(Pengajian 4 Diare) Artikel Diare
(Pengajian 4 Diare) Artikel Diare
Diare adalah
penyakit yang ditandai dengan tinja yang lembek dan cair, seringkali disertai kejang perut. Diare
tak pernah pandang bulu, ia dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, baik orang tua
maupun muda.
Jangan anggap remeh diare terutama pada anak. Diare mungkin bukan penyakit parah seperti
penyakit jantung atau kanker. Namun, diare pada bayi dan balita (bayi bawah lima tahun) sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan.
Bayi dan balita (bayi bawah lima tahun) rentan sekali akan diare. Perkembangan sistem
pencernaan dan kekebalan tubuhnya yang belum optimal menyebabkan mereka mudah terserang
diare akibat bakteri atau virus.
Lain lagi dengan orang dewasa. Diare pada orang dewasa, selain karena bakteri, dapat
disebabkan pola makan (makanan bersantan dan pedas) dan stres. Untungnya, daya tahan orang
dewasa lebih kuat dibandingkan anak-anak.
Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta
menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap
tahun, sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab
kematian kedua terbesar pada balita.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di
seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA). Sementara itu UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-bangsa Untuk
Anak) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal di dunia akibat diare.
Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena diare.
Penyebab Diare
Penyebab diare yang terpenting adalah :
1. Karena peradangan usus, misalnya : kholera, disentri, bakteri-bakteri lain, virus
dsb.
2. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan / minuman yang kotor
3. Karena keracunan makanan.
4. Karena tak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : anak tak tahan meminum
susu yang mengandung lemak atau laktosa.
1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh
serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.
2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan
tangan/ mainan / apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan
udara sampai beberapa hari.
3. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar
4. Pencucian dan pemakaian botol susu, alat makan dan minum (mangkuk, piring, gelas)
yang tidak bersih.
5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan
tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang
dipegang.
Pencegahan Diare.
Sebelum makan
Setelah buang air besar / kecil
Sebelum memegang bayi
Setelah menceboki anak
Sebelum menyiapkan makanan
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah. Prosesnya dengan cara merebus,
pemanasan dengan sinar matahari atau dengan klorinisasi
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu
dan lain-lain)
4. Membuang air besar atau kecil pada tempatnya, menggunakan jamban yang memiliki tangki
septik
5. Menyusui anak anda selama mungkin, di samping makanan lainnya sesuai umur karena air
susu ibu memiliki zat daya tahan manusia yang tidak dimiliki oleh susu pengganti (sapi/kedele)
Penanganan diare pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemberian cairan yang
mengandung elektrolit penting memang baik untuk mencegah dehidrasi penderita, tetapi
pemberian obat anti diare yang tidak pada tempatnya malah berbahaya.
Penyembuhan Diare.
1. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (air susu ibu)
3. Garam Oralit
Minumlah garam ORALIT untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh sebagai akibat
diare. Minumkanlah cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau. 1 bungkus kecil oralit
dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc) Kalau oralit tidak ada buatlah : LARUTAN
GARAM GULA. Ambillah air (masak) 1 gelas. Masukkan dua sendok teh peres gula pasir, dan
seujung sendok teh garam dapur. Diaduk rata dan diberikan kepada penderita sebanyak
mungkin ia mau minum. Bila diare tak terhenti dalam sehari atau penderita lemas sekali
bawalah segera ke Puskesmas.