Anda di halaman 1dari 54

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Karakteristik Penderita Leukemia

1. Sosiodemografi
Umur
Jenis Kelamin
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Sumber Biaya
2. Riwayat Penyakit Keluarga
3. Jenis Leukemia
4. Keluhan
5. Penatalaksanaan Medis
6. Lama Rawatan Rata-rata
7. Keadaan Sewaktu Pulang

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita leukemia adalah pasien yang dinyatakan menderita leukemia

berdasarkan hasil diagnosa dokter RSU Dr. Pirngadi sesuai yang tercatat di

kartu status.

3.2.2. Sosiodemografi penderita leukemia dibedakan atas:

a. Umur adalah usia penderita leukemia sesuai yang tercatat dalam kartu

status yang kemudian dikategorikan dengan menggunakan rumus Sturges:

1. 1-10 tahun
2. 11-20 tahun
3. 21-30 tahun
4. 31-40 tahun
5. 41-50 tahun

34

Universitas Sumatera Utara


6. 51-60 tahun
7. 61-70 tahun
8. 71-75 tahun

untuk analisa statistik, umur dikategorikan atas:50

1. <15 tahun
2. 15-50 tahun
3. >50 tahun

b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin yang dimiliki penderita sesuai yang

tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas :

1. Laki-laki
2. Perempuan

c. Suku adalah etnik yang melekat pada diri penderita leukemia sesuai yang

tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas :

1. Batak
2. Jawa
3. Melayu
4. Minang
5. Aceh
6. Nias

d. Agama adalah kepercayaan yang dianut penderita leukemia sesuai yang

tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas:

1. Islam
2. Kristen

Universitas Sumatera Utara


e. Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang ditempuh oleh

penderita leukemia sesuai yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan

atas :

1. Belum sekolah/tidak sekolah


2. SD/ sederajat
3. SLTP/ sederajat
4. SLTA/ sederajat
5. Akademi/ Perguruan tinggi

f. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita leukemia

sesuai yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas :

1. Pegawai Negeri (PNS/TNI/Polri)


2. Wiraswasta
3. Ibu rumah tangga
4. Pelajar/mahasiswa
5. Petani
6. Tidak bekerja

3.2.3. Riwayat penyakit keluarga adalah ada tidaknya anggota keluarga penderita

leukemia (keluarga kandung) yang memiliki riwayat penyakit leukemia yang

tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas:

1. Ada
2. Tidak ada

3.2.4. Jenis Leukemia adalah jenis leukemia yang diderita oleh penderita leukemia

berdasarkan hasil diagnosa sesuai yang tercatat dalam kartu status,

dikategorikan atas:

1. Leukemia Limfositik Akut


2. Leukemia Granulositik/Mielositik Akut
3. Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik
4. Leukemia Limfositik Kronik

Universitas Sumatera Utara


Untuk analisa statistik, jenis leukemia dikategorikan menjadi:

1. Leukemia Akut
2. Leukemia Kronik

3.2.5. Keluhan adalah gejala yang dirasakan oleh penderita leukemia yang menjadi

alasan untuk datang berobat ke rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu

status, dikategorikan atas :

1. Pucat
2. Demam
3. Nyeri perut/perut besar
4. Nyeri tulang/sendi
5. Pembesaran kelenjar limfe
6. Sesak nafas
7. Perdarahan

3.2.6. Sumber biaya adalah biaya yang digunakan oleh penderita leukemia untuk

membiayai kebutuhannya selama rawat inap di rumah sakit, dikategorikan

atas:

1. Askes
2. Jamkesmas
3. Umum (biaya sendiri)

Untuk analisa statistik, sumber biaya dikategorikan menjadi:

1. Bukan biaya sendiri (Askes, jamkesmas)


2. Biaya sendiri

3.2.7. Penatalaksanaan Medis adalah segala usaha medis yang dilakukan kepada

penderita leukemia untuk menyelamatkan jiwa penderita leukemia sesuai yang

tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas :

1. Kemoterapi
2. Kemoterapi dan transfusi darah

Universitas Sumatera Utara


3.2.8. Lama rawatan rata-rata adalah jumlah rata-rata hari perawatan penderita

leukemia yang dihitung dari hari pertama masuk rumah sakit sampai hari

terakhir mendapat perawatan penderita sesuai yang tercatat dalam kartu status.

3.2.9. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi penderita leukemia sewaktu keluar

dari rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang di kategorikan

atas :

1. Pulang Berobat Jalan (PBJ)


2. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
3. Meninggal

Universitas Sumatera Utara


BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan desain case

series.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan.

Pemilihan lokasi ini dilakukan atas pertimbangan bahwa Rumah Sakit Umum Dr.

Pirngadi memiliki data leukemia yang dibutuhkan dan belum pernah dilakukan

penelitian mengenai karakteristik penderita leukemia rawat inap tahun 2005-2009.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Januari -Juli 2010.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua data penderita leukemia rawat inap di

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2005 -2009 yang tercatat dalam kartu

status dengan jumlah 116 data penderita.

39
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sampel

Sampel adalah data penderita leukemia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dan besar sampel sama dengan populasi (total

sampling).

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari kartu status penderita leukemia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009. Berkas rekam medis dikumpulkan kemudian

dilakukan pencatatan sesuai dengan variabel yang diteliti.

4.5. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Data univariat dianalisa secara deskriptif

dan data bivariat dianalisa dengan Chi Square, t-test, dan uji Kruskal Wallis. Data

disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi, grafik garis, diagram bar dan

pie.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5
HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial

Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis. Peletakan batu pertamanya dilakukan

oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada

tahun 1930. Sebagai pimpinan yang pertama adalah Dr. W. Bays, pada tahun1939

pimpinan rumah sakit ini diserahkan kepada Dr. A. A. Messing.

Setelah masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun1942, rumah sakit ini

diambil alih oleh bangsa jepang dan berganti nama menjadi Syuritsu Bysono Ince dan

pimpinannya dipercayakan kepada seorang putera Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi

Gonggo Putro.

5.1.1. Visi

Terwujudnya Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi

Kota Medan Mantap Tahun 2010 (Mandiri, Tanggap, dan Profesional).

5.1.2. Misi

a. Meningkatkan upaya pelayanan medik, non medik, dan perawatan secara

profesional,

b. Meningkatkan peran rumah sakit sebagai tempat pendidikan, penelitian dan

pengembangan IPTEK,

c. Mewujudkan rumah sakit sebagai pusat rujukan se-Sumatera Utara, dan

d. Meningkatkan pelaksanaan administrasi dan manajemen RS yang

berkualitas, transparan dan akuntabel

41
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Motto

Aegroti Salus Lex Suprima artinya adalah Kepentingan Penderita Adalah

Yang Utama.

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menyediakan fasilitas pelayanan antara lain:

a. Pelayanan spesialis/klinik diantaranya anak, bedah, kebidanan dan

kandungan, penyakit dalam, gigi dan mulut, syaraf, THT, mata, paru-paru,

kulit dan kelamin, jantung, bedah tulang, alergi, klinik ketergantungan obat,

klinik menopause, jiwa, bedah laser, dan bedah syaraf.

b. Perawatan rawat inap diantaranya kelas III, II, I, utama, VIP, ICU, ICCU, dan

unit stroke.

c. Pelayanan penunjang diantaranya laboratorium patologi klinik, laboratorium

patologi anatomi, radio diagnostik, radiotherapi, CT-Scan, USG, endoskopi,

ECG, echocardiografi, treadmil, EEG, EMG, TUR, laparoskopi, konsultasi

gizi, farmasi, hemodialisa, kamar bedah, bronchoscopy, dan fisioterapi.

5.2. Tahun dan Kecenderungan

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan tahun di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Tahun di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Tahun f %
1. 2005 27 23,3
2. 2006 25 21,6
3. 2007 20 17,2
4. 2008 26 22,4
5. 2009 18 15,5
Total 116 100,0

Universitas Sumatera Utara


Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia menurut waktu

tertinggi pada tahun 2005 dengan proporsi 23,2% dan terendah pada tahun 2009

dengan proporsi 15,5%.

Dari tahun 2005-2009 kecenderungan frekuensi penderita leukemia rawat inap

di RSU Dr. Pirngadi Medan mengalami penurunan dengan persamaan garis Y=28,3-

1,7x. Frekuensi penderita leukemia dari tahun 2005-2009 mengalami penurunan

sebanyak 27-18=9 kasus dengan simpel rasio penurunan = 1,5 kali dan persentase

penurunan sebesar x100% = 33,3%.

5.3. Karakteristik Penderita Leukemia

5.3.1. Sosiodemografi

a. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan umur dan jenis kelamin di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Umur dan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009
Jenis Kelamin Total
Umur (tahun)
Laki-laki Perempuan
f % f % f %
1-10 9 7,8 5 4,3 14 12,1
11-20 11 9,5 11 9,5 22 19,0
21-30 7 6,0 7 6,0 14 12,0
31-40 11 9,5 7 6,0 18 15,5
41-50 6 5,2 4 3,5 10 8,7
51-60 8 6,9 10 8,6 18 15,5
61-70 7 6,0 9 7,8 16 13,8
71-75 4 3,4 0 0,0 4 3,4
63 54,3 53 45,7 116 100,0

Universitas Sumatera Utara


Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

umur tertinggi kelompok umur 11-20 tahun 19,0% dan terendah kelompok umur 71-

75 tahun 3,4%. Berdasarkan jenis kelamin tertinggi laki-laki 54,3% dengan sex ratio

x 100% = 119%.

Karakteristik penderita leukemia dengan umur termuda (1 tahun) pada

penelitian ini 2 penderita yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki, LMA dan LLA, keluhan

sesak nafas dan pembesaran kelenjar limfe, biaya sendiri dan jamkesmas, kemoterapi

dan transfusi darah, kemoterapi, pulang berobat jalan dan pulang atas permintaan

sendiri. Karakteristik penderita leukemia dengan umur tertua (1 penderita) yaitu 75

tahun, laki-laki, keluhan sesak nafas, askes, kemoterapi dan transfusi darah, dan

pulang berobat jalan.

b. Suku

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan suku di RSU Dr. Pirngadi

Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Suku di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No Suku f %
1. Tercatat 99 85,3
2. Tidak Tercatat 17 14,7
Total 116 100,0

Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

suku tercatat 85,3%.

Universitas Sumatera Utara


Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan suku yang tercatat di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Suku Tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Suku f %
1. Batak 48 48,5
2. Jawa 29 29,3
3. Melayu 8 8,1
4. Minang 5 5,0
5. Aceh 8 8,1
6. Nias 1 1,0
Total 99 100,0

Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

suku tertinggi adalah Batak 48,5%.

c. Agama

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan agama di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Agama di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No Agama f %
1. Tercatat 107 92,2
2. Tidak Tercatat 9 7,8
Total 116 100,0

Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

agama tercatat 92,2%.

Universitas Sumatera Utara


Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan agama yang tercatat di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Agama Tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Agama f %
1. Islam 74 69,2
2. Kristen 33 30,8
Total 107 100,0

Dari tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

agama tertinggi adalah Islam 69,2%.

d. Pendidikan

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan pendidikan di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Pendidikan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No Pendidikan f %
1. Tercatat 87 75,0
2. Tidak Tercatat 29 25,0
Total 116 100,0

Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

pendidikan tercatat 75,0%.

Universitas Sumatera Utara


Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan pendidikan yang tercatat

di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Pendidikan Tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Pendidikan f %
1. Belum sekolah/tidak sekolah 11 12,6
2. SD/ sederajat 21 24,1
3. SLTP/sederajat 13 15,0
4. SLTA/ sederajat 33 37,9
5. Akademi/ Perguruan tinggi 9 10,4
Total 87 100,0

Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

pendidikan tertinggi adalah SLTA/sederajat 37,9%.

e. Pekerjaan

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan pekerjaan di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Pekerjaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Pekerjaan f %
1. Tercatat 82 70,7
2. Tidak Tercatat 34 29,3
Total 116 100,0

Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

pekerjaan tercatat 70,7%.

Universitas Sumatera Utara


Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan pekerjaan yang tercatat di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Pekerjaan Tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Pekerjaan f %
1. Pegawai Negri (PNS) 11 13,4
2. Wiraswasta 18 22,0
3. Ibu rumah tangga 18 22,0
4. Pelajar / Mahasiswa 21 25,6
5. Petani 3 3,6
6. Tidak bekerja 11 13,4
Total 82 100,0

Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

pekerjaan tertinggi adalah pelajar/mahasiswa 25,6%.

f. Sumber Biaya

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Sumber Biaya di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Sumber Biaya f %
1. Askes 32 27,6
2. Jamkesmas 39 33,6
3. Umum (biaya sendiri) 45 38,8
Total 116 100,0

Dari tabel 5.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

sumber biaya adalah umum (biaya sendiri) 38,8%.

5.3.2. Riwayat Penyakit Keluarga

Proporsi penderita leukemia berdasarkan riwayat penyakit keluarga tidak

dapat didistribusikan karena tidak tersedia data pada kartu status.

Universitas Sumatera Utara


5.3.3. Jenis Leukemia

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis leukemia di RSU

Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No Jenis Leukemia f %
1. Tercatat 99 85,3
2. Tidak Tercatat 17 14,7
Total 116 100,0

Dari tabel 5.12. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

jenis leukemia tercatat 85,3%.

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis leukemia yang

tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Jenis Leukemia Tercatat di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009
No Jenis Leukemia f %
1. LLA 26 26,3
2. LMA 44 44,4
3. LLK 3 3,0
4. LMK 26 26,3
Total 99 100,0

Dari tabel 5.13. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

jenis leukemia tertinggi adalah LMA (Leukemia Mielositik Akut) 44,4% dan

terendah LLK (Leukemia Limfositik Kronik) 3,0%.

Universitas Sumatera Utara


5.3.4. Keluhan Penderita Leukemia

Proporsi keluhan penderita leukemia rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan

tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Keluhan Penderita Leukemia Rawat Inap di


RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No Keluhan (n=116) f %
1. Pucat 53 45,7
2. Demam 61 52,6
3. Nyeri perut/perut besar 37 31,9
4. Nyeri tulang/sendi 13 11,2
5. Pembesaran kelenjar limfe 9 7,8
6. Sesak nafas 24 20,7
7. Perdarahan 34 29,3

Dari tabel 5.14. dapat dilihat bahwa proporsi keluhan penderita leukemia

tertinggi adalah demam 52,6% dan terendah adalah pembesaran kelenjar limfe 7,8%.

5.3.5. Penatalaksanaan medis

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Penatalaksanaan Medis di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009
No Penatalaksanaan Medis f %
1. Kemoterapi 37 31,9
2. Kemoterapi dan transfusi darah 79 68,1
Total 116 100,0

Dari tabel 5.15. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

penatalaksanaan medis tertinggi adalah kemoterapi dan transfusi darah 68,1% .

Universitas Sumatera Utara


5.3.6. Lama Rawatan Rata-rata

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan lama rawatan rata-rata di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Lama Rawatan Rata-rata di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009
Lama Rawatan Rata-Rata (Hari)
Mean 9,62
Standar Deviasi (SD) 10,773
Coefisiens of Variation 112%
Minimum 1
Maksimum 81

Dari tabel 5.16. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita leukemia

adalah 9,62 hari (10 hari) dan standar deviasi 10,773 hari. Coefficient of variation

112% (>10%) yang menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita leukemia

bervariasi dengan lama rawatan paling singkat 1 hari dan lama rawatan paling lama

81 hari.

Karakteristik penderita leukemia dengan lama rawatan rata-rata minimum (1

hari) pada penelitian ini ada 12 penderita yaitu menderita leukemia akut (7 penderita),

kelompok umur tua (6 penderita), sumber biaya askes (6 penderita), keluhan pucat,

demam, nyeri perut/perut besar, perdarahan, penatalaksanaan medis kemoterapi dan

transfusi darah (7 penderita), dan pulang atas permintaan sendiri (7 penderita).

Karakteristik penderita leukemia dengan lama rawatan rata-rata maksimum

(81 hari) 1 penderita yaitu perempuan, umur 14 tahun, menderita LLA, sumber biaya

jamkesmas, keluhan nyeri tulang/sendi, sesak nafas, penatalaksanaan medis

kemoterapi dan transfusi darah, dan pulang berobat jalan.

Universitas Sumatera Utara


5.3.7. Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang

di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.17. Distribusi Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan


Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009
No Keadaan Sewaktu Pulang f %
1. PBJ 46 39,7
2. PAPS 42 36,2
3. Meninggal 28 24,1
Total 116 100,0

Dari tabel 5.17. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

keadaan sewaktu pulang atas permintaan sendiri 36,2% dan CFR penderita leukemia

yaitu 24,1% serta tidak ditemukan penderita leukemia dengan keadaan sewaktu

pulang sembuh.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.18. Karakteristik Penderita Leukemia Rawat Inap yang Meninggal di
RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
No. Karakteristik f %
1. Leukemia Akut 17 68,0
LLA 5 20,0
LMA 12 48,0
Leukemia Kronik 8 32,0
LLK 1 4,0
LMK 7 28,0
2. Umur (tahun)
<15 3 10,7
15-50 12 42,9
>50 13 46,4
3. Sumber biaya
Bukan biaya sendiri 16 57,1
Biaya sendiri 12 42,9
4 Penatalaksanaan medis
Kemoterapi 9 32,1
Kemoterapi dan transfusi darah 19 67,9
5. Lama Rawatan
Terlama (27 hari) 1
Tersingkat (1 hari) 5

Berdasarkan tabel 5.18. dapat dilihat bahwa CFR penderita leukemia akut

yaitu 68,0% dan CFR penderita leukemia kronik 32,0%.

Karakteristik penderita leukemia yang pulang atas permintaan sendiri (42

penderita) yaitu laki-laki dan perempuan (21 penderita), menderita leukemia akut (24

penderita) dan kronik (8 penderita), kelompok umur <15 tahun (15 penderita), bukan

biaya sendiri (23 penderita), lama rawatan terlama 26 hari (1 penderita) dan tersingkat

1 hari (7 penderita), keluhan demam (20 penderita), pucat (18 penderita), nyeri

perut/perut besar (14 penderita), perdarahan (12 penderita), dan kemoterapi dan

transfusi darah (30 penderita).

Universitas Sumatera Utara


5.4. Analisa Statistik

5.4.1. Umur Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi umur penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis leukemia di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.19. Distribusi Proporsi Umur Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun
2005-2009
Umur (tahun) Total
No. Jenis Leukemia <15 15-50 >50
f % f % f % f %
1. LLA 14 53,8 5 19,2 7 26,9 26 100,0
2. LMA 7 15,9 24 54,5 13 29,5 44 100,0
2. LLK 0 0 0 0 3 100,0 3 100,0
4. LMK 0 0 14 53,8 12 46,2 26 100,0
=31,844
2
df=2 p=0,000

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan

yang bermakna antara umur penderita leukemia berdasarkan jenis leukemia. Proporsi

LLK secara bermakna lebih tinggi pada kelompok umur lebih tua daripada jenis

leukemia lainnya.

Universitas Sumatera Utara


5.4.2. Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi umur penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu

pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 5.20. Distribusi Proporsi Umur Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009
Umur (tahun) Total
Keadaan Sewaktu
No. <15 15-50 >50
Pulang
f % f % f % f %
1. PBJ 8 17,4 27 58,7 11 23,9 46 100,0
2. PAPS 15 35,7 13 31,0 14 33,3 42 100,0
3. Meninggal 3 10,7 12 42,9 13 46,4 28 100,0
=12,044
2
df=4 p=0,017

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan

yang bermakna antara umur penderita leukemia berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

Proporsi penderita leukemia yang meninggal secara bermakna lebih tinggi pada umur

>50 tahun daripada pulang berobat jalan dan pulang atas permintaan sendiri.

5.4.3. Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi jenis kelamin penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis

leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.21. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Leukemia Rawat


Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2005-2009
Jenis Kelamin
Total
No. Jenis Leukemia Laki-laki Perempuan
f % f % f %
1. Leukemia Akut 36 51,4 34 48,6 70 100,0
2. Leukemia Kronik 17 58,6 12 41,4 29 100,0
2=0,426 df=1 p=0,514

Universitas Sumatera Utara


Dari tabel 5.21. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia akut dan

kronik tertinggi pada jenis kelamin laki-laki yaitu 51,4% dan 58,6%.

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin penderita leukemia berdasarkan jenis

leukemia.

5.4.4. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita leukemia rawat inap berdasarkan

jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.22. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Penderita Leukemia


Rawat Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009
Lama Rawatan Rata-rata (hari)
No. Jenis Leukemia
n mean SD
1. Leukemia Akut 70 10,93 12,818
2. Leukemia Kronik 29 9,07 6,617
t=0,740 df=97 p=0,461

Dari tabel 5.22. dapat dilihat bahwa lama rawatan penderita leukemia akut

10,93 hari (11 hari) dan penderita leukemia kronik 9,07 hari (9 hari).

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan

yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis leukemia.

Universitas Sumatera Utara


5.4.5. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita leukemia rawat inap berdasarkan

sumber biaya di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.23. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Penderita Leukemia


Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009
Lama Rawatan Rata-rata
No. Sumber Biaya
n mean SD
1. Bukan Biaya Sendiri 71 10,56 12,577
2. Umum (biaya sendiri) 45 8,13 6,927
t=1,186 df=114 p=0,238

Dari tabel 5.23. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita leukemia

yang berobat dengan bukan biaya sendiri 10,56 hari (11 hari) dan biaya sendiri 8,13

hari (8 hari).

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada perbedaan

yang bermakna lama rawatan rata-rata penderita leukemia berdasarkan sumber biaya.

5.4.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita leukemia rawat inap berdasarkan

keadaan sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 5.24.Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Penderita Leukemia


Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Lama Rawatan Rata-rata
No. Keadaan Sewaktu Pulang
n mean SD
1. PBJ 46 13,46 14,540
2. PAPS 42 7,55 6,318
3. Meninggal 28 6,43 6,251
2=9,924 df=2 p=0,007

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil test homogeneity of variances diperoleh p<0,05 yang berarti

memiliki varians yang tidak sama sehingga analisis dilanjutkan dengan menggunakan

uji Kruskal Wallis.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh

p<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata

berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Lama rawatan rata-rata penderita leukemia

yang pulang berobat jalan lebih lama daripada pulang atas permintaan sendiri dan

meninggal.

5.4.7. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi penatalaksanaan medis penderita leukemia rawat inap berdasarkan

jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.25. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Leukemia


Rawat Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009
Penatalaksanaan Medis Total
Kemoterapi Kemoterapi+
No. Jenis Leukemia
trans darah
f % f % f %
1. Leukemia Akut 12 17,1 58 82,9 70 100,0
2. Leukemia Kronik 19 65,5 10 34,5 29 100,0
2=22,310 df=1 p=0,000

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan

yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan jenis leukemia. Proporsi

penderita leukemia akut secara bermakna lebih tinggi mendapatkan pengobatan

kemoterapi dan transfusi darah daripada leukemia kronik.

Universitas Sumatera Utara


5.4.8. Jenis Leukemia Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi jenis leukemia penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan

sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.26. Distribusi Proporsi Jenis Leukemia Penderita Leukemia Rawat


Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009
Jenis Leukemia Total
Keadaan Sewaktu
No. Akut Kronik
Pulang
f % f % f %
1. PBJ 29 69,0 13 31,0 42 100,0
2. PAPS 24 75,0 8 25,0 32 100,0
3. Meninggal 17 68,0 8 32,0 25 100,0
=0,429
2
df=2 p=0,807

Dari tabel 5.26. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang

berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal lebih tinggi pada jenis

leukemia akut yaitu 69,0%, 75,0%, dan 68,0%.

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara jenis leukemia penderita leukemia berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

Universitas Sumatera Utara


5.4.9. Sumber Biaya Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi sumber biaya penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan

sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.27. Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Leukemia Rawat Inap
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2005-2009
Sumber Biaya Total
Keadaan Sewaktu Bukan Biaya Biaya Sendiri
No.
Pulang Sendiri
f % f % f %
1. PBJ 32 69,6 14 30,4 46 100,0
2. PAPS 23 54,8 19 45,2 42 100,0
3. Meninggal 16 57,1 12 42,9 28 100,0
2=2,283 df=2 p=0,319

Dari tabel 5.27. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang

berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal tertinggi berobat dengan

bukan biaya sendiri yaitu 69,6%, 54,8%, dan 57,1%.

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05 artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara sumber biaya penderita leukemia berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

Universitas Sumatera Utara


BAB 6
PEMBAHASAN

6.1. Distribusi dan Trend Kunjungan Penderita Leukemia Berdasarkan Data


Tahun 2005-2009

Distribusi penderita leukemia rawat inap berdasarkan data tahun 2005-2009 di

RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.1. Grafik Garis Kunjungan Penderita Leukemia Berdasarkan Data


Tahun 2005-2009 di RSU Dr. Pirngadi Medan

Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa kecenderungan penderita leukemia yang

di rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan

dengan persamaan garis Y=28,3-1,7x. Frekuensi penderita leukemia menurun

sebanyak 9 kasus, simpel rasio penurunan 1,5 kali dan persentase penurunan sebesar

33,3%. Penderita leukemia tertinggi pada tahun 2005 yaitu 27 orang dan terendah

tahun 2009 yaitu 18 orang.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini bukan berarti menandakan bahwa secara umum terjadi penurunan

kasus, namun hanya menunjukkan penurunan jumlah kunjungan penderita leukemia

di RSU Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2005-2009.

6.2. Sosiodemografi

6.2.1. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan umur dan jenis kelamin di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.2. Diagram Bar Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

jenis kelamin tertinggi pada laki-laki kelompok umur 11-20 tahun dan 31-40 tahun

9,5% dan menurun pada kelompok umur 71-75 tahun 3,4%. Proporsi tertinggi pada

perempuan kelompok umur 11-20 tahun 9,5% kemudian menurun dan meningkat lagi

Universitas Sumatera Utara


pada kelompok umur 51-60 tahun 8,6%. Berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada

laki-laki 54,3% dengan sex ratio 119%.

Secara keseluruhan leukemia bervariasi menurut kelompok umur, lebih sering

ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.20 Bentuk umum leukemia pada

anak-anak LLA, pada orang dewasa LMA, pada orang tua LLK dan LGK.9

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tiurlan L (2004) di RS Santa

Elisabeth Medan tahun 1998-2002 dengan desain case series yang menemukan

bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah laki-

laki 52,4%. 16

6.2.2. Suku

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan suku di RSU Dr. Pirngadi

Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.3. Diagram Bar Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Suku di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

suku tertinggi adalah suku Batak 48,5% dan terendah suku Nias 1,0%

Hal ini bukan berarti suku Batak lebih berisiko untuk menderita leukemia,

namun hanya menunjukkan penderita leukemia yang datang berobat ke RSU Dr.

Pirngadi Medan mayoritas suku Batak.

Hasil ini juga dapat dilihat dari kunjungan penderita penyakit lain di RSU Dr.

Pirngadi Medan seperti kanker serviks tahun 2003-2007 yang terbesar adalah suku

Batak 50,8%.51

6.2.3. Agama

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan agama di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Agama di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009

Dari gambar 6.4 .dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

agama tertinggi adalah Islam 69,2%. Pada kartu status tidak dibedakan antara agama

Kristen Protestan dan Kristen Katolik.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini bukan berarti agama Islam lebih berisiko untuk menderita leukemia,

namun hanya menunjukkan penderita leukemia yang datang berobat ke RSU Dr.

Pirngadi Medan mayoritas agama Islam.

Hasil ini juga dapat dilihat dari kunjungan penderita penyakit lain di RSU Dr.

Pirngadi Medan seperti kanker serviks tahun 2003-2007 yang terbesar adalah agama

Islam 56,8%.51

6.2.4. Pendidikan

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan pendidikan di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.5. Diagram Bar Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Pendidikan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun
2005-2009

Dari gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

pendidikan tertinggi adalah SLTA/sederajat 37,9%.

Hal ini bukan berarti tingkat pendidikan SLTA/sederajat lebih berisiko untuk

menderita leukemia, namun hanya menunjukkan jumlah penderita leukemia yang

Universitas Sumatera Utara


datang berobat ke RSU Dr. Pirngadi Medan mayoritas tingkat pendidikan

SLTA/sederajat.

6.2.5. Pekerjaan

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan pekerjaan di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.6. Diagram Bar Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Pekerjaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-
2009

Dari gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

pekerjaan tertinggi adalah pelajar/mahasiswa 25,6%. Tingginya proporsi penderita

leukemia pelajar/mahasiswa karena proporsi umur tertinggi penderita leukemia pada

kelompok umur 11-20 tahun yang merupakan usia pelajar/mahasiswa.

Hal ini bukan berarti pelajar/mahasiswa lebih berisiko untuk menderita

leukemia, namun hanya menunjukkan jumlah penderita leukemia yang datang

berobat ke RSU Dr. Pirngadi Medan mayoritas pelajar/mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara


6.2.6. Sumber biaya

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSU Dr.

Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.7. Diagram Pie Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Sumber Biaya di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun
2005-2009

Dari gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

sumber biaya adalah umum (biaya sendiri) 38,8%.

Rumas Sakit Umum Dr. Pirngadi merupakan rumah sakit pemerintah yang

melayani pasien dari seluruh lapisan masyarakat baik dengan jaminan sosial (Askes

dan Jamkesmas) maupun umum (biaya sendiri). Tingginya proporsi biaya sendiri

diasumsikan karena biaya berobat ke RSU Dr. Pirngadi lebih murah dibandingkan

dengan rumah sakit swasta.

Universitas Sumatera Utara


6.3. Jenis Leukemia

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis leukemia di RSU

Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.8. Diagram Pie Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun
2005-2009

Dari gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

jenis leukemia tertinggi adalah LMA 44,4% dan terendah adalah LLK 3,0%

LMA bisa menyerang segala usia, tetapi paling sering terjadi pada dewasa

(85%) daripada anak-anak (15%).30 Tingginya proporsi penderita leukemia yang

menderita LMA diasumsikan karena penderita leukemia yang datang berobat ke RSU

Dr.Pirngadi Medan mayoritas pada kelompok usia dewasa.

Universitas Sumatera Utara


6.4. Keluhan Penderita Leukemia

Proporsi keluhan penderita leukemia rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan

tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.9. Diagram Bar Proporsi Keluhan Penderita Leukemia Rawat Inap
di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.9. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan

keluhan tertinggi adalah demam dengan sensitivitas 52,6% dan terendah adalah

pembesaran kelenjar limfe dengan sensitivitas 7,8 %.

Secara umum gejala yang ditimbulkan leukemia adalah anemia, infeksi dan

perdarahan. Anemia menyebabkan penderita leukemia terlihat pucat dan bernafas

cepat. Produksi sel darah merah berkurang yang menyebabkan oksigen dalam tubuh

berkurang, akibatnya penderita terlihat pucat dan sesak nafas.

Infeksi yang ditimbulkan leukemia diakibatkan karena produksi sel darah

putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh berkurang sehingga tidak berfungsi

semestinya. Akibatnya tubuh penderita rentan untuk terkena infeksi virus atau bakteri

Universitas Sumatera Utara


sehingga menampakkan keluhan demam. Selain itu juga ditemukan keluhan

pembesaran kelenjar limfe, nyeri perut (perut besar) dan nyeri tulang/sendi.12,36

Gejala ini tidak selalu sama pada setiap penderita dan tidak selalu timbul secara

bersamaan.49

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lubis T (2004) di RS Santa

Elisabeth Medan tahun 1998-2002 dengan desain case series yang menemukan

bahwa 29,7% dari 84 penderita leukemia memiliki keluhan demam.16

6.5. Penatalaksanaan Medis

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

31,9
Kemoterapi dan Transfusi
Darah
Kemoterapi

68,1

Gambar 6.10. Diagram Pie Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.10. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia

berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah kemoterapi dan transfusi darah

68,1%.

Penatalaksanaan medis untuk penderita leukemia tergantung pada jenis

leukemia dan kondisi dari penderita. Pada umumnya pengobatan (leukemia akut dan

Universitas Sumatera Utara


kronik) yang efektif adalah kemoterapi disertai dengan transfusi darah. Kemoterapi

dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia sedangkan

transfusi darah untuk mengatasi perdarahan pada penderita leukemia.18

6.6. Lama Rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata penderita leukemia adalah 9,62 hari (10 hari).

Penatalaksanaan leukemia memerlukan perawatan yang dimulai dari terapi induksi

dengan kemoterapi di rumah sakit.12 Tujuan pengobatannya adalah mencapai remisi

lengkap selama beberapa hari sampai beberapa minggu tergantung dari jenis

leukemia, umur penderita dan kondisi penderita tersebut.

Penderita leukemia yang paling lama dirawat adalah penderita leukemia jenis

LLA, keluhan nyeri tulang/sendi dan sesak nafas, sumber biaya jamkesmas dan

pulang berobat jalan. Sementara itu penderita leukemia yang dirawat hanya dalam 1

hari keadaan sewaktu pulang meninggal yang diasumsikan terlambat untuk dibawa

berobat dan pulang atas permintaan sendiri diasumsikan tidak mampu dalam biaya

pengobatan dan ingin mencari tempat pengobatan lain.

Universitas Sumatera Utara


6.7. Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang

di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

24,1 39,7
PBJ
PAPS
Meninggal

36,2

Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Penderita Leukemia Rawat Inap


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia

berdasarkan keadaan sewaktu pulang meninggal 24,1% dan pulang atas permintaan

sendiri 36,2% .

Tingginya proporsi penderita yang pulang berobat jalan karena tujuan dari

pengobatan leukemia adalah mencapai remisi (menghilangkan gejala klinis, sel blast

<5%, hematopoesis normal dan tidak ditemukan sel leukemia di darah tepi).19,21

Untuk mempertahankan remisi perlu terapi lanjutan dengan mengontrol kondisi

penderita (check-up rutin/ rawat jalan) untuk mempengaruhi kelangsungan hidup

penderita.36 Jika terapi lanjutan tidak diberikan maka terjadi pertumbuhan kembali sel

leukemia dengan kekambuhan hematologis dan klinis berikutnya.9

Universitas Sumatera Utara


Di RSU Dr. Pirngadi, CFR leukemia 24,1% dan pulang atas permintaan

sendiri 36,2%. Penderita leukemia yang meninggal dan pulang atas permintaan

sendiri diasumsikan karena faktor ekonomi yag tidak mendukung. Pengobatan

leukemia yang membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit membuat

penderita dan keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatan sampai

selesai. Sehingga penderita leukemia yang meninggal banyak dalam kondisi yang

sudah memburuk saat di bawa ke rumah sakit.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simamora I (2009) di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2004-2007 dengan desain case series yang menemukan

bahwa proporsi penderita leukemia berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi

adalah pulang berobat jalan 52,5%.17

6.8. Analisa Statistik

6.8.1. Umur Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi umur penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis leukemia di

RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.12. Diagram Bar Proporsi Umur Penderita Leukemia Rawat Inap
Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun
2005-2009
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,000)<0,05 artinya ada

perbedaan yang bermakna antara umur penderita leukemia berdasarkan jenis

leukemia. Proporsi leukemia akut secara bermakna lebih rendah pada kelompok umur

lebih tua daripada leukemia kronik.

Pada leukemia akut ditemukan sel leukemia yang tidak berdiferensiasi namun

berproliferasi dan dalam waktu beberapa bulan dapat menyebabkan kematian.

Sedangkan pada leukemia kronik ditemukan sel leukemia yang lebih berdiferensiasi,

maka proses pertumbuhannya lama dan lambat sampai lebih dari 10-20 tahun.23

Leukemia akut banyak menyerang anak-anak dan dewasa. LLA lebih sering

terjadi pada kelompok umur <15 tahun dan setelah usia 15 tahun LLA jarang terjadi.

LMA dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun lebih sering terjadi antara

umur 15-39 tahun. Leukemia kronik khususnya limfositik lebih sering pada

kelompok umur tua dan LMK umumnya menyerang kelompok umur 40-50 tahun

(jarang menyerang individu yang berusia <20 tahun).18,21

Universitas Sumatera Utara


6.8.2. Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi umur penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu

pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

Gambar 6.13. Diagram Bar Proporsi Umur Penderita Leukemia Rawat Inap
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,017)<0,05 artinya ada

perbedaan yang bermakna antara umur penderita leukemia berdasarkan keadaan

sewaktu pulang. Proporsi penderita leukemia yang meninggal secara bermakna lebih

tinggi pada umur >49 tahun daripada pulang berobat jalan dan pulang atas permintaan

sendiri.

Penderita leukemia yang meninggal pada kelompok umur tua (>49 tahun)

diasumsikan saat dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah memburuk,

terlambat mendapatkan pengobatan yang adekuat, dan tidak taat dalam

menyelesaikan pengobatannya (faktor ekonomi). Sedangkan penderita leukemia yang

pulang atas permintaan sendiri diasumsikan karena tidak mampu dalam biaya

pengobatan, ingin di rawat di rumah, takut efek samping obat dan mencari tempat

pengobatan lainnya.

6.8.3. Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi jenis kelamin penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis

leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.14. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Penderita Leukemia Rawat
Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.14. dapat dilihat bahwa penderita leukemia akut dan leukemia

kronik, proporsi tertinggi adalah jenis kelamin laki-laki masing-masing 51,4% dan

58,6%.

Leukemia dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Pada leukemia akut

(LLA dan LMA) dan LLK, lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan

perempuan (2:1). Pada LMK, kejadian leukemia sama antara laki-laki dan

perempuan.36

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,514)>0,05 artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin penderita leukemia berdasarkan jenis

leukemia.

6.8.4. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita leukemia rawat inap berdasarkan

jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.15. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Leukemia
Rawat Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.15. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita

leukemia akut adalah 10,93 hari (11 hari), sedangkan lama rawatan rata-rata penderita

leukemia kronik adalah 9,07 hari (9 hari).

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p(0,461)>0,05, artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis leukemia.

6.8.5. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita leukemia rawat inap berdasarkan

sumber biaya di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 6.16. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Leukemia


Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2005-2009

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan gambar 6.16. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata

penderita leukemia dengan biaya sendiri adalah 8,13 hari (8 hari), sedangkan lama

rawatan rata-rata penderita leukemia dengan bukan biaya sendiri adalah 10,56 hari

(11 hari).

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p(0,238)>0,05, artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya.

6.8.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita leukemia rawat inap berdasarkan

keadaan sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.17. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Leukemia
Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009

Berdasarkan hasil test homogeneity of variances diperoleh p(0,005)<0,05 yang

berarti memiliki varians yang tidak sama sehingga analisis dilanjutkan dengan

menggunakan uji Kruskal Wallis.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh

p(0,007)<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata

berdasarkan proporsi keadaan sewaktu pulang.

Penderita yang pulang berobat jalan mempunyai lama rawatan rata-rata lebih

lama dikarenakan pengobatan leukemia dilakukan secara bertahap dan memerlukan

perawatan di rumah sakit. Penderita leukemia diperbolehkan pulang oleh dokter jika

kondisinya sudah membaik namun tetap melakukan kontrol secara teratur untuk

menilai ada tidaknya kekambuhan (relaps) dan mempertahankan kelangsungan hidup

penderita.

6.8.7. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi penatalaksanaan medis penderita leukemia rawat inap berdasarkan

jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.18. Diagram Bar Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita
Leukemia Rawat Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,000)<0,05 artinya ada

perbedaan yang bermakna antara keadaan sewaktu pulang penderita leukemia

berdasarkan jenis leukemia.

Leukemia akut terjadi akibat hematopoesis normal terhambat yang

mengakibatkan berkurangnya produksi sel darah merah, penurunan jumlah leukosit

dan trombosit sehingga terjadi kegagalan fungsi sumsum tulang. Tujuan utama

pengobatannya adalah mengeradikasi sel-sel leukemia di sumsum tulang

(kemoterapi).21 Hal ini akan mengakibatkan penderita mudah mengalami infeksi dan

perdarahan sehingga diperlukan transfusi darah.30

Leukemia kronik memiliki perjalanan penyakit yang lama dan sering tidak

menunjukkan gejala.35 Tujuan pengobatannya untuk mengendalikan pertumbuhan sel

kanker. Leukemia kronik dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi

Universitas Sumatera Utara


leukemia akut. Pada fase kambuh, pengobatan dilakukan sesuai dengan terapi

leukemia akut.49

6.8.8. Jenis Leukemia Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi jenis leukemia penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan

sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 6.19. Diagram Bar Proporsi Jenis Leukemia Penderita Leukemia


Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009

Dari gambar 6.19. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang

berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal lebih tinggi pada jenis

leukemia akut yaitu 69,0%, 75,0%, dan 68,0%.

Pada dasarnya, penderita leukemia tidak bisa disembuhkan secara total.

Penderita dianggap sehat jika jumlah sel-sel darah di peredaran darah tepi normal dan

sel kankernya (sel blast) <5%.21 Gambaran klinis dan mortalitas pada leukemia akut

Universitas Sumatera Utara


berasal dari neutropenia, trombositopenia dan anemia karena kegagalan sumsum

tulang.9

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,807)>0,05 artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara keadaan sewaktu pulang penderita leukemia

berdasarkan jenis leukemia.

6.8.9. Sumber Biaya Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi sumber biaya penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan

sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 6.20. Diagram Bar Proporsi Sumber Biaya Penderita Leukemia Rawat
Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.20. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang

berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal tertinggi berobat dengan

bukan biaya sendiri yaitu 69,6%, 54,8%, dan 57,1%.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p(0,319)>0,05 artinya tidak ada

perbedaan yang bermakna antara sumber biaya penderita leukemia berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Universitas Sumatera Utara


7.1.1. Proporsi tertinggi penderita leukemia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.

Pirngadi Medan berdasarkan data tahun 2005-2009 adalah pada tahun 2005

yaitu 23,3%. Kecendrungan kunjungan penderita leukemia berdasarkan data

tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis Y=28,3-

1,7x

7.1.2. Proporsi penderita leukemia berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada

kelompok umur 11-20 tahun 19,0%, sex ratio 119%, suku Batak 41,4%,

agama Islam 63,8%, pendidikan SLTA/sederajat 27,6%, pekerjaan

pelajar/mahasiswa 18,1%, sumber biaya umum (biaya sendiri) 38,8%.

7.1.3. Proporsi penderita leukemia berdasarkan jenis leukemia adalah LMA

44,4%%.

7.1.4. Proporsi keluhan penderita leukemia tertinggi yaitu demam 52,6%.

7.1.5. Proporsi penderita leukemia berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi

adalah kemoterapi dan transfusi darah 68,1%

7.1.6. Lama rawatan rata-rata penderita leukemia adalah 9,62 hari (10 hari)

7.1.7. Proporsi penderita leukemia berdasarkan keadaan sewaktu pulang meninggal

24,1% dan pulang atas permintaan sendiri 36,2%.

7.1.8. Proporsi LLK secara bermakna lebih tinggi pada kelompok umur lebih tua

daripada jenis leukemia lainnya (100,0% vs 26,9% vs 29,5% vs 46,2%;

2=31,844; p=0,000).

7.1.9. Proporsi penderita leukemia yang meninggal secara bermakna lebih tinggi

pada umur >50 tahun daripada pulang berobat jalan dan pulang atas

permintaan sendiri (46,4% vs 23,9% vs 33,3%; 2=12,044; p=0,017).

Universitas Sumatera Utara


7.1.10. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan jenis

leukemia (p=0,514)

7.1.11. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata

berdasarkan jenis leukemia (p=0,461).

7.1.12. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata

berdasarkan sumber biaya (p=0,238).

7.1.13. Lama rawatan rata-rata penderita leukemia yang pulang berobat jalan lebih

lama daripada pulang atas permintaan sendiri dan meninggal. (13,46 hari vs

7,55 hari vs 6,43 hari; 2=9,924; p=0,007).

7.1.14. Proporsi penderita leukemia akut secara bermakna lebih tinggi mendapatkan

pengobatan kemoterapi dan transfusi darah daripada leukemia kronik (82,9%

vs 34,5%; 2=22,310; p=0,000).

7.1.15. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis leukemia berdasarkan

keadaan sewaktu pulang. (p=0,807).

7.1.16. Tidak ada perbedaan yang bermakna sumber biaya berdasarkan keadaan

sewaktu pulang (p=0,319).

7.2. Saran

Universitas Sumatera Utara


7.2.1. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan memberikan pemahaman

kepada penderita dan keluarganya untuk mengikuti prosedur pengobatan

sampai selesai.

7.2.2. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan meningkatkan pelayanan

kesehatan bagi penderita leukemia untuk menurunkan angka kematian.

7.2.3. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan memberikan perhatian

kepada penderita leukemia yang sangat membutuhkan pertolongan segera

tetapi tidak mempunyai dana.

7.2.3. Kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan diharapkan untuk melengkapi

pencatatan pada kartu status, seperti suku, pendidikan, pekerjaan, jenis

leukemia, dan riwayat penyakit keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai