Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi. Menurut Adam Smith dalam Suryana
meningkat dalam jangka panjang. Di sini ada dua aspek penting yang saling
berhubungan erat yaitu pendapatan total atau yang lebih dikenal dengan
merupakan proses yang harmonis dan gradual, tetapi merupakan proses yang
ke waktu dan selalu mengarah positif untuk perbaikan segala sesuatu menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Industri dan perdagangan akan mewujudkan segala
terjadi terus menerus yang bersifat dinamis, menambah dan memperbaiki segala
sesuatu menjadi lebih baik lagi. Apapun yang dilakukan, hakikat pembangunan
pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak hanya
diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dalam kegiatan
kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
perusahaan-perusahaan baru.
peningkatan barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang
layak, dengan harapan tercapainya tingkat hidup minimal untuk setiap rumah
tangga.
kedaerahan.
Dalam Teori Klasik Adam Smith menyatakan bahwa salah satu faktor
penduduk yang bertambah akan memperluas pangsa pasar, dan perluasan pasar
yang rendah. Pola pertumbuhan ekonomi menurut Ricardo berawal dari jumlah
menyatakan bahwa pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dari
suatu negara. Semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkan, semakin besar
tergantung pada permintaan efektif. Permintaan efektif ditentukan pada titik saat
harga permintaan agregat sama dengan harga penawaran agregat. Keynes juga
langsung.
ekonomi dapat diketahui dengan membandingkan PDRB pada satu tahun tertentu
laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektorekonomi yang secara
(Sirojuzilam, 2008).
2010) yaitu:
1. Akumulasi Modal
Akumulasi modal adalah semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan),
2. Pertumbuhan Penduduk
angkatan kerja (labor force) dianggap sebagai faktor yang positif dalam
berlaku dalam menyerap dan mempekerjakan tenaga kerja yang ada secara
produktif.
3. Kemajuan Teknologi
kemajuan teknologi disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang
estimasi total produk barang dan jasa yang diterima oleh masyarakat suatu daerah
sedangkan secara makro ekonomi dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu sektor
primer, sekunder dan tersier. Dikatakan sektor primer apabila outputnya masih
merupakan proses tingkat dasar dan sangat bergantung kepada alam. Yang
termasuk dalam sektor ini adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan
penggalian. Sektor sekunder adalah sektor ekonomi yang inputnya berasal dari
sektor primer, yang meliputi sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air
dalam dua bentuk yaitu penyajian atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan.
bruto masing-masing sektor sesuai dengan keadaan pada tahun yang sedang
berjalan. Penilaian terhadap produksi, biaya antara dan nilai tambahnya dilakukan
tetap suatu tahun dasar. Semua barang dan jasa yang dihasilkan, biaya antara yang
digunakan dan nilai tambah masing-masing sektor dinilai berdasarkan harga pada
PDRB yang atas dasar harga konstan menjelaskan laju pertumbuhan ekonomi
pendapatan nasional.
fisik, nilai produksi fisik, nilai produksi bruto atau neto, tenaga kerja dan
dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan
produksi seperti upah/gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung
neto.
tambah suatu kegiatan ekonomi yang bertitik tolak pada penggunaan akhir dari
perhitungan ganda (double counting). Hal ini penting karena sering terjadi bahan
mentah suatu sektor dihasilkan ole sektor lain, sehingga nilai bahan mentah
yang diterapkan di setiap daerah akan berbeda pula. Munir (2002), peniruan
mentah-mentah terhadap pola kebijakan yang pernah diterapkan dan berhasil pada
suatu daerah, belum tentu memberi manfaat yang sama bagi daerah yang lain.
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk
(Syafrijal, 2008).
daya alam, tenaga kerja dan sumber daya manusia, investasi modal, sarana dan
(Adisamita, 2008).
Pembangunan daerah dapat dilihat dari berbagai segi. Pertama, dari segi
dari segi pembangunan wilayah yang meliputi perkotaan dan pedesaan sebagai
pusat dan lokasi kegiatan sosial ekonomi dari wilayah tersebut. Ketiga,
hanya dapat dicapai apabila pemerintahan daerah dapat berjalan dengan baik.
daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab (Sjafrizal, 2008).
a. Tekanan yang berasal dari lingkungan dalam negeri maupun luar negeri yang
suatu subsistem spasial suatu wilayah dan juga dapat diartikan sebagai
yang terjadi di suatu daerah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value)
dalam era otonomi daerah. Hal ini dikarenakan dalam otonomi daerah masing-
tentang struktur dan faktor penentu pertumbuhan daerah akan sangat penting
namun agar dapat melihat dari kurun waktu ke waktu berikutnya harus dinyatakan
dengan nilai riil, artinya dinyatakan dalam nilai konstan. Pendapatan daerah
tersebut (tanah, modal, tenaga kerja dan teknologi), yang berarti secara kasar
selain ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang tercipta di daerah tersebut oleh
mengalir ke luar daerah atau mendapat aliran dari luar daerah (Septa, 2007).
Sektor unggulan adalah sektor yang keberadaannya pada saat ini telah
kegiatan kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi. Hal ini
3. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain
di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya
dalam hal pasar (konsumen) maupun pemasokan bahan baku (jika bahan baku
7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari
Teori basis ekspor murni dikembangkan pertama kali oleh Tiebout. Teori
ini membagi sektor produksi atau jenis kegiatan ekonomi yang terdapat dalam
suatu wilayah atas kegiatan ekonomi basis (dasar) dan kegiatan ekonomi service
(pelayanan) atau lebih sering disebut kegiatan ekonomi nonbasis. Pada dasarnya,
kegiatan yang hasilnya dijual ke luar daerah (atau mendatangkan dari luar daerah)
melayani kebutuhan masyarakat di daerah itu sendiri, baik pembeli maupun asal
uangnya dari daerah itu sendiri. Oleh karena itu, pertumbuhannya tergantung
langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Berdasarkan teori
ini perekonomian suatu wilayah dibagi menjadi dua yaitu sektor basis dan sektor
nonbasis. Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian
yang menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang
nonbasis ini berfungsi sebagai sektor penunjang sektor basis atau service
ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah
termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk kemudian di ekspor, sehingga akan
apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama
dinamis, maksudnya pada tahun tertentu mungkin saja sektor basis tersebut bisa
beralih ke sektor lain. Sektor basis bisa mengalami kemajuan atau kemunduran.
penyebab kemunduran sektor basis adalah perubahan permintaan dari luar daerah
Untuk menganalisis ekonomi suatu wilayah, salah satu teknik yang lazim
Bruto (PDRB).
antara).
2. Metode ini tidak mahal dan dapat diterapkan pada data distrik untuk
mengetahui kecenderungan.
dilakukan dalam bentuk time series/tren, artinya dianalisis selama kurun waktu
tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi
tertentu dalam kurun waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan
(Tarigan, 2005).
melihat besarnya daya tarik suatu potensi yang berada pada suatu lokasi. Model
ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya
Misalnya, ada dua kota (kota X dan Y) yang berdekatan, ingin diketahui
berapa besar interaksi yang terjadi antara dua kota tersebut, interaksi itu
ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah besarnya kedua kota
tersebut, dapat diukur dari jumlah penduduk, banyaknya lapangan kerja, total
penduduk lebih sering digunakan sebagai alat ukur. Ukuran jumlah penduduk
bukanlah arbiter karena jumlah penduduk juga terkait langsung dengan berbagai
interaksi adalah jarak antara kota X dan Y. jarak mempengaruhi orang untuk
bepergian karena menempuh jarak tersebut diperlukan waktu, tenaga dan biaya.
listrik, gas dan air bersih; sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan
restoran; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan persewaan; serta
sektor jasa-jasa.
Quotient (LQ), Sift Share dan Gravitasi. Hasil studi menunjukkan terjadi
pembangunan daerah Bali. Pembangunan di Bali tidak dikhususkan untuk satu sektor
tiap daerah. Hasil dari analisis gravitasi dengan nilai indeks terbesar menunjukkan
keterkaitan atau daya tarik menarik potensi ekonomi antara Kota Denpasar dengan
Jembrana. Keterkaitan dengan Kota Denpasar ini paling besar karena kedua daerah
tersebut mempunyai jarak yang cukup dekat sehingga interaksi keduanya paling kuat.
Interaksi dengan daerah ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak antara kedua
daerah.
menunjukkan pada masa sebelum otonomi daerah dapat diketahui komoditi yang
kuadran I yaitu sektor maju dan tumbuh cepat. Disusul oleh sektor pertanian pada
menjadi sektor unggulan pada tahun 2002-2006 yaitu sektor pertanian dan sektor
Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2011 ini dinilai cukup
bagus, dan patut disyukuri karena diharapkan dapat mempercepat perbaikan dan
Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto atas dasar
Menurut teori basis ekonomi kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi
kegiatan basis dan nonbasis. Kemudian mengetahui sektor potensial daerah untuk
dikembangkan dan interaksi daya tarik potensi ekonomi antar kabupaten dengan
kota.
PDRB kabupaten/kota
Kawasan Mebidangro