Zaenal Radiatsa Aditya Makalah Etika Keperawatan Hak Dan Kewajiban Pasien
Zaenal Radiatsa Aditya Makalah Etika Keperawatan Hak Dan Kewajiban Pasien
Disusun Oleh :
Zaenal Radiatsa Aditya
P27820316023
Segala puji bagi Allah SWT yang tiada henti memberikan nikmatnya pada kita semua,
berupa nikmat kesehatan, nikmat materi dan berbagai nikmat lain yang tak terhitung
jumlahnya. Shalawat serta salam semoga tetap mengalir pada Nabi Agung Muhammad SAW
dengan segala pengorbanannya membawa umat manusia ke era yang lebih baik.
Terima kasih penulis haturkan untuk Bapak/Ibu dosen DIII Keperawatan Sutopo yang
tak hentinya memberikan ilmu dan mengarahkan mahasiswanya untuk menjadi manusia yang
berkompeten, berbudi luhur dan beriman. Terkhusus pada Ibu Hj. Loetfia Dwi R, SKp.Msi
sebagai salah satu dosen pembimbing mata kuliah etika keperawatan, dengan segala ilmu dan
pengalamannya sehingga menjadi inspirasi dan bekal yang tak ternilai bagi mahasiswanya.
Atas pertolongan Allah SWT penulis mempu menyelesaikan penugasan individu ini
dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti, semoga apa yang terkandung di dalam
makalah ini dapat menjadi sumber ilmu dan pedoman tentang apa saja hak dan kewajiban
seorang perawat kelak, karena membagikan ilmu telah Allah perintahkan dalam firmannya
yang berbunyi Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat (HR. Bukhari), semoga apa
yang penulis lakukan dapat menjadi amal baik dan bermanfaat bagi semua orang, aamiin.
Kritik dan saran terbuka lebar untuk penulis sehingga kedepan semoga ada perubahan
yang lebih baik bagi penulis dalam menyusun ilmu, baik dari segi fisik maupun materi yang
terkandung karena penulis sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
oleh karena itu penulis mengharapkan dukungan semua pihak untuk hal yang lebih baik
Penulis
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu dari praktik
keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua hal dasar yang
harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa yang
semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal. Memperoleh
perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi
dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak perawat yang
mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas
dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah. Hal ini seperti
dipaparkan pada materi sebelumnya sedang dipertimbangkan oleh berbagai pihak, baik
dari PPNI, Organisasi profesi kesehatan yang lain, lembaga legislatif serta elemen
pemerintahan lain yang berkepentingan.
Selain mendapatkan perlindungan hukum secara legal, perawat berhak untuk
memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau keluarganya agar
mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Jadi kepada klien dan keluarga yang
berada dalam lingkup keperawatan tidak hanya memberikan informasi kesehatan klien
kepada salah satu profesi kesehatan lainnya saja, akan tetapi perawat berhak mengakses
segala informasi mengenai kesehatan klien, karena yang berhadapan langsung dengan
klien tidak lain adalah perawat itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Apa saja hak yang dimiliki oleh perawat?
Apa saja kewajiban yang harus dijalankan perawat?
C. Tujuan Penulisan
Memenuhi penugasan mata kuliah etika keperawatan
Sumber wawasan bagi perawat dalam memahami dirinya sebagai seorang perawat
Dapat memposisikan diri dengan hak dan kewajiban diri sebagain seorang perawat
Acuan untuk meningkatkan professionalism perawat sesuai kapasitasnya
D. Sejarah
Senin, 8 Juni 2009 lalu, Pimpinan pusat PPNI melakukan aksi demo damai yang
diikuti oleh kurang lebih 5000 perawat Indonesia mendesak DPR RI untuk segera
mengesahkan Rancangan Undang-Undang Keperawatan. Dilihat dari sudut Hukum,
rancangan UU ini nantinya dapat menjadi payung hukum perawat Indonesia dalam
menjalankan praktik profesinya. Namun sampai sejauh ini, rancangan UU keperawatan
tersebut belum menjadi agenda yang harus disahkan oleh Anggota DPR RI yang sebentar lagi
akan lengser. Apakah perawat Indonesia harus menunggu dan menunggu lagi kepastian DPR
untuk mengesahkannya. Padahal RUU tentang Praktik Perawat telah menjadi Program
Legislasi Nasional (Prolegnas) Rancangan Undang-Undang Prioritas Tahun 2005-2009. Hal
ini berdasarkan Keputusan DPR-RI No. 01/DPR-RI/III/2004-2005 tentang Persetujuan
Penetapan Program Legislasi Nasional Tahun 2005-2009. Dalam Prolegnas 2005-2009
tersebut, telah ditetapkan 284 (duaratus delapan puluh empat) prioritas RUU untuk digarap
selama lima tahun. Masuknya RUU Praktik Perawat dalam Prolegnas 2005-2009 melalui
proses yang amat panjang. Proses penyusunan Prolegnas diatur dalam Peraturan Presiden
Nomor 61 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan dan Pengelolaan Program Legislasi
Nasional.
Perawat Indonesia (lebih dari 500.000) merupakan 60 % dari total tenaga Kesehatan
telah memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia dengan memberi pelayanan di daerah
terpencil, perbatasan, desa-desa tertinggal, pulau-pulau terluar dan seluruh tatanan pelayanan
kesehatan yang ada di Indonesia. Masyarakat perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai oleh tenaga perawat yang berkualitas dengan dasar regulasi yang memadai.
Disamping itu bagi perawat juga terlindungi dari berbagai resiko kerja dan tuntutan hukum.
Selain dihadapkan pada masalah di atas dengan telah di tanda tanganinya Mutual Recognition
Agreement (MRA) di 10 negara ASEAN terutama bidang keperawatan yang akan di
berlakukan tahun 2010. Dimana diantara 10 negara Asean tersebut hanya 3 negara yang
belum memiliki Undang-Undang Keperawatan yaitu; Indonesia, Laos dan Vietnam. Maka
dapat dibayangkan bahwa masyarakat Indonesia akan menjadi sasaran empuk tenaga-tenaga
kesehatan asing, tenaga perawat dalam negeri terpinggirkan, pengakuan rendah dan gaji yang
tidak memadai.
1. Memperoleh perlindungan hukum yang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi.
Standar profesi === pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan
profesi secara baik
2. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
3. Mendapatkan perlakuan adil & jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan, klien/pasien & /
keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa pelayanan keperawatan yang telah diberikan.
5. Mendapat hak cuti & hak kepegawaian lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
6. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan formal sampai
jenjang spesialisasi & pendidikan non formal
7. Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat
8. Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin
9. Menuntut jika nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien atau tenaga kesehatan lainnya.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi & kode etik profesi
11. Mendapat informasi yang jujur dan lengkap dari klien atas pelayanan keperawatan yang
diberikan
12. Dilibatkan secara aktif dalam penyusunan/penetapan kebijakan sesuai pengembangan
kesehatan di sarana kesehatan
13. Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai bidang profesinya di sarana
kesehatan.
Kewajiban Perawat
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien
dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang
berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hak-hak
klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu
keperawata banyak sekali.
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Klien
Pasal 38
Dalam Praktik Keperawatan, Klien berhak:
a. mendapatkan informasi secara, benar, jelas, dan jujur tentang tindakan Keperawatan
yang akan dilakukan;
b. meminta pendapat Perawat lain dan/atau tenaga kesehatan lainnya;
c. mendapatkan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
d. memberi persetujuan atau penolakan tindakan Keperawatan yang akan diterimanya;
dan
e. memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya.
Pasal 39
F. Saran
Hendaknya melaksanakan hak dan kewajiban sebagai seorang perawat dengan
semestinya dan sesuai proporsinya
Hendaknya UU Keperawatan dijadikan acuan dalam bertindak memberikan asuhan
keperawatan pada klien
Menjunjung tinggi Organisasi PPNI sebagai satu kesatuan Perawat Indonesia
Menjunjung tinggi hukum yang berlaku di Indonesia
https://ppniqatar.files.wordpress.com/2015/12/uu-38-tentang-keperawatan.pdf
http://www.kompasiana.com/kastratbemfikui/pasca-pengesahan-uu-no-38-tahun-2014-
tentang-keperawatan_55546fff739773331490553b
http://kelomtig.blogspot.co.id/2011/04/hak-dan-kewajiban-perawat.html