Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Halaman ini adalah uraian singkat dan rangkuman dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait
dengan istilah khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca kembali tulisan di halaman-
halaman lain yang terkait.
Ada beberapa pengertian di masyarakat mengenai istilah khodam mahluk halus, sebagiannya
bersifat dogma dan pengkultusan, sehingga mengaburkan pengertiannya, yang menjadikan orang
senang bila dirinya dikatakan berkhodam, atau menjadikan orang senang bila mengetahui ada benda
miliknya yang berpenghuni gaib di dalamnya (berkhodam), atau malah mendorong orang
mengkoleksi bermacam-macam benda yang berpenghuni gaib karena berharap ada tuahnya. Pada
sebagian orang pengkultusan itu malah menjadikan rasa takut bila mengetahui ada sesuatu benda
miliknya yang berpenghuni gaib.
Pengertian khodam dan mahluk halus dalam tulisan ini adalah berasal dari sudut pandang Penulis
pribadi. Seandainya berbeda dengan pandangan orang-orang yang umum atau berbeda dengan
pandangan dalam ajaran suatu agama, jika ada, haruslah dipahami bahwa ini adalah pandangan
yang bersifat pribadi, tidak dimaksudkan untuk diperbandingkan atau dipertentangkan dengan
pandangan-pandangan lain tersebut, jika memang ada perbedaan pandangan di dalamnya.
Sebagai tambahan, anda bisa menggunakan cara-cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh
/ Menayuh Keris dan Olah Rasa dan Kebatinan untuk mengetahui apakah benda-benda milik anda
berpenghuni gaib di dalamnya, apakah tergolong sebagai mustika, apakah anda mempunyai khodam
pendamping / khodam ilmu, dsb, dan sifat-sifat karakter gaibnya, jika ada, kecocokkannya dengan
anda, apa tuah yang diberikannya, persyaratan dan sesaji apa yang dimintanya, jika ada, dsb. Untuk
keperluan sesaji bisa dibaca dalam tulisan Sesaji.
Ada juga digunakan istilah mahluk halus golongan putih dan golongan hitam. Khodam-khodam yang
sejenis, baik golongan putih maupun golongan hitam sama saja fungsi tuahnya. Yang membedakan
adalah perwatakannya. Yang golongan putih perwatakannya tidak berkecenderungan jahat,
sedangkan yang dari golongan hitam berkecenderungan jahat terhadap manusia. Penjelasan
lengkapnya ada dalam tulisan : Penggolongan Mahluk Halus. Masing-masing mahluk halus yang
menjadi khodam tidak selalu sama jenisnya, sehingga berbeda juga dalam hal sesajinya (baca :
Sesaji).
Khodam adalah istilah untuk sesosok mahluk halus yang mau dimintai bantuannya oleh manusia
untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, atau sebutan untuk mahluk halus yang digunakan dalam
pengamalan ilmu gaib.
Khodam adalah juga istilah untuk sesosok mahluk halus yang sudah menjadikan sebuah benda
menjadi bertuah.
Ada banyak sekali mahluk halus di bumi ini. Yang disebut khodam adalah mahluk halus yang mau
dimintai bantuan gaibnya (diperintah) oleh seseorang untuk melakukan suatu perbuatan gaib
tertentu (di Jawa sering disebut prewangan). Jika mahluk halus itu tidak mau dimintai bantuan
gaibnya (tidak mau diperintah), maka mahluk halus itu tidak disebut khodam, tetapi hanya mahluk
halus biasa saja yang sama dengan mahluk halus lainnya yang umum.
Dan sebuah benda disebut berkhodam jika mahluk halus yang berdiam di dalamnya mau dimintai
bantuannya (diperintah) untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu atau bendanya
memberikan tuah kegaiban tertentu bagi pemiliknya / pemakainya. Jadi jika mahluk gaib di
dalamnya tidak mau diperintah, atau bendanya tidak memberikan tuah gaib tertentu bagi
pemiliknya, maka benda itu tidak disebut sebagai benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang
berpenghuni gaib, tidak bertuah, dan tidak bisa menjadi jimat / pusaka bagi seseorang karena tidak
bertuah.
Mahluk halus khodam bisa adalah khodam jimat atau pusaka, khodam ilmu / pendamping, bisa juga
mahluk halus yang dipanggil datang / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melakukan suatu
perbuatan gaib tertentu.
Jenis mahluk halus khodam bisa dari jenis apa saja, bisa bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, sukma
manusia (arwah), bisa juga berasal dari khodam mustika, batu akik, jimat dan pusaka.
Mahluk gaib khodam bisa berdiam di dalam sebuah benda gaib, bisa juga menjadi khodam manusia
dengan cara mendampinginya atau masuk ke dalam badan / kepalanya, atau didatangkan
(dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk keselamatan
gaib, kekuatan / kekebalan / kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan, penglaris dagangan,
pesugihan, penundukkan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu
ilmu gaib yang menggunakan jasa gaib lain sebagai sumber kekuatan ilmunya.
Tetapi, tidak semua mahluk halus mau diperintah, tidak semua mahluk halus mau dijadikan khodam,
dan tidak semua mahluk halus yang tinggal di dalam sebuah benda mau memberikan tuahnya
kepada manusia, dan tidak semua benda berisi gaib akan bertuah.
Jadi jika sesosok mahluk halus tidak mau diperintah, tidak mau dimintai bantuannya, maka mahluk
halus itu tidak bisa disebut khodam, tetapi hanya mahluk halus biasa saja sama dengan mahluk halus
lainnya yang umum, atau jika sebuah benda berpenghuni gaib tidak memberikan tuah apa-apa bagi
pemiliknya, maka benda itu tidak bisa disebut benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang
berpenghuni gaib di dalamnya, dan tidak bisa menjadi jimat / pusaka bagi seseorang, karena tidak
memberikan tuah apa-apa.
Singkatnya, tidak semua mahluk halus disebut khodam. Hanya yang mau dimintai bantuannya saja
yang disebut khodam (yang sering menjadi khodam ilmu), atau yang keberadaannya memberikan
tuah saja kepada manusia (yang sering menjadi khodam pendamping).
Dan tidak semua benda berisi gaib disebut berkhodam. Tidak semua benda berisi gaib pasti juga
bertuah. Tidak semua benda berisi gaib bisa menjadi jimat dan pusaka bagi pemiliknya. Tidak semua
mahluk halus di dalam sebuah benda mau memberikan tuahnya. Hanya benda-benda gaib yang
bertuah saja, atau yang isi gaib di dalamnya memberikan tuahnya saja yang bendanya kita katakan
sebagai benda berkhodam, sehingga bendanya itu bisa menjadi jimat dan pusaka bagi pemiliknya /
pemakainya.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib,
khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja
didatangkan, tidak diundang dan seringkali tidak disadari keberadaannya.
Mahluk halus sering datang kepada manusia, walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada
orang-orang yang sering khusyuk berdoa, wiridan, semadi, meditasi, dsb, yang dalam keadaan itu
tubuh dan pikirannya mengeluarkan gelombang energi tertentu yang mengundang datangnya
sesosok mahluk halus yang kemudian bisa mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga masuk ke
dalam badan / kepalanya. Ketika sesosok gaib datang kepada seorang manusia biasanya ia akan
memberikan tanda-tanda tertentu sebagai pemberitahuan perihal kedatangannya, biasanya
diberitahukannya lewat mimpi.
Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.
Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan
pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis halus golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung
menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk
Tuhan, atau kuat mengejar keduniawian.
Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa
diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. Di dalam tayuhan mahluk halus golongan hitam biasanya akan
mengakui bahwa dirinya adalah golongan hitam, tetapi jenis sukma manusia jahat biasanya tidak
akan mengakui, malah akan menyesatkan tayuhan kita.
Atau dengan latihan olah rasa seperti dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan. Mahluk
halus yang golongan hitam pada energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian
dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak bisa
merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan naluri
untuk bisa mendeteksi apakah mereka sebenarnya termasuk sebagai jenis yang jahat. Dalam kita
latihan olah rasa sebaiknya jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa merasakan /
melihat sosok-sosok gaib mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk juga bisa mendeteksi
rasa energi dan watak mahluk halusnya.
Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan,
kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, kelembutan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira
tuahnya, apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah untuk
pengasihan, kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb,
Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya bersifat positif bagi manusia ataukah
negatif (apakah selaras dengan energi manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan /
pikiran).
Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam
golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan
bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat).
Secara umum :
Khodam Ilmu dan khodam pendamping, bisa mahluk halus jenis apa saja, umumnya bangsa jin.
Khodam jimat batu cincin, rajahan dan khodam isian / asma'an bisa dari jenis apa saja, umumnya
bangsa jin.
Khodam keris jawa (keris sepuh buatan empu keris) dan benda-benda pusaka lain buatan empu keris
jawa umumnya khodamnya adalah mahluk halus sebangsa wahyu keris, yang komunitasnya tinggal
di atas gunung Himalaya, dekat kediaman para dewa di Kahyangan.
Khodam Mustika (yang asli alam), biasanya bukan bangsa jin. Hanya sedikit yang khodamnya bangsa
jin. Jenis mustika biasanya khodamnya adalah jenis tersendiri. Mustika yang sejenis biasanya
khodamnya juga dari jenis yang sama. Mustika lain yang berbeda, khodamnya juga dari jenis yang
berbeda.
Khodam mustika wesi kuning jenisnya sama, wujudnya juga sama, seperti manusia laki-laki kekar
bertelanjang dada dan berkepala botak.
Khodam mustika merah delima jenisnya sama, tetapi wujudnya tidak selalu sama, bisa seperti
bapak-bapak berjubah, ibu-ibu berkemben, ksatria laki-laki atau perempuan, bisa juga seperti anak-
anak.
Khodam mustika wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika batu merah delima.
Khodam mustika keong buntet, burung perkutut majapahit dan burung perkutut jawa berbulu putih
biasanya adalah bangsa jin dari golongan putih.
Jenis-Jenis Khodam
Roh Leluhur sebagai Khodam
Manusia jaman dulu memiliki ikatan kekerabatan dan kekeluargaan yang tinggi, sehingga setelah
mereka meninggal dan rohnya berada di alam roh, selain berkomunitas dengan roh-roh saudaranya
yang lain, mereka juga memperhatikan kehidupan anak-cucu keturunan mereka. Ada kalanya
mereka datang menjenguk seorang keturunannya, atau datang menjenguk dan mengobati
keturunannya yang sedang sakit, atau mengirimkan khodam ilmu mereka dahulu untuk
mendampingi seorang keturunannya. Selain itu ada juga seorang leluhur yang memberikan benda-
benda gaib miliknya kepada seorang keturunannya, secara langsung ataupun melalui perantaraan
orang lain.
Selain yang hanya mengawasi saja dari jauh dan yang sesekali datang menjenguk, ada juga sukma
leluhur yang kemudian tinggal bersama salah satu keturunannya, bisa tinggal di rumahnya, bisa juga
tampil mendampinginya sehari-hari (yang secara keilmuan gaib keberadaannya sering juga disebut
sebagai khodam pendamping).
Sukma leluhur yang mendampingi kita statusnya sama dengan kakek-nenek kita sendiri.
Perlakukanlah mereka seperti kakek-nenek kita yang mendampingi kita. Akan lebih baik kalau kita
latihan olah rasa untuk melatih kedekatan batin dengan mereka.
Mengenai sesaji untuk mereka, itu juga harus dipandang sama seperti kita memberikan minuman
untuk kakek / nenek kita sendiri. Mungkin kapan-kapan kita juga akan ada rasa untuk memberikan
sesaji makanan, seperti ayam goreng / bakar, dsb.
Dalam memberikan sesaji untuk sukma leluhur yang mendampingi kita waktunya bisa kapan saja,
setiap hari juga boleh, tergantung kedekatan hati kita dengan leluhur kita itu.
Khodam Pendamping
Seseorang yang memiliki khodam ilmu / pendamping dari golongan putih, biasanya khodamnya itu
tidak akan menyulitkannya dalam proses kematiannya. Selain itu, khodam-khodam yang sudah
cocok dan menyatu dengan orang tersebut, yang sudah terjalin rasa ikatan batin / pertemanan /
persaudaraan, setelah orang tersebut meninggal dunia, khodamnya itu akan tinggal di makamnya,
sehingga kemudian makamnya itu menjadi berkesan wingit, sedangkan khodam-khodam yang murni
bersifat sebagai khodam ilmu akan pergi meninggalkannya, hidup sendiri-sendiri.
Khodam-khodam yang sudah terjalin rasa ikatan batin / pertemanan / persaudaraan tersebut di atas,
suatu saat jika ada keturunan si manusia tersebut yang si khodam merasa cocok, maka khodam itu
akan datang sendiri mengikut kepada manusia si keturunan tersebut. Biasanya manusia tersebut
mempunyai karakter yang mirip dengan leluhurnya dulu yang memiliki khodam tersebut, sehingga si
khodam merasa cocok.
Selain yang datang sendiri, kedatangan khodam leluhur tersebut bisa juga karena diperintahkan oleh
si leluhur sendiri untuk mengikut kepada seorang keturunannya. Ini adalah bentuk perhatian si
leluhur kepada keturunannya untuk menjaga dan melindunginya. Selain khodamnya itu, biasanya si
leluhur itu sendiri kerap datang mengunjungi keturunannya tersebut, disadari ataupun tidak. Jika si
manusia tersebut mampu melihat gaib dan/atau mampu berkomunikasi / berinteraksi dengan gaib,
dia juga akan dapat belajar berbagai macam ilmu gaib, kebatinan dan kesaktian kepada khodamnya
itu maupun kepada leluhurnya tersebut.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, ada juga mahluk halus lain yang
datang mengikut seseorang, seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan tidak
disadari keberadaannya. Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan
rajin berdoa / wirid. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, membaca amalan gaib,
zikir dan wirid, tubuhnya akan memancarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan
gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang seringkali menjadi
pengundang datangnya sesosok mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangan mahluk
halus itu tidak sengaja diundang.
Biasanya mahluk halus yang datang itu sifat-sifat karakternya sesuai dengan isi doa / amalan yang
sering dibaca oleh orang tersebut. Misalnya jika doa / amalan yang diwiridnya adalah permohonan
kerejekian / pengasihan, maka sosok halus yang datang kepadanya adalah yang berkarakter halus
yang cocok untuk menunjang kerejekian, pengasihan, dsb. Sedangkan jika isi doa / amalannya adalah
mengenai kekuatan / kesaktian (atau dalam banyak hal termasuk juga doa-doa keselamatan), maka
sosok halus yang datang itu biasanya adalah yang berkarakter keras dan menonjolkan kekuatan /
kesaktian (dalam beberapa kasus berefek negatif terhadap kerejekian). Perlu diperhatikan, doa
amalan yang terlalu tinggi kadar tuahnya, atau permohonan yang terlalu dalam / intens, seringkali
mengundang datangnya sesosok halus golongan hitam yang datang untuk memenuhi semua
keinginannya itu.
Bila khodam leluhur dan mahluk halus tersebut di atas berfungsi khusus untuk kesaktian (khodam
kesaktian), biasanya bentuk penyatuannya dengan si manusia adalah yang biasa disebut sebagai
ketempatan mahluk halus, sedangkan yang kegunaannya untuk fungsi lain selain untuk kesaktian,
maka bentuk penyatuannya adalah pendampingan (mendampingi). Secara umum, semua sosok-
sosok halus tersebut disebut sebagai khodam pendamping.
- Ketempatan.
Ketempatan mahluk halus adalah kejadian adanya sosok mahluk halus yang mengikut kepada
seseorang dengan cara bersemayam di dalam tubuhnya. Asal-usul mahluk halus tersebut bisa
berasal dari khodam leluhur atau bisa juga mahluk halus lain yang datang sendiri kepadanya.
Fenomena ini disebut ketempatan mahluk halus atau ketempatan khodam leluhur, karena
keberadaan mahluk halus itu bukan hanya untuk mendampingi, tetapi juga menyatukan diri dengan
si manusia dengan cara bersemayam di dalam tubuhnya, menjadikan tubuh manusia itu sebagai
rumahnya yang baru.
Mahluk halus tersebut bersifat khodam kesaktian, posisinya di dalam tubuh. Khodamnya
memposisikan dirinya sama dengan tubuh orangnya dan kekuatannya mengisi kekuatan tangan,
kaki, dsb. Jadi kondisi khodam tersebut sudah menyatukan diri dengan si manusia, sehingga kalau si
manusia berkelahi atau memukul orang, pukulannya akan berefek sama seperti orang yang berilmu
kesaktian, bisa mematikan. Karena khodamnya sudah menyatu, maka jika si manusia belajar ilmu
bela diri, maka kekuatannya akan menjadi berlipat-lipat jika khodamnya itu menunjukkan
kekuatannya, atau jika membacakan suatu amalan ilmu gaib, maka amalan apapun yang dibaca oleh
orang tersebut pasti manjur. Khodamnya itu juga akan membantunya dalam aktivitasnya sehari-hari.
Ketempatan mahluk halus biasanya tidak menjadi masalah sepanjang watak dan tujuan keberadaan
mahluk tersebut baik. Biasanya orang yang ketempatan mahluk halus menjadi semacam
"keberkahan", karena dengan keberadaan mahluk tersebut di dalam tubuhnya dapat menyebabkan
orang tersebut menjadi sakti, kuat tubuhnya, atau mahluk tersebut berinteraksi dengan pikirannya,
sehingga orang tersebut dapat memiliki kemampuan supranatural tertentu, seperti bisa meramal,
bisa melihat gaib, atau bisa menyembuhkan orang sakit, dsb. Namun perlu juga si manusia
berwaspada, jangan sampai yang datang kepadanya itu adalah mahluk halus yang berwatak jelek
atau yang dari golongan hitam / abu-abu.
Biasanya keberadaan mahluk halus tersebut tidak menyebabkan si manusia sakit, karena
sebelumnya mahluk halus tersebut sudah menyelaraskan energinya dengan si manusia. Walaupun
begitu, bila si manusia kondisi tubuhnya sensitif, atau secara kegaiban masih lemah, dapat juga
merasa penat / pegal-pegal di tubuhnya atau penat di kepalanya, atau saat pertama mahluk halus
tersebut menempati tubuhnya, orang tersebut mengalami sakit demam / panas, biasanya 3 hari.
Ketempatan mahluk halus yang berwatak jelek dapat menjadikan seseorang berubah perangainya,
seperti menjadi mudah marah, suka menyerang atau menyakiti orang lain, suka memakan makanan
yang aneh-aneh (termasuk kejadian pada orang-orang yang kemudian menjadi suka memakan atau
merokok tembakau, meminum minyak tanah dan bensin, memakan ayam mentah, memakan tanah
dan batu, dsb).
Ketempatan mahluk halus yang berbeda sifat dapat menyebabkan seorang laki-laki berperilaku
seperti perempuan (biasanya terjadi pada seorang laki-laki yang ketempatan jenis bangsa peri), atau
seorang perempuan berperilaku seperti laki-laki, dsb. Tetapi kelainan perilaku ini tidak semuanya
terjadi karena adanya mahluk halus di dalam tubuh manusia, bisa juga terjadi karena adanya
kelainan genetik.
Mengenai fenomena ketempatan mahluk halus ini sebaiknya kita berwaspada, terutama mengenai
sifat perwatakan sosok gaibnya dan pengaruh keberadaannya. Mengenai itu sudah Penulis tuliskan
dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib Terhadap Manusia.
Jika jelas bahwa perwatakan sosok gaib pendampingnya itu tidak baik dan ada memberikan
pengaruh negatif, maka sebaiknya segera melakukan Pembersihan Gaib.
- Pendampingan.
Pendampingan oleh mahluk halus adalah kejadian adanya sesosok mahluk halus yang datang dan
mengikut kepada seseorang dengan cara mendampingi (memposisikan diri di samping kanan, kiri,
depan, atau di belakang tubuhnya, atau di atas kepalanya).
Asal-usul mahluk halus tersebut bisa berasal dari khodam leluhur, khodam ilmu gaib, atau mahluk
halus lain yang seringkali tertarik datang dan mengikut kepada seseorang yang tekun bersamadi,
membaca amalan gaib, wirid, atau zikir. Mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, kebanyakan bangsa
jin.
Biasanya keberadaannya tidak ada interaksi langsung dengan pikiran / kesadaran si manusia,
sehingga seringkali keberadaannya tidak disadari. Walaupun sehari-harinya tidak terasa, tetapi
mungkin ada saat-saat tertentu si manusia merasa ada kekuatan lain yang bersamanya, atau ada
kekuatan lain yang membantu kehidupannya.
Biasanya keberadaan mahluk halus tersebut tidak menyebabkan si manusia sakit, karena
sebelumnya mahluk halus tersebut sudah menyelaraskan energinya dengan si manusia. Walaupun
begitu, bila manusia tersebut kondisi tubuhnya sensitif, atau secara kegaiban masih lemah, dapat
juga merasa pegal-pegal di tubuhnya.
Biasanya keberadaannya berfungsi sebagai khodam ilmu, atau bersifat mendampingi, membantu
keseharian si manusia, mewujudkan keinginan-keinginan dan doa-doa si manusia, sehingga
keinginan-keinginannya menjadi terwujud.
Khodam Ilmu
Ilmu Khodam adalah ilmu gaib yang menggunakan jasa kegaiban suatu mahluk halus (bangsa jin,
kuntilanak, gondoruwo, arwah, dsb) sebagai khodam ilmu dalam pengamalan kegaiban ilmunya.
Dilakukan dengan cara mengucapkan mantra atau amalan-amalan gaib tertentu atau dengan
berkomunikasi langsung dengan mahluk gaibnya. Jadi yang membedakan ilmu khodam dengan ilmu-
ilmu lain adalah pada penggunaan jasa mahluk gaib sebagai sumber kekuatan ilmunya (khodam ilmu
/ prewangan).
Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuan
gaibnya adalah menggunakan jasa mahluk halus / prewangan, karena sepengetahuannya ilmunya
adalah ilmu gaib kebatinan. Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam juga seringkali tidak
menyatakan bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus. Karena itu
seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya
penggunaan jasa mahluk halus ini, karena hanya menjalankan saja amalannya, atau laku tirakat dan
puasanya, sesuai syarat ilmunya.
Bagi mereka yang menguasai atau diberi ilmu-ilmu gaib, sudah umum bila mereka berkaitan dengan
mahluk gaib, ada penyatuan secara langsung maupun tidak langsung, antara dirinya dengan gaibnya,
disadari ataupun tidak. Mahluk gaib itu bisa mendampinginya sebagai khodam pendamping, atau
didatangkan (dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk
keselamatan / perlindungan gaib, kekuatan / kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan,
penglaris dagangan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu yang
menggunakan jasa gaib lain sebagai kekuatan ilmunya. Secara langsung ataupun tidak langsung,
disadari ataupun tidak, orang itu menyatu dengan roh tersebut dan kekuatan ilmunya menjadi
sebanding dengan penyatuannya dengan roh itu.
Tingkat kemanjuran ilmunya tergantung pada tingkat penyatuan seseorang dengan khodamnya dan
kemampuan mengsugesti khodamnya.
Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan kemampuan sugesti seseorang pada ilmunya dan
kekuatan gaib khodamnya itu sendiri.
Khodam Ilmu adalah suatu sosok mahluk halus, bisa dari jenis apa saja, yang tujuan keberadaannya
khusus untuk melaksanakan ilmu gaib seseorang. Sosok mahluk halus itu bisa sudah mendampingi si
manusia (menjadi khodam pendamping), ada juga yang dipanggil / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk
diperintah melaksanakan perbuatan gaib tertentu, bisa juga berasal dari khodam mustika, khodam
batu akik atau khodam pusaka.
Khodam pendamping adalah khodam dari suatu ilmu gaib atau mahluk halus lain yang datang
kepada seseorang dan menyertainya / mendampinginya sehari-hari (mendampingi dan seringkali
juga membantunya sehari-hari, sehingga keinginan-keinginan atau doa-doanya dan perkataannya
menjadi terwujud). Khodam pendamping ini memberikan fungsi yang lebih luas dibandingkan
khodam ilmu.
Khodam ilmu dan khodam pendamping sosoknya bisa sama, bisa siapa saja, yang membedakan
adalah fungsinya.
Khodam ilmu berfungsi khusus untuk menjalankan ilmu tertentu sesuai tujuan keberadaannya.
Khodam pendamping fungsinya lebih luas, karena sifatnya mendampingi, mengikuti jalan kehidupan
si manusia.
Jika suatu khodam ilmu sudah berperan sebagai khodam pendamping, maka keberadaannya akan
memberikan fungsi yang lebih luas, tidak lagi sama dengan sebelumnya yang hanya menjalankan
ilmu tertentu saja.
Jika suatu ilmu sumber kekuatannya adalah khodam, kalau kita sudah punya khodam maka tinggal
kita memberikan perintah kerja saja, bisa dengan cara sambat, bisa juga dengan amalan gaib.
Keampuhannya tergantung kekuatan dan kadar sugesti kita dan kemampuan khodamnya itu sendiri.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, khodam pendamping yang datang
kepada seseorang seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan tidak disadari
keberadaannya. Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin
berdoa / wirid atau membaca amalan gaib. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi,
membaca amalan gaib, zikir dan wirid, tubuhnya akan memancarkan energi tertentu dan pikirannya
akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang
seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya itu
tidak sengaja diundang.
Sosok halus yang menjadi pendamping manusia itu bisa dari jenis apa saja, bisa dari jenis bangsa jin,
kuntilanak, gondoruwo, khodam jimat dan pusaka, atau mahluk halus lainnya. Karena itu orang-
orang yang sadar bahwa ada sosok mahluk halus yang mendampinginya sebaiknya berwaspada,
terutama pada perwatakan mahluk halusnya dan pengaruh negatif dari keberadaannya (misalnya
mencari tahu dengan cara yang sama seperti menayuh keris). Jika jelas bahwa perwatakan sosok
gaib pendampingnya itu tidak baik dan ada memberikan pengaruh negatif, maka sebaiknya segera
melakukan Pembersihan Gaib.
Wahyu (wahyu dewa) adalah suatu golongan mahluk halus dari jenis tersendiri, yang memiliki tugas
tertentu dalam kehidupan manusia, yang peranannya sangat terorganisir dan komandonya dipegang
oleh para Dewa. Kepada siapa mereka akan ditugaskan, semua kewenangannya ada di tangan para
Dewa. Tidak ada satu pun manusia atau mahluk halus yang dengan kemampuannya sendiri dapat
meraih wahyu tersebut, kecuali atas perkenan para Dewa. Wujudnya berbentuk bola-bola cahaya.
Secara fisik dimensinya sangat halus, sehingga jarang sekali ada manusia yang mampu melihat wujud
aslinya dan mengetahui lokasi keberadaan tempat tinggalnya. Yang sering terlihat hanyalah aura
energinya, biasanya berwarna putih kebiruan, kehijauan, atau kemerahan, ketika sebuah wahyu
sedang turun kepada seseorang yang kewahyon. Setelah tugasnya selesai, mereka segera kembali ke
tempat asalnya.
Khodam keris jawa adalah sejenis mahluk halus yang sifatnya mirip dengan gaib wahyu dewa. Sosok
wujudnya bermacam-macam, sama seperti mahluk halus lain. Jenis ini juga berdimensi halus, tetapi
lebih mudah dilihat daripada mahluk halus bangsa wahyu. Tetapi mereka tidak dikomando oleh para
Dewa. Mereka lebih mandiri. Tetapi mereka juga menghormati para Dewa yang menjadi pengayom
kehidupan manusia. Mereka mau turun untuk mengikut kepada seorang manusia hanya jika
diminta oleh seorang spiritualis (empu) yang memiliki wahyu dewa dalam dirinya. Tuah / karisma
wahyu dewa yang sudah ada dalam diri seseorang akan menjadi berlipat-lipat ganda pengaruhnya
setelah adanya perpaduan wahyu dewa tersebut dengan wahyu keris yang dimilikinya.
Setelah tugasnya selesai, wahyu keris tidak segera kembali ke asalnya, tetapi memilih tetap tinggal di
dalam keris yang telah menjadi rumahnya yang baru. Tetapi banyak keris-keris yang dahulu terkenal
sakti, kini telah menghilang dari kehidupan manusia. Mereka telah moksa, masuk ke alam gaib
bersama dengan fisik kerisnya, karena tidak mau jatuh kepada orang-orang yang mereka tidak
berkenan. Yang masih tinggal hanyalah keris- keris tiruan / turunannya saja.
Mahluk gaib wahyu dewa dan wahyu keris berkomunitas dan bertempat tinggal di udara di atas
gunung Himalaya, dekat dengan tempat tinggal para Dewa di Kahyangan.
Seperti yang sudah dituliskan dalam halaman Status Keris dan Kelas Keris, bukan hanya di dunia
manusia, di dunia gaib keris juga ada aturan hirarki status dan kelas gaib keris, yang aturannya sama
dengan status dan kelas wahyu dewa yang diturunkan kepada manusia, karena filosofi dasar
diturunkannya wahyu gaib keris adalah untuk dipasangkan dengan wahyu dewa yang diturunkan
kepada manusia, sehingga hirarki status dan kelas gaib keris dan wahyu dewa itu sejalan.
Sesuai hierarki status dan kelas gaib keris di dunia gaib perkerisan, bila seseorang memiliki beberapa
buah keris, maka urutan gaib keris yang menonjol dalam menunjukkan bentuk penyatuannya adalah
sbb :
Keris-keris ber-luk 5, keris pulanggeni, singa barong dan keris-keris keningratan lain, yang dalam
pembuatannya ditujukan untuk dimiliki oleh seorang raja atau orang-orang yang memiliki status
keningratan karena status keluarga / keturunan seorang raja / bangsawan.
Karena itu secara umum yang lebih menonjol menunjukkan penyatuannya dengan manusia adalah
keris-keris yang berfungsi untuk penjagaan gaib, terutama didapatkan dari keris-keris untuk
keningratan dan yang bertuah untuk kekuasaan dan/ atau wibawa.
Tetapi jika si pemilik keris bukan seorang keturunan raja atau ningrat, maka keris-keris yang bersifat
keningratan tidak akan menunjukkan penyatuannya dengan si manusia dan posisinya akan
digantikan oleh keris-keris yang lain sesuai hirarki status dan kelas gaib keris.
Karena itu jika seseorang memiliki beberapa buah keris yang fungsinya berbeda-beda dan ingin
semua kerisnya memberikan tuah secara bersama-sama dan terkoordinasi, maka harus ada upaya
dari si manusia untuk menyatukan diri dan mengsugesti keris-kerisnya supaya bisa terjadi begitu.
Jika seseorang mempunyai beberapa buah keris, sebenarnya masing-masing keris itu dapat
memberikan tuahnya secara terkoordinasi sesuai jenis tuahnya masing-masing. Namun dalam
pelaksanaannya tergantung juga pada tingkat penyatuan masing-masing keris dengan manusia
pemiliknya.
Kalau kita ingin semua keris-keris itu memberikan tuahnya kepada kita secara terkoordinasi, maka
kita harus mengsugestikannya kepada mereka semua bahwa kita menginginkan supaya mereka
semua memberikan tuahnya kepada kita dan supaya tuahnya tidak saling berlawanan, misalnya tuah
kewibawaan dan penjagaan gaib supaya tidak berlawanan dengan tuah kerejekian dan pengasihan.
Caranya, keris-keris itu semua dikumpulkan di hadapan anda. Kemudian sampaikan kepada mereka
keinginan di atas.
Secara alami tingkat penyatuan masing-masing keris dengan manusia pemiliknya itu selain
tergantung pada tingkat penyatuan masing-masing pihak secara hati dan batin, juga tergantung pada
kecocokan sifat fungsi keris dengan aktivitas keseharian pemiliknya, sehingga seorang pemilik keris
yang kesehariannya bekerja sebagai seorang karyawan, mungkin hanya kerisnya yang berfungsi
kerejekian-pengasihan saja yang menonjol dalam memberikan tuahnya, bukan yang bertuah
kekuasaan dan wibawa.
Biasanya bila sebuah keris atau sejumlah keris merasa sudah cocok dengan manusia pemiliknya,
maka khodam-khodam gaibnya, atau salah satu atau dua khodam gaib keris mewakili khodam-
khodam keris yang lain, akan mendampingi dan menyertai si manusia di manapun dia berada,
walaupun kerisnya ditinggal di rumah. Dengan demikian, bila diterawang, maka fisik keris itu akan
tampak kosong tidak berpenghuni gaib, karena sosok gaibnya tidak berada di dalam kerisnya, tetapi
keluar dari kerisnya mendampingi si pemilik keris. Hanya sisa-sisa energi gaibnya saja yang ada pada
keris tersebut. Seringkali kondisi ini salah ditafsirkan oleh para praktisi kebatinan atau praktisi
perkerisan, yang menganggap keris itu tidak berguna, karena tidak menunjukkan kesan angker /
wingit atau kosong tidak ada "isi"-nya, walaupun ada tanda-tanda energi bahwa keris itu
berpenghuni gaib.
Selain dalam bentuk pendampingan, bentuk menyatunya gaib keris dengan manusia pemiliknya ada
juga yang diwujudkan dalam bentuk lain, yaitu si keris memberikan suatu aura energi yang
melingkupi diri si pemilik keris. Dalam hal ini si gaib keris tetap berada di dalam kerisnya, tidak keluar
mendampingi si manusia, tetapi dari tempat keberadaannya gaib keris itu memperhatikan si pemilik
keris dimanapun dia berada. Energi / aura yang melingkupi diri si manusia pemilik keris adalah
sebagai tanda bahwa manusia itu ada di bawah perlindungannya, supaya tidak ada mahluk halus lain
yang mengganggu manusia itu, jika kerisnya berfungsi untuk penjagaan gaib, atau aura energi itu
bersifat kewibawaan, pengasihan, dsb, sesuai fungsi kerisnya masing-masing.
Mengenai khodam keris jawa ini ada pengecualian untuk keris-keris kamardikan. Sebagian besar
keris-keris kamardikan adalah keris-keris yang dibuat pada jaman sekarang untuk melestarikan seni
perkerisan, dan bentuk-bentuk kerisnya disesuaikan dengan kreasi manusia pada jaman sekarang,
tidak selalu sama dengan keris-keris jaman dulu.
Karena itu keris-keris kamardikan tidak dapat digolongkan atau disamakan sebagai keris jawa tua.
Seandainya sebuah keris kamardikan ada berpenghuni gaib, maka isi gaibnya itu bisa dari jenis apa
saja, dan perlakuan penggolongannya secara kegaiban disamakan dengan benda-benda gaib lain
selain keris jawa.
Khodam jimat batu cincin, jimat rajahan, khodam jimat isian / asma'an dan khodam keris
kamardikan bisa dari jenis apa saja.
Khodam Mustika (yang asli alam), umumnya bukan bangsa jin. Khodamnya adalah jenis tersendiri.
Mustika yang sejenis biasanya khodamnya juga dari jenis yang sama (tetapi wujudnya bisa berbeda-
beda).
Tetapi khodam mustika wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika merah delima.
Khodam mustika keong buntet, burung perkutut majapahit dan burung perkutut jawa berbulu putih
biasanya adalah bangsa jin dari golongan putih.
Khodam jimat batu akik, khodam jimat rajahan / isian / asma'an, khodam keris kamardikan dan
khodam benda-benda hasil tarikan gaib bisa dari jenis apa saja, bisa dari jenis bangsa jin, kuntilanak,
gondoruwo, atau pun jenis mahluk halus lainnya. Karena itu orang-orang yang memiliki benda-benda
gaib tersebut sebaiknya berwaspada, terutama pada perwatakan mahluk halusnya dan pengaruh
negatif dari keberadaannya (misalnya mencari tahu dengan cara yang sama seperti menayuh keris).
Jika jelas bahwa perwatakan sosok gaib benda itu tidak baik dan ada memberikan pengaruh negatif,
maka sebaiknya segera melakukan Pembersihan Gaib.
Dalam memberikan tuahnya kepada manusia sosok gaib dari benda-benda gaib tersebut ada yang
tampak mendampingi manusia, ada yang tetap berdiam di dalam benda gaibnya masing-masing.
Khodam dari benda-benda gaib selain keris jawa biasanya lebih pasif interaksinya kepada manusia,
tidak memberikan manfaat lain yang lebih daripada fungsi tuahnya, tidak memberikan tuah lain
sebagai pendamping manusia, seperti memberikan ide / ilham dan wangsit atau peringatan lewat
mimpi.
Jika sosok gaib benda tersebut tampak mendampingi si manusia, maka benda tersebut biasanya
akan tetap terasakan tuahnya walaupun bendanya ditinggal di rumah. Tetapi jika sosok gaibnya
tetap berdiam di dalam benda gaibnya, biasanya benda tersebut akan dapat dinikmati tuahnya
hanya jika benda itu dipakai / dibawa serta oleh manusia pemiliknya. Jika benda itu ditinggal di
rumah, maka benda tersebut tidak akan terasakan tuahnya. Karena itu benda-benda jimat yang
dimiliki sebaiknya selalu dipakai / dibawa untuk memastikan bahwa tuahnya akan selalu dapat
dinikmati.
Hierarki status dan kelas gaib-gaib tersebut yang mendampingi manusia adalah sesuai sifat tuah
benda gaibnya, yang pertama adalah yang bertuah untuk penjagaan gaib, selebihnya sama dengan
hierarki status dan kelas gaib keris.
Di dunia mahluk gaib berlaku hierarki status dan kelas sosok halus pendamping manusia sbb:
1. Roh Leluhur.
Yang pertama dan yang utama diakui sebagai sosok halus pelindung dan pengayom manusia adalah
sukma leluhur si manusia itu sendiri, yang dalam pelaksanaannya bisa dilakukan dalam bentuk
pengawasan jarak jauh, bisa juga tampil langsung mendampingi si manusia.
Urutan pertama adalah leluhur si manusia yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si
manusia.
Jenis ini adalah sukma lain yang bukan leluhur si manusia, tetapi oleh si manusia dianggap
(dihormati) sebagai leluhurnya. Sukma itu juga berperan seolah-olah dia adalah seorang leluhur yang
menjaga dan mendampingi si manusia sebagai keturunannya. Biasanya sukma itu berfungsi sebagai
sosok pelindung dan pengayom.
Urutan pertama adalah sukma yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia.
Jenis ini adalah sukma lain atau jenis mahluk halus lain yang bukan (dan tidak dianggap) sebagai
leluhur si manusia, biasanya berfungsi sebagai khodam ilmu.
Urutan pertama adalah yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia (penjagaan gaib).
Hierarki status dan kelas gaib keris sebagai pendamping manusia adalah seperti tertulis di halaman
sebelumnya (Khodam Keris Jawa dalam tulisan berjudul Jenis-Jenis Khodam).
Sosok-sosok gaib dari benda-benda gaib selain keris yang tampak mendampingi manusia, hierarki
status dan kelas gaib-gaib tersebut adalah sesuai sifat tuah benda gaibnya, yang pertama adalah
yang bertuah untuk penjagaan gaib, selebihnya sesuai dengan peranannya / fungsinya.
Dengan demikian urutan status dan kelas sosok halus yang mendampingi manusia adalah sbb:
4. Gaib Keris.
Di antara jenis yang sama pada sosok-sosok halus tersebut di atas urutannya yang pertama sebagai
pendamping manusia adalah yang berperan sebagai sosok pelindung atau yang untuk penjagaan
gaib. Urutan berikutnya adalah sesuai dengan peranannya / fungsinya.
Di dunia mahluk halus yang pertama dan yang utama diakui sebagai sosok halus pendamping
manusia adalah sukma leluhur si manusia itu sendiri. Karena itu yang paling baik untuk menjadi
sosok halus pendamping kita adalah sukma leluhur kita sendiri, karena keberadaan mereka bukan
semata-mata berfungsi sebagai khodam, tetapi akan melindungi dan mengayomi, karena adanya
ikatan batin antara orang tua dengan anak cucu keturunannya, sama seperti kita terhadap anak-anak
kita. Sedangkan khodam pendamping dari jenis yang lain sifatnya adalah tambahan. Sukma leluhur
itu bisa juga mengkoordinasikan kerja dan tuah dari khodam-khodam pendamping kita yang lain.
Tetapi sekalipun kita sudah memiliki sesosok leluhur sebagai pendamping kita, kalau nantinya kita
masih meminta / menerima ilmu / khodam dari orang lain atau ada laku kita yang mendatangkan
sesosok gaib baru yang ternyata khodam baru itu dari jenis yang tidak baik, nantinya sukma leluhur
pendamping kita itu juga akan pergi lagi, tidak mau mendampingi kita lagi (termasuk juga khodam-
khodam pendamping kita yang lain yang dari golongan putih, mereka juga akan pergi kalau kita
mendapatkan khodam baru dari golongan hitam atau yang sifatnya tidak baik).
Ini bisa menjadi petunjuk bagi kita, yaitu jika sebelumnya kita sudah mempunyai khodam
pendamping (misalnya di sebelah kanan), tetapi suatu saat khodam kita itu tidak ada lagi, mungkin
saja itu karena ada laku kita yang sudah mendatangkan khodam baru yang tidak baik atau dari
golongan hitam (berarti khodam kita sudah ganti dengan khodam baru yang tidak baik atau dari
golongan hitam).
Perlambang posisi keberadaan khodam pendamping manusia
Secara umum keberadaan sosok-sosok gaib sebagai khodam manusia adalah sbb :
1. Bersemayam di dalam tubuh manusia (di dalam kepala atau di dalam badannya), sehingga disebut
si manusia
Yang berdiam di dalam kepala keberadaannya lebih banyak berfungsi memberikan penglihatan
gaib, bisikan
Yang berdiam di dalam badan keberadaannya berfungsi khusus sebagai khodam kekuatan /
kesaktian, tetapi
akan juga memancarkan hawa aura kekuasaan, dan wibawa, atau aura lain sesuai pembawaan
sifat asli si
mahluk gaib. Sebagian ada yang memberikan penglihatan gaib, bisikan gaib, ide dan ilham.
2. Di sebelah kanan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang menjaga
si manusia,
atau sebagai tangan kanan si manusia (sebagai sosok halus yang diandalkan untuk berbagai
keperluan), atau sebagai khodam ilmu yang bersifat kesaktian / kekuatan / kewibawaan,
penundukkan.
3. Di sebelah kiri si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai khodam ilmu selain yang
bersifat
tetapi tidak secara khusus menjaga, lebih banyak bersifat hanya membantu penjagaan saja.
4. Di sebelah depan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi mutlak sebagai sosok halus yang
menjaga si
manusia, artinya setiap ada gangguan / serangan gaib akan lebih dulu berhadapan dengannya.
5. Di sebelah belakang si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus pendamping
yang
6. Di sebelah atas si manusia (posisinya tepat di atas kepala si manusia), artinya keberadaannya
berfungsi
sebagai sosok halus yang bersifat menjaga, melindungi, mengayomi (berlaku seperti seorang
leluhur yang
menaungi dan menjaga anak-cucu keturunannya) dan bisa juga memberikan fungsi-fungsi lain
kombinasi dari
7. Di sebelah depan atas si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang
bersifat
menjaga dan melindungi (berlaku seperti seorang leluhur yang menaungi dan menjaga anak-cucu
keturunannya).
8. Di sebelah belakang atas si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang
bersifat
banyak bersifat mengawasi saja dan hanya membantu jika diperlukan sekali bantuannya (jika
diminta).
9. Pengawasan jarak jauh. Khodamnya tidak tampak bersama si manusia, tetapi melakukan
pengawasan atau
memberikan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika datang ketika dibutuhkan (lebih banyak
yang datang
10. Khodam panggilan (khodam ilmu hadiran). Khodam jenis ini tidak bersifat mendampingi manusia,
akan hadir
Dengan demikian jika kita, atau orang lain, mempunyai satu atau banyak khodam pendamping, baik
asalnya dari keris, benda-benda jimat, khodam ilmu, atau adanya sukma leluhur yang mendampingi,
maka dari posisi masing-masing khodam tersebut kita bisa memperkirakan fungsi utamanya.
Jika kita sendiri sudah memiliki satu atau banyak khodam pendamping, tidak perlu kita mengatur-
atur posisi keberadaan mereka, karena mereka akan mengatur sendiri posisi mereka masing-masing
sesuai fungsi dan statusnya masing-masing.
Posisi sosok gaib yang berada di atas manusia, yang posisinya tepat di atas kepala atau di depannya,
memberikan kadar perlindungan yang lebih tinggi daripada sosok gaib yang posisinya berada di
bawah. Biasanya yang melakukan itu adalah dari jenis sukma manusia yang berperan sebagai
seorang leluhur yang melindungi dan menaungi anak-cucu keturunannya dan memiliki kesaktian
gaib yang tinggi, minimal kekuatan gaibnya 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Jika
kesaktiannya kurang dari itu biasanya posisinya di bawah, sama dengan gaib-gaib yang lain. Dari
posisinya di atas, selain bisa memandang dan bisa memberi pengaruh gaib mencakup jarak yang
lebih jauh, juga menunjukkan posisi yang bisa dengan jelas dilihat oleh mahluk halus lain sebagai
sosok pelindung si manusia.
Posisi sosok gaib yang berada di atas manusia biasanya adalah sukma leluhur si manusia, tetapi ada
beberapa kasus yang melakukan itu adalah dari jenis lain selain sukma leluhur si manusia, misalnya
khodam keris jawa, bangsa jin atau sukma orang lain yang merasa ada ikatan batin dengan si
manusia dan berperan sama seperti seorang leluhur yang melindungi dan menaungi anak-cucu
keturunannya dan memiliki kesaktian gaib yang tinggi, minimal kekuatan gaibnya 100 kali lipatnya
kesaktian Ibu Ratu Kidul. Jika kesaktiannya kurang dari itu, dan tidak ada ikatan batin seperti seorang
leluhur dengan anak cucu keturunannya, biasanya posisinya di bawah, sama dengan gaib-gaib yang
lain.
Khusus untuk sosok gaib pendamping yang posisinya berada di depan, jika anda memilikinya, atau
ada orang lain yang melihatnya begitu, karena posisinya yang berhadapan langsung dengan orang
lain, sebaiknya anda berhati-hati pada sifat-sifat karakter kepribadian sosok gaib tersebut.
Posisi khodam yang berada di depan melambangkan posisi yang mutlak sebagai pelindung gaib.
Biasanya sosok gaib itu percaya diri dengan kesaktiannya dan akan memancarkan hawa aura
energinya sebagai tanda perlindungannya. Jika karakternya teduh dan netral, mungkin tidak apa-
apa. Tetapi jika karakternya panas, pemarah, galak, atau berlebihan wibawanya, akan dapat
memberikan efek negatif terhadap hubungan sosial dan jalan kerejekian anda. Pengaruh karakter
mereka yang seperti itu akan membuat anda terlihat sombong, sok berwibawa, dan keberadaan
anda dapat menciptakan suasana panas dan tidak nyaman di dalam pergaulan, hubungan sosial dan
rumah tangga dan dapat berpengaruh negatif juga terhadap jalan kerejekian anda. Pengaruh negatif
itu juga bisa muncul dari sosok pendamping di sebelah kanan, tetapi kadarnya lebih rendah daripada
yang posisinya di depan si manusia.
Khusus untuk khodam / mahluk halus yang berada di dalam kepala atau badan (no.1) :
Sama seperti manusia, mahluk halus juga mengenal tatakrama dalam kehidupan mereka. Posisi
pendampingan khodam di atas adalah salah satu bentuk tatakrama mereka. Mahluk halus yang baik
wataknya dan baik intelijensinya memahami bahwa tidak baik jika mereka masuk bersemayam di
dalam tubuh manusia, karena itu biasanya mereka akan memposisikan diri sebagai khodam
pendamping, tidak masuk bersemayam di dalam tubuh manusia.
Tetapi ada banyak mahluk halus yang tidak mengindahkan tatakrama itu, ada banyak mahluk halus
yang suka masuk bersemayam di tubuh manusia. Ada jenis-jenis mahluk halus / khodam yang suka
bersemayam di dalam tubuh manusia, sehingga disebut si manusia ketempatan mahluk halus.
Tetapi banyak sosok halus yang bersemayam di dalam tubuh manusia, di dalam kepala atau di dalam
badan, yang wataknya jelek, sehingga menimbulkan efek pengaruh dan perbuatan yang merugikan
(walaupun mungkin efek itu tidak disadari, baca juga : Pengaruh Gaib Thd Manusia).
Karena itu jika kita menyadari ada sesosok mahluk halus di dalam tubuh kita, di dalam kepala atau di
dalam badan, sebaiknya kita waspadai, mungkin saja mereka adalah jenis mahluk halus yang tidak
baik wataknya, apalagi kalau jenisnya adalah sukma manusia (jika jenisnya adalah sukma manusia,
Penulis menganjurkan supaya mahluk halus itu diusir saja, karena kebanyakan sifatnya
menyesatkan).
Untuk menutupi ketidak-baikan keberadaan mereka di dalam tubuh manusia biasanya mereka akan
memberikan "tuah", menjadikan manusia merasa bisa melihat gaib (memberikan banyak bisikan
gaib dan penglihatan gaib walaupun kebanyakan sifatnya fiktif / tipuan), menjadikan manusia
merasa kuat dan sakti, menjadikan manusia merasa lebih daripada manusia lainnya karena ia
berkemampuan gaib, bisa mengobati, bisa meramal, idu geni, berkaromah, dsb.
Sekalipun kita sudah memiliki khodam pendamping banyak, termasuk ada sesosok leluhur yang
mendampingi kita, tetapi kalau nantinya kita masih meminta / menerima ilmu / khodam dari orang
lain atau ada laku kita yang sudah mendatangkan sesosok gaib baru yang ternyata khodam baru itu
dari jenis yang tidak baik, nantinya semua khodam pendamping kita itu, termasuk sukma leluhur,
akan pergi semua, tidak mau mendampingi kita lagi.
Kita bisa saja punya khodam pendamping banyak dan mengelilingi kita. Tetapi jika kemudian kita
ketempatan mahluk halus, di dalam kepala atau di dalam badan (no.1), biasanya khodam-khodam
kita itu akan pergi semua. Tidak ada lagi mahluk halus lain yang mau mendampingi kita. Tapi kalau
ada orang yang menerawang kita biasanya orang lain itu akan ditipu / dikelabui penglihatannya,
sehingga kita akan dikatakannya punya khodam leluhur, punya khodam macan atau khodam prajurit
(perlambang penjagaan) atau dikatakan ada sinar. Padahal khodam kita hanya satu itu saja, yaitu
yang di dalam kepala atau di badan.
Mahluk halus golongan putih dan berenergi positif tidak mau berdampingan dengan mahluk halus
lain yang wataknya jelek, berenergi negatif dan yang golongan hitam. Semua khodam-khodam kita
yang dari golongan putih akan pergi kalau kita mendapatkan khodam baru dari golongan hitam atau
yang sifatnya tidak baik.
Ini bisa menjadi petunjuk bagi kita, yaitu jika sebelumnya kita sudah mempunyai khodam
pendamping (misalnya di sebelah kanan), tetapi suatu saat khodam kita itu tidak ada lagi, mungkin
saja itu adalah karena ada laku kita yang sudah mendatangkan khodam baru yang tidak baik atau
khodam baru kita itu dari golongan hitam (berarti khodam kita sudah ganti dengan khodam baru
yang tidak baik atau dari golongan hitam).
Khusus untuk khodam mahluk halus golongan hitam, biasanya mereka akan menempatkan dirinya di
belakang manusia. Dari tempat keberadaannya itu ia memancarkan suatu aura energi sebagai
tuahnya untuk si manusia, yang juga berfungsi sebagai tanda bahwa si manusia berada di bawah
naungannya, sehingga mahluk halus lain golongan putih tidak akan datang mendampingi si manusia.
Selain yang sehari-harinya bersemayam di dalam badan manusia, khodam lainnya posisi
pendampingannya di luar tubuh, bisa di samping kanan, kiri, depan, belakang atau atas. Ketika si
manusia berkelahi / bertarung, biasanya khodam-khodamnya itu akan masuk ke dalam badan si
manusia, menyatukan kekuatannya dengan si manusia, melipatgandakan kekuatannya berkelahi dan
menjadikan pukulan / tendangannya mengandung kekuatan gaib, terutama adalah yang posisinya di
samping kanan. Sedangkan yang posisinya di depan dan di atas, biasanya tidak masuk ke dalam
badan, tetapi akan menyerang langsung lawan si manusia secara gaib. Begitu juga ketika orangnya
sedang menggunakan kekuatan kebatinannya, atau ketika sedang mengamalkan ilmu gaibnya.
Kondisi khodamnya masuk ke dalam badan itu bersifat temporer / sementara, karena tujuan
keberadaan mahluk halus tersebut adalah untuk menyatukan kekuatannya pada saat dibutuhkan,
bukan untuk menyatukan dirinya dengan si manusia dalam jangka panjang seperti orang yang
ketempatan mahluk halus.
Ada jenis-jenis mahluk halus / khodam yang sehari-harinya tidak tampak bersama dengan manusia,
tetapi melakukan pengawasan atau memberikan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika datang
ketika dibutuhkan. Biasanya sehari-harinya mereka membantu kepekaan rasa dan firasat atau
membantu memberikan penglihatan gaib. Untuk yang juga memberikan fungsi perlindungan gaib,
jika diperlukan mereka dapat seketika datang ketika dibutuhkan (walaupun kebanyakan harus
dipanggil dulu secara khusus). Contohnya adalah keris-keris jawa yang tidak tampak khodamnya
mendampingi manusia pemiliknya, tetapi tetap berdiam di dalam kerisnya. Ada juga sosok leluhur
atau bangsa jin yang mengawasi jarak jauh yang sehari-harinya tinggal di rumah si manusia atau
tinggal di tempat lain yang jauh.
Benda-benda gaib lain selain keris jawa, misalnya batu akik atau mustika atau jimat isian, umumnya
khodamnya tidak keluar menjadi khodam pendamping, tetap berdiam di dalam bendanya masing-
masing. Jika bendanya itu ditinggal di rumah biasanya khodamnya akan pasif, hanya menunggu
untuk diperintah secara khusus. Karena itu untuk tetap mendapatkan tuahnya maka benda-benda
itu harus selalu dibawa / dipakai. Atau jika bendanya ditinggal di rumah, lebih dulu dimintakan untuk
memberikan aura / energinya sebagai tuahnya, misalnya aura kewibawaan atau pengasihan atau
untuk pagaran gaib.
Tetapi keris-keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya, sebagai bentuk
penyatuannya dengan manusia pemiliknya biasanya khodamnya sudah memberikan auranya seperti
aura wibawa / kekuasaan, atau pengasihan untuk pergaulan atau bentuk energi lainnya sesuai tuah
asli kerisnya, sesuai karakter kegaibannya.
Dengan syarat sebuah keris sudah menyatu dengan manusia pemiliknya, masing-masing keris yang
khodamnya sudah keluar mendampingi manusia ataupun yang tetap berdiam di dalam kerisnya
masing-masing mempunyai kecenderungan yang akan menjadi kelebihan ataupun kelemahan.
Sebuah keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya biasanya memberikan bentuk
dan kadar tuah yang konsisten, stabil, kepada manusia pemiliknya, walaupun bendanya ditinggal di
rumah. Sedangkan yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping, karena khodamnya
mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kehidupan si manusia, maka ada kecenderungan besar
bahwa tuahnya akan lebih menjurus pada penjagaan gaib (keselamatan), dan tuah lainnya seperti
kewibawaan atau pengasihan / kerejekian akan berkurang kadarnya.
Kelebihan dari keris yang khodamnya sudah menjadi khodam pendamping adalah akan lebih mudah
bagi si manusia untuk berinteraksi dengan khodamnya di manapun ia berada, karena khodamnya itu
mendampinginya dimanapun ia berada. Sedangkan jika khodam kerisnya tetap berdiam di dalam
kerisnya, jika si manusia ingin berinteraksi dengan khodam kerisnya, maka ia harus lebih dulu
mengkonsentrasikan dirinya kepada kerisnya.
Upaya penyatuan dari si manusia dengan khodamnya atau benda gaibnya haruslah dilakukan satu
per satu terhadap sosok-sosok gaib atau benda-benda gaib yang bersamanya dengan cara seperti
yang sudah dituliskan mengenai upaya penyatuan manusia dengan kerisnya atau dalam tulisan
tentang ilmu tayuh / menayuh keris.
Bila seseorang sudah memiliki beberapa buah keris dan juga memiliki benda-benda gaib lain selain
keris atau juga memiliki beberapa khodam pendamping, sebaiknya dilakukan upaya penyatuan dari
si manusia supaya masing-masing gaib tersebut dapat berfungsi optimal seperti seharusnya.
Tetapi bisa juga dicoba untuk melakukannya sekaligus. Kalau kita ingin semua keris-keris dan benda-
benda gaib itu memberikan tuahnya kepada kita secara terkoordinasi, maka kita harus
mengsugestikannya kepada mereka semua bahwa kita menginginkan supaya mereka semua
memberikan tuahnya kepada kita dan supaya tuahnya tidak saling berlawanan, misalnya tuah
kewibawaan dan penjagaan gaib supaya tidak berlawanan dengan tuah kerejekian dan pengasihan.
Caranya, keris-keris dan benda-benda gaib itu semua dikumpulkan di hadapan anda. Kemudian
sampaikan kepada mereka keinginan di atas.
Bila para mahluk halus yang menjadi khodam itu berasal dari mahluk halus bergolongan putih,
biasanya tidak akan mendatangkan kesulitan selama sesajinya terpenuhi. Sebaiknya jangan
menerima khodam apapun yang jenisnya golongan hitam, karena akan cenderung menyesatkan dan
akan menyulitkan dalam proses kematian.
Bagi anda pengguna ilmu khodam (atau yang memiliki khodam pendamping), dan yang memiliki
benda-benda gaib, sebaiknya berhati-hati dalam penggunaan ilmunya, juga berhati-hati dalam
memilih jenis khodam gaibnya. Penggunaan jasa mahluk halus biasanya harus disertai dengan sesaji
tertentu (kembang, telor ayam, minyak Arab, bakaran menyan / dupa, dsb) sebagai upah si mahluk
halus karena sudah bekerja membantu anda atau mewujudkan keinginan anda.
Dalam mendapatkan ilmu khodam atau benda-benda gaib tersebut, sebaiknya ditanyakan kepada si
pemberinya, atau bertanya langsung kepada si khodam itu sendiri, kalau bisa, tentang semua
persyaratan yang diminta oleh si khodam. Bila sesaji yang dimintanya tidak dipenuhi, atau anda lupa
memberikannya, biasanya si khodam akan "menegur" anda dengan caranya sendiri. Dan sebaiknya
jangan menerima khodam bangsa jin dari golongan hitam, karena akan menyesatkan anda atau akan
menyulitkan anda dalam proses kematian.
Beberapa tulisan tentang sifat-sifat dan pengaruh mahluk halus terhadap manusia dapat dibaca di
Penggolongan Mahluk Halus , Pengaruh Gaib thd Manusia , Roh Manusia (Lanjutan 1).
Bagi yang memiliki benda-benda gaib, khodam pendamping atau ketempatan khodam leluhur, ada
beberapa panduan yang berguna untuk mengenal kepribadian sosok gaibnya dan untuk
mengoptimalkan fungsinya, seperti yang tertulis dalam :
Halaman ini adalah kelanjutan dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah
khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca juga tulisan di halaman-halaman lain yang
terkait.
Untuk menambah pemahaman isi tulisan dalam halaman ini silakan dibaca juga halaman-halaman
lain yang terkait :
- Sebagian pengertian dalam menilai tuah dan kesaktian khodam gaib sudah dituliskan dalam tulisan
:
Kesaktian Mustika.
- Untuk tujuan mengetahui karakter suatu sosok halus / khodam, tuahnya dan sesajinya bisa
dilakukan
dengan cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
- Jenis-jenis sesaji untuk khodam gaib bisa dibaca dalam tulisan Sesaji Untuk Benda Gaib.
- Untuk keperluan mendapatkan suatu amalan gaib untuk tujuan tertentu silakan mencarinya di
internet.
Khodam adalah istilah untuk suatu mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis
mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb, bisa berasal dari
khodam jimat atau pusaka, khodam ilmu gaib atau khodam pendamping, atau yang dipanggil /
dihadirkan untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu (khodam ilmu hadiran).
Istilah khodam dalam tulisan ini meliputi pengertian khodam secara umum, yaitu khodam dari
benda-benda gaib, khodam ilmu dan khodam pendamping.
Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping :
- Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ?
- Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ?
Tuah dari sebuah benda gaib berkhodam ada yang bersifat alami dari benda gaibnya, ada juga yang
tuahnya didapatkan setelah memberikan sugesti tertentu (misalnya yang tuahnya didapatkan
setelah bendanya dibacakan amalan pengasihan, dsb).
Dalam memberikan tuahnya, khodam dari sebuah benda gaib yang dimiliki oleh seseorang ada yang
tetap berdiam di dalam benda gaibnya, ada juga yang keluar dari bendanya dan mendampingi
tuannya (berlaku sama dengan khodam pendamping). Jika sosok gaibnya keluar dari benda gaibnya
dan mendampingi tuannya, maka tuahnya akan tetap didapatkan walaupun benda gaibnya ditinggal
di rumah. Tetapi jika khodamnya itu tetap berdiam di dalam benda gaibnya, maka untuk
mendapatkan tuahnya benda itu harus selalu dipakai / dibawa.
Secara alami semua sosok halus memancarkan suatu aura energi tertentu hingga jarak tertentu dari
tempat keberadaannya. Masing-masing aura energi itu mempunyai sifat sendiri-sendiri sesuai jenis
karakter sosok halusnya masing-masing.
Secara alami pancaran energi dari sesosok mahluk halus adalah sejalan dengan karakter kepribadian
mahluk halusnya masing-masing :
1. Yang karakternya keras akan memancarkan aura kekuatan / kegagahan, kewibawaan, kekuasaan,
ada juga
yang menakutkan.
2. Yang karakternya halus akan memancarkan aura pengasihan, kerejekian, keteduhan, disukai
dalam pergaulan
3. Yang karakternya bijaksana seperti orang tua akan memancarkan aura karisma wibawa,
keteduhan,
4. Yang karakternya jelek dan jahat akan memancarkan aura yang mempengaruhi psikologis,
mempengaruhi
manusia menjadi berwatak sok gagah, sok sakti, sok beriman, sok benar, sok kuasa dan sok
menghakimi,
meninggikan hasratnya akan kekayaan, hasrat kekuasaan dan hasrat memiliki dengan
menghalalkan
berbagai cara dan mencari pembenaran atas perbuatannya yang menghalalkan cara, dan
mendorong
Sebagian besar pancaran aura energi mahlus halus yang alami tidak terasakan pengaruhnya oleh
manusia. Sebagian lainnya pengaruhnya bisa dirasakan sebagai berpengaruh positif atau bersifat
negatif bagi manusia.
Bentuk sifat aura energi pancaran mahluk halus di atas adalah bersifat alami. Selain itu ada juga yang
tidak alami, yaitu perbuatan mahluk halus dan sifat aura energi yang sengaja dibentuk dengan
sugesti amalan gaib (atau dengan sambat).
Jika pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itu oleh manusia dirasakan sebagai
bermanfaat, maka pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itulah yang secara umum kita
sebut tuah , yang pengaruhnya bisa dinikmati oleh manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan
oleh manusia.
Tuah adalah perbuatan atau pancaran aura energi dari sesosok mahluk halus (khodam) yang
dirasakan bermanfaat dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.
Jadi pengertian tuah itu ada 2 macamnya, yaitu pancaran aura energi suatu mahluk halus atau
perbuatan tertentu dari sesosok mahluk halus.
Secara umum tuah yang dinikmati oleh manusia bentuknya adalah pancaran energi alami dari
karakter mahluk halusnya, misalnya didapatkan dari sebuah benda gaib yang khodamnya
memancarkan aura pengasihan, kerejekian, kewibawaan, atau aura kekuatan. Ada juga bentuk tuah
yang didapatkan setelah diberikan sugesti atau dibacakan amalan gaib tertentu. Selain itu ada tuah
dalam bentuk khusus, biasanya adalah yang merupakan perbuatan dari perintah khusus manusia
untuk dilakukan oleh si mahluk halus, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib,
penarikan benda gaib, pelet, penundukkan, dsb.
Masing-masing bentuk tuah itu, terasa tidaknya perbuatan dan pancaran aura energi itu, yang alami
ataupun yang didapat setelah mengsugestikan suatu amalan gaib, berhubungan dengan kualitas dan
kekuatan tuahnya.
Istilah kualitas tuah, dapat dianalogikan sebagai kadar tingkatan sifat dari suatu bentuk tuah.
Jika tingkatan sifat tuah ini diukur nilainya dengan skala penilaian dari 1 sampai 10, maka bila
nilainya 1 berarti tingkatan sifat tuahnya paling lemah (paling rendah kualitasnya, paling rendah
tingkatan sifat tuahnya), dan nilai 10 berarti kadar tingkatan sifat tuahnya paling tinggi (paling tinggi
tingkat kualitas tuahnya).
Kebanyakan sosok halus dapat disugestikan untuk memberikan tuah tertentu (disugestikan untuk
memancarkan aura energi dengan sifat tertentu), tetapi tuah-tuah yang kualitasnya bagus hanya
didapatkan jika tuah itu sejalan dengan karakter asli (kepribadian) sosok gaibnya.
Biasanya kualitas tuah (sifat aura energi yang dipancarkan oleh masing-masing mahluk halus /
khodam) akan terus seperti aslinya, tidak akan meningkat, tapi bisa menurun kualitasnya. Tapi jika
kita bisa mengsugestinya untuk memberikan tuah yang lebih baik kualitasnya (dengan amalan gaib
dan sesaji), biasanya khodam-khodam itu bisa "bekerja" mengikuti sugesti kita untuk merubah sifat
pancaran energinya (menambah kadar kualitas tuahnya).
Berikut ini dituliskan ilustrasi singkat mengenai pengertian tuah dan kualitas tuah.
Tuah Pengasihan.
Pengertian tuah pengasihan bagi seseorang adalah adanya suatu aura / energi gaib yang
menyebabkan orang-orang di sekitarnya, termasuk yang baru pertama kali bertemu dengannya,
merasa suka dan mengasihinya, menyebabkan seseorang disukai / disenangi / dikasihi oleh orang
lain yang ada di sekitarnya atau orang-orang yang bertemu dengannya. Tuah ini berguna dalam
hubungan sosial (dan hubungan khusus).
Tuah pengasihan bersifat umum, pengaruhnya adalah terhadap banyak orang di sekitarnya.
Jika tuah pengasihan ini ditujukan hanya kepada orang tertentu saja, maka tuah ini disebut pelet,
yaitu membuat orang tertentu menjadi suka / terpikat kepadanya.
- Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi terasa berpengaruh pengasihan.
- Nilai 7-8, adalah pengaruh pengasihan yang membuat keberadaan seseorang dikasihi di
lingkungannya,
- Nilai 10, adalah pengaruh pengasihan yang membuat keberadaan seseorang dikasihi di
lingkungannya
sampai menyebabkan orang-orang yang biasa bertemu dengannya merasa rindu dengan
kehadirannya dan merasa belum nyaman jika orang itu belum hadir bersama mereka
(pengaruhnya
Tuah Kerejekian.
Pengertian tuah kerejekian bagi seseorang adalah adanya suatu aura / energi gaib yang memberikan
pengaruh berupa semangat psikologis untuk bekerja, memberikan pengaruh yang baik dalam
hubungan dengan orang lain (hubungan sosial), membuka pikiran dalam pemecahan masalah-
masalah yang dihadapi dan melancarkan urusannya yang berhubungan dengan jalan kerejekian. Di
dalam tuah kerejekian terkandung juga di dalamnya tuah untuk ketenangan hati dan pikiran,
pengasihan umum, kesehatan dan ketentraman keluarga.
Tuah untuk kerejekian akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang mempunyai lahan / usaha
sendiri dan yang bersemangat untuk mengembangkan usahanya, memberinya semangat psikologis
untuk bekerja, memberikan ide-ide dan ilham untuk pengembangan usaha, memberikan aura yang
baik untuk hubungan sosial, hubungan baik penjual-pembeli dan hubungan baik dengan sesama
usahawan (hubungan kerjasama usaha), memberikan aura yang baik untuk perkembangan
peternakan dan kesuburan pertanian, sehingga jika seseorang mampu membuka pikiran dan
mengikuti tuntunan gaib yang diterimanya, tuah kerejekian itu akan dapat membantu seseorang
mengembangkan usaha dan jalan kerejekiannya mengantarkannya menjadi makmur sejahtera dan
berkelimpahan.
- Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi terasa berpengaruh bertuah kerejekian.
- Nilai 7-8, adalah pengaruh berupa semangat psikologis untuk bekerja, ide-ide dan ilham mengalir
lancar untuk
pengembangan usaha dan memecahkan masalah, membuat orang-orang di sekitarnya suka
dengan
dirinya dan suka datang ke tempat usahanya, membuat orang-orang suka datang dan
berbelanja,
membuat pekerjaan dan usahanya lebih berkembang dan lebih maju atau dagangannya
lebih laris.
- Nilai 9, adalah pengaruh tuah kerejekian yang sampai menyebabkan orang-orang di sekitarnya
(rekan kerja
dan para bawahan) ikut bersemangat untuk bekerja bersamanya, menaruh kepercayaan
yang besar
- Nilai 10, adalah pengaruh tuah kerejekian yang sampai menyebabkan sesama pengusaha /
rekanan menaruh
kepercayaan yang besar kepadanya, senang berbisnis dengannya, senang bekerja sama /
berinvestasi pada usahanya, senang memberikan pinjaman / kredit usaha kepadanya, dan
mau
Tuah Kewibawaan.
Pengertian tuah kewibawaan bagi seseorang adalah adanya suatu aura / energi gaib yang
menyebabkan orang-orang di sekitarnya merasa hormat kepadanya, menyebabkannya dihormati /
disegani oleh orang lain yang ada di sekitarnya atau orang-orang yang bertemu dengannya,
menyebabkan orang-orang tidak berani dengan sengaja berbuat tidak hormat atau merendahkan,
menjadikannya dihormati sebagai pemimpin atau dihormati untuk memegang jabatan tertentu,
menjauhkannya dari fitnah dan pelecehan yang bisa menjatuhkan martabatnya. Dalam pengaruh
kekuatan gaib yang ekstrim tuah ini sampai menyebabkan kehadiran seseorang ditakuti oleh orang
lain di sekitarnya.
Tingkatan kualitas tuah kewibawaan :
- Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi terasa berpengaruh kewibawaan.
- Nilai 7-8, adalah pengaruh kewibawaan yang membuat keberadaan seseorang dihormati di
lingkungannya.
- Nilai 9, adalah pengaruh kewibawaan yang sampai menjadikan seseorang dihormati dan
disegani,
menyebabkan orang lain tidak berani dengan sengaja berbuat tidak hormat atau
merendahkan,
dihormati dan dianggap pantas untuk memimpin atau memegang jabatan tertentu (karir /
kepangkatan
/ derajat).
Tuah ini juga akan memberikan rasa firasat bila akan ada kejadian yang tidak
mengenakkan, atau
bila ada ancaman musuh di dalam selimut, atau peringatan bila ada orang-orang yang
berniat
menjatuhkan wibawanya, sehingga orang itu akan menjadi tajam instingnya dan dapat
melakukan
- Nilai 10, adalah pengaruh kewibawaan yang membuat keberadaan seseorang sangat disegani /
dihormati,
sampai-sampai ucapannya tidak akan dibantah oleh orang lain yang mendengarkannya,
dan
Jika terlibat dalam suatu masalah, tuah ini akan membungkam mulut lawan bicara
(pambungkem),
membuat lawan bicara berat / takut untuk berbicara atau membuatnya menjadi lupa atas
apa yang
Pengertian tuah kesaktian / kekuatan dan keselamatan bagi seseorang adalah adanya suatu energi
gaib yang menyebabkan seseorang merasakan tubuhnya lebih kuat dan bersemangat, ketika
berkelahi kecepatan geraknya bertambah, kekuatan pukulannya bertambah (dan pukulannya
mengandung efek kekuatan gaib) dan tubuhnya lebih tahan menerima pukulan (tidak begitu merasa
sakit ketika dipukul / terluka). Dalam pengaruh kekuatan yang ekstrim, tuah ini sampai
menyebabkan tubuh seseorang menjadi kebal, tidak terluka oleh senjata tajam atau senjata api,
rambutnya tidak dapat dipotong / dicukur dan tidak terbakar oleh api, tahan panasnya api dan
kulitnya pun tidak akan melepuh, dan tahan (relatif) menerima serangan pukulan / tendangan yang
menggunakan tenaga dalam atau aji-aji kesaktian.
- Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi berpengaruh sebagai penambah kekuatan /
semangat.
- Nilai 7-9, adalah pengaruh tuah kekuatan yang menyebabkan seseorang merasakan tubuhnya
lebih bertenaga
(dan mengandung kekuatan gaib) dan tubuhnya lebih tahan menerima pukulan (tidak
begitu merasa
- Nilai 10, adalah pengaruh tuah kekuatan / keselamatan yang sampai menyebabkan tubuh
seseorang tidak
terluka oleh senjata tajam atau senjata api, rambutnya tidak dapat dipotong / dicukur dan
tidak
terbakar oleh api, tahan panasnya api dan kulitnya pun tidak akan melepuh dan tahan
(relatif)
diserang dengan pukulan / tendangan yang menggunakan tenaga dalam atau aji-aji
kesaktian.
Contoh-contoh ilustrasi di atas menggambarkan contoh-contoh pengaruh energi mahluk halus yang
secara umum kita sebut tuah, dan kualitas tuah menentukan kadar tingkatan sifat suatu tuah.
Benda-benda gaib anda yang bisa untuk kekebalan (bisa dites untuk kekebalan) sebaiknya jangan
disugestikan untuk memberikan tuah / fungsi lain, supaya tuah kekebalannya tidak berubah / luntur.
Begitu juga benda-benda gaib anda yang lain, yang tuahnya bersifat khusus dan tuahnya sudah
bagus, misalnya yang khusus untuk pengasihan / kerejekian, sebaiknya jangan disugestikan untuk
memberikan tuah / fungsi lain, supaya tuah khususnya itu tidak berubah / luntur.
Secara umum benda-benda gaib yang bisa bertuah untuk pengasihan, kerejekian, dan kewibawaan
dapat disugestikan untuk tuah junjung derajat. Tentang pengertian junjung derajat silakan dibaca
dalam tulisan berjudul Keris Junjung Derajat.
Catatan khusus :
Mengoptimalkan Tuah :
Secara umum bentuk tuah di atas seperti pengasihan, kerejekian, kewibawaan, kekuatan, adalah
sebentuk energi gaib / aura yang bisa dirasakan oleh orang lain dan diri kita sendiri, aura itu selain
akan mempengaruhi orang lain juga bisa dirasakan pengaruhnya pada diri kita sendiri sesuai bentuk
tuahnya.
Untuk mengoptimalkan fungsi tuah-tuah tersebut, selain tuah itu sudah bekerja pada diri kita atau
mempengaruhi orang lain, kita sendiri harus menyesuaikan diri kita supaya selaras dengan tuahnya,
yaitu selain kita sendiri harus menunjukkan sikap yang selaras dengan bentuk tuahnya, kita juga
harus membuka pikiran untuk mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang sejalan dengan bentuk
tuahnya, dan jangan melakukan sikap dan perbuatan yang berlawanan dengan tuahnya.
Misalnya :
Tuah Pengasihan, selain tuah itu sudah bekerja mempengaruhi orang lain supaya kasih kepada kita,
kita sendiri harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap yang
menyenangkan bagi orang lain, jangan menunjukkan sikap yang tidak bersahabat atau tidak
menyenangkan bagi orang lain. Jangan sampai tuah pengasihannya kalah oleh perilaku kita sendiri
yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
Tuah Kerejekian, selain tuah itu sudah bekerja mempengaruhi orang lain supaya kasih kepada kita,
suka bekerja dengan kita, suka berbisnis / berjual-beli dengan kita, kita sendiri harus menunjukkan
sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap yang menyenangkan bagi orang lain,
jangan menunjukkan sikap yang tidak bersahabat atau tidak menyenangkan bagi orang lain.
Kita sendiri harus bersemangat bekerja, membuka pikiran atas ide dan ilham untuk kelancaran
pekerjaan dan pengembangan usaha kita dan melakukan perbuatan-perbuatan nyata dari masuknya
ide dan ilham untuk mengembangkan usaha dan jalan kerejekian kita, jangan pasif. Dengan demikian
tuah itu menjadi bermanfaat dan bisa dirasakan pengaruhnya dalam menggandakan usaha
kerejekian kita.
Tuah Kewibawaan, selain tuah itu sudah bekerja mempengaruhi orang lain supaya hormat kepada
kita, tidak menyepelekan kita, menjadikan kita tampak lebih berkarisma dan berwibawa, kita sendiri
harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap percaya diri,
jangan menunjukkan sikap yang lemah atau kurang percaya diri yang akan membuat kita tampak
tidak berwibawa dan akan disepelekan.
Kita sendiri juga harus bersemangat bekerja, menguasai materi dan teknis pekerjaan kita, membuka
pikiran atas ide dan ilham untuk kelancaran pekerjaan dan usaha kita dan membina hubungan yang
baik dengan atasan, bawahan, maupun rekan kerja sederajat, sehingga pengaruh kewibawaan itu
juga akan membuat kita dihormati dan dianggap pantas untuk memegang jabatan tertentu (karir /
kepangkatan).
Tuah Kekuatan, selain tuah itu sudah bekerja memberikan tambahan energi dan kekuatan gaib pada
diri kita, kita sendiri harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan
sikap percaya diri, jangan menunjukkan sikap yang lemah, takut atau kurang percaya diri yang akan
membuat kita merasa lemah, sehingga tuah kekuatan itu menjadi tidak terasakan keampuhannya.
Selain itu kita juga perlu melatih suatu olah gerak atau kekuatan tertentu untuk mengoptimalkan
penggunaan kekuatan.
Jadi kalau kita menginginkan tuah itu bekerja optimal untuk kita, maka kita juga harus melakukan
perbuatan dan sikap yang sejalan, jangan melakukan sikap dan perbuatan yang berlawanan dengan
bentuk tuahnya. Jadi, jika kita merasakan bentuk tuahnya kurang terasa, mungkin adalah karena kita
sendiri yang tidak bisa menyelaraskan diri kita dengan bentuk tuahnya (kita sendiri yang menjadi
penghalang keampuhan tuahnya).
Efek negatif kualitas tuah :
Selain tuah-tuah di atas memberikan manfaat kepada kita, ada juga sisi negatifnya.
Misalnya :
Pengasihan yang kuat pengaruhnya bisa menjadikan kita dikasihi di lingkungan kita, tetapi dalam hal
tertentu bisa menyebabkan kita disepelekan, karena kita tidak tampak berwibawa. Ilmu pengasihan
yang terlalu kuat bisa membuat kita kehilangan kewibawaan, membuat kita tampak tidak
berwibawa, menjadi disepelekan, bahkan bisa dianggap tidak pantas menduduki jabatan tertentu.
Kewibawaan yang kuat pengaruhnya bisa menjadikan kita dihormati / disegani di lingkungan kita,
tetapi dalam hal tertentu bisa menyebabkan keberadaan kita tidak disukai, kita tampak tidak punya
rasa kasih, kita bisa dijauhi orang karena dianggap angkuh, sombong dan kurang fiendly.
Hawa / aura kekuatan / kekerasan yang kuat pengaruhnya bisa menjadikan kita percaya diri merasa
kuat, tetapi dalam hal tertentu bisa menyebabkan keberadaan kita tidak disukai, akan tampak
sombong dan kita akan dijauhi orang karena dianggap "berbahaya". Apalagi jika khodamnya (atau
kita sendiri) memancarkan aura yang panas, apalagi jika kita sendiri mudah "panas".
Ada banyak amalan dan ilmu keselamatan dan penjagaan gaib yang katanya ampuh, yang kadar
tuahnya tinggi, tetapi di sisi lain ilmu keselamatan itu bisa berpengaruh negatif terhadap pergaulan
dan jalan kerejekian kita, karena ilmunya beraura kekerasan, khodamnya agresif dan berhawa panas,
kita sendiri juga bisa menjadi terlihat keras, angkuh, sombong, terlihat jauh dari rasa pengasihan,
bisa juga kita menjadi dijauhi orang karena dianggap "berbahaya".
Jadi, jika kita memilki / mencari sebuah benda gaib atau khodam dan amalan karena mengharapkan
ampuhnya tuahnya, sebaiknya kita aware juga terhadap sisi negatif dari tuah benda gaib dan amalan
yang kadarnya tinggi.
Kalau memang ada suatu bentuk pencapaian tertentu atau ada kondisi tertentu yang ingin kita
capai, lebih baik memang kita memakai benda gaib / amalan yang kadar tuahnya tinggi, yang
nilainya 9 - 10.
Tetapi kalau kita menganggap penting hubungan sosial dengan orang lain di sekitar kita, apalagi jika
jalan kehidupan kita banyak berhubungan dengan orang lain, sebaiknya kita tidak memakai /
mengantongi benda gaib yang kualitas tuahnya terlalu tinggi, juga tidak mewiridkan amalan yang
kadarnya tinggi, karena ada efek negatif lain yang muncul dari kuatnya sebentuk tuah.
Dalam kondisi normal hubungan sosial atau hubungan kerja, benda gaib dengan kadar tuah nilai 8
atau 8,5, atau maksimal 9, mungkin cukup baik untuk kita pakai sehari-hari.
Halaman ini adalah kelanjutan dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah
khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca juga tulisan di halaman-halaman lain yang
terkait.
Untuk menambah pemahaman isi tulisan dalam halaman ini silakan dibaca juga halaman-halaman
lain yang terkait :
- Sebagian pengertian dalam menilai tuah dan kesaktian khodam gaib sudah dituliskan dalam tulisan
:
Kesaktian Mustika.
- Untuk tujuan mengetahui karakter suatu sosok halus / khodam, tuahnya dan sesajinya bisa
dilakukan
dengan cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
- Jenis-jenis sesaji untuk khodam gaib bisa dibaca dalam tulisan Sesaji Untuk Benda Gaib.
- Untuk keperluan mendapatkan suatu amalan gaib untuk tujuan tertentu silakan mencarinya di
internet.
Khodam adalah istilah untuk suatu mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis
mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb, bisa berasal dari
khodam jimat atau pusaka, khodam ilmu gaib atau khodam pendamping, atau yang dipanggil /
dihadirkan untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu (khodam ilmu hadiran).
Istilah khodam dalam tulisan ini meliputi pengertian khodam secara umum, yaitu khodam dari
benda-benda gaib, khodam ilmu dan khodam pendamping.
Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping :
- Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ?
- Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ?
Tuah dari sebuah benda gaib berkhodam ada yang bersifat alami dari benda gaibnya, ada juga yang
tuahnya didapatkan setelah memberikan sugesti tertentu (misalnya yang tuahnya didapatkan
setelah benda gaibnya dibacakan amalan pengasihan, dsb).
Dalam memberikan tuahnya, khodam dari sebuah benda gaib yang dimiliki oleh seseorang ada yang
tetap berdiam di dalam benda gaibnya, ada juga yang keluar dari bendanya dan mendampingi
tuannya (berlaku sama dengan khodam pendamping). Jika sosok gaibnya keluar dari benda gaibnya
dan mendampingi tuannya, maka tuahnya akan tetap didapatkan walaupun benda gaibnya ditinggal
di rumah. Tetapi jika khodamnya itu tetap berdiam di dalam benda gaibnya, maka untuk
mendapatkan tuahnya benda itu harus selalu dipakai / dibawa.
Secara alami semua sosok halus memancarkan suatu aura energi tertentu hingga jarak tertentu dari
tempat keberadaannya. Masing-masing aura energi itu mempunyai sifat sendiri-sendiri sesuai jenis
karakter sosok halusnya masing-masing.
Secara alami pancaran energi dari sesosok mahluk halus adalah sejalan dengan karakter kepribadian
mahluk halusnya masing-masing :
1. Yang karakternya keras akan memancarkan aura kekuatan / kegagahan, kewibawaan, kekuasaan,
ada juga
yang menakutkan.
2. Yang karakternya halus akan memancarkan aura pengasihan, kerejekian, keteduhan, disukai
dalam pergaulan
3. Yang karakternya bijaksana seperti orang tua akan memancarkan aura karisma wibawa,
keteduhan,
4. Yang karakternya jelek dan jahat akan memancarkan aura yang mempengaruhi psikologis,
mempengaruhi
manusia menjadi berwatak sok gagah, sok sakti, sok beriman, sok benar, sok kuasa dan sok
menghakimi,
meninggikan hasratnya akan kekayaan, hasrat kekuasaan dan hasrat memiliki dengan
menghalalkan
berbagai cara dan mencari pembenaran atas perbuatannya yang menghalalkan cara, dan
mendorong
Sebagian besar pancaran aura energi mahlus halus yang alami tidak terasakan pengaruhnya oleh
manusia. Sebagian lainnya pengaruhnya bisa dirasakan sebagai berpengaruh positif atau bersifat
negatif bagi manusia.
Bentuk sifat aura energi pancaran mahluk halus di atas adalah bersifat alami. Selain itu ada juga yang
tidak alami, yaitu perbuatan mahluk halus dan sifat aura energi yang sengaja dibentuk dengan
sugesti amalan gaib (atau dengan sambat).
Jika pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itu oleh manusia dirasakan sebagai
bermanfaat, maka pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itulah yang secara umum kita
sebut tuah , yang pengaruhnya bisa dinikmati oleh manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan
oleh manusia.
Tuah adalah perbuatan atau pancaran aura energi dari sesosok mahluk halus (khodam) yang
dirasakan bermanfaat dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.
Jadi pengertian tuah itu ada 2 macamnya, yaitu pancaran aura energi suatu mahluk halus atau
perbuatan tertentu dari sesosok mahluk halus.
Secara umum tuah yang dinikmati oleh manusia bentuknya adalah pancaran energi alami dari
karakter mahluk halusnya, misalnya didapatkan dari sebuah benda gaib yang khodamnya
memancarkan aura pengasihan, kerejekian, kewibawaan, atau aura kekuatan. Ada juga bentuk tuah
yang didapatkan setelah diberikan sugesti atau dibacakan amalan gaib tertentu. Selain itu ada tuah
dalam bentuk khusus, biasanya adalah yang merupakan perbuatan dari perintah khusus manusia
untuk dilakukan oleh si mahluk halus, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib,
penarikan benda gaib, pelet, penundukkan, dsb.
Masing-masing bentuk tuah itu, terasa tidaknya perbuatan dan pancaran aura energi itu, yang alami
ataupun yang didapat setelah mengsugestikan suatu amalan gaib, berhubungan dengan kualitas dan
kekuatan tuahnya.
Istilah kualitas tuah, dapat dianalogikan sebagai tingkatan sifat dari suatu bentuk tuah.
Jika tingkatan sifat tuah ini diukur nilainya dengan skala penilaian dari 1 sampai 10, maka bila
nilainya 1 berarti tingkatan sifat tuahnya paling lemah (paling rendah kualitasnya, paling rendah
tingkatan sifat tuahnya), dan nilai 10 berarti kadar tingkatan sifat tuahnya paling tinggi (paling tinggi
tingkat kualitas tuahnya).
Kebanyakan sosok halus dapat disugestikan untuk memberikan tuah tertentu (disugestikan untuk
memancarkan aura energi dengan sifat tertentu), tetapi tuah-tuah yang kualitasnya bagus hanya
didapatkan jika tuah itu sejalan dengan karakter asli (kepribadian) sosok gaibnya.
Biasanya kualitas tuah (sifat aura energi yang dipancarkan oleh masing-masing mahluk halus /
khodam) akan terus seperti aslinya, tidak akan meningkat, tapi bisa menurun kualitasnya. Tapi jika
kita bisa mengsugestinya untuk memberikan tuah yang lebih baik kualitasnya (dengan amalan gaib
dan sesaji), biasanya khodam-khodam itu bisa "bekerja" mengikuti sugesti kita untuk merubah sifat
pancaran energinya (menambah kadar kualitas tuahnya).
Jika sosok-sosok halus itu menjadi khodam ilmu / pendamping atau khodam benda-benda gaib,
maka apapun jenis tuahnya, tuahnya akan membawa sifat-sifat yang sesuai dengan karakter
khodamnya.
Misalnya :
Sosok macan loreng, berarti watak dan perilakunya seperti macan, galak, mudah marah, setia,
mudah berteman.
Sosok macan ini biasanya menjadi khodam kewibawaan dan penjagaan gaib.
Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya panas dan menakutkan, bisa mengganggu pergaulan dan
hubungan sosial (dan keharmonisan keluarga).
Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya,
tidak menjadi khodam pendamping, kebanyakan benda gaibnya bertuah kewibawaan, atau sesekali
keluar dari bendanya untuk fungsi penjagaan gaib.
Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya di depan
orangnya untuk memberikan tuah kewibawaan dan penjagaan gaib.
Sosok macan kumbang (hitam), watak dan perilakunya seperti perpaduan kucing dan macan,
pendiam, galak, sulit ditebak jalan pikirannya.
Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya,
tidak menjadi khodam pendamping, dan tidak bertuah.
Sosok ular, berarti watak dan perilakunya seperti ular, pikirannya sulit ditebak, bisa menyerang
tanpa alasan.
Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya,
tidak menjadi khodam pendamping, dan tidak bertuah.
Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya melilit di
badan orangnya (atau di tangannya / di kepalanya kalau ukuran wujudnya kecil dan pendek) untuk
memberikan fungsi penjagaan gaib.
Sosok ular naga, berarti watak dan perilakunya seperti naga, berwibawa dan berkuasa, setia.
Sosok ular naga ini biasanya menjadi khodam kewibawaan, kekuatan dan penjagaan gaib.
Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya menyebabkan manusianya kelihatan berwibawa dan
berkuasa dan akan menjauhkan manusia atau mahluk halus yang bersifat / bertendensi negatif.
Tetapi jika sosok gaib naganya galak dan ganas, biasanya juga memancarkan aura panas dan
menakutkan.
Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya,
tidak menjadi khodam pendamping, tapi sesekali keluar dari benda gaibnya untuk menunjukkan
kekuasaannya.
Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya di
sebelah kanan atau di belakang orangnya.
Sosok ular naga jawa (badan dan kepalanya seperti ular naga, tetapi tidak berkaki), berarti watak dan
perilakunya seperti perpaduan ular dan naga, galak ( / ganas) dan berkuasa.
Sosok ular naga ini biasanya menjadi khodam kekuasaan dan penjagaan gaib. Hawa aura yang
ditimbulkannya biasanya menyebabkan manusianya kelihatan berkuasa, ada juga yang berhawa
menakutkan dan akan menjauhkan manusia atau mahluk halus yang bersifat / bertendensi negatif.
Tetapi banyak jenis khodam ini yang energinya panas dan tajam.
Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya,
tidak menjadi khodam pendamping.
Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya melilit
badan orangnya atau berada di belakang orangnya.
Sosok raksasa seperti buto di pewayangan, yang rambutnya gondrong panjang semrawut, hidungnya
besar, matanya besar mendelik, biasanya menggambarkan intelijensi yang rendah dan perilakunya
seperti raksasa buto, yaitu kurang pikir, dan suka main kekerasan. Sosok-sosok jenis ini biasanya
tidak memberikan tuah yang khusus bagi manusia, tetapi secara otomatis akan memberikan tuah
untuk kekuatan berkelahi dan penjagaan gaib. Jenis ini mau memberikan tuah apa saja yang
diperintahkan kepadanya selama sesajinya sesuai. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya bersifat
menakutkan, dan panas, bisa membuat manusia mudah marah, sok kuat dan sok kuasa.
Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar dan berbulu lebat di seluruh tubuhnya. Jika
menjadi khodam ilmu / pendamping atau menjadi khodam benda gaib, sosok-sosok jenis ini
biasanya tidak memberikan tuah yang khusus bagi manusia, tetapi secara otomatis akan
memberikan tuah untuk kekuatan berkelahi.
Sosok jenis ini sifatnya penurut dan mau diperintahkan untuk memberikan tuah apa saja. Jika
menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak
menjadi khodam pendamping.
Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini kebanyakan akan masuk ke dalam badan
orangnya, ada juga yang memposisikan dirinya di depan atau di belakang orangnya.
Sosok seperti manusia, berarti watak dan perilakunya seperti manusia, berintelijensi tinggi seperti
manusia dan bisa diajak bertukar pikiran.
Sosok seperti manusia laki-laki berbadan kekar dan bertelanjang dada, kulitnya coklat gelap atau
kemerahan, kepalanya botak, biasanya berwatak keras, menonjolkan kekuatan dan kegagahan.
Hawa aura energinya biasanya mengandung hawa kekerasan.
Sosok halus seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada ini berwatak keras dan sangat
menonjolkan kekuatan dan kegagahan, artinya ia punya idealisme tentang kegagahan karakter dan
kualitas kekuatan tubuh.
Jika menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, biasanya sosok ini akan masuk bersemayam di
dalam badan si manusia menjadi khodam kekuatan / kesaktian, tidak di luar mendampingi si
manusia.
Sesuai sosoknya yang berwatak keras dan idealis tentang kesempurnaan kualitas kekuatan gaib, jika
sosok seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada itu menjadi khodam sebuah benda jimat,
bendanya akan bertuah kekuatan dan dapat berpotensi menjadi jimat kebal, tergantung tingkat
kekerasan watak masing-masing khodamnya. Jika anda memilikinya sebaiknya diserahkan saja
kepada spiritualis yang biasa membuat jimat kebal untuk bendanya diproses / diwiridkan menjadi
jimat kebal.
Khusus untuk cincin batu akik yang berkhodam laki-laki kekar ini yang menonjolkan kekuatan dan
kegagahan, cincinnya harus dipakai di tangan kanan. Pantang baginya diposisikan di sebelah kiri.
Sosok halus seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada di atas berbeda karakter dengan
sosok-sosok seperti manusia lainnya, misalnya sosok-sosok seperti laki-laki ksatria yang walaupun
juga berkarakter keras dan gagah, tapi tidak menonjolkan kekerasan, atau sosok bapak-bapak
berjubah dan ibu-ibu berkemben yang tidak menonjolkan kegagahan, tapi lebih banyak menonjolkan
kesepuhan, sehingga sekalipun kesaktian mereka tinggi, tapi jarang sekali bisa membuat kebal.
Ada sesosok halus seperti manusia laki-laki berbadan tinggi besar (memakai baju, tidak bertelanjang
dada), biasanya watak dan perilakunya bersifat seperti seorang laki-laki yang berbadan tinggi dan
besar, yang menonjolkan kekuatan dan kewibawaan, dan siap setiap saat untuk bertarung. Jika
menjadi khodam dari suatu benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam
bendanya, tidak menjadi khodam pendamping. Tuahnya biasanya untuk kekuatan, membantu
kepangkatan dan kewibawaan.
Ada sesosok halus bersosok ksatria (memakai baju, tidak bertelanjang dada), biasanya watak dan
perilakunya seperti seorang ksatria yang menonjolkan kekuatan dan kesaktian, siap setiap saat untuk
bertarung. Jika menjadi khodam dari suatu benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di
dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping.
Sosok bergaun putih seperti kuntilanak, berarti watak dan perilakunya seperti manusia perempuan,
tetapi sikap berpikirnya sederhana. Kuntilanak dan bangsa jin yang sosoknya seperti kuntilanak, jika
memberikan tuah bagi manusia, biasanya adalah untuk pengasihan / pelet, tetapi yang kekuatannya
tinggi dapat menjadi khodam kesaktian dan penjagaan gaib. Karakter mereka memberikan hawa
aura yang halus yang membuat suasana nyaman dan menyebabkan kehadiran seseorang di
lingkungannya disukai, tetapi ada juga sebagian dari mereka yang berwatak keras dan pemarah yang
bisa menimbulkan hawa aura panas dan menakutkan.
Sosok seperti seorang bapak-bapak berjubah atau seperti ibu-ibu berkemben, biasanya
melambangkan pribadi yang seperti orang tua, lebih bijaksana, bisa menyesuaikan dirinya dengan
kehidupan manusia yang diikutinya, bisa memberikan keteduhan hati dan pengayoman moral, dan
akan aktif memberikan ide dan ilham untuk kebaikan kehidupan si manusia dan akan memberikan
peringatan berupa rasa dan firasat bila si manusia akan mengalami suatu masalah / musibah.
Sosok di atas yang seperti bapak-bapak berjubah, berarti watak dan perilakunya seperti manusia
bapak-bapak. Apapun jenis tuah yang mereka berikan biasanya mengandung hawa kewibawaan
seorang bapak-bapak yang bersifat mengayomi.
Sosok di atas yang seperti ibu-ibu jawa memakai kain kemben, berarti watak dan perilakunya seperti
manusia ibu-ibu, galak dan berwibawa seperti orang tua ibu-ibu. Apapun jenis tuah yang mereka
berikan biasanya mengandung hawa kewibawaan seorang ibu-ibu yang galak dan berwibawa yang
mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk tidak bersikap merendahkan dan menjauhkan
orang-orang yang berniat jahat / curang. Tetapi hawa aura ibu-ibu itu juga akan memberikan
suasana yang menarik orang untuk datang berkumpul (membantu hubungan sosial / pergaulan dan
kerejekian).
Sosok seperti anak-anak, berarti watak dan perilakunya seperti manusia anak-anak, penurut, mau
disuruh apa saja, tapi sebagian bandel dan suka bercanda bermain-main, sebagian tidak bisa diajak
bertukar pikiran karena kesederhanaan wataknya yang seperti anak-anak. Biasanya tidak
memberikan tuah yang khusus bagi manusia, tetapi mau menjalankan apa saja yang diperintahkan
kepadanya. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya bersifat menyenangkan dan membuat suasana
ceria, tetapi ada juga yang memberikan suasana menjengkelkan.
Sosok-sosok seperti manusia di atas ada yang mau disugestikan untuk meningkatkan kualitas
tuahnya dan meningkatkan kestabilan energinya, tergantung kemampuan si manusia untuk
mengsugesti mereka, dan juga selama sesajinya sesuai, tetapi ada juga yang tidak mau disugestikan,
karena mempunyai kebijaksanaan sendiri tentang tuah yang baik bagi seseorang.
Mahluk halus dan khodam golongan hitam bersifat multi fungsi dan akan mengambil alih peranan
khodam lainnya. Jika jenis ini menjadi khodam bagi seseorang, khodam lainnya yang golongan putih
akan menyingkir dan pergi meninggalkannya karena mereka tidak mau bersama-sama dengan yang
golongan hitam.
Hawa aura kekerasan dapat mempengaruhi manusia menjadi merasa sok kuat, sok sakti,
temperamental / mudah marah, sombong dan merendahkan orang lain dan inginnya hanya dirinya
sendiri saja yang dipandang hebat.
Hawa aura yang bersifat panas dapat memberikan suasana tidak nyaman dalam pergaulan atau
rumah tangga.
Hawa aura yang bersifat panas dapat mempengaruhi manusia menjadi merasa lebih segar / bugar
kondisi tubuh dan pikirannya, tetapi juga dapat mempengaruhi manusia menjadi temperamental /
mudah marah, mudah naik darah, mudah terpancing emosinya, memudahkan timbulnya
pertengkaran.
Hawa panas tersebut juga dapat memberikan suasana panas yang berpengaruh negatif terhadap
kerejekian, hubungan sosial / pergaulan dan ketentraman di dalam keluarga.
Sebagian juga berpengaruh negatif terhadap kesehatan, baik bagi si manusianya sendiri maupun
orang lain di sekitarnya. Walaupun menimbulkan efek bersemangat, segar dan bugar, tapi dapat juga
menyebabkan manusia mudah sakit panas dalam, dehidrasi, peradangan, dsb, yang jika kondisi
tubuhnya lemah atau sudah tua, akan memudahkannya mengalami sakit-sakitan atau menyebabkan
kerusakan organ tubuh bagian dalam.
Dalam hubungannya dengan kualitas tuah, ada beberapa jenis karakter khodam, yaitu :
Masing-masing benda gaib yang aslinya mempunyai tuah tertentu (tuahnya bersifat alami) biasanya
adalah karena sosok khodam benda-benda tersebut secara alami sudah memancarkan suatu aura
energi yang di dunia manusia dirasakan sebagai tuah, dan sifat energinya sesuai dengan aslinya
karakter khodamnya masing-masing.
Dari sudut pandang tuah, masing-masing khodam atau mahluk halus mempunyai spesialisasi /
spesifikasi pancaran energi (memancarkan energi yang bersifat khusus) sesuai karakternya masing-
masing, sehingga kalau kita menginginkan tuah tertentu, maka kita akan mencari benda-benda yang
secara alami pancaran energinya adalah yang bermanfaat dan sesuai dengan yang kita inginkan
(yang menjadi tuah bagi kita).
- jimat yang tuahnya bagus untuk pengasihan adalah yang jenis khodamnya memancarkan aura
pengasihan.
- jimat yang tuahnya bagus untuk kewibawaan, adalah yang jenis khodamnya memancarkan aura
kewibawaan.
Untuk juru masak, maka orang yang ahli masak tentunya yang akan kita pilih, bukan yang asal bisa
masak.
Untuk menjaga rumah tentunya akan kita pilih yang bidangnya untuk keamanan rumah, bukan yang
sekedar menunggui rumah.
Masing-masing jenis jimat di atas tuahnya bagus sesuai bidang spesialisasi khodamnya masing-
masing, tetapi kelemahannya, jika kita butuh sekaligus untuk pengasihan, kerejekian, kewibawaan,
kekuatan, penjagaan gaib, dsb, berarti kita perlu banyak koleksi jimat.
Masing-masing jenis tuah yang secara alami diberikan oleh sebuah benda gaib, seperti batu akik,
mustika dan pusaka, pancaran energinya (tuahnya) berasal dari aslinya karakter dan perilaku
masing-masing khodamnya. Artinya, secara alami sosok khodam benda-benda tersebut sudah
memancarkan suatu aura / energi yang bagi kita merupakan tuah dan pancaran energi itu sesuai
dengan jenis karakter khodamnya masing-masing. Karena tuah itu berasal dari aslinya karakter dan
perilaku khodamnya, biasanya kualitas tuahnya bagus.
Kualitas tuah alami dari benda-benda gaib seperti mustika dan pusaka, biasanya kualitas-nya bagus
dan masih lebih bagus jika dibandingkan dengan tuah alami dari benda-benda gaib lain seperti batu
akik biasa. Tetapi sifat tuah dan cara kerjanya antara masing-masing benda berjenis mustika, pusaka
dan batu akik tidak persis sama, sehingga tidak bisa langsung dijadikan bahan perbandingan.
Kalau kita ukur dengan skala nilai dari 1 - 10 seperti skala ukuran kualitas tuah di atas, maka :
- nilai kualitas tuah batu akik atau benda alami lain mungkin 6, 7 atau 8, maksimal 9.
Bila kita sudah memiliki sebuah benda gaib yang tuahnya bersifat alami, maka untuk mendapatkan
tuah-tuahnya itu benda-benda itu tidak perlu diberi sugesti lagi, dan tidak harus diberikan sesaji,
karena tuah-tuah itu adalah aslinya pancaran energi gaib dan perilaku dari khodamnya, sehingga
kalau kita memiliki bendanya, kita juga akan mendapatkan pancaran energinya (tuahnya) tersebut,
tetapi perlakuan pemberian sugesti amalan gaib dan sesaji itu berguna untuk memperkuat kerja
khodamnya dan menyatukan tuahnya untuk kita.
Contohnya sebuah mustika bertuah pengasihan. Untuk mendapatkan tuah pengasihan dari mustika
itu tidak perlu kita membacakan mustika itu suatu amalan gaib. Tanpa dibacakan amalan gaib
apapun kita akan mendapatkan tuah pengasihannya karena tuah itu memang sudah menyatu
dengan mustikanya (khodamnya secara alami sudah memancarkan aura energi pengasihan). Tetapi
amalan gaib pengasihan yang kita bacakan dan sesaji yang kita berikan dapat membantu
memperkuat tuah pengasihan mustika itu (dan menegaskan bahwa kita menginginkan tuahnya).
Benda-benda alami seperti mustika biasanya tidak mengharuskan adanya sugesti amalan gaib dan
tidak harus diberi sesaji, tetapi jika dibacakan suatu amalan gaib dan diberi sesaji akan memperkuat
kerjanya (amalan gaib yang sesuai dengan tuahnya dan sesaji yang cocok untuk mustika itu).
Benda-benda gaib sejenis pusaka keris jawa tuahnya sudah dibentuk sejak pertama kali pusaka itu
dibuat dan sosok khodamnya juga dipilih yang sesuai dengan jenis tuahnya, sehingga untuk
mendapatkan tuahnya tidak perlu dibacakan amalan gaib lagi. Tetapi walaupun tidak harus, akan
lebih baik kalau diberikan sugesti tertentu supaya kerjanya lebih kuat, dan sama dengan jenis benda
gaib isian / asma'an lain, pusaka itu harus diberikan sesaji yang sesuai (untuk menegaskan bahwa
kita adalah pemiliknya dan kita menginginkan tuahnya). Tapi jenis pusaka biasanya lebih dulu harus
ada kesatuan / interaksi batin orangnya dengan pusakanya itu.
Di dunia keilmuan gaib tuah masing-masing benda gaib dapat dirubah atau ditambahkan fungsinya,
tergantung kemampuan masing-masing orang dalam mengsugesti kemampuan gaib benda-benda
tersebut.
Jika anda mempunyai sebuah benda gaib atau mustika yang secara alami sudah memberikan
tuahnya dengan baik, dan kualitas tuahnya bagus, sebaiknya jangan dibacakan amalan gaib, dan
jangan diperintahkan untuk memberikan fungsi lain selain fungsi aslinya, baik dengan cara sambat
maupun dengan amalan gaib, supaya kegaibannya tidak berubah karena mengikuti sugesti anda, dan
supaya kualitas tuahnya tidak luntur / memudar.
Mewirid atau membacakan amalan gaib biasanya baik untuk mempertajam / menaikkan kekuatan
dan kualitas / kadar tuah benda gaib, tetapi jika itu adalah sebuah benda alami yang sudah
memberikan tuahnya secara alami, dan tuahnya bagus, sebaiknya jangan dibacakan amalan gaib,
karena nantinya benda itu akan bekerja mengikuti amalan gaibnya, yang nantinya harus selalu
dibacakan / diwirid amalan gaibnya supaya kegaibannya tidak melemah memudar.
Sebuah benda gaib alami yang sudah baik memancarkan aura pengasihan, jangan dibacakan amalan
gaib untuk pengasihan, dan jangan disugestikan untuk fungsi lain, misalnya untuk pelet atau untuk
penglaris dagangan. Biarkan saja auranya bekerja sesuai aslinya.
Benda-benda gaib yang bisa untuk kekebalan (bisa dites untuk kekebalan) sebaiknya jangan
disugestikan untuk memberikan tuah / fungsi lain, misalnya untuk pembersihan gaib, supaya tuah
kekebalannya tidak berubah / luntur.
Pemberian sugesti, baik dengan cara sambat atau mewirid amalan gaib, lebih diutamakan untuk
benda-benda gaib yang lemah tuahnya, atau untuk benda-benda gaib isian, atau untuk mustika yang
kegaibannya tidak sempurna, supaya tuahnya menjadi lebih kuat dan lebih baik kualitasnya.
Sugesti terhadap benda gaib jenis apapun yang paling penting adalah sugesti penyatuan untuk
menyatukan si benda gaib dengan kita untuk menegaskan bahwa kita adalah pemiliknya dan kita
menginginkan tuahnya.
Tuah-tuah yang bagus / berkualitas dari sebuah benda gaib sejalan dengan karakter khodamnya
(pancaran energinya sejalan dengan karakter kepribadiannya).
1. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk pengasihan, karakter khodamnya halus dan
biasanya
2. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk kerejekian, karakter khodamnya halus dan
biasanya
kekuatan gaibnya rendah (relatif), tetapi biasanya masih lebih tinggi daripada khodam
pengasihan, tetapi
ada juga yang khodamnya galak dan berwibawa dan kekuatan gaibnya tinggi, misalnya yang
sosoknya
Yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa ini, walaupun tuah utamanya untuk kerejekian, tetapi banyak
yang
berwatak keras dan galak dan kekuatan gaibnya tinggi yang bahkan masih lebih tinggi daripada
kekuatan
khodam-khodam yang biasa digunakan untuk kekuatan / kesaktian / kekebalan dan kewibawaan,
sehingga
bisa juga dimintai bantuannya untuk pembersihan gaib dan untuk penjagaan gaib. Tetapi
walaupun kekuatan
gaibnya tinggi dan berwatak keras dan galak, biasanya tidak cocok untuk digunakan sebagai
khodam
kekuatan / kesaktian, karena karakternya halus seperti ibu-ibu yang tidak suka berkelahi fisik
seperti laki-laki.
3. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk kekuatan dan kekebalan, biasanya karakter
khodamnya
keras dan menonjolkan kekuatan dan kegagahan, biasanya kekuatan gaibnya lebih tinggi daripada
yang
tuahnya khusus untuk pengasihan, tetapi sebagian lainnya lebih rendah kekuatannya dibanding
yang untuk
4. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk kewibawaan, biasanya karakter khodamnya keras
dan
berwibawa. Umumnya kekuatan khodamnya lebih tinggi daripada yang tuahnya untuk
pengasihan, tetapi
sebagian lainnya lebih rendah kekuatannya dibanding yang untuk kerejekian (dibanding yang
sosoknya
5. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk penjagaan gaib biasanya karakter khodamnya
keras dan
kekuatannya lebih tinggi daripada yang tuahnya untuk pengasihan, kewibawaan dan yang untuk
kekuatan /
kekebalan.
Jika sugesti amalan gaib yang kita bacakan fungsinya masih sejalan dengan karakter asli khodamnya,
maka khodamnya itu masih bisa memberikan tuah dengan kualitas yang baik.
Misalnya yang karakternya halus, yang tuahnya untuk pengasihan dan kerejekian, jika sebelumnya
kualitasnya 6 atau 7, mungkin bisa naik menjadi 8 atau 9. Tetapi jika disugestikan lain untuk
keteduhan dan ketentraman keluarga, maka jika nilai tuah yang asli sebelumnya 8 atau 9, khusus
untuk tuah yang baru ini nilainya 7 atau 8 (lebih rendah sedikit).
Atau yang karakternya keras, yang tuahnya kewibawaan, jika sebelumnya kualitasnya 6 atau 7,
mungkin bisa naik menjadi 8 atau 9. Tetapi jika disugestikan lain untuk penjagaan gaib, kekuatan
atau kesaktian, maka jika nilai tuah yang asli sebelumnya 8 atau 9, khusus untuk tuah yang baru ini
nilainya 7 atau 8 (lebih rendah sedikit).
Atau yang karakternya keras, yang tuahnya kekuatan / kekerasan, jika sebelumnya kualitasnya 6
atau 7, mungkin bisa naik menjadi 8 atau 9. Atau jika aslinya 9 mungkin bisa naik menjadi 10 (jimat
kebal). Tetapi jika disugestikan lain untuk penjagaan gaib, maka jika nilai tuah yang asli sebelumnya 8
atau 9, khusus untuk tuah yang baru ini nilainya 7 atau 8 (lebih rendah sedikit).
Tetapi jika sugesti amalan gaib yang kita bacakan berlawanan dengan karakter asli khodamnya, maka
khodam itu akan memberikan kualitas kerja yang buruk, tidak sebaik bidang tuah spesialisasinya.
Jika sebuah pusaka / mustika / jimat pengasihan kita sugestikan untuk kewibawaan atau penjagaan
gaib, atau sebaliknya, yang aslinya untuk kewibawaan atau penjagaan gaib kita sugestikan untuk
pengasihan / kerejekian, jika aslinya 8, 9 atau bahkan 10, mungkin nilai kualitas tuahnya yang
sekarang hanya 6 atau 7, maksimal 8. Dalam hal ini mereka masih bisa melakukan apa yang menjadi
sugesti kita, hanya saja karena tidak sejalan dengan karakter asli mereka, maka unjuk kerja mereka
buruk.
Jadi apapun bentuk sugesti kita, baik dengan cara sambat ataupun membacakan amalan gaib,
sebaiknya hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas tuahnya (sejalan dengan karakter asli
khodamnya), bukan supaya khodamnya memberikan tuah baru yang belum tentu sejalan dengan
karakter asli khodamnya. Dalam hal ini sebelum kita memberikan sugesti kita perlu lebih dulu
mengetahui karakter khodamnya apakah berkarakter halus ataukah keras.
Sudah umum bila seseorang memiliki benda-benda tertentu, misalnya batu akik, ternyata, disadari
ataupun tidak, batu akik itu berpenghuni sesosok mahluk gaib di dalamnya.
Sebagian sosok gaib benda-benda itu tidak memberikan tuah tertentu bagi si manusia, karena sosok
halus itu hanya numpang tinggal saja di benda itu (karena sosok halus itu membutuhkan sebuah
benda untuk tempat tinggalnya). Dalam hal ini sosok halus itu tetap memancarkan suatu energi
tertentu, tetapi sifat energinya itu tidak bermanfaat untuk manusia, tidak menjadi tuah bagi
manusia.
Sebagian lagi sosok gaib benda-benda itu sudah bekerja sendiri (alami) memancarkan suatu aura
tertentu sesuai karakter dan perilaku asli si mahluk gaib, yang bermanfaat dan menjadi tuah bagi
manusia, walaupun biasanya kualitas tuahnya tidak sebaik tuah sebuah mustika. Dalam hal ini bisa
dikatakan bahwa sosok gaib tersebut sudah mempunyai spesialisasi tertentu sesuai jenis tuahnya.
Kalau kita ukur dengan skala nilai dari 1 - 10, maka nilai kualitas tuah batu akik tersebut biasanya 7
atau 8, maksimal 9, sedangkan nilai kualitas tuah mustika mungkin 9 atau 10. Jika sosok gaib benda-
benda itu sudah bekerja sendiri (alami), maka kondisi ini sama dengan yang sudah dituliskan pada
nomor 1 di atas, yaitu khodam dengan tuah alami.
Sebagian sosok gaib benda-benda itu tidak mau "bekerja" memberikan tuah tertentu bagi manusia,
walaupun sudah disugesti amalan gaib dan sudah diberikan sesaji. Dalam hal ini sosok halus itu tetap
memancarkan suatu hawa energi tertentu, tetapi sifat pancaran energinya itu tidak bermanfaat bagi
manusia, dan sosok halus itu tidak mau merubah sifat pancaran energinya supaya menjadi
bermanfaat untuk manusia.
Sebagian lagi mau "bekerja" memberikan tuah tertentu bagi manusia (mau merubah sifat pancaran
energinya supaya bermanfaat untuk manusia), walaupun tidak mempunyai spesialisasi jenis tuah
tertentu, tetapi mau melakukan apa saja sesuai sugesti kita, misalnya diarahkan dengan amalan gaib
dan pemberian sesaji, hanya saja seringkali kualitas kerjanya tidak sebagus yang memang aslinya di
bidangnya.
Dengan demikian,
Sosok gaib itu bisa juga untuk pengasihan, walaupun kerjanya tidak sebagus yang bidangnya
pengasihan.
Sosok gaib itu bisa juga untuk kewibawaan, walaupun kerjanya tidak sebagus yang bidangnya
kewibawaan.
Sosok gaib itu bisa juga untuk penjagaan gaib, walaupun kerjanya tidak sebagus yang bidangnya
penjagaan gaib.
Kondisi di atas sama seperti bila kita mempunyai seorang pekerja / pembantu.
Dia bisa juga disuruh memasak, walaupun hasilnya tidak seenak yang ahli masak.
Dia bisa juga disuruh membersihkan kebun, walaupun kerjanya tidak serapih tukang kebun.
Dia bisa juga disuruh menjaga keamanan rumah, walaupun kerjanya tidak sebaik sekuriti.
Bila kita memiliki sebuah benda berpenghuni gaib yang aslinya tidak memberikan tuah tertentu,
tetapi mau untuk memberikan tuah tertentu, maka untuk mendapatkan tuah tertentu dari benda-
benda itu perlu kita berikan sugesti khusus, perlu dibacakan amalan gaib, dan harus diberikan sesaji,
karena sugesti amalan gaib dan sesaji itu bertujuan untuk menggerakkan khodamnya supaya bekerja
sesuai sugesti kita.
Dalam hal ini kita perlu mengetahui sifat karakter asli sosok gaib tersebut, apakah berkarakter keras
ataukah halus, supaya kualitas tuahnya bagus, dan perlu juga kita tahu aslinya tuahnya, supaya
sugesti kita itu bisa menambah bagus kualitas tuahnya.
Kondisi di atas sama dengan keperluan untuk membuat jimat isian, atau untuk mencari khodam ilmu
gaib, ada acuan dasar dalam memilih jenis-jenis sosok gaib yang cocok untuk diisikan ke dalam
benda-benda jimat, atau yang cocok untuk dijadikan khodam ilmu, sesuai jenis tuahnya masing-
masing yang diharapkan (jika mampu memilih-milih sosok gaib).
Jika kemampuannya hanya sebatas mewiridkan amalan gaib, dan tidak mampu memilih-milih sosok
khodam yang cocok dengan keperluannya, maka sifat keberhasilannya untung-untungan.
Jika sosok khodam yang datang mengisi benda gaibnya sesuai dengan tuah dari amalan gaibnya,
maka benda gaibnya akan bagus kualitasnya.
Dan sebaliknya, jika sosok khodam yang datang tidak sesuai dengan tuah dari amalan gaibnya, maka
benda gaibnya akan tidak bagus kualitasnya. Ditambah lagi jika sosok khodamnya itu berasal dari
jenis yang tidak baik, benda gaib itu malah bisa memberikan pengaruh / akibat lain yang tidak baik
bagi manusia pemiliknya atau orang lain.
Jika karakter khodamnya sesuai dengan jenis tuahnya, maka setelah diberikan sugesti tertentu
(amalan gaib) tuahnya akan jauh lebih baik kualitasnya dibandingkan yang karakter khodamnya tidak
sesuai dengan tuah dari amalan gaibnya.
Tuah-tuah yang kualitasnya bagus dari sebuah benda gaib sejalan dengan karakter khodamnya.
Secara umum :
Sosok-sosok gaib yang karakternya halus biasanya cocok untuk menjadi khodam pengasihan atau
kerejekian dan tidak bagus bila dijadikan khodam kewibawaan atau untuk penjagaan gaib.
Sosok-sosok gaib yang karakternya keras biasanya lebih cocok untuk menjadi khodam kewibawaan
dan penjagaan gaib dan tidak bagus untuk dijadikan khodam pengasihan atau kerejekian.
Sosok-sosok gaib yang karakternya keras dan menonjolkan kekuatan / kesaktian biasanya cocok
untuk menjadi khodam kekuatan dan kekebalan dan tidak bagus untuk dijadikan khodam
pengasihan atau kerejekian.
Karena itu sebelum kita mewiridkan amalan gaib tertentu untuk mendapatkan jenis tuah tertentu,
kita perlu mengetahui sifat-sifat karakter dari sosok gaib yang akan kita beri sugesti, yaitu yang
sesuai dengan acuan dasar tersebut di atas, supaya kualitas tuah yang dihasilkannya bagus, sugesti
amalan gaib seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas tuah aslinya, jangan sampai sugesti
tuah yang kita berikan berlawanan dengan karakter asli sosok gaibnya atau tuah aslinya, karena
kualitas tuah / kerjanya akan buruk (kualitas tuahnya menjadi tidak cukup bermanfaat) dan malah
bisa merusak karakter kepribadian khodamnya.
Jadi benda-benda gaib yang karakter khodamnya keras, yang tidak sesuai untuk tuah pengasihan,
janganlah kita paksakan untuk berubah menjadi bertuah pengasihan (jangan dibacakan amalan gaib
untuk pengasihan), selain kualitas tuahnya buruk, sosok khodamnya sendiri yang semula berkarakter
keras akan terpengaruh untuk berubah menjadi berkarakter halus. Akan lebih baik jika benda-benda
gaib itu kita manfaatkan saja untuk bertuah kekuatan, kewibawaan atau untuk penjagaan gaib atau
diwiridkan amalan kekuatan, kewibawaan atau penjagaan gaib supaya kualitas tuahnya meningkat.
Begitu juga khodam yang karakternya halus, yang tidak cocok untuk bertuah kewibawaan, janganlah
dipaksakan untuk berubah menjadi bertuah galak / kewibawaan / kekuatan (jangan dibacakan
amalan gaib untuk kekuatan / kewibawaan), selain kualitas tuahnya akan buruk, sosok khodamnya
sendiri yang semula berkarakter halus akan terpengaruh untuk berubah menjadi berkarakter keras.
Akan lebih baik jika benda-benda gaib itu kita manfaatkan saja untuk bertuah pengasihan atau
kerejekian atau diwiridkan amalan pengasihan atau kerejekian supaya kualitas tuahnya meningkat.
Pengertian di atas adalah untuk keperluan kita membuat benda-benda gaib dengan tuah tertentu
untuk keperluan jangka panjang, jangan sampai mengsugestikan tuah yang berlawanan dengan
karakter asli khodamnya. Lebih baik kita mencari benda berkhodam lain, atau mengganti sosok
gaibnya dengan yang karakternya sesuai dengan tuah yang kita inginkan, supaya kualitas tuahnya
bagus.
Misalnya cincin akik kita berpenghuni sosok gaib yang karakternya keras, janganlah karena kita
membutuhkan jimat pengasihan kemudian sosok gaibnya kita sugestikan bertuah pengasihan. Begitu
juga bila cincin akik kita berpenghuni sosok gaib yang karakternya halus, janganlah karena kita
membutuhkan jimat kewibawaan kemudian sosok gaibnya kita sugestikan bertuah kewibawaan. Jadi
sebelumnya kita harus sudah tahu dulu tuah aslinya atau karakter asli khodamnya.
Tetapi mengsugestikan tuah yang berlawanan dengan karakter khodamnya mungkin bersifat baik
jika dilakukan untuk keperluan khusus saja, yang bukan keperluan jangka panjang.
Misalnya :
- kita bisa mengsugestikan cincin batu akik kita yang berkarakter halus, yang bertuah pengasihan,
untuk
memberikan tuah kewibawaan, hanya untuk keperluan ketika kita akan menemui seseorang, atau
untuk
memberikan bungkus aura karisma / kewibawaan (sekali saja), supaya kita tidak disepelekan.
- kita bisa mengsugestikan benda-benda gaib kita yang berkarakter keras, yang bertuah kekuatan,
kewibawaan
atau penjagaan gaib, untuk memberikan tuah pengasihan dan kerejekian, hanya dengan cara
memintanya
membungkus kita atau tempat usaha kita dengan aura pengasihan dan kerejekian, supaya
hubungan sosial
Dalam hal mengsugestikan tuah yang berlawanan dengan karakter khodamnya di atas, misalnya
sosok khodam berkarakter halus disugestikan untuk memberikan aura kewibawaan, sebaiknya
dilakukan hanya untuk keperluan tertentu saja, tetapi jika aura kewibawaan itu diinginkan bersifat
jangka panjang, maka khodamnya bisa disugestikan (sekali saja) untuk memberikan bungkus /
selimut aura kewibawaan yang bersifat jangka panjang, bukan mengsugestikan khodamnya untuk
setiap hari memberikan aura kewibawaan.
Terhadap khodam berkarakter keras, sugesti memberikan bungkus aura pengasihan dan kerejekian
di atas juga hanya dilakukan sekali saja yang disugestikan supaya bungkus auranya bersifat jangka
panjang, bukan mengsugestikan khodamnya untuk setiap hari memberikan aura pengasihan dan
kerejekian.
Kualitas tuah akan baik bila sejalan dengan karakter kepribadian sosok gaibnya, jadi sebaiknya kita
jangan memberikan perintah kerja yang tidak sesuai dengan karakter aslinya, karena kualitas
kerjanya akan kurang bagus. Perintah kerja yang tidak sesuai itu kalau disugestikan setiap hari dalam
jangka panjang akan bisa merusak / merubah karakter kepribadian asli khodamnya.
Kalau perintah kerjanya sejalan dengan karakter asli khodamnya, bisa disugestikan untuk jangka
panjang.
Kalau perintah kerjanya tidak sejalan dengan karakter asli khodamnya, sebaiknya disugestikan hanya
untuk jangka pendek saja, untuk keperluan dalam situasi tertentu saja, atau sekali saja mengsugesti
khodamnya untuk memberikan bungkus aura energi yang bersifat jangka panjang. Perintah
memberikan bungkus aura energi itu bisa diupdate / diulangi setiap 3 atau 6 bulan sekali atau
bahkan setahun sekali.
Dalam memberikan sugesti tuah yang berlawanan dengan karakter khodamnya itu sebaiknya tidak
dengan cara membacakan suatu amalan gaib, karena dapat merubah fungsinya menjadi berfungsi
khusus mengikuti amalan gaibnya. Sebaiknya menyampaikan langsung keperluannya dengan cara
berbicara langsung kepada bendanya / khodamnya (dengan cara sambat / curhat), bisa juga dengan
mengikuti cara-cara dalam tulisan Ilmu Tayuh Keris.
Dalam hal ini perlu sekali kita mengetahui lebih dulu sifat karakter dari khodam benda gaib kita,
apakah aslinya berkarakter keras atau halus, misalnya dengan cara-cara yang dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
Secara umum manusia membutuhkan banyak tuah, misalnya selain untuk pengasihan dan
kerejekian, juga butuh untuk menambah karisma / wibawa, kekuatan badan / semangat dan
penjagaan gaib. Jadi bagi manusia tersebut, jenis jimat dengan khodam yang multi fungsi biasanya
akan lebih efisien, dan si manusia tidak perlu mengkoleksi banyak jimat, karena sosok khodamnya itu
lebih bisa mengikuti berbagai macam kebutuhan si manusia sesuai jalan hidupnya.
Jenis khodam multi fungsi ini adalah sosok halus selain sukma manusia, dan yang bukan khodam
ilmu, dan yang awalnya tidak datang karena doa atau amalan tertentu.
Umumnya tuah jimat yang khodamnya multi fungsi kualitasnya tidak sebagus jimat-jimat yang
khodamnya aslinya spesialis di bidang tuahnya masing-masing dan cara untuk memberikan sugesti /
perintah kerja pun berbeda dengan benda-benda dan khodam lain yang spesialis di bidang tuah
tertentu.
Ada banyak jenis khodam dan benda gaib yang bisa memberikan tuah yang sifatnya multi fungsi,
tetapi biasanya ada kecenderungan khodamnya untuk lebih dominan memberikan sifat tuah
tertentu sesuai karakter aslinya.
Contohnya :
Mustika keong buntet yang batunya tua, biasanya kekuatan gaibnya tinggi, sehingga bisa untuk
fungsi penjagaan gaib, tetapi sebagai khodam multi fungsi sifat tuahnya berhubungan dengan
karakter khodamnya masing-masing.
Mustika keong buntet yang berwarna hitam, sifat karakter khodamnya berwatak keras. Walaupun
khodamnya bisa memberikan banyak macam tuah, sehingga termasuk sebagai khodam multi fungsi,
tetapi biasanya khodamnya akan lebih cenderung mengutamakan tuah kewibawaan dan kekuatan
badan untuk berkelahi.
Mustika keong buntet yang berwarna putih atau kuning, sifat karakter khodamnya berwatak halus.
Walaupun khodamnya bisa memberikan banyak macam tuah, sehingga termasuk sebagai khodam
multi fungsi, tetapi biasanya khodamnya akan lebih cenderung mengutamakan tuah pengasihan /
kerejekian / pengobatan.
Mustika keong buntet yang berwarna coklat sifat karakter khodamnya ada di tengah-tengah antara
yang berwarna hitam dan yang berwarna putih, bisa keras bisa juga halus, khodamnya lebih
cenderung berkarakter energik.
2. Khodam yang energik.
Jenis khodam multi fungsi yang energik ini ditandai dengan karakternya yang tidak dominan halus,
tapi juga tidak dominan keras / galak, tetapi karakternya energik, sehingga jika diperlukan, dia bisa
halus, tapi bisa juga keras dan galak, bisa untuk pengasihan dan membantu kerejekian, bisa juga
untuk menambah kewibawaan dan penjagaan gaib. Jenis khodam multi fungsi inilah yang sering
menjadi khodam pendamping (yang bukan khodam ilmu).
Jika seseorang memiliki sebuah batu akik dan sosok gaib di dalamnya termasuk jenis multi fungsi,
maka yang diperlukan oleh orang itu hanyalah sugesti supaya sosok halus itu menyatukan dirinya
dengan si manusia untuk membantu semua aspek kehidupannya, dan memberikan sesaji tertentu.
Untuk keperluan ini tidak diperlukan amalan gaib khusus, hanya perlu sugesti dengan cara sambat
atau curhat dan interaksi batin, supaya sosok gaibnya menyatu dengan kehidupan si manusia dan
memberikan tuah apa saja yang diperlukan oleh si manusia dalam aktivitas kehidupannya.
Jika kita ingin mengarahkan sesosok gaib / khodam untuk multi fungsi memberikan berbagai macam
fungsi tuah dengan menggunakan amalan gaib, berarti ada beberapa jenis sugesti dan amalan gaib
yang harus dibacakan dan dikombinasikan menjadi satu, supaya tuah yang diberikannya juga
bermacam-macam. Tetapi jika sosok multi fungsi itu dengan amalan gaib disugestikan hanya untuk
memberikan tuah tertentu saja, maka kemudian dia akan berlaku sama seperti khodam ilmu, atau
sama seperti khodam dengan karakter khusus seperti dalam tulisan no.2 di atas (walaupun ada juga
yang masih tetap memberikan kegunaan multi fungsi).
Sosok halus dan sebuah benda gaib multi fungsi sebaiknya jangan diberikan amalan gaib untuk
fungsi jangka panjang, karena nantinya tuahnya tidak akan multi fungsi lagi, tetapi akan menjadi
bertuah khusus mengikuti amalan gaibnya. Jadi kalau anda mempunyai sebuah benda gaib yang
khodamnya multi fungsi dan kira-kira bisa untuk kekebalan, maka anda bisa mensugestikan tuahnya
untuk kekebalan pada saat-saat tertentu, dengan cara menggenggam bendanya anda mewirid
amalan gaib untuk kekebalan, tetapi dalam kesehariannya benda itu disugestikan untuk tetap multi
fungsi.
Jenis khodam multi fungsi ini bisa berasal dari khodam pendamping, pusaka, mustika, benda-benda
jimat atau benda-benda gaib lain, biasanya jika ditayuh / berkenalan lewat mimpi, sosok ini akan
menampakkan diri sebagai seorang muda, laki-laki atau perempuan.
Ada juga sosok halus lain, seperti khodam pusaka, batu akik atau khodam pendamping, yang
awalnya tidak bersifat multi fungsi, tetapi karena posisinya mendampingi si manusia dan berusaha
menyatu dengan jalan kehidupan si manusia, kemudian sosok itu menjadi sama dengan yang multi
fungsi, sosok itu akan memberikan tuah apa saja yang dibutuhkan oleh si manusia.
Selain itu ada jenis sosok halus, walaupun tidak termasuk sosok halus yang energik, tetapi bisa
disugestikan untuk memberikan banyak macam tuah, yaitu bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi
besar (bukan gondoruwo).
Tulisan tentang khodam multi fungsi ini adalah untuk memberikan pemahaman upaya
mengoptimalkan fungsi khodam dan benda-benda gaib yang sudah kita miliki supaya kita benar bisa
memaksimalkan fungsinya dan tidak merusak karakternya. Sosok khodam multi fungsi yang sudah
mendampingi si manusia tuannya sebaiknya diperlakukan sebagai khodam pendamping, seperti
seseorang yang mendampingi kita dan siap sedia membantu kita, sehingga untuk memberikan
sugesti / perintah kepadanya tidak perlu amalan gaib, cukup dengan cara sambat / curhat. Selain itu
kita sendiri juga harus menyatukan diri dengannya supaya khodam itu mengerti / mengenal
kepribadian dan kehidupan kita dan bisa setiap saat melakukan perbuatan sesuai yang kita inginkan.
Kalau kita ingin memberikan sugesti dalam bentuk amalan gaib, usahakan mewiridkan amalan yang
untuk menyatukan khodamnya kepada kita, bukan yang untuk tuah tertentu (amalannya silakan
dicari sendiri di internet).
Dalam hal ini kita perlu tahu sifat karakter dari khodam kita, misalnya dengan cara seperti dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh / Menayuh Keris, untuk mengetahui apakah karakternya termasuk jenis
khodam multi fungsi.
Cara memberikan sugesti / perintah kerja terhadap khodam multi fungsi ini sama dengan cara no.2
di atas.
Kebaikannya, tuahnya lebih stabil, tidak mudah berubah. Tuahnya lebih terasa keampuhannya.
Kelemahannya, kita harus selalu membawa bendanya untuk bisa mendapatkan tuahnya.
Kelemahannya, kadar tuahnya lebih mudah berubah, karena khodamnya mengikuti jalan kehidupan
manusianya. Apalagi kalau manusianya banyak berhubungan dengan gaib-gaib negatif, maka
khodam-khodam pendamping itu yang aslinya bertuah kewibawaan, kesepuhan, pengasihan,
kerejekian, dsb, kemudian menjadi berorientasi pada pertahanan terhadap gangguan dari gaib lain,
cenderung menjadi khodam penjagaan gaib supaya si manusia tidak diganggu oleh gaib lain. Karena
itulah seringkali tuah aslinya menjadi kurang terasa keampuhannya, karena khodamnya tidak lagi
bertuah khusus, tetapi cenderung bertindak sebagai khodam multi fungsi, mengikuti jalan kehidupan
dan permasalahan si manusia.
Karena khodamnya sudah menjadi khodam pendamping, maka cara kerja mereka tidak lagi persis
sama dengan yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya. Dalam pendampingannya itu
mereka tetap memancarkan tuahnya, hanya saja seringkali kadar tuahnya bisa berubah-ubah
mengikuti kondisi psikologis mereka selama mengikuti jalan kehidupan manusia. Tetapi secara
umum, sebagai khodam pendamping mereka akan lebih banyak berinisiatif berinteraksi batin
dengan manusia, tetapi efektivitasnya tergantung apakah si manusia "memperhatikan" interaksi
mereka itu.
Untuk yang khodamnya sudah mendampingi dan mengikuti jalan kehidupan manusianya, maka si
manusianya perlu rajin berinteraksi (batin) dengan khodamnya itu supaya khodamnya tetap
memberikan tuahnya sesuai keinginannya, sama seperti mengkoordinasikan teman sekerja supaya
kerjanya lebih terarah, bisa dengan cara sambat, bisa juga dengan mewiridkan amalan gaib. Tuah
mereka bergantung pada seberapa baik kita mengarahkan kerja mereka. Kalau perlu kita bacakan
amalan gaib kepada masing-masing mereka supaya tuahnya bagus.
Pada dasarnya :
Semua khodam bisa untuk fungsi penjagaan gaib.
Secara alami, khodam yang laki-laki karakternya lebih baik untuk penjagaan gaib daripada yang
perempuan.
Semua khodam bisa untuk membantu kerejekian, mendatangkan customer, membantu pergaulan,
dsb.
Selebihnya tergantung seberapa baik kita mengkoordinasikan kerja mereka, karena mereka
mengikuti jalan kehidupan kita. Kalau perlu kita bacakan amalan gaib kepada masing-masing mereka
supaya tuahnya bagus.
Ada pertanyaan :
A:
Batu kecubung.
Isinya suami istri jin bapak2 dan ibu2 berkemben, 70 md, kerejekian dan pengasihan
Supaya bertuah batunya harus diberikan sesajinya misik putih, paling sedikit sebulan sekali.
Kalau diinginkan supaya tuahnya lebih ampuh terasa, maka selain diberikan sesajinya batu2nya juga
harus diwiridkan amalan yg sejalan dengan tuah aslinya. Amalannya bisa dicari di internet.
Pak saya mau tanya:
( tolong cros cek pak apa tayuh saya sudah tepat dan betul )
B. kalau hasil tayuh saya tepat, saya minta saran dari bapak, mana tuah yang tepat untuk diberi
sugesti atau perintah kerja untuk jangka panjang (sejalan dengan kharakter khodam) dan jangka
panjang (selimut aura / tidak sesuai dengan kharakter khodam) dari batu kecubung saya, seperti
yang tertulis dalam artikel bapak?
C. Kalau hasil tayuh saya kurang tepat atau tidak tepat, saya minta saran. mana tuah yang tepat
untuk diberi sugesti atau perintah kerja untuk jangka panjang (sejalan dengan kharakter khodam)
dan jangka panjang (selimut aura / tidak sesuai dengan kharakter khodam) dari batu kecubung saya
D. Kalau ada saran dari bapak yang terbaik (untuk saya) dalam memberi sugesti atau perintah kerja
untuk jangka pendek dan jangka panjang (selimut aura) dari batu kecubung yang saya miliki.
NB :
saat ini saya masih melakukan penyatuan supaya khodam2nya menyatukan dirinya dengan saya
untuk membantu semua aspek kehidupan saya.
Tayuh bapak terhadap masing2 sifat khodam2nya sudah benar, tapi sebaiknya kita menayuh
kegaiban bendanya sebagai satu kesatuan, karena khodam2nya juga bekerja sebagai satu kesatuan.
Secara keseluruhan batu bapak berfungsi membantu kerejekian dan pengasihan. Kalau diminta
untuk kewibawaan dan pembersihan gaib bisa juga.
A:
Dan bagaimana saya memberi sugesti perintah kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek
(selimut aura), supaya bekerja aktif..dan tidak merubah kharakter khodamnya ?
Apakah ( Secara keseluruhan batu bapak berfungsi membantu kerejekian dan pengasihan ) yang
diberi perintah kerja sekali saja untuk jangka panjang dan ( Kalau diminta untuk kewibawaan dan
pembersihan gaib bisa juga ) untuk menyelimuti saja pak untuk dalam aktifitas keseharian saya atau
hanya sugesti menyatu rasa dan batin saja supa memberikan aura energy tuah yang membantu
aktifitas keseharian dan semua aspek kehidupan saya, seperti tulisan di artikel bapak?
Tks
J:
Secara keseluruhan batu bapak berfungsi utama membantu kerejekian dan pengasihan, itu bisa
disugestikan untuk jangka panjang, bisa juga setiap hari diminta jasanya untuk itu. Tanpa diminta
pun, selama sesajinya rajin diberikan, secara alami khodam2nya sudah memancarkan aura yang baik
untuk kerejekian dan pengasihan, dan sudah bertuah untuk itu.
Dimintakan untuk kewibawaan dan pembersihan gaib bisa juga. Tetapi karena itu bukan fungsi
utamanya, maka mengsugestikannya sekali-sekali saja, jangan setiap hari.
Untuk mudahnya bapak bisa mengsugestikan fungsi jangka panjang sekali saja (atau 6 bulan sekali),
yaitu meminta kepada khodam2nya untuk memberikan bapak pagaran gaib yang energinya juga
mengandung hawa kewibawaan dan pengasihan yang baik untuk kehidupan bapak sehari2.
Sedangkan untuk tuah kerejekian bapak bisa meminta khodam2nya untuk sehari2nya aktif
membantu dalam hal kerejekian.
terima kasih
Halaman ini adalah kelanjutan dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah
khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca juga tulisan di halaman-halaman lain yang
terkait.
- Sebagian pengertian dalam menilai tuah dan kesaktian khodam gaib sudah dituliskan dalam tulisan
:
Kesaktian Mustika.
- Untuk tujuan menilai karakter suatu sosok halus / khodam dan tuahnya bisa dilakukan dengan cara
yang
- Untuk mengetahui jenis-jenis sesaji untuk khodam gaib bisa dibaca dalam tulisan Sesaji Untuk
Benda Gaib.
- Untuk keperluan mendapatkan suatu amalan gaib untuk tujuan tertentu dapat mencarinya di
internet.
Khodam adalah istilah untuk suatu mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis
mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb, bisa juga berasal dari
khodam jimat atau pusaka, bisa menjadi khodam ilmu gaib atau khodam pendamping, atau pun
dipanggil / dihadirkan untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu (khodam ilmu hadiran).
Istilah khodam dalam tulisan ini meliputi pengertian khodam secara umum, yaitu khodam dari
benda-benda gaib, khodam ilmu dan khodam pendamping.
Kekuatan Tuah
Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping :
- Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ?
- Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ?
Di halaman sebelumnya (Kualitas Tuah dan Khodam) Penulis sudah menuliskan tentang kualitas tuah
sebuah benda gaib yang berhubungan dengan karakter khodam gaibnya.
Secara alami semua sosok halus memancarkan suatu aura energi tertentu hingga jarak tertentu dari
tempat keberadaannya. Masing-masing aura energi itu mempunyai sifat sendiri-sendiri sesuai jenis
karakter sosok halusnya.
Sebagian besar pancaran aura energi mahlus halus yang alami tidak terasakan pengaruhnya oleh
manusia. Sebagian lainnya pengaruhnya bisa dirasakan sebagai berpengaruh positif atau bersifat
negatif bagi manusia.
Bentuk sifat aura energi pancaran mahluk halus di atas adalah bersifat alami. Selain itu ada juga yang
tidak alami, yaitu perbuatan mahluk halus dan sifat aura energi yang sengaja dibentuk dengan
sugesti amalan gaib (atau dengan sambat).
Jika pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itu oleh manusia dirasakan sebagai
bermanfaat, maka pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itulah yang secara umum kita
sebut tuah , yang pengaruhnya bisa dinikmati oleh manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan
oleh manusia.
Tuah adalah perbuatan atau pancaran aura energi dari sesosok mahluk halus (khodam) yang
dirasakan bermanfaat dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.
Secara umum tuah yang dinikmati oleh manusia bentuknya adalah pancaran energi alami dari
karakter mahluk halusnya, misalnya didapatkan dari sebuah benda gaib yang khodamnya
memancarkan aura pengasihan, kerejekian, kewibawaan, atau aura kekuatan. Ada juga bentuk tuah
yang didapatkan setelah diberikan sugesti atau dibacakan amalan gaib tertentu. Selain itu ada tuah
dalam bentuk khusus, biasanya adalah yang merupakan perbuatan dari perintah khusus manusia
untuk dilakukan oleh si mahluk halus, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib,
penarikan benda gaib, pelet, penundukkan, dsb.
Masing-masing bentuk tuah itu, terasa tidaknya perbuatan dan pancaran aura energi itu, yang alami
ataupun yang didapat setelah mengsugestikan suatu amalan gaib, berhubungan dengan kualitas dan
kekuatan tuahnya.
Istilah kualitas tuah, dapat dianalogikan sebagai tingkatan sifat dari suatu bentuk tuah.
Jika tingkatan sifat tuah ini diukur nilainya dengan skala penilaian dari 1 sampai 10, maka bila
nilainya 1 berarti tingkatan sifat tuahnya paling lemah (paling rendah kualitasnya, paling rendah
tingkatan sifat tuahnya), dan nilai 10 berarti kadar tingkatan sifat tuahnya paling tinggi (paling tinggi
tingkat kualitas tuahnya).
Kebanyakan sosok halus dapat disugestikan untuk memberikan tuah tertentu (disugestikan untuk
memancarkan aura energi dengan sifat tertentu), tetapi tuah-tuah yang kualitasnya bagus hanya
didapatkan jika tuah itu sejalan dengan karakter asli (kepribadian) sosok gaibnya.
Dalam tulisan di halaman ini ada digunakan istilah kekuatan tuah.
Istilah kekuatan tuah, dapat dianalogikan sebagai kekuatan dan kestabilan pancaran energi tuah dari
khodam sebuah benda gaib, khodam ilmu atau khodam pendamping.
Penjelasannya sbb :
1. Kekuatan Khodam.
Kekuatan / kesaktian mahluk halus identik dengan besarnya energi, kepadatan dan ketajaman
energinya.
Dalam hubungannya dengan tuah, maka kekuatan mahluk halus ini identik dengan kekuatannya
memancarkan energi yang berupa tuahnya, disebut kekuatan tuah, yaitu besarnya pancaran energi,
kepadatan dan ketajaman energi tuahnya.
Kekuatan pancaran energi tuah benda gaib seseorang biasanya hanya terpancar dalam jarak
tertentu saja, misalnya hanya untuk mempengaruhi orang-orang di sekitarnya sebatas luas suatu
ruangan, tetapi bisa juga dipancarkan dalam radius yang cukup jauh dan mempengaruhi banyak
orang, misalnya untuk mempengaruhi orang-orang yang hadir dalam acara pidato di lapangan atau
di dalam gedung pertemuan.
Masing-masing mahluk halus mempunyai kekuatan sendiri-sendiri yang tidak sama satu dengan yang
lainnya. Jika kekuatannya rendah, maka pancaran kekuatan tuahnya hanya dapat berpengaruh
dalam radius dekat saja, tetapi jika kekuatannya tinggi, maka pancaran kekuatan tuahnya dapat
berpengaruh dalam radius yang cukup jauh (tetapi semakin jauh jaraknya, tuahnya semakin lemah
pengaruhnya).
Umumnya kekuatan gaib dan kesaktian mahluk halus dan kekuatan tuah-nya bersifat tetap, tidak
berubah (given), tetapi kualitas tuah-nya dan kadar pengaruh tuah-nya bisa kita ubah dengan
sugesti khusus (dengan amalan gaib).
Biasanya kualitas tuah dari masing-masing mahluk halus / khodam akan terus seperti aslinya, tidak
akan meningkat, tapi bisa menurun kualitasnya, sehingga harus diusahakan supaya kualitas tuahnya
bisa bagus lagi, misalnya dengan cara secara berkala diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan
tuahnya dan pemberian sesaji.
Jika kekuatan asli mahluk halus tersebut rendah, maka jika dipaksakan agar memancarkan tuahnya
dalam radius yang jauh, biasanya kualitas tuahnya malah akan melemah dan tidak terasakan
pengaruhnya. Tapi jika kita bisa mengsugestikannya untuk memberikan tuah yang lebih baik
kualitasnya, biasanya khodam-khodam itu bisa "bekerja" mengikuti sugesti kita, walaupun pancaran
tuahnya tidak jauh, tapi secara kualitas, tuahnya cukup untuk berpengaruh terhadap orang lain di
sekitar kita.
Berdasarkan skala nilai kekuatan di atas mahluk halus A lebih tinggi kekuatannya dibanding mahluk
halus B.
Masing-masing si A dan si B mempunyai tuah yang sama untuk pengasihan dan dengan nilai kualitas
tuah yang sama, masing-masing nilai kualitas tuahnya 8.
Si A dapat memancarkan pengasihan dengan nilai 8 sampai jarak 10 meter, jika lebih jauh dari itu
maka kualitas tuahnya akan semakin menurun menjadi 7, 6, 5, atau bahkan sama sekali tidak terasa
pengaruhnya.
Si B lebih lemah kekuatannya, dapat memancarkan pengasihan dengan nilai 8 hanya sampai jarak 5
meter saja, jika lebih jauh dari itu maka kualitas tuahnya akan semakin menurun menjadi 7, 6, 5,
atau bahkan sama sekali tidak terasa pengaruhnya.
Secara umum semakin tinggi kekuatan gaib sesosok mahluk halus, maka kekuatan pancaran
energinya juga akan lebih jauh dibandingkan yang lebih lemah kekuatannya. Karena si A kekuatan
gaibnya lebih tinggi daripada si B, maka si A dapat memancarkan pengasihan dengan nilai 8 sampai
jarak 10 meter, sedangkan si B hanya sampai jarak 5 meter.
Tetapi jika si A dapat memfokuskan kekuatan tuahnya, yaitu yang semula 10 meter, difokuskan
hanya untuk area yang sama dengan si B, yaitu sejauh 5 meter, maka kadar kekuatan pengaruh
tuahnya bisa menjadi 50% lebih tinggi daripada aslinya. Selain menjadikan pengaruh gaibnya lebih
terasa oleh orang-orang di sekitarnya, kadar pengaruh tuah yang lebih tinggi berguna untuk
mempengaruhi orang-orang yang mempunyai "ketahanan" lebih terhadap pengaruh gaib atau
terhadap orang-orang yang mempunyai benteng / pagaran gaib.
Jika si A dapat "dipaksa" meningkatkan kualitas tuahnya yang semula nilainya 8 menjadi bernilai 9
(dengan amalan gaib pengasihan), yang semula nilai kualitasnya 8 dengan pancaran 10 meter,
mungkin tuah pengasihan dengan nilai 9 itu hanya mampu dipancarkannya dalam radius 5 meter
seperti area si B di atas.
Si B dapat juga "dipaksa" meningkatkan kualitas tuahnya menjadi bernilai 9, tetapi karena
kekuatannya yang lebih rendah tuah pengasihan dengan nilai 9 itu hanya mampu dipancarkannya
dalam radius yang lebih sempit, misalnya yang semula bisa 5 meter kemudian menjadi hanya sampai
jarak 2 atau 3 meter saja.
Jadi walaupun masing-masing mahluk halus mempunyai keterbatasan dalam kekuatannya masing-
masing, tetapi mahluk halus yang kekuatannya lebih tinggi dapat memancarkan tuahnya meliputi
area yang lebih luas daripada yang kekuatannya lebih rendah, dan menyimpan potensi untuk lebih
ditingkatkan kualitas dan kekuatan tuahnya (dengan amalan gaib).
Sebuah mustika yang tuahnya bagus untuk kerejekian dagang, biasanya tuah mustika itu bagus
hanya untuk si manusia pemiliknya sendiri, untuk dipakai / dibawa berdagang supaya jualan /
dagangannya laris. Dengan demikian cara penggunaannya adalah dengan cara dipakai / dikantongi
dan orangnya aktif turun tangan berdagang. Jika pancaran kekuatan gaib mustika itu diukur, kira-kira
pancaran tuahnya 3 - 5 meter, sehingga hanya baik jika dipakai sendiri oleh pemiliknya untuk
berdagang. Untuk memaksimalkannya, mustika itu bisa disugestikan (sekali saja) untuk memberikan
aura penglaris sampai jarak lebih jauh lagi beberapa meter dari tokonya atau dari posisi barang
dagangannya. Sesudahnya mustika itu dibiarkan bekerja seperti aslinya.
Tetapi biasanya mustika itu (mustika yang sama) tuahnya tidak cukup bagus jika bendanya ditinggal /
diletakkan di toko sebagai alat penglaris. Sebenarnya bukannya tuahnya tidak cukup bagus, yang
benar adalah tuahnya tidak cukup kuat jika bendanya ditinggal di toko, apalagi kalau tokonya besar
dan orangnya tidak ikut berjualan (tokonya hanya diserahkan kepada pelayan toko). Mustika itu
cukup bagus tuahnya jika dipakai berdagang oleh si manusia, tetapi hasilnya tidak cukup bagus jika
bendanya ditinggal di toko. Apalagi kalau kegaiban mustika itu sudah menyatu dengan orang si
pemilik toko yang kegaibannya akan bagus bekerja selama mustikanya bersama dengan orang
pemiliknya, sehingga si pemilik toko terpaksa harus aktif berjualan supaya kegaiban mustika itu juga
bagus bekerja yang hasilnya akan sangat berbeda dibanding jika tokonya hanya diserahkan saja
kepada para pelayan toko.
Mustika yang tuahnya untuk pengasihan dan kerejekian, yang isi gaibnya dari jenis khodam mustika,
memang biasanya kekuatan gaibnya rendah, sehingga pancaran energi tuahnya sempit, tidak
mencakup area yang luas, karena itu jenis mustika seperti itu lebih cocok untuk dipakai sendiri
dengan cara dikantongi. Kebanyakan kekuatan khodamnya tidak lebih dari kekuatan gaib mustika
merah delima.
Tetapi sebuah mustika lain yang tuahnya sejenis dengan itu, yang isi gaibnya dari jenis bangsa jin,
biasanya kekuatan gaibnya lebih tinggi, apalagi yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, sehingga
pancaran energi tuahnya bisa lebih luas, mencakup area yang lebih luas. Kebanyakan mustika yang
isi khodamnya bangsa jin yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, kekuatan gaibnya lebih tinggi dari
kekuatan gaib mustika merah delima, bahkan bisa sampai puluhan kalinya.
Khodam bangsa jin yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa kebanyakan kekuatan gaibnya tinggi, bisa
sampai 60 md (60 kalinya kekuatan mustika merah delima), ada juga yang lebih dari itu, sehingga
kekuatan gaibnya bisa juga dimanfaatkan untuk tuah lain, misalnya untuk penjagaan gaib atau untuk
membersihkan tempat usaha dari gaib-gaib negatif. Sedangkan sosok jin lain, misalnya yang seperti
kuntilanak, seperti ksatria laki-laki atau perempuan, seperti bapak-bapak berjubah atau yang seperti
manusia kekar bertelanjang dada, kekuatan gaibnya bervariasi, bisa di atas bisa juga di bawah
kekuatannya yang ibu-ibu jawa.
Tapi yang diutamakan bukan hanya sekedar kekuatan gaibnya, tapi juga karakter sosok ibu-ibu jawa
itu halus seperti ibu-ibu, yang akan menarik banyak orang untuk datang berkumpul, cocok untuk
tuah pengasihan dan kerejekian.
Kebanyakan benda mustika isi gaibnya adalah dari jenis khodam mustika, suatu jenis gaib tersendiri,
tapi ada juga sebagian kecil yang isi gaibnya dari jenis bangsa jin. Jadi khodam jin pada mustika
sebagian adalah khodam asli mustikanya, sebagian lagi asalnya adalah khodam isian. Karena jumlah
mustika yang khodamnya bangsa jin hanya sedikit, maka akan sulit kalau kita dengan sengaja
mencari mustika yang khodam aslinya adalah bangsa jin. Ada, tapi hanya sedikit sekali.
Karena itu untuk tujuan penglaris toko dengan cara bendanya diletakkan / ditinggal di toko, lebih
baik menggunakan jimat isian yang sosok gaibnya adalah bangsa jin golongan putih. Umumnya
bangsa jin yang menjadi khodam jimat isian, apalagi yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, kekuatan
gaibnya lebih tinggi daripada kekuatan gaib sebuah mustika, sehingga cukup bagus jika dijadikan
penglaris toko. Tinggal kemampuan si manusianya saja (atau spiritualis / penjual bendanya) untuk
mengsugesti khodam benda gaibnya (dengan amalan gaib) supaya tuahnya bagus sebagai penglaris
toko.
Kelebihan utama sebuah mustika dibandingkan benda gaib alami lain adalah pada kualitas tuah-nya,
bukan pada kekuatan tuah-nya.
Kalau isi gaib sebuah mustika adalah bangsa jin yang biasanya kekuatannya lebih tinggi mungkin
pancaran tuahnya bisa lebih luas daripada yang isi gaibnya sejenis khodam mustika.
Baik mustika maupun jimat isian, yang diutamakan bukanlah sekedar isinya yang bangsa jin, yang
utama adalah tuahnya harus bagus, sudah diproses sampai tuahnya bagus (dengan wiridan amalan
gaib dan sesaji) dan kegaibannya sempurna. Sesudah kualitas tuahnya bagus, barulah dinilai
kekuatan tuahnya.
Tapi kelemahannya, kalau sifatnya adalah jimat isian, atau tuahnya asalnya dari kekuatan wiridan
amalan gaib, mungkin nantinya tuahnya akan memudar, sehingga harus diwirid lagi amalannya. Jadi
sifatnya untung-untungan. Kalau bisa bertuah jangka panjang, ya untunglah kita. Tapi kalau ternyata
tuahnya memudar, terpaksa deh harus dicharge lagi (diwirid lagi amalan gaibnya atau datang lagi ke
spiritualisnya).
Sebagai ilustrasi untuk tuah pengasihan dan kerejekian dagang :
Kalau khodamnya adalah jenis khodam mustika, mungkin pancaran tuahnya hanya 3 - 5 meter saja.
Kalau khodamnya bangsa jin yang kekuatannya 10 md, mungkin pancaran tuahnya bisa 5 - 10 meter.
Kalau khodamnya bangsa jin yang kekuatannya 40 md atau lebih, mungkin pancaran tuahnya bisa
sampai 10 - 40 meter, cocok untuk toko besar, super market, toko di mall atau di pasar, atau toko di
deretan toko di pinggir jalan.
Karena itulah kebanyakan tuah penglaris yang bagus dari orang pinter / spiritualis kebanyakan
khodamnya adalah dari jenis bangsa jin, bukan khodam yang sejenis khodam mustika.
Sebenarnya yang dimaksud di atas bukanlah semata-mata bangsa jin-nya, tetapi sebuah mustika
yang khodamnya bangsa jin.
Sepengetahuan Penulis, kebanyakan mustika ada 2 jenisnya, yaitu yang khodamnya sejenis khodam
mustika dan yang khodamnya bangsa jin.
Penjelasannya sbb :
Yang disebut sejenis khodam mustika itu sebenarnya banyak sekali jenisnya, tidak semuanya sama,
dan tidak semuanya sejenis,
Misalnya, walaupun disebut khodamnya adalah sejenis khodam mustika, tetapi khodam mustika
wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika merah delima, dan berbeda jenis juga dengan
khodam keong buntet.
Tapi bingung juga untuk menyebutkan nama-nama jenisnya karena sebenarnya ada banyak sekali
jenisnya dan jenis-jenis itu hanya ditemukan di dalam mustika, tidak ada di tempat lain dan di
masyarakat kita jenis-jenis itu tidak ada namanya. Jadi untuk mudahnya jenis-jenis khodam itu
dikelompokkan saja dengan sebutan sejenis khodam mustika.
Khodam sejenis khodam mustika, yang kekuatannya tinggi kebanyakan adalah khodam-khodam dari
mustika yang tuahnya untuk kekuatan / kekebalan, seperti wesi kuning. merah delima, keong
buntet, dsb.
Sedangkan khodam sejenis itu di dalam mustika yang tuahnya untuk pengasihan dan kerejekian
kebanyakan kekuatan gaibnya rendah, yang kekuatannya tinggi hanya yang khodamnya dari jenis
bangsa jin.
Karena itu untuk tuah pengasihan dan kerejekian, mustika yang kekuatan tuahnya bagus dan
pancaran tuahnya luas kebanyakan adalah yang khodamnya bangsa jin, bukan yang khodamnya
sejenis khodam mustika.
Jadi kalau mustika tersebut khodamnya adalah dari jenis bangsa jin biasanya kekuatan tuahnya lebih
kuat.
Kelebihan sebuah mustika dibanding benda alam lain adalah pada kualitas tuahnya.
Untuk tuah yang sama, walaupun khodamnya sama-sama bangsa jin, tuah sebuah mustika lebih
bagus kualitasnya daripada batu akik.
Supaya tuah sebuah batu akik bisa sama kualitasnya dengan mustika, walaupun khodamnya sama-
sama bangsa jin, bendanya harus diproses lagi, diwirid dengan amalan gaib. Sedangkan sebuah
mustika tanpa perlu diwirid lagi tuahnya sudah bagus. Hanya satu saja syaratnya, yaitu kondisi
kegaibannya harus sempurna.
Khusus untuk tuah kekuatan / kekebalan, biasanya tidak memerlukan khodam dengan kekuatan gaib
yang tinggi, karena cakupan energinya hanya diperlukan untuk area yang sempit saja, yaitu hanya
sebatas tubuh si manusia pemakainya, seringkali kekuatan gaib setingkat gondoruwo saja sudah
cukup untuk menjadi khodam jimat kekuatan dan kekebalan, dan mungkin tidak banyak yang
menyadari bahwa gondoruwo sering menjadi khodam jimat isian dan khodam ilmu kekuatan dan
kekebalan (tapi karena kekuatan khodamnya rendah jimatnya akan luntur keampuhannya oleh daun
kelor atau bambu kuning). Karena itu biasanya ilmu kebal isian / asma'an dan jimat kebal akan tidak
berdaya ketika berhadapan dengan senjata pusaka atau aji kesaktian yang kekuatan gaibnya tinggi.
Yang paling utama diperlukan untuk khodam kekuatan dan kekebalan adalah sifat perwatakan
khodam gaibnya yang harus keras dan menonjolkan kekuatan dan kegagahan, bukan semata-mata
khodam yang sakti.
Biasanya jimat kebal, ilmu kebal isian dan asma'an (yang bukan ilmu kebatinan) dan susuk kebal,
cukup ampuh untuk digunakan menghadapi pukulan tangan kosong, senjata tajam atau senjata api,
yang tidak mengandung serangan kekuatan gaib yang tinggi, tetapi tidak berdaya ketika berhadapan
dengan senjata pusaka atau ilmu kesaktian yang kekuatan gaibnya tinggi. Karena itu untuk
menangkal penyalahgunaan keilmuan kebal itu tidak dilakukan dengan menyerangnya dengan
senjata tajam atau dengan kekuatan pukulan yang lebih tinggi, tetapi dengan cara melunturkan /
memusnahkan kegaiban ilmunya atau khodam kebalnya yang biasanya kekuatannya tidak tinggi.
Banyak jenis ilmu isian yang sengaja diberikan pantangan ilmu untuk bisa digunakan sewaktu-waktu
jika penggunanya ingin menghilangkan ilmunya, atau untuk menangkal penyalahgunaan ilmunya.
Berbeda halnya dengan keperluan untuk tuah penjagaan gaib, tuah itu membutuhkan khodam
dengan kekuatan gaib yang tinggi, karena fungsinya memang untuk menghadapi mahluk halus lain.
Semakin tinggi kekuatan gaibnya dan keras karakternya akan semakin baik khodam itu menjalankan
fungsi penjagaan gaib. Tetapi banyak juga benda-benda gaib yang fungsinya untuk penjagaan gaib,
tetapi kekuatan gaibnya rendah. Walaupun begitu khodam itu biasanya kesaktiannya masih cukup
untuk menghadapi para mahluk halus setingkat dedemit kuntilanak dan gondoruwo atau jin-jin kelas
rendah yang biasa mengganggu manusia dewasa dan anak-anak atau untuk menghadapi para
mahluk halus yang sok berkuasa dan bersifat mengganggu di sebuah rumah / bangunan / lokasi
tertentu.
Secara alami biasanya benda-benda gaib berupa mustika memancarkan energi tuah yang stabil,
sedangkan benda-benda gaib lainnya biasanya tidak selalu stabil pancaran energinya.
Jadi bila kita memiliki sebuah mustika, biasanya kualitas tuahnya bagus dan stabil berfungsi,
sehingga yang diperlukan hanyalah sugesti penyatuan mustika itu dengan kita pemiliknya (dan
sebaiknya jangan disugestikan lain selain sugesti yang sesuai dengan tuah aslinya, supaya tidak
merusak kualitas kestabilan pancaran energinya).
Sedangkan kepemilikan kita atas benda-benda gaib lain seringkali diperlukan sugesti, selain untuk
menyatukan benda gaibnya dengan kita, juga sugesti untuk memperkuat kualitas tuahnya dan
supaya berfungsi setiap saat.
Seberapa sering kita memberikan sesajinya juga akan berpengaruh terhadap kekuatan "kerja" dan
kestabilan "kerja" benda gaibnya.
Kestabilan energi khodam gaib ini berhubungan dengan kestabilan fungsi sebuah jimat / benda gaib.
Jika khodamnya memancarkan energi dengan stabil setiap saat, maka kita akan dapat menikmati
fungsi tuahnya setiap saat. Tetapi jika pancaran energinya tidak stabil, maka akan ada saat-saat
tertentu benda gaib itu tidak berfungsi. Mungkin kita tidak bisa merasakan bila suatu saat benda
gaib / jimat kita sedang tidak berfungsi, tetapi kestabilan ini bersifat vital untuk benda gaib / jimat /
ilmu untuk keselamatan / kekebalan, jangan sampai dalam situasi berbahaya, ternyata jimat / ilmu
kita sedang tidak berfungsi, sehingga kemudian kita menjadi celaka.
Ada benda-benda bertuah kekebalan yang kekuatan tuahnya stabil, sehingga bisa dites oleh siapa
saja, kapan saja, dimana saja. Dengan memiliki benda yang seperti itu kita akan merasa yakin dengan
keselamatan kita. Tetapi ada juga benda-benda bertuah kekebalan yang kekuatan tuahnya tidak
stabil, sehingga tidak bisa dites setiap saat. Dalam penggunaannya kita harus berhati-hati, jangan
sampai dalam situasi berbahaya, ternyata jimat kita sedang tidak berfungsi, sehingga kemudian kita
menjadi celaka. Ada banyak jimat kebal yang saat pertama ditarik dari alam gaib atau saat baru
selesai diwirid, tuahnya bagus dan bisa dites kebal. Tapi beberapa hari kemudian bendanya sudah
tidak lagi bisa dites kebal. Tuah kebalnya tidak stabil. Tidak bisa dites setiap saat.
Contohnya keris-keris ber-luk 5 atau keris-keris keningratan lainnya, biasanya hanya akan diam saja,
pasif, tidak memberikan tuahnya dan tidak menunjukkan penyatuannya dengan pemiliknya jika si
pemilik keris bukan keturunan ningrat dan tidak menghargai keningratan. Kondisi psikologis keris-
keris tersebut menjadikannya keris-keris khusus yang tidak semua orang cocok memilikinya dan
tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat dari keris-keris itu.
Atau ada sosok gaib di dalam cincin batu akik yang tidak memberikan tuah apa-apa karena dia hanya
numpang tinggal saja disitu. Mahluk halus bisa tinggal dimana saja, bisa di batu, di kayu, di pohon, di
rumah kita, dsb. Mungkin kebetulan saja batu akik kita berpenghuni sesosok mahluk halus, dan
beruntunglah kita kalau mahluk halus tersebut memancarkan aura energi yang menjadi tuah bagi
kita. Tetapi kalau tidak bertuah, berarti mahluk halus itu memang hanya tinggal saja disitu menjadi
penghuni batunya. Selain tidak memberikan tuah apa-apa, suatu saat juga dapat mencelakakan kita
jika kita melakukan suatu kesalahan kepada mereka, walaupun tidak disengaja.
Dalam contoh-contoh di atas, sesakti apapun sosok halusnya, tidak semuanya sempurna bermanfaat
bagi kita, malahan suatu saat bisa menjadi petaka untuk kita.
Sebuah mustika wesi kuning yang sempurna sebagai jimat kekebalan, biasanya berisi khodam yang
sifat wataknya menonjolkan kekuatan dan kegagahan dan siap setiap saat untuk berkelahi, sehingga
kekuatan pancaran energinya stabil, sehingga bisa berfungsi kapan saja dan dimana saja. Tetapi
karena watak khodamnya menonjolkan kegagahan, maka suatu saat mustika itu dapat mengalami
masalah, yaitu khodamnya hilang atau menjadi tidak berfungsi di tempat-tempat yang penguasa
gaibnya lebih sakti dari khodam wesi kuning itu.
Batu mustika merah delima berisi sosok gaib yang istimewa, yaitu sosok gaibnya berkarakter seperti
seorang resi yang mandito, artinya sosok gaibnya berwatak baik, tidak meminta sesaji dan juga tidak
mau diberi sesaji.
Tetapi batu mustika ini juga mempunyai tuntutan, yaitu bersifat pemilih dalam memilih orang
pemiliknya, tidak suka dipertontonkan atau dipamerkan kepada orang lain, dan batunya dapat pergi
menghilang atau luntur kegaibannya bila pemiliknya atau ada perbuatan si pemilik yang dia tidak
berkenan, sehingga si pemilik mustika harus berhati-hati jangan sampai melakukan perbuatan yang
dapat menyebabkan mustikanya hilang atau tidak berfungsi.
Sifat perwatakan mahluk gaib sebagian sudah tertulis dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak
Mahluk Halus.
Dalam hubungannya dengan khodam dan tuah, ada sosok-sosok tertentu yang cocok untuk tuah
tertentu dan mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan lainnya.
Misalnya sosok hitam berbulu tinggi besar, sosok seperti gondoruwo, dan sosok seperti raksasa
buto, biasanya mau memberikan segala macam jenis tuah dan mau melakukan apa saja selama
sesajinya sesuai. Tetapi karena aslinya mereka di alamnya suka berkelahi, sok kuat dan sok berkuasa,
seringkali sosok-sosok seperti itu lebih cocok untuk khodam kekuatan.
Ada juga sosok-sosok tinggi besar, tubuh dan wajahnya seperti manusia, berbadan kekar dan
bertelanjang dada, kulitnya coklat gelap atau kemerahan, kepalanya botak, biasanya perwatakannya
seperti manusia, yaitu berintelijensi tinggi, dan biasanya berwatak keras, menonjolkan kekuatan dan
kegagahan, cocok untuk menjadi khodam kekuatan dan kekebalan. Jika menjadi khodam benda gaib,
biasanya sosok ini akan tetap berdiam di dalam benda gaibnya, tidak keluar mendampingi manusia
pemiliknya. Jika menjadi khodam seseorang, biasanya sosok ini akan masuk bersemayam di dalam
badan si manusia menjadi khodam kekuatan / kesaktian, tidak keluar mendampingi si manusia.
Sosok macan, berarti watak dan perilakunya seperti macan, galak, mudah marah, setia, tetapi
mudah berteman.
Ada juga sosok seperti manusia tinggi besar. Jenis-jenis ini lebih cocok untuk khodam kekuasaan,
kewibawaan dan penjagaan gaib.
Kuntilanak dan bangsa jin yang sosoknya seperti kuntilanak, yaitu seperti manusia perempuan
berambut panjang dan berpakaian putih panjang sampai ke tanah, berarti watak dan perilakunya
seperti manusia, tetapi sikap berpikirnya sederhana. Sosok kuntilanak dan bangsa jin yang mirip
kuntilanak itu, yang kesaktiannya rendah, biasanya bagus sekali untuk khodam pengasihan,
kerejekian dan pelet. Tetapi bangsa jin mirip kuntilanak itu yang kesaktiannya tinggi lebih cocok
untuk khodam kerejekian dan penjagaan gaib.
Sosok ular naga, berarti watak dan perilakunya seperti naga, berwibawa dan berkuasa, setia. Sosok
ini bagus sekali untuk khodam kekuasaan dan penjagaan gaib, dan biasanya tidak memberatkan
kerejekian.
Sosok-sosok seperti manusia dan raksasa seperti disebutkan di atas biasanya dapat disugestikan
untuk meningkatkan kualitas tuahnya dan meningkatkan kestabilan energinya, tergantung
kemampuan si manusia untuk mengsugesti mereka, dan juga selama sesajinya sesuai. Tetapi sosok-
sosok seperti hewan (macan, naga, ular, burung, dsb) biasanya sulit disugestikan untuk
meningkatkan kualitas tuahnya atau untuk meningkatkan kestabilan energinya, biasanya kondisi
tuahnya sesuai dengan kondisi aslinya mereka.
Selain itu ada banyak sosok gaib yang wujudnya seperti manusia. Tingginya sama seperti manusia.
Berpakaian dan berpenampilan seperti manusia, misalnya sosoknya seperti ibu-ibu jawa yang
memakai kain kemben, atau bapak-bapak berjubah, sosok berpakaian prajurit atau seperti seorang
ksatria / pendekar, berbaju hitam seperti baju pencak silat, atau berpenampilan seperti anggota
kerajaan. Mereka berpikir dan berbicara seperti manusia. Kesaktian mereka relatif, ada yang tinggi,
ada yang rendah. Sosok-sosok seperti manusia ini menggambarkan kepribadian yang seperti
manusia, dapat berpikir dan bertindak seperti manusia. Jenis-jenis gaib seperti inilah yang sering
dijadikan tempat untuk bertanya, meminta ilmu, meminta petunjuk, wangsit, dsb.
Sosok-sosok halus seperti manusia di atas, jika mengikut kepada manusia, biasanya berperan sebagai
khodam pendamping, atau walaupun aslinya mereka adalah khodam benda-benda gaib, biasanya
dalam menjalankan fungsi tuahnya, mereka akan keluar dari benda gaibnya dan mendampingi si
manusia, berperilaku sebagai khodam pendamping, dan dari posisinya masing-masing mereka
memancarkan suatu aura energi / tuah tertentu, selain itu biasanya mereka juga aktif memberikan
ide dan ilham, atau rasa dan firasat.
Jika sosoknya seperti seorang ksatria (laki-laki atau perempuan), biasanya melambangkan pribadi
yang energik, bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya.
Jika sosoknya seperti anak-anak, biasanya melambangkan pribadi yang penurut dan energik,
biasanya bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya dan akan menuruti
semua perintah si manusia, tetapi tidak semua bisa untuk diajak bertukar pikiran karena
kesederhanaan berpikirnya yang seperti anak-anak.
Jika sosoknya seperti seorang bapak-bapak berjubah atau seperti ibu-ibu jawa, biasanya
melambangkan pribadi yang seperti orang tua, lebih bijaksana, bisa menyesuaikan dirinya dengan
kehidupan manusia yang diikutinya, bisa memberikan keteduhan hati dan pengayoman moral, dan
akan aktif memberikan ide dan ilham untuk kebaikan kehidupan si manusia dan akan memberikan
peringatan berupa rasa dan firasat bila si manusia akan mengalami suatu masalah / musibah.
Sosok-sosok seperti manusia di atas ada yang mau disugestikan untuk meningkatkan kualitas
tuahnya dan meningkatkan kestabilan energinya, tergantung kemampuan si manusia untuk
mengsugesti mereka, dan juga selama sesajinya sesuai, tetapi ada juga yang tidak mau disugestikan,
karena mempunyai kebijaksanaan sendiri tentang tuah yang baik bagi seseorang.
Kesimpulan
Tulisan dalam halaman ini dan halaman sebelumnya (Kualitas Tuah dan Khodam) telah
menguraikan pokok-pokok pengertian tentang tuah dan pokok-pokok acuan untuk meningkatkan
kualitas / kekuatannya, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar tuah dan khodam :
Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping :
- Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ?
- Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ?
Masing-masing tuah mempunyai karakteristik sendiri-sendiri yang tidak sama dengan tuah yang lain.
Sebagian besar pengertian tuah (bentuk tuah yang umum) adalah dalam bentuk pancaran energi
gaib sesosok khodam yang berguna di dunia manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh
manusia. Jenis-jenis tuah ini akan bagus kualitasnya jika sejalan dengan karakter asli sosok
khodamnya.
Sebagian tuah yang lain berbentuk perbuatan khusus si khodam sesuai perintah si manusia, misalnya
tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib, penarikan benda gaib, pelet, dsb. Untuk tuah jenis
ini, yang paling menentukan keampuhannya adalah kemampuan si manusia mengsugestikan
khodamnya, kemampuan si khodam untuk melakukan perbuatan khusus itu, tingkat kekuatan gaib
khodamnya, dan kemauan si khodam untuk melaksanakannya (psikologisnya).
Dalam berbagai pertanyaan yang terkait dengan benda-benda gaib dan khodam bertuah, kualitas /
kekuatan tuahnya dan keampuhan khodamnya, ada banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu
masalah jenis tuah dan kualitas tuahnya, dan masalah kekuatan tuah dan kekuatan khodamnya.
Jenis tuah dan kualitas tuah sangat ditentukan oleh jenis karakter sosok gaibnya. Ada jenis-jenis
karakter mahluk halus yang sesuai untuk tuah-tuah tertentu dan ada yang tidak sesuai untuk tuah-
tuah tertentu. Kualitas tuah lebih banyak ditentukan oleh karakter sosok gaibnya, bukan oleh tingkat
kekuatan / kesaktian mahluk gaibnya.
Kekuatan tuah sangat ditentukan oleh kekuatan / kesaktian khodamnya, kestabilan energi si khodam
dan kondisi psikologis dan perwatakan si khodam. Semakin tinggi kekuatan gaib sesosok khodam,
biasanya kekuatan tuahnya juga lebih baik, pancaran tuahnya lebih jauh dan semakin tinggi kadar
pengaruhnya, dan menyimpan potensi yang lebih untuk ditingkatkan kadar kualitas tuahnya. Tetapi
harus juga diperhatikan masalah kestabilan energi dan kondisi psikologis si khodam.
Ada jenis-jenis khodam gaib yang kualitas dan kekuatan tuahnya bisa ditingkatkan (dengan sugesti
amalan gaib dan sesaji), tetapi ada juga yang tidak dapat diubah.
Jika kita menginginkan benda-benda gaib atau khodam dengan tuah tertentu yang kuat dan ampuh,
maka selain mencari benda-benda dengan tuah tertentu, kita juga harus bisa mengsugestikannya
supaya tuahnya maksimal dan berfungsi setiap saat (dengan amalan gaib dan sesaji).
Mengenai pertanyaan :
- Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ?
- Untuk benda gaib yang tuahnya untuk penjagaan gaib / pembersihan gaib, yang paling
dipentingkan adalah
- Untuk benda gaib yang tuahnya untuk fungsi lain, misalnya bertuah untuk kekuatan, kekebalan,
pengasihan,
kepangkatan, kerejekian, dsb, kekuatan 40 md itu tidak masalah. Yang paling dipentingkan adalah
tuahnya,
tuahnya harus terasa. Kalau tuahnya tidak terasa maka benda itu tidak banyak berguna.
Jika kita berbicara tentang tuah dan kita menginginkan suatu tuah, tentunya yang harus diutamakan
adalah tuahnya, yang didapat dari khodam / benda yang bertuah.
Setinggi-tingginya kesaktian mahluk halus tidak semuanya memberikan tuah untuk kita (keberadaan
mereka tidak semuanya memberikan manfaat untuk kita).
Jika kita menginginkan suatu tuah maka kita harus mencari benda-benda atau khodam yang bertuah
dan tuahnya sesuai dengan yang kita inginkan, sehingga bermanfaat untuk kita. Sesudah itu barulah
kita memperbandingkan satu dengan lainnya untuk memilih mana yang paling baik kualitas tuahnya,
kekuatan tuahnya, dan kekuatan khodamnya. Selain itu kita juga harus menyingkirkan /
memindahtangankan khodam / benda-benda yang tidak bertuah, apalagi yang memberikan
pengaruh negatif bagi kita, misalnya benda-benda dan khodam yang berenergi negatif dan yang
memberatkan kerejekian, sehingga semua yang kita miliki hanyalah yang bermanfaat bagi kita,
sempurna menjadi tuah bagi kita.
Contohnya keris-keris ber-luk 5 atau keris-keris keningratan lainnya, biasanya hanya akan diam saja,
pasif, tidak memberikan tuahnya dan tidak menunjukkan penyatuannya kepada kita pemiliknya jika
kita bukan keturunan ningrat dan tidak menghargai keningratan. Kondisi psikologis keris-keris
tersebut menjadikannya keris-keris khusus yang kita tidak cocok memilikinya dan kita tidak bisa
mendapatkan manfaat dari keris-keris itu. Jika demikian maka jangan kita memiliki keris-keris itu
karena tidak ada manfaatnya yang diberikan kepada kita.
Ada juga sosok gaib di dalam cincin batu akik yang tidak memberikan tuah apa-apa karena dia hanya
numpang tinggal saja disitu. Selain tidak memberikan tuah apa-apa, suatu saat juga dapat
mencelakakan kita jika kita melakukan suatu kesalahan kepadanya, walaupun tidak disengaja.
Atau cincin batu akik kita berisi sesosok mahluk halus yang energinya panas dan mengganggu
kesehatan kita, atau menimbulkan suasana panas yang mengganggu hubungan sosial / pergaulan
dan rumah tangga. Walaupun kita mengharapkan benda itu bertuah, tetapi ada efek samping lain
dari keberadaannya yang membebani kita.
Dengan demikian jika kita mengharapkan suatu tuah, maka seharusnya yang kita miliki adalah
benda-benda yang benar-benar bertuah bagi kita. Dalam contoh-contoh di atas, sesakti apapun
sosok halusnya, tidak semuanya sempurna bermanfaat menjadi tuah bagi kita, malahan bisa menjadi
petaka untuk kita.
Tetapi jika kita menginginkan khodam yang kuat, maka kita harus mencari khodam atau benda-
benda yang khodamnya kuat, tuahnya nomor dua, tetapi jangan sampai khodamnya bersifat negatif
bagi kita. Khodam yang kuat, yang kesaktiannya tinggi dan mau memberi manfaat untuk kita, lebih
diutamakan untuk tuah penjagaan gaib dan pembersihan gaib. Akan berguna sekali jika kita mampu
mengsugestikannya untuk keperluan itu. Tetapi jika khodamnya tidak mau memberikan tuahnya
kepada kita, maka sesakti apapun dirinya, keberadaannya tidak akan bermanfaat untuk kita.
Selain yang sudah diuraikan di atas, ada lagi faktor yang menentukan kadar kualitas tuah, yaitu
tentang posisi keberadaan khodamnya. Ada benda-benda gaib yang khodamnya tetap berdiam di
dalam bendanya, ada juga yang khodamnya sudah keluar dari bendanya menjadi khodam
pendamping manusia si pemilik bendanya.
Pertanyaannya :
- Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : benda gaib yang khodamnya tetap berdiam di dalam
bendanya
Kebaikannya, tuahnya lebih stabil, tidak mudah berubah. Tuahnya lebih terasa keampuhannya.
Kelemahannya, kita harus selalu membawa bendanya untuk bisa mendapatkan tuahnya.
Kelemahannya, kadar tuahnya lebih mudah berubah, karena khodamnya mengikuti jalan kehidupan
manusianya. Apalagi kalau manusianya banyak berhubungan dengan gaib-gaib negatif, maka
khodam-khodam pendamping itu yang aslinya bertuah kewibawaan, kesepuhan, pengasihan,
kerejekian, dsb, kemudian menjadi berorientasi pada pertahanan terhadap gangguan dari gaib lain,
cenderung menjadi khodam penjagaan gaib supaya si manusia tidak diganggu oleh gaib lain. Karena
itulah seringkali tuah aslinya menjadi kurang terasa keampuhannya, karena khodamnya tidak lagi
bertuah khusus, tetapi cenderung bertindak sebagai khodam multi fungsi, mengikuti jalan kehidupan
dan permasalahan si manusia.
Karena khodamnya sudah menjadi khodam pendamping, maka cara kerja mereka tidak lagi persis
sama dengan yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya. Dalam pendampingannya itu
mereka tetap memancarkan tuahnya, hanya saja seringkali kadar tuahnya bisa berubah-ubah
mengikuti kondisi psikologis mereka selama mengikuti jalan kehidupan manusia. Tetapi secara
umum, sebagai khodam pendamping mereka akan lebih banyak berinisiatif berinteraksi batin
dengan manusia, tetapi efektivitasnya tergantung apakah si manusia "memperhatikan" interaksi
mereka itu.
Untuk yang khodamnya sudah mendampingi dan mengikuti jalan kehidupan manusianya, maka si
manusianya perlu rajin berinteraksi (batin) dengan khodamnya itu supaya khodamnya tetap
memberikan tuahnya sesuai keinginannya, sama seperti mengkoordinasikan teman sekerja supaya
kerjanya lebih terarah, bisa dengan cara sambat, bisa juga dengan mewiridkan amalan gaib. Tuah
mereka bergantung pada seberapa baik kita mengarahkan kerja mereka. Kalau perlu kita bacakan
amalan gaib kepada masing-masing mereka supaya tuahnya bagus.
Jika kita berbicara tentang tuah dan kita menginginkan suatu tuah, tentunya yang harus diutamakan
adalah tuahnya, terutama didapat dari benda bertuah yang khodamnya tetap berdiam di dalam
bendanya.
Jika kita ingin memiliki khodam pendamping, itu bisa didapatkan dari benda-benda bertuah yang
khodamnya keluar menjadi khodam pendamping, bukan benda-benda yang khodamnya tetap
berdiam di dalam bendanya.
Tetapi kalau kita ingin memiliki khodam pendamping, sebenarnya tidak perlu kita memiliki sebuah
benda bertuah. Yang harus kita lakukan adalah langsung mencari mahluk halus yang mau menjadi
khodam pendamping kita.
Ada juga pertanyaan yang umum tentang benda-benda gaib, yaitu bagaimana caranya meningkatkan
powernya.
Kalau maksudnya meningkatkan kekuatan gaib khodamnya, kelihatannya tidak bisa. Itu hanya bisa
dilakukan dengan memberikan kepada khodamnya energi yang lebih kuat daripada kekuatan
khodamnya.
Kalau maksudnya meningkatkan "kegalakan" nya, sehingga tuahnya lebih kuat terasa, bisa dilakukan
dengan mewiridkan amalan gaib yang kadarnya lebih tinggi dan memberikan sesaji yang lebih kuat,
seperti menyan jawa, menyan arab, minyak misik putih, minyak madat arab.
Seperti sudah dituliskan dalam tulisan berjudul : Kesaktian Mustika, kebanyakan mustika mempunyai
kualitas tuah yang bagus yang lebih daripada tuah alami dari batu akik berkhodam. Tetapi umumnya
tuah mustika itu hanya cukup untuk si manusia sendiri, untuk dipakai / dikantongi.
Misalnya sebuah mustika yang tuahnya bagus untuk kerejekian dagang. Biasanya tuah mustika itu
bagus untuk si manusia, untuk dipakai / dibawa berdagang supaya jualan / dagangannya laris.
Dengan demikian cara penggunaannya adalah dengan cara dipakai / dikantongi dan orangnya aktif
turun tangan berdagang.
Tetapi mustika itu (mustika yang sama) biasanya tuahnya tidak cukup bagus jika bendanya ditinggal /
diletakkan di toko sebagai alat penglaris. Sebenarnya bukannya tuahnya tidak cukup bagus, yang
benar adalah tuahnya tidak cukup kuat jika bendanya ditinggal di toko (apalagi kalau tokonya besar)
dan orangnya tidak ikut berjualan (tokonya hanya diserahkan kepada pelayan toko). Mustika itu
cukup bagus tuahnya jika dipakai berdagang oleh si manusia, tetapi hasilnya tidak cukup bagus jika
bendanya ditinggal di toko, apalagi kalau kegaiban mustikanya sudah menyatu dengan orang
pemiliknya.
Untuk tujuan penglaris toko dengan cara bendanya diletakkan / ditinggal di toko, lebih baik
menggunakan jimat isian yang sosok gaibnya adalah bangsa jin golongan putih. Umumnya bangsa jin
yang menjadi khodam jimat isian, apalagi yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, kekuatan gaibnya lebih
tinggi daripada kekuatan gaib sebuah mustika, sehingga cukup bagus jika dijadikan penglaris toko.
Tinggal kemampuan si manusianya saja (atau penjual bendanya) untuk mengsugesti khodam benda
gaibnya (dengan amalan gaib) supaya kualitas tuahnya bagus sebagai penglaris toko.
-------------------------