Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung paling tidak satu

ion kompleks. Ion kompleks terdiri dari satu atom pusat berupa logam transisi

ataupun logam pada golongan utama. Penentuan kadar suatu logam yang

terkandung dalam suatu senyawa dilakukan dengan metode analisis tertentu yang

melibatkan sifat-sifat dari logam yang akan dianalisis.Salah satu metode analisis

logam adalah pengendapan. Salah satu pereaksi yang dapat mengendapkan logam

adalah 8-hidroksikuinolin atau biasa disebut oksin.

8-Hidroksikuinolin (oksin) merupakan salah satu senyawa organik yang

paling populer dan serbaguna . Di bidang obat, turunan 8-hidroksikuinolin dapat

juga digunakan sebagai insektisida, antibibacterial, fungisida dan anti saraf. 8-

hidroksikuinolin memiliki titik leleh lemah karena keadaan tereksitasi transfer

proton antarmolekul dari proton (Al-Busafi dkk, 2014).

8-hidroksikuinolin digunakan sebagai reagen pengompleks dan bereaksi

dengan hampir semua jenis logam yang terdapat dalam tabel periodik.

8-hidroksikuinolin mempunyai atom hidrogen yang dapat digantikan oleh logam

dan atom nitrogen heterosiklik. Ini adalah sebuah ligan bidentat yang bentuk

kompleksnya stabil dengan beberapa ion logam (Shar dan Soomro, 2005).

Untuk dapat mengetahui dan membuktikan bahwa oksin dapat bereaksi

dengan logam dan didalam proses reaksinya terjadi endapan, maka dilakukanlah

percobaan rekasi kation logam dengan oksin serta menentukan kadar logam yang

bereaksi dengan oksin tersebut.


1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar logam tembaga (Cu)

dengan menggunakan pereaksi oksin.

1.3 Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan dapat mengetahui

penggunaan pereaksi oksin sebagai pereaksi pengendapan logam dan menghitung

konsentrasi logam dengan menghitung volume titran yang digunakan untuk titrasi

endapan yang telah dilarutkan.

1.4 Prinsip Percobaan

Prinsip perobaan ini adalah menentukan kadar logam dilakukan dengan

metode titrasi tidak langsung iodometri dan bromatometri. Prinsip dari titrasi

iodometri ini adalah reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Percobaan ini digunakan

titran larutan KBrO3 dan Na2S2O3 dimana kadar logam tembaga akan ekuivalen

dengan selisih volume larutan KBrO3 dan Na2S2O3. Oleh karena itu, kadar logam

tembaga dapat dihitung.

Anda mungkin juga menyukai