Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya
sehingga penyusun dapat menyusun laporan kegiatan survey di UPT Panti Sosial Khusnul
Khotimah untuk memenuhi tugas dan sekaligus untuk mengetahui aktifitas layanan dari UPT
Panti Sosial tersebut.
Dalam laporan ini akan dijelaskan tujuan dan hasil dari pengamatan yang didapatkan dari
panti sosial maupun diluar panti sosial dengan menggunakan data sekunder yang ada. Dan
tak lupa ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada :
1. Pihak UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah yang telah membimbing kami di panti sosial
2. Ibu Pedia Aldy, ST., MT. (selaku dosen pembimbing mata kuliah Arsitektur Perilaku)
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 3
1.2 Ruang Lingkup...................................................................................................................... 3
4.3 Tujuan .................................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................................................. 4
1.5 Metodologi Pengamatan ..................................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................................................... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ......................................................................................................................... 7
2.1 Tinjauan Umum .................................................................................................................... 7
2.2 Tinjauan Khusus.................................................................................................................15
BAB 3 METODE PERANCANGAN ...........................................................................................................27
3.1 Landasan Metode Perancangan......................................................................................27
3.2 Metode Pengumpulan Data..............................................................................................27
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................................................29
4.1 Konsep Tapak.....................................................................................................................29
4.2 Konsep Tata Ruang ...........................................................................................................29
4.3 Konsep Hubungan Ruang.................................................................................................30
4.4 Konsep Tata Massa ...........................................................................................................31
4.5 Konsep Penangkal Petir....................................................................................................32
4.6 Konsep Pencahayaan .......................................................................................................32
4.7 Konsep Penghawaan.........................................................................................................32
4.8 Konsep Aksesibilitas..........................................................................................................32
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................................................33
5.1 Simpulan..............................................................................................................................33
5.2 Saran....................................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................34
LAMPIRAN.............................................................................................................................................35
2
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Batasan Pengamatan
3
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data
Meliputi data-data internal UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah.
b. Fasilitas dan Aktifitas yang Dilakukan
Mengamati fasilitas apa saja yang dibutuhkan oleh UPT Panti Sosial
Khusnul Khotimah dan aktifitas apa saja yang terjadi setiap harinya.
c. Survey Lokasi
Meliputi pengamatan dan pengambilan gambar lokasi UPT Panti Sosial
Khusnul Khotimah.
d. Perilaku Manula
Mengamati perilaku, kebiasaan, kebutuhan, dan flow activity yang
biasa dilakukan manula dan staff dalam kesehariannya di UPT Panti
Sosial Khusnul Khotimah.
4.3 Tujuan
Merancang panti jompo dengan dasar hasil pengamatan selain sebagai sarana
pengembangan dan memajukan panti jompo di kota Pekanbaru dengan memberikan
fasilitas yang pantas dengan kebutuhan utama manula tetapi juga memberi
kepercayaan pada manula dengan fasilitas panti jompo yang baik dan terawatt
sehingga manula tidak perlu merasa ragu dan tersisihkan untuk tinggal di panti jompo.
Menciptakan panti jompo yang mengutamakan perawatan dan kenyamanan bagi
manula.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan pengamatan ini dapat menghasilkan perancangan yang bermanfaat
bagi keluarga yang membutuhkan sarana bagi orang tuanya dan pengelola panti
jompo. Agar mendapatkan semua kebutuhan dan segala informasi yang
dibutuhkan.
2. Diharapkan pengamatan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Arsitektur
Universitas Riau agar menambah pengetahuan informasi yang terkait dengan
panti jompo.
4
informasi lain yang dibutuhkan dalam perancangan. Data survey yang
dibutuhkan mencakup foto, aktifitas di panti jompo, fasilitas di panti jompo
dan flow activity dalam panti jompo.
1.5.2 Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak terkait dalam panti jompo sesuai
dengan bidangnya. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai panti jompo yang disurvey. Informasi seperti jumlah kamar untuk
manula, ruang perawatan, sarana, prasarana, dan jumlah manula dan staff
dapat diketahui dalam wawancara dari pihak panti jompo.
1.5.3 Observasi
Melakukan observasi untuk mengamati secara langsung tentang aktifitas
yang biasa dilakukan manula dan staff panti jompo, dan mengamati kondisi
fisik bangunan panti jompo.
1.5.4 Studi Literatur
Melakukan studi literature untuk memahami secara mendalam yang
berhubungan dengan panti jompo. Mulai dari jenis, fungsi, sistem panti
jompo, dan semua hal yang berhubungan dengan panti jompo yang akan
membantu dalam perancangan panti jompo dari sumber yang tersedia
seperti buku, jurnal, dan internet.
1. BAB 1 Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, ruang lingkup permasalahan
dan pengamatan, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan.
Latar belakang menjelaskan spesifikasi panti jompo secara umum dan khusus.
2. BAB 2 Landasan Teori
Berisi tentang tinjauan umum dan khusus. Tinjauan umum adalah tinjauan
yang menjabarkan teori yang akan digunakan untuk membantu pengamatan
yang akan dilakukan. Penjelasan panti jompo secara umum dimulai dari fungsi,
klasifikasi kegiatan dan aktifitas, fasilitas, persyaratan umum dan persyaratan
fasilitas. Tinjauan khusus berisi data-data proyek panti jompo yang diambil dan
dijabarkan lebih spesifik. Terkait dengan sejarah, visi misi, fasilitas dan aktifitas
dan lainnya.
3. BAB 3 Metode Perancangan
5
Berisi tentang penjabaran pengamatan yang dilakukan secara literature dan
survey yang mulai memasuki program proses perancangan. Dimulai dari studi
fisik bangunan dan lingkungan, studi aktifitas manusia, studi fasilitas ruang dan
studi permasalahan.
4. BAB 4 Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang penjabaran keputusan desain yang digunakan pada desainnya.
Terdiri dari konsep perancangan, konsep material, konsep warna, konsep
pencahayaan, konsep penghawaan, konsep akustik ruang, dan konsep akustik
ruang, dan konsep keamanan ruang.
5. BAB 5 Simpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran dari pengamatan yang dilakukan. Semua yang
dijelaskan dari BAB 1 4. Akan diringkas dan disimpulkan di BAB 5 untuk
mendapatkan hasil dari semua data yang telah diamanati.
6
BAB 2 LANDASAN TEORI
7
Panti Sosial Tresna Werdha juga dikenal sebagai Panti Werdha, Panti Jompo
maupun Sasana Tresna Werdha. Dari dua pengertian diatas, Panti Sosial
Tresna Werdha atau Panti Jompo dapat diartikan sebagai sebuah rumah atau
tempat tinggal bagi orang yang sudah tua.
8
sandang, pangan dan papan sesuai dengan kebutuhan kaum manula.
Kebanyakan penghuni manula disini adalah yang terlantar, tidak memiliki
cukup nafkah dan mandiri (Panti Sosial Tresna Werdha).
b. Panti Jompo Milik Swasta/Yayasan
Panti Sosial ini tidak berada di dalam lingkungan Direktorat Pelayanan
Sosial Lanjut Usia. Bersifat berdiri sendiri dan dimiliki oleh yayasan sosial
yang mengorganisir panti secara langsung. Panti Sosial ini memiliki standar
iuran yang bersifat wajib namun sesuai dengan kemampuan keungan
manula dan memiliki donator tetap dan juga donator spontanitas. Panti ini
menyediakan fasilitas, sandang, pangan dan papan sesuai dengan
kebutuhan kaum manula. Kebanyakan penghuni manula disini biasanya
yang memiliki keluarga namun tidak cakap untuk mengurus manula.
2.1.6 Tipe Tipe Panti Lansia
Berdasarkan faktor ketergantungan lansia, maka tipe pemukiman untuk lansia
dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu : (Dianita, 2009)
a. Independent Elderly Housing (Rumah Orang Tua yang Mandiri)
Rumah konvensional untuk lansia yang bersifat mandiri sepenuhnya.
Umumnya bangunannya seperti rumah tinggal dan ditempati oleh
beberapa lansia yang masih mandiri dengan fasilitas selayaknya rumah
tinggal.
b. Independent Elderly/Family Mixed Housing (Rumah Campuran Keluarga
Orang Tua Mandiri)
Fasilitas harus disediakan untuk orang-orang tua yang mandiri dan
digabungkan dengan tipe rumah konvensional.
c. Dependent Elderly Housing (Rumah Orang Tua yang Bergantung)
Orang tua disini hidupnya masih tergantung pada fasilitas pendukung dan
bentuk bangunan ini seperti bangunan rumah sakit.
d. Independent/ Dependent Elderly Mixed Housing (Rumah Campuran Orang
Tua Mandiri dan Bergantung)
Fasilitas untuk lansia yang bergantung dan lansia yang bias memenuhi
kebutuhannya sendiri (mandiri). Pada umumnya bangunan ini berbentuk
seperti rumah tinggal dengan fasilitas pendukung yang memadai.
9
Pelayanan perawatan selama 24 jam. Biasanya lansia berasal dari rumah
sakit yang kondisinya serius dan membutuhkan terapi rehabilitasi khusus.
b. Intermediate Care Facilities (Fasilitas perawatan lanjutan)
Pelayanan perawatan professional tetapi tidak 24 jam, beberapa terapi
medis disediakan tetapi difokuskan pada program-program sosial.
Pelayanan ini disediakan untuk orang yang membutuhkan lebih dari
sekedar kamar dan makanan atau perawatan oleh perawat.
c. Residential Care Facilities (Fasilitas Perawatan Rumah)
Pelayanan perawatan yang menawarkan kamar dan makanan serta
beberapa perawatan perseorangan seperti membantu memandikan dan
berpakaian serta pelayanan-pelayanan sosial.
10
6. Pengelola dan Staff
2.1.8 Klasifikasi Kegiatan Panti Jompo
Menurut Murti (2013) klasifikasi kegiatan PSTW, yaitu :
a. Kegiatan Staff
Memantau dan menjaga manula;
Memeriksa kesehatan secara rutin;
Memastikan manula tetap aktif dengan menciptakan beberapa program
aktifitas;
Menyediakan layanan pangan;
Membantu dan merawat manula yang kesulitan;
Mengurus dan merawat segala keperluan panti.
b. Kegiatan Manula
Melakukan aktifitas melatih fisik, seperti senam;
Menjaga kebersihan dan kerapihan kamar dan seluruh panti;
Melakukan aktifitas keseharian seperti menerima pangan, mencuci
pakaian, menjemur dan lain-lain;
Bersosialisasi dengan sesama manula dan sesama staf;
Melakukan aktifitas keterampilan dan kesenian;
Menerima pemeriksaan kesehatan rutin;
Menerima bimbingan psikis dan spiritualitas sesuai agama yang dianut
manula;
Beristirahat.
2.1.9 Klasifikasi Fasilitas Panti Jompo
Berikut beberapa fasilitas yang harus ada pada panti jompo dalam buku Time
Saver Standards for Building Types (2nd edition), antara lain :
Fasilitas Administrasi;
Fasilitas Staff;
Fasilitas Umum;
Fasilitas kesehatan, perawatan dan jenazah;
Pelayananan Konsumsi;
Area Penyimpanan;
Area Pengelolaan dan utilitas;
Fasilitas Perawat.
11
Standarisasi panti telah dituangkan dalam Lampiran Keputusan Menteri Sosial
RI. Nomor : 50/HUK/2004 tentang Standarisasi Panti Sosial dan Pedoman
Akreditasi Panti Sosial, sebagai landasan untuk menetapkan standar
pelayanan panti. Standar panti sosial adalah ketentuan yang memuat kondisi
dan kinerja tertentu bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial dan atau
lembaga pelayanan sosial lainnya yang sejenis. Adapun yang dimaksud
dengan panti sosial adalah lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang
memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas SDM dan
memberdayakan para penyandang mental, maupun sosial.
Standar umum sebagaimana dimaksud adalah :
a. Kelembagaan, meliputi :
Legalitas Organisasi. Mencakup bukti legalitas dari instansi yang
berwenang dalam rangka memperoleh perlindungan dan pembinaan
profesionalnya;
Visi dan Misi;
Organisasi dan Tata Kerja.
b. Sumber Daya Manusia, mencakup 2 aspek :
Aspek penyelenggara panti terdiri dari unsur pimpinan, unsur
operasional, dan unsur penunjang;
Pengembangan personil panti.
12
Monev hasil, yakni monitoring dan evaluasi terhadap manula, untuk
melihat tingkat pencapaian dan keberhasilan manula setelah
memperoleh proses pelayanan.
13
Adaptabilitas
Yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
aksebilitas dan fungsi, Tata letak dan aksebilitas merupakan syarat
mendasar untuk lingkungan yang fungsional. Aksebilitas adalah
kemudahan untuk memperoleh dan menggunakan sarana, prasarana
dan fasilitas bagi lanjut usia untuk memperlancar mobilitas lanjut usia.
b. Aspek Psikologis
Privasi
Yaitu kesempatan bagi lansia untuk mendapatkan ruang/tempat
mengasingkan diri dari orang lain atau pengamatan orang lain sehingga
bebas dari gangguan yang tak dikenal. Auditory privacy merupakan
poin penting yang harus diperhatikan.
Interaksi Sosial
Yaitu kesempatan untuk melakukan interaksi dan bertukar pikiran
dengan lingkungan sekeliling (sosial). Salah satu alasan penting untuk
melakukan pengelompokkan berdasarkan umur lansia di panti werdha
adalah untuk mendorong adanya pertukaran informasi, aktivitas
rekreasi, berdiskusi, dan meningkatkan pertemanan. Interaksi sosial
mengurangi terjadinya depresi pada lansia dengan memberikan lansia
kesempatan untuk berbagi masalah, pengalaman hidup dan kehidupan
sehari-hari mereka.
Kemandirian
Yaitu kesempatan yang diberikan untuk melakukan aktivitasnya sendiri
tanpa atau sedikit bantuan dari tenaga kerja panti werdha. Kemandirian
dapat menimbulkan kepuasaan tersendiri pada lansia karena lansia
dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya sehari-hari
tanpa bergantung dengan orang lain.
Dorongan/Tantangan
Yaitu memberi lingkungan yang merangsang rasa aman tetapi
menantang. Lingkungan yang mendorong lansia untuk beraktifitas
didapat dari warna, keanekaragaman ruang, pola-pola visual dan
kontras.
Aspek Panca Indera
Kemunduran fisik dalam hal penglihatan, pendengaran, penciuman
yang harus diperhitungkan di dalam lingkungan. Indera penciuman,
peraba, penglihatan, pendengaran, dan perasaan mengalami
14
kemunduran sejalan dengan bertambah tuanya seseorang.
Rangsangan indera menyangkut aroma dari dapur atau taman, warna
dan penataan dan tekstur dari beberapa bahan. Rancangan dengan
memperhatikan stimulus panca indera dapat digunakan untuk
membuat rancangan yang lebih merangsang atau menarik.
Ketidak-asingan/Keakraban
Lingkungan yang aman dan nyaman secara tidak langsung dapat
memberikan perasaan akrab pada lansia terhadap lingkungannya.
Tinggal dalam lingkungan rumah yang baru adalah pengalaman yang
membingungkan untuk sebagian lansia. Menciptakan keakraban
dengan para lansia melalui lingkungan baru dapat mengurangi
kebinggungan karena perubahan yang ada.
Estetik/Penampilan
Yaitu suatu rancangan lingkungan yang tampak menarik. Keseluruhan
dari penampilan lingkungan mengirimkan suatu pesan simbolik atau
persepsi tertentu kepada pengunjung, teman, dan keluarga tentang
kehidupan dan kondisi lansia sehari-hari.
Personalisasi
Yaitu menciptakan kesempatan untuk menciptakan lingkungan yang
pribadi dan menandainya sebagai milik seorang individu. Tempat
tinggal lansia harus dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mengungkapkan ekspresi diri sendiri dan pribadi.
15
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor : 31 Tahun 2001 tentang
pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Badan kesejahteraan Sosial
Provinsi Riau Panti Sosial Tresna Wrdha Khusnul Khotimah berganti nama Balai
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah.
Pada tahun 2008 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 dan
Peraturan Gubernur Riau Nomor 50 tahun 2009 BPSTW Khusnul Khotimah
berubah nama menjadi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Khusnul Khotimah dan dikelola oleh Pejabat setingkat Esselon III. Sejak mulai
berdirinya tahun 1981 sampai dengan Januari 2009 telah menerima lanjut usia
terlantar sebanyak 422 orang dan pada saat ini lanjut usia yang berada pada UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah sebanyak 80 orang lansia.
16
2.2.4 Struktur Organisasi UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah
Berdasarkan peraturan daerah nomor: 9 tahun 2008 UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dipimpin oleh
seorang kepala setingkat esselon III, seorang kepala subbagian tatausaha
setingkat esselon IV dan staff. Dengan struktur organisasi sebagai berikut:
17
Bagan 2. Struktur pembagian tugas staff UPT Panti Sosial Khusnul
Khotimah
2.2.6 Tugas Masing Masing Staff UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah
Adapun kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh para pegawai negeri sipil
(PNS) dan tenaga honorer adalah sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Administrasi kantor;
Sebagai pekerja sosial/pramusosial;
Pembimbing mahasiswa praktek;
Penanggung jawab wisma.
18
b. Dokter
Mengkoordinir pelayan kesehatan lanjut usia di poliklinik UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
Memberikan petunjuk kepada perawat kesehatan tentang tindakan
terhadap lanjut usia yang sakit;
Memberikan resep kepada lanjut usia yang sakit.
c. Perawat
Melakukan pelayanan kesehatan lanjut usia di Poliklinik di UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
Mengecek lanjut usia yang sakit di wisma;
Mengatur administrasi lanjut usia yang sakit dibidang pengobatan;
Membantu melayani makan siang lanjut usia yang sakit;
Menjaga kebersihan poliklinik UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Mengkonsultasikan obat-obatan yang dibutuhkan baik dengan
dokter maupun kepala UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Khusnul Khotimah Pekanbaru.
d. Psikolog
Melaksanakankonsultasi dan mengobati lanjut usia yang ada di
UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru;
Membuat laporan perkembangan lanjut usia yang ada di UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.
e. Konselor
Melaksanakankonsultasi danmembimbing lanjut usia yang ada di
UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru;
Membuat laporan perkembangan lanjut usia yang ada di UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.
f. Pembimbing Agama
Memberikan bimbingan agama kepada lanjut usia yang ada di UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
Membimbing lanjut usia dalam membaca Al-Quran;
19
Membimbing lanjut usia shalat berjamaah.
g. Pekerja Sosial
Melakukan proses pencatatan perkembangan dan permasalahan
serta melakukan konsultasi, analisa permasalahan guna mengambil
keputusan pembinaan dan pelayanan;
Melaksanakan perintah langsung pimpinan UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
Membuat laporan bulanan tentang pelayanan diakhir bulan yang
berjalan;
Pemanfaatan forum bimbingan sosial sebagai tempat pembinaan.
h. Pramu Lansia/Keluarga Asuh
Membantu lanjut usia yang sakit (memandikan, memotong kuku,
menggantikan baju dan lain-lain);
Melakukan proses pencatatan perkembangan dan permasalahan
serta melakukan konsultasi, analisa permasalahan guna mengambil
keputusan pembinaan dan pelayanan;
Melaksanakan perintah langsung pimpinan UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
Membuat laporan bulanan tentang kegiatan pelayanan diakhir bulan
yang berjalan.
i. Penanggung Jawab Wisma
Mengatur, mengajak lanjut usia yang tinggal di wisma dalam
melaksanakan kegiatan kebersihan di dalam dan diluar wisma;
Membimbing dan memberikan arahan kepada lanjut usia agar
menjaga kesehatan dan kebersihan;
Memelihara barang inventaris wisma dan melaporkan yang rusak;
Mempersiapkan penerimaan kunjungan seperti, mengumpulkan
lanjut usia, mempersiapkan tempat dan lainnya.
j. Instruktur Keterampilan
Melaksanakan kegiatan keterampilan untuk lanjut usia;
Memberikan bimbingan keterampilan yang sesuai dengan keahlian
lanjut usia;
Membuat program keterampilan yang diminati oleh lanjut usia.
20
k. Instruktur Olahraga
Melaksanakan olahraga kebugaran bagi lanjut usia;
Memberikan bimbingan kepada lanjut usia agar selalu menjaga
kebugaran dan kesehatan.
l. Cleaning Service
Melaksanakan tugas membersihkan lingkungan di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
Melaksanakan perintah langsung pimpinan UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.
m. Tukang Masak
Melakukan tugas memasak bagi lanjut usia setiap hari;
Mengatur penggunaan bahan belanja setiap hari sesuai dengan
menu yang telah ditetapkan;
Melaporkan apabila ada kekurangan bahan makanan kepada
petugas gudang dan dapur umum.
n. Tukang Cuci
Melaksanakan kegiatan kebersihan pakaian lanjut usia yang sakit dan
pikun.
o. Tukang Kebun
Melaksanakan kegiatan kebersihan di sekitar perkarangan atau
halaman di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru.
21
8. Dokter 1 Orang
9. Perawat 6 Orang
10. Psikolog 1 Orang
11. Bimbingan Agama 1 Orang
12. Gharim 1 Orang
13. Pramu Lansia 8 Orang
14. Cleaning Service 4 Orang
15. Satpam 4 Orang
16. Petugas Masak 3 Orang
17. Petugas Cuci 2 Orang
2.2.8 Jumlah dan Rata Rata Umur Lanjut Usia di UPT Panti Sosial Khusnul
Khotimah
Dalam hal ini jumlah lansia di UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah
berjumlah 80 orang dengan daya tampung 100 orang lansia dengan rata-
rata umur lansia 60 tahun.
2.2.9 Susunan Wisma Beserta Keluarga Asuh dan Jumlah Lansia yang
Menempati Wisma di UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah
22
11. Nusa Indah Neni Kurnaini 6 Orang
12. Seroja Hj. Ratna Dewi W 5 Orang
13. Ruang Isolasi R. Fatma Wati
Tabel 2. Nama wisma beserta keluarga asuh dan jumlah lansia UPT
Panti Sosial Khusnul Khotimah
Instruktur
No. Hari Waktu Kegiatan Ket
Kegiatan
1. Senin 08.30 s/d Bimbingan Drs. Nazir
09.30 Agama Chatib
Konsultasi
14.30 s/d Alma Yulianti,
15.30 S.Psi., M.si.
2. Selasa 08.30 s/d Keterampilan Roida Butar-
10.00 Butar / Doni
Rizal
3. Rabu 08.30 s/d Bimbingan Susilo
10.30 Sosial
Santoso, M. Si
18.30 s/d Konsultasi
19.30
4. Kamis 08.30 s/d Kesehatan Dari Puskesmas
10.30
Konsultasi Santoso, M. Si
18.30 s/d
19.30
23
5. Jumat 08.30 s/d Bimbingan Dari
10.30 Praktek Agama Departemen
Konsultasi Agama
16.00 s/d Alma Yulianti,
17.00 S.Psi., M.si.
6. Sabtu 06.30 s/d Kesehatan Sutiana dan
08.00 Jasmani Rika
24
10. Kamar Mandi Lansia
11. Tempat Mandi Jenazah 1 Unit
12. Mobil Ambulance 1 Unit
13. Mobil Operasional L300 1 Unit
2.2.12 Persyaratan Lanjut Usia yang Masuk di UPT Panti Sosial Khusnul
Khotimah
Persyaratan lanjut usia terlantar yang masuk pada UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru adalah dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Tidak mempunyai keluarga;
b. Tidak mendapatkan perawatan dari keluarga;
c. Umur 60 keatas;
d. Mengisi formulir permohonan diketahui lurah/kepala desa;
e. Surat berbadan sehat dan tidak berpenyakit jiwa dari rumah sakit
daerah;
f. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar;
g. Pengiriman diketahui oleh kepala dinas sosial setempat;
h. Surat keterangan tidak mampu dari pemerintah (kelurahan/desa);
i. Surat izin dari pihak keluarga/ahli waris atau pihak yang bertanggung
jawab;
j. Calon klien dapat mengurus diri sendiri;
k. Bersedia mengikuti peraturan dalam UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru;
l. Calon klien sebelum diterima/disetujui terlebih dahulu dilakukan home
visit;
m. Bagi pemerintahan kabupaten/kota yang mengirim calon klien
dimohonkan untuk menghubungi pihak UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.
25
2.2.13 Keadaan Existing di UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah
a. Luas Site
UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah memiliki luas area 9.000 m.
b. Luas Bangunan
UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah memiliki luas bangunan 2.000
m.
26
BAB 3 METODE PERANCANGAN
27
harapan maupun keluh kesah pengguna, dan mengetahui kualitas ruang
yang ada dilapangan apakah sudah memenuhi standar atau belum.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data secara visual untuk
mengamati secara langsung objek yang ada di lapangan.
c. Eksplorasi dilakukan untuk memperoleh data-data yang ada dilapangan
guna untuk mengetahui fakta-fakta yang ada dilapangan untuk memperoleh
data yang valid.
d. Analisa data lapangan fisik maupun nonfisik digunakan untuk menganalisa
data-data apa saja yang ditemukan dilapangan sehingga proyek tersebut
mampu untuk di rancang sesuai dengan rencana objek perancangan.
Mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi dilapangan.
e. Programming untuk menghasilkan konsep desain perancangan yang akan
digunakan dalam menghasilkan produk perancangan yang diharapkan
dapat menjawab setiap permasalahan yang ada dan menjadi solusi desain.
f. Konsep, penetapan konsep dilakukan supaya pengerjaan perancangan
sesuai dengan konsep yang diinginkan.
g. Skematik desain untuk mendapatkan alternatif-alternatif desain dalam
perancangan untuk memperoleh hasil yang maksimal pada desain akhir.
h. Desain Akhir untuk mendapatkan hasil perancangan yang diinginkan sesuai
dengan rencana awal mengenai objek yang dirancang.
28
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
29
No. Nama Ruang Besaran
Kumpul
1. 35 m
(R. Tamu + Nonton + Makan)
2. K. Tidur 10 m
3. Dapur 8 m
4. Toilet Difabel 6 m
5. Toilet Biasa 6 m
Tabel 4.1 Total Besaran Ruangan Maksimum
30
Perletakan ruang kumpul di bagian depan dikarenakan aktifitas lansia jika
setelah dari luar wisma selalu duduk untuk beristirahat. Ruang kumpul juga
mencapai bagian tengah bangunan dikarenakan aktifitas selalu dilakukan di
ruang kumpul dan juga efektif bagi lansia untuk mencapai ruang tersebut.
Dibagian tengah bangunan terdapat kamar tidur dimana pada aktifitas lansia
lansia setelah di ruang kumpul selalu menuju kamar tidur. Ruang dapur terletak
dibagian sudut belakang bangunan agar tidak menganggu aktifitas di ruang
bagian depan. Toilet difabel terletak di tengah bagian belakang bangunan
dimana selurus dengan lorong agar mempermudah lansia difabel mencapai
ruang tersebut. Dan disebelah toilet difabel juga terdapat toilet biasa agar tidak
menganggu fungsi toilet difabel.
31
4.5 Konsep Penangkal Petir
Menggunakan penangkal petir Faraday dikarenakan memberikan keamanan
pada bangunan agar tidak tersambar petir dan merusak perangkat bangunan.
Hal ini disebabkan lansia yang pelupa sehingga diperlukan penangkal petir.
32
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pengamatan pada Wisma
Nusa Indah UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah dilakukan untuk
menghasilkan data dan referensi agar menghasilkan ide desain wisma
lansia yang sesuai standar dan kebutuhan dari pengguna bangunan
tersebut.
5.2 Saran
Penyusun menyarankan kepada pihak UPT Panti Sosial Khusnul Khotimah
untuk mengeksplorasi kebutuhan lansia pada bangunan agar lansia merasa
aman dan nyaman tinggal di wisma tersebut.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Murti, Indira., 2013. Perancangan Interior pada Panti Jompo Melania di
Bandung. Departemen Desain Interior Universitas Binus.
Lewi, Trifena., 2016. Perancangan Interior Panti Jompo dengan Fasilitas Terapi
Demensia di Surabaya. Intra 4, 1-6.
www.bphn.go.id/data/documents/09pmsos106.pdf
http://dinsos.riau.go.id/web/index.php/lelang/pelayanan-sosial-panti-jompo
34
LAMPIRAN
35
Gambar 3. Ruang kumpul wisma
36
Gambar 6. Toilet wisma
37
Gambar 8. Tampak depan hasil desain Wisma Nusa Indah
38
Gambar 11. Tampak kiri hasil desain Wisma Nusa Indah
39
Gambar 12. Perspektif hasil desain Wisma Nusa Indah, terdapat Ramp yang
menunjang lansia difabel
40
Gambar 13. Ruang kumpul lansia dengan warna dinding yang lembut
41
Gambar 15. Kamar tidur dengan pintu geser
42
Gambar 17. Denah hasil desain Wisma Nusa Indah
43