & analisa potensi bahaya
Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
HAZARD
Pengertian hazard
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial dapat
mengancam keselamatan
Hazard dapat berupa : bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
SAFE.
Safe adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke
tingkat yang memadai.
DEFINISI INCIDENT
Suatu event / kejadian/ peristiwa, yang berpotensi mengarah dapat mengakibatkan
terjadinya konsekuensi resiko berupa :kematian, cidera, sakit fisik/ mental, kerusakan properti,
kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
baik manusia maupun peralatan.
C. RANGKUMAN
1. Pengertian K3
a. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2 Tujuan dari k3:
a. Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.
b. Meningkatkan efisiensi kerja.
c. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. Sasaran k3 :
a. Menjamin keselamatan pekerja
b. Menjamin keamanan alat yang digunakan
c. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar.
4. Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam dunia kerja :
a. Harzard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit dan
kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja.
b. Danger/ bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat mengakibatkan
peluang bahaya yang mulai tampak sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.
c. Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
d. Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak
dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.
e. Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
baik manusia maupun peralatan.
D. TUGAS
1. Jelaskan pengertian dari k3lh baik secara silosofi maupun keilmuan?
2. Jelaskan pengertian dari hazard?
3. Jelaskan tujuan dari k3lh?
4. Berikan contoh alat alat k3lh dan tujuannya minimal 5 buah?
5. Jelaskan pengertian dari incident dan accident?
1. Pengertian K3
a. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Pengertian hazard
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial dapat
mengancam keselamatan
3. Tujuan dari k3:
a. Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.
b. Meningkatkan efisiensi kerja.
c. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
4. Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
a. Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b. Safety belt
Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
c. Penutup telinga
Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
d. Kaca mata pengamanan
Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
e. Pelindung wajah
Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
5. INCIDENT DAN ACCIDENT
Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak
dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.
Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
baik manusia maupun peralatan.
F. SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.
KEGIATAN BELAJAR 2
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari istilah istilah dalam K3LH
2. Siswa dapat menerapkan pengetahuan istilah K3LH di suatu pekerjaan .
3. Siswa mengetahui istilah istilah dalam K3LH.
B. URAIAN MATERI
1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian
dapat berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang
telah ditetapkan.
Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya, genangan air di tempat
kerja, kabel listrik yang mengelupas.
Tindakan yang diambil berupa upaya pengendalian bahaya (program K3).
2. Risk adalah peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena
bahaya sehingga terjadi kecelakaan akibat hal tersebut pada periode tertentu.
Contoh: terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
Tindakan yang diambil berupa upaya pencegahan/warning.
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan
cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.
4. Near miss adalah
Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.
Sebuah peristiwa yang tak terencana, tidak menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan,
namun memiliki potensi untuk melakukannya.
Contoh: terpeleset, tersandung, salah dalam pengambilan bahan kimia.
Tindakan yang diambil berupa investigasi.
5. Incident adalah
Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber energi yang
melebihi nilai ambang batas.
Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.
Contoh: debit air dalam pipa mengalami peningkatan, kenaikan temperatur mesin, genangan
oli, terjadi konslet/arus pendek listrik pada lingkungan kerja.
Tindakan yang diambil dapat berupa emergency response.
6. Unsafe action adalah
Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Suatu bentuk pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan dimana
memberikan peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Contoh: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational Procedure),
mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja, tidak memakai
APD, menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai keahliannya.
Tindakan yang diambil dapat berupa komunikasi, training, sanksi.
7. Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan
secara langsung timbulnya kecelakaan.
Contoh: pecahan kaca, paparan bising, lantai licin, pencahayaan yang kurang, peralatan yang
sudah tidak layak pakai, paparan radiasi, kondisi suhu yang yang membahayakan.
Tindakan yang diambil berupa standarisasi tempat kerja, pemakaian APD, profesional kerja.
C. RANGKUMAN
1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan
2. Risk adalah peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena
bahaya
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan
cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
4. Near miss adalah Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan.
5. Incident adalah Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan
sumber energi yang melebihi nilai ambang batas.
6. Unsafe action adalah Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja.
7. Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan
secara langsung timbulnya kecelakaan.
D. TUGAS
1. Jelaskan pengertian dari hazard dan contohnya?
2. Sebutkan contoh dari risk dalam suatu pekerjaan?
3. Jelaskan 2 istilah dalam K3LH menurut pemikiran sendiri?
4. Berikan contoh unsafe action yang anda ketahui?
5. Jelaskan pengertian dari incident dan accident?
E. JAWABAN SOAL TUGAS
1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian
dapat berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang
telah ditetapkan.
Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya, genangan air di tempat
kerja, kabel listrik yang mengelupas.
2. Contoh risk : terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan
cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.
4.contoh unsafe action: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational
Procedure), mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja
5. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan
cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.
Incident adalah
Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber energi yang
melebihi nilai ambang batas.
Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.
Contoh: debit air dalam pipa mengalami peningkatan, kenaikan temperatur mesin, genangan
oli, terjadi konslet/arus pendek listrik pada lingkungan kerja.
Tindakan yang diambil dapat berupa emergency response.
F. SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K., 2007,Akuntansi,Arya Duta,
Depok.
KEGIATAN BELAJAR 3
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari alat pelindung diri dalam pekerjaan.
2. Siswa dapat menerapkan prilaku K3LH dalam melakukan kegiatan pekerjaan.
3. Siswa mengetahui alat alat dalam K3LH.
B. URAIAN MATERI
Menerangkan pengertian alat alat yang digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu.
Alat Pelindung Diri Dalam K3 Dan Cara Penggunaanya
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga
Kerja Republik Indonesia.Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan
alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain)
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat
yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sepatu pelindung (safety shoes) Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal
dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat
atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di
ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat
bekerja di tempat yang bising.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
bekerja (misalnya mengelas).
Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di
tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda
asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang
benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L 'Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan')
e.Pakaian kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber sumber bahaya tertentu seperti :
-Terhadap radiasi panas
-Terhadap radiasi mengion
-Terhadap cairan dan bahan bahan kimia.
Pakaian pelindung dipakai pada tempat kerja tertentu misalnya Apron (penutup /
menahan radiasi), yang berfungsi untuk menutupi sebagian atau seluruh badan dari panas,
percikan api, pada suhu dingin, cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau beracun, serta dari
sinar radiasi.
g.Sarung Tangan
Fungsinya melindungi tangan dan jari jari dari api, panas, dingin, radiasi, listrik, bahan
kimia, benturan dan pukulan, lecet dan infeksi.
h.Pelindung kaki
Fungsinya untuk melidungi kaki dari tertimpah benda benda berat, terbakar karena
logam cair, bahan kimia, tergelincir, tertusuk.
Namun demikian APD memiliki syarat syarat sebagai berikut :
1.Enak dipakai
2.Tidak mengganggu
3.Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya tempat kerja.
C. RANGKUMAN
D. TUGAS
F. SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 Depdiknas,
Jakarta
KEGIATAN BELAJAR 4
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari keselamatan an kesehatan kerja lingkungan hidup.
2. Siswa dapat menyebutkan akibat bila tidak menggunakan alat alat K3LH.
3. Siswa mengetahui fungsi K3LH berdasarkan undang undang.
B. URAIAN MATERI
C. RANGKUMAN
1. Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
yaitu antara lain :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
D. TUGAS
F. SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Sekretaris/Administrasi
Bisnis , Depdiknas, Jakarta.
KEGIATAN BELAJAR 5
A TUJUAN
B. URAIAN MATERI
Mengingat :
1. Pasal-pasal 5, 20 dan 27 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Pasal-pasal 9 dan 10 Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 2912);
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong.
MEMUTUSKAN :
1. Mencabut : Veiligheidsreglement Tahun 1910 (Stbl. No. 406),
2. Menetapkan :
BAB I.
TENTANG ISTILAH-ISTILAH
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan :
(1) tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam
pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut;
(2) pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) pengusaha ialah :
a. orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan untuk keperluan
itu mempergunakan tempat kerja;
b orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu usaha
bukan miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;
c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan hukum termaksud
pada (a) dan (b), jikalau yang diwakili berkedudukan di luar Indonesia.
(4) direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan
Undang-undang ini;
(5) pegawai pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
Kerja;
(6) ahli keselamatan kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-
undang ini.
BAB II.
RUANG LINGKUP
Pasal 2.
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, mekanik. perkakas,
peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan
bahan atau barang yang : dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan
infeksi, bersuh tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
d. dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,
pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e. edilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam
lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi,
maupun di dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui
terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
BAB III.
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA.
Pasal 3.
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan
barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
(2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan-
pendapatan baru di kemudian hari.
Pasal 4.
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknik dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
(2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu kumpulan
ketentuan yang disusun secara teratur,jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi,
bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan
pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi guna menjamin keselamatan barang-barang itu
sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)
dan (2) : dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan
mentaati syarat-syarat keselamatan tersebut.
C. TUGAS
1. Jelaskan peraturan yang mengatur k3lh secara umum ?
2. Jelaskan salah satu UU tentang k3lh?
3. Jelaskan sasaran UU tentang K3LH 3 buah?
4. Berikan syarat syarat keselamatan kerja 5 buah?
1. Menimbang :
a. bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional;
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya;
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien;
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-
norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi;
2. Pasal-pasal 9 dan 10 Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 2912);
3. (1)tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci
dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;
(2) pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) pengusaha ialah :
4. (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
E. SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional, Penerbit P P M , .---
Jakarta.
Daftar Pustaka
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K., 2007,Akuntansi,Arya Duta,
Depok.
Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 Depdiknas,
Jakarta.
________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Sekretaris/Administrasi
Bisnis , Depdiknas, Jakarta.
Hamdani D. & Sutisna A., 2002, Surat Niaga & Kearsipan, CV.Yrama Widya,Bandung.
Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional, Penerbit P P M , .---
Jakarta.
Katayama T., 2005,Tegami No Kakikata Jiten (Ensiklopedia Korespondensi), Daiso, --
Hiroshima Japan.
Kitamura, Hiroaki dkk, 1997, Joohoo To Hyoogen (Informasi Dan Ekspresi),
SobunshaShuppan, Tokyo Japan.