Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP


PERFORMANCE PRISM DI UNIT RAWAT JALAN
RSUD UNDATA PALU

Muh. Ryman Napirah1, Hasanah2, Laura Cindy Claudya Hutabarat1*

1.Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat,


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako.
2.Bagian Biomedik, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Tadulako.
*Email: Lauracindyclaudya@gmail.com

ABSTRAK
Penilaian kinerja merupakan hal yang essensial bagi suatu organisasi kinerja, organisasi yang baik
harus mencerminkan peningkatan atau pertumbuhan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Unit Rawat Jalan RSUD Undata Palu yang
diukur dengan konsep Performance Prism. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh stakeholder yang terlibat dalam
Unit Rawat Jalan RSUD Undata Palu yang terdiri dari manajemen, tenaga kesehatan, pasien dan
instansi terkait yang bekerja sama dengn unit ini. Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas
kinerja pada Unit Rawat Jalan RSUD Undata Palu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
masing-masing stakeholder masih merasa belum puas dengan kinerja unit rawat jalan, untuk
strategi unit rawat jalan menggunakan sistem remunerasi, selama proses pelaksanaan strategi,
Kepala unit rawat jalan RSUD Undata Palu, berperan penting dalam melaksanakan penilaian serta
evaluasi, sementara untuk kapabilitas tidak adanya peningkatan terhadap tenaga kesehatan dan
juga ketersediaan fasilitas medis serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi tenaga kesehatan,
dan kontribusi stakeholder, yang diharapkan setiap keterbatasan SDM maupun fasilitas
mendapatkan bantuan pemerintah melalui APBD. Secara keseluruhan kinerja unit rawat jalan
RSUD Undata Palu masih berada pada skala performa yang kurang, melalui berbagai perspektif
yang ada, dan penilaian dari stakeholder. Penilaian ini diharapkan menjadi landasan pihak
manajemen untuk mengevaluasi dan menentukan rencana kerja perbaikan sehingga harapan dari
semua stakeholder dapat terpenuhi.

Kata Kunci : Performance Prism, Penilaian Kinerja

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 46


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

stakeholder) seperti masih banyaknya


A. PENDAHULUAN masyarakat yang kurang puas dengan
Dewasa ini rumah sakit di Indonesia pelayanan yang diberikan oleh petugas
mengalami perkembangan yang cukup kesehatan, kurangnya memberikan
pesat. Di dalam menghadapi persaingan senyuman dan bahkan ada beberapa
yang cukup ketat, rumah sakit perlu yang mengeluhkan lambatnya respon
meningkatkan kinerja untuk pelayanan petugas kesehatan dalam penanganan
bagi masyarakat luas [1]. pelayanan kesehatan.
Menurut Kepmenkes No. 129 Tahun Banyaknya perawat yang
2008 tentang Pelayanan Pasien, standar mengerjakan pekerjaan ganda seperti
pelayanan per pasien adalah rata-rata 10 memberikan pelayanan dan juga
sampai 15 menit, tingginya angka melakukan pekerjaan administrasi
kunjungan di RSUD Undata Palu ini, lainnya, dinilai para pasien menjadi
dikhawatirkan dapat berdampak pada kurang efektif dalam hal pemberian
rata-rata pelayanan menjadi singkat. pelayanan. Hal ini, bisa saja terjadi
Selain itu perbedaan kunjungan pasien dikarenakan beberapa hal dan tidak
juga terjadi antara unit rawat jalan dan menutup kemungkinan karena ketidak
unit rawat inap. Berdasarkan hasil hadiran perawat dengan berbagai alasan
pengambilan data kunjungan pasien seperti sakit, ijin, cuti atau bahkan
yang dilakukan peneliti untuk tahun ketidak hadiran tanpa alasan. Dari
2011, 2012 dan 2013. Unit rawat jalan jumlah 420 perawat yang ada di RSUD
mengalami pertumbuhan kunjungan Undata Palu tercatat data tentang absensi
yang tiap tahunnya meningkat. Pada perawat selama 2 tahun terakhir yaitu
tahun 2011 untuk unit rawat jalan tahun 2013 sampai 2014. Pada tahun
sendiri, memiliki jumlah kunjungan 2013 terdapat 7 orang perawat yang tidak
110.659 pasien, pada tahun 2012 hadir dengan alasan sakit, 135 orang cuti
sebanyak 112.166 pasien dan pada tahun bergantian dan izin sebanyak 26 orang.
2013 sebanyak 115.206 pasien, Pada tahun 2014 terdapat 9 orang
sedangkan untuk unit rawat inap perawat yang tidak hadir dengan alasan
mengalami fluktuasi yang berbeda sakit, 153 perawat yang cuti dan izin
dengan unit rawat jalan. Seperti pada sebanyak 17 orang dan alpa sebanyak 3
tahun 2011 memliki jumlah kunjungan orang. Catatan absensi perawat yang
sebanyak 16.418 pasien, dan meningkat mengalami fluktuasi kehadiran seperti
pada tahun 2012 sebanyak ini, bisa dikatakan menjadi salah satu
16.780,namun pada tahun 2013 penyebab beberapa permasalahan yang
mengalami penurunan kunjungan dikeluhkan oleh pasien.
[2]
menjadi 15.757 pasien .
Berdasarkan hasil wawancara awal B. METODE PENELITIAN
yang dilakukan peneliti terhadap Penelitian ini menggunakan metode
beberapa pasien rawat jalan, terdapat kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
permasalahan yang terkait dengan Metode penelitian ini digunakan untuk
stakeholder satisfaction(kepuasan mengetahui terjadinya suatu aspek

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 47


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

fenomena sosial tertentu dan belum maksimal dalam hal ketepatan


mendeskripsikan fenomena sosial waktu untuk memberikan pelayanan
tertentu. Pada penelitian ini, peneliti serta masih kurangnya respon terhadap
mengemban konsep dan menghimpun keluhan pasien. Pemberian tunjangan
fakta, tetapi tidak melakukan pengujian dalam hal jaminan K3, masih belum
hipotesa. Penelitian ini dilaksanakan di maksimal misalnya, masih kurangnya
RSUD Undata Palu pada 19 Mei sampai penyediaan APD bagi tenaga medis.
4 Agustus 2015. Informan dalam Sementara dari Instansi BPJS Kesehatan
penelitian ini yaitu informan kunci (key Informan tambahan merasa sudah cukup
informan), informan biasa, dan informan puas.
tambahan.
Strategies (Strategi)
Berdasarkan hasil observasi yang
C. HASIL dilakukan peneliti, RSUD Undata
Karakteristik Informan mengacu pada keputusan Kepmenkes
Informan dalam penelitian ini yang telah mengatur tentang sistem
sebanyak 4 orang, yang terdiri dari 1 remunerasi rumah sakit, dimana sistem
informan kunci yaitu Wakil Direktur ini merupakan sistem upah, yang
Pelayanan RSUD Undata Palu, 3 tergolong dalam beberapa komponen
informan biasa yaitu 3 Tenaga seperti Basic salary, Incentive, dan Merit
Kesehatan RSUD Undata Palu dan 3 (semacam reward). Unit rawat jalan
Pasien Unit rawat jalan RSUD Undata RSUD Undata Palu masih belum dapat
Palu dan 1 informan tambahan yaitu memberikan pelayanan yang sesuai
Instansi Terkait yaitu BPJS Kesehatan dengan peraturan ketepatan waktu
RSUD Undata Palu. Informan pelayanan, sehingga masih banyak
seluruhnya berdomisili di Kota Palu. pasien yang merasa kurang puas akibat
Pengambilan informasi dilakukan keterlambatan pelayanan. Demikian juga
dengan metode indepht interview atau dengan pelatihan dan pengembangan
wawancara mendalam, serta dilakukan terhadap tenaga kesehatan dirasakan
observasi langsung dan dokumentasi. masih belum maksimal.

Stakeholder Satisfaction (Kepuasan Processes (Proses)


Stakeholder) Berdasarkan observasi peneliti
Berdasarkan hasil observasi salah satu variabel dari sistem
peneliti RSUD Undata Palu telah remunerasi RSUD Undata palu, adalah
memiliki standar pelayanan minimal ketepatan waktu yang dapat banyak
Rumah Sakit, akan tetapi dari segi mempengaruhi kualitas dari pelayanan
penerapannya masih belum maksimal, di unit rawat jalan, dan untuk
Sama halnya dengan Pasien, informan menjalankan strategi tersebut rumah
merasa belum puas dengan kinerja yang sakit memberikan tanggung jawab penuh
sudah ada. Tenaga kesehatan di RSUD terhadap kepala instalasi rawat jalan
Undata Palu khususnya Unit rawat jalan untuk memantau dan juga mengevaluasi

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 48


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

kinerja tenaga kesehatan yang ada di unit masih kurang seperti bedah saraf yang
rawat jalan. sama sekali belum ada dan juga masih
Berdasarkan observasi beberapa ada beberapa yang dokter ahli dari segi
diantara pasien mengeluhkan masih jumlah masih sangat kurang. dari segi
lambannya pelayanan yang diberikan fasilitas dan ruangan masih dirasakan
oleh Unit rawat jalan RSUD Undata perlu untuk dilakukan pembenahan dan
palu, namun mereka tetap mendapatkan perluasan. Dari segi SDM, dirasakan
penjelasan yang baik mengenai sangat perlu untuk kembali melakukan
sakit/penyakit yang diderita. RSUD diklat dan beberapa pelatihan untuk
Undata memang memberikan reward melihat dan mengembangkan setiap
dan punishment kepada setiap tenaga keahlian tenaga kesehatannya,
kesehatan akan tetapi dalam hal begitupula dengan fasilitas penunjang
koordinasi pemberian pelatihan terhadap yang dirasakan belum memadai untuk
tenaga kerja dirasakan masih sangat pasien. Pihak rumah sakit dan BPJS
kurang kondusif untuk tata cara sudah mempunyai hubungan kerjasama
penginformasian pelatihan bagi yang baik.
pengembangan tenaga kesehatan.
Sementara untuk pemberian sanksi Stakeholder Contribution (Kontribusi
kepada petugas yang melanggar pihak Stakeholder)
Rumah sakit memberikan beberapa Berdasarkan observasi peneliti
tahap peneguran, seperti teguran RSUD Undata mengharapkan adanya
langsung dari kepala Unit rawat jalan, bantuan pemerintah daerah melalui
setelah itu bila tidak berpengaruh maka APBD guna mengembangkan pelayanan
akan dikeluarkan SP (Surat Peringatan) kesehatan terhadap masyarakat. RSUD
yang merupakan surat teguran dan juga Undata telah menyediakan kotak kritik
bersamaan dengan adanya pemotongan dan saran hanya saja beberapa pasien
tunjangan atau gaji. Peraturan yang mengakui tidak melihat adanya kotak
berlaku untuk RSUD Undata harus kritik dan saran tersebut, beberapa pasien
melengkapi setiap data-data pasien yang juga masih pasif dalam hal membangun
ada sebagai bentuk tindakan verifikasi fasilitas kemasyarakatan berbasis
BPJS Kesehatan. Masih banyaknya data- kesehatan ini, sehingga masih banyak
data pasien yang kurang lengkap diantara pasien yang merasa tidak perlu
sehingga setiap bulannya pihak BPJS untuk memberikan kritik dan saran.
Kesehatan harus mengembalikan berkas Berdasarkan observasi dilakukan
untuk dilengkapi lagi oleh pihak RS, dan peneliti tenaga kesehatan RSUD Undata
inilah yang dinilai menjadi kendala palu mengakui bahwa telah melakukan
untuk setiap pekerjaan verifikator BPJS tugas mereka sesuai prosedur serta
kesehatan. standar pelayanan yang ada hanya saja
kelengkapan fasilitas yang kurang
Capabilities (Kapabilitas) memadai dirasakan menjadi hambatan
RSUD Undata sebagai Rumah untuk setiap pemberian pelayanan secara
sakit umum kelas B, dari segi SDM nya maksimal.

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 49


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

Dengan hasil observasi peneliti pihak Rumah sakit dan termasuk semua
bahwa Untuk RSUD Undata Palu sudah jenis pelayanan yang ada didalamnya.
sesuai dengan prosedur yang ada, karena Pihak unit rawat jalan telah melengkapi
pihak BPJS tidak akan mengeluarkan setiap persyaratan kerja sama sehingga
klaim apabila berkas dan dalam hal ini informan cukup puas.
kelengkapannya belum sesuai Berdasarkan hal tersebut, penilaian
kinerja dari segi kepuasan stakeholder
D. PEMBAHASAN performanya masih kurang karena
Stakeholder Satisfaction (Kepuasan perspektif dari masing-masing
Stakeholder) stakeholder menilai bahwa secara
Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan kinerja unit ini kurang
terhadap Stakeholder satisfaction memuaskan.
(kepuasan stakeholder), beberapa
informan merasa kurang puas akan Strategies (Strategi)
Pertanyaan kunci yang mendasari
kinerja Unit rawat jalan RSUD Undata
perspektif ini adalah strategi apa yang
Palu, hal ini dikarenakan RSUD Undata
harus diterapkan oleh perusahaan untuk
Palu yang telah memiliki standar
meyakinkan bahwa kebutuhan dan
pelayanan minimal Rumah Sakit, akan
keinginan stakeholder telahterpenuhi,
tetapi dari segi penerapannya masih
sambil meyakinkan pula bahwa
belum maksimal, sehingga dapat
kebutuhan perusahaanakan kontribusi
mempengaruhi kualitas pelayanan di
dari stakeholder juga terpenuhi [3].
Unit Rawat Jalan RSUD Undata Palu.
Berdasarkan hasil penelitian, RSUD
Berdasarkan hasil penelitian tenaga
Undata mengacu pada keputusan
kesehatan di RSUD Undata Palu
Kemenkes yang telah mengatur tentang
khususnya Unit rawat jalan belum
sistem remunerasi rumah sakit dimana
maksimal dalam hal ketepatan waktu
sistem ini merupakan sistem upah, yang
untuk memberikan pelayanan serta
tergolong dalam beberapa komponen
masih kurangnya respon terhadap
yakni :
keluhan pasien. Tidak hanya dalam hal
1. Basic salary (gaji/tunjangan yang
kualitas pelayanan, namun
tidak berpengaruh pada pendapatan
ketidakpuasan juga dirasakan oleh rumah sakit,
Stakeholder tenaga kesehatan. 2. Incentive (dasar pemberiannya
Kenyataanya tenaga kesehatan sesuai dengan kebijakan dan bukan
memadang pekerjaan mereka dengan berdasarkan hal seperti gaji atau
kurang menyenangkan akibat dari tunjangan,
jaminan K3 yang seharusnya diterima 3. Merit (semacam reward karena
prestasi yang dicapai)
oleh tenaga kesehatan RSUD Undata
Pada unit rawat jalan ditetapkan
Palu belum dapat diterima dengan
reward-punishment untuk setiap
maksimal, contohnya masih kurangnya
penilaian kinerja yang ada, sehingga
penyediaan APD bagi tenaga medis.
setiap tenaga kerja mendapatkan reward
Dari segi administrasi, BPJS
berupa bonus ataupun bentuk
berkewajiban untuk bermitra dengan

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 50


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

kesejahteraan lainnya, namun akan ada Berdasarkan hal diatas, penilaian


punishment bagi setiap tenaga kerja yang yang dilanjutkan kepada tenaga
mengalami penurunan kualitas kesehatan ini dipengaruhi oleh pelatihan
pelayanan. Sistem ini sesuai dengan dan pengembangan diri dan kualitas
Kementrian kesehatan RI melalui terhadap tenaga kesehatan, pelatihan dan
keputusannya pengembangan terhadap tenaga
No.625/Menkes/SK/V/2010 tentang kesehatan yang ada di Unit rawat jalan
pedoman penyusunan sistem remunerasi RSUD Undata Palu dirasakan masih
pegawai BLU Rumah Sakit di belum maksimal dikarenakan masih
lingkungan Kemenkes juga telah banyaknya tenaga kesehatan yang
mengatur remunerasi di rumah sakit[4]. merasa belum merata mendapatkan
Strategi sangat diperlukan untuk pelatihan guna pengembangan
mengukur kinerja organisasi sebabdapat keprofesiannya serta masih banyaknnya
dijadikan sebagai monitor (acuan) sudah nepotisme terhadap pemilihan
sejauh mana tujuanorganisasi telah pemberian kesempatan belajar tenaga
dicapai, sehingga pihak manajemen kesehatan guna mengembangkan
bisamengambil langkah cepat dan tepat keahlian khusus.
dalam membuat keputusan untuk
menyempurnakan kinerja organisasi. Processes (Proses)
Strategi adalah penspesifikasian Setelah strategi yang diperlukan
hubungan yang diinginkan manajemen untuk memenuhi keinginan Stakeholder,
di antara beberapa perspektif. Selain itu, kemudian kita perlu menentukan proses-
strategi juga memiliki arti pentingbagi prosesapa saja yang dibutuhkan untuk
sebuah perusahaan karena strategi meraih strategi tersebut [3].
mendefinisikan faktor-faktorkunci Berdasarkan hasil penelitian, untuk
keberhasilan, yang akan memberikan menjalankan strategi yang telah
motivasi kepadaorang-orang untuk ditetapkan oleh pihak rumah sakit
mencapainya jika faktor-faktor tersebut terhadap unit rawat jalan, kepala unit
diukurdan dihargai [5]. rawat jalan berperan penting demi
Namun pada penerapannya terlaksananya strategi tersebut sebagai
informan merasa sistem ini tidak pemantau serta supervisi yang akan
berpengaruh pada kualitas serta kinerja mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan
Unit rawat jalan RSUD Undata Palu, Unit rawat jalan.
seusai dengan kinerja pelayanan yang Sesuai dengan teorinya Neely, et al.
diukur dalam skala kepuasan pasien, unit (2002) mengungkapkan bahwa proses
rawat jalan RSUD Undata Palu masih dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai
belum dapat memberikan pelayanan apa yangmembuat perusahaan bekerja,
yang sesuai dengan peraturan ketepatan atau dengan kata lainproses adalah cetak
waktu pelayanan, sehingga masih biru untuk apa pekerjaan
banyak pasien yang merasa kurang puas dikerjakan,kapan dan di mana, serta
akibat keterlambatan pelayanan yang bagaimana pekerjaan tersebutharus
dilakukan oleh tenaga kesehatan. dieksekusi[6].

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 51


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

Salah satu variabel dari sistem memberikan reward dan punishment


remunerasi RSUD Undata Palu, adalah kepada setiap tenaga kesehatan untuk
ketepatan waktu yang dapat banyak dorongan peningkatan kualitas kinerja
mempengaruhi kualitas dari pelayanan setiap pelayanan, akan tetapi dalam hal
di unit rawat jalan, dan untuk koordinasi pemberian pelatihan terhadap
menjalankan strategi tersebut rumah tenaga kerja dirasakan masih sangat
sakit memberikan tanggung jawab penuh kurang kondusif untuk tata cara
terhadap kepala instalasi rawat jalan penginformasian pelatihan bagi
untuk memantai dan juga mengevaluasi pengembangan tenaga kesehatan.
kinerja tenaga kesehatan yang ada di unit Sementara untuk pemberian sanksi
rawat jalan. kepada petugas yang melanggar pihak
Selain itu Hansen & Mowen (2009) Rumah sakit memberikan beberapa
juga menjelaskanlebih lanjut mengenai tahap peneguran, seperti teguran
definisi proses sebagai sarana langsung dari kepala Unit rawat jalan,
menciptakan nilai dari para stakeholder, setelah itu bila tidak berpengaruh maka
jadi perspektif ini mencakup identifikasi akan dikeluarkan SP (Surat Peringatan)
hal-halyang perlu dilakukan untuk yang merupakan surat teguran dan juga
mencapai tujuan ataudengan kata lain bersamaan dengan adanya pemotongan
memenuhi keinginan dan kebutuhan tunjangan atau gaji.
stakeholder (stakeholder satisfaction)[7]. Tidak hanya itu saja, dalam proses
Namun pada kenyataannya pasien administrasi kerja sama yang telah
Unit rawat jalan, mengeluhkan masih dijalin oleh pihak rumah sakit juga
lambannya pelayanan yang diberikan mengalami kualitas penurunan kinerja
oleh Unit rawat jalan RSUD Undata seperti pengakuan informan bahwa
palu, dikarenakan masih banyaknya masih banyaknya data-data pasien yang
tenaga kesehatan yang belum kurang lengkap sehingga setiap
melaksanakan pelayanan dengan tepat bulannya pihak BPJS Kesehatan harus
waktu sesuai dengan ketepatan waktu mengembalikan berkas untuk dilengkapi
yang berlaku, meskipun mereka tetap lagi oleh pihak RS, dan inilah yang
mendapatkan penjelasan yang baik dinilai menjadi kendala untuk setiap
mengenai sakit/penyakit yang diderita. pekerjaan verifikator BPJS kesehatan.
Hal ini tidak sesuai dengan Kepmenkes Hal ini dapat berpengaruh dengan
No. 129 Tahun 2008 tentang Pelayanan koordinasi kedepannya. Melakukan
Pasien, standar pelayanan per pasien peningkatan koordinasi dalam
adalah rata-rata 10 sampai 15 menit, dan memaksimalkan kinerja antara
untuk waktu tunggu pasien dirawat jalan verifikator BPJS kesehatan dengan pihak
rata-rata 5 sampai 60 menit. Dengan kata internal rumah sakit merupakan satu
lain, penilaian untuk perspektif ini, tidak kesatuan dalam proses. Dalam proses
berjalannya sesuai dengan perencanaan kerja yang dilakukan, input data tagihan
strategi yang ada[2]. sampai pemberesan berkas lengkap hal
Selanjutnya Sesuai dengan sistem tersebut merupakan tugas RS. Setelah
yang berlaku RSUD Undata memang

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 52


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

berkas lengkap tagihan akan muncul dan segi SDMnya masih kurang seperti
barulah akan dilakukan verifikasi. bedah saraf yang sama sekali belum ada
dan juga masih ada beberapa yang dokter
Capabilities (Kapabilitas) ahli dari segi jumlah masih sangat
Langkah selanjutnya setelah proses kurang. RSUD Undata palu juga dari
adalahmenentukan kemampuan- segi fasilitas dan ruangan masih
kemampuan apa saja yang dibutuhkan dirasakan perlu untuk dilakukan
untuk menjalankan proses yang pembenahan dan perluasan untuk
ada.Kapabilitas dapat dimaksudkan kenyaman setiap pelayanan kesehatan.
sebagai kombinasi dari orang-orang, Sementara terhadap kepemilikan
praktik-praktik, teknologi, dan SDM yang ada di Unit rawat Jalan,
infrastruktur perusahaan yang secara RSUD Undata Palu dinilai informan
kolektif merepresentasikan kemampuan memiliki penurunan terhadap kualitas
organisasi untuk menciptakan nilai dari kinerja serta pelayanan. Kualitas dan
stakeholder melalui bagian khusus dari ketelatenan dalam memberikan
operasinya [8]. pelayanan kepada pasien adalah hal
Berdasarkan hasil penelitian, utama bagi setiap tenaga kesehatan
infroman mengatakan bahwa Unit rawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
jalan RSUD Undata Palu masih banyak kepada setiap pasien, sehingga
membutuhkan kemampuan tambahan pengembangan pendidikan dan bidang
SDM serta beberapa fasilitas dan keahlian bagi tenaga kerja wajib untuk
bangunan pendukung terlaksananya semua RS. Karena kurangnya pelatihan
pelayanan kesehatan yang prima, sesuai dan pengembangan terhadap setiap
dengan Peraturan Mentri Kesehatan No tenaga kesehatan ini, menjadi salah satu
340 Rumah Sakit Umum Kelas B adalah faktor yang menjadi penyebab
rumah sakit umum yang mempunyai penurunan kualitas pelayanan,
fasilitas dan kemampuan pelayanan Selanjutnya fasilitas penunjang seperti
medis sekurang-kurangnya 11 ruang pemeriksaan dan kursi tunggu
Spesialistik dan Sub Spesialistik dirasakan juga menjadi salah satu
Terbatas. Penyakit dalam, Kesehatan indikator yang harus diperhitungkan
anak, Kebidanan dan penyakit untuk kenyamanan pasien selama
kandungan, Bedah, Anesthesi, THT, melakukan pengobatan di RS.
Kulit dan Kelamin, Radiologi, Pathologi Melalui penilaian informan juga
klinik, Psikiatri, Neurologi, Mata, Bedah merasa bahwa tidak adanya sistem
Digestif/Ortopedi, Kardiologi. evaluasi yang tepat menjadi salah satu
Selanjutnya untuk setiap RS juga hal yang menghambat peningkatan
hendaknya memiliki ruangan yang kemampuan yang ada di Unit rawat
cukup memadai untuk dapat melakukan jalan RSUD Undata Palu, dalam suatu
pelayanan kesehatan yang senyaman unit pelayanan perlu adanya evaluasi
mungkin.Namun dalam hal kinerja yaitu penilaian yang dilakukan
kepemilikannya RSUD Undata sebagai secara sistematis untuk mengetahui hasil
Rumah sakit umum kelas B, dilihat dari kerja dari suatu unit. Disertai dengan

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 53


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

tujuan untuk menentukan kebutuhan yang diberikan oleh stakeholder yang


kerja secara tepat untuk mencapai hasil memberikan manfaat untuk perusahaan.
yang maksimal. Sesuai dengan fungsi Hal ini berkebalikan dengan stakeholder
penilaian dan evaluasi terhadap kinerja, satisfaction yang merepresentasikan
dalam hal penilaian kinerja tenaga keinginan dan kebutuhan yang
kesehatan yang ada di Unit rawat jalan diharapkan akan dipenuhi oleh
[3]
RSUD Undata palu, dirasakan masih perusahaan .
belum maksimal untuk itu, perbaikan Anggaran pendapatan dan belanja
pola penilaian dirasakan sangat daerah (APBD) adalah rencana
diperlukan sehingga dapat mengevaluasi keuangan tahunan pemerintah daerah
kinerja setiap tenaga kesehatan yang ada. yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Hasil penelitian ini tidak sesuai Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan
dengan teori yang dikemukakan oleh peraturan pemerintah. Berdasarkan hasil
Kuncoro (2005) bahwa Kapabilitas penelitian informan mengharapkan
(capability) menunjukkan kapasitas adanya bantuan pemerintah daerah
ataukemampuan perusahaan untuk melalui APBD guna mengembangkan
mengintegrasikan sumberdaya yang pelayanan kesehatan terhadap
dimilikinya untuk mencapai tujuan, masyarakat. Dalam hal ini, memasukkan
yangdiinginkan. Kapabilitas terus anggaran perbaikan bangunan, kualitas
dikembangkan sebagai hasildari dan mutu rumah sakit dalam rancangan
interaksi kompleks yang saling keuangan tahunan pemda dirasakan
menguntungkan sertaketerkaitan antara perlu untuk peningkatan rumah sakit.
sumber daya yang terlihat dan takterlihat Selanjutnya pemberian kritik dan
berdasarkan perkembangan, pertukaran, saran masyarakat selaku penerima
atauberbagi informasi dan pengetahuan layanan kesehatan juga menjadi
dalam suatuorganisasi. Kapabilitas kontribusi yang diharapkan sebagai
menjadi penting ketika dasar penilaian yang subyektif dari
dikombinasikansecara unik menciptakan penerima layanan kesehatan.
kompetensi intiyang memiliki nilai Stakeholder sepatutnya dituntut
stratejik dan dapat menghasilkan untuk mempunyai kontribusi pada
keunggulan kompetitif[9]. organisasi. Sehingga menurut konsep
performance prism, kinerja juga
Stakeholder Contribution (Kontribusi dihubungkan dengan kemampuan
Stakeholder) organisasi untuk memaksimalkan
Pada konsep ini, selain
kontribusi stakeholder dalam membantu
mengidentifikasi keinginan
operasi organisasi [10].
dankebutuhan stakeholder perusahaan
Namun pada penerapannya
juga mengidentifikasikontribusi apa
kontribusi yang diharapkan tidak
yang dibutuhkan dan diinginkan dari
didapatkan sesuai dengan harapan dan
parastakeholder untuk mengembangkan
keinginan dari masing-masing
kemampuan yang dimiliki. Stakeholder
stakeholder, contohnya pemberian kritik
contribution merepresentasikan sesuatu
dan saran ini masih sangat kurang karena

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 54


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

masih banyak infroman juga masih pasif peneliti akan melakukan penilaian
dalam hal membangun fasilitas keberhasilan unit rawat jalan dengan
kemasyarakatan berbasis kesehatan ini, menggunakan konsep yang
sehingga masih banyak diantara pasien mengedepankan penilaian dari berbagai
yang merasa tidak perlu untuk aspek stakeholder yaitu konsep
memberikan kritik dan saran. performance prism.
Sebaliknya kepada tenaga Performance Prism merupakan
kesehatan, kontribusi yang diharapkan sebuah teori yangdikembangkan oleh
adalah dapat mengerjakan tugas dan Universitas Cranfield, Konsep ini
tanggung jawab dengan baik sebagai mencobamemperbaiki kekurangan-
bentuk kontribusi kepada Unit rawat kekurangan yang ada pada metode-
jalan RSUD Undata Palu, Pelayanan metodesebelumnya seperti Balanced
kesehatan sesuai dengan standar yang Scorecard yang merupakan sistem
berlaku serta tepat waktu memang pengukuran kinerja
menjadi tanggung jawab setiap petugas komprehensifmeliputi aspek
kesehatan dengan didukung sarana dan keuangan.Kelebihan konsep
prasana serta fasilitas yang memadai. inidibanding dengan metode-metode
Tenaga kesehatan RSUD Undata sebelumnya adalah bahwaPerformance
palu mengakui bahwa telah melakukan Prism mencoba mempertimbangkan
tugas mereka sesuai prosedur serta seluruh stakeholder dari perusahaan
standar pelayanan yang ada hanya saja seperti investor, pelanggan, karyawan,
kelengkapan fasilitas yang kurang PeraturanPemerintah sebagai bagian
memadai dirasakan menjadi hambatan yang saling terintegrasi. Stakeholder itu
untuk setiap pemberian pelayanan secara sendiri dapat didefinisikan sebagai
maksimal. Individu atau kelompok, baik di dalam
maupun di luar perusahaan, yang
Penilaian Kinerja dengan mempunyai kepentingan terhadap hidup
Menggunakan Konsep Performance dan matinya perusahaan dan sekaligus
PRISM di Unit Rawat Jalan RSUD dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
Undata Palu
Di dalam penelitian ini, kinerja akan Seperti yang dijelaskan dalam
menjadi topik utama. Oleh karena itu, definisi tersebut, stakeholder atau
perlu dijelaskan terlebih dahulu pemegang kepentingan di dalam
mengenai apa yangdimaksud dengan perusahaan terdiri dari banyak pihak, dan
kinerja. Kinerja adalah keberhasilan kepentingan dari masing-masing pihak
personel, tim, atau unit organisasi tersebut pun berbeda-beda. Walaupun di
dalammewujudkan sasaran strategi yang satu sisi kepentingan-kepentingan dari
telah ditetapkan sebelumnya dengan masing-masing stakeholder tersebut
perilaku yang diharapkan [10]. berbeda-beda dan terkadang saling
Sesuai dengan pengertiannya pada berbenturan, namun di sisi lain masing-
penelitian ini, peneliti memfokuskan diri masing stakeholder tersebut juga
untuk melakukan Penilaian pada kinerja memiliki hubungan yang saling
unit rawat jalan RSUD Undata Palu, menguntungkan. Oleh karena itu,

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 55


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

penting bagi perusahaan untuk Undata Palu, BPJS Kesehatan


mempertimbangkan masing-masing dinilai dapat efektif memberikan
kebutuhan dan kontribusi dari para penilaian kinerja unit rawat jalan
stakeholder. RSUD Undata palu sesuai dengan
Dalam Performance Prism tingkat kepentingannya.
pendekatan dimulai darimenentukan Selanjutnya setelah menentukan
siapa sajakah stakeholder yang terlibat masing-masing dari stakeholder yang
dalam perusahaan,bukan dari strategi mempunyai kepentingan dalam
apa yang diterapkan di perusahaan. mengembangkan penilaian kinerja unit
Berdasarkan hasil observasi awal rawat jalan RSUD Undata Palu, peneliti
peneliti telah menetapkan beberapa melakukan wawancara mendalam,
stakeholder yang menjadi peran penting observasi langsung terhadap kinerja unit
dalam penilaian kinerja unit rawat jalan rawat jalan dengan menggunakan
RSUD Undata Palu, stakeholder terdiri konsep Performance Prism. Filosofi
atas : Performance Prism berasal dari sebuah
1. Stakeholder wakil direktur bangun prisma yang memiliki lima sisi
pelayanan RSUD Undata Palu, yang yaitu untuk sisi atas dan bawah adalah
dalam hal ini adalah pemegang kepuasan dari pemegang kepentingan
penilaian terpenting, selaku (stakeholder satisfaction)dan kontribusi
pimpinan beliau merupakan orang dari pemegang kepentingan (stakeholder
yang mengetahui setiap susunan contribution).Sedangkan untuk ketiga
strategi, unit pelayanan yang ada di sisi berikutnya adalah strategi
RSUD Undata Palu, stakeholder (strategy),proses (process) dan
Pasien Unit rawat jalan RSUD kapabilitas (capability). Prisma juga
Undata Palu, yang menjadi dapatmembelokkan cahaya yang datang
penerima setiap layanan kesehatan, dari salah satu bidang ke bidangyang
2. Stakeholder tenaga kesehatan, lainya. Hal ini menunjukkan
sebagai tenaga kerja yang menjadi kompleksitas dari PerformancePrism
pelaksana setiap strategi yang telah yang berupa interaksi dari kelima
disusun oleh stakeholder wakil sisinya.
direktur pelayanan, Berdasarkan hasil penelitian secara
3. Stakeholder pasien, dalam hal ini keseluruhan penilaian kinerja dengan
pasien merupakan penerima layanan menggunakan konsep Performance
yang diberikan oleh Unit rawat jalan Prism di unit rawat jalan RSUD Undata
RSUD Undata Palu, yang secara Palu, sesuai dengan perspektif masing-
langsung merupakan penerima hasil masing stakeholder, kinerja unit ini
kinerja keseluruhan unit ini, performanya masih kurang, masih sangat
4. Stakeholder instansi terkait, pada jauh dari nilai baik dimata
penelitian ini, peneliti memilih stakeholderdan dirasakan perlu untuk
BPJS Kesehatan sebagai instansi mendapatkan prioritas perbaikan kinerja
terdekat yang menjalin kerja sama secara keseluruhan.
dengan pihak unit rawat jalan RSUD

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 56


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

Sesuai dengan teori kinerja yang E. KESIMPULAN


dikemukakan oleh Sedarmayanti,kinerja Adapun kesimpulan yang dapat
(Performance) adalah hasil kerja yang diambil dari penelitian ini adalah sebagai
dapat dicapai oleh seseorang atau berikut:
sekelompok orang dalam organisasi 1. Masing-masing stakeholder masih
sesuai dengan wewenang dan tanggung merasa belum puas dengan kinerja
jawab masing-masing dalam upaya Unit rawat jalan, hal ini dilihat dari
mencapai tujuan organisasi yang informan yang masih
bersangkutan secara ilegal tidak mempermasalahkan ketepatan
melanggar hukum dan sesuai moral dan waktu, kinerja pelayanan yang
etika. Kata kunci dari pengertian kinerja masih dibawah rata-rata standar
adalah Hasil dari pekerja, proses atau yang ada serta keluhan pasien
organisasi, terbuka secara konkrit, dan tentang waktu tunggu, dari segi
dapat diukur, serta dapat dibandingkan administratif stakeholder instansi
dengan standart yang telah ditentukan. yang bekerja sama cukup puas
Kinerja di unit rawat jalan RSUD dengan ketepatan penyediaan
Undata Palu dapat dinilai kurang kelengkapan peryaratan yang ada,
performa dikarenakan stakeholder yang secara keseluruhan Unit rawat jalan
berwenang telah menyusun strategi yang dinilai belum performa dalam hal
ada namun dalam proses dan
kepuasan stakeholder.
penerapannya masih dirasakan belum 2. Sementara untuk strategi unit rawat
maksimal, masih banyak hal hal yang jalan RSUD Undata Palu,
membuat ketidakpuasan pada masing- menggunakan sistem remunerasi
masing stakeholder. yang telah diatur dalam Kepmenkes
Begitupun timbal balik yang No. 625/Menkes/SK/V/2010 yang
dirasakan perlu dari masing-masing mengatur tentang Pedoman
stakeholder masih dinilai kurang, Penyusunan Sistem Remunerasi
kerjasama serta proses koordinasi yang Pegawai BLU.
masih lamban dan dinilai menjadi 3. Dalam proses pelaksanaan strategi,
penghambat kinerja unit ini.
Kepala unit Rawat jalan RSUD
Hasil penelitian ini sejalan dengan Undata Palu, beperan penting dalam
penelitian yang dilakukan oleh Rumita melaksanakan penilaian serta
dkk (2007) yang berjudul Pengukuran evaluasi, Kepala Unit Rawat Jalan
kinerja Instalasi Rawat Jalan Rumah berfungsi mengawasi setiap
Sakit Umum Daerah Kodya Semarang pelayanan serta menjadi penilai
dengan menggunakan Performance untuk setiap tugas dan fungsi tenaga
Prism menunjukan hasil kinerja berada kesehatan yang di Unit rawat jalan,
pada skala menengah, yang berarti perlu namun selama perjalanan proses
mendapat prioritas perbaikan untuk masih banyak yang menjadi
kinerja[10].
hambatan seperti masih banyaknya
tenaga kesehatan yang mengalami
penurunan kualitas dan juga

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 57


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

keluhan pasien terhadap pelayanan pertimbangan yang harus


kesehatan terhadap pasien. diperhitungkan demi memenuhi
4. Dalam hal kapabilitas untuk kepuasan masing-masing
menunjang proses kinerja unit rawat stakeholder.
jalan ada hambatan yang dinilai 2 Kinerja unit rawat jalan RSUD
karena tidak adanya pengembangan Undata palu diharapkan dapat
untuk kemampuan oleh masing- mengacu kepada strategi dan sistem
masing stakeholder seperti yang telah diberlakukan yakni
peningkatan terhadap tenaga sistem remunerasi.
kesehatan dan juga ketersediaan 3 Dalam proses pelaksanaan strategi
fasilitas medis serta kesehatan dan diharapkan setiap stakeholder selalu
keselamatan kerja kepada tenaga berkoordinasi dengan baik
kesehatan, menjadi indikator memaksimalkan kinerja untuk
penting penurunan kualitas mencapai tujuan bersama.
pelayanan pasien. 4 Perhatian terhadap kemampuan
5. Sementara untuk Stakeholder yang dimiliki sebagai bentuk
Contribution (kontribusi pengembangan kualitas kinerja
stakeholder), setiap keterbatasan menjadi hal yang harus di
SDM maupun fasilitas yang tersedia pertimbangkan oleh unit ini,
diharapkan mendapatkan bantuan pelatihan serta pengembangan
pemerintah melalui APBD guna keprofesian, peningkatan kualitas
mengembangan pelayanan sarana dan prasarana serta
kesehatan, tidak hanya itu menjalankan fokus strategi yakni
kontribusi seperti melaksanakan pemberian reward dan punishment
dan memberikan pelayanan prima kepada tenaga kesehatan harus
kepada masyarakat menjadi dapat berjalan dengan baik dan
tanggung jawab bagi setiap tenaga sesuai dengan strategi yang
kesehatan serta saran dan kritik diterapkan.
yang membangun dan aktif dari 5 Pemberian kontribusi menjadi hal
setiap penerima pelayanan kecil namun diharapkan harus tetap
kesehatan menjadi kepentingan terlaksanakan sebagai
bersama dalam hal membangun pertimbangan dan bahan evaluasi
fasilitas kemasyarakatan berbasis akhir untuk kinerja unit rawat jalan
kesehatan. RSUD Undata palu.
6 Diharapkan pada penelitian
Saran selanjutnya untuk dapat dikaji lebih
Berdasarkan hasil penelitian ini, dalam lagi mengenai penilaian
maka peneliti memberikan beberapa kinerja terutama untuk kinerja
saran dan rekomendasi yaitu: pelayanan bagi masyarakat luas,
1 Peningkatan kualitas serta dengan menggunakan konsep
pembangunan sarana dan prasarana terbaru yang lebih baik lagi.
terhadap unit rawat jalan menjadi

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 58


Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 : 1- 58

DAFTAR PUSTAKA Kinerja Instalasi Rawat Jalan


Rumah Sakit Umum Daerah Kodya
1. Sarjono, Ester Melani. 2009.
Semarang Dengan Menggunakan
Analisis Kinerja Pelayanan Rawat
Metode Performance Prism
Inap dan Rawat Jalan ditinjau dari
Aspek Non Finansial pada Rumah
Sakit Ibu 2007-2008
2. Kepmenkes, Nomor 129 Tahun
2008 Tentang Pelayanan Pasien.
3. Bintari, Anisa Tri. 2012.
Pengukuran Kinerja Perusahaan
dengan menggunakan Metode
Performance Prism pada PT Tunas
Dwipa Matra Cab. Godean Periode
Januari-Juli 2012
4. Kepmenkes, Nomor
625/Menkes/SK/V/2010 Tentang
Pedoman Penyusunan Sistem
Remunerasi Pegawai BLU Rumah
Sakit.
5. Anthony, Robert N., &
Govindarajan, Vijay. 2009.
Management Control System. New
York: Mc Graw Hill.
6. Neely, A., Adams, C., & Kennerley,
M. 2002. The Performance Prism:
The Scorecard for Measuring and
Managing Business Success.
London:Prentice Hall.
7. Hansen, Don R., dan Mowen,
Maryanne M. 2009. Akuntansi
Manajerial. Jakarta: Salemba
Empat.
8. Rosy, Brillian. 2009. Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Pegawai
Puskesmas Demangan Taman Kota
Madiun.
9. Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode
Riset untuk Bisnis & Ekonomi:
Bagaimana meneliti & menulis
tesis?. Jakarta: Penerbit Erlangga.
10. Rumita, Rani Heri Suliantoro,
Martin Lilik A. 2013. Pengukuran

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Ryman, Hasanah, Laura 46-59) 59

Anda mungkin juga menyukai