Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ekonomi ketahui yaitu pengertian investasi, faktor-faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya
investasi dan kurva permintaan investasi.
Pengertian Investasi
Apakah investasi itu? Benarkah kegiatan membeli saham bisa digolongkan sebagai investasi?
Menurut Sadono Sukirno dalam bukunya yang berjudul Makro Ekonomi, kegiatan membeli
saham tidak bisa digolongkan sebagai investasi, karena menurutnya yang dimaksud dengan
investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang-barang modal (seperti, mesin-mesin) dan
perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi barang dan jasa.
Dengan adanya investasi, jumlah barang modal dan perlengkapan produksi akan bertambah.
Pertambahan ini tentu akan menambah kemampuan perekonomian dalam memproduksi barang
dan jasa, sehingga jumlah barang dan jasa juga turut bertambah.
Lalu, kegiatan apa saja yang bisa digolongkan sebagai investasi? Sesuai dengan pengertian
investasi, kegiatan-kegiatan yang tergolong investasi di antaranya adalah:
a. Kegiatan membeli berbagai macam barang modal seperti mesin-mesin dan peralatan produksi
lainnya.
Kegiatan membeli saham belum digolongkan sebagai investasi. Akan tetapi, bila perusahaan
yang memperoleh uang dari penjualan saham menggunakan uang tersebut untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan produksi barulah kegiatan pembelian tersebut
digolongkan sebagai investasi.
Semakin besar tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh maka akan semakin tinggi
investasi yang ditanamkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keuntungan yang diramalkan
akan diperoleh, akan semakin rendah investasi yang ditanamkan.
b. Suku bunga
Ada satu patokan yang digunakan para penanam modal (investor) dalam melakukan investasi,
yaitu: persentase keuntungan yang diperoleh dari investasi harus lebih besar dari persentase
bunga yang sedang berlaku.
Persentase bunga disebut juga suku bunga. Mengapa persentase keuntungan harus lebih besar
dari suku bunga?
Ada dua alasan, yang pertama, bila investasi dilakukan dari uang pinjaman, investor tidak akan
rugi karena dia bisa membayar bunga pinjaman dari keuntungan yang dia dapatkan dari
berinvestasi.
Sebaliknya, investor akan rugi bila persentase keuntungan dari investasi lebih kecil dari suku
bunga, karena keuntungan yang diperoleh tidak cukup untuk membayar bunga.
Alasan kedua, bila investasi dari uang sendiri, investor akan lebih suka berinvestasi dengan
catatan persentase keuntungan harus lebih besar dari suku bunga.
Karena bila persentase keuntungan lebih kecil dari suku bunga, investor akan lebih memilih
membungakan atau meminjamkan uangnya dibandingkan berinvestasi.
Keuntungan yang diperoleh dari investasi dipengaruhi oleh keadaan perekonomian, baik
perekonomian masa sekarang maupun masa depan.
PROMOTED CONTENT
by
Dia membocorkan teknik rahasia orang-orang kaya di Singapura
Oleh karena itu, bila keadaan perekonomian di masa depan diramalkan sangat
baik maka investor akan bersemangat melakukan investasi sehingga jumlah
investasi akan meningkat.
d. Kemajuan teknologi
f. Keuntungan perusahaan
Dari gambar di atas, tampak bahwa kurva permintaan investasi bergerak dari
kiri atas ke kanan bawah, seperti halnya kurva permintaan barang dan jasa
pada umumnya.
Dari data dan kurva tersebut diketahui, bahwa semakin tinggi suku bunga akan
semakin rendah investasi. Sebaliknya, semakin rendah suku bunga akan
semakin tinggi investasi.
Mengapa semakin tinggi suku bunga jumlah investasi semakin rendah atau
kecil? Karena, semakin tinggi suku bunga berarti akan semakin banyak jumlah
bunga yang harus dibayar oleh investor.
Ini terjadi bila investasi dilakukan dari uang pinjaman. Sehingga semakin tinggi
suku bunga akan membuat para investor malas untuk berinvestasi.
Akan tetapi bila investasi dilakukan dengan uang sendiri, semakin tinggi suku
bunga maka akan menurunkan semangat investor untuk berinvestasi.