Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 1
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
2.1. Pengertian Jembatan Wheatstone dan Gambar ................................................. 3
2.2. Dasar Teori Wheatstone Bridge .......................................................................... 3
2.3. Sirkuit Jembatan Wheatsone............................................................................... 4
2.4. Manfaat Jembatan Wheatstone di bidang Perikanan ......................................... 5
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 6
3.1. Alat dan Bahan ........................................................................................................ 6
3.2. Prosedur Pengerjaan............................................................................................... 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................... 8
4.1. Hasil ..................................................................................................................... 8
4.2. Pembahasan ........................................................................................................ 8
BAB V. KESIMPULAN ..................................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 10

i
DAFTAR TABEL
2.1. Tabel 1 Tabel Alat dan Bahan ............................................................................... 6

ii
DAFTAR GAMBAR

2.2. Gambar 1 Jembatan Wheatstone ............................................................................ 3


2.3. Gambar 2 Pengukuran hambatan cara pertama...................................................... 4
2.4. Gambar 3 Pengukuran hambatan cara kedua ......................................................... 4
2.5. Gambar 4 Rangkaian jembatan wheatstone ........................................................... 6

iii
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh
ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya
relative kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/
kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan (R)
yag merupakan segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan
dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau tahanan-tahanan
itu diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan
suatu hubungan antara keempat tahanan tersebut. (Suryatmo, 1986)
Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk
mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan
dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan
cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial
ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang.
Cara kerjanya adalah sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan
yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain
dimana galvanometer ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan
wheatstone. (Pratama, 2010)
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengukur besaran dengan jembatan wheatsone?
Bagaimana pengaplikasian dari jembatan wheatsone?

1.3. Manfaat Penelitian


Dapat mengetahui pengukuran dengan jembatan wheatsone
Dapat mengetahui cara pengaplikasian jembatan wheatsone

1
2

1.4. Tujuan Penelitian


Memahami konsep dan prinsipp kerja Jembatan Wheatstone
Menyusun sendiri rangkaian Jemabatan Wheatstone
Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan
Jembatan Wheatstone
Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Jembatan Wheatstone dan Gambar


Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel
Hunter Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir
Charles Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang
tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian
jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan
aslinya potensiometer.
Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini dipergunakan
untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu
tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari
kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya.. (Suryatmo, 1986)

Gambar 1 Jembatan Wheatstone

2.2. Dasar Teori Wheatstone Bridge


Hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/
konduktor,yang dapat di gunakan untukmengatur besarnya arus listrik yang
melewati suatu rangkaian. Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur
dengan memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik tersebut dan
membandingkannya dengan arus listrik yang terukur. ( R=V/ I ).

3
4

Gambar 2 Pengukuran hambatan cara pertama

Buktikan pengukuran gambar 1 menghasilkan harga R dalam persamaan 1

Gambar 3 Pengukuran hambatan cara kedua

2.3. Sirkuit Jembatan Wheatsone


Tidak ada materi kelistrikan yang dapat disebut sempurna tanpa ada sirkuit
jembatan. Sirkuit ini membuat null-balance mampu membedakan 2 tegangan
listrik, seperti skala keseimbangan laboratorium yang membedakan 2 berat yang
mengindikasikan bahwa kedua bahan ini mempunyai nilai yang sama. Tidak
seperti potensiometer yang biasanya hanya menentukan tegangan yang tidak
5

diketahui, sirkuit jembatan ini dapat mengukur semua jenis nilai dari kelistrikan,
termasuk aliran yang dikenai hambatan.

Ketika tegangan berada diantara poin 1 dan sisi negative pada baterai sama
dengan tegangan berada diantara poin 2 dan pada sisi negative pada baterai,
detector akan mengindikasikan nilai 0 dan jembatan wheatstone akan
menyeimbangkannya. Keseimbangan pada jembatan wheatstone bergantung pada
perbandingan pada Ra/Rb dan R1/R2, dan jembatan wheatstone ini dapat berdiri
sendiri dengan suplai tegangan dari baterai. Untuk mengukur hambatan dengan
jembatan wheatstone, hambatan yang tidak diketahui ini dihubungkan dengan Ra
atau Rb, ketika nilai dari ketiga resistor lainnya diketahui. Dan ketika sudah terjadi
keseimbangan, nilai dari resistior yang belum diketahui dapat diukur dari
perbandingan antara resistor yang nilainya diketahui.
Kebutuhan pada system ini adalah adanya resistor-resistor yang diketahui
nilai hambatannya, untuk memenuhi standar dari system ini. Sebagai contoh, jika
menghubungkan jembatan wheatstone untuk mengukur resistor yang nilai
hambantannya tidak diketahui (Rx), kita akan mengetahui nilai pasti dari ketiga
resistor pada keseimbangan system wheatstone untuk mengukur nilai dari Rx

2.4. Manfaat Jembatan Wheatstone di bidang Perikanan


Perancangan dan pembuatan perhitungan ikan secara otomatis diciptakan
alat-alat yang bertujuan untuk mempermudah tugas manusia dalam pekerjaan
sehari-hari. Dalam bidang perikanan perlu diciptakan suatu alat yang dapat
menmggantikan tugas manusia untuk menghitung jumlah ikan-ikan saat beri
makan ikan-ikan, akan menjaga jumlah ikan-ikan dalam jumlah banyak sehingga
tugas manusia dapat digantikan oleh alat ini juga dapat mempercepat proses
perhitungan ikan otomatis ini dapat dihitung jumlah ikan dalam jumlah banyak,
dalam waktu yang relatif cepat. (Petra, 2010)
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


Tabel 1 Tabel Alat dan Bahan

NO Alat dan Bahan Jumlah


1 DC Power Supply (3V-6V) 1 buah
2 Galvanometer 1 buah
3 Resistor 4 buah
4 Hambatan yang akan diukur 1 buah

3.2. Prosedur Pengerjaan


Ukur resistor R1 Dan R3
Buat rangkaian Jembatan Wheatstone Seperti pada gambar

Gambar 4 Rangkaian jembatan wheatstone

Keterangan Gambar :
S : Saklar penghubung
G : Galvanometer
E : Sumber tegangan Arus
R2 : Hambatan geser (Potensiometer)
R1, R3 : Hambatan yang sudah di ketahui nilainya
RX : Hambatan yang akan dicari nilainya

6
7

2
VG = ( 3+2 ) Vs Rx = ( R2 / R1) . R3
1+2

Gunakan potensiometer (R2) hingga arus yang melebihi Galvanometer


menjadi Nol.
Hitung nilai Rx
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
V = 4,29 Volt
R1 = 11,82 K
R2 = 10,55 K
R3 = 32,7 K

Rx = ( R2 / R1 ) . R3
= ( 0,89 ) . 32,7
= 29,103 K
2
VG = ( 3+2 ) Vs
1+2
29,103 10,55
= ( 61,803 ) 4,29
22,37

= ( 0,470 0,470 ) 4,29


VG =0

4.2. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yang dilakukan adalah mengukur 2 buah nilai
tahanan resistor, kemudian setelah itu melakukan pemasangan rangkaian jembatan
wheatstone dengan sumber tegangan 2 buah baterai.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai sebagai berikut :
V = 4,29 Volt
R1 = 11,82 K
R2 = 10,55 K
R3 = 32,7 K
Dimana V = Sumber tegangan

R1, R3 = Resistor yang diukur nilai resistansinya


R2 = Hambatan geser ( Potensiometer )

8
9

Kemudian dilakukan perhitungan untuk menghitung nilai tegangan


Galvanometer dan juga nilai hambatan akhir, dari perhitungan didapatkan hasil
sebagai berikut :
Rx = ( R2 / R1 ) . R3
= ( 0,89 ) . 32,7
= 29,103 K
2
VG = ( 3+2 ) Vs
1+2
29,103 10,55
= ( 61,803 ) 4,29
22,37

= ( 0,470 0,470 ) 4,29


VG =0

Jembatan wheatstone biasa dipakai dalam instrumen yang memerlukan


nilai acuan sehingga terjadi pergeseran nilai, agar pengukuran dapat dilakukan
lebih teliti lagi. Jembatan Wheatstone dapat juga digunakan untuk mengukur
kapasitansi, induktansi, impedansi, dan lain-lain, seperti contohnya adalah
pengukuran jumlah gas hasil pembakaran, menggunakan eksplosimeter.
Aplikasinya pada kehidupan sehari-hari antara lain sebagai pengukur suhu
hambatan, dapat digunakan juga untuk charger kocok untuk telepon selular dan
senter kocok.
BAB V.
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah :
Jembatan Wheatstone berfungsi untuk mengetahui nilai tegangan pada
suatu rangkaian listrik dan dapat juga merubah nilai tegangan sesuai
dengan kebutuhan
Jembatan Wheatstone adalah meerupakan metode pengukurantahanan
listrik dengan ketelitian yang tinggi.
Apabila harga R3 semakin besar maka besarnya nilai
Rx yang kitacari akan semakin kecil
Nilai Galvanometer harus 0, maka itu menunjukkan teori wheatstone
bridge ini berhasil

10
DAFTAR PUSTAKA

Petra. (2010).

Pratama. (2010).

Suryatmo. (1986).

Anda mungkin juga menyukai