Anda di halaman 1dari 2

KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


... ... 1 dari 2
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL (SPO) ...
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U
Brigadir Jenderal TNI
1. MRSA (Methicillin Resisstant Staphylococcus Aureus) adalah
Staphylococcus aureus (S. aureus) yang resisten terhadap penicillin sinetik
(metisilin, sefalosporin, fafsilin dan oksasilin)
2. Organisme ini juga resisten terhadap antibiotik lain (eritromisin, Klindamisin,
aminoglikosida, kuinolon)
3. S. Aureus adalah bakteri gram positif yang tumbuh dalam kelompok serupa
anggur, sebagian besar S. Aureus sensitif terhadap meticilin, sefalosporin,
PENGERTIAN nafsilin dan oksasilin
4. Kolonisasi MRSA adalah adanya MRSA pada jaringan tanpa timbulnya
gejala manifestasi klinis penyakit atau infeksi, carrier memiliki kolonisasi
MRSA
5. Kewaspadaan standar adalah suatu sistem yang menggabungkan baik
teknik maupun langkah pencegahan yang digunakan oleh para petugas
kesehatan untuk menghindari infeksi akibat kontak dengan semua cairan
tubuh dan darah
1. Menjadi acuan perawatan dasar untuk pasien dengan MRSA
TUJUAN
2. Mengendalikan penyebaran MRSA
Pasien terdeteksi dengan MRSA harus di laporkan dan di tangani sesuai
KEBIJAKAN
SOP yang berlaku
A. Prosedur :

1. Pasien di isolasi dengan menggunakan alat-alat medis tersendiri


2. Setiap petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti : sarung
tangan, gaun/baju pelindung dan masker bila menangani pasien
3. Setiap petugas kesehatan harus mencuci tangan dengan antiseptik atau
handrub setiap kali sebelum dan sesudah merawat pasien
4. Pasien dengan kolonisasi MRSA tidak memerlukan antibiotik
5. Apabila terjadi infeksi sistemik, maka antibiotik pilihan adalah vankomisin,
yang diberikan secara intravena. Antibiotik pilihan lain diantaranya
teicoplanin dan linezolid
PROSEDUR 6. Mencuci luka dengan chlorhexidine dan pergunakan dressing yang
berfungsi mengurangi kolonisasi (misalnya : cutisorb sorbact)
7. Selama 5 hari dan dilakukan kultur ulang setelah satu minggu kemudian
8. Sampah infeksius dibungkus dalam keadaan tertutup dan dibuang ke dalam
kantong plastik kuning
9. Semua alat reuseable yang digunakan pasien harus dicuci dan di desinfeksi
atau disterilkan dengan sebaik-baiknya sebelum digunakan bagi pasien lain
10. Pembersihan lantai, meja, tempat tidur pasien dengan desinfektan (klorin)
dilakukan 2 x sehari untuk mengurangi kepadatan bakteri
11. Perawatan dirumah harus berdasarkan pertimbangan, klinik dari dokter
yang merawat
12. Persiapan alat sesuai dengan SOP perawatan luka
13. Dilakukan skrining untuk pasien, petugas kesehatan yang kontak langsung
pada pasien MRSA
KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD ........ ......... 2 dari 2

B. Untuk pasien dengan kolonisai MRSA pada saluran pernafasan

1 Cuci tangan pada air yang mengalir dengan menggunakan cairan


antiseptik jika secara kasat mata tangan kita kotor, apabila tangan
tampak bersih cukup menggunakan handrub
2 Menggunakan masker ketika akan melakukan suction
3 Menggunakan jubah pelindung hanya bila pencemaran pakaian
mungkin terjadi
4 Melakukan pencucian tangan yang benar dan menggunakan sarung
tangan saat menangani secret saluran nafas beritahukan pasien
5 Pasang pengalas
6 Lakukan oral hygiene dengan NaCl 0.9%
7 Pakai sarung tangan
8 Desinfeksi daerah sekitar ETT dengan alkohol
9 Lakukan pengisapan sputum dengan mukosa ekstraktor
10 Lepaskan sarung tangan
11 Lakukan cuci tangan sesuai dengan SOP

C. Dokter
1. Memeriksa pasien
2. Memberi rekomendasi apakah perlu, pasien dirawat atau tidak
PROSEDUR
D. Petugas Instalasi Prosedur Makanan
1. Memberi makan pasien
2. Mencuci perlengkapan makan yang kotor

E. Petugas Laundry
1. Membungkus semua seprei yang kotor ditempat di ruang rawat
2. Membawa ke tempat laundry
3. Memakai alat proteksi
4. Melakukan sortir seorang yang tercemar parah oleh cairan tubuh yang
mungkin dapat menembus kantong pembungkus sebaiknya diletakkan
dalam kantong yang terbukti tidak bocor
5. Melakukan pencucian (seprei yang kotor tidak perlu dicuci terpisah)

F. Petugas Sanitasi dan Lingkungan


1. Memakai alat proteksi
2. Meletakkan bahan-bahan yang terkontaminasi dalam kantong yang
tahan bocor dan diikat sebelum diletakkan di pembuangan sampah

G. Semua Petugas melaporkan bila terjadi insiden kecelakaan pada


saat melakukan tugas
UNIT TERKAIT Ruang Rawat dan tindakan, Unit Gizi, Laundry dan Kesling
1. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
LAMPIRAN
2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas lainnya

Anda mungkin juga menyukai