Mengapa memilih Bakteri Pseudomonas aeruginosa: karena Pseudomonas
aeruginosa merupakan bakteri oportunistik yang dapat menyebabkan keadaan
invasif pada pasien dengan keadaan imunitas rendah , pseudomonas sering mengkontaminasi pada peralatan medis rumah sakit yang menjadi sumber penularan Infeksi nosocomial dengan presentase 15,74 % di indonesia (Jurnal kesehatan andalas 2014 putri ayu andriana dan rosalaili ) dan akibat resistensinya terhadap antibiotic maka pseudomonas menjadi bakteri uji standar antibiotic. (penelitian sebelumnya sudah diteliti efektifitas daya anti bakteri bawang dayak terhdap bakteri gram negatif, namun belum banyak diteliti terhadap pseudomonas aeruginosa ) Berapa Banyak bahan yang digunakan pada penelitian ini, bagian yang diambil : Bahan yang di perlukan 3kg bawang dayak ,bagian yang diambil Umbinya Mengapa menggunakan pelarut etanol: karena titik didih rendah, aman, tidak toksik, tidakberbahaya. Pelarut etanol memiliki 2 sisi yang terdiri dari gugus OH yang bersifat polar dan gugus CH2CH3 yang bersifat non polar, sifat non polar ini yang membuat etanol mampu mengekstrak bawang dayak. Mengapa menggunakan Pelarut etanol 96% : berdasarkan penelitian (AKTIVITAS PENURUNAN KADAR GULA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) oleh Hamdani, Lutfi Sopiyan 1, Sri Wardatun2, Mira Miranti3 1.2.3 Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor) 2011 Perbedaan jumlah rendemen ekstrak etanol 96%, 70%, dan 50% dapat disebabkan oleh penarikan senyawa oleh masing-masing pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya. Ekstrak etanol 50% menunjukkan jumlah rendemen yang lebih besar dibandingkan ekstrak etanol yang lainnya, hal ini dapat dikarenakan senyawa aktif dalam umbi bawang dayak bersifat polar sehingga akan terekstraksi lebih banyak pada pelarut yang bersifat lebih polar. Ekstrak Etanol 96% lebih efektif menurunkan 50% kadar glukosa sehingga ekstrak lebih kental, ekstrak etanol 96% memiliki kapasitas antioksidan lebih besar daripada ekstrak yang lainnya, Etanol 96% karna bawang dayak mempunyai kandungan kompleks sehingga perlu etanol 96% sebagai penyari yg lebih besar. Diharapkan masih mencampur zat aktif Mengapa menggunakan BHI bukan Nacl : karena BHI cairan yang banyak nutrisinya mempertcepat pertumbuhan bakteri disamakan mc farland I , sedangkan nacl hanya sebagai pelarut untuk melarutkan. Kenapa 0,5ml BHI : karena sudah cukup untuk membuat suspense bakteri Kenapa di inkubasi 5-8 jam karena pertumbuhan bakteri optimum, kalau > akan terjadi penurunan pertumbuhan bakteri. Perbedaan zat Bawng Merah, bawang putih, dan bawang Dayak: Bawang merah : Allisin dan Alliin Alliin berupa hemihidrat yang tidak berwarna C6H11NO2S.H2O, Alilpropil disulfideSeperti flavonoid, senyawa ini juga bersifat hipolipidemik atau mampumenurunkan kadar lemak darah. Bawang putih: Allicin, Aliin, Gurwitchrays, Antihemollytic factor,Allihiamine, Selenium, Germanium. Bawang dayak: seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone. Selain itu, bawang dayak juga mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid, steroid, glikosida, tanin, fenolik, dan flavonoid. Kenapa menggunakan siprofloksasin : sipro merupakan obat lini pertama untuk infesi pada bakteri gram negative pseudomonas. Dan sipro disini sebagai control bukan untuk dibandingkan Syarat eksperimen - Perlakuan - Control - Randomisasi Kenpa menggunakan one way anova : untuk mengetahui ada tidaknya efek pada beberapa perlakuan Apabila efek bermakna maka dilakukan uji post hoc Duncan: jumlah perlakuan > 7 Kenapa post hoc dunncan : LSD > 5<7 HSD < 5 Kenapa posttest- only with group design: Karena populasi yang diteliti diasumsikan homogeny dan sama sehingga tidak perlu dilakukan pengukuran awal/pretest Ekstraksi adalah cara untuk memisahkan berbagai senyawa za-zat aktif dari bagian tanaman obat dengan menggunakan pelarut. Tujuannya ekstraksinya untuk menarik komponen senyawa zat yang yang terdapat dalam simplisia simplisia : Mengapa aquades sebagai control (-):karena aquades tidak memberikan efek Mengapa etanol tidak dijadikan sebagai control - : karna dikhawatirkan etanol mempunyai pengaruh terhadap aktivitas antibakteri dari hasil ekstraksi bukan murni dari ekstrak bawang dayaknya. Mangapa siprofloksasin sebagai control (+): karna obat tidak digunakan sebagai pembanding tapi hanya sebagai kontrol Pertanyaan dr Agung Biworo Kenapa di hipotesis menyebutkan bahawa ektrask etanol bawang dayak 40 % optimum: karean berdasarkan keaslian penelitian oleh Amanda FR 2014 yang meneliti ektrak bd pada konsentrasi 10,20,40 % memberikan efek terhadap e.coli pada khm 10 % dan zona hambat terbesar pad konsentrasi 40% didapatkan zona hambat sebesar 10 mm. Kenapa memulai perlakuan dari 30% : berdasrkan keaslian penelitian oleh Naafiah FA 2014 yang meneliti eebd di mulai dari konsentrasi 10,20,40 % memberikan efek antibakteri terhadap salmonella typhi pada konsentrasi 20% dan konsentrasi 40% di daptkan zona hambat 9,5mm Pertanyaan Dr Rahmi : *Latar Belakang Alasan Bakteri (Pseudomonas aeruginosa) dikaitkan dengan (Infeksi nosokomial) : Mengapa tidak menggunakan bakteri gram negatif lain: pada gram negative lain sudah banyak diteliti namun belum banyak penelitian dari pseudomonas aeruginosa Berapa persen bakteri ini menyebabkan infeksinya : > 11 flora normal Mengapa Infeksi nosocomial bukan yang lain : karena Infeksi nosocomial merupakan Infeksi utama dari pseudomonas aeruginosa *Metodologi Mengapa menggunakan metode difusi tidak dilusi: Karena untuk mengetahui konsentrasi optimum Kalau menggunakan metode dilusi metode itu untuk mengetahui KHM /KBM nya saja dan jika melakukan metode dilusi akan dilakukan lagi metode difusi : untuk mempermudah penelita , calon peneliti lebih memilih metode difusi Menapa inkubasi pada suhu 37C: karena sesuai dengan prosedur dari panduan praktikum pembuatan tanaman obat mikrobiologi FKG Unlam bjm Keuntungan metode DIFUSI : Hasil kualitatif Mudah dilakukan Peralatan cukup sederhana Pemilihan antibiotikalebih fleksibel Dilusi untuk menghitung KHM dan KBM Refrensi cara kerja dari mana : dari buku panduan praktikum tanaman bahan obat FKG unlam banjarmasin Oportunistik adalah: Infeksi yg disebabkan oleh bakteri yg menyerang pada keadan imunitas yang rendah Infeksi nosokomial adalah: Infeksi yg berkembang saat sesorang berada di lingkungan rumah sakit Faktor virulensi Pseudomonas aeruginosa terjadi akibat perlekatan bakteri pada permukaan sel epitel / host; dengan diperantarai oleh pili (fimbirae) dan lipoposakarida yang melidungi Pseudomonas aeruginosa, menyebabkan bakteri memasuki jaringan host dan memproduksi enzim serta toksin yang dapat merusak barier tubuh host / sel inang. Endotoksin Pseudomonas aenrginosa dapat menyebabkan gejala sepsis dan syok septik. Eksotoksin A yang dihasilkan menyebabkan nekrosis jaringan. Eksotoksin A menghambat sintesis protein eukaryotik dengan cara kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria (walaupun struktur kedua toksin ini tidak sama) yaitu mengkatalisis pemindahan sebagian ADP-ribosil dari NAD (nicotinamide adenine dinucleotide)14