KERANGKA KONSEP
1. Sosiodemografi
Umur
Jenis Kelamin
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Sumber Biaya
2. Riwayat Penyakit Keluarga
3. Jenis Leukemia
4. Keluhan
5. Penatalaksanaan Medis
6. Lama Rawatan Rata-rata
7. Keadaan Sewaktu Pulang
berdasarkan hasil diagnosa dokter RSU Dr. Pirngadi sesuai yang tercatat di
kartu status.
a. Umur adalah usia penderita leukemia sesuai yang tercatat dalam kartu
1. 1-10 tahun
2. 11-20 tahun
3. 21-30 tahun
4. 31-40 tahun
5. 41-50 tahun
34
1. <15 tahun
2. 15-50 tahun
3. >50 tahun
b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin yang dimiliki penderita sesuai yang
1. Laki-laki
2. Perempuan
c. Suku adalah etnik yang melekat pada diri penderita leukemia sesuai yang
1. Batak
2. Jawa
3. Melayu
4. Minang
5. Aceh
6. Nias
1. Islam
2. Kristen
atas :
3.2.3. Riwayat penyakit keluarga adalah ada tidaknya anggota keluarga penderita
1. Ada
2. Tidak ada
3.2.4. Jenis Leukemia adalah jenis leukemia yang diderita oleh penderita leukemia
dikategorikan atas:
1. Leukemia Akut
2. Leukemia Kronik
3.2.5. Keluhan adalah gejala yang dirasakan oleh penderita leukemia yang menjadi
alasan untuk datang berobat ke rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu
1. Pucat
2. Demam
3. Nyeri perut/perut besar
4. Nyeri tulang/sendi
5. Pembesaran kelenjar limfe
6. Sesak nafas
7. Perdarahan
3.2.6. Sumber biaya adalah biaya yang digunakan oleh penderita leukemia untuk
atas:
1. Askes
2. Jamkesmas
3. Umum (biaya sendiri)
3.2.7. Penatalaksanaan Medis adalah segala usaha medis yang dilakukan kepada
1. Kemoterapi
2. Kemoterapi dan transfusi darah
leukemia yang dihitung dari hari pertama masuk rumah sakit sampai hari
terakhir mendapat perawatan penderita sesuai yang tercatat dalam kartu status.
3.2.9. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi penderita leukemia sewaktu keluar
dari rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang di kategorikan
atas :
Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan desain case
series.
Pemilihan lokasi ini dilakukan atas pertimbangan bahwa Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi memiliki data leukemia yang dibutuhkan dan belum pernah dilakukan
4.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua data penderita leukemia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2005 -2009 yang tercatat dalam kartu
39
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sampel
Sampel adalah data penderita leukemia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dan besar sampel sama dengan populasi (total
sampling).
diperoleh dari kartu status penderita leukemia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.
(Statistical Product and Service Solution). Data univariat dianalisa secara deskriptif
dan data bivariat dianalisa dengan Chi Square, t-test, dan uji Kruskal Wallis. Data
disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi, grafik garis, diagram bar dan
pie.
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial
Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis. Peletakan batu pertamanya dilakukan
oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada
tahun 1930. Sebagai pimpinan yang pertama adalah Dr. W. Bays, pada tahun1939
diambil alih oleh bangsa jepang dan berganti nama menjadi Syuritsu Bysono Ince dan
pimpinannya dipercayakan kepada seorang putera Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi
Gonggo Putro.
5.1.1. Visi
5.1.2. Misi
profesional,
pengembangan IPTEK,
41
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Motto
Yang Utama.
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menyediakan fasilitas pelayanan antara lain:
kandungan, penyakit dalam, gigi dan mulut, syaraf, THT, mata, paru-paru,
kulit dan kelamin, jantung, bedah tulang, alergi, klinik ketergantungan obat,
b. Perawatan rawat inap diantaranya kelas III, II, I, utama, VIP, ICU, ICCU, dan
unit stroke.
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
tertinggi pada tahun 2005 dengan proporsi 23,2% dan terendah pada tahun 2009
di RSU Dr. Pirngadi Medan mengalami penurunan dengan persamaan garis Y=28,3-
sebanyak 27-18=9 kasus dengan simpel rasio penurunan = 1,5 kali dan persentase
5.3.1. Sosiodemografi
Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan umur dan jenis kelamin di
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
umur tertinggi kelompok umur 11-20 tahun 19,0% dan terendah kelompok umur 71-
75 tahun 3,4%. Berdasarkan jenis kelamin tertinggi laki-laki 54,3% dengan sex ratio
x 100% = 119%.
penelitian ini 2 penderita yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki, LMA dan LLA, keluhan
sesak nafas dan pembesaran kelenjar limfe, biaya sendiri dan jamkesmas, kemoterapi
dan transfusi darah, kemoterapi, pulang berobat jalan dan pulang atas permintaan
tahun, laki-laki, keluhan sesak nafas, askes, kemoterapi dan transfusi darah, dan
b. Suku
Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan suku di RSU Dr. Pirngadi
Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
c. Agama
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
d. Pendidikan
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
e. Pekerjaan
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
f. Sumber Biaya
Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSU Dr.
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.12. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Dari tabel 5.13. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
jenis leukemia tertinggi adalah LMA (Leukemia Mielositik Akut) 44,4% dan
Proporsi keluhan penderita leukemia rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan
Dari tabel 5.14. dapat dilihat bahwa proporsi keluhan penderita leukemia
tertinggi adalah demam 52,6% dan terendah adalah pembesaran kelenjar limfe 7,8%.
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.15. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.16. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita leukemia
adalah 9,62 hari (10 hari) dan standar deviasi 10,773 hari. Coefficient of variation
112% (>10%) yang menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita leukemia
bervariasi dengan lama rawatan paling singkat 1 hari dan lama rawatan paling lama
81 hari.
hari) pada penelitian ini ada 12 penderita yaitu menderita leukemia akut (7 penderita),
kelompok umur tua (6 penderita), sumber biaya askes (6 penderita), keluhan pucat,
(81 hari) 1 penderita yaitu perempuan, umur 14 tahun, menderita LLA, sumber biaya
di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel 5.17. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
keadaan sewaktu pulang atas permintaan sendiri 36,2% dan CFR penderita leukemia
yaitu 24,1% serta tidak ditemukan penderita leukemia dengan keadaan sewaktu
pulang sembuh.
Berdasarkan tabel 5.18. dapat dilihat bahwa CFR penderita leukemia akut
penderita) yaitu laki-laki dan perempuan (21 penderita), menderita leukemia akut (24
penderita) dan kronik (8 penderita), kelompok umur <15 tahun (15 penderita), bukan
biaya sendiri (23 penderita), lama rawatan terlama 26 hari (1 penderita) dan tersingkat
1 hari (7 penderita), keluhan demam (20 penderita), pucat (18 penderita), nyeri
perut/perut besar (14 penderita), perdarahan (12 penderita), dan kemoterapi dan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan
yang bermakna antara umur penderita leukemia berdasarkan jenis leukemia. Proporsi
LLK secara bermakna lebih tinggi pada kelompok umur lebih tua daripada jenis
leukemia lainnya.
pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan
yang bermakna antara umur penderita leukemia berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
Proporsi penderita leukemia yang meninggal secara bermakna lebih tinggi pada umur
>50 tahun daripada pulang berobat jalan dan pulang atas permintaan sendiri.
leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
kronik tertinggi pada jenis kelamin laki-laki yaitu 51,4% dan 58,6%.
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada
perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin penderita leukemia berdasarkan jenis
leukemia.
jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Dari tabel 5.22. dapat dilihat bahwa lama rawatan penderita leukemia akut
10,93 hari (11 hari) dan penderita leukemia kronik 9,07 hari (9 hari).
Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan
sumber biaya di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Dari tabel 5.23. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita leukemia
yang berobat dengan bukan biaya sendiri 10,56 hari (11 hari) dan biaya sendiri 8,13
hari (8 hari).
Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada perbedaan
yang bermakna lama rawatan rata-rata penderita leukemia berdasarkan sumber biaya.
keadaan sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat
memiliki varians yang tidak sama sehingga analisis dilanjutkan dengan menggunakan
p<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata
yang pulang berobat jalan lebih lama daripada pulang atas permintaan sendiri dan
meninggal.
jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan
sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Dari tabel 5.26. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang
berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal lebih tinggi pada jenis
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada
sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 5.27. Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Leukemia Rawat Inap
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2005-2009
Sumber Biaya Total
Keadaan Sewaktu Bukan Biaya Biaya Sendiri
No.
Pulang Sendiri
f % f % f %
1. PBJ 32 69,6 14 30,4 46 100,0
2. PAPS 23 54,8 19 45,2 42 100,0
3. Meninggal 16 57,1 12 42,9 28 100,0
2=2,283 df=2 p=0,319
Dari tabel 5.27. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang
berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal tertinggi berobat dengan
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada
RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa kecenderungan penderita leukemia yang
di rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan
sebanyak 9 kasus, simpel rasio penurunan 1,5 kali dan persentase penurunan sebesar
33,3%. Penderita leukemia tertinggi pada tahun 2005 yaitu 27 orang dan terendah
6.2. Sosiodemografi
Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan umur dan jenis kelamin di
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
jenis kelamin tertinggi pada laki-laki kelompok umur 11-20 tahun dan 31-40 tahun
9,5% dan menurun pada kelompok umur 71-75 tahun 3,4%. Proporsi tertinggi pada
perempuan kelompok umur 11-20 tahun 9,5% kemudian menurun dan meningkat lagi
anak-anak LLA, pada orang dewasa LMA, pada orang tua LLK dan LGK.9
Elisabeth Medan tahun 1998-2002 dengan desain case series yang menemukan
bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah laki-
laki 52,4%. 16
6.2.2. Suku
Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan suku di RSU Dr. Pirngadi
suku tertinggi adalah suku Batak 48,5% dan terendah suku Nias 1,0%
Hal ini bukan berarti suku Batak lebih berisiko untuk menderita leukemia,
namun hanya menunjukkan penderita leukemia yang datang berobat ke RSU Dr.
Hasil ini juga dapat dilihat dari kunjungan penderita penyakit lain di RSU Dr.
Pirngadi Medan seperti kanker serviks tahun 2003-2007 yang terbesar adalah suku
Batak 50,8%.51
6.2.3. Agama
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.4 .dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
agama tertinggi adalah Islam 69,2%. Pada kartu status tidak dibedakan antara agama
namun hanya menunjukkan penderita leukemia yang datang berobat ke RSU Dr.
Hasil ini juga dapat dilihat dari kunjungan penderita penyakit lain di RSU Dr.
Pirngadi Medan seperti kanker serviks tahun 2003-2007 yang terbesar adalah agama
Islam 56,8%.51
6.2.4. Pendidikan
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
Hal ini bukan berarti tingkat pendidikan SLTA/sederajat lebih berisiko untuk
SLTA/sederajat.
6.2.5. Pekerjaan
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSU Dr.
Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
Rumas Sakit Umum Dr. Pirngadi merupakan rumah sakit pemerintah yang
melayani pasien dari seluruh lapisan masyarakat baik dengan jaminan sosial (Askes
dan Jamkesmas) maupun umum (biaya sendiri). Tingginya proporsi biaya sendiri
diasumsikan karena biaya berobat ke RSU Dr. Pirngadi lebih murah dibandingkan
Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
jenis leukemia tertinggi adalah LMA 44,4% dan terendah adalah LLK 3,0%
LMA bisa menyerang segala usia, tetapi paling sering terjadi pada dewasa
menderita LMA diasumsikan karena penderita leukemia yang datang berobat ke RSU
Proporsi keluhan penderita leukemia rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan
Gambar 6.9. Diagram Bar Proporsi Keluhan Penderita Leukemia Rawat Inap
di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.9. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan
keluhan tertinggi adalah demam dengan sensitivitas 52,6% dan terendah adalah
Secara umum gejala yang ditimbulkan leukemia adalah anemia, infeksi dan
cepat. Produksi sel darah merah berkurang yang menyebabkan oksigen dalam tubuh
putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh berkurang sehingga tidak berfungsi
semestinya. Akibatnya tubuh penderita rentan untuk terkena infeksi virus atau bakteri
pembesaran kelenjar limfe, nyeri perut (perut besar) dan nyeri tulang/sendi.12,36
Gejala ini tidak selalu sama pada setiap penderita dan tidak selalu timbul secara
bersamaan.49
Elisabeth Medan tahun 1998-2002 dengan desain case series yang menemukan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
31,9
Kemoterapi dan Transfusi
Darah
Kemoterapi
68,1
68,1%.
leukemia dan kondisi dari penderita. Pada umumnya pengobatan (leukemia akut dan
Lama rawatan rata-rata penderita leukemia adalah 9,62 hari (10 hari).
lengkap selama beberapa hari sampai beberapa minggu tergantung dari jenis
Penderita leukemia yang paling lama dirawat adalah penderita leukemia jenis
LLA, keluhan nyeri tulang/sendi dan sesak nafas, sumber biaya jamkesmas dan
pulang berobat jalan. Sementara itu penderita leukemia yang dirawat hanya dalam 1
hari keadaan sewaktu pulang meninggal yang diasumsikan terlambat untuk dibawa
berobat dan pulang atas permintaan sendiri diasumsikan tidak mampu dalam biaya
di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
24,1 39,7
PBJ
PAPS
Meninggal
36,2
berdasarkan keadaan sewaktu pulang meninggal 24,1% dan pulang atas permintaan
sendiri 36,2% .
Tingginya proporsi penderita yang pulang berobat jalan karena tujuan dari
pengobatan leukemia adalah mencapai remisi (menghilangkan gejala klinis, sel blast
<5%, hematopoesis normal dan tidak ditemukan sel leukemia di darah tepi).19,21
penderita.36 Jika terapi lanjutan tidak diberikan maka terjadi pertumbuhan kembali sel
sendiri 36,2%. Penderita leukemia yang meninggal dan pulang atas permintaan
leukemia yang membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit membuat
selesai. Sehingga penderita leukemia yang meninggal banyak dalam kondisi yang
Adam Malik Medan tahun 2004-2007 dengan desain case series yang menemukan
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
leukemia. Proporsi leukemia akut secara bermakna lebih rendah pada kelompok umur
Pada leukemia akut ditemukan sel leukemia yang tidak berdiferensiasi namun
Sedangkan pada leukemia kronik ditemukan sel leukemia yang lebih berdiferensiasi,
maka proses pertumbuhannya lama dan lambat sampai lebih dari 10-20 tahun.23
Leukemia akut banyak menyerang anak-anak dan dewasa. LLA lebih sering
terjadi pada kelompok umur <15 tahun dan setelah usia 15 tahun LLA jarang terjadi.
LMA dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun lebih sering terjadi antara
umur 15-39 tahun. Leukemia kronik khususnya limfositik lebih sering pada
kelompok umur tua dan LMK umumnya menyerang kelompok umur 40-50 tahun
pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 6.13. Diagram Bar Proporsi Umur Penderita Leukemia Rawat Inap
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009
sewaktu pulang. Proporsi penderita leukemia yang meninggal secara bermakna lebih
tinggi pada umur >49 tahun daripada pulang berobat jalan dan pulang atas permintaan
sendiri.
Penderita leukemia yang meninggal pada kelompok umur tua (>49 tahun)
diasumsikan saat dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah memburuk,
pulang atas permintaan sendiri diasumsikan karena tidak mampu dalam biaya
pengobatan, ingin di rawat di rumah, takut efek samping obat dan mencari tempat
pengobatan lainnya.
leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Dari gambar 6.14. dapat dilihat bahwa penderita leukemia akut dan leukemia
kronik, proporsi tertinggi adalah jenis kelamin laki-laki masing-masing 51,4% dan
58,6%.
Leukemia dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Pada leukemia akut
(LLA dan LMA) dan LLK, lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan
perempuan (2:1). Pada LMK, kejadian leukemia sama antara laki-laki dan
perempuan.36
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,514)>0,05 artinya tidak ada
perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin penderita leukemia berdasarkan jenis
leukemia.
jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
Dari gambar 6.15. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita
leukemia akut adalah 10,93 hari (11 hari), sedangkan lama rawatan rata-rata penderita
perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis leukemia.
sumber biaya di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
penderita leukemia dengan biaya sendiri adalah 8,13 hari (8 hari), sedangkan lama
rawatan rata-rata penderita leukemia dengan bukan biaya sendiri adalah 10,56 hari
(11 hari).
perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya.
keadaan sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat
berarti memiliki varians yang tidak sama sehingga analisis dilanjutkan dengan
p(0,007)<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata
Penderita yang pulang berobat jalan mempunyai lama rawatan rata-rata lebih
perawatan di rumah sakit. Penderita leukemia diperbolehkan pulang oleh dokter jika
kondisinya sudah membaik namun tetap melakukan kontrol secara teratur untuk
penderita.
jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
dan trombosit sehingga terjadi kegagalan fungsi sumsum tulang. Tujuan utama
(kemoterapi).21 Hal ini akan mengakibatkan penderita mudah mengalami infeksi dan
Leukemia kronik memiliki perjalanan penyakit yang lama dan sering tidak
kanker. Leukemia kronik dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi
leukemia akut.49
sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
Dari gambar 6.19. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang
berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal lebih tinggi pada jenis
Penderita dianggap sehat jika jumlah sel-sel darah di peredaran darah tepi normal dan
sel kankernya (sel blast) <5%.21 Gambaran klinis dan mortalitas pada leukemia akut
tulang.9
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,807)>0,05 artinya tidak ada
sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
Gambar 6.20. Diagram Bar Proporsi Sumber Biaya Penderita Leukemia Rawat
Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.20. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang
berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal tertinggi berobat dengan
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Pirngadi Medan berdasarkan data tahun 2005-2009 adalah pada tahun 2005
1,7x
kelompok umur 11-20 tahun 19,0%, sex ratio 119%, suku Batak 41,4%,
44,4%%.
7.1.6. Lama rawatan rata-rata penderita leukemia adalah 9,62 hari (10 hari)
7.1.8. Proporsi LLK secara bermakna lebih tinggi pada kelompok umur lebih tua
2=31,844; p=0,000).
7.1.9. Proporsi penderita leukemia yang meninggal secara bermakna lebih tinggi
pada umur >50 tahun daripada pulang berobat jalan dan pulang atas
leukemia (p=0,514)
7.1.11. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata
7.1.12. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata
7.1.13. Lama rawatan rata-rata penderita leukemia yang pulang berobat jalan lebih
lama daripada pulang atas permintaan sendiri dan meninggal. (13,46 hari vs
7.1.14. Proporsi penderita leukemia akut secara bermakna lebih tinggi mendapatkan
7.1.15. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis leukemia berdasarkan
7.1.16. Tidak ada perbedaan yang bermakna sumber biaya berdasarkan keadaan
7.2. Saran
sampai selesai.
7.2.2. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan meningkatkan pelayanan
7.2.3. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan memberikan perhatian
7.2.3. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan untuk melengkapi
DAFTAR PUSTAKA