Anda di halaman 1dari 21

Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai produk dari gaya

gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks); (2).
Perlipatan (folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting). Ketiga jenis struktur tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu:

1. Kekar (Fractures)

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja
pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a).
Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti
kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi.

Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta
arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan
adalah sebagai berikut:

1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling
berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint
umumnya bersifat tertutup.
2. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
3. Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus
dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.

2. Lipatan (Folds)

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk
lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu lipatan sinklin dan lipatan antiklin. Lipatan
Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah
lipatan yang cembung ke arah atas. Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya,
lipatan dapat dikelompokkan menjadi :

1) Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

2) Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.

3) Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya
sumbu utama.

4) Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.

5) Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar.

6) Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar.

7) Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.

Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti Lipatan
Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
3. Hubungan Antara Lipatan dan Patahan

Batuan yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda terhadap gaya tegasan yang bekerja
pada batuan batuan tersebut, dengan demikian kita juga dapat memperkirakan bahwa
beberapa batuan ketika terkena gaya tegasan yang sama akan terjadi retakan atau terpatahkan,
sedangkan yang lainnya akam terlipat.

Geometri dari perlipatan lapisan batuan yang terkena tegasan dimana pada tahap awal
perlapisan batuan akan terlipat membentuk lipatan sinklin antiklin dimana secara geometri
bentuk lengkungan bagian luar (outer arc) akan mengalami peregangan sedangkan
lengkungan bagian dalam akan mengalami pembelahan (cleavage). Apabila tegasan ini
berlanjut dan melampaui batas elastisitas batuan, perlipatan akan mulai terpatahkan
(tersesarkan) melalui bidang yang terbentuk pada sumbu lipatannya. Pada bidang patahan,
gaya tegasan akan berubah arah seperti diperlihatkan pada.

Ketika batuan batuan yang berbeda tersebut berada di area yang sama, seperti batuan yang
bersifat lentur menutupi batuan yang bersifat retas, maka batuan yang retas kemungkinan
akan terpatahkan dan batuan yang lentur mungkin hanya melengkung atau terlipat diatas
bidang patahan. Demikian juga ketika batuan batuan yang bersifat lentur mengalami retakan
dibawah kondisi tekanan yang tinggi, maka batuan tersebut kemungkinan terlipat sampai
pada titik tertentu kemudian akan mengalami pensesaran, membentuk suatu patahan.

4. Patahan/Sesar (Faults)

Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai
oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi suatu sesar /
patahan dapat dikenal melalui : a) Gawir sesar atau bidang sesar; b). Breksiasi, gouge,
milonit, ; c). Deretanmata air; d). Sumber air panas; e). Penyimpangan / pergeseran
kedudukan lapisan; f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan
dsb.

Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif pergeserannya.
Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar, maka konsep jurus dan
kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan kemiringan dari suatu bidang
sesar dapat diukur dan ditentukan.

1. Dip Slip Faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan
pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi disepanjang
arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap
patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika
kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk
setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa
blok yang berada diatas patahan sebagai hanging wall block dan blok yang berada dibawah
patahan dikenal sebagai footwall block.

2. Normal Faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada
batuan yang bersifat retas dimana hangingwall block telah mengalami pergeseran relatif ke
arah bagian bawah terhadap footwall block.
3. Horsts & Gabens Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari
tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang pasangan dengan
bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok
yang turun akan membentuk graben sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat
sebagai horst. Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak
bumi pada saat ini adalah East African Rift Valley suatu wilayah dimana terjadi
pemekaran benua yang menghasilkan suatu Rift. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi
pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada,
Utah, dan Idaho.

4. Half-Grabens adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan


dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat
menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.

5. Reverse Faults adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada
batuan yang bersifat retas, dimana hangingwall block berpindah relatif kearah atas terhadap
footwall block.

6. A Thrust Fault adalah patahan reverse fault yang kemiringan bidang patahannya lebih
kecil dari 150. . Pergeseran dari sesar Thrust fault dapat mencapai hingga ratusan kilometer
sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.

7. Strike Slip Faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam
kerak bumi. Patahan jenis strike slip fault dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada sifat
pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat
kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak
kearah kiri kita sebut sebagai patahan left-lateral strike-slip fault. Jika bidang patahan pada
sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita namakan sebagai right-lateral strike-slip
fault. Contoh patahan jenis strike slip fault yang sangat terkenal adalah patahan San
Andreas di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.

8. Transform-Faults adalah jenis patahan strike-slip faults yang khas terjadi pada batas
lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis
patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran
(offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan
dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua
bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai
zona rekahan (fracture zones). Patahan San Andreas di California termasuk jenis patahan
transform fault.
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk akibat proses
pengendapan. Pengendapan tersebut diakibatkan oleh berbagai tenaga
pengangkut seperti air, angin dan es. Pebedaan tenaga dan lingkungan
pengendapan mengakibatkan struktur perlapisan pada batuan sedimen
menjadi beranekaragam bentuk. Bentuk umum yang sering dijumpai
pada struktur lapisan sedimen diantaranya

1. Cross Bedding
2. Graded Bedding
3. Ripple Marks
4. Mud Craks
5. Lamination

Cross bedding disebut juga perlapisan silang. Lapisan batuan sedimen


terlihat memotong lapisan sedimen lain, selain itu perlapisan ini dapat
terjadi jika lapisan sedimen yang lebih muda memotong lapisan sedimen
yang lebih tua.

Cross Bedding

Graded bedding disebut juga perlapisan bersusun. Perlapisan sedimen


jenis ini memperlihatkan perbedaan ukuran fragmen/butir lapisan batuan
sedimen. Sedimen yang memiliki ukuran besar lebih dahulu mengendap
dibandingkan sedimen yang berbutir lebih kecil. Jadi semakin ke atas
lapisan sedimen semakin berbutir halus.
Graded Bedding
Ripple marks adalah perlapisan sedimen yang membentuk suatu
permukaan seperti gelombang yang disebabkan oleh pengerjaan angin
dan air. Pada awalnya lapisan ini berstruktur datar, akan tetapi terkena
erosi angin dan air sehingga membentuk cekungan-cekungan.

AD

Ripple Marks
Mud craks adalah perlapisan sedimen yang terbentuk akibat air yang
mengandung banyak lumpur mengering oleh pengaruh udara. Sedimen
ini biasanya menghasilkan bentukan-bentukan poligonal.
Mud Cracks

Lamination atau laminasi adalah struktur lapisan sedimen yang


menunjukkan perlapisan yang sejajar (horizontal).

Lamination

o

Lipatan

Pengertian Lipatan

Lipatan (fold) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi karena adanya proses
diatropisme atau proses pembentukan lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktifitas
vulkanisme. Dapat juga diartikan Lipatan adalah suatu struktur geologi yang sering dijumpai
pada batuan sedimen.

AD

Macam-Macam Lipatan

Macam-macam lipatan dibedakan berdasarrkan posisis bidang sumbunya da juga berdasarkan


intensitas pelipatan.

1. Berdasarkan posisi pada bidang sumbunya, lipatan dibagi menjadi 6 macam, yaitu :

AD

Lipatan tegak (Symmetric fold), Sesuai dengan namanya lipatan ini memiliki posisi
bidang sumbu lipatan yang tegak lurus dengan bidang lipatan. Bidan sumbu tersebut
juga membagi sinklin dan anktiklin sama besar atau simetris.
Lipatan Miring (Asymmetric fold), lipatan tegak yang mendapat tekanan secara
menerus hingga bentuknya tidak lagi tegak melainkan miring ke salah satu sisi.
Lipatan Menggantung, lipatan yang memiliki puncak yang menggantung.
Lipatan Isoklinal (Isoclinal fold), lipatan yang memiliki sumbu yang sejajar antara
satu dengan yang lain karena disebabkan adanya dorongan yang terjadi berkelanjutan.
Lipatan Rebah (overtuned fold), lipatan ini memiliki bentuk landai seperti benda
merebah.Penyebab terjadinya lipatan ini yaitu karena adanya dorongan secara
melintang dari satu arah.
Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust), lipatan kelanjutan dari lipatan rebah yang
mendapatkan tekanan secara terus menerus.

2. Berdasarkan intensitas pelipatan, lipatan dibagi menjadi 7 jenis/macam, yaitu:

Lipatan terbuka, lipatan yang terjagi akibat proses deformasi yang lemah sehingga
tidak mengalami penebalan atau penipisan pada lapisan tanah.
Lipatan tertutup, lipatan yang terjadi akibat proses deformasi yang kuat sehingga
mengalami penebalan atau penipisan pada lapisan tanah.
Drag fold, lipatan yang terjadi akibat adanya pergeseran antar lapisan.
En enchelon fold, sekelompok lipatan yang saling merebah satu dengan yang lainya.
Culmination and depression, lipatan yang memiliki sudut runcing pada bagian arah
yang berlainan.
Synclinorium, lipatan yang sinklin utamanya terdiri dari beberapa lipatan lain yang
berukuran lebih kecil.
Anticlinorium, lipatan yang antiklin utamanya terdiri dari beberapa lipatan lain yang
berukuran lebih kecil.

Bagian-Bagian Lipatan

Berikut ini adalah bagian-bagian dari lipatan:

Antiklin atau punggung lipatan adalah unsur geometri lipatan yang mempunyai
permukaan cembung atau conveks dengan arah cembungan ke atas. Bagian ini
memiliki 2 buah limb dengan arah kemiringan berlainan dan saling menjauh satu
dengan yang lain. Pada bagian tengah antiklin terdapat core atau inti antiklin.
Sinklin atau lembah lipatan adalah unsur geometri lipatan yang mempunyai
permukaan cekung atau konkav dengan arah cekungan ke atas. Bagian ini memiliki 2
buah limb dengan arah kemiringan yang saling mendekat. Pada bagian tengah antiklin
terdapat core atau inti sinklin.
Limb atau sayap adalah bidang miring yang membangun struktur sinklinal atau
antiklinal. Limb da[pat diartikan juga sebagai bagian dari lipatan yang memiliki posisi
menurun mulai dari lengkungan maksimal sebuah antiklinal hingga lengkungan
maksimal suatu sinklinal. Limb memiliki bentuk yang panjang dari axial plane pada
suatu lipatan ke axial plane pada lipatan lainnya. Terdapat dua jenis limb yaitu back
limb atau sayap yang landai dan fore limb atau sayap yang curam pada lipatan
simetris.
Axial plane adalah suatu bidang yang memotong puncak suatu lipatan.
Axial surface atau hinge surface adalah bidang imajiner yang terdapat semua axial
line dari suatu lipatan.
Crest atau hinge line adalah garis yang menghubungkan antara titik-titik tertinggi dari
sebuah lipatan pada satu bidang yang sama. Garis ini terletak pada bagian tertinggi
dari sebuah lipatan. Crest terbentuk pada crestal plane yaitu suatu bidang pada lipatan.
Through adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik paling rendah dari bidang
yang sama. Garis ini terletak pada bagian paling rendah dari sebuah lipatan. Through
terbentuk pada suatu bidang lipatan yang disebut dengan trough line.
Pluge adalah sudut yang terbentuk karena adanya pertemuan poros dengan garis
horizantal pada suatu bidang vertikal.
Inflection point adalah titik yang mana terjadi perubahan pada sebuah lengkungan
yang masih termasuk bagian dari limb.
Wavelenght atau half adalah jarak antara dua buah inflection point.
Core adalah bagian lipatan yang berada di sekitar sumbu lipatan.
Depresion adalah daerah paling rendah dari puncak lipatan.

Contoh Lipatan

Berikut adalah contoh lipatan yang ada di indonesia diantaranya Pegunungan Bukit Barisan,
Pegunungan Kendeng, Pegunungan Tengger, Pegunungan Ijen dll.

AD

Patahan

Pengertian Patahan

Patahan bumi adalah perubahan bentuk bumi yang terjadi akibat adanya tekanan tenaga
endogen yang cepat sehingga permukaan bumi tidak sempat melipat dan timbulaah patahan.
Patahan (Sesar) ini biasanya terjadi di daerah yang berbentuk bebatuan. Biasanya patahan
terjadi akibat adanya gempa bumi.

Bentuk-Bentuk Patahan
1. Patahan Vertikal
Patahan Vertikal adalah patahan yang menyebabkan sesar bergerak ke atas dan kebawah,
Patahan Vertikal merupakan salah satu penyebab relief dipermukaan bumi memiliki tinggi
yang berbeda. Terdapat empat bentuk patahan vertikal yaituHorst, Graben, Fault Scrap, dan
Pegunungan Patahan.

2. Patahan Horizontal
Patahan horizontal adalah bentuk patahan yang diakibatkan dari tekanan tenaga endogen
yang bergerak secara horiontal. Patahan horizontal dipisahkan menjadi dua yaitu Dekstral dan
Sinistral.

3. Block Mauntain
Block Mauntain adalah kumpulan patahan- patahan yang tidak beraturan.

4. Oblique
Oblique adalah sesar yang mengalami patahan vertikal bersamaan dengan patahan horizontal.

Contoh Patahan Di Indonesia

Berikut adalah patahan yang ada di indonesia,:

Patahan Semangko mulai dari Aceh Hingga Semaka, Lampung


Patahan Lembang di Bandung
Patahan Opak di Bantul, Yogyakarta
Patahan Flores di Nusa Tenggara
Patahan Palu, Gorontalo, dan Matano di Sulawesi
Patahan Jakarta di sepanjang Ciputat-Kota
Patahan Banda di Laut Banda, Kepulauan Maluku.
1. Pengertian Sesar
Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan
bumi yg menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain.
Pergerakan bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap
blok yg lain. Pergerakan yg tiba-tiba dari suatu patahan atau sesar bisa
mengakibatkan gempa bumi. Sesar (fault) merupakan bidang rekahan atau zona
rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran (Williams, 2004). Sesar
terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip diantara dua sisi yang
terdapat sesar tersebut (Williams, 2004). Beberapa istilah yang dipakai dalam
analisis sesar antara lain:
a. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar
dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang
sesar akibat adanya sesar.
d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.

Gambar 1. Bagian-bagian Sesar

Keterangan gambar tersebut adalah


= dip
= rake of net slip
= hade = 90o dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
ae = vertical slip = throw
de = horizontal slip = heave

Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah hanging wall dan foot wall sebagai
penunjuk bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan
yang relatif berada di atas bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang
relatif berada di bawah bidang sesar.
Gambar 2. Hanging wall dan foot wall.

2. Ciri-ciri Sesar
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar
buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi
sedangkan sesar buta adalah sesar yang
terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi
sedimen. Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa
kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain :
a. Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)
b. Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.

Gambar 3. Gores Garis (slickens slides)


d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses,
atau lices, milonit.
Gambar 4. Zona sesar
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet,
dan terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan struktural.

Gambar 5. Triangular facet


Gambar 6. Faulth scarp
h. Adanya boundins : lapisan batuan yang terpotong-potong akibat sesar.

Gambar 7. Boundins

3. Klasifikasi Sesar
Klasifikasi sesar dapat dibedakan berdasarkan geometri dan genesanya
a. Klasifikasi geometris
1) Berdasarkan rake dari net slip.
strike slip fault (rake=0)
diagonal slip fault (0 < rake <90 span="span">
dip slip fault (rake=90)
2) Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau struktur
regional
strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)
bedding fault (sesar sejajar lapisan)
dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan)
oblique / diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan)
longitudinal fault (sejajar struktur regional)
transversal fault (menyudut struktur regional)
3) Berdasarkan besar sudut bidang sesar
high angle fault (lebih dari 45o)
low angle fault (kurang dari 45o)
4) Berdasarkan pergerakan semu
normal fault (sesar turun)
reverse fault (sesar naik)
5) Berdasarkan pola sesar
paralel fault (sesar saling sejajar)
en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar)
peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris)
radial fault (sesar menyebar dari satu pusat)

Gambar 8. Klasifikasi sesar

b. Klasifikasi genetis
Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat
dibedakan menjadi :
Sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.
Sesar normal bila tegasan utama vertikal.
Strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure)

4. Beberapa Jenis Sesar dan Penjelasannya


a. Sesar Normal / Sesar Turun (Extention Faulth)
Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan gaya gravitasi
sebagai gaya utama yang menggerakannya. Ia juga dikenali sebagai sesar ekstensi
(Extention Faulth) sebab ia memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi.
Sesar normal yang mempunyai salah yang menjadi datar di bagian dalam bumi
dikenali sebagai sesar listrik. Sesar listrik ini juga dikaitkan dengan sesar tumbuh
(growth fault), dengan pengendapan dan pergerakan sesar berlaku serentak. Satah
sesar normal menjadi datar ke dalam bumi, sama seperti yang berlaku ke atas sesar
sungkup. Pada permukaan bumi, sesar normal juga jarang sekali berlaku secara
bersendirian, tetapi bercabang.
Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama dikenali sebagai sesar
sintetik, sementara sesar yang berlawanan arah dikenali sebagai sesar antitetik.
Kedua cabang sesar ini bertemu dengan sesar utama di bagian dalam bumi. Sesar
normal sering dikaitkan dengan perlipatan. Misalnya, sesar di bagian dalam bumi
akan bertukar menjadi lipatan monoklin di permukaan.
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai
kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.

Gambar 9. Extention Faulth

Patahan atau sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi
yang menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya.
Fault scarp adalah bidang miring imaginer tadi atau dalam kenyataannya adalah
permukaan dari bidang sesar.

b. Sesar naik (reverse fault / contraction faulth)


Sesar naik (reverse fault) untuk sesar naik ini bagian hanging wall-nya relatif
bergerak naik terhadap bagian foot wall. Salah satu ciri sesar naik adalah sudut
kemiringan dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengn sesar turun yang punya
sudut kemiringan bisa mendekati vertical. Nampak lapisan batuan yg berwarna lebih
merah pada hanging wall berada pada posisi yg lebih atas dari lapisan batuan yg
sama pada foot wall. Ini menandakan lapisan yg ada di hanging wall udah bergerak
relatif naik terhadap foot wall-nya.

Gambar 10. Reverse fault / contraction faulth

c. Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault)


Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault) adalah
sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan
utama pembentuk sesar ini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan
minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal. Umumnya
bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal, sehingga istilah
hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di dalam sistem sesar ini.
Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral (mengiri) dan
dekstral (menganan).

Gambar 11. Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault

5. Aplikasi Sesar dalam Bidang Geologi

Petroleum system
Geothermal
Geoteknik
Penanggulangan daerah rawan bencana
KEKAR
A. Defenisi
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative tanpa
mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan,
dengan ukuran yang hanya beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (
kekar mayor ) sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor. Kekar
dapat terjadi akibat proses tektonik maupun perlapukan juga perubahan temperature yang
signifikan. Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Karena sifat
bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar
merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi
lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.

B. Jenis-jenis Kekar
Kekar di bedakan menjadi 3 macam yaitu kekar pengerutan, kekar lembar dan kekar
akibat tektonik.

Kekar lembar (sheet joint ) yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan
permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat
penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi
akibat :

1) Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh


2) Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3) Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

Sheet joint di sekitar Half Dome di California


Sheet Joint granit pada Enchanted Rock di Texas, AS

Kekar pengerutan (srinkage joint) yaitu kekar yang disebabkan karena gaya
pengerutan yang timbul karena pendinginan (pada batuan beku = kekar tiang / kolom)
atau pengeringan (pada batuan sedimen) biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang. Kekar kolom yang terjadi pada batuan beku, pada umumnya terjadi
akibat adanya intrusi dangkal (intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan
permukaan bumi) bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi empat atau segi
6

Kekar akibat tektonik, berdasarkan genesanya kekar tektonik dibagi menjadi 2


macam yaitu kekar gerus dan kekar tarik

C. Klasifikasi Kekar
Klasifikasi kekar ada beberapa macam , tergantung dasar klasifikasi yang digunakan ,
diantaranya :
Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan cara terjadinya ( genesanya )
Berdasarkan kerapatannya
Berdasarkan kecepatannya

Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknya


a. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang
lainnya .
b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan
berakhir pada bidang perlapisan

Klasifikasi kekar berdasarkan ganesanya

a. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung
mengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri dilapangan :

Biasanya bidangnya licin.


Memotong seluruh batuan.
Memotong komponen batuan.
Biasanya ada gores garis.
Adanya joint set berpola belah ketupat.

b. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari
gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari
stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan,
dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi.

Ciri-ciri dilapangan :
Bidang kekar tidak rata.
Selalu terbuka.
Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:


a. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
b. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan
tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut
STYLOLITE.
Klasifikasi kekar berdasarkan genesa dan keaktifan gaya yang membentuknya

a. Kekar orde pertama yaitu sebagai hasil langsung dari gaya pembentuk kekar .Umumnya
mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .
b. Kekar orde kedua yaitu kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik /
lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .

Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknya

a. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang
lainnya .
b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan
berakhir pada bidang perlapisan

Anda mungkin juga menyukai