Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

Hasil dan Pembahsan

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil uji bioadhesif in Vitro

Granul Yang Jatuh


Waktu (Menit) KELAS
KELAS KELAS KELAS
A
C B D
(total )
2 (t=
5 0 5 0
30'')
7,25 1 3 0 0
10 0 1 0 0
15 0 1 0 0
24,5 2 0 0 0
20 0 0 0 0
25 0 0 0 0
30 0 0 0 0
35 0 0 0 0
40 0 0 0 0
45 0 0 0 0
50 0 0 0 1
60 0 0 0 1
Granul Yang Jatuh 3 granul 10 granul 2 granul 2 granul
Presentase granul
yang masih 94 % 80% 96 % 96 %
menempel
4.1.2 Hasil uji Wash Off

Waktu Granul Yang Jatuh


(Menit) KELAS B
Sampel Sampel2 Sampel Sampel Sampel Sampel
1 3 4 5 6
5 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 0
40 0 0 0 0 0 0
45 0 0 0 0 0 0
50 0 0 0 0 0 0
Jumlah 20 20 20 20 20
20 granul
granul awal granul granul granul granul granul
Granul
20 20 20 20 20
Yang 20 granul
granul granul granul granul granul
Tertinggal
Presentase
granul yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tertinggal

Waktu Granul Yang Jatuh


(Menit) KELAS D
Sampel 1 Sampel2 Sampel Sampel Sampel Sampel
3 4 5 6
5 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 0
40 0 0 0 0 0 0
45 0 0 0 0 0 0
50 0 0 0 0 0 0
Jumlah 20 20 20 20 20
20 granul
granul awal granul granul granul granul granul
Granul
11
Yang 5 granul 14 granul 9 granul 6 granul 7 granul
granul
Tertinggal
Presentase
granul
55 % 25% 70 % 45 % 30 % 35 %
yang
tertinggal
4.2 Pembahasan

Bioadhesi adalah pelekatan suatu bahan baik sistesis atau biologi, pada
jaringan biologis dalam jangka waktu yang lama. Istilah mukoadhesif mengacu
pada kasus bioadhesi dimana jaringan biologis yang menjadi tempat pelekatan
adalah mukosa (Zate,et al,2010). Sistem mukoadhesif digunakan untuk
memperpanjang waktu tinggal obat di tempat absorbsinya dan memfasilitasi
kontak yang erat antara obat dengan prmukaan empat absorbsinya sehinga dapat
meningkatkan bioavailabilitas obat ( Chowdary & Rao,2003)
Uji daya mukoadhesif granul dilakukan dengan dua metode,yaitu uji
bioadhesif in vitro dan uji wash off. Uji bioadhesif in vitro dimaksudkan untuk
melihat seberapa kuat pelekatan granul pada mukosa lambung dalam waktu 30
menit, sedangkan uji wash off dilakukan untuk melihat sifat mukoadhesif granul
pada usus selama 30 menit. Kedua uji tersebut dilakukan dengan menggunakan
jaringan mukosa lambung, jaringan mukosa usus, cairan lambung buatan (tanpa
enzim) dan cairan usus buatan. Jaringan mukosa lambung dan usus didapatkan
dari mencit putih (Mus muskulus). Granul yang digunakan yaitu granul Vita Long
C yang merupakan granul Sustained Released dengan polimer.
Uji bioadhesif in vitro dilakukan dengan menggunakan granul VitaLong C
sebanyak 50 butir.jaringan mukosa lambung yang telah dibersihkan direkatkan
pada kaca objek kemudian granul ditempelkan diatas mukosa lambung tersebut.
Kemudian mukosa lambung yang sudah diberi granul VitaLong C diletakan pada
sel silindris dengan kemiringan 45oC. Granul kemudian dielusi dengan cairan
lambung buatan (HCl Ph 2,5) pada suhu 37 0,5oC sesuai suhu tubuh dan dengan
kecepatan aliran 22 ml/menit, dan dihitung granul yang tertinggal pada jaringan
mukosa lambung. Pengunaan larutan HCl pada uji bioadhesif in vitro ini karena
larutan HCl ph 2,5 karena sediaan granul yang dibuat ditujukan sebagai sediaan
mukoadhesif di lambung
Berdasarkan hasil uji bioadhesif in vitro, granul dari vita long C memiliki
pelekatan yang baik,hal ini dapat dilihat dari tiap interval waktu 5 menit, untuk 30
detik pertama, terjadi pelepasan 2 buah granul , hal ini mungkin terjadi karena
belum melekatnya granul di jaringan lambung tersebut, kemudian untuk 5 menit
pertama, tidak ada granul yang jatuh, selamnjuutnya untuk menit ke-10,tidak ada
granul yang jatuh, selanjutnya untuk menit ke-10,15,20,25 hingga menit ke 60
tidak ada granul yang jatuh, sehingga jumlah total granul yang masih melekat atau
menempel di jaringan lambung tersebut sebanyak 48 buah granul dari 50 granul.
Besarnya presentasi untuk menunjukkan presesntasi bioadhesif untuk granul ini
adalah 96 %. Sedangkan untuk kelas D dengan sampel granul yang sama (granul
Vita Long C) pada 5 menit pertama tidak ada granul yang jatuh atau lepas.
Selanjutnya untuk menit ke-10,15,20 hingga menit ke 45 tidak ada granul yang
lepas, kemudiaan pada menit ke 50, ada 1 granul yang lepas, selanjutnya pada
menit ke 59 , 1 granul jatuh atau lepas kembali, sehingga jumlah granul yang
masih menempel di jaringan lambung sebanyak 48 buah dari 50 buah granul.
Besarnya presentaase uji bioadhesif dari granul sampel kelas D menunjukkan
hasil yang sama yaitu 96 %, yang berbeda adalah waktu melepasnya granul.
Melepasnya granul untuk sampel kelas D terjadi pada menit-menit terakhir, hal ini
diduga karena polimer yang melapisi zat aktif telah mmelarut secara sempurna
sehingga tidak adanya mekanisma bioadhesif antara polimer obat dengan mukosa.
Dalam literature disebutkan, untuk sediaan extended release,semakin lama waktu
kontak antara polimer dengan mukosa jaringgan, maka akan semakin melekat
dengan kuat polimer granul tersebut.
Uji Mukoadhesif yang kedua adalah Uji Wash off, uji wash off dilakukan
dengan menggunakan granul vita long C sebanyak 120 butir yang mana di
letakkan atau ditempelkan di atas 6 plat kaca yang masing-masing plat kaca berisi
20 granul. Sebelumnya Jaringan mukosa usus yang telah dibersihkan direkatkan
pada kaca objek kemudian ditempeligranul Vita Long C.Keempat kaca objek
yangtelah direkatkan jaringan mukosa yang terdapat granul dimasukan ke dalam
alat disintegrasi. Suhu diatur 37 0,5C sesuai suhu tubuh. Alat dijalankan dan
dilihat granul yang tertinggal pada jaringan mukosa usus setiap 5 menit selama 1
menit.
Dari hasil yang didapat untuk uji wash off, dari keenam sampel, pada
masing masing ssampel yang digunakan (jaringan usus tikus)yang ytelah
ditempeli 20 granul vita Long C. pada menit ke lima granul yang tertinggal
masing-masing adalah 20 granul. Pada menit ke-10, granul yang tertinggal
sebanyak 20 granul. Selanjutnya untuk menit selanjtnya yaitu menit ke 15 hingga
Menit ke 60 , dari masing masing sampel (jaringan usus) memiliki
sistem penghantaran obat yang baik. Untuk presentasi uji wash off yang
telah di lakukan , presentase uji wash off adalah sebesar 100 %. Hal ini
menunjukkan bahwa granul sampel (Vita Long C). Granul vita Long C.
untuk dapat berikatan dengan sel, ikatan yang terbentuk dari jaringan
dengan polimer sel obat terjadi karena adanya atau terbentuknya ikatan
ikatan kimia. Ikatan-ikatan kimia yang mungkin terjadi pada proses
pelekatan sistem mukoadhesif antara lain (Zara,et al, 2010) ikatan ionik,
ikatan kovalen, ikatan hidrogen, katan van de Waals atau ikatan hidrofobik
Secara teoritis mukoadhesif dapat terjadi karena adanya kontak yang
baik antara polimer bioadhesif dengan membran yaitu dengan cara
pembasahan atau pengembangan polimer bioadhesif kemudian
berpenetrasinya polimer bioadhesif ke dalam celah permukaan jaringan atau
polimer bioadhesif berpenetrasi ke dalam celah mukus jaringan dan
selanjutnya terjadi ikatan kimia yang lemah seperti ikatan hidrogen antar
polimer dengan mukus (Deshmuskh, 2009). Selain dari polimer yang
digunakan, daya mukoadhesif juga dapat dipengaruhi oleh variasi biologis
setiap individu seperti ketebalan mukus dan pergantian mukus.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Presentasi granul vitamin c yang terdapat dalam Vitalong C menunjukan
hasil uji washoff presentase uji wash off adalah sebesar 100% dan untuk uji
bioadhesif in-vitro menunjukan hasil sebesar 96 %.
2. Granul vitalong C dapat berikatan dengan sel mukosa lambung dan usus
dikarenakan adanya ikatan kimia seperti ikatan ionik, kovalen, hidrogen,
van der waals dan hidrofobik

Anda mungkin juga menyukai