a. Harus ada akses yang mudah antara transportasi air dan darat seperti
jalan raya dan kereta api, sehingga barang-barang dapat diangkut ke dan
dari pelabuhan dengan mudah dan cepat.
i. Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lain yang diperlukan
untuk membawa kapal masuk/keluar pelabuhan.
j. Peralatan bongkar muat barang seperti gantry crane, crane apung,
kendaraan untuk mengangkat/memindahkan barang forklift, straadle
carrier,dsb.
lokasi tergantung beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman
sedimentasi, daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan di
Daerah perairan ini harus terlindung dari gelombang, arus dan sedimen. Untuk itu
teluk, muara sungai/estuari. Daerah ini terlindung dari gelombang tapi tidak
sebagai berikut :
kolam pelabuhan.
Tinjauan yang harus dilakukan saat merencanakan lokasi sebuah pelabuhan
masa mendatang. Daerah daratan harus cukup luas untuk membangun suatu
fasilitas pelabuhan seperti dermaga, jalan, gudang, dan juga daerah industri.
menggunakannya.
b. Tinjauan sedimentasi
sedimentasi ini sulit ditanggulangi, oleh karena itu masalah ini harus diteliti
pelabuhan.
c. Tinjauan kedalaman air
yang masuk di perairan pelabuhan nilainya harus sekecil mungkin agar tidak
d. Tinjauan pelayaran
pelabuhan tidak mengalami dorongan arus pada arah tegak lurus sisi kapal.
pada arah sejajar dengan arah angin dominan. Gelombang yang mempunyai
akan menggunakannya serta kondisi lapangan yang ada. Ditinjau dari segi biaya,
pengoperasian yang mudah. Pemakaian kapal tunda untuk membantu gerak kapal
adalah ruang yang diperlukan untuk dermaga ditambah dengan kolam putar
(turning basin) yang terletak didepannya. Ukuran kolam putar tergantung pada
ukuran kapal dan kemudahan gerak berputar kapal, yang dapat dibedakan dalam
empat macam.
menggunakannya. Gerak putaran akan lebih lama dan dapat dilakukan oleh
c. Ruang putaran kecil yang mempunyai diameter kurang dari dua kali panjang
panjang dari panjang kapal terbesar yang menggunakannya. Dalam hal ini
untuk membantu perputaran, kapal harus ditambatkan pada suatu titik tetap,
pendekatan yang panjang dan diperlebar pada ujung dekat pantai untuk
kapal. Pelabuhan ini dibuat dengan mengeruk alur pada air dangkal. Pelabuhan
terlindung secara alam oleh suatu pulau, sehingga tidak memerlukan pemecah
Dalam hal ini angin dan gelombang mempunyai satu arah, dan ketenangan
bermula dari garis pantai dan kemudian membelok sejajar pantai. Kedalaman air
bertambah dengan cepat dari garis pantai, sehingga lebar pelabuhan dapat
digunakan oleh dua buah kapal. Kapal berputar dengan menggunakan bantuan
dolphin.
Bentuk pelabuhan yang panjang dan sempit dengan mulut masuk pelabuhan
di satu ujung dan mulut keluar pada ujung lain. Dermaga dapat digunakan untuk
dilengkapi dengan alat penambat yang digunakan sebagai tempat tunggu selama
pemecah gelombang dengan satu mulut, sejumlah dermaga dan kolam putar besar
berbentuk lingkaran dengan jari-jari sama dengan dua kali panjang kapal terbesar.
mendapat giliran merapat di dermaga. Selain itu juga terdapat tempat untuk kapal-
kapal kecil.
tidak boleh lebih besar dari yang diperlukan untuk keamanan pelayaran atau arus
berbahaya yang ditimbulkan oleh pasang surut. Lebar mulut pelabuhan tergantung
untuk pelabuhan kecil lebar mulut pelabuhan adalah 100 m, pelabuhan sedang
antara 100 m dan 160 m, dan untuk pelabuhan besar adalah 160 m sampai 260 m.
apabila mulut berada diantara pemecah gelombang dengan sisi miring maka
lebarnya diukur pada air rendah, yaitu sama dengan lebar yang diperlukan
ditambah dengan lebar karena kemiringan sisi bangunan pada kedalaman tersebut.
Misalnya jika lebar mulut adalah 150 m dan mulut tersebut berada diantara
gambaran yang lebih jelas dari kondisi gelombang di kolam pelabuhan diperlukan
Dengan :
Persamaan tersebut tidak berlaku pada titik yang berjarak kurang dari 15 m dari
mulut.