ABSTRAK
Peran Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kelas MI Miftahul Ulum
Oleh :
WAHYUDI
NIMKO/NPM : 2008.4.091.0001.1.01328/200891010240
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, selalu terjadi proses
membantu siswa belajar, yang ditandai dengan perubahan perilaku pada diri siswa baik
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Ada hubungan fungsional antara
perbuatan guru mengajar dengan perubahan perilaku peserta didik. Artinya, proses pembelajaran
intruksional dan dampak tak langsung atau dampak pengiring. Dampak langsung adalah dampak
yang ditimbulkan oleh kegiatan pembelajaran yang telah diprogramkan semula, sedangkan
dampak pengiring muncul dari pengaruh dari atau terjadi pengalaman dari lingkungan belajar.
Dampak pengiring adalah sesuatu yang bisa terjadi kearah positif maupun negatif.
Dampak pengiring pada suatu proses pembelajaran bisa menjadi dampak intruksional dari
proses pembelajaran yang lain. Sehingga dampak intruksional dan dampak pengiring akan
menjadi satu keterpaduan , kondisi ini merupakan gambaran perilaku efektif dari proses
mata memberikan dampak intruksional tapi juga memberikan dampak pengiring positif. Untuk
proses pembelajaran yang efektif diperlukannya menejemen tersendiri yaitu menejemen kelas.
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara evisien. Dengan kata lain, menejemen kelas
yang efektif menjadi prasyarat utama bagi pembelajaran yang efektif, menejemen kelas dapat
Yang menjadi pokok masalah dalam Skripsi ini adalah apakah peran guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas MI Miftahul Ulum Desa Kerang Kabupaten
Bondowoso terhadap perubahan perilaku peserta didik sudah terlaksana dengan baik. dan sebagai
Sub pokok masalah bagaimana pola tingkah laku guru dalam penataan lingkungan fisik kelas.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu ingin mendeskripsikan
peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas MI Mitahul Ulum Desa
Kerang Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso.pola ringkah laku guru dalam penataan
lingkungan kelas.
analisa menggunakan analisa kualitatif deskriptif. yakni uraiannya berdasarkan pada gejala-
gejala yang tampak. Agar hasil penelitian berjalan dengan baik, maka proses analisa data
tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, analisis temuan yang terus
menerus dilapangan, khususunya dalam masalah yang diteliti dan juga dalam keseluruhan
terus menerus.
Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka hasil penelitian tentang peran guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas MI Miftahul Ulum Desa Kerang Kecamatan
pembelajaran yang efektif akan mewujudkan perubahan perilaku peserta didik baik sebagai
dampak instruksional maupun dampak pegiring. dalam melakukan pendekatan manajemen kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan banyak variabel
yang mempengaruhinya. Sebagai salah satu proses psikologi, pendidikan tak dapat dipisahkan
dari kegiatan belajar mengajar. Dari perspektif mengajar,pelakunya adalah peserta didik/siswa
yang melakukan aktivitas belajar. Dengan demikian , pendidikan adalah proses interaksi
pendidik dan peserta didik yang memiliki tujuan tertentu. Pendidikan sebagai proses pada
dasarnya membimbing peserta didik menuju pada tahapan kedewasaan dengan melalui program
pendidikan sekolah ataupun pendidikan luar sekolah, termasuk di dalamnya pendidikan dalam
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional. Oleh sebab iu ke arah pecapaian tujuan pendidikan yang
diharapkan, garapan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu sistem yang dlaksanakan
secara semesta,menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan berbagai pihak termasuk lingkungan
Berbagai peran guru dalam pebelajaran, kemampuan ini perlu dimiliki oleh para
keterampilan,tetapi suatu proses yang harus melibatkan secara aktif para siswa dalam
konstitutional, artinya harus berbasis kepada kondisi objektif dan perkembangan siswa.
kepada aspek fisik (biologis). Perkembangan adalah proses yang kompleks karena
anak kedalam (1) pertumbuhan dan perkembangan fisik (2) perkembangan aspek kognitif (3)
pekembangan psikososial
Namun dalam pandangan mutakhir pembagian konsentrasi itu tidak tepat dan artificial
(dibuat-buat) kerena bagaimanapun juga perkembangan dalam aspek yang satu akan
mempengaruhi aspek lainnya.padangan mutakhir ini disebut pandangan holistis yang melihat
Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan
yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan (
Diantara peran guru yang lain ialah dalam pengembangan rancangan pembelajaran.
pengalaman dan penghayatan guru terhadap proses itu sendiri.rancangan pembelajaran harus
mencakup komponen-komponen:
a. Analisis kurikulum, yaiu kegiatan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih
b. Tujuan pembelajaran, yang meliputi empat tipe tujuan pembelajaran yaitu tujuan perilaku
Sebagaimana kita ketahui , bahwa proses pembelajaran adalah membantu siswa belajar,
yang ditandai dengan perubahan prilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu
yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan
Beranjak dari definisi yang dikemukakan iu dijelaskan bahwa belajar itu suatu proses
yang benar-benar bersifat internal ( a purely internal event ). Belajar merupakan suatu proses
yang tidak dapat di lihat dengan nyata ; proses itu terjadi dalam diri seseorang yang sedang
mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan belajar menurtnya tersebut bukan tingkah laku
yang Nampak, tetapi terutamaadalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam dii individu
( New associaionns )
Skinner berpandagan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka
responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun ( Dr.
Dimyati , 1994: 9 )
Pikiran itu mengandung arti bahwa dampak itu terjadi karena ada proses interaksi antara
guru dan peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan
yaitu berfungsi sebagai obyek dan sebagai subyek. H. Bonner berpendapat dalam bukunya Sosial
Interaksi adalah suatu hubungan antara 2 individu atau lebih, dimana kelakuan
individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain
Setiap kegiatan pembelajaran bertolak dari dan terarah kepada pencapaian tujuan, Di
sini, upaya sistematis yang berkaian dengan pengembangan lingkungan belajar diciptakan agar
instruksional dan dampak tak langsung atau dampak pengiring. Yang dimaksud dampak
langsung ialah dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembelajaran yang telah di programkan
semula, sedangkan dampak pengiring muncul sebagai pengaruh dari atau terjadi pengalaman dari
lingkungan belajar.
lainnya.dampak pengring pada suatu proses pembelajaran bias menjadi dampak instruksional
dari proses yamg lain. Oleh karena itu ,dalam wujud perilaku individu dampak instruksional dan
dampak pengiring akan menjadi satu keterpaduan. kondisi ini merupakan gambaran perilaku
Tampak jelas bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang tidak semata-
mata memberikan dampak instruksional tetapi juga memberikan dampak pengiring positif.
Proses pembelajaran akan selalu berlangsung dalam sau adegan,disekolah jelasnya adalah
adegan kelas. adegan itu perlu diciptakan dan dikembangkan menjadi wahana bagi
Tampaknya tidak ada aspek yang dibicarakan sesering manajemen kelas,dan menjadi
kepedulian guru, alasannya cukup sederhana, ialah bahwa manajemen kelas merupakan
perangkat perilaku yang kompleks dimana guru menggunakannya untuk mengembangkan dan
memelihara kodisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai ujuan pembelajaran secara
efisien.dengan kata lain, manajemen kelas yang efektif menjadi prasyarat utama bagi
pembelajaran yang efektif. Manajemen kelas dapat dipandang sebagi tugas guu yang ama
fundamental.
Tidak ada satun pun yang dianggap sebagai pendekatan terbaik dalam manajemen kelas.
Oleh karena itu, hasil kajian lieratur menunjukkan ada Sembilan definisi,yang sekaligus
karena memang setiap pendekatan menampilkan posisi filosofis dan wujud operasional dari
manajemen kelas.
manajemen kelas adalah proses mengendalikan perilaku peserta didik, dalam posisi ini,peranan
guru adalah mengembangkan dan memelihara aturan atau disiplin di dalam kelas.
Pendekatan kedua ialah pendekatan intimidasi. Pendekatan ini juga memandang
Ketiga ialah pendekatan permisif . esensi pendekatan terletak pada peran guru
Keempat ialah pendekatan buku masak. Pendekatan ini tidak didasarkan atas konsep
Pendekatan yang kedelapan menempatkan kelas sebagai suatu system social dimana
proses kelompok dalam system tersbut menjadi hal penting paling utama.
pendekatan manajemen kelas. akan tetapi tidak ada satu pendekatan pun yang teruji paling baik
Tidak ada satu pendekatan pun yang dianggap sebagai pendekatan terbaik dalam
manajemen kelas.oleh karena itu , seorang guru memang perlu memahami berbagai pendekatan.
Untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang mendukung terjadinya pembelajaran
yang efektif adalah pendekatan jamak atau pendekaan pluralistic (James M. Cooper,ed., 1990:
3.42)
Brophy dan putnan ( Good dan Brophy,1990 ) menyebutnya sebagai pendekatan
optimal, yaitu sebagai proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki dan
Dilihat dari kacamata tugas guru, pembelajaran akan menyangkut dua perangkat
kegiatan yaitu : mengajar dan manajemen. Kegiatan mengajar dimaksudkan untuk membantu
kemajuan peserta didik adalah berbagai contoh kegiatan mengajar. Sedangkan kegiatan
Kedua hal tersebut , yaitu kegiatan mengajar dan manajerial, didalam praktek sering kali
sulit ditarik garis pemisah yang tegas. Akan tetapi seorang guru perlu paham mana persoalan
Manajemen kelas adalah prasyarat dan sekaligus menjadi aspek penting bagi terjadinya
Beberapa contoh dalam hal apa strategi manajemen kelas yang efektif untuk
mengembangkan perilaku peserta didik ialah : (1) strategi otoriter efekrif untuk mengikuti
perilaku yang keliru (2) strategi modifikasi perilaku efektif untuk meningkatkan perilaku yang
tepat, (3) strategi iklim sosio-emosional efektif unuk mempercepat hubungan antarpribadi yang
positif, dan (4) startegi proses kelompok efektif untuk menumbuhkan norma kelompok ( James
Selain dari beberapa strategi yang harus dikembangkan dalam manajemen kelas,
keragaman dan perkembangan individual dan kelompok diantara peserta didik harus juga
dipertimbangkan dalam manajeman kelas, karena sifat karakteristik perkembangan peserta
Brophy dan Evertson ( Good dan Brophy, 1990 : 3.45) membedakan kedalam kelas-
kelas awal,tengah,dan tinggi. Penggolongan kelas seperti ini membawa implikasi terhadap peran
pembelajaran yang efektif adalah pendekatan jamak atau pendekaan pluralistic (James M.
Cooper,ed., 1990: 3.42) tedapat empat langkah yang mesti ditempuh guru untuk melaksanakan
manajemen kelas ( James and Cooper,ed, 1990: 3.46) keempat lanhkah tersebut ialah (1)
merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki, (2) menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat
ini, (3) memilih dan menggunakan strategi manajerial ,serta (4) menilai efektifitas manajerial.
Manajemen kelas yang baik terarah kepada upaya pencegahan munculnya perilaku
bermasalah,dan penataan lingkungan fisik. Penataan kelas akan mempengaruhi keterlibatan dan
partisipasi peserta didik,dan penataan fisik harus sejalan dengan tujuan pembelajaran.
Ukuran kelas di Indonesia amat beragam, dikota-kota besar,ukuran kelas relative besar,
antara 30-40 orang,namun di kota-kota kecil dan pedesaan cenderung berukuran kecil.seorang
guru tentu tidak dapat langsung mendistribusikan perhatian kepada kelas secara menyeluruh.
Oleh karena itu, salah satu alternative atau cara yang dapat dilakukan,terutama dalam kelas
dengan hati-hati. Apakah kelompok akan dibuat secara homogeny atau heterogen. Kelompok
homogen yang terdiri atas peserta didik dengan kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama.
Sedangkan kelompok heterogen adalah kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang beragam.Pengelompokan peserta didik seperti itu akan
Dapat dikatakan bahwa pengelompokan peserta didik seperi ini tidak mengubah tugas
Dalam penelitian ini penelii mengambil obyek penelitian di MI Miftahul Ulum Desa
Kerang Kec. Sukosari Kab. Bondowoso. Berdasrkan Obsevasi awal yang dilaksanakan oleh
peneliti, karena peran guru sangat mendasar dalam hal memakai dan menempatkan peserta didik
sebagai subjek belajar,kemampuan ini perlu dimiliki para guru karena pembelajaran bukan
semata-mata proses transformasi informasi atau keterampilan, tetapi suatu proses yang harus
melibatkan secara aktif para siswa dalam mengembangkan perilaku yang diharapkan.
Dilihat dari permasalahan diatas peneliti ingin mengetahui apakah peran guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas MI Miftahul Ulum Desa Kerang Kec. Sukosari
Kab. Bondowoso.
Alasan pemilihan judul dalam penulisan Ilmiah ini merupakan hal yang sangat penting
untuk memperkuat judul, karena dalam penelitian judul diperlukan adanya pertimbangan dan
1. Alasan Obyektif
a. Judul tersebut sangat menarik untuk diteliti, karena pebelajaran yang efektif akan mewujudkan
perubahan perilaku terhadap peserta didik, maka peran guru disini sangatlah berat, karena
seorang guru hanya dapat dikatakan telah melakukan kegiatan pembelajaran jika terjadi
perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran.
2. Alasan Subyektif
a. Judul tersebut sangat relevan dan tidak menyimpang dari disiplin ilmu yang peneliti tekuni.
b. Tersedianya literatur sekaligus waktu, tempat dan dana yang digunakan dalam menunjag
c. Bersedianya Dosen pembimbing dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penelii.
C. Penegasan Judul
adanya penegasan judul dalam penulisan skripsi ini sesuai dengan fokus yang terkandung dalam
a. Peran Guru
Peranan diartikan sebagai seperangkat tingkah laku atau tugas yang harus atau dapat
dilakukan seseorang pada situasi tertentu sesuai dengan fungsi dan kedudukannya ( Diin
Secara umum banyak sekali peranan yang mesti dilakukan guru dalam melaksanakan
tugasnya di sekolah, namun peranan guru yang paling pokok berhubungan erat dengan tugas dan
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar, yang ditandai dengan perubahan
perilaku baik dalam aspek kognetif, afektif, mauun psikomotorik. Seorang guru hanya dikatakan
telah melakukan kegiatan pembelajaran jika terjadi perubahan perilaku pada diri peserta didik
sebagai akibat dari kegiatan tersebut. Da hubungan fungsional antara perbuatan guru mengajar
dengan perubahan perilaku peserta didik. Artinya, proses pembelajaran itu memberikan dampak
Pikiran itu mengandung arti bahwa dampak itu terjadi karena ada proses interaksi
antara guru dan peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik, antara peserta didik
c. Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah Prasyarat sekaligus menjadi aspek penting bagi terjadinya proses
Dalam hal ini menunjukkan ada hubungan positif antara perilaku manajemen kelas yang
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat esensi dalam penelitian sebab masalah
titik tolak untuk melakukan penelitian, tidak semua masalah dapat dijadikan objek untuk di teliti,
Dari uraian di atas masalah yang di angkat dalam penelitian ini dapat di rumuskan
sebagai berikut :
1. Pokok Masalah
a. Apakah peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas MI Miftahul Ulum
b. Bagaiman pola tingkah laku guru dalam penataan lingkungan fisik kelas.
E. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan yang mendasar bagi penulis, antara lain :
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan apakah peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas
MI Miftahul Ulum Desa Kerang Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso telah berjalan
dengan baik.
2. Tujuan Khusus
Mendeskripsikan bagaimana pola tingkah laku guru dalam penataan lingkungan fisik kelas.
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.
3. Sebagai bahan kajian bagi dewan guru dalam meningkatan kineja keguruan
4. Hasil penelitian ini untuk dapat dijadikan acuan bagi peneliti yang lain dalam mengembangkan
keilmuannya.
G. Keterbaasan
Peneiti menyadari bahwa, dalam melaksanakan penelitian tentunya tidak lepas dari
kendala kendala atau hambatan hambatan, oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa
hambatan hambatan tersebut merupakan motivasi untuk lebih aktif dalam mencari solusi yang
a. Dalam penelitian ini, peneliti menyadari akan keterbatasan waktu,biaya dan tenaga. Sehingga
apa yang dipaparkan dalam skripsi ini kemungkinan masih kurang maksimal.
b. Keterbatasan pegetahuan dan pengalaman peneliti. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
c. Keterbatasan koleksi kepustakaan yang digunakan sebagai refrensi dalam mendukung dan
H. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang mungkin tidak secara ekspilisit
menyebutkan metode analisisnya karena memang tidak ada suatu prosedur yang baku seperti
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, dimana peneliti biasanya tidak secara
eksplisit menyebutkan metode analisisnya karena memang tidak ada suatu prosedur yang baku
seperti halnya pada penelitian kuantitatif. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini
menggunakan beberapa langkah langkah analisis data yang mencakup kegiatan kegiatan
berikut ini :
1. Analisis temuan yang terus menerus di lapangan, khususnya dalam masalah yang di teliti dan
juga dalam keseluruhan fenomena yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian, dengan tujuan
untuk mendapatkan tema tema besar dan untuk mengembangkan konsep konsep.
2. Pengelompokan dan pengorganisasian data, sesegera mungkin setelah data diperoleh sehingga
dapat membantu peneliti dalam memahami pola permasalahan dan atau tema fenomena yang di
teliti
3. Evaluasi kualitatiftentang validitas atau keterpercayaan data yang terus menerus.
2. Metode Pengumpulan Data
Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data dan
informasi yang sangat berguna untuk mengetahui suatu permasalahan, memecahkan persoalan,
mengembangkan ilmu pengetahuan. Maka dari itu , dalam penelitian ini dipergunakan beberapa
a. Observasi
Metode observasi merupakan cara yang digunakan tergantung pada karakteristik dalam
melengkapi format pengamatan yang dilakukan ( M.Toha Anggoro, dkk. 2007 : 5.19 )
Dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu cara untuk memperoleh data, jika data
yang diperoleh melalui wawancara nantinya kurang merefleksikan informasi yang di inginkan.
Maka format observasi hendaknya menuntut sedikit mungkin pencatatan dari pengamat.
b. Interview
Interview dapat juga dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan memberikan
Dalam hal ini peneliti ingin memperoleh data tentang sejauh mana peran guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas MI Miftahul Ulum Desa Kerang Kecamatan
Sukosari Kabupaten Bondowoso.serta bagaimana pola tingkah laku guru dalam penataan
www.kalpotyuday@gmail.com
1 komentar:
1.
mas, boleh minta file lengkapnya? mau tak jadiin penelitian yang relevan,,, pliiiiissss aku
butuh banget ini.
Balas
Follow by Email
Arsip Blog
2012 (1)
o Juli (1)
peran guru dalam pelaksanaan pembalajaran dan mana...
Mengenai Saya
yuday
yang terdahulu adalah kenangan kedepan adalah harapan raiahlah semuanya !!
Lihat profil lengkapku
Langganan
Postingan
Komentar
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.