Mencari Jodoh Dalam Ajaran Islam Jodoh
Mencari Jodoh Dalam Ajaran Islam Jodoh
Seorang muslim tidak baik hanya berpangku tangan dalam menghadapi ketentuan
Allah termasuk mencari jodoh. Dalam hal ini akan sedikit dipaparkan langkah-langkah
sekiranya bias kita lakukan dalam penantian seorang pendamping hidup sebagai ikhtiar
kita selaku manusia dalam menjemput jodoh. Ada dua cara uantuk berusaha :
A. Ikhtiar Batin
Setiap orang tentu sangat mendambakan memiliki pasangan hidup yang baik,
yang bisa menjaga kesucian dirinya, memiliki pengetahuan agama yang baik dan
benar serta memiliki tujuan hidup yang mulia yaitu hanya mencari ridho Allah
semata. Pasangan hidup yang demikian sudah tentu menjadi pasangan yang baik,
yang mau diajak susah dan senang dalam mengarungi bahtera rumah tangga demi
mencari ridho Allah semata
wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang
keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah
untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka
(yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).
2. Rajin berdoa
Sebagaimana yan telah kita ketahui bersama bahwa manusia itu adalah
makhluk yang sangat lemah, tiada daya kekuatan yang dimilikinya, kecuali atas izin
dan pertolongan Allah. Sementara itu, kita juga mengerti bahwa jodoh itu ditangan
Allah dan bukan ditangan salah seorang makhluknya. Untuk itu siapa saja yang
menginginkan jodohnya segera datang sangat dianjurkan banyak berdoa kepada
Allah. dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami
isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan
Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Agar jodoh kita semakin cepat datang, kita juga perlu mendekati Allah
dengan ekstra dekat. Caranya tidak hanya mengandalkan ibadah wajib, tapi juga
dengan menambah ibadah-ibadah sunnah seperti sholat tahajjud, sholat dhuha,
shaum, tilawah Al Quran, infaq, dan lain-lain. Lakukan ibadah sunnah ini secara
rutin setiap hari agar iman kita bertambah dan doa kita semakin dikabulkan Allah
Swt.
4. Tawakal
5. Sabar
Tidak semua orang mendapatnkan jodoh secara cepat, tapi ada yang lambat,
bahkan didunia didunia boleh jadi dia belom dipertemukan dengan jodohnya dan
insya Allah akan di pertemukan saat di akhirat kelak. Dalam menghadapi kenyataan
ini kita harus bersabar. Jangan keluar dari sikap sabar dengan mengambil jalan
pintas yang dilarang orah agama seperti menggunan aji pelet, menikah dengan orang
kafir dan lain sebagainya.
B. Ikhtiar Lahir
1. Tampil menarik
Allah telah menjadikan dalam diri manusia fitrah yang mencintai akan
keindahan. Maka sesuatu yang indah akan mampu menyentuh fitrah manusia
ini, sehingga dirinya akan menjadi tertarik terhadanya. Dengan demikian
berpenampilan menarik adalah akan lebih disukai oleh kebanyakan orang.
Sesungguhnya Allah menyukai hambanya selalu berpenampilan menarik
sebagai salah satu bentuk mensyukuri nikmat yang diberikanNya
4. Memperluas pergaulan
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta tolong kepada
orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut bisa saja guru mengaji,
murobbi, teman, orang tua, saudara, dan lain-lain. Jangan malu-malu untuk
meminta bantuan kepada mereka dan jangan malu-malu juga untuk mengulangi
permintaan kita secara rutin agar orang tersebut ingat bahwa kita meminta
bantuan kepadanya.
II. Perempuan-Perempuan Yang Haram Dinikahi
Tidak semua perempuan boleh dinikahi, tetapi syarat perempuan yang boleh
dinikahi hendaklah dia bukan orang yang haram bagi laki-laki yang akan
menikahinya, baik haramnya untuk selamanya ataupun sementara.
Yang haram selamanya, yaitu perempuan yang tidak boleh dinikahi oleh laki-laki
sepanjang masa. Sedang yang haram sementara yaitu perempuannya tidak boleh
dikawininya selama waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu. Bilamana keadaannya
sudah berubah haram sementaranya hilang dan menjadi batal.
1. Haram selamanyaa.
a. Sebab pertalian darah atau hubungan nasab
1) Ibu kandung (perempuan yang melahirkan kita), termasuk dalam pengertian
ibu yakni ibunya ibu, neneknya ibu, ibunya bapak, neneknya bapak dan
seterusnya ke atas, berdasarkan firman Allah :
1) Ibu yang menyusui. Karena ia menjadi ibu bagi anak yang disusuinya
2) Ibu dari ibu yang menyusui (nenek). Karena ia telah menjadi neneknya.
3) Ibu dari suami wanita yang menyusui. Karena ia juga menjadi neneknya
6) Cucu perempuan dari ibu yang menyusui. Karena ia juga menjadi bibi
bagi yang disusui dari pihak bapak.
2. Wanita yang haram dinikahi tidak untuk selamanya (Larangan yang bersifat sementara),
diantaranya :
a. Wanita musrik,
c. wanita yang sedang dalam iddah, (menunggu) karena pisah dengan suaminya yang
pertama, berdasarkan firmanAllah:
artinya: dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk beraqad nikah,
sebelum habis iddahnya (QS. Al-Baqoroh: 235).
Di antara hikmah hal ini adalah bisa jadi wanita tersebut hamil, sehingga akan
tercampur air mani dan rancunya nasab anak.
Dari Abu Hurairah bersabda : Perempuan itu dinikahi karena empat perkara,
karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah
perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia. (Muttafaqun Alaihi).
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah
untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula) . (Qs. An nur : 26)
Seorang wanita yang memiliki ilmu agama tentulah akan berusaha dengan
ilmu tersebut agar menjadi wanita yang shalihah dan taat pada Allah Subhanahu wa
Taala. Wanita yang shalihah akan dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Taala
sebagaimana firman-Nya :
Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara
dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka. (Qs. An nisa 36)
Al Waduud berarti yang penyayang atau dapat juga berarti penuh kecintaan,
dengan dia mempunyai banyak sifat kebaikan, sehingga membuat laki-laki
berkeinginan untuk menikahinya.
Sedang Al Maratul Waluud adalah perempuan yang banyak melahirkan anak. Dalam
memilih wanita yang banyak melahirkan anak ada dua hal yang perlu diketahui :
3. masih gadis (perawan) terutama bagi pemuda yang belum pernah nikah.
Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat
yang agung, di antara manfaat tersebut adalah memelihara keluarga dari hal-hal yang
akan menyusahkan kehidupannya, menjerumuskan ke dalam berbagai perselisihan,
dan menyebarkan polusi kesulitan dan permusuhan. Pada waktu yang sama akan
mengeratkan tali cinta kasih suami istri. Sebab gadis itu akan memberikan sepenuh
kehalusan dan kelembutannya kepada lelaki yang pertama kali melindungi, menemui,
dan mengenalinya. Lain halnya dengan janda, kadangkala dari suami yang kedua ia
tidak mendapatkan kelembutan hati yang sesungguhnya karena adanya perbedaan
yang besar antara akhlak suami yang pertama dan suami yang kedua. Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjelaskan sebagian hikmah menikahi seorang gadis.
Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya
dan dia bisa bermain denganmu.
Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik anak keturunan dari penyakit-
penyakit yang menular atau cacat secara hereditas, Sehingga anak tidak tumbuh besar
dalam keadaan lemah atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit
nenek moyangnya. Di samping itu juga untuk memperluas pertalian kekeluargaan dan
mempererat ikatan-ikatan sosial.
1. Islam.
Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih
calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat
dunia dan akhirat kelak.
Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu
mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia
akan mendzaliminya. Umumnya setiap orang yang dewasa pasti ingin menikah
untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah war rahmah atau keluarga yang
bahagia di dunia dan akhirat. Apalagi nikah adalah satu perintah agama:
Turyadi Smkti, 2014 Kiat Mencari Jodoh Menurut Ajaran Islam, www.academia.edu Diakses
pada Agustus 2014
Uwaidah, Kamil Muhammad, Fiqh Wanita, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2007, Hal. 392