Anda di halaman 1dari 7

D

OLEH : ERNI LISTYOWATI

SMA Negeri Unggul Subulussalam


Tahun ajaran 2012/2013
Resensi Film Penghianatan G 30 S/PKI

Penghianatan G 30 S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting di Indonesia, dimana


terjadi beberapa aksi-aksi anarkis ketidak manusiawi oleh para PKI.PKI menginginkan mereka
tetap berkuasa.

Cita-cita perjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pancasila yang tak mungkin
dipatahkan hanya dengan menguburkan kami dalam lubang buaya(lubang buaya 1 oktober
1965), begitulah awal film ini.

Ketika subuh pagi pada tanggal 13 januari 1965 di desa Kanigoro, terjadi sebuah
penyerangan oleh ribuan kelompok PKI, mereka menyerang pusat clining center pelajar
indonesiayang baru saja melaksanakan shalat shubuh kecuali melakukan pemukulan seorang
kiayi dan beberapa staf pengajar mereka menginjak-injak kitab suci Al-Quran. Pada tanggal 15
januari 1965 di suatu desa juga di daerah kediri ribuan PKI menyerang para petani sudarno
dengan dalih persengketaan tanah sawah, kepala desa yang berusaha melerai tak luput dari
pengeroyokan, pada tahun yang sama di Sumatra Utara pihak PKI yang dikenal sebagai
peristiwa bandar bensin,persengketa tanah dengan milik negara dengan petani yang
menggarap tidak sah dan sebenarnya persoalannya telah diselesaikan dengan baik namun pihak
BTIPKI menghasut untuk meggarap kembali tanah itu secara sepihak melawan pemerintah
dalam peristiwa ini seorang petugas tewas, S.Soedjono tewas karena dikeroyok.

Aksi-aksi sepihak yang dilakukan oleh PKI ini juga terjadi di Indramayu, Klaten, Boyolali
dan berbagai tempat di Indonesia lainnya.sebenarnya pada bulan desember 1964 terungkap
adanya dokumen tentang perebutan kekuasaan yang akan dilakukan PKI,namun pihak PKI
membantahnya dan menuduh ada yang menfitnah dan menuduh lawan politiknya, partai
murba.dalam hal ini khairul saleh dan sukarni juga dokumen yang tersiar sebelum menjelang
pemberontakan PKI Madiun 1948 yang juga disanggahnya namun kemudian terbukti
benar.Dalam rangka persiapan perebutan kekuasaan negara, Partai Komunis Indonesia
membentuk biro khusus pada tahu 1964, yang tugasnya utuk menyusun gerakan 30 september
1965. Atas dasar perdana mentri Republik rakyat cina cu in lai melancarkan pembentukan
angatan kelima agar para buruh tani dipersenjatai,namun tuntutan ini tidak disetujui kecuali
oleh pimpinan angkatan udara hauri, Mentri Panglima Udara Umar Dani, sebaliknya mentri
Panglima Angkatan Darat Jendral Ahmad Yani menyatakan tidak setuju karena dengan
pembentukan angkatan ke 5 menimbulkan keruwetan diskomando maupun pengawasan
kekuatan bersenjata di indonesia, gagasan ini karena gagasan cu in lai yang menjanjikan
sepucuk senjata ringan secara Cuma-Cuma namun pemberian senjata tersebut tidak terlepas
dari penyusunan kekuatan bersenjata yang dilakukan PKI dalam gerakan 30 september 1965,
karena sikap pimpinan angkatan darat yang tidak mau mendukung tuntutan-tuntutan PKI dan
juga PKI selalu mencurigai pimpinan angkatan darat sebagai kekuatan utama yang akan
merintangi semua perjuangan PKI sebagaimana pengalaman-pengalaman sejarah kota madin
1948 maka diciptakan dewan Jendral yang akan melancarkan penyerangan gub.seiring
berkembangnya isu tersebut tersiar adanya dokumen welgres yang menurut PKI di temukan
dirumah welpamer seorang warga amerika, welgres adalah duta inggris dalam dokumen palsu
tersebut i lockel a my friends yang kemudian di iterpretasikan sama dengan dewan Jendral.
Istana Negara Bogor,rombongan team dokter RRC sedang mengobati soekarno karena
Presiden Sedang sakit. Setelah selesai Dokter RRC mengatakn kepada D.N Aidit bahwa keadaan
Presiden dalam keadaannya kritis yang memiliki 2 kemungkinan lumpuh atau meninggal . pada
masa itu terjadi krisis ekonomi. Di Daerah lubang buaya, disana ada sebuah latihan militer yang
di pimpin oleh sukwan dan sukwati anggota pemuda rakyat dan gerwani.

Rumah Aidit 8 12 Agustus 1965, menurut Aidit yang berhasil hembuskan dan
menyebarkan kepada masyarakat tentang isu bahwa Dalam TNI-AD terdapat suatu Dewan
Jendral yang mengadakan coup atau perebutan dan mendesak bung karno agar tutup mulut
terhadap musuh musuh PKI. Mereka juga membicarakan mengenai kelangsungan politik
mereka jika kekuasaan bung karno tergeser. Dan lagi AD akan menyerang angkatan progresif
revolusi.Untuk itu Aidit harus bertindak siapa cepat dia dapat,siapa tepat dia selamat. Dan dia
memerintahkan kepada temannya untuk menghubungi seluruh perwira yang mendukung PKI
dan mengumpulkan pasukan baik pusat maupun daerah.

Rumah Syam 14 Agustus 1965 , waluyo, pono, mereka membahas tentang pesan Aidit
untuk melakukan penyerangan yang sifatnya terbatas, sasaran gerakan adalah para dewan
Jendral yang komuniskopi dan gerakan ini harus menguasai instalasi-instalasi vital seperti
telkom, RRI yang terdiri dari Letkol Untung, komandan batalyon, kolonel iwan terlatih,
komandan penyejuk 1 kodam 5 jaya, dan mayor udara Soyono komandan pasukan pengawal
pasukan udara.

Ketika soekarno menyampaikan amanatnya dan disiarkan melalui RRI, masyarakat yang
mendengarnya pun sudah resah atas ulah para komunis yang haus akan kekuasaan.

Pada tanggal 28 Agustus 1965 ada sidang Partai Komunis Indonesia,dihadiri oleh
Ir.soekirman, Anwar, Sanusi, Nyono, lukman. Ir.sukirman mereka menanyakan darimana DN
Aidit itu mendengar isu tentang dewan Jendral, tentang masa depan partai , dan agar Aidit
menguraikan dengan lengkap mengenai perimbangan ABRI terutama apabila nanti perwira-
perwira yang progresif bertindah mendahului dewan Jendral.DN Aidit menyarankan agar
anggotanya tidak gegabah dalam bertindak.DN Aidit mengatakan bahwa pengaruh partai
dalam kalangan angkatan bersenjata umumnya dicerminkan oleh kekuatan partai di daerah
itu,jadi pengaruh ji Jawa kita adalah baik, kecuali di daerah jakarta raya, dan yang terbaik
adalah jawa tengah. Dan DN Aidit mengatakan bahwa dalam dewan Jendral ada ketidak
kompakan antara Jendral ahmad yani dan nasution dalam perebutan kekuasaan. Kala itu ada
yang menyanggah apakah dengan menguasai pulau jawa akan berhasil, lalu DN Aidit
mengatakan dengan tegas kunci kemenangan adalah jawa,siapa yang bisa menguasai jawa
itulah yang menang. Sidang tersebut menyimpul kan bahwa:

1. sidang sepakat kemungkinan gub dewan Jendral lebih baik mendahului aksi dalam
bentuk operasi militer, serta membentuk dewan revolusi guna mengganti kandidat
dwikora
2. menetapkan dewan kerjaa.
a. soal-soal yang berhubungan dengan operasi militer termasuk penentuan hari H
diserahkan kepada ketua
b. soal-soal politik terutama komposisi dewan revolusi diserahkan dewan harian politik
biro.
c. pengelompokan kader-kader untuk dikirim ke daerah-daerah terutama di luar jawa
yang di serahkan kepada sutisman.
d. Penentuan tenaga cadangan sebanyak 2000 orang yg diserahkan kepada nyono ,
termasuk koordinatornya untuk dilatih di lubang buaya.
e. agar semua berada di pos-pos masing-masing mendengarkan intruksi selanjutnya.

Rumah Letkol Latief 6,9,13 & 19 September 1965, Syam menyampaikan bahwa ada
dewan jendral yang akan melakukan suatu gerakan apabila bung karno wafat .Untuk itu ia
mengajak untuk merapat barisan yang progresif revolusioner saling bekerjsama dalam
menyikapi hal tersebut. Mereka menggandeng brigen 1 kodam raya optimis bahwa pasukan
tersebut akan ikut demi gerakan itu,dalam pasukan pengawal pimpinan bung karno juga siap
ada 2 kompi yang dikuasai oleh letkol untung, kekuatan di Jakarta Raya ada 60000 orang terdiri
dari kodam,kodim,kostart termasuk RPKD. Juga bantuan dari pasukan sukirno dari Batalyon A4
54 dan Batalyon 30 juga akan ikut dikerahkan. Dalam hal tersebut Letkol Untung dipercaya
untuk memimpin gerakan tersebut karena ia adalah orang baru di jakarta dan tidak banyak
yang mengenalnya dan dia juga sebagai pimpinan pasukan satwa cakra dengan tema
menyelamatkan pemimpin revolusi.

Rumah Syam 21,23,26 & 27 September 1965,Pihak PKI sudah menyusun rencana untuk
membunuh ketujuh dewan Jendral yaitu Jendral Ahmad yani,Jendral A.H Nasution, Jendral
Suprapto, Jendral Haryono, Jendral parman, Jendral Pandjaitan, Jendral Sutoyo.Dalam operasi
ini dibagi atas 3 komando yaitu komando penculikan dan penyergapan, komando penguasaan
kota dan komando kopasus.komando penculikan diberinama pasukan pasupati akan di pimpin
oleh Letnan 1 Dul Arif yan tugasnya mengambil para Jendral hidup atau mati,komando
penguasaan kota diberi nama pasukan bima sakti akan diimpin oleh suradi,dan komando
kopasis yang diberinama pasukan gatot kaca akan dipimpin oleh Jendral mayor udara gatot
sutrisno.semua itu dibawah pimpinan Letkol Untung yang di bantu oleh suparjo, Letkol Heru
Atmojo, kolonel sukardi, dan ajeng komesaris polisi.

Pada tanggal 29 September 1965, Bricling Lubang Buaya, sebelum mereka melancarkan
aksi tersebut PKI kembali rapat mengenai tenis gerakan yaitu tugas pasukan pasopati yang
dipimpin Letnan Dul Arif yaitu suatu kunci dari suatu gerakan yaitu menculik para dewan
jendral hidup atau mati.Apabila gerakan ini gagal maka gerakan yang lain tak ada
artinya.Sebelum melakukan aksinya Para anggota PKI mengadakan rapat terakhir dan menamai
gerakannya dengan gerakan 30 S/PKI dan menetapkan hari H adalah 1 Oktober Jam D pada
Pukul 04:00

PKI sudah mulai bereaksi . mereka mendatangi Kediaman Dewan Jendral satu per satu
di bunuh. Mereka dijemput oleh tentara-tentara PKI dengan dalih agar segera menghadap
Presiden karena keadaan darurat. Jika mereka tidak mau maka mereka menggunakan cara
kasar, melakukkan penembakan dan mengobrak abrik rumah para Dewan Jendral.

Pada 1 oktober 1965, para dewan Jendral yang sudah tertangkap yaitu 4 orang yang
masih hidup yaitu Sutoyo, Mayjen S.Parman, Suprapto, sedangkan A.H Nasution lolos dalam
penculikan tersebut,tetapi ajudanya yaitu Letnan 1 Pierre Andreas Tendean dan 3 orang lagi
yaitu Ahad yani, D.I Pandjaitan, dan Mayjen M.T Haryono sudah tak bernyawa, para kaum PKI
tidak suka dengan mereka, mereka pun menginginkan agar para Jendral-Jendral tersebut mati.
Para pengikut PKI senang sekali mereka bersuka ria dengan menyanyikan lagu Genjer-genjer.
Lagu ini dinyanyikan ketika mereka akan menyiksa tawanan mereka.kemudian salah seorang
gerwani mengatakan bahwa penderitaan ini sangat pedih Jendral, sepedih sayatan silet ini,
tapi tak sepedih penderitaan rakyat, kemudian sang gerwani menyayat muka sang Jendral
dengan siletnya. Ada juga yang dipaksa untuk mengakui bahwa dewan Jendral itu ada dan
menanyakan dimana keberadaan Jendral Nasution.mereka disiksa habis-habisan dipukulin,di
cucus dengan rokok, disiksa menggunakan celurit, dan di tembak hingga mati pokoknya mereka
tidak memiliki sifat kemanusiaan,tapi para Jendral tetap tutup mulut.Setelah mereka tewas
mereka kemudian dimasukkan dalam sebuah sumur yang sekarang diberi nama dengan lubang
buaya.

Letkol Untung menyelamatkan Presiden Soekarno dari gubdian dewan Jendral, pada
hari kamis 30 September 1965 di Ibu kota republik Indonesia telah terjadi gerakan militer dalam
Angkatan Darat dengan dibantu oleh pasukan angkatan bersenjata lainnya.Gerakan 30
September yang dikepalai letkol Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa . Pasukan pribadi
Presiden Soekarno ini ditujukan Jendral-Jendral anggota dewan Jendral. Dalam gerakan 30
September para dewan Jendral tewas, sementara Presiden Soekarno selamat atas lindungan
gerakan 30 September dan diduga para tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga ikut dalam
pembunuhan oleh PKI. Dewan Jendral ini didukung oleh pihak CIA. Mereka sangat aktif apalagi
ketika Presiden Sakit pada bulan pertama pada Agustus. Mereka berharap kelak Presiden
Soekarno meninggal karena sakitnya tidak terkabul, maka dari itu Dewan Jendral
merencanakan pameran kekuatan pada hari kekuatan bersenjata 5 Oktober, dengan
mendatangkan pasukan-pasukan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Dewan Jendral
sudah akan melaksanakan gub terlebih dahulu sebelum 5 Oktober 1965 untuk mencegah
kontra gub revolusi, Letkol Untung mengadakan gerakan 30 September yang ternyata berhasil
dengan baik. Menurut keterangan dari Letkol Untung komandan gerakan 30 September,
gerakan ini semata-mata dalam gerakan angkatan darat yang ditujukan dewan Jendral yang
telah berbuat mencemarkan nama angkatan darat yang bermaksud jahat terhadap RI dan
Presiden Soekarno. Letkol Untung dalam gerakan ini adalah satu keharusan baginya sebagai
masyarakat jawa yang harus menjaga keselamatan Presiden. Komandan gerakan 30 September
ini selanjutnya menerangkan bahwa tindakannya telah dilakukan di Jakarta terhadap Dewan
Jendral akan diikuti tindakan-tindakan di seluruh Indonesia yakni ditujukan kepada kaki tangan
dan simpatisan dewan Jendral yang terdapat didaerah-daerah.menurut ketua gerakan 30
September, sebagai polo up nya akan dibentuk Dewan Revolusi di Indonesia Pusat dan Revolusi
Provinsi, Dewan Revolusi Kabupaten, Dewan Revolusi Kecamatan,dan Dewan Revolusi Desa.
Anggota dewan-dewan revolusi itu terdiri atas orang-orang sipil militer yang mendukung
gerakan mereka tanpa reserver. Partai-partai, ormas-ormas, surat kabar,dapat meneruskan
kegiatan-kegiatan dapat meneruskannya asal dalam jangka waktu yang ditetapkan dan
menyatakan kesetiaannya kepada dewan revolusi Indonesia. Dewan yang akan dibentuk dalam
gerakan 30 September dengan melaksanakan panca ajikonstitusi melaksanakan ketetapan-
ketetapan MPRS, utusan DPRD dan putusan DPA. Dewan revolusi tidak akan merubah politik
luar negeri indonesia yang bebas dan aktif, adinikolin dan perdamaian di Asia tenggara dan
dunia dan mengenai KAA II dan gonevo dan konvontasi terhadap Malaysia tidak akan berubah
serta kegiatan internasional lainnya yang di selenggarakan.Letkol Untung sebagai komandan
gerakan 30 September menghimbau kepada rakyat agar berwaspada dan membantu gerakan
30 September untuk menyelamatkan RI dari pengaruh dewan jendral untuk memperjuangkan
penderitaan rakyat.Kepada para perwira
Sebagian tentara diperintahkan untuk mengawasi Presiden Soekarno.tetapi pada saat
itu Presiden tidak sedang berada di istana negara

Menjelang pemilihan MPR tahun 1965 dewan revolusi indonesia sesuai dengan UUD
1945 yaitu,

1. Dewan revolusi indonesia menjadi sumber dari segala-segalanya kekuasaan dari


indonesia.

2. Dewan revolusi indonesia dalam kegiatan kesehariannya akan di wakili presedir


dewan revolusi dari komandan gerakan 30 September

3. Dengan jatuhnya setiap kekuasaan negara dewan revolusi indonesia agar kabinet
dwikora dengan segenap status revolusioner sampai dilakukan dewan Jendral baru
oleh dewan revolusi indonesia pada pentas mentri ditugaskan melakukan kerjaan
rutin menjaga ketertiban dalam departemen masing-masing,dilarang dalam
pengangkatan anggota baru dan dilarang mengambil tindakan2 yang bisa berakibat
fatal.semua harus memberi laporan terhadap dewan revolusi,

4. Sebagai alat dewan revolusi di daerah dibentuk dewan provinsi sebanyak 35 orang,
dewan revolusi kabupaten 15 orang, dewan revolusi kecamatan 10 orang, dewan
revolusi desa 7 orang.terdiri dari orang-orang sipil dan militer yang mendukung
gerakan 30 September.

Dalam sebuah acara RRI telah di bacakan tentang amanat dari soeharto bahwasannya
telah menguasai seluruh daerah ,seluruh angkatan darat ada terkendali dan untuk sementara
waktu angkatan darat dipegang dewan revolusi Alri dan akri telah untuk bekerjasama dalam
menumpas perbuatan kontrarevolusioner yang dilakukan gerakan 30 September. Gerakan 30
September telah membentuk dewan revolusioner mereka telah mengambil alih kekuasaan
negara atau yang disebut gub dari tangan Presiden Sukarno,melempar kedudukan kabinet
Dwikora dan telah menculik para perwira angkatan darat.untuk itu agar masyarakat berjuang
sesuai dengan Pancasila dan diridhoi Tuhan.Kemudian Suharto memerintahkan untuk merebut
kembali kawasan Halim Perdana Kusuma yang dulu dikuasai oleh PKI.

Karena ada informasi AURI akan melaksanakan pemboman sekitar tengah malam, di
markas kostrad dipindahkan.

Pihak PKI sangat resah karena keberadaan mereka diincar oleh RPKAD, mereka pun tak
mau bila gerakan mereka dihancurkan.Mereka pun tak berdiam diri mereka juga mengerahkan
seluruh anggotan. Untuk sementara gerakan mereka dibubarkan tetapi mereka tetap
melanjutkan gerakan mereka tetapi gerakan mereka itu tidak berbentuk tetapi efeknya harus
nyata seperti hantu.

2 Oktober 1965, Presiden Soekarno mengangkat Soeharto sebagai yang diperintahkan


untuk pemulihan keamanan dan ketertiban. Sementara itu Para RPKAD mencari keberadaan
tempat dimana para dewan jendral dihabisi dan disiksa .Brigjen Sukirman salah satu tawan PKI
yang berhasil lolos menunjukkan tempat yang dulu digunakan untuk menyiksa para Dewan
Jendral. Mereka pun mencurigai suatu tempat yang disitu terdapat tanaman pohon pisang,
kemudian mereka membongkarnya.
Soeharto mengumumkan Pada Tanggal 4 Oktober 1965 kita bersama-sama dengan
mata kepala masing-masing telah menyaksikan pembongkaran daripada penanaman jenazah
para jendral dengan satu perwira pertama dalam suatu lubang sumur lama yang merupakan
korban dari tindakan biadapan PKI yang ada di lubang buaya oleh gerakan 30
September.Daerah lubang buaya adalah termasuk daerah lapangan Halim, yang merupakan
pusat pelatihan Sukwan yang dilaksanakan oleh angkatan udara yaitu dari anggota pemuda
rakyat gerwani, suatu fakta mereka latihan dalam rangka mempertahankan indonesia, tetapi
menurut salah seorang gerwani yang telah tertangkap di Cirbon adalah orang Jawa Tengah yang
jauh dari. menurut fakta ini mungkin apa yang diamanatkan oleh bapak presiden panglima
besar bahwa angkatan udara tidak terlibat dalam kasus ini tidak ada benarnya, karena mungkin
tidak ada hubungan dengan peristiwa dengan oknum daripada anggota angkatan udara,
Soeharto menegaskan kembali bahwa agar para oknum angkatan darat yang terlibat dalam
kasus ini agar membersihkan dirinya dalam kata katanya Soeharto mengatakan bahwa setiap
tindakan yang tidak jujur,dan tindakan yang tidak baik pasi akan terbongkar, dan beliau
mengucapkan rasa terima kasihnya satuan-satuan seperti resimen balako , anggota-anggota
dari KKO dan juga rakyat yang telah menbantu dalam bukti dan turut senta mengangkat
jenazah ini dengan jumlah korban .

= SELESAI =

Anda mungkin juga menyukai