PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui struktur organisasi yang ada pada laboratorium kesehatan milik
pemerintah
2. Mengetahui manajemen yang ada pada laboratorium kesehatan milik pemerintah
3. Mengetahui pelayanan dan pelaksanaan yang ada pada laboratorium kesehatan milik
pemerintah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Pasien datang
Pendaftaran
Kasir
Pengumpulan sampel
Pengambilan hasil
a. bersih, kering
b. tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
c. terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat dalam spesimen
d. sekali pakai buang (disposable)
e. steril (terutama untuk kultur kuman)
f. tidak retak/pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai
dengan volume spesimen
2) Waktu Pengambilan
Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk
diperhatikan.
Umumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi (ideal)
Spesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian
antibiotik
Spesimen untuk pemeriksaan GO diambil 2 jam setelah buang air
yang terakhir
Spesimen untuk malaria diambil pada waktu demam
Spesimen untuk mikrofilaria diambil pada tengah malam
Spesimen dahak untuk pemeriksaan BTA diambil pagi hari setelah
bangun tidur
Spesimen darah untuk pemeriksaan profil besi diambil pada pagi
hari dan setelah puasa 10-12 jam
3. Pengambilan spesimen
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah :
a. Tehnik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus
dilakukan dengan benar sesuai dengan standard operating
procedure (SOP) yang ada.
b. Cara menampung spesimen dalam wadah/penampung.
c. Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah (sesuai kapasitas),
jangan ada yang menempel pada bagian luar tabung untuk
menghindari bahaya infeksi.
d. Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi
berdiri untuk mencegah spesimen tumpah.
4. Identifikasi spesimen
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen adalah tahapan yang
harus dilakukan karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian
identitas meliputi pengisian formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium dan pemberian label pada wadah spesimen. Keduanya harus
cocok sama. Pemberian identitas ini setidaknya memuat nama pasien,
nomor ID atau nomor rekam medis serta tanggal pengambilan. Kesalahan
pemberian identitas dapat merugikan.
Untuk spesimen berisiko tinggi (HIV, Hepatitis) sebaiknya disertai tanda
khusus pada label dan formulir permintaan laboratorium.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau
bahan bukan berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.Sebagai
bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan
untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil
pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.
Semua komponen dalam organisasi laboratorium memiliki peranan dan fungsi
masing-masing. Dalam menjalankan peranan tersebut diatur dan diawasi berdasarkan
manajemen yang telah disepakati bersama dalam organisasi sebagai salah satu fungsi
manajemen.
Disetiap Laboratorium untuk mendapatkan hasil yang akurat harus mengacu
kepada GLP (Good laboratory Procedure) yaitu melalui tahapan Pre Analitik, Analitik
dan Pasca Analitik.
4.2 Saran
Laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada
kosumen dalam hal ini adalah masyarakat yang akan menggunakan jasa laboratorium,
sehingga masyarakat merasakan kepuasan dan loyal terhadap kualitas yang ditawarkan,
hal ini juga bertujuan agar terselenggaranya pelayanan laboratorium kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Daftar Pustaka
Chernecky CC & Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5 tahun
edition. Saunders-Elsevier.
Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice)
.Cetakan 3. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Sesuai ISO/IEC 17025: 2000. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
http://analisbanjarmasin.blogspot.com/2010/08/peran-labkes-dalam-upaya-peningkatan.html
http://biomedika.setiabudi.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=170:peng
aruh-kualitas-pelayanan-terhadap-tingkat-kepuasan-pasien-di-laboratorium-rumah-sakit-
medik-dasar-hidayah-sukoharjo&catid=73:nomor-02-september-2010
http://ekawhiniethepooh.blogspot.com/2010/12/jenis-laboratorium.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/perencanaan-sdm-laboratorium-kesehatan.html
http://reg2tingkat2.blogspot.com/2011/12/proposal-laboratorium-klinik.html