Anda di halaman 1dari 5

Double Entry Journal 8

(Pragmatic Inference and Language Evolution)

Dede Fatinova
1503327

Grundy, Peter. (2008). Doing Pragmatics. London: Hodder Education.


Your questions Page Quotes My comments Other comments
apa yang 180 Kirby argue that a language Kirby (dalam Grundy, 2008:181)
dimaksud dengan can only evolve if its mengatakan bahwa bahasa dapat
iterated learning learnable and enabling to berkembang jika bahasa itu dapat dipelajari
theory? be transmitted. dan disebarkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya dalam proses
pembelajaran berkelanjutan. Kirby
memnyebut ini sebagai ILT (iterated
learning language).

181 Grundy said that ILT is a Grundy mengatakan bahwa ILT adalah
theory in which the sebuah teori dimana bahasa merubah
language adapts in the tujuannya dari pembelajaran sebelumnya
direction or further sebagai penyebaran ke generasi selanjutnya.
learnability as a result of its
transmission from one
generation to the next.

Bagaimana agar 181 To be readily learnable, Agar sebuah bahasa mudah dipelajari,
suatu bahasa language has to be bahasa tersebut harus komponensial,
mudah dipelajari? componential. dimana bentuk tunggal dapat digabungkan
dengan beberapa bentuk yang lainnya.
Dalam kata lain bahasa itu harus
mengembangkan unsur sintaksis. Evolusi
bahasa merupakan pergerakan dari ekspresi
proposisi secara holistic ke ekspresi
proposisi secara komponential.

Bagaimana 182 Grundy membuat skema Berkaitan dengan penyimpulan makna,


tahapan yang meringkas Grundy telah meringkas perkembangan
perkembangan perkembangan simpulan dalam penyimpulan makna.
simpulan makna makna: 1. Language, 2. Use (1) Perkembangan Bahasa
(inferred of Language, 3. - In the beginning
meaning)? Accomodation Bahasa itu bersifat holistic dan
tidak mudah dipelajari
- Later
Bahasa mulai menunjukkan
komponennya dan mulai bisa
dipelajari.
- Later still
Bahasa itu komponensial dan dapat
disusun
- Eventually
Bahasa sebagian besar
komponensial dan mudah
dipelajari.

(2) Penggunaan Bahasa


- In the beginning
Bahasa digunakan secara indeksikal
- Later
Bahasa digunakan untuk menduga
(presupposed)
- Later still
Bahasa digunakan dengan
dorongan ilokusi
- Eventually
Bahasa digunakan untuk memaknai
sesuatu yang tidak dikatakan.

(3) Accomodation (Penyesuaian)


- In the beginning
Petutur menyesuaikan hubungan
antara sebuah entitas pada saat ini
dan iringan demonstrasi linguistic
yang diarahkan ke entitas tersebut.
- Later
Petutur menyesuaikan kehadiran
dari proposisi yan belum diuji
secara demonstrasi pada saat ini.
- Later still
Petutur menyesuaikan nilai
semantic yang berubah-ubah dari
formula yang sama dalam lintas
berbagai konteks.
- Eventually
Petutur menyesuaikan peran
konteks pelengkap pada waktu
yang tidak bersamaan dalam
interpretasi tuturan.
Bagaimana proses 183 Grundy (2008) argued that Grundy (2008) mengatakan bahwa
tahapan-tahapan the process of second beberapa tahapan pembelajaran ke-2
pembelajaran language learning are: sebagai berikut:
bahasa ke-2? (1) In the beginning: (1) In the beginning
second language Dalam tahapan ini anak mulai bisa
instruction tends to menghubungkan bahasa lisan dan
proceed through tulisan ke dalam sebuah objek dan
demonstration kemudian memvisualisasi-nya (bisa
(2) Later: learners are merujuk referentnya)
encouraged to (2) Later
make interlingual Dalam tahapan ini anak mampu
identification mengidentifikasi interlingual dalam
within the second bahasa ke-2. Agar tahapan ini dapat
language dicapai secara efektif, anak harus
(3) Later still: learners latihan untuk mengetahui bahwa
are encouraged to kosakata baru bisa saja termasuk
recognize that dalam kategori yang sama (anjing,
form, meaning and kucing) atau berada dalam
context are not in hubungan hiponim dan hipernim
an invariant (dog, animal).
relationship. (3) Later still
(4) Eventually: as the Pembelajar memnyadari bahwa
learners knowledge bentuk, makna dan konteks tidak
approximates to dalam hubungan yang tetap
that of native (4) Eventually
speakers, they Karena kemampuan pembelajar
encounter second mendekati kemampuan penutur
language utterances asli, mereka mendukung tuturan
whose pragmatic bahasa ke-2 yang makna
meaning are more pragmatiknya lebih menonjol
salient than their daripada makna literal dan itu
literal meaning and hanya bisa ditentukan dengan
can only be mengambil kembali konteks
determined by pelengkap.
recourse to a
recoverable
complementary
context.

ANALISIS DATA

Percakapan Antara Ayah dan Anak

Ayah:Gimana kuliahnya?

Anak: kayaknya bidang saya di music deh pak.

Ayah: di sini!

Analisis:

Dari tuturan tersebut terdapat makna pragmatic dimana tuturan yang dituturkan oleh sang anak mengandung illocutionary force dalam
kognisi petutur, karena penutur menghendaki adanya tindakan dari petutur. Dibanding menjawab secara langsung pertanyaan yang
diajukan ayah, jawaban anak melanggar implikatur relevansi sebagai upaya agar ayah menyadari bahwa anak merasa tidak nyaman
dengan proses perkuliahan yang sedang dia ambil. Jawaban ayah di sini menunjukkan bahwa ayah memiliki kognisi yang sama
dengan anak, yaitu ayah mengetahui apa yang sebenarnya sedang berusaha dikomunikasikan oleh sang anak. Tanpa tuturan tersebut
diutarakan secara jelas, makna implisit dari tuturan ini dapat disimpulkan dengan mempertimbangkan konteks pragmatic.

Anda mungkin juga menyukai