Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STIKes Widya Nusantara Palu


Program Profesi Ners

Pokok Bahasan : Kejang demam


Sub Pokok Bahasan : Penyebab dan cara mengatasi kejang demam
Sasaran : keluarga pasien di Ruangan ICU
Hari/Tanggal : Senin, 12 Juni2017
Tempat : Ruangan ICU RSU Anutapura Palu
Waktu : 30 menit
A. Latar Belakang
Kejang demam merupakan salah satu darurat medik yang harus segera
diatasi. Kejang didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak paroksismal yang
dapat dilihat sebagai kehilangan kesadaran, aktivitas motorik abnormal, kelainan
perilaku, gangguan sensoris, atau disfungsi autonom. Kejang demam adalah
perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagian akibat dari aktivitas
neural yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan Karena
keterlambatan dan kesalahan prosedur akan mengakibatkan gejala sisa pada anak
atau bahkan menyebabkan kematian.
Jumlah penderita kejang demam diperkirakan mencapai 2-4% dari jumlah
penduduk di AS, Amerika Selatan, dan Eropa Barat. Namun di Asia dilaporkan
penderitanya lebih tinggi. Sekitar 20% diantara jumlah penderita mengalami
kejang demam kompleks yang harus ditangani secara lebih teliti. Bila dilihat jenis
kelamin penderita, kejang demam sedikit lebih banyak menyerang anak laki-laki.
Penderita pada umumnya mempunyai riwayat keluarga (orang tua atau saudara
kandung) penderita kejang demam.

B. Tujuan Interuksional Umum (TIU)


Setelah diberi penjelasan selama 15 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengetahui tentang penyebab dan pencegahan kejang demam.

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 1


C. Tujuan Interuksional Khusus (TIK).
Setelah diberi penjelasan selama 15 menit diharapkan perserta penyuluhan dapat
a. Menyebutkan pengertian kejang demam
b. Menyebutkan penyebab kejang demam
c. Menyebutkan klasifikasi kejang demam
d. Menyebutkan tanda dan gejala kejang demam
e. Menyebutkan factor resiko yang mempengaruhi kejang demam
f. Menyebutkan cara mengatasi kejang demam

D. Metode penyuluhan
Ceramah, dan Tanya jawab

E. Media
Media : Leafleat / Flipchart

F. Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
A. Pengertian kejang demam
B. Penyebab kejang demam
C. Klasifikasi kejang demam
D. Tanda dan gejala demam
E. Faktor resiko yang mempengaruhi kejang demam
F. Cara mengatasi kejang demam

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 2


G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Belajar Mengajar

No Komunikator Komunikan Waktu

Pre interaksi
1 Memberi salam dan Menjawab salam 2 menit
memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan tema Mendengarkan 1 menit
penyuluhan dan kontrak
waktu
3 Menyamakan persepsi Mendengarkan dan 2 menit
(Apersepsi) menjawab

Isi
4 Menjelaskan materi Mendengarkan 10 menit
penyuluhan mengenai
pengertian kejangdemam,
penyebab kejang demam,
tanda dan gejala, factor
resiko yang mempengaruhi
kejang demam, cara
mengatasi kejang demam

Memberikan kesempatan Mengajukan 10 menit


kepada komunikan untuk pertanyaan
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
Penutup
4 Memberikan pertanyaan Menjawab 5 menit
akhir sebagai evaluasi
5 Menyimpulkan bersama-

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 3


sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
6 Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam Menjawab salam

Evaluasi
A. Pengertian kejang demam
B. Penyebab kejang demam
C. Klasifikasi kejang demam
D. Tanda dan gejala demam
E. Faktor resiko yang mempengaruhi kejang demam
F. Cara mengatasi kejang demam

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 4


MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang
tinggi. Suhu badan yang tinggi 38 C atau lebih ini disebabkan oleh kelainan
ekstra kranial. Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan sampai
5 tahun. Ciri khas kejang demam adalah demamnya mendahului kejang, pada
saat kejang anak masih demam, dan setelah kejang anak langsung sadar
kembali.

B. Penyebab
Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara
mendadak. Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya
infeksi saluran napas atas. Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat
menyebabkan kejang pada satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun di
duga ada Faktor genetik yang berperan. Setiap anak juga memiliki suhu
ambang kejang yang berbeda: ada yang kejang pada suhu 38 derajat Celsius,
ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat Celsius.

C. Klasifikasi kejang demam


Kejang demam dibagi atas 2 jenis:
1. Kejang demam sederhana (simple febrile seizure); yaitu :
Kejang demam yang berlangsung singkat, < 15 menit dan umumnya akan
berhenti sendiri. Kejang berupa kejang umum tonik atau klonik, tanpa
gerakan fokal. Kejang demam tidak berulang dalam 24 jam. Kejang jenis
ini merupakan 80% dari seluruh kejang demam
2. Kejang demam kompleks (complex febrile seizure); yaitu :
Kejang dengan salah satu ciri berikut :
a. Kejang lama > 15 menit
b. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial
c. Berulang atau lebih dari satu kali dalam 24 jam

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 5


Kejang diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Kejang Tonik
Kejang ini biasanya terdapat pada bayi baru lahir dengan berat badan
rendah dengan masa kehamilan kurang dari 34 minggu dan bayi dengan
komplikasi prenatal berat. Bentuk klinis kejang ini yaitu berupa
pergerakan tonik satu ekstrimitas atau pergerakan tonik umum dengan
ekstensi lengan dan tungkai yang menyerupai deserebrasi atau ekstensi
tungkai dan fleksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi. Bentuk kejang
tonik yang menyerupai deserebrasi harus di bedakan dengan sikap
epistotonus yang disebabkan oleh rangsang meningkat karena infeksi
selaput otak atau kernikterus
2. Kejang Klonik
Kejang Klonik dapat berbentuk fokal, unilateral, bilateral dengan
pemulaan fokal dan multifokal yang berpindah-pindah. Bentuk klinis
kejang klonik fokal berlangsung 1 3 detik, terlokalisasi dengan baik,
tidak disertai gangguan kesadaran dan biasanya tidak diikuti oleh fase
tonik. Bentuk kejang ini dapat disebabkan oleh kontusio cerebri akibat
trauma fokal pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh ensepalopati
metabolik.
3. Kejang Mioklonik
Gambaran klinis yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan fleksi lengan
atau keempat anggota gerak yang berulang dan terjadinya cepat. Gerakan
tersebut menyerupai reflek moro. Kejang ini merupakan pertanda
kerusakan susunan saraf pusat yang luas dan hebat. Gambaran EEG pada
kejang mioklonik pada bayi tidak spesifik.

D. Tanda dan gejala


Bentuk kejang umum yang sering dijumpai adalah mata mendelik
atau terkadang berkedip-kedip, kedua tangan dan kaki kaku, dan saat kejang
anak tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah.
Setelah kejang anak sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 6


sendiri dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali
dalam 24 jam.

E. Faktor faktor resiko yang mempengaruhi kejang demam


1. Umur
3% anak berumur di bawah 5 tahun pernah mengalami kejang demam.
Insiden tertinggi terjadi pada usia 2 tahun dan menurun setelah 4 tahun,
jarang terjadi pada anak di bawah usia 6 bulan atau lebih dari 5 tahun.
2. Jenis kelamin
Kejang demam lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada
perempuan dengan perbandingan 2 : 1. Hal ini mungkin disebabkan oleh
maturasi serebral yang lebih cepat pada perempuan dibandingkan pada
laki-laki.
3. Suhu badan
Kenaikan suhu tubuh adalah syarat mutlak terjadinya kejang demam.
Tinggi suhu tubuh pada saat timbul serangan merupakan nilai ambang
kejang. Ambang kejang berbeda beda untuk setiap anak, berkisar antara
38,3C 41,4C.
4. Faktor keturunan
Faktor keturunan memegang peranan penting untuk terjadinya kejang
demam.Beberapa penulis mendapatkan bahwa 25 50% anak yang
mengalami kejang demam memiliki anggota keluarga (orang tua, saudara
kandung) yang pernah mengalami kejang demam sekurang-kurangnya
sekali.

F. Cara mengatasi kejang demam


1. Rebahkan anak Anda di lanta atau matras yang beralas lembut. Jangan
merebahkan anak di ranjang atau meja yang sempit sehingga berisiko
terjatuh. Anda dapat menaruh bantal di kepalanya
2. Jika anak mulai muntah atau mengumpulkan air liur di mulutnya, pelan-
pelan miringkan tubuhnya agar dia tidak tersedak
3. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 7


4. Jangan menahan gerakan anak anda selama kejang.
5. Jangan menaruh benda apa pun kedalam mulutnya. Dahulu orang biasa
menempatkan batang kayu di mulut anak untuk mencegahnya menggigit
lidah, tapi itu adalah gagasan yang buruk karena berisiko merusak gigi dan
cedera mulut lain.
6. Cobalah untuk tetap tenang. Kejang akan berhenti sendiri dalam beberapa
menit.
7. Fokuskan perhatian Anda untuk menurunkan demamnya: Bila tersedia,
masukkan diazepam dalam bentuk supositoria semi padat kedalam anus
anak Anda untuk mempercepat penurunan demam.
8. Kompres pada daerah kepala atau dahi, leher, dada, kedua ketiak dan lipat
paha kanan kiri dengan air hangat (bukan air dingin). Air dingin atau
alcohol justru akan meningkatkan demam.
9. Hubungi dokter segera bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit, terjadi
lebih dari sekali di hari yang sama atau anak Anda terlihat lemah atau sakit
setelah kejang berakhir.

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 8


PENKES MAHASISWA PROFESI NERS STIKES WIDYA NUSANTARA
PALU TAHUN 2017

RUANGAN : ICU

HARI/TANGGAL : Sabtu, 12 Juni 2017

Penyaji : Amelia

Moderator : Moh. Andi Iswanto

Fasilitator :Rinda Angelia, Ni ketut Sri aryanti, Muthiah Al Idrus,

Fitriyuni, Ni Nengah Sunanti, Herawati

Dokumentasi : Darmawati, Eka lestari

Notulen : Mugni, Ni Wayan Titut

Moderator media penkes penyaji

Pasien Pasien

Fasilitator fasilitator

Pasien pasien

Keluarga pasien Keluarga pasien

Notulen fasilitator Dokumentasi

Evaluasi:

1. Proses
2. Hasil

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 9


DAFTAR HADIR PENKES DENGAN MATERI KEJANG DEMAM

DIRUANGAN ICU RSU ANUTAPURA PALU

SABTU, 12 JUNI 2017

NO NAMA TTD

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 10


DAFTAR PUSTAKA

Fishman, Marvin A. 2007. Buku Ajar Pediatri, Volume 3 Edisi 20. Jakarta:EGC

Riyadi Dan Sujono, 2009. Buku Saku Pediatri. Jakarta: EGC

Sofwan, 2011. Cara Tepat Atasi : Kejang Pada Anak. Jakarta:PT. bhuana ilmu
popular.

Ngastiah.2008.Perawatan Anak Sakit Edisi 2.Jakarta:EGC

Wong, D.L,Dkk. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku


Kedokteran

PROGRAM NERS STIKES WN PALU 2017 KEL. V PENKES KEJANG DEMAM 11

Anda mungkin juga menyukai