PENDAHULUAN
dewasa yang berusia 15-35 tahun. Diperkirakan terdapat 50 juta penderita di dunia,
50% dari penderita tidak menerima pengobatan yang sesuai, dan 90% dari penderita
Tengah menempati peringkat pertama dari provinsi lain yang berada di Sulawesi
banyak tokoh psikiatri dan neurologi yang berperan. Pada awalnya, Benedict Morel
prcoce untuk pasien dengan penyakit yang dimulai pada masa remaja yang
istilah yang menekankan proses kognitif (demensia) dan awitan dini (prekoks) yang
nyata. Istilah skizofrenia itu sendiri mulai dicetuskan oleh Eugen Bleuler (1857-
dasar dari skizofrenia yang dikenal dengan 4A, antara lain : Asosiasi, Afek,
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deperioreting)
yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh
genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan
yang fundamental dan karakterisktik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek
yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan
berkembang kemudian.2
atau pecah, dan phren yang artinya jiwa. Pada skizofrenia terjadi
skizofrenia dalam beberapa jenis, menurut gejala utama yang terdapat pada
merupakan subtipe yang paling umum (sering ditemui) dan paling stabil,
2
dimana waham dan halusinasi auditorik jelas terlihat. Pada pasien skizofrenia
paranoid, pasien mungkin tidak tampak sakit jiwa sampai muncul gejala-
gejala paranoid.3
2.2 SEJARAH
pada pasien yang terkena. Tetapi istilah tersebut keliru dimengerti secara luas
3
2.3 EPIDEMIOLOGI
Skizofrenia ditemukan pada semua masyarakat dan area geografis dan
sampai 5,0 per 10.000 dengan beberapa variasi geografik. Skizofrenia yang
25 tahun, berlangsung seumur hidup, dan mengenai orang dari semua kelas
sosial.1
morbiditas selama hidup 0,85% (pria/wanita) dan kejadian puncak pada akhir
masa remaja atau awal dewasa. Awitan skizofrenia di bawah usia 10 tahun
atau di atas usia 60 tahun sangat jarang. Laki-laki memiliki onset skizofrenia
yang lebih awal daripada wanita. Usia puncak onset untuk laki-laki adalah 15
sampai 25 tahun, dan untuk wanita usia puncak onsetnya adalah 25 sampai 35
tahun.1
hendaya akibat gejala negatif daripada wanita dan bahwa wanita lebih
cenderung memiliki kemampuan fungsi sosial yang lebih baik daripada pria
sebelum awitan penyakit. Secara umum, hasil akhir pasin skizofrenia wanita
2.4 ETIOLOGI
Walapun skizofrenia dibicarakan seakan-akan merupakan penyakit
4
suatu kelompok gangguan dengan penyebab yang berbeda dan secara pasti
patologi primer ditempat lain.4,5. Thalamus dan batang otak juga terlibat
kenyataan bahwa batang otak dan otak tengah adalah lokasi utama bagi
Dua area yang menjadi subjek penelitian aktif adalah waktu ketika
5
kejadian bersama sebesar 50% menyiratkan adanya interaksi yang
skizofrenia.4,5
6
untuk memperoleh perbaikan klinis maksimal oleh sebab itu, klinisi
2.5 PATOFISIOLOGI
Ketidakseimbangan yang terjadi pada neurotransmiter juga diidentifikasi
7
a. Jalur Mesolimbik: berproyeksi dari area midbrain ventral tegmental ke
8
(dorsolateral prefrontal cortex / DLPFC ) dan gejala afektif (ventromedial
9
c. Jalur Nigrostriatal: sistem nigrostriatal mengandung sekitar 80% dari
dopamin otak. Jalur ini berproyeksi dari substansia nigra ke basal ganglia
antagonis).6
10
Gambar 7. Jalur tuberoinfundibular dopamin pada otak.6
Sumber : 12 Psychosis and Schizophrenia. Antipsychotics and Mood Stabilizers :
Stahls Essential Psychopharmacology. 3rd Edition. Page 32.
dopaminergik. Hipotesis ini disokong dari hasil observasi pada beberapa obat
11
Gambar 8. Hipotesis dopamin pada skizofrenia.6
Sumber : Psychosis and Schizophrenia. Antipsychotics and Mood Stabilizers : Stahls
12
tipe paranoid ditandai oleh keasyikan (preokupasi) pada satu atau lebih
waham atau halusinasi dengar yang sering, dan tidak ada perilaku spesifik lain
yang mengarahkan pada tipe terdisorganisasi, katatonik, afek datar, atau tidak
sesuai.4,5
12
tambahannya terdapat: Halusinasi dan atau waham arus menonjol, suara-
3. Pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk yang khas selama periode
tersebut
13
manifestasi perilaku yang paling menonjol. Berdasarkan PPDGJI-III, maka
Sebagai tambahan :
(laughing);
jarang menonjol;
involusional, paranoia.2
14
pemeriksa medis lengkap harus dilakukan untuk menyingkirkan penyebab
terjadi dari pada yang terlihat pada populasi umum. Gangguan tersebut
2.9 PENATALAKSANAAN
sebagaimana terbukti bahwa waktu yang panjang antara onset gejala dan
pengobatan dan bimbingan yang baik, penderita dapat ditolong untuk dapat
PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGIS
Rawat Inap / Hospitalisasi
rumah sakit.6 Perawatan di rumah sakit menurunkan stress pada pasien dan
15
membantu mereka menyusun aktivitas harian mereka. Lamanya perawatan
:1,3
1. Tujuan diagnostik
2. Stabilisasi pengobatan
4. Untuk perilaku yang sangat kacau atau tidak pada tempatnya, termasuk,
dan papan
lingkungan
hari), karena pada pasien dengan gejala sisa (contohnya gejala negatif dan
kognitif) mungkin tidak dapat hidup mandiri.2 Setelah keluar dari rumah
16
Terapi yang dapat membantu penderita skizofrenia adalah psikoterapi
Terapi kerja adalah baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi
dengan orang lain, penderita lain, perawat dan dokter. Hal ini dimaksudkan
agar pasien tidak mengasingkan diri dan terapi ini sangat penting dalam
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIS
Pemberian obat-obat anti-psikosis
kronis) dan efek samping obat.7 Fase akut biasanya ditandai oleh gejala
psikotik (yang baru dialami atau yang kambuh) yang perlu segera diatasi.
17
positif pada episode akut (misalnya halusinasi, waham, fenomena
panjang.6
18
dopamin mesolimbik. Sehingga akan mengurangi hiperaktivitas pada
jalur dopamin mesolimbik dan mengurangi gejala positif.
Sumber : 11Antipsychotic Agents. Stahls Essential Psychopharmacology. 4 th
Edition. http://stahlonline.cambridge.org/essential_4th_chapter.jsf
Mekanisme kerja obat anti-psikosis berkaitan dengan aktivitas
(APG-I)
kinerja obat APG-I, maka obat ini lebih efektif untuk gejala positif, contohnya
gangguan asosiasi pikiran (inkoherensi), isi pikir yang tidak wajar (waham),
19
a. Hanya sejumlah kecil pasien (kemungkinan 25 persen) yang cukup
normal
dosis oral harian ketika orang tersebut berada dalam kondisi yang stabil
dan telah menyesuaikan dengan efek samping apa pun.7 Prototip kelompok
20
obat APG-I adalah klorpromazin (CPZ), hal ini dikarenakan obat ini
samping ini dibagi menjadi efek akut, yaitu efek yang terjadi pada hari-
menggunakan obat.6 Oleh karena itu, setiap pemberian obat APG-I, maka
antidotum.
(APG-II)
baru atau atipikal. Standar emas terbaru untuk pemberian obat anti-
21
antagonis reseptor dopamin dan efektif terhadap kisaran gejala psikotik
maupun gejala negatif (afek tumpul, proses pikir lambat, apatis, menarik
diri).6
diri, isi pikir miskin) lebih menonjol dari gejala positif (waham, halusinasi,
22
2.10 PROGNOSIS
Dahulu, bila diagnosis skizofrenia telah dibuat, maka ini berarti bahwa
sudah tidak ada harapan lagi bagi orang yang bersangkutan, bahwa
datang berobat dalam tahun pertama setelah serangan pertama, maka kira-kira
sepertiga dari mereka akan sembuh sama sekali (full remission atau recovery).
didapati cacat sedikit yang mereka masih harus sering diperiksa dan diobati
sehat dalam waktu satu tahun, 80% mengalami episode selanjutnya dalam
lima tahun, dan 10% meninggal karena bunuh diri.4,5,6 Kira-kira 50 persen dari
semua pasien dengan skizofrenia mencoba bunuh diri sekurang satu kali
23
Riwayat sosial, seksual, dan Riwayat sosial, seksual, dan
pekerjaan pramorbid yang baik pekerjaan pramorbid yang buruk
Riwayat penyerangan
24
DAFTAR PUSTAKA
46.
4. Sadock J. Benjamin & Sadock A. Virginia. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2.
5. MD. Kaplan I Harold, MD. Sadock. Benjamin, & MD. Grebb. A.K. Jack ,
25