Anda di halaman 1dari 8

PRE STACK DEPTH MIGRATION: STUDI KASUS

DATA SEISMIK 3D OFFSHORE

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kurikuler

Program Sarjana Teknik Geofisika

Oleh:

M. Rahadian A.

NIM 12405009

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2010
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

Dengan Judul:

PRE STACK DEPTH MIGRATION: STUDI KASUS DATA SEISMIK 3D OFFSHORE

Oleh:

M. Rahadian A.

NIM 12405009

Program Studi Teknik Geofisika

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

2010

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Bandung, Maret 2010

Dosen Pembimbing,

Dr. rer. nat. Awali Priyono


NIP. 130935687
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT. Dengan anugrah dan
rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan tugas akhir berjudul PRE STACK DEPTH
MIGRATION: STUDI KASUS DATA SEISMIK 3D OFFSHORE sebagai syarat
kelulusan dari pendidikan tingkat sarjana program studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung.

Tugas akhir ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Mereka adalah pihak-pihak yang memberikan sumbangsih semangat, ilmu, dan doa
yang amat penulis rasakan di dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Dengan ini, penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Kedua orang tua penulis serta adik: Dian Zaini Mardiani B.Sc., dan Dian Anwar
M.Sc., serta Siti Nurul Zhahara yang selalu memberikan doa, motivasi, dan
pertanyaan kritis kepada penulis. Semoga Allah SWT membalas jasa jasa beliau
dengan balasan terbaik yang bisa diberikan kepada ciptaan-Nya.

2. Dr. rer. nat. Awali Priyono dan Bapak Hasan Nurudin, selaku pembimbing I dan II
tugas akhir penulis. Atas perhatian, pengorbanan waktu, dan bimbingan ilmu kepada
penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Staf pengajar dan administrasi Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan ITB. Penulis percaya bahwa semua ini berkat
bantuan langsung dan tidak langsung yang bertahap dari tahun-tahun awal sampai
dengan sekarang dari pihak-pihak tersebut.

4. Bapak Imam Setiaji, Mbak Nani, Bapak Rijal Taufik, Mas Rano, Mas Karwin, Mas
Slamet, Kang Edwin dan karyawan PT.Elnusa Tbk lainnya yang telah memberikan
ilmu dan bantuan pada penulis untuk pelaksanaan tugas akhir ini.

5. Ahmad Ihsan Ramdani, Andya Nugraha Pakpahan, Arlin Gumanti Prasiddhianti,


Ingrid Puspita, Lukman Arief, Muhammad Husni Mubarak Lubis, Rio Putra. Masing-
masing dari kalian adalah bagian dari lingkaran kenyamanan tak-terhingga untuk
penulis.


6. Rekan rekan Teknik Geofisika 2005 atas inspirasi, pembelajaran, dan persahabatan
yang sangat berharga.

7. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semua
bantuan yang telah anda berikan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, hal tersebut
karena keterbatasan ilmu dan waktu yang ada pada penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa depan.

Demikian pengantar yang penulis dapat sajikan. Semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat yang cukup berarti, untuk penulis sendiri dan bagi para pembaca sekalian.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya untuk kita semua.

Bandung, Februari 2010

Penulis

ii


Pre Stack Depth Migration: Studi Kasus Data Seismik 3D Offshore
Oleh:

M. Rahadian A.

NIM 12405009

Pembimbing: Dr. rer. nat. Awali Priyono

ABSTRAK

Pada struktur bawah permukaan dengan variasi kecepatan lateral yang variatif dan persebaran
fault yang merata, dibutuhkan suatu metoda untuk menghasilkan image subsurface yang lebih
baik untuk akhirnya menghasilkan interpretasi yang lebih akurat dalam depth domain.
Dengan menggunakan metoda PSDM, diharapkan ada perubahan yang signifikan dalam
subsurface image dan model kecepatan yang lebih baik dari pada sebatas PSTM dalam time
domain.

Dalam kasus ini, data yang dipakai adalah data 3D seismik offshore. Pengolahan data
menggunakan metoda PSTM telah dilakukan sebelumnya dan selanjutnya di aplikasikan
metoda PSDM dengan masukan 3D PSTM section, CMP gather, dan RMS velocity. Image
subsurface dari hasil PSTM dapat memetakan fault dan reflektor yang ada dengan cukup
baik. CMP gather yang cukup lurus dan velocity model yang baik secara vertikal dapat dilihat
dengan jelas dalam tahap ini. Kemudian, dari masukan yang ada dilakukan metoda 3D
Kirchhoff PSDM pada baris inline dan crossline tertentu sehingga didapatkan section PSDM
dalam domain depth. Dilakukan juga perbaikan kecepatan interval menggunakan horizon
based Tomography.

Secara umum, metoda PSDM menghasilkan hasil image yang lebih baik daripada metoda
PSTM. Depth migrated gather hasil PSDM juga lebih lurus bila dibandingkan dengan CMP
gather dalam time domain dari metoda PSTM. Perbaikan interval velocity secara lateral
menunjukkan hasil yang signifikan setelah diaplikasikan metoda PSDM. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa metoda PSDM dapat memberikan penampang seismik yang lebih baik
dalam mencitrakan struktur subsurface dibanding dengan hasil metoda PSTM dan
menunjukkan perubahan resolusi lateral dalam domain depth.

Kata Kunci: 3D seismik offshore, PSTM, PSDM, image.


iii


Pre Stack Depth Migration: Case Study of Seismic 3D Offshore Data
By:

M. Rahadian A.

NIM 12405009

Supervisor: Dr. rer. nat. Awali Priyono

ABSTRACT

On a sub-surface structure with quite variations in lateral velocity and well-distributed fault,
it needs a method to facilitate a better subsurface image which in the end it will helps to give
a better interpretation in depth domain. Therefore, we are using PSDM method to facilitate it
and hopefully, there would be a significant improvement in subsurface image and velocity
model compare to PSTM method in time domain.

In this case, I used an offshore 3D seismic data. In previous process, PSTM method was
already performed and next step is to use the PSDM method with inputs: 3D PSTM section,
CMP Gather, and RMS velocity. The sub-surface image of PSTM is good enough in showing
fault image and reflectors. We also can see a flat CMP gather and a really good velocity
model in vertical perspective in this step. Then, with these inputs, the 3D Kirchhoff PSDM
method was performed on specific in-lines and cross-lines until we got the PSDM section in
depth domain. It was also being performed an updating velocity interval in depth domain
using horizon based Tomography.

In general, PSDM method gives better images. Depth migrated gather of PSDM is flatter
compared to CMP gather in time domain of PSTM. Laterally, there is a significant change of
interval velocity after PSDM method being performed. Thus, we can conclude that PSDM
method can give a better subsurface image to interpret compare to PSTM method and can
show a difference lateral resolution in depth domain

Keywords: seismic 3D offshore, PSTM, PSDM, image.

iv


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACT........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 1
1.4 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 2
1.5 Sistematika Pembahasan ................................................................................... 2

BAB II TEORI DASAR


2.1 Konsep Seismik Refleksi .................................................................................. 3
2.1.1 Prinsip Huygen.......................................................................................... 3
2.1.2 Asas Fermat............................................................................................... 4
2.1.3 Hukum Snell ............................................................................................. 5
2.2 Kecepatan.......................................................................................................... 5
2.2.1 Kecepatan Root Mean Square................................................................... 6
2.2.2 Kecepatan Interval .................................................................................... 6
2.3 Membuat Model Awal Kecepatan Interval ....................................................... 7
2.3.1 Alur Kerja Velocity Model Building ......................................................... 8
2.3.1.1 Time Model ....................................................................................... 9
2.3.1.1 Depth Model...................................................................................... 9
2.4 Prinsip Tomografi ............................................................................................. 9
2.4.1 Tomografi Model Based.......................................................................... 11
2.5 Residual Moveout Analysis ............................................................................. 12
2.6 Migrasi ............................................................................................................ 12
2.6.1 Jenis-Jenis Migrasi berdasarkan Kawasan .............................................. 13
2.6.1.1 Migrasi Kawasan Waktu (Time Migration) .................................... 13
2.6.1.2 Migrasi Kawasan Kedalaman (Depth Migration)........................... 13

v

2.6.2 Migrasi Sebagai Penjumlahan Difraksi................................................... 14
2.7 Pre Stack Migration ........................................................................................ 14
2.7.1 Common Offset Pre Stack Migration dan Analisis Kecepatan Migrasi . 15
2.8 Pre Stack Depth Migration.............................................................................. 15
2.8.1 Kirchhoff Pre Stack Depth Migration .................................................... 16

BAB III PENGOLAHAN DATA


3.1 Data ................................................................................................................. 20
3.2 Proses Pengolahan Data .................................................................................. 20
3.2.1 Proses Pada Domain Time Migrated...................................................... 21
3.2.1.1 Picking Horizon ............................................................................. 22
3.2.1.2 Pembuatan Model Kecepatan......................................................... 23
3.2.2 Proses Pada Domain Depth.................................................................... 23
3.2.2.1 Perbaikan Kecepatan Interval Menggunakan Horizon Based
Tomography .................................................................................. 25

BAB IV ANALISA
4.1 Model Kecepatan Interval ............................................................................... 27
4.2 Perbandingan PSTM dengan PSDM............................................................... 27

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 31
5.2 Saran................................................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31


LAMPIRAN

vi

Anda mungkin juga menyukai