Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH JUS BUAH BELIMBING ( Avverhoa carambola Linn ) TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI


KELOMPOK LANSIA DI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
BONDOWOSO

Oleh :
Dita Febry Wanayanti , Luh Titi Handayani2, Mohammad Ali Hamid3
1
1
Student in Faculty Of Health Science, University Of Muhammadiyah Jember
2
Lecturer in Faculty Of Health Science, University Of Muhammadiyah Jember
3
Lecturer in Faculty Of Health Science, University Of Muhammadiyah Jember

ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu gangguan kardiovaskular yang ditandai dengan
meningkatnya tekanan pada dinding pembuluh darah arteri. Buah belimbing
mengandung kalium tinggi yang dapat menurunkan tekanan darah. Desain
penelitian ini menggunakan Quasy-Experiment Rancangan yang digunakan ialah
Pretes-Posttest Control Group Design yang bertujuan untuk menganalisis
Pengaruh Jus Buah Belimbing ( Avverhoa Carambola Linn ) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah. Sampel penelitian ini adalah penderita hipertensi kelompok lansia
di Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bondowoso dengan sampel sejumlah 30
responden dan dibagi menjadi 15 responden sebagai keompok perlakuan dan 15
responden sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Simple Random Sampling yang dilakukan pada tanggal 22 Mei-29 Mei 2015.
Kelompok intervensi menggunakan jus buah belimbing (Avverhoa Carambola
Linn.). Parameter penelitian ini menggunakan tekanan sistol dan diastol. Hasil
penelitian dengan uji paired T-test ( p < 0,05 ). Hasil menunjukkan bahwa nilai
rerata kelompok intervensi pada tekanan darah sistol sebelum perlakuan adalah
172,27 mmHg sedangkan nilai rerata sistol setelah perlakuan adalah 166,6 mmHg.
Dari hasil tersebut didapatkan p value 0,000 dan pada tekanan darah diastol, nilai
rerata sebelum perlakuan adalah 102,2 mmHg dan setelah perlakuan adalah 97,67
mmHg dengan p value 0,000. Dengan hasil tersebut berarti H1 diterima yaitu ada
pengaruh jus buah belimbing (Avverhoa carambola Linn.) terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi kelompok lansia di Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Bondowoso. Jus buah belimbing (Avverhoa carambola Linn.) dapat
diberikan pada penderita hipertensi sebagai terapi nonfarmakologis untuk
menurunkan tekanan darah ataupun mencegah terjadinya komplikasi.

Kata kunci : Jus Buah Belimbing ( Avverhoa carambola Linn.),


Hipertensi, Penurunan Tekanan Darah
Daftar pustaka : 31 ( 2007- 2015 )
PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian DASH
Proses menua tidak dapat (Dietary Approaches to Stop
dihindari dari kehidupan. Indonesia Hypertension) dikatakan untuk
saat ini termasuk lima besar di menurunkan tekanan darah sangat
dunia terbanyak jumlah penduduk dianjurkan mengkonsumsi makanan
lanjut usia (lansia), yaitu mencapai yang tinggi kalium dan serat
18,04 juta jiwa pada 2010 atau (Chaturvedi dalam Astawan, 2009).
mencapai 9,6 persen (Republika, Buah belimbing manis ( Avverhoa
2012). Hipertensi sering disebut carambola Linn ) memiliki efek
sebagai silent killer karena diuretik yang dapat memperlancar air
gejalanya seringkali tidak terdeteksi seni sehingga dapat mengurangi
pada saat pemeriksaan fisik. beban kerja jantung.
Hipertensi merupakan salah satu Diuretik memiliki efek
gangguan kardiovaskular yang antihipertensi dengan meningkatkan
ditandai dengan meningkatnya pelepasan air dan garam natrium.
tekanan pada dinding pembuluh darah Kalium menjaga kestabilan elektrolit
arteri. tubuh melalui pompa kalium
Menurut The Seventh Report natrium, mengurangi jumlah air dan
of the Joint National Committee on garam didalam tubuh serta
detection, education, and treatment of melonggarkan pembuluh darah
high blood pressure (JNC VII), sehingga jumlah garam dipembuluh
hipertensi adalah suatu keadaan di darah membesar, kondisi ini
mana tekanan darah sistolik lebih dari membantu tekanan darah menjadi
atau sama dengan 140 mmHg dan normal (Kartika, 2012).
tekanan diastolik lebih dari atau sama Oleh karena itu peneliti tertarik
dengan 90 mmHg. (Rahmawati dalam untuk membuktikan penelitian yang
Jafar, 2010). sebelumnya telah dilakukan sebagai
Di dunia, hampir 1 milyar terapi non farmakologis pada
orang atau 1 dari 4 orang dewasa penderita hipertensi dengan judul
menderita tekanan darah tinggi. Di Pengaruh Jus Buah Belimbing (
Indonesia, mencapai 17-21% dari Avverhoa carambola Linn ) Terhadap
populasi penduduk dan kebanyakan Penurunan Tekanan Darah Pada
tidak terdeteksi (Astawan, 2009). Penderita Hipertensi Kelompok
Pada tahun 2010 data jumlah Lansia di Pelayanan Sosial Lanjut
penderita hipertensi yang diperoleh Usia Bondowoso.
dari dinas kesehatan provinsi Jawa MATERIAL DAN METODE
Timur terdapat 275.000 jiwa Desain penelitian ini menggunakan
penderita hipertensi. Menurut data Quasy-Experiment, yaitu desain
dinas kesehatan Kabupaten penelitian yang berupaya
Bondowoso (2014), jumlah mengungkapkan hubungan sebab
penderita hipertensi terus meningkat akibat dengan cara melibatkan
pada tahun 2014. Jumlah hipertensi kelompok kontrol dan kelompok
pada triwulan pertama mencapai eksperiment tetapi pemilihan kedua
761 orang, pada triwulan kedua kelompok tersebut tidak dilakukan
mencapai 1.365 orang, dan pada secara acak (Nursalam, 2011).
triwulan ketiga mencapai 1.142 Rancangan yang digunakan ialah
orang. Pretes-Posttest Control Group
Design. Dimana Peneliti ingin
menganalisa pengaruh jus buah Analisa Data
belimbing (Avverhoa caramboal a. Uji univariat
Linn.) terhadap penurunan tekanan Untuk mendeskripsikan tekanan
darah pada penderita hipertensi di darah sebelum dan sesudah
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dilakukan pemberian jus buah
Bondowoso. belimbing pada lansia penderita
Waktu Dan Tempat Penelitian hipertensi di Pelayanan Sosial
Penelitan ini dilakukan di Pelayanan Lanjut Usia Bondowoso. Hasil
Sosial Lanjut Usia Bondowoso pada berupa data distribusi frekuensi.
Populasi Penelitian b. Analisa Bivariat
Populasi dalam penelitian ini adalah Analisa ini dilakukan untuk
seluruh kelompok lansia penderita mengetahui adanya pengaruh jus
hipertensi dengan sistole 140-180 buah belimbing (Avverhoa
mmHg dan diastol 90-110 mmHg Carambola Linn) terhadap
yang tidak memiliki gangguan ginjal penurunan tekanan darah pada
dan penyakit komplikasi penyerta lain penderita hipertensi. Uji hipotesa
di Pelayanan Sosial Lanjut Usia yang digunakan adalah Uji T
Bondowoso berjumlah orang 32 yang digunakan untuk
orang. mengetahui perbedaan rerata
Sampel Penelitian kelompok perlakuan dan kontrol.
Sampel adalah sebagian populasi Tingkat kemaknaan dari
yang akan diteliti (Arikunto, 2006). penelitian ini adalah 0,05 karena
Berdasarkan rumus solvin, sampel penelitian ini tergolong penelitian
pada penelitian ini terdapat 30 orang. bidang kesehatan masyarakat
Sampel yang digunakan ialah 30 yang memiliki nilai alpha 5%.
lansia dibagi menjadi kelompok H1 diterima jika hasil P (value) <
perlakuan (Y1) dan kelompok kontrol 0,05, dan H1 ditolak jika hasil P
(Y2). Masing masing kelompok (value) 0,05.
berjumlah 15 orang. HASIL PENELTIAN
Teknik Sampling Bab ini menguraikan hasil penelitian
Teknik sampling adalah teknik tentang Pengaruh Jus Buah Belimbing
pengambilan sampel untuk (Avverhoa carambola Linn.)
menentukan sampel yang akan Terhadap Penurunan Tekanan Darah
digunakan. sampling dalam penelitian Pada Penderita Hipertensi Kelompok
ini peneliti menggunakan Simple Lansia Di Pelayanan Sosial Lanjut
Random Sampling. Usia Bondowoso, yang dilaksanakan
pada tanggal 22 Mei 30 Mei 2015.
Tabel 1
Karakteristik tekanan darah lansia sebelum dilakukan pemberian jus buah
belimbing (Avverhoa carambola Linn.) di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Bondowoso Bulan Mei Tahun 2015.
Tekanan Darah Presentase
Perlakuan Kontrol Presentase (%)
(mmHg) (%)
Sistol
140-159 0 0 2 13,3
160 15 100 13 86,7
Jumlah 15 100 15 100
Diastol
90-99 4 26,7 11 73,3
100 11 73,3 4 26,7
Jumlah 15 100 15 100
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data karakteristik tekanan darah lansia
sebelum dilakukan pemberian jus buah belimnbing (Avverhoa carambola Linn.)
yang dilakukan pada 30 responden. Dimana 15 responden adalah perlakuan dan
15 responden adalah kontrol. Didapatkan hasil bahwa pada tekanan sistol pada
lansia lebih cenderung pada tekanan 160 mmHg dengan jumlah 15 lansia
(100%), sedangkan kelompok kontrol sebagian besar didapatkan data pada
tekanan darah sistol 160 mmHg adalah 13 orang (86,7). Pada tekanan darah
diastol, didapatkan hasil bahwa tekanan darah diastol pada kelompok perlakuan
sebagian besar dengan tekanan darah 100 mmHg adalah 11 orang (73,3%)
sedangkan pada kelompok kontrol tekanan darah diastol tertinggi berada pada
tekanan darah 90-99 mmHg dengan 11 orang (73,3%).
Tabel 2
Karakteristik tekanan darah lansia setelah dilakukan pemberian jus buah
belimbing (Avverhoa carambola Linn.) di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Bondowoso Bulan Mei Tahun 2015.
Presentase Presentase
Tekanan Darah (mmHg) Perlakuan Kontrol
(%) (%)
Sistol
140-159 3 20 2 13,3
160 12 80 13 86,7
Jumlah 15 100 15 100
Diastol
90-99 12 80 6 40
100 3 20 9 60
Jumlah 15 100 100
Berdasarkan tabel diatas tersebut didapatkan hasil tekanan darah setelah
pemberian jus buah belimbing (Avverhoa carambola Linn.). dari 30 responen
dimana dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dengan jumlah 15
orang dan kelompok kontrol dengan jumlah 15 orang. Didapatkan data bahwa
pada tekanan darah sistol pada kelompok perlakuan tertinggi ialah pada tekanan
darah 160 mmHg dengan jumlah 12 orang (80%) sedangkan pada kelompok
kontrol didapatkan hasil tertinggi yaitu pada tekanan darah 160 mmHg dengan
13 orang (86,7%). Pada tekanan darah diastol didapatkan hasil tertinggi pada
kelompok perlakuan yaitu dengan tekanan darah 90-99 mmHg yaitu terdapat 12
orang (80%) sedangkan pada kelompok kontrol, tekanan darah tertinggi berada
pada tekanan darah 100 mmHg dengan 9 orang (60%).
Tabel 3
Nilai rerata tekanan darah diastol sebelum dan sesudah pemberian jus buah
belimbing (Avverhoa carambola Linn.) di Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Bondowoso Bulan Mei Tahun 2015.
Nilai Nilai
Kelompok Rerata Rerata P Value Correlation
Sebelum Sesudah
Perlakuan 102,27 97,54 0,000 0,642

Kontrol 97,93 98,53 0,160 0,673

Dari pernyataan tabel diatas dapat dikatakan bahwa P Value hasil paired
T-Test adalah 0,000 yang berarti < 0,05. Maka dari itu dapat dikatakam bahwa
terdapat perbedaan nilai rerata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
pemberian jus buah belimbing (Avverhoa carambola Linn.) pada kelompok
perlakuan.
Tabel 4
Nilai rerata tekanan darah diastol sebelum dan sesudah pemberian jus buah
belimbing (Avverhoa carambola Linn.) di Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Bondowoso Bulan Mei Tahun 2015.
Nilai Nilai
Kelompok Rerata Rerata P Value Correlation
Sebelum Sesudah
Perlakuan 102,27 97,54 0,000 0,642
Kontrol 97,93 98,53 0,160 0,673
Dari pernyataan tabel diatas dapat dikatakan bahwa P Value hasil paired
T-Test adalah 0,000 yang berarti < 0,05. Maka dari itu dapat dikatakam bahwa
terdapat perbedaan nilai rerata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
pemberian jus buah belimbing (Avverhoa carambola Linn.) pada kelompok
perlakuan.
PEMBAHASAN kelompok kontrol yang tidak
Tekanan Darah Sebelum diberikan perlakuan sama dengan
Dilakukan Perlakuan Pada kelompok perlakuan. Didapatkan
Penderita Hipertensi Kelompok hasil bahwa pada tekanan sistol pada
kontrol di Pelayanan Sosial Lanjut lansia kelompok kontrol didapatkan
Usia Bondowoso. data pada tekanan darah sistol 140-
Berdasarkan tabel 1, 159 mmHg adalah 2 orang ( 13,3%)
didapatkan data karakteristik tekanan dan pada tekanan darah 160 mmHg
darah lansia sebelum dilakukan adalah 13 orang (86,7%) pada
pemberian jus buah belimbing kelompok kontrol tekanan darah
(Avverhoa carambola Linn.) yang diastol tertinggi berada pada tekanan
dilakukan pada 15 responden sebagai darah 90-99 mmHg dengan 11 orang
(73,3%) dan pada tekanan darah jalan mengambil sumber dari
100 mmHg adalah 4 orang (26,7%). komponen tubuh sendiri. Di
Pada 15 lansia penderita antaranya dari darah. Kekurangan air
hipertensi kelompok kontrol di bagi darah amat berbahaya bagi
Pelayanan Sosial Lanjut usia, tubuh. Sebab, darah akan menjadi
terdapat 6 orang laki-laki dan 7 orang kental. Akibatnya, perjalanan darah
perempuan. Usia lansia pada sebagai alat transportasi oksigen dan
kelompok kontrol adalah 60-74 tahun zat-zat makanan pun bisa terganggu.
terdapat 11 lansia dan lansia dengan Darah yang kental tersebut juga akan
usia 75-90 tahun adalah 4 lansia. melewati ginjal yang berfungsi
Tekanan darah lansia biasanya yang sebagai filter atau alat untuk
memiliki tekanan darah 140-160 menyaring racun dari darah (Mentari,
mmHg terdapat 3 orang. Dan pada 2010).
tekanan darah lansia dengan > 160 Pada kelompok kontrol yang
mmHg terdapat 12 lansia. Lansia diberi terapi air mineral, tidak dapat
kelompok kontrol yang menurunkan tekanan darah yang
mengkonsumsi obat terdapat 5 orang signifikan pada penderita hipertensi
dan 10 lainnya tidak mengkonsumsi jika tidak diberikan secara terus
obat. Terdapat 4 lansia pada menerus. karena apabila hanya diberi
kelompok ini yang memiliki sedikit tidak dapat mempengaruhi
kebiasaan merokok dan 11 lansia fungsi ginjal.
lainnya tidak memiliki kebiasaan Tekanan Darah Sebelum
merokok. Dan lansia kelompok ini Dilakukan Pemberian Jus Buah
yang mengkonsumsi kopi terdapat 1 Belimbing ( Avverhoa carambola
orang dan 14 lainnya tidak memiliki Linn ) Pada Kelompok Perlakuan
kebiasaan minum kopi. di Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Tekanan Darah Sesudah Bondowoso.
Dilakukan Perlakuan Pada Berdasarkan tabel 2,
Penderita Hipertensi Kelompok Didapatkan hasil bahwa pada
Kontrol di Pelayanan Sosial tekanan sistol pada lansia lebih
Lanjut Usia Bondowoso. cenderung pada tekanan 160 mmHg
Berdasarkan data pada tabel dengan jumlah 15 lansia (100%), dan
2, data tekanan darah sistolik lansia didapatkan hasil bahwa tekanan
tetap seperti sebelum dilakukan darah diastol pada kelompok
tindakan. Sedangkan tekanan perlakuan dengan 90-99 mmHg
diastolik sesudah dilakukan terdapat 4 orang (26,7%) dan tekanan
pemberian 5 orang lansia mengalami darah diastol 100 mmHg adalah 11
kenaikan tekanan darah diastolik orang (73,3%).
menjadi 100 mmHg. Pada 15 lansia penderita
Air yang masuk ke dalam hipertensi kelompok perlakuan di
tubuh dalam jumlah cukup, akan Pelayanan Sosial Lanjut Usia,
membantu menghilangkan sodium sebelum di lakukan pemberian jus
yang tak dibutuhkan. Jika kita buah belimbing (Avverhoa
mengkonsumsi kurang dari 8 gelas carambola Linn.) terdapat 8 orang
air putih per hari, efeknya secara dengan jenis kelamin laki-laki dan 7
keseluruhan memang tidak terasa. orang dengan jenis kelamin
Tapi sebagai konsekuensi, tubuh perempuan. Lansia penderita
akan menyeimbangkan diri dengan hipertensi dengan usia 60-74 tahun
terdapat 10 orang dan usia 75-90 Pengaruh Buah Belimbing (
tahun terdapat 5 orang. Tekanan Avverhoa carambola Linn )
darah lansia biasanya 140-160 Terhadap Tekanan Darah Pada
mmHg terdapat 2 orang dan pada Penderita Hipertensi Kelompok
tekanan darah >160 terdapat 13 Lansia Di Pelayanan Sosial Lanjut
lansia. Lansia kelompok perlakuan Usia Bondowoso.
yang mengkonsumsi obat terdapat 4 Berdasarkan analisis yang
lansia dan 11 lansia lainnya tidak dilakukan pada 30 penderita
mengkonsumsi obat. Lansi yang hipertensi pada kelompok lansia di
memiliki kebiasaan merokok UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
terdapat 6 lansia dan yang tidak Bondowoso. Nilai rerata sebelum
memiliki kebiasaan merokok dilakukan perlakuan pada kelompok
terdapat 9 lansia. Lansia yang perlakuan adalah 172,27 dan setelah
memiliki kebiasaan minum kopi dilakukan perlakuan adalah 166,50.
terdapat 3 lansia dan yang tidak Dari pernyataan tersebut dapat
memiliki kebiasaan minum kopi dikatakan bahwa P Value hasil
terdapat 12 lansia. paired T-Test adalah 0,000 yang
Lansia rentan terkena tekanan berarti p < 0,05. Maka dari itu dapat
darah tinggi karena elastisitas dikatakam bahwa terdapat perbedaan
pembuluh darah lansia berkurang nilai rerata tekanan darah sistolik
sehingga darah memaksa untuk sebelum dan sesudah pemberian jus
melewati pembuluh darah. Hal ini buah belimbing (Avverhoa
yang menyebabkan tekanan darah carambola Linn.) pada kelompok
tinggi (Indah, 2011). perlakuan. Dan nilai rerata pada
Tekanan Darah Setelah tekanan darah diastolik sebelum dan
Dilakukan Pemberian Jus Buah sesudah perlakuan dimana tekanan
Belimbing ( Avverhoa carambola darah sebelum perlakuan adalah
Linn ) Pada Kelompok Perlakuan 102,27 dan setelah pemberian adalah
di Pelayanan Sosial Lanjut Usia 97,54 dengan p value 0,000 yang
Bondowoso. berarti p < 0,05 maka terjadi
Setelah dilakukan pemberian perbadaan nilai rerata antara diastol
jus buah belimbing (Avverhoa sebelum dan sesudah perlakuan. Dari
carambola Linn.) terdapat 3 lansia al tersebut berarti dari tekanan
yang mengalami penurunan sistolik sistolik dan diastolik terjadi
menjadi tekanan darah sistolik antara penurunan yang berarti H1 diterima
140-159 mmHg dan 12 lansia masih dan ada pengaruh jus buah belimbing
pada tekanan darah sistolik 160 (Avverhoa carambola Linn.)
mmHg. Sedangkan pada tekanan terhadap penurunan tekanan darah
darah diastolik, terdapat 8 lansia sistolik pada penderita hipertensi
penderita hipertensi yang mengalami kelompok lansia di Pelayanan Sosial
penurunan tekanan darah diastolik Lanjut Usia Bondowoso.
dari 100 mmHg menjadi 90-99 Dalam Artalesi (2011) yang
mmHg dan 3 lansia lainnya tetap melakukan penelitian tentang
pada tekanan darah diastolik 100 Efektifitas Terapi Jus Buah
mmHg. Belimbing Manis (Averrhoe
Carambola Linn) Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada
Pasien Dengan Hipertensi Primer
Terdapat perbedaan ataupun tubuh akan meningkat, sehingga
pengaruh yang signifikan antara menjadi encer dengan osmolalitas
mean tekanan darah pada kelompok yang rendah. Untuk memekatkannya,
intervensi sesudah diberikan jus buah volume cairan intraseluler akan
belimbing manis sehingga dapat ditingkatkan dengan cara menarik
disimpulkan terapi jus buah cairan dari bagian ekstraseluler.
belimbing manis dapat membantu Sedangkan menurunnya konsentrasi
menurunkan tekanan darah dan NaCl akan dipekatkan dengan cara
berdasarkan hasil dari uji t dependent menurunkan cairan ekstraseluler
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang kemudian akan menurunkan
atau terjadi penurunan yang tekanan darah.
signifikan antara mean tekanan darah KETERBATASAN PENELITIAN
pada kelompok intervensi sebelum Terdapat beberapa
dan sesudah diberikan jus buah keterbatasan dalam penelitian ini.
belimbing manis. Dalam penelitian ini, Pembagian
Menurut Peneliti, hasil yang kelompok kontrol dan perlakuan
signifikan terhadap pemberian jus tidak sebanding, kelompok kontrol
buah belimbing (Avverhoa hanya diberikan terapi air mineral
carambola Linn.) pada penderita sebagai pembanding. Peneliti juga
hipertensi, terjadinya penurunan tidak dapat mengontol variabel yang
tekanan darah responden disebabkan dapat mempengaruhi hipertensi
oleh karena kandungan buah seperti merokok, kebiasaan minum
belimbing yang kaya akan kalium kopi dan kondisi psikis lansia. Dari
dan rendah natrium. Dimana dalam keterbatasan penelitian ini,
hal ini awal mula terjadinya diharapkan penelitian selanjutnya
hipertensi adalah melalui dapat mengontrol keterbatasan
terbentuknya Angiostensin I yang penelitian yang dimiliki peneliti saat
diubah menjadi Angiostensin II oleh ini.
ACE (Angiostensin I Converting IMPLIKASI UNTUK
Enzyme) yang memiliki peran dalam KEPERAWATAN
menaikkan tekanan darah melalui 2 Dari penelitian ini didapatkan
aksi utama, yaitu menurunnya cairan hasil bahwa terdapat pengaruh pada
intraseluler dan meningkatnya cairan pemberian jus buah belimbing
ekstraseluler dalam tubuh. Namun (Avverhoa carambola Linn.) pada
dengan pemberian terapi buah penderita hipertensi kelompok lansia.
belimbing yang tinggi kalium dan Oleh karena itu, peneliti berharap
rendah natrium kepada responden bahwa perawat dapat memberikan
yang menderita hipertensi, maka 2 terapi pengganti obat farmakologis
aksi utama tersebut telah mengalami terhadap penderita hipertensi untuk
perubahan arah dari semula. Dimana mengurangi efek samping dari obat
dengan tingginya kalium akan yang berbahaya pada klien. Hal ini
mampu menurunkan produksi atau merupakan sebuah aplikasi peran
sekresi hormon antidiuretik (ADH) perawat sebagai pembaru dengan
dan rasa haus. Hormon ini bekerja pemberian metode pelayanan
pada ginjal untuk mengatur keperawatan yang dapat bermanfaat
osmolalitas dan volume urine. bagi kesehatan masyarakat.
Dengan menurunnya ADH, maka
urine yang diekskresikan keluar
SIMPULAN DAN SARAN Dan diastolik sebagian besar (80%)
Kesimpulan berada pada tekanan darah 90-99
Tekanan darah sebelum mmHg.
dilakukan perlakuan pada penderita Pengaruh jus buah
hipertensi kelompok lansia yang belimbing (Avverhoa carambola
tidak dilakukan pemberian jus buah Linn.) terhadap penurunan tekanan
belimbing (Avverhoa carambola darah pada penderita hipertensi
Linn.) di Pelayanan Sosial Lanjut kelompok lansia di Pelayanan Sosial
Usia Bondowoso pada tekanan darah Lanjut Usia Bondowoso dengan P
sistolik sebagian besar (86,7%) Value 0,000 (p < 0,05) pada nilai
berada pada 160 mmHg dan selisih rerata tekanan darah sistolik
tekanan darah diastolik sebagian dan diastolik pada kelompok
besar (73,3%) berada pada 90-99 perlakuan dan kontrol.
mmHg. Saran
Tekanan darah sesudah Penelitian ini dapat dikembangkan
dilakukan perlakuan pada penderita sebagai terapi nonfarmakologis bagi
hipertensi kelompok lansia yang penderita hipertensi, baik kepada
tidak dilakukan pemberian jus buah penderita pra lansia maupun lansia
belimbing (Avverhoa carambola dan jus buah belimbing (Avverhoa
Linn.) di Pelayanan Sosial Lanjut carambola Linn.) dapat dijadikan
Usia Bondowoso pada tekanan darah terapi pengganti nonfarmakologis
sistolik sebagian besar (86,6%) yang dapat digunakan untuk
berada pada 160 mmHg dan menurunkan tekanan darah pada
tekanan darah diastolik sebagian penderita hipertensi ataupun
besar (60%) berada pada tekanan mencegah terjadinya komplikasi
darah 100 mmHg. yang dapat dibuktikan secara ilmiah
Tekanan darah sebelum .Peneliti selanjutnya
dilakukan perlakuan pada penderita DAFTAR PUSTAKA
hipertensi kelompok lansia yang Astawan. (2009). Sehat dengan buah.
dilakukan pemberian jus buah Jakarta: Dian Rakyat
belimbing (Avverhoa carambola Artalesi, Erwin.2011. Efektifitas
Linn.) di Pelayanan Sosial Lanjut Terapi Jus Buah Belimbing
Usia Kabupaten Bondowoso pada Manis (Averrhoe Carambola
tekanan darah sistolik semua Linn) Terhadap Penurunan
responden (100%) berada pada Tekanan Darah Pada Pasien
tekanan darah 160 mmHg dan Dengan Hipertensi Primer.
sebagian besar (73,3%) tekanan Program Studi Ilmu
darah diastolik berada pada 100 Keperawatan Universitas Riau
mmHg. Indonesiahttp://repository.unri.
Tekanan darah setelah ac.id/xmlui/bitstream/.../JURN
dilakukan perlakuan pada penderita AL%20ARTALESI.pdf
hipertensi kelompok lansia yang Gunawan, Lany. 2007. Hipertensi
dilakukan pemberian jus buah Tekanan Darah Tinggi.
belimbing (Avverhoa carambola Yogyakarta : Kanisius
Linn.) di Pelayanan Sosial Lanjut Indah, Putri. (2011). Efektifitas Buah
Usia Bondowoso pada tekanan darah Belimbing Terhadap
sistolik sebagian besar (80%) berada Penurunan Tekanan Darah
pada tekanan darah 160 mmHg. Pada Penderita Hipertensi di
Sumolepen Kelurahan Mentari. (2010). Manfaat Air Bagi
Balongsari Kota Mojokerto. Tubuh.
Jurnal Keperawatan, 1(1). https://kesehatan805.files..co
Jafar. 2010. Hipertensi. Makasar : m/2010/11/tugas-3.pdf
Universitas Hasanudin diakses pada tanggal 16 Juni
Kartikasari, Erni (2012). Pengaruh 2015 pukul 16.00.
Mengkonsumsi Buah Nursalam. 2011. Konsep dan
Belimbing Manis (Averrhoa Penerapan Metode Penelitian
Carambola L.) Dan Buah Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Pepaya (Carica Papaya L.) Salemba Medika
Terhadap Jumlah Koloni Republika, Perhimpunan Hipertensi
Streptococcus Sp. Dalam Indonesia. 2012. Hipertensi di
Saliva Anak Usia 10 12 Indonesia.
Tahun http://www.inasholine.org/.
Diperoleh 13 januari 2015.

Anda mungkin juga menyukai