Anda di halaman 1dari 19

APLIKASI DESKTOP PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN

BARCODE DI SMK AL-HIKMAH GUBUKRUBUH

Proposal Tugas Akhir


Program Studi S-1 Teknik Informatika

diajukan oleh
Wahyu Setiawan
2012.02058.11.0354

kepada
STMIK JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
Juli, 2016

i
Proposal Tugas Akhir

APLIKASI DESKTOP PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN


BARCODE DI SMK AL-HIKMAH GUBUKRUBUH

diajukan oleh
Wahyu Setiawan
2012.02058.11.0354

telah disetujui oleh:

Pembimbing

Damar Widodo, S.Si. tanggal............................


NPP: 2001.090572.13.19

ii
Pengesahan Proposal Tugas Akhir

APLIKASI DESKTOP PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN


BARCODE DI SMK AL-HIKMAH GUBUKRUBUH

Dipersiapkan dan disusun oleh


Wahyu Setiawan
2012.02058.11.0354
telah disahkan oleh Tim Penjaminan Mutu Tugas Akhir
Pada tanggal.........................................

Anggota Tim Penjaminan Mutu TA

Anggota I Anggota II

_ _ _ _
NPP/NIP: NPP/NIP:

Mengetahui
Kaprodi S1 Teknik Informatika
STMIK Jend. A. Yani Yogyakarta

Ari Cahyono, S.Si.,M.T


NPP: 1997.090170.13.08

iii
1

1 LATAR BELAKANG
Layanan perpustakaan di SMK Al-Hikmah Gubukrubuh yang masih bersifat
manual menimbulkan berbagai kendala dalam pemberian layanan, misalnya :
petugas perpustakaan dalam memberikan layanan sirkulasi harus mencatat data
buku yang dipinjam ke kartu perpustakaan dan kartu kontrol perpustakaan
sehingga layanan menjadi lambat karena memerlukan waktu yang cukup lama.
Selain itu, sulitnya pencarian buku yang ada di perpustakaan karena siswa yang
ingin mencari buku harus memeriksa ke tiap rak untuk memperoleh buku yang
mereka inginkan. Data buku hanya diarsipkan dalam buku besar perpustakaan
sehingga pemutakhiran data koleksi buku memerlukan waktu relatif lama dan
kurang akurat karena besar kemungkinan terjadi kesalahan penulisan. Perhitungan
denda dari keterlambatan pengembalian buku juga terkesan susah karena
perhitungan secara manual untuk menentukan besar denda yang di berikan. Dalam
pembuatan laporan perpustakaan juga membutuhkan waktu yang cukup lama
karena rekapitulasi dilakukan secara manual.

Pengelolaan perpustakaan yang selama ini sudah berjalan memang sering


menimbulkan beberapa kendala, maka untuk lebih meningkatkan pelayanan
perpustakaan dibutuhkan sebuah sistem perpustakaan yang terkomputerisasi.
Pembuatan aplikasi perpustakaan yang dilengkapi dengan barcode menjadi solusi
utama dalam permasalahan ini walaupun sistem informasi perpustakaan saat ini
banyak tersedia di internet, bahkan ada yang ditawarkan secara gratis, namun
pembuatan aplikasi baru yang khusus untuk perpustakaan ini akan lebih cepat
dibuat sesuai dengan proses bisnis yang ada dari pada melakukan kustomisasi
aplikasi yang sudah tersedia di internet. Hal tersebut diambil juga megingat proses
bisnis di perpustakaan SMK Al-Hikmah Gubukrubuh berbeda dari perpustakaan
lainnya, mulai dari sistem pelayanan, kebutuhan data dan permintaan informasi
dalam laporan perpustakaan. Selain itu perpustakaan SMK Al-Hikmah
Gubukrubuh juga memiliki beberapa keunikan, salah satunya dalam hal anggota
perpustakaan yang terbagi menjadi tiga yaitu siswa, santri dan masyarakat karena
SMK ini didirikan pada sebuah pondok pesantren. Setiap jenis anggota memiliki
2

batasan jumlah peminjaman buku yang berbeda-beda, kemudian khusus untuk


jenis anggota siswa akan diminta laporan tiap akhir semester untuk melihat
apakah ada buku yang belum dikembalikan, karena apabila siswa belum
mengembalikan buku maka raport belum bisa dimbil. Melihat adanya perbedaan
data di perpustakaan SMK Al-Hikmah Gubukrubuh dengan perpustakaan pada
umumnya, maka langkah yang lebih baik adalah membuat aplikasi dengan
rancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan proses pelayanan yang ada.

Dalam pelayanan perpustakaan baik peminjaman maupun pengembalian,


pencatatan nomor buku dan peminjam merupakan poin penting yang harus
diperhatikan karena penginputan data ini selalu dilakukan dalam setiap transaksi.
Mengingat masih sering terjadinya kesalahan pada pelayanan perpustakaan yang
sedang berjalan, maka untuk meminimalkan kesalahan pencatatan nomor buku
dan peminjam digunakan sistem barcode pada penomoran buku dan kartu
anggotanya. Input data menggunakan scanner barcode yang secara otomatis akan
membaca dan memasukan data, sehingga proses peminjaman akan lebih cepat dan
terhindar dari kesalahan dibandingkan dengan input data yang dilakukan secara
manual. Barcode juga dipergunakan untuk mengidentifikasikan siswa yang
menjadi anggota, setiap anggota mendapatkan kartu yang terdapat barcode berupa
nomor anggota.

Karena sebelumnya perpustakaan SMK Al-Hikmah Gubukrubuh belum


menggunakan sistem pelayanan terkomputerisasi, maka akan di buat sebuah
aplikasi perpustakaan sekolah dengan dilengkapi barcode. Dalam penanganan
semua data perpustakaan digunakan Database MySQL karena mampu menangani
data yang cukup besar dan memiliki kecepatan yang stabil. Database MySQL
juga mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows sehingga bisa digunakan
aplikasi yang berjalan di windows. Aplikasi yang akan dibangun berbasis dekstop
dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi. Bahasa pemrograman ini
dipilih karena Delphi mendukung pengembangan aplikasi berbasis Rapid
application development yang membawa fitur berupa kerangka/framework
3

aplikasi serta aplikasi pendesain visual yang memungkinkan proses


pengembangan sebuah program menjadi lebih cepat.

Aplikasi yang akan dirancang diharapkan nantinya akan memberi kumudahan


dalam mengelola perpustakaan, dimana sistem ini akan memberi kemudahan
dalam mencatat data buku dengan adanya fitur barcode, mengetahui posisi buku
serta data peminjaman dan pengenbalian buku. Dengan adanya aplikasi tersebut
diharapkan agar para siswa tidak lagi kesulitan dalam mencari buku yang
dikehendaki juga tak lagi menghabiskan banyak waktu.

1.1 PERUMUSAN MASALAH


Dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan yang bersifat manual di
SMK Al-Hikmah Gubukrubuh memakan waktu cukup lama dalam setiap
transaksinya dan besar kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan penulisan
data perpustakaan.

1.2 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat dari sistem informasi perpustakaan berbasis desktop
dengan barcode sistem ini adalah :
1. Meningkatkan keamanan data perpustakaan SMK Al-Hikmah Gubukrubuh
dengan pembatasan akses, backup data dan memperkecil kemungkinan
terjadinya kerusakan fisik seperti ketika belum terkomputerisasi.
2. Mempercepat dan mempermudah pelayanan perpustakaan termasuk dalam
pembuatan laporan yang diperlukan sekolah.
3. Membantu petugas perpustakaan dalam pembuatan kartu anggota
perpustakaan.
4. Meningkatkan kualitas dan akurasi pengolahan data dibandingkan dengan
sistem manual.

1.3 PERTANYAAN PENELITIAN


Adapun pertanyaan pertanyaan penelitian yang muncul yaitu :
1. Bagaimana desain suatu aplikasi perpustakaan yang bisa menangani
aktifitas di perpustakaan secara terstruktur?
4

2. Bagaimana mengintegrasikan aplikasi tersebut dengan teknologi barcode?

2 TUJUAN PENELITIAN
Membuat sebuah aplikasi perpustakaan yang dilengkapi dengan fitur
pembacaan barcode sehingga mempermudah dalam pelayanan perpustakaan
termasuk pembuatan laporan, sehingga informasi yang dihasilkan akan lebih
akurat.

3 TINJAUAN PUSTAKA
Sistem informasi perpustakaan ini sebelumya sudah banyak dibuat, tetapi
tempat dan program aplikasinya yang digunakan berbeda-beda. Adapun sistem
informasi yang berkaitan dengan perpustakaan yang pernah dibuat adalah sebagai
berikut :
Penelitian berjudul Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan
Pada Smk Prshanti Nilayam mengatakan bahwa sistem informasi perpustakaan
berbasis web menggunakan PHP dan My SQL Server akan memberi kumudahan
dalam mengelola perpustakaan, dimana sistem ini akan memberi kemudahan
dalam mencatat data buku, mengetahui posisi buku serta data peminjaman dan
pengenbalian buku. Dalam penelitian ini menghasilkan web yang terintegrasi
dengan database dan mampu menginputkan data melalui form beserta beberapa
prosedur eksekusi lainya (Yuniarti, 2014).

Penelitian dengan judul Aplikasi Perpustakaan Upn Veteran Jawa Timur


Menggunakan Sms Gateway mengatakan bahwa aplikasi perpustakaan bertujuan
untuk memudahkan menyampaikan informasi mengenai perpustakaan secara
efisien dan murah dan memudahkan mahasiswa mendapat informasi buku melalui
sms. Penelitiannya juga menghasilkan sebuah sistem informasi berbasis dekstop
untuk mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan seperti pengadaan,
pengolahan, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan keanggotaan dan penelusuran
informasi atau daftar pustaka. Sistem ini lebih bersifat personal, karena langsung
menggunakan jalur sms sebagai pengingat dalam peminjaman buku yang tidak di
dapat dalam sistem web (Putri, 2010).
5

Mengenai penggunaan Barcode, penelitian yang berjudul Pembuatan Sistem


Informasi Managemen Perpustakaan SMPN 27 Surakarta Dengan Menggunakan
Barcode, mengatakan dengan adanya barcode, sistem yang dihasilkan dapat
mempermudah dalam mencetak kartu anggota secara cepat dan diharapkan akan
mampu menggantikan sistem pencatatan secara manual. Dalam pembuatan
barcode ini digunakan Nomor Induk Siswa (NIS) sebagai parameters dalam
pembuatan kartu anggota dan kode buku sebagai parameters dalam pembuatan
label buku. Aplikasi dalam penelitiannya dirancang dengan menggunakan
program Delphi 7 dengan Microsoft Access sebagai databasenya. Microsoft
Access berbentuk basis data yang di lengkapi dengan pendukung lainnya dan saat
ini dengan adanya pekembangan teknologi informasi yang semakin pesat di
masyarakat baik itu hardware maupun software maka penulis tidak memilih
database Microsoft Access tersebut dan menggunakan database MySQL yang
jauh lebih baik (Anggoro, 2007).

Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang


bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat dalam pengumpulan data
perpustakaan. Oleh sebab itu aplikasi yang akan direalisasikan dalam penelitian
ini adalah sebuah aplikasi perpustakaan sekolah berbasis desktop dan
menggunakan barcode scanner sebagai alat input datanya dan menggunakan
database MySQL.

4 LANDASAN TEORI

4.1 SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN


Sistem informasi perpustakaan adalah proses komputerisasi untuk mengolah
data suatu perpustakaan. Mulai dari katalogisasi koleksi, pengolahan data anggota,
sampai proses peminjaman dan pengembalian koleksi beserta aturan-aturannya,
seperti lamanya peminjaman dan penghitungan denda keterlambatan (Santoso,
2007).
Membangun sistem informasi bukan sekedar mengotomatisasi prosedur
lama, tetapi menata dan memperbaharui bahkan menciptakan aliran data yang
6

baru dan efisien, menetapkan prosedur pengolahan datayang baru secara tepat,
sistematis dan sederhana, menentukan model penyajian yang informatif dan
standar, serta distribusi yang efektif (Yuniarti, 2014).

4.2 BARCODE
Barcode atau dalam bahasa Indonesia seringkali disebut kode batang adalah
an optical machine-readable representation of data. Kode berbentuk garis dan
berwarna hitam putih tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang
berlainan ukuran dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga
dapat diterjemahkan oleh mesin pembacanya (Kusumaputri, 2015).
Penjelasan lain mengenai barcode yaitu suatu kumpulan data optik yang
dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar
(garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau
simbologi linear atau 1D (1 dimensi) juga memiliki bentuk persegi, titik,
heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode
matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga
disebut sebagai kode batang (Kusumaputri, 2015).
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital.
Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean,
yaitu 0 atau 1 kemudian diterapkan pada batang-batang baris yang terdiri dari
warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih
mewakili bilangan 1 Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang
dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan
memantulkan balik cahaya tersebut. Selanjtnya, masing-masing batang pada
barcode memiliki ketebalan yang berbeda dan ketebalan inilah yang akan
diterjemahkan pada suatu nilai. Sisi-sisi batang barcode tegas dan lurus, serta
tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran
titik sinar pembaca juga tidak melebihi celah antara batang barcode. Saat ini,
ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer
pada resolusi 300dpi (Jogja Software, 2015).
7

Di awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk


membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada super market.
Tetapi, saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi
seperti misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit, dan untuk
pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan. Kode baris digambarkan pada
bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet secara horizontal. Untuk
membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah
kode baris tersebut (Anggoro, 2007).

4.3 DATABASE MYSQL


Database adalah sebuah sistem yang dibuat untuk mengorganisasi,
menyimpan dan menarik data dengan mudah. Database terdiri dari kumplan data
yang terorganisir untuk satu atau lebih penggunaan dalam bentuk digital dan
dikelola menggunakan Database Management System (DBMS) yang menyimpan
isi database, mengizinkan pembuatan, maintenance data dan pencarian data. Salah
satu database yang ada saat ini adalah mysql (Dimmay, 2015).
MySQL adalah sebuah database server yang menggunakan bahasa SQL
untuk mengakses databasenya. Lisensi MySQL adalah FOSS License Exception
dan ada juga yang versi komersial nya. Tag Mysql adalah The World's most
popular open source database. MySQL tersedia untuk beberapa platform, di
antara nya adalah untuk versi windows dan versi linux (Dimmay, 2015).
Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,
multi-user, dan SQL database management sistem (DBMS). Database ini dibuat
untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database
sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomastis. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask,
nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta
password terenkripsi (Kani, et al., 2010).
8

MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source
dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur
seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen sistem (DBMS).
Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan
mudah digunakan (Putri, 2010).

4.4 BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI


Bahasa pemrograman Delphi adalah pemrograman berorientasi objek yang
merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Pascal. Borland
International mengembangkan bahasa pemrograman Pascal yang bersifat visual
yang disebut Delphi dan resmi dipasarkan pada tahun 1995. Pemrograman ini
dibuat secara modern yang berjalan di sistem operasi Windows mulai dari
versinya yang pertama yaitu delphi 1 dan di tahun-tahun berikutnya Delphi terus
dikembangkan mengikuti kebutuhan zaman. Salah satu keistimewaan delphi
adalah dukungannya untuk aplikasi database yang memungkinkan user
berinteraksi dengan informasi yang tersimpan dalam sebuah database. Delphi juga
memberikan banyak pilihan teknologi kepada developer dalam membangun
aplikasi database sehingga developer dapat mengembangkan aplikasi dengan
mekanisme akses yang paling tepat menurut kebutuhan (Kani, et al., 2010).

4.5 MODEL ARSITEKTUR SISTEM

Model arsitektur yaitu sebuah struktur desain yang secara logic dapat
meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Model
arsitektur yang terdiri dari client dan server yaitu arsitektur client-server
merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada
cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak, yiatu pihak client dan
pihak server. Client-server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat
besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Sebagai
dampaknya client-server telah mengubah cara atau pola pikir kita dalam
mendesain dan membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-user dalam
pengharapan tentang the look and feel dari multiuser software. (Hamzah, 2014).
9

4.5.1. USE CASE DIAGRAM

Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk


menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem.
Use-case diagram menekankan pada siapa melakukan apa dalam lingkungan
sistem perangkat lunak akan dibangun. Use-case diagram sebenarnya terdiri dari
dua bagian besar, yang pertama adalah use case diagram (termasuk gambar use
case dependencies) dan use case description (Sulistyanto, 2016).
Diagram use-case dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap
requirement system dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.
Selama tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku
(behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat
satu atau beberapa use-case diagram. Kebutuhan atau requirements system adalah
fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan
pada model use-case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use-
case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use-
case itu sendiri (Sulistyanto, 2016).

4.5.2. ACTIVITY DIAGRAM


Activity diagram digunakan untuk menganalisa proses. Sebuah activity
diagram bukan sebuah tool yang sempurna untuk menganalisis masalah dari
sistem. Sebagai tool untuk menganalisis, pemrogram tidak ingin untuk mulai
memecahkan masalah dilevel teknis dengan membuat class, tetapi dengan
menggunakan activity diagram untuk mengerti masalah dan menyaring proses
yang terdapat dalam sistem. Setiap activity diagram selalu mempunyai satu initial
state. Initial node yang digambarkan dengan simbol lingkaran padat,merupakan
titik yang mengawali activity diagram. Activity diagram dapat diakhiri dengan
memberikan activity final diagram yang digambarkan dengan lingkaran padat
dengan mempunyai cincin dibagian luarnya (Arief, 2013).
10

5 METODA PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian rancang-bangun. Penelitian berawal dari


latar belakang permasalahan yang ada, memetakan proses-proses, mencari sumber
permasalahan, dan akhirnya merancang dan mengembangkan suatu sistem yang
dapat digunakan untuk mereduksi atau mengeliminasi permasalahan yang ada.
Berikut ini adalah bahan, alat, dan metode pengembangan sistem serta tahapan
penelitian guna merancang sebuah sistem informasi perpustakaan berbasis
desktop.

5.1 BAHAN PENELITIAN

Bahan penelitian yang akan digunakan oleh penulis mencakup hasil survei
dan observasi yang telah dilakukan. Bahan-bahan penelitian itu antara lain :

1. Data pencatatan, peminjaman, dan pengembalian buku di perpustakaan


SMK Al-Hikmah Gubukrubuh
2. Hasil komparasi dan observasi terhadap perpustakaan yang telah
menggunakan sistem informasi perpustakaan.

5.2 ALAT PENELITIAN

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah komputer dengan


spesifikasi cukup untuk menjalankan sistem operasi dan perangkat lunak
pengembangan.

Sistem Operasi dan program-program aplikasi yang dipergunakan dalam


dalam pengembangan aplikasi ini adalah:

1. SistemOperasi : Windows 7
2. Aplikasi : Borland Delphi7
3. Database : MySQL
4. Image editor : Adobe Photoshop Cs 8
5. Mysql Conector : MyODBC 5.3.4
6. Scaner : USB Barcode Scaner.
11

5.3 JALAN PENELITIAN

Perancangan aplikasi perpustakaan ini mengunakan metode waterfall. Pada


teknik ini, sistem terdiri dari beberapa siklus. Pada setiap tahap pengembang
menghasilkan suatu perubahan yang akan dicoba pengguna. Kemudian akan
dilakukan evaluasi untuk melihat kekurangan dari pengembangan tersebut. Hasil
evaluasi ini akan dianalisis kembali untuk selanjutnya dihasilkan waterfall baru.
Demikian tahapan ini akan berlangsung terus sampai didapat sistem yang sesuai
dengan keinginan pengguna.

Dalam penelitian ini supaya nantinya dapat diperoleh data-data yang


relevan, peneliti menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan cara sebagai berikut untuk mengumpulkan
data :
a. Observasi

Observasi ke perpustakaan SMK Al-Hikmah Gubukrubuh, peneliti


menemui petugas perpustakaan. Informasi yang peneliti dapatkan
sebagai hasil observasi adalah berupa informasi buku-buku yang
terdapat pada perpustakaan, jenis pelayanan yang ada di perpustakaan
dan laporan mengenai informasi apa saja yang diminta sekolah.
b. Wawancara
Wawancara peneliti lakukan di perpustakaan SMK Al-Hikmah
Gubukrubuh dengan petugas perpustakaan dan informasi yang
diinginkan adalah berupa berupa proses peminjaman dan pengembalian
buku perpustakaan.

2. Perancangan Aplikasi
Perancangan sistem adalah perancangan atau desain suatu sistem yang
berisi langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data yang akan
dikembangkan. Pada tahap ini akan dibuat Data Flow Diagram (DFD) dari
sistem yang akan dikembangkan.
12

3. Perancangan Database
Langkah-langkah dalam merancang database, yaitu :

a. Perancangan database konseptual


Perancangan database konseptual dengan menggambarkan ERD dan
Normalisasi. Pada tahap ini akan didefinisikan atribut data dan
menampilkan hubungan antar entitas. Untuk menghasilkan skema
tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan bermacam-macam
kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau
dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-
tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut.
Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent.
b. Perancangan database secara logika
Perancangan database secara logika mendeskripsikan data dengan
memetakan model konseptual database kedalam model relasional,
hirarkis atau jaringan. Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah
DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih
yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem
database. perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter
rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai
tahap perancangan database secara fisik telah lengkap.

c. Perancangan database secara fisik


Perancangan database secara fisik merupakan tahapan untuk
mengimplementasikan hasil perancangan database sehingga struktur
fisik sesuai dengan DBMS. Tahap ini akan memproduksi deskripsi
implementasi basis data pada penyimpanan sekunder,
mendeskripsikan struktur-struktur penyimpanan dan metode-metode
pengaksesan dalam meningkatkan efektifitas pengaksesan. Pada tahap
ini, perancangan fisik telah ditujukan untuk system DBMS tertentu.
Perancangan basis data tingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform
13

dan perangkat lunak system manajemen basis data dimana basis data
diimplementasikan.
d. Implementasi Sistem Database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, tahapan
selanjutnya yaitu melaksanakan sistem database. Perintah-perintah
dalam DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat
skema database dan dihubungkan dengan kode program dengan
perintah-perintah dari DML yang telah ditulis dan diuji.

4. Perancangan Interface
Pada tahap ini dilakukan perancangan bentuk interface dari program yang
dibuat dengan tujuan agar mudah dimengerti pengguna. Interface adalah
tampilan form aplikasi yang bisa digunakan untuk mengelola data. Tahap
perancangan interface ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip desain yang akan diterapkan dalam keseluruhan proses desain.
Setelah user interface selesai kemudian akan di distribusikan ke end user.

5. Tahap uji coba fungsionalitas sistem dan kesesuaiannya dengan kebutuhan


sekolah.
Pada tahapan ini penulis akan melakukan uji coba sistem yang benar-benar
real akan direalisasikan pada sistem perpustakaan. Pada uji coba kali ini
akan memberikan waktu untuk diterapkan ke perpustakaan untuk
mengetahui apakah sistem ini benar-benar sudah siap untuk dijadikan
sistem perpustakaan yang permanen.

6 JADWAL PENELITIAN

Jadwal untuk setiap tahap-tahap utama yang penulis sebutkan dalam Jalan
Penelitian beserta waktu yang penulis butuhkan untuk pelaksanaan, seperti yang
terlihat pada tabel berikut :
14

BULAN

Februari
No URAIAN KEGIATAN

April
Maret

Mei

Juli
Juni
TAHAPAN PENYUSUNAN
1. Tahap Pengumpulan Data
Observasi
1
Wawancara
2
2. Tahap Perancangan Aplikasi
Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

3. Tahap Perancangan Basis Data


Perancangan
1 Database Konseptual
Perancangan Database Logika
Perancangan Database Fisik
Implementasi Sistem Database
4. Perancangan Interface
Perancangan
2 User Interface
Distribusi
6 ke End User
5. Tahap Uji Coba
Uji
2 Coba Fungsionalitas &
Kesesuaian dengan Kebutuhan

6. Tahap Penulisan Laporan


Proposal
1 Penelitian
Laporan
2 Hasil Penelitian
15

7 DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, P. B., 2007. Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan.


Tugas Akhir. Surakarta: Program Diploma Iii Ilmu Komputer Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Arief, 2013. Activity Diagram UML. [Online]


Available at: http://informatika.web.id/activity-diagram-2.htm
[Diakses 17 4 2016].

Dimmay, M. H., 2015. Pengertian Database Mysql dan Phpmyadmin. [Online]


Available at: http://hadribonjay.it.student.pens.ac.id
[Diakses 16 2 2016].

Hamzah, S. Y., 2014. Arsitektur telematika dari sisi client & server. [Online]
Available at: http://www.hamzahsy.com/2014/10/arsitektur-telematika-
dari-sisi-client.html
[Diakses 17 4 2016].

Jogja Software, 2015. Sistem Dan Cara Kerja Mesin Barcode Scanner. [Online]
Available at: http://jogjasoftware.net/sistem-dan-cara-kerja-mesin-
barcode-scanner.html
[Diakses 16 3 2016].

Kani, Firmansyah & Sufandi, U. U., 2010. Pemrograman Database


Menggunakan Delphi; Delphi Win32 dan MySQL 5.0 dengan Optimalisasi
Komponen Zeos DBO. Jakarta: Graha Ilmu.

Kusumaputri, W., 2015. Teknologi Barcode. [Online]


Available at:
http://windakusuma.note.fisip.uns.ac.id/2015/12/09/teknologi-barcode
[Diakses 15 3 2016].

Putri, D. N., 2010. Aplikasi Perpustakaan Upn Veteran Jawa Timur


Menggunakan Sms Gateway. Tugas Akhir. Jawa Timur: Teknik
informatika Fakultas teknologi industry Universitas Pembangunan
Nasional Jawa Timur.

Santoso, A. H., 2007. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan SMUN 1


Wonosari Klaten. Tugas Akhir. Surakarta: Program Diploma III Ilmu
Komputer Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sulistyanto, A., 2016. USE CASE Diagram Aplikasi DSLR Controler. [Online]
Available at: https://medium.com/@andyslstynt/use-case-diagram-
aplikasi-dslr-controler-ddc1137ab9a4#.ypcwc87zt
[Diakses 14 Mei 2016].
16

Yuniarti, N. W., 2014. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan


Pada Smk Prshanti Nilayam. Tugas Akhir. Bali: Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika Dan Tehnik Computer Bali.

Anda mungkin juga menyukai